Tabel 7. Mortalitas Benih Ikan Nila pada Uji Selang Konsentrasi (Range Finding Test)

Transkripsi

1 53 Lampiran. Uji Selang Konsentrasi Tabel 7. Mortalitas Benih Ikan Nila pada Uji Selang Konsentrasi (Range Finding Test) Akuades Ulangan Ulangan Ulangan 0,0 mg/l , mg/l mg/l mg/l mg/l Konsentrasi ambang atas : 0 mg/l Konsentrasi ambang bawah : mg/l Ambang atas = konsentrasi terendah yang menyebabkan semua ikan mati Ambang bawah = konsentrasi tertinggi yang menyebabkan semua ikan hidup N Log k log n a n Log 0 5 log a a Log0 5 log a 5 log log a 5 0,2 a log a,585mg / L a b n a,585 b,585 b 2,52 mg/l b c a b 2,52 c,585 2,52 c 3,982 mg/l c d b c 3,982 d 2,52 3,982 d 6,3mg/L d c e d 6,3 e 2,52 6,3 e 0,002mg/L

2 54 Lampiran 2. Uji Toksisitas Tabel 8. Persentase Mortalitas Benih Ikan Nila dalam Waktu 24 Jam Ulangan Konsentrasi (mg/l) Rata-rata Tabel 9. Analisis Probit (LC50-24 Jam) Ekstrak Daun Bandotan Terhadap Benih Ikan Nila Konsentrasi (mg/l) Ikan R Mortalitas D % Mortalitas X Log. Kons X 2 Y Probit mortalitas XY b b XY ( X )( X 2 N ( N X ) 5,308 (3)(8,03) 5 2 2,2 (3) 5 5,308 0,88 b 2,2,8 4,49 b 0,4 b,225 a ( Y B X ) N 2 Y ) a (8,03 33,675) 5 a 3,29 a m 5 b 5 ( 3,29) m,225 m 0,724 Lc = anti log m = anti log 0,724 = 5,297 mg/l a (8,03,225.3) 5

3 55 Lampiran 3. Data hasil Imotilisasi Tabel 0. Lama waktu imotilisasi benih ikan nila Konsentrasi Perlakuan Waktu Pengamatan (menit) Rata-rata (menit) (mg/l) ,585 25,30 30,23 36,30 40,0 28,9 29,42 3,59 ± 7,4 2,52 24,02 26,30 9,42 36,9 32,24 30,9 28,06 ± 8,39 3,982 20,5 9,27 8,36 2,33 30,0 29,7 23,06 ± 5,87 Tabel. Analisis Sidik Ragam Waktu Imotilisasi Ulangan Konsentrasi ekstrak daun bandotan (mg/l) 0,585 2,52 3, ,3 24,02 20, ,23 26,3 9, ,3 9,42 8, , 36,9 2, ,9 32,24 30, ,42 30,9 29,7 ΣY 0 89,54 68,36 38,38 ΣY 0 3,59 28,06 23,06

4 56 Tabel 2. Tabel Sidik Ragam Waktu Imotilisasi SK DB JK KT F F 5% F % Hitung Perlakuan(P) 3 364,0 23,67 5,73** 3,0 4,94 Galat (G) ,27 23,46 Total 23 40,28 F Hit >> F tabel Maka Tolak H 0 pada α : 0,0 atau minimal ada satu perlakuan konsentrasi yang berpengaruh sangat nyata waktu imotilisasi benih ikan nila. Koefisien Keragaman (KK) KK > F 5 % maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ Uji Lanjut BNJ

5 57 Untuk membedakan antar perlakuan maka dilakukan pengujian dengan mengurutkan setiap perlakuan dari yang terendah hingga yang tertinggi. Perlakuan Rata-rata Rata rata perlakuan yang telah diurutkan A 0 a 0 a B 3,59 c 23,06 bc C 28,06 bc 28,06 bc D 23,06 bc 3,59 c 7, = 7,83 a 7, ,06 = 30,89 b 7, ,06= 35,89 c 7,83 + 3,59 = 39,42 d Karena d tidak melewati ujung c maka d dibatalkan. Dan c yang melewati ujung b dan terdapat di perlakuan B, C, dan D maka kesimpulan yang dapat diambil adalah perlakuan B, C, dan D tidak saling berbeda nyata pengaruhnya. Namun diantara tiga perlakuan diatas yang mendapatkan hasil terbaik untuk waktu imotilisasi tercepat adalah perlakuan D yaitu 3,982 mg/l dengan waktu imotilisasi 23,06 menit. Tabel 3. Kualitas Air Imotilisasi Benih Ikan Nila Perlakuan Suhu DO ph BU2 25 3,4 6,6 DU4 23 4,6 6,4 AU ,4 DU2 23 4,5 6,8 BU 23 3,9 6,9 AU3 27 5,5 7,3 CU4 25 3,9 6,8 BU4 25 5,4 6,2 CU6 23 5, 6,4 DU3 25 5,4 6,2 DU6 23 4,7 5,6 BU5 23 4,2 6,8 CU 24 4,2 6,7 AU DU 23 4,5 6,4 AU ,4 CU5 23 5,2 6,9 CU3 23 4,4 6,6 CU2 24 4,2 6,2 AU6 25 5,2 7,2 DU5 25 4,3 6,9 AU5 28 5,6 7,5 BU3 25 5,2 6,8 BU6 23 5,3 5,8

6 58 Lampiran 4. Respon benih ikan nila selama imotilisasi dengan tingkat konsentrasi yang berbeda Konsentrasi Waktu Pengamatan (menit) (mg/l) luar tinggi, aktif dan gesit luar tinggi, aktif luar tinggi, aktif luar tinggi, aktif luar tinggi, aktif luar rendah, sangat aktif, sesekali terlihat panik luar rendah, tenang, sesekali naik kepermukaan, 585 luar aktif luar tinggi, sangat aktif dan mulai tidak beraturan mulai luar rendah dan lambat, agak tenang dan mulai tidak aktif dan tenang mulai tenang mulai lambat mulai lambat dan melemah 2,52 luar aktif 3,982 luar aktif luar melambat, agak aktif luar melamba, aktif dan panik, sering menabrak beraturan agak luar lambat, agak aktif agak me luar lambat, tenang tenang dan sangat lambat lambat dan tenang, tenang dan lambat lambat tenang dan mulai hilang keseimbangan mulai hilang keseimbangan dan lambat lambat, mulai hilang keseimbangan dan tenang tenang dan lambat lambat dan mulai miring didasar tenang, lambat dan miring di dasar

7 59 Lampiran 5. Data Hasil Lama Pulih Sadar Konsentrasi Perlakuan (mg/l) Tabel 4. Lama Pulih sadar Benih Ikan Nila Waktu Pengamatan (menit) Rata-rata (menit) ,585 8,0 6,24 6,28 8,3 6,28 4,48 6,59 ±,83 2,52 2,32 8,7 6,28 8,3 8,09 8,7 8,53 ± 3,02 3,982 4,9 2,34 2,32 2,28 0,08 2,32 2,26 ± 2,06 Tabel 5. Analisis Sidik Ragam Lama Pulih Sadar Konsentrasi ekstrak daun bandotan Ulangan (mg/l) 0,585 2,52 3, ,0 2,32 4, ,24 8,7 2, ,28 6,28 2, ,3 8,3 2, ,28 8,09 0, ,48 8,7 2,32 ΣY 0 39,5 5,6 73,53 ΣY 0 6,59 8,53 2,26

8 60 Tabel 6. Tabel Sidik Ragam Waktu Pulih Sadar SK DB JK KT F Hitung F 5% F % Perlakuan(P) 3 474, 58,04 83,62** 3,0 4,94 Galat (G) 20 37,95,89 Total 23 52,06 F Hit >> F tabel Maka Tolak H 0 pada α : 0,0 atau minimal ada satu perlakuan konsentrasi yang berpengaruh sangat nyata waktu pulih sadar benih ikan nila. Koefisien Keragaman (KK) KK > F 5 % maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ Uji Lanjut BNJ

9 62 Untuk membedakan antar perlakuan maka dilakukan pengujian dengan mengurutkan setiap perlakuan dari yang terendah hingga yang tertinggi. Perlakuan A B C D Rata-rata 0 a 6,59 bcd 8,53 bcd 2,26 d 2, = 2,22 a 2,22 + 6,59 = 8,8 b 2,22 + 8,53= 0,75 c 2,22 + 2,26 = 4,48 d Karena d melewati ujung c dan terdapat di perlakuan B, C, dan D maka kesimpulan yang dapat diambil adalah perlakuan B, C, dan D tidak saling berbeda nyata pengaruhnya. Namun diantara tiga perlakuan diatas yang mendapatkan hasil terbaik untuk waktu pulih sadar yaitu < 0 menit adalah perlakuan B dan C yaitu,585 mg/l dan 2,52 mg/l dengan waktu imotilisasi 6,59 menit dan 8,53 menit. Tabel 7. Kualitas Air Lama Pulih Sadar Benih Ikan Nila Perlakuan Suhu DO ph BU2 26 4,9 7,2 DU4 26 5,3 7 AU ,4 DU2 25 5,9 7,2 BU 26 5,2 8 AU3 27 5,5 7,3 CU4 27 5,5 7,4 BU ,2 CU DU3 29 5,6 6,9 DU6 27 5,5 7,3 BU5 26 5,2 7,8 CU 26 5,3 7, AU4 29 4,4 6,9 DU 25 5,9 7,8 AU ,5 CU5 26 5,9 7,8 CU3 25 5,4 7, CU2 27 4,9 7,4 AU6 25 5,2 7,2 DU5 28 6,2 7,7 AU5 26 5,3 7,4 BU3 29 5,6 7 BU6 27 6,2 7,3

10 62 Lampiran 6. Data Hasil Survival Rate Benih Ikan Nila Setelah Transportasi Tabel 8. Survival Rate Benih Ikan Nila setelah Transportasi Konsentrasi Perlakuan (mg/l) 0,585 2,52 Ulangan Jumlah Ikan Hidup SR (%) 5 33, , , , , , , , , ,3 3, , , , Tabel 3. Analisis Sidik Ragam Survival Rate Transportasi Ulangan Konsentrasi ekstrak daun bandotan (mg/l) 0,585 2,52 3,982 33,3 73, ,3 66,7 93,3 93, ,7 93, , , , ,3 93,3 00 ΣY 06, ,3 ΣY 7,77 66, ,55

11 63 Tabel 9. Tabel Sidik Ragam SR Transportasi SK DB JK KT F Hitung F 5% F % Perlakuan(P) ,9 7534,30 39,40** 3,0 4,94 Galat (G) ,6 9,2 Total ,07 F Hit >> F tabel Maka Tolak H 0 pada α : 0,0 atau minimal ada satu perlakuan konsentrasi yang berpengaruh sangat nyata survival rate transportasi benih ikan nila. Koefisien Keragaman (KK) KK > F 5 % maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ Uji Lanjut BNJ

12 Untuk membedakan antar perlakuan maka dilakukan pengujian dengan mengurutkan setiap perlakuan dari yang terendah hingga yang tertinggi. 64 Perlakuan A B C D Rata-rata 7,77 a 66,67 bc 90 c 95,55 c 22,36 + 7,77 = 40,3 a 22, ,67 = 89,03 b 22, = 2,36 c 22, ,55 = 7,9 d Karena d tidak melewati ujung c maka d dibatalkan. Dan c yang melewati ujung b dan terdapat di perlakuan B, C, dan D maka kesimpulan yang dapat diambil adalah perlakuan B, C, dan D tidak saling berbeda nyata pengaruhnya. Namun diantara tiga perlakuan diatas yang mendapatkan hasil terbaik untuk survival rate transportasi adalah perlakuan D yaitu 3,982 mg/l dengan survival rate 95,55%.

13 65 Lampiran 7. Data Hasil Kecepatan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Tabel 20. Kecepatan pertumbuhan harian Konsentrasi Perlakuan (mg/l) Kecepatan pertumbuhan harian (gram/hari) Rata-rata (gram/hari) 0 0,3 0, ,585 0,33 0,22 0,07 0,37 0,44 0,04 6,59 ±,83 2,52 0,4 0,05 0,09 0,2 0,3 0,38 8,53 ± 3,02 3,982 0,07 0,25 0,3 0,26 0,06 0,42 2,26 ± 2,06 Tabel 2. Analisis Sidik Ragam Kecepatan Pertumbuhan Harian Ulangan Konsentrasi ekstrak daun bandotan (mg/l) 0,585 2,52 3,982 0,3 0,33 0,4 0,07 2 0,09 0,22 0,05 0, ,07 0,09 0, ,37 0,2 0, ,44 0,3 0, ,04 0,38 0,42 ΣY 0,39,47,26,36 ΣY 0,07 0,25 0,2 0,23

14 66 Tabel 22. Tabel Sidik Ragam Kecepatan Pertumbuhan Harian SK DB JK KT F Hitung F 5% F % Perlakuan(P) 3 0,2 0,04 2 tn 3,0 4,94 Galat (G) 20 0,4 0,02 Total 23 0,53 F Hit < F tabel Maka Terima H 0 pada α : 0,05 atau tidak ada pengaruh perlakuan konsentrasi kecepatan pertumbuhan benih ikan nila. Karena hasil analisis data menunjukkan tidak berpengaruh nyata, maka tidak dilakukan uji lanjut. Perlakuan Berat awal (Wo) (Gram) Berat akhir (Wt) (Gram) BU2 3,4 0 0,22 DU4 3,6,4 0,26 AU 3, 2,2 0,3 DU2 3,2 0,7 0,25 BU 4 3,8 0,33 AU3 5,5 0 0 CU4 6,8 3, 0,2 BU4 4,7 5,8 0,37 CU6 5,8 7,2 0,38 DU3 6,8 5,8 0,3 DU6 5,5 8 0,42 Tabel 23. Kecepatan pertumbuhan harian Growt Perlakuan Berat Berat Rate awal akhir (Gram) (Wo) (Wt) (Gram) (Gram) Growt Rate (Gram) BU5 7,6 20,7 0,44 CU 5,8 7,8 0,4 AU4 8,7 0 0 DU 6,7 8,8 0,07 AU2 6,7 9,3 0,09 CU5 4,9 8,7 0,3 CU3 7,7 0,5 0,09 CU2 7,8 9,4 0,05 AU DU5 8,4 0,2 0,06 AU BU3 7,7 9,8 0,07 BU6 7,5 8,7 0,04

15 67 54 Lampiran 8. Dokumentasi penelitian a. Bahan yang digunakan Daun bandotan Serbuk ekstrak daun bandotan b. Alat yang digunakan Akuarium Styrofoam c. Kegiatan selama penelitian Penimbangan sampel daun bandotan Pembiusan benih ikan nila

16 68 54 Pengamatan pulih sadar Pemasukan benih ke dalam plastik Penyusunan benih pada styrofoam Pemeliharaan benih nila