BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA PERMEN DAN BUNGKUS PERMEN YANG SERING DIKONSUMSI OLEH ANAK-ANAK KECIL SECARA SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Kentang (Solanum tuberosum L.)

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

UJI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN KALENG YANG BEREDAR DI PASAR MODEREN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan

ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

ANALISIS KADAR LOGAM KADMIUM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

III. METODOLOGI PENELITIAN

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

PADATAN TERLARUT (TDS), DAN TOTAL PADATAN TERSUSPENSI (TSS) DI DALAM AIR SUMUR BOR DI SEKITAR KAWASAN INDUSTRI MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

STUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN ION LOGAM TIMAH

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KADAR Pb DAN Cu PADA IKAN SERTA SAUS KEMASAN KALENG TERHADAP LAMA PENYIMPANAN SKRIPSI. Oleh: Hefinda Erfiandika

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN MOTTO...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN DEKLARASI... v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penanaman kelapa (dataran tinggi dan dataran rendah) dapat

I. PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya bioteknologi, terdapat kecenderungan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

BAB I PENDAHULUAN. dijual kembali (Godam, 2008). Produk Konsumen menjadi kebutuhan sehari hari bagi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A EFEKTIVITAS AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL MALACHITE GREEN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam makanan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini telah sering

Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.

I. PENDAHULUAN. lainnya. Secara visual, faktor warna berkaitan erat dengan penerimaan suatu

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN KADAR LOGAM BESI (Fe), TEMBAGA (Cu) DAN MANGAN (Mn) PADA PRODUK KULIT MANGGIS(Garcinia Mangostana, L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO. Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam

BAB III METODELOGI PENELITIAN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 2 - Juli 2016

3. Metodologi Penelitian

...ل لن سن اف ا ن ب ن ل باف د ل ل لللن

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permen merupakan suatu produk makanan yang dibuat dari campuran gula dan air bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa (Buckle, K.A,2007). Permen sangat diminati oleh banyak kalangan, tak terkecuali dengan anak-anak. Berbagai jenis rasa dan bentuk dari permen dapat mempengaruhi anak-anak untuk membelinya. Untuk menjaga kualitas dari permen, produsen permen selalu menggunakan bungkus dari plastik sebagai pembungkus permen. Bungkus merupakan suatu tempat penyimpanan yang disedikan untuk bahan pangan yang berguna untuk melindungi, menjual atau menangani sebuah produk pada bahan pangan tersebut (Ki-Cheol Kim, 2008).Berbagai jenis permen yang beredar, selalu menggunakan plastik sebagai bungkus dari permen karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan yang lain. Dibanyak negara, beberapa jenis bahanbahan plastik yg digunakan, diantaranya dicetak dengan cat warna pada bungkus bagian luar. Adanya kandungan timbal pada permen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah bahan baku pembuatan permen yang telah mengandung timbal (Pb), faktor media atau alat produksi permen yang berbasis logam, faktor kemasan permen yang mengandung timbal (Pb) dan adanya zat aditif dalam permen. Setelah dilihat dari komposisi bahan pembuatan permen dari

beberapa sampel permen, tidak ditemukan adanya bahan baku ataupun zat aditif pada permen yang mengandung timbal (Pb). Kemungkinan yang membuat adanya kandungan timbal (Pb) pada permen disebabkan oleh media produksi permen yang berbasis logam dan kemasan permen yang mengandung timbal (Pb). Pada pembuatan permen dalam skala industri pasti menggunakan media produksi yang lebih modern dan pada umumnya berbasis logam. Pada proses pembentukan atau pencetakan dilakukan dengan menggunakan alat ektruder atau dengan menggunakan alat cetakan (moilding) dan pada pembentukan permen menjadi batangan atau pieces menggunakan peralatan Cutting (pemotong). Alat yang digunakan ini berbasis logam sehingga memungkinkan berpindahnya logam timbal (Pb) kepada permen sehingga menjadikan permen mengandung timbal (Pb). Kemasan permen yang mengandung timbal (Pb) dapat menyebabkan adanya timbal (Pb) pada permen. Produk makanan seperti permen yang sering dikonsumsi oleh anak kecil dibungkus dalam kemasan berwarna-warni agar mempengaruhi mereka untuk membeli permen tersebut. Namun, didalam cat warna yang digunakan sebagai pewarna dari bungkus permen mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Logam berat seperti timbal, kromium, dan tembaga yang dapat disentuh oleh tangan anak-anak ketika memegang permen. Cat yang digunakan sebagai pewarna pada bungkus permen ini mengandung pigmen yang digunakan sebagai pewarna pada cat dan pada pigmen ini mengandung logam timbal (Pb).. Penggunaan cat untuk mewarnai bagian terluar bungkus belum memastikan bahwa tidak adanya perpindahan logam timbal (Pb) dari cat kepada permen, walaupun cat tidak bersentuhan langsung dengan permen namun bukan berarti logam timbal (Pb) ini tidak dapat berpindah kepada permen (Bradly et al.,2005).

Bahan plastik yang digunakan sebagai pembungkus permen meliputi foil yang dilapisi LDPE, PVDC, selophan, plastik polietilen serta paduan alumunium foil dan kertas glasin (Wax paper). Bahan plastik ini juga tersusun oleh monomermonomer dengan pori-pori plastik yang sangat mudah untuk ditembus oleh udara. Oksigen dapat mengkikis cat pada kulit bungkus permen dan membawanya melalui pori-pori pada plastik dan akhirnya masuk kepada permen dan dapat menyebabkan timbal (Pb) berpindah kepada permen. Kandungan logam yang terkandung pada permen juga akan meningkat seiring keadaan permen yang sudah kadarluarsa. (Gibney, 2006). Cat yang telah terkikis oleh udara juga dapat berpindah kepada tangan pada saat memegang permen tersebut. Perilaku anak-anak kecil yang sering memasukan tangan kedalam mulut dapat mengakibatkan logam tersebut dapat ikut tercerna kedalam tubuh dan menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya bagi anak-anak. Banyaknya jenis rasa dan bentuk dari produk permen yang sering dikonsumsi oleh anak-anak, banyak juga dijual dengan harga yang murah namun dengan kualitas yang buruk. Banyak dari pembungkus yang didesain dengan sangat buruk dan tidak memenuhi standar yang seharusnya. Permen yang mengandung logam berat sangatlah berbahaya bagi tubuh, jika konsentrasi logam melebihi dari konsentrasi yang ditentukan maka dapat menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya seperti kanker (IARC, 1990). Maka dilakukanlah penelitian untuk mengetahui berapa kandungan logam timbal (Pb) pada permen dan bungkus permen dengan menggunakan SSA. Logam timbal (Pb) ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan manusia secara langsung. Adapun pengaruh buruk yang diakibatkan yang berlebihan didalam tubuh. Logam Pb daya racunnya didalam didalam tubuh diantaranya disebabkan oleh penghambatan enzim-enzim oleh ion Pb 2+. Enzim yang diduga dihambat adalah yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin, penghambatan tersebut diakibatkan karena terbentuknya ikatan yang kuat (ikatan kovalen) antara

Pb 2+ dengan grup sulfur yang terdapat dalam asam-asam amino (misalnya cistein) dari enzim tersebut (Fardiaz, 1992). Untuk analisa kuantitatif kandungan logam berbahaya pada sampel dilakukan dengan metode analisa SSA, karena metode ini sensitif, spesifik dan batas deteksinya rendah. 1.2 Permasalahan Berdasarakan uraian diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu: 1. Berapa kandungan timbal (Pb) pada permen dan bungkusnya yang terdapat dari beberapa sampel permen. 2. Apakah kandungan timbal (Pb) pada permen masih memenuhi standard BPOM. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1. Penelitian ini dilakukan pada permen dan bungkus permen yang sering dikonsumsi oleh anak-anak kecil. Sampel diambil secara acak. 2. Penentuan kandungan timbal (Pb) dilakukan dengan Spektrofotometri Serapan Atom.

1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui kandungan timbal (Pb) pada permen dan bungkusnya yang terdapat pada beberapa sampel permen. 2. Untuk mengetahui apakah kandungan timbal (Pb) pada permen masih memenuhi standar BPOM. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan penjelasan bagi masyarakat mengenai permen yang beredar sekarang ini dimana permen ini sering dikonsumsi oleh anak-anak sehingga dapat diketahui kandungan yang jelas dan efek yang diakibatkan dengan mengkonsumsi permen tersebut. 1.6 Lokasi Penelitian Preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Ilmu Dasar (LIDA) FMIPA USU. Analisa kuantitatif dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. 1.7 Metodologi Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut : 1. Sampel yang akan dianalisis berupa permen dan bungkus permen, dimana diambil dari beberapa merek yaitu: Kino Candy, Yuppi, Rainbow dan Milkita yang sering dikonsumsi oleh anak-anak kecil. Sampel diambil secara acak.

2. Sampel terlebih dahulu diarangkan diatas hot plate sampai kering dan berwarna hitam dan asap yang dihasilkan habis. 3. Destruksi sampel dilakukan dengan destruksi kering dengan pemanasan dalam tanur pada suhu 550-600 0 C selama 3 jam dan dilanjutkan dengan pelarutan sampel menggunakan HNO 3(P). 4. Uji kuantitatif untuk penentuan kandungan Pb pada permen dan bungkus permen dilakukan dengan metode SSA dengan λ spesifik = 283,31 nm.