Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

dokumen-dokumen yang mirip
ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Lingkup Metode Optimasi

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Bab II Konsep Algoritma Genetik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB III. Metode Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Optimasi Metode Fuzzy Dengan Algoritma Genetika Pada Kontrol Motor Induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tujuan Penelitian

METODA GENETIC ALGORITMA SEBAGAI PERENCANAAN LINTASAN ROBOT UNTUK APLIKASI PENGEBORAN PADA PCB ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana :

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 2001 pemilik CV. Tunas Jaya membuka usaha di bidang penjualan dan

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai pedoman perawatan adalah sebuah panduan sebagaimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYUSUNAN TEKA-TEKI SILANG

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN. bangunan seperti pada frames ataupun truss. Hal ini dikarenakan penggunaan

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma

OPTIMASI PENATAAN SILINDER DALAM KONTAINER DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI

PENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

BAB II KAJIAN TEORI. berkaitan dengan optimasi, pemrograman linear, pemrograman nonlinear, quadratic

Penyelesaian Puzzle Sudoku menggunakan Algoritma Genetik

Prosiding Matematika ISSN:

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

V. MENENTUKAN NILAI MINIMUM DARI SEBUAH FUNGSI OBJEKTIVE DGN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (GA)

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Studi Kasus: Sinyal EEG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. 12/11/2009 1

Ditemukan oleh Holland pada tahun 1975. Didasari oleh fenomena evolusi darwin. 4 kondisi yg mempengaruhi proses evolusi: Kemampuan organisme untuk reproduksi. Reproduksi. Keberagaman organisme dalam populasi. Perbedaan kemampuan untuk survive. 12/11/2009 2

Metode pencarian stokastik yang berdasarkan pada mekanisme seleksi alam dan genetika alam Memecahkan suatu pencarian nilai dalam sebuah masalah optimasi 12/11/2009 3

Start Bangkitkan populasi awal secara random Evaluasi Fungsi Fitness Apakah kriteria optimasi tercapai Tidak Ya Individu individu terbaik End Bangkitkan populasi baru Seleksi Crossover Mutasi 12/11/2009 4

Populasi yaitu himpunan awal dari solusi acak yang dibangkitkan Kromosom yaitu individu dalam sebuah populasi yang merepresentasikan sebuah solusi dari masalah yang sedang dikerjakan. Gene yaitu satuan terkecil dari kromosom (binary (1/0), real, dll). Nilai kebugaran (fitness) adalah nilai yang merepresentasikan kebaikan atau kebugaran dari masing-masing kromosom atau solusi 12/11/2009 5

Operasi Genetika : - Crossover - Mutasi Operasi Evolusi : Seleksi Tujuan operator ini adalah untuk mendapatkan individu terbaik. 12/11/2009 6

Menentukan panjang kromosom, lj-1 d lj 2 ( bj - aj)10 2-1 l j : panjang subkromosom l j, l : panjang kromosom i 1 d : tingkat presisi Evaluasi Algoritma Genetika akan mengevaluasi setiap kromosom dalam populasi untuk melihat kebugarannya. x a bil _ des b j j j l n l a j j 2 1 12/11/2009 7

Kriteria generasi maksimum (Iterasi berhenti ketika generasi maksimum yang diinginkan telah tercapai) Kriteria kekonvergenan / kestabilan populasi (Iterasi berhenti ketika populasi dalam suatu generasi telah konvergen ke suatu kromosom) 12/11/2009 8

Kasus untuk 1 variabel: Temukan nilai x dari selang [-1..2] sehingga diperoleh nilai maksimum dari fungsi f ( x) x.sin(10. x) 1.0 atau diformulasikan sbb f(x 0 ) f(x), for all x є [-1..2]. Pada dasarnya GA akan melakukan pelacakan acak terhadap nilai x. 12/11/2009 9

12/11/2009 10

Setiap nilai x direpresentasikan dalam biner (1/0) Sehingga kita perlu merepresentasikan nilai x=[-1 2] dalam binar. Sebelumnya kita perlu menentukan tingkat presisi yang kita inginkan. Misal: 10 6. Kemudian kita menentukan panjang biner untuk tiap nilai x. Atau tanpa memperhitungkan presisi, tentukan panjang kromosom. 12/11/2009 11

Panjang kromosom: 21 6 22 2097152 2 (2 ( 1).10 2 4194304 Sehingga mapping dari binary b21b20... b0 bil real x untuk selang [-1..2] adalah sbb: 1. Convert binary ke bil. real x : 21 i 21 20 0 2 i 0 i 10 ( b b... b ) ( b.2 ) x' ke 2. Dari x ke bilangan real sesungguhnya: x 3 1.0 x '. 2 33 1 Contoh : (1000101110110101000111) = 0.637197 karena x = (1000101110110101000111) 2 = 2288967 dan x 3 1.0 2288967. 0.637197 4194303 12/11/2009 12

Misal: Ditentukan ukuran populasi (popusize) = 3. Peluang crossover (Pc) = 0.9. Peluang mutasi (Pm) = 0.01. Maksimum generasi (iterasi) = 100. 12/11/2009 13

Karena Ukuran populasi = 3, maka lakukan random biner dengan panjang 22 sebanyak 3. Misalkan diperoleh kromosom/individu v1, v2, v3. Kemudian hitung nilai fitness tiap kromosom Kromosom ke- Bentuk Biner X Fitness F= f(x) V1 (1000101110110101000111) 0.637197 1.586345 V2 (0000001110000000010000) -0.958973 0.078878 V3 (1110000000111111000101) 1.627888 2.250650 Terlihat bahwa pada generasi ini bahwa kromosom v3 memiliki nilai fitness yang tertinggi 12/11/2009 14

Bertujuan memberikan kesempatan pada individu yang memiliki nilai fitness yang baik untuk bertahan hidup (Individu elitis). Misal sebanyak n elit. Sebagai calon induk untuk proses crossover Implementasi: 1. berdasarkan sort/ranking nilai fitness. 2. Roulette wheel selection.-> pemilihan berdasarkan peluang kemunculan. 12/11/2009 15

1. Hitung total fitnes (F tot ) untuk seluruh populasi. 2. Hitung fitness relatif tiap individu: i Pk 3. Hitung fitness komulatif: Q P 4. Bangkitkan r [0,1]. Untuk bil. J yang memenuhi Q r Q j 1 j i k 1 k F F k tot Pilih individu ke-j sebagai individu yang bertahan ke generasi selanjutnya. 4. Ulangi langkah 4 sampai diperoleh sebanyak n pop -n elit individu. 12/11/2009 16

Crossover adalah operator yang menyilangkan dua kromosom sehingga mendapatkan kromosom anak. Misalkan dilakukan crossover antara v2 dan v3 pada setelah gene ke-5 V2 = (00000 01110000000010000) V3 = (11100 00000111111000101) maka diperoleh V2 = (0000000000111111000101) V3 = (1110001110000000010000) Implementasi: 1. Pemilihan pasangan bisa acak atau bisa kita tentukan berdasarkan nilai fitness. 2. Angka acuan persilangan diperoleh dari mengenerate nilai random berdasarkan Pc 12/11/2009 17

Mutasi adalah perubahan terhadap satu atau lebih gene. Mutasi dilakukan berdasarkan Pm. Contoh: v3 (1110000000111111000101) terjadi mutasi pada gene ke-5 maka v3 = 1110100000111111000101 Implementasi/coding: 1. Pilih bilangan random (R) sebanyak digit binary dengan mempertimbangkan Pm, misal: jika Ri < Pm maka Ri = 1. 2. Lakukan operasi XOR antara R dengan v. (kenapa?) 12/11/2009 18

X1 X2 XOR 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 Nilai 1 pada x2 mengakibatkan perubahan nilai pada x1. 12/11/2009 19

Berdasarkan iterasi yang telah kita tentukan. Berdasarkan keseragaman nilai fitness, misalkan jika nilai fitness tidak mengalami perubahan selama 1000 iterasi, maka berhenti (sudah konvergen). Berdasarkan nilai fitness secara exact. 12/11/2009 20

1. Fungsi fitness bergantung permasalahan, dan penentuan fungsi ini memberikan kesulitan tersendiri. Dalam model matematika, fungsi fitness juga bisa diartikan sebagai fungsi objektif 2. Operator GA pada umumnya tidak berubah walaupun tidak menutup kemungkinan ada modifikasi untuk meningkatkan efisiensi. 3. Diluar kesulitan pd metode GA, merepresentasikan masalah akan lebih sulit lagi. 4. Variasi implementasi GA: Multi fungsi objektif, multi variabel, constraint, representasi non biner, hybrid dengan metode lain. 12/11/2009 21

Perhitungan Distribusi Tekanan pada jaringan pipa gas yang kompleks. Optimasi diameter pipa gas pada jaringan pipa gas yang kompleks. 12/11/2009 22