BAB 3 ANALISA PROCUREMENT PT PILLAR UTAMA CONTRINDO. PT. Pillar Utama Contrindo berdiri sejak 19 Juli 1995 di Bandung.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BERBASIS WEB E-PROCUREMENT DI PT PILLAR UTAMA CONTRINDO

BAB 3. Analisis Sistem Berjalan. 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Pillar Utama Contrindo

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan hingga jutaan dolar AS. Pengalaman menunjukkan bahwa sebuah

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALISIS SISTEM

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

WAWANCARA PENGUMPULAN DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS PROSES BISNIS BERJALAN

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN EKSPOR TERHADAP PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. KYOSHA INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Berikut hasil wawancara kami dengan Bapak Ir. Wahju P. Widjojo, selaku Vice Direktur PT.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan sales & marketing

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang peralatan kantor dan sarana pendidikan. Perusahaan ini didirikan di

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Hasil Wawancara dengan CV. AGH. Tanggal Wawancara : 22 Oktober 2013

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

Jual Lift Penumpang Batu (malang), Jawa Timur Batu (malang), Jawa Timur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

Gambar 4.63 Login Form

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

Wawancara dengan Ibu Chandra Dewi ( Direktris ) PT.Wadah Makmur. 1. Bagaimana sejarah PT. Wadah Makmur Abadi?

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III OBJEK PENELITIAN

KUISIONER ANALISA DAN PERANCANGAN CD KATALOG PRODUK BERBASIS MULTIMEDIA PADA PT. PRIMACIPTA MEGAH JAYA

bahwa selanjutnya, Nilai Pabean ditetapkan dengan menggunakan metode II sampai dengan VI secara hierarkis;

Transkripsi:

41 BAB 3 ANALISA PROCUREMENT PT PILLAR UTAMA CONTRINDO 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Pillar Utama Contrindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Elevator dan Escalator. PT. Pillar Utama Contrindo berdiri sejak 19 Juli 1995 di Bandung. Sejak berdiri hingga Desember 1998 Pillar berfokus pada pengadaan dan pemasangan serta purna jual untuk Lift dan Escalator Korean Brand dan merupakan agent untuk wilayah Bandung, Jawa Barat. Mulai tahun 1999 PT. Pillar Utama Contrindo mengembangkan usaha dengan melayani jasa maintenance dan penjualan spare lift dan escalator berbagai merk dengan spare parts yang di impor langsung dari Korea. Seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian di Tanah Air maka mulai tahun 2002, dan adanya peluang pasar maka PT. Pillar Utama Contrindo memproduksi Lift dengan merk Pillar, dan proyek Pillar pertama adalah Universal School Project di Kemayoran Jakarta. Tahun 2003, Pillar memperkenalkan unit Escalator dan Travelator fully import dengan merk Pillar di Indonesia. Pillar Elevator dan Escalator dapat diterima dipasar Indonesia, ini terbukti dengan adanya jumlah penjualan yang semakin meningkat tiap tahunnya. Penjualan elevator dan escalator Pillar sampai dengan akhir tahun 2009 telah mencapai total 963 unit.

42 Selain melayani pengadaan dan pemasangan serta pelayanan purna jual, service & maintenance elevator, escalator dan travelator, Pillar juga melayani jasa modernisasi control system elevator semua merk elevator. Pillar merupakan perusahaan OEM (original equipment manufacturing) untuk elevator dan Escalator. Product elevator Pillar adalah merupakan produk yang di import dari China dalam bentuk komponen dengan kualitas premium. Adapun daftar vendor untuk komponen komponen elevator Pillar adalah sebagai berikut : 1. Mesin Elevator. a. Haisung, China b. Ningbo Shenling, China c. Yungtai, China d. Ningbo xinda, China 2. Control Panel : Steps Elevator, Shanghai 3. Guide Rail. : Beijing Shougang Savera, china 4. Cabin dan Pintu : Haining Hongsi, China. 5. Wire Rope : Bridon Tianjin, China 6. Elevator parts : Ningbo Shenling, Ningbo Xinda, China Sedangkan komponen parts yang diproduksi Pillar di dalam negeri adalah : Bracket bracket, Frame dudukan mesin, counter weight berikut framenya. Proyek - proyek yang telah dikerjakan oleh Pillar saat ini tersebar hampir di semua kota di Indonesia, mulai dari Aceh, hingga Makasar.

43 Sejak berdiri hingga saat ini kami terus mengembangkan baik kualitas produk maupun varian produk. Produk produk elevator yang dapat kami supply meliputi : Passenger elevator Service elevator Hospital / Bed elevator Car elevator Freight elevator Home elevator Observation Elevator Dumbwaiter. Produk produk elevator tersebut selain yang menggunakan ruang mesin, pillar juga siap melayani pengadaan dan pemasangan Machine roomless elevator (tanpa ruang mesin). Adapun jenis mesin penggerak elevator tersedia type Geared Traction Machine dan Gearless Traction Machine. Saat ini Pillar Elevator mempunyai 4 kantor diantaranya berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.

44 3.2 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Kepengurusan

45 3.3 Tugas dan Wewenang Divisi pada PT Pillar Utama Contrindo Di dalam Struktur organisasi PT Pillar Utama Contrindo, memiliki pembagian yang jelas mengenai tugas dan wewenang yang dimiliki di masing-masing divisi, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan, dimana tugas dan wewenang dari masingmasing divisi antara lain adalah : 1. Vice Director a. Tugas : Menjalankan operasional perusahaan dan bertanggung jawab atas kemajuan atau kemunduran performa perusahaan, dan bertugas menyusun perencanaan strategis bagi perusahaan b. Wewenang : Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan, serta berhak untuk menentukan rencana perusahaan, melalui program-program kerja. 2. Co Project a. Tugas : Menjalankan tugas mengelola project-project yang sedang ditangani oleh PT Pillar Utama Contrindo selaku contractor dalam bidang elevator, dan mengevaluasi kinerja karyawan yang bertugas dalam project. b. Wewenang : Menentukan project-project yang akan diambil oleh perusahaan selaku contractor, penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu project 3. Co Maintenance

46 a. Tugas : Memantau serta memimpin divisi jasa maintenance atau perawatan dari project-project yang telah diselesaikan, serta mengelola jalannya proses maintenance pada suatu project b. Wewenang : Bertanggung jawab terhadap berjalan nya proses maintenance, dan menentukan kebijakan-kebijakan yang digunakan dalam proses maintenance. 4. Marketing a. Tugas : Berhubungan dengan customer, dan memberikan informasi yang jelas tentang produk dan jasa yang ditawarkan oleh PT Pillar Utama Contrindo selaku contractor. b. Wewenang : Memberikan usulan serta menentukan strategi marketing bagi perusahaan dalam menawarkan jasa dan produk dari PT Pillar Utama Contrindo. 5. Finance a. Tugas : Menjalankan tugas Mengelola keuangan perusahaan, dan menyusun rencana untuk menjaga keuangan perusahaan, dan bertanggung jawab untuk menganalisa serta menentukan keputusan-keputusan bagi perusahaan, yang berkaitan dengan masalah keuangan. b. Wewenang : Bertanggung jawab kepada Vice Director dalam hal keuangan perusahaan seperti laporan-laporan keuangan perusahaan. 6. Finance Keluar dan Finance Masuk

47 a. Tugas : Bertugas pada level operasional perusahaan, seperti menerima pembayaran, menerima tagihan-tagihan perusahaan, membuat dokumen-dokumen yang menyangkut pembayaran, melakukan pembayaran berdasarkan persetujuan dari Finance dan penerimaan keuangan, seperti tanda terima tagihan, dan lain-lain b. Wewenang : Melakukan perhitungan-perhitungan keuangan perusahaan pada level operasional, dan mengelola kas kecil perusahaan 7. Manager Marketing/Sales a. Tugas : Bertugas untuk mengatur jalan nya proses penjualan produk-produk perusahaan, mengatur strategi promosi, dan target penjualan, dan menentukan keputusan strategi penjualan, serta bertanggung jawab langsung kepada direktur utama terhadap performa penjualan perusahaan. b. Wewenang : Menerima Laporan penjualan, dan mendapat informasi mengenai hasil riset pasar, hasil penjualan, dari staff, dan mengatur jalannya rule dari proses marketking, dan penjualan. 8. Staff Sales a. Tugas : Menerima dan melayani proses penjualan, seperti menerima pemesanan/order dan menjadi anggota layanan front office kepada konsumen. b. Wewenang : Bertanggung jawab kepada Manager Sales untuk memberikan informasi laporan penjualan kepada manager.

48 9. Staff Marketing a. Tugas : M empublikasikan dan melakukan pemasaran produkproduk dari produk PT Pillar Utama Contrindo kepada Konsumen, dimana staff marketing bekerja sama dengan staff sales untuk mendapatkan target penjualan. b. Wewenang : Bertanggung jawab terhadap berbagai kebijakan dan metode promosi dan pendekatan kepada konsumen, dan bertanggung jawab terhadap isi, atau content dari promosi tersebut. 10. Kepala Procurement a. Tugas : Bertanggung jawab terhadap proses pengadaan atau di dalam nya proses pembelian barang kepada supplier, bertugas memberi izin atau approval dari setiap transaksi pembelian dan pemesanan barang kepada supplier, dimana divisi procurement bekerja sama dengan bagian keuangan untuk menyelesaikan proses bisnis dalam proses pengadaan atau procurement PT Pillar Utama Contrindo b. Wewenang : Bertanggung jawab kepada Direktur mengenai laporan pengadaan barang, serta mengevaluasi kinerja supplier yang menjadi rekanan PT Pillar Utama Contrindo 11. Staff Procurement a. Tugas : Menjalankan Proses bisnis atau operasional proses pengadaan, seperti mengirimkan penawaran kepada supplier,

49 mengevaluasi penawaran terbaik, mengajukan permintaan pembelian, serta membuat Purchase Order ke supplier b. Wewenang : Bertanggung jawab di dalam transaksi pengadaan seperti membuat purchase Order, yang langsung bertanggung jawab kepada kepala procurement, dan membuat laporan-laporan dari level operasional 12. Staff Warehouse a. Tugas : Menerima Barang yang masuk ke dalam gudang, dengan membuat surat tanda terima barang, serta bertugas melakukan pengeluaran barang yang digunakan untuk mengambil barang untuk dikirimkan kepada konsumen, dengan membuat bukti keluar barang. b. Wewenang : Bertanggung jawab terhadap proses yang berhubungan dengan barang-barang yang actual dan nyata, berwenang membuat izin untuk mengeluarkan barang berdasarkan surat-surat pengantar seperti Surat jalan untuk menerima pengiriman, serta Sales Order untuk pengeluaran barang digudang. 13. Kepala HRD a. Tugas : Mengevaluasi kinerja Karyawan, serta melakukan pelatihan-pelatihan bagi karyawan, untuk meningkatkan kualitas dari staff PT Pillar Utama Contrindo, dimana juga bertugas merekrut anggota baru bagi perusahaan.

50 b. Wewenang : Melatih, merekrut, dan mengevaluasi kelayakan karyawan berdasarkan kinerja, skill, serta disiplin dan berbagai penilaian dari karyawan PT Pillar Utama Contrindo

51 3.4 Sistem yang sedang berjalan Gambar 3.2 Rich Picture yang sedang berjalan

52 Pertama Bagian Sales Sparepart akan memberikan Job Order / Purchase Requirement kepada Bagian Procurement yang berisi sparepart apa saja yang dipesan oleh Customer, Kemudian staff bagian Procurement akan mengirimkan Request kepada beberapa supplier berdasarkan pemesanan yang dilakukan oleh customer melalu email Beberapa supplier akan merespon Request dari bagian Procurement dengan mengirimkan Quotation melalui email. Bagian Procurement akan melakukan pemilihan quotation dari supplier lalu memutuskan akan melakukan pembelian dari supplier mana dengan membuat purchase order kepada supplier tersebut melalui email, yang sebelum nya diberikan kepada Kepala Procurement untuk mendapat persetujuan pembelian barang tersebut, apabila di approve maka purchase order dapat dikirim kepada supplier. Kemudian Supplier akan merespon Purchase Order yang diberikan bagian procurement dengan memberikan Sales Contract melalui email, lalu Bagian finance akan melakukan pembayaran DP (Down Payment), sebesar 20% dari Total pembelian yang dilakukan dengan melakukan transfer uang ke rekening Supplier. Setelah Pembayaran DP diterima supplier, supplier akan memberikan status pengiriman barang barang yang akan dikirimkan sudah siap dikirim kemudian Bagian finance akan melakukan sisa pelunasan untuk pembayaran purchase order yang telah dipesan kepada supplier

53 Setelah Supplier menerima pelunasan pembayaran purchase order, maka supplier akan menbuat packing list dan memberikan packing list dan barang ke pelabuhan di negara tempat supplier tersebut berada, kemudian Pelabuhan Setempat akan memberikan Bill of Leading kepada Supplier dan Barang akan dikirim ke pelabuhan di Jakarta Lalu, Supplier akan memberikan Bill Of Leading, Invoice dan Packing List kepada bagian procurement melalui email, ketika Barang telah sampai ke pelabuhan Jakarta, maka bagian pelabuhan Jakarta akan memberikan notice arrival kepada bagian Purchasing dan memberikan Delivery Order kepada MKL Bagian Purchasing akan memberikan Bill Of Leading kepada MKL untuk mengurus proses pembayaran pajak dan pengambilan barang di pelabuhan Jakarta, kemudian MKL akan memberikan PIB kepada bagian Purchasing Bagian Purchasing akan melakukan pembayaran Pajak dengan menyerahkan PIB dan sejumlah uang kepada Pihak Bank yang ditunjuk untuk sebagai tempat pembayaran pajak barang masuk, kemudian Bank akan memberikan bukti pembayaran kepada Bagian Finance Bagian Procurement akan memberikan bukti pembayaran kepada MKL, MKL akan memberikan bukti pembayaran kepada pihak Bea dan Cukai, lalu Bea dan Cukai akan memberikan bukti pengeluaran barang kepada MKL, lalu MKL akan melakukan pengambilan barang ke Pelabuhan di Jakarta dengan membawa Delivery Order dan Surat Pengeluaran Barang

54 Pelabuhan di Jakarta akan memberikan barang tersebut kepada pihak MKL, kemudian pihak MKL akan mengantarkan barang dan surat jalan kepada Bagian Warehouse dan Bagian Warehouse akan membuat Surat Barang Masuk

55 3.5 Form yang digunakan Gambar 3.3 Form Job Order

Gambar 3.4 Purchase Order 56

Gambar 3.5 Bill of Lading 57

Gambar 3.6 Pemberitahuan Impor Barang 58

Gambar 3.7 Quotation 59

Gambar 3.8 Form Invoice 60

61 3.6 Framework PIECES PIECES Framework Performance Problem Opportunity Directive 1. Menerapkan standarisasi dalam pemrosesan suatu dokumen 1. Adanya faktor keterlambatan dalam pemberian dokumen dari satu bagian ke bagian lainnya 2. Beberapa staff melakukan kesalahan dalam pencatatan dokumen-dokumen dan form-form dalam proses pengadaan barang 2. Pada sistem e- procurement yang diusulkan, proses pemberian dokumen dari satu bagian ke bagian lainnya akan lebih cepat karena sistem e- procurement dapat melakukan pemrosesan lebih cepat dan sistem e-procurement dapat diakses dari mana saja melalui internet 3. Dengan Sistem e- procurement, pengisian formform dilakukan oleh supplier, dan data-data akan dapat digunakan kembali sehingga kesalahan karena pengisian formform dapat diminimalisasi. Information 1. Bagian procurement kesulitan penentuan supplier yang tepat dalam proses pengadaan barang 1. Menetapkan standarisasi untuk proses pemilihan supplier 2. Pada sistem E- Procurement yang diusulkan, Terdapat fitur untuk melihat kinerja supplier dalam bentuk pengambaran

62 2. Bagian Procurement kesulitan dalam pembuatan laporan pembelian grafik untuk mempermudah penentuan supplier 3. Sistem e- procurement yang diusulkan mampu menghasilkan laporan pembelian Economics Control Efficiency Service 1. Beberapa Staff dan Head Of Procurement Kesulitan dalam melakukan tracking atau pemantauan proses pengadaan 1. Pada Sistem E- Procurement yang diusulkan, terdapat fitur tracking untuk memantau proses pengadaan 3.7 Masalah yang dihadapi Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini, maka ditemukan masalah-masalah yang dihadapi oleh PT Pillar Contrindo, seperti : Kesulitan penentuan supplier yang tepat dalam proses pengadaan barang Kesulitan dalam melakukan tracking atau pemantauan proses pengadaan Kesalahan dalam pencatatan dokumen-dokumen dan form-form dalam proses pengadaan barang, contohnya dalam pengisian identitias supplier, no telp supplier, no rekening, sehingga menghambat proses pengadaan. Faktor keterlambatan dalam pemberian dokumen dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menghambat proses pembelian.

63 Kesulitan dalam pembuatan laporan pembelian 3.8 Usulan pemecahan masalah Dari berbagai masalah yang timbul yang telah dianalisis, dan kebutuhan informasi yang sedang berjalan, maka diusulkan pemecahan masalah untuk mengatasi masalah yang ada pada PT Pillar Utama Contrindo yaitu : Sistem yang dibuat adalah sistem e-procurement atau proses pengadaan melalui internet Pada Sistem e-procurement yang diusulkan, terdapat fitur untuk melihat kinerja supplier selama bekerja sama dengan perusahaan dalam bentuk pengambaran grafik dan memberikan informasi tentang penawaran harga yang diberikan oleh supplier untuk mempermudah penentuan supplier saat proses pengadaan barang Pada Sistem E-Procurement yang diusulkan, terdapat fitur untuk melakukan tracking / pelacakkan untuk memantau proses pengadaan Dengan Sistem e-procurement yang diusulkan, pengisian form-form dilakukan oleh supplier, dan data-data akan dapat digunakan kembali sehingga kesalahan karena pengisian form-form dapat diminimalisasi. Pada sistem e-procurement yang diusulkan, proses pemberian dokumen dari satu bagian ke bagian lainnya akan lebih cepat karena sistem e-procurement dapat melakukan pemrosesan lebih cepat dan sistem e-procurement dapat diakses dari mana saja melalui internet Sistem e-procurement yang diusulkan mampu menghasilkan laporan pembelian