yang dapat dimanfaatkan secara praktis. Pemerintah disarankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM Agribisnis dalam memaksimalkan manfaat teknologi sosial media pada aktivitas bisnisnya. Tingkat kepercayaan yang masih rendah dalam penggunaan teknologi sosial media yang sering kali menjadi kendala bagi para pelaku UMKM Agribisnis dalam mengembangkan usaha secara online sehingga diperlukan peran oleh semua pihak baik produsen, konsumen maupun pemerintah untuk saling meningkatkan kepercayaan tersebut seperti memberikan sosialisasi tentang yang benar dan memberikan langkahlangkah cara bertransaksi yang aman dalam DAFTAR PUSTAKA Darsono LI 2005. Examining Information Technology Acceptance by Individual Professionals. Gajah Mada International Journal of Business. 7(2): 155-178. Fatmariani 2006. Pengaruh Adopsi Teknologi Informasi Open Source E-commerce Terhadap Kinerja UKM dengan Faktor- Faktor Technology Acceptance Model (TAM) Sebagai Moderating Variable. Jurnal Teknomatika Vol. 1 No. 1 Januari 2011. Palembang : STMIK PalComTech. Hair JT, Anderson RE, Tatham RL, Black WC 2006. Multivariate Data Anaysis. 6ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2013. Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2010-2011. http://www.depkop.go.id/index.p hp?option=com_phocadownload &view=file&id=318:datausaha-mikro-kecil-menengahumkm-dan-usaha-besar-ubtahun-2010-2011&itemid=93. Diakses pada tanggal 17 September 2013 pada pukul 22.10 WIB. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2013. Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2011 2012. http://www.depkop.go.id/index.p hp?option=com_phocadownload &view=file&id=335:datausaha-mikro-kecil-menengahumkm-dan-usaha-besar-ubtahun-2011-2012&itemid=93. Diakses pada tanggal 17 September 2013 pada pukul 22.15 WIB. Kotler P, Keller KL 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12 jilid 2. Jakarta: PT Indeks. Latan H 2012. Structural Equation Modelling Konsep dan Aplikasi Menggunakan Lisrel 8.80. Banduung : Alfabeta. Wijaya T 2009. Analisis Structural Qquation Modeling Menggunakan Amos. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
menggunakan teknologi sosial media menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara langsung antara pengalaman menggunakan komputer terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial media karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,013 dan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,50 yaitu 0,638 sehingga hipotesis 9 Para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman menganggap bahwa pengalaman menggunakan komputer/ smartphone berpengaruh langsung terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial Pemanfaatan teknologi sosial media sangat dapat membantu dalam pengembangan UMKM karena dengan menggunakan teknologi sosial media tersebut, UMKM dapat dengan mudah memperkenalkan produk-produknya kepada konsumen secara luas mengingat di masa sekarang ini teknologi sosial media sudah menjadi media bisnis yang efisien dan praktis. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Kemampuan menggunakan komputer berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan. Kemampuan menggunakan komputer berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan. Pengalaman menggunakan komputer tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan. Persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial Persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan teknologi sosial Persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap sikap. Persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial Sikap terhadap penggunaan teknologi sosial media tidak berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial Pengalaman menggunakan komputer berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Penelitian ini memberikan refrensi teoritis mengenai variabelvariabel yang diamati dan dapat memberikan pemahaman terkait dengan model yang diuji serta selanjutnya dapat dikembangkan dan diuji lagi pada konteks yang berbeda. Kemudahan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi niat pelaku UMKM Agribisnis secara tidak langsung untuk menggunakan teknologi sosial media sehingga pelaku UMKM Agribisnis perlu diberikan sosialisasi tentang
menggunakan teknologi sosial media untuk mendukung aktivitas bisnis mereka. Persepsi kemanfaatan terhadap sikap penggunaan teknologi sosial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial media terhadap sikap karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,01 dan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,50 yaitu 1,61 sehingga hipotesis 6 Persepsi kemanfaatan yang ditawarkan oleh teknologi sosial media seperti teknologi sosial media membantu meningkatkan efektivitas / kinerja dan dapat mempercepat proses transaksi dengan konsumen sehingga mendorong para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman untuk mau menggunakan teknologi sosial Persepsi kemanfaatan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial media menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kemanfaatan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial media karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,012 dan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,50 yaitu 0,783 sehingga hipotesis 7 Para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman yang merasakan manfaat teknologi sosial media maka akan menginginkan untuk mengadopsi teknologi sosial media dalam aktivitas bisnisnya seperti memasarkan produk, mempermudah transaksi penjualan, sekedar mencari informasi atau untuk mempromosikan produk. Sikap terhadap penggunaan teknologi sosial terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial media menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial media karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,068 dan nilai factor loading yang lebih kecil dari 0,50 yaitu 0,489 hipotesis 8 tidak Pengaruh yang tidak signifikan ini bisa saja disebabkan karena masih rendahnya tingkat kepercayaan para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman dalam memakai teknologi sosial Para pelaku usaha memahami bahwa teknologi sosial media mempunyai manfaat yang banyak untuk kepentingan bisnis namun karena tingkat kepercayaan yang masih diragunakan dalam menggunakan teknologi sosial media seperti transaksi bisnis secara online menjadi salah satu faktor yang membuat para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman masih jarang menggunakan teknologi sosial media untuk kepentingan bisnisnya. Dukungan oleh pihak instansi pemerintah dan pihak akademik untuk memotivasi agar dapat mendorong niat para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman untuk menggunakan teknologi sosial media dalam kepentingan bisnis. Pengalaman menggunakan komputer terhadap niat untuk
usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman dalam menggunakan teknologi sosial Pengalaman menggunakan komputer terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial media menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman menggunakan komputer terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial media karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,117 dan nilai factor loading yang lebih kecil dari 0,50 yaitu 0,446 sehingga hipotesis 3 tidak Dalam penelitian ini diketahui bahwa pengalaman menggunakan komputer tidak signifikan terhadap persepsi kemanfaatan teknologi sosial Hal ini bisa saja disebabkan karena pengalaman para pelaku usaha dalam memakai komputer atau smartphone selama ini tidak mempengaruhi persepsi para pelaku usaha tersebut dalam memanfaatkan teknologi sosial Para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman kemungkinan juga belum fokus menggunakan teknologi sosial media untuk kepentingan bisnis namun hanya sekedar mengarah ke hubungan sosial. Peran pemerintah dan akademik sangat diharapkan oleh para pelaku usaha UMKM Agribisnis seperti sosialisasi dan pelatihan serta pemberian sarana dan prasarana agar para pelaku usaha UMKM Agribisnis dapat merasakan kemanfaatan dari teknologi sosial media untuk kepentingan bisnis. Persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial media menunjukkan terdapat bahwa pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan terhadap persepsi kemanfaatan karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,01 dan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,50 yaitu 1,65 sehingga hipotesis 4 Pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media terhadap persepsi kemanfaatan teknologi sosial media menunjukkan bahwa para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman akan menganggap sebuah teknologi semakin bermanfaat jika semakin mudah menggunakan teknologi sosial media tersebut. Persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media terhadap sikap terhadap media menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media terhadap sikap karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,20 dan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,50 yaitu 0,70 sehingga hipotesis 5 Pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media dengan sikap terhadap media menunjukkan bahwa para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman menganggap bahwa kemudahan penggunaan teknologi sosial media mempengaruhi sikap para pelaku usaha dalam
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Variabel Estimate S.E. C.R. P Persepsi Kemudahan <--- Kemampuan menggunakan.863.141 6.139 *** komputer Persepsi kemanfaatan <--- Kemampuan menggunakan.561.258 2.177.029 komputer Persepsi Kemanfaatan <--- Pengalaman.446.064 1.569.117 Persepsi kemanfaatan <--- Persepsi kemudahan 1.65.316 4.159 *** Sikap terhadap Persepsi <--- penggunaan kemudahan.70.222 2.334.020 Sikap terhadap Persepsi <--- penggunaan kemanfaatan 1.61.337 4.449 *** Niat menggunakan <--- Persepsi kemanfaatan.783.473 2.501.012 Niat menggunakan <--- Sikap terhadap penggunaan.489.461 1.825.068 Niat menggunakan <--- pengalaman.638.396 2.471.013 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2013 Keterangan : *** signifikan pada level 1% Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan menggunakan komputer terhadap persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,01 dan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,50 yaitu 0,863 sehingga hipotesis 1 Kemampuan para pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman dalam menggunakan teknologi sosial media akan memudahkan pelaku usaha dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Darsono (2005) dimana keyakinan-sendiri dalam memakai komputer berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan sehingga ketika pelaku usaha semakin merasa yakin dalam menggunakan komputer atau smarthphone maka persepsi atas kemudahan dalam pengunaan teknologi sosial media juga semakin tinggi. Kemampuan menggunakan komputer terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial media menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan menggunakan komputer terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial media karena nilai α yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,029 dan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,50 yaitu 0,561 sehingga hipotesis 2 Dalam penelitian ini terbukti bahwa responden menganggap kemampuan dalam mengaplikasikan komputer atau smartphone mempengaruhi keyakinan para pelaku
.45.78.64.56.56.49.86 Gambar 3. Modifikasi Model Adopsi Teknologi Sosial Media pada UMKM Agribisnis Kabupaten Sleman Tabel 2. Hasil Goodness-of-fit Model Adopsi Teknologi Sosial Media pada UMKM Agribisnis Kabupaten Sleman setelah Modifikasi No Indeks Nilai Acuan Hasil Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 X 2 chi-square Probability RMSEA GFI AGFI CMIN/DF TLI CFI Diharapkan kecil 0,05 0,08 0,90 0,90 2,0/ 3,0 0,95 0,95 350,465 0,104 0,047 0,908 0,855 1,385 0,983 0,987. Moderat Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit setelah melakukan proses modifikasi model, mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat Setelah kriteria goodness-of-fit model adopsi teknologi sosial media pada pelaku UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman yang diestimasi dapat terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah analisis terhadap hubungan-hubungan struktural model (pengujian hipotesis). Tingkat signifikan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu <5% (α=0,05) dimana jika nilai probabilitas (P) lebih kecil dari 0,05 dan nilai factor loading yang ditunjukkan oleh nilai estimate >0,50 maka terdapat hubungan yang kuat antara kedua variabel (Darsono, 2005). Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
.45.60.59.47 Gambar 2. Structural Equation Model Adopsi Teknologi Sosial Media pada UMKM Agribisnis Kabupaten Sleman Tabel 1. Hasil Goodness-of-fit Model Adopsi Teknologi Sosial Media pada UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman No Indeks Nilai Acuan Hasil Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 X 2 chi-square Probability RMSEA GFI AGFI CMIN/DF TLI CFI Diharapkan kecil 0,05 0,08 0,90 0,90 2,0/ 3,0 0,95 0,95 543,143 0,000 0,078 0,777 0,727 2,042 0,850 0,867. Buruk Moderat Moderat Moderat Moderat Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2013 Dari keseluruhan pengukuran goodness-of-fit pada tabel 1 dan gambar 2 mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian mengenai Adopsi Teknologi Sosial Media pada UMKM Agribisnis dengan Pendekatan Technology Acceptance Model di Kabupaten Sleman belum dapat diterima karena masih banyak kriteria goodness-of-fit yang belum terpenuhi. Maka dari itu peneliti mempertimbangkanuntuk melakukan modifikasi model untuk membentuk model alternatif yang mempunyai goodness-of-fit yang lebih baik. Hasil modifikasi dapat dilihat pada gambar 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman Tujuan analisis karakteristik responden UMKM Agribisnis Kabupaten Sleman adalah untuk mengetahui karakteristik responden yang berupa jenis kelamin, usia, pendidikan, jabatan dalam UMKM, lama usaha, skala usaha, dan lama pemakaian teknologi sosial Responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman yang mengetahui tentang teknologi sosial Setelah melakukan penelitian jumlah responden yang diambil adalah 172 responden. Jumlah ini lebih banyak dari jumlah sampel minimum yang ditargetkan oleh peneliti. Data deskripsi karakteristik responden UMKM Agribisnis Kabupaten Sleman yaitu bahwa dari 172 responden, responden pria lebih dominan yaitu sebanyak 110 responden dan responden wanita sebanyak 62 responden. Hal ini disebabkan karena rata-rata pelaku usaha UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman adalah pria. Rata-rata usia responden yaitu berkisar 31-40 tahun. Rata-rata pendidikan adalah SMA sederajat. Posisi jabatan responden rata-rata adlah pemilik yaitu sebanyak 163 responden. Lama usaha rata-rata berkisar 1-5 tahun dan skala usaha sebagian besar responden adalah skala rumah tangga. Jenis usaha makanan rata-rata terdapat di daerah Kecamatan Nganglik, Depok, Turi, dan Gamping. Jenis usaha kerajinan ada di beberapa kecamatan yang dijadikan sebagai sentra oleh pemerintah Kabupaten Sleman yaitu di Kecamatan Mlati, Seyegan, Minggir dan Moyudan. Jenis kerajinan paling banyak yang terdapat di sentra-sentra tersebut adalah kerajinan bambu dan kerajinan mendong. Structural Equation Modelling (SEM) Structural Equation Modelling (SEM) adalah sekumpulan teknikteknik statistikal yang mampu menjelaskan keterkaitan variabel secara kompleks serta efek langsung maupun tidak langsung dari satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya (Wijaya, 2009). Structural Equation Model (SEM) mampu mengukur variabel yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi melalui indikator-indikatornya. Model yang akan diestimasi dalam SEM biasanya diasumsikan mempunyai hubungan kausalitas antara variabel laten dengan variabel manifes sebagai indikatornya (Latan, 2012). Hasil analisis model teknologi sosial media pada pelaku UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman dapat dilihat pada gambar 2.
Hipotesis H1: Kemampuan menggunakan komputer diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial H2: Kemampuan menggunakan komputer diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial. H3: Pengalaman menggunakan komputer diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial H4: Persepsi kemudahan media diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial H5: Persepsi kemudahan media diduga berpengaruh signifikan terhadap sikap H6: Persepsi kemanfaatan media diduga berpengaruh signifikan terhadap sikap H7: Persepsi kemanfaatan media diduga berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial H8: Sikap terhadap penggunaan teknologi sosial media diduga bepengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial. H9: Pengalaman menggunakan komputer diduga berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku usaha UMKM Agribisnis yang ada di Kabupaten Sleman. Menurut data BPS Kabupaten Sleman tahun 2011 jumlah industri kecil yang terdapat di Kabupaten Sleman sebanyak 15.289 unit. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hair et al (2006) menyarankan bahwa ukuran sampel minum yaitu jumlah indikator dikali 5. Jumlah indikator variabel laten dalam penelitian ini sebanyak 33 indikator sehingga jumlah sampel minimum yang diperlukan adalah jumlah sampel sama dengan jumlah indikator yaitu sebanyak 33 indikator dikali 5 sehingga jumlah sampel minimum yang diperlukan adalah 165 sampel. Setelah melakukan penelitian jumlah sampel yang dianalisis lebih dari jumlah sampel minimum yaitu 172 sampel. Jumlah sampel ini masih sesuai dengan teknik Maximum Likehood (ML) yaitu berkisar 100-200 sampel. Metode analisis data yang digunakan yaitu Structural Equation Modelling (SEM).
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komputer pada masa sekarang ini telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam perilaku manusia. Secara teknis teknologi informasi telah berkembang dengan pesat pada masa sekarang ini (Kotler dan Keller, 2007). Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM ) di Indonesia pada tahun 2011 tercatat sebanyak 55.206.444 pelaku usaha dan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 56.534.592 pelaku usaha. UMKM di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2011-2012 yaitu sebanyak 1.328.147 pelaku usaha. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia pada tahun 2011 tercatat sebanyak 101.722.458 orang dan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 107.657.509 orang yang mengalami peningkatan sebenyak 5.935.051 orang (Kemenkop, 2013). Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman tahun 2011 jumlah industri kecil yang terdapat di Kabupaten Sleman pada tahun 2010 sebanyak 15. 289 unit dan bertambah pada tahun 2011 menjadi 15.448 unit. Peningkatan sektor industri kecil tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan penggunaan teknologi sosial media secara merata di sektor industri kecil di Kabupaten Sleman. Menurut Fatmariani (2011), Technology Acceptance Model (TAM) terdiri dari dua faktor yang secara dominan mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama adalah persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Sedangkan faktor kedua adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi. Kedua faktor tersebut mempengaruhi kemauan untuk memanfaatkan teknologi. Selanjutnya kemauan untuk memanfaatkan teknologi akan mempengaruhi penggunaan teknologi yang sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi sosial media pada pelaku UMKM Agribisnis di Kabupaten Sleman. Pengalaman Kemampuan menggunakan komputer H2 H3 H1 Persepsi kemanfaatan penggunaan H4 H6 Persepsi kemudahan penggunaan teknologi sosial media Sikap terhadap penggunaan teknologi H5 Gambar 1. Model Penelitian H7 H8 Niat untuk menggunakan teknologi sosial media H9
ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN Mei jelani Tarigan, Kusnandar, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl Ir Sutami No 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax. (0271) 637457 Email :meijelanitarigan@ymail.com Telp : 081397669366 Abstract: This study aims to determine the factors that influence the adoption social media technology in UMKM Agribusiness to approach the Technology Acceptance Model (TAM). The basic method in this research is descriptive. Research sites in Sleman. Analysis of the data used is Structural Equation Modeling (SEM). The results have shown that the computer selfefficacy significant influence on perceived usefullness and perceived ease to use social media technology, the experience not significant influence on perceived usefullness, perceived ease significant influence on perceived usefullness, perceived ease and perceived usefullness to use social media technology significant influence on attitudes towards the use of social media technology, perceived usefullness to use social media technology significant influence on the intention to use social media technology, the attitude towards the use of social media technology not significant influence the intention to use social media technology, and the experience of using the computer significant influence on the intention to use social media technology. Keyword : Social Media Technology, Technology Acceptance Model (TAM), Structural Equation Modelling (SEM) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi sosial media pada pelaku UMKM Agribisnis dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian di Kabupaten Sleman. Analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan dalam menggunakan komputer berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan, pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi, persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan media, persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan penggunaan teknologi sosial media berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan teknologi sosial media, persepsi kemanfaatan media berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial media, sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial media, serta pengalaman menggunakan komputer berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan teknologi sosial Kata Kunci : Teknologi Sosial Media, Technology Acceptance Model (TAM), Structural Equation Modelling (SEM)