BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya memiliki jumlah penjualan sebesar < Rp per

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa disingkat UMKM, selama

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dan kemajuan teknologi yang perkembangannya demikian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang bersumber dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal usaha.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, UMKM juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diketahui sebagai kekuatan strategis

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Gambar 1.1 Ruang Produksi Pioncini

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS USAHA KECIL MENENGAH (Studi Kasus di UKM Kambing Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kecil menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 adalah usaha

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http :// (27 Juli 2009)

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

III. METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian suatu negara, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam. secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. negara dan telah terbukti terutama di saat resesi ekonomi pada tahun 1985 dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik itu dari dalam maupun luar

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Nama: Lisa Purna ( ) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk

ANALISIS SWOT UD. X, UKM PEMBUAT MINUMAN BERALKOHOL

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas usaha kecil terutama yang berkarakteristik informal.

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah pelaku usaha yang dalam menjalankan usahanya memiliki jumlah penjualan sebesar < Rp 1.000.000.000 per tahun dan biasanya jumlah yang digunakan pun biasanya relatif sedikit. Adapun berbagai bidang usaha UMKM adalah seperti usaha rumah makan, usaha pembuatan makanan dan minuman ringan, kerajinan tangan, jasa seperti tukang cukur, usaha jahit-menjahit dan sebagainya. Kontribusi UMKM sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga UMKM memiliki peran yang penting dan strategis bagi pertumbuhan perekonomian negara. Pertumbuhan UMKM dapat menjadi suatu rangsangan bagi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara dan juga sebagai pencipta lapangan pekerjaan yang dimana dapat menekan jumlah pengangguran di suatu negara. Pertumbuhan dan perkembangan UMKM pada suatu negara dapat diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi khususnya pada negara-negara berkembang. Karena semakin banyak jumlah UMKM pada suatu negara maka produktivitas dan pendapatan negara tersebut semakin meningkat karena dengan adanya UMKM tersebut, jiwa enterpreneur masyarakat semakin terasah. 1

2 Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah UMKM yang cukup banyak, dilihat dari data yang dihimpun dari Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia berjumlah 56.539.560 yang tersebar diseluruh indonesia yang dimana jumlah tersebut mewakili hampir 99,9% jumlah bisnis yang ada di Indonesia yang dimana pertumbuhannya setiap tahunnya semakin banyak. No Tabel 1.1 Data Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) periode 2011-2012 Tahun 2011 Tahun 2012 Indikator Pangsa Pangsa Jumlah Jumlah (%) (%) Persentase Perkembangan 1 Usaha Mikro 54.559.969 99,99 % 56.534.592 99,99% 2,38 % 2 Usaha Kecil 602.195 1,09 % 629.418 1,11% 4,52 % 3 Usaha Menengah 44.280 0.08 % 48.997 0.09 % 10,65 % Total 55.206.444 100 % 56.534.592 100 % (sumber : www.depkop.go.id, diolah peneliti 2014) UMKM memiliki kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dilihat dari data yang dihimpun dari Kementrian Koperasi dan UKM, adapun kontribusi UMKM pada tahun 2012 sebesar Rp 4.869.568,1 Milyar atau sekitar 59,01 % dari total Produk Domestik Bruto Indonesia yang dimana angka tersebut cukup besar dibanding dengan kontribusi dari Usaha Besar yang hanya memiliki kontribusi pada Produk Domestik Bruto tahun 2012 sebesar Rp 3.372.296,1 Milyar atau sekitar 40,99 % dari total Produk Domestik Bruto Indonesia. 2

3 No Tabel 1.2 Data Kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) Atas Pendapatan Domestik Bruto Periode 2011-2012 (Dalam Milyar rupiah) Indikator Tahun 2011 Tahun 2012 Jumlah Pangsa (%) Jumlah Pangsa (%) Persentase Perkembangan 1 Usaha Mikro 2.579.388,4 34,73 % 2.951.120,6 35,81 % 14,41 % 2 Usaha Kecil 722.012,8 9,72 % 798.122,2 9,68 % 10,54 % 3 Usaha Menengah 1.002.170,3 13,49 % 1.120.325,3 13,59 % 11,79 % Total 4.303.5715 57,94 % 4.869.568,1 59,08 % (sumber : www.depkop.go.id, diolah peneliti 2014) Selain memiliki kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB), UMKM di Indonesia memiliki kontribusi lain yaitu dapat menekan jumlah pengangguran di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan pada sektor UMKM pada tahun 2012 mencapai 110.808.154 pekerja atau 97,16 % dari total pekerja yang bekerja di Indonesia. Tabel 1.3 Data Kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Atas Jumlah Tenaga Kerja Periode 2011-2012 No Indikator Tahun 2011 Tahun 2012 Persentase Jumlah Pangsa (%) Jumlah Pangsa (%) Perkembangan 1 Usaha Mikro 94.957.797 90,77 99.859.517 90,12 5,16 2 Usaha Kecil 3.919.992 3,75 4.535.970 4,09 15,71 3 Usaha 2.844.669 2,72 3.262.023 2,94 14,67 Menengah Total 101.722.458 97,24 107.657.509 97,16 (sumber : www.depkop.go.id,diolah peneliti 2014) 3

4 Berdasarkan data-data diatas, peran UMKM dalam perekonomian Indonesia cukup berpengaruh secara signifikan baik dalam hal kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia maupun dalam hal pembukaan lapangan pekerjaan. Medan adalah salah satu kota besar yang ada di Indonesia yang memiliki jumlah UMKM yang cukup besar. Menurut data Pemko Medan, jumlah UMKM di Kota Medan pada tahun 2012 mencapai 242.890 unit yang dimana kelembagaannya belum tertata secara maksimal baik itu soal perizinan maupun aspek legalitasnya sehingga jumlah UMKM di Kota Medan masih belum pasti. Adapun jenis-jenis UMKM yang ada di Kota Medan yaitu usaha dibidang kuliner, jasa percetakan, pembuatan kerajinan tangan dan sebagainya. Kerajinan rotan adalah salah satu dari sekian banyak jenis-jenis UMKM yang ada di Kota Medan. Pada usaha ini, kayu rotan yang masih berupa batangbatang rotan dianyam menjadi kursi rotan, meja rotan, kotak parsel dan sebagainya yang dimana produk-produk yang dihasilkan dari kayu rotan sangat bagus dan lebih awet dibanding dengan produk kerajinan kayu lainnya. Pemanfaatan kayu rotan sebagai bahan baku kerajinan merupakan potensi yang besar dan memiliki prospek yang baik dalam hal pengembangan usaha kerajinan tangan dengan harapan dapat meningkatkan kesejaterahan para pengrajin kayu rotan di Kota Medan. Namun dengan keterbatas kemampuan dan keahlian para pengrajin dalam memasarkan kerajinan yang dihasilkan, perlu adanya suatu motivasi yang diberikan kepada pengrajin tersebut agar dapat mengembangkan usaha kerajinan rotan secara berkelanjutan. 4

5 Salah satu dari penghasil kerajinan rotan yang ada di Kota Medan adalah Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya yang digeluti oleh Bapak G.Purba yang dimana usaha tersebut sudah ia rintis mulai dari tahun 1989. Adapun produkproduk kerajinan rotan yang dihasilkan adalah berupa keranjang parsel, kursi rotan, lemari dan olahan rotan lainnya dengan berbagai macam ukuran dan bentuk yang dimana produk tersebut berbahan baku kayu rotan yang kualitasnya baik yang diproses secara baik dan benar sehingga menghasilkan produk-produk yang berkualitas untuk dipasarkan Sebelum reformasi, Usaha Rotan Swaka Karya memiliki pangsa pasar cukup luar hingga hasil kerajinan rotan di ekspor keluar negeri. Namun semenjak reformasi, penjualan rotan ke luar negeri dipeketat sehingga pengrajin rotan kesulitan memasarkan produknya keluar negeri sehingga usaha kerajinan rotan Swaka Karya beralih profesi dari membuat kerajinan rotan seperti kursi, meja, lemari menjadi membuat keranjang parsel dan hiasan dengan berbagai ukuran dan model yang dimana produk tersebut dipasarkan di pasar domestik saja. Walaupun pangsa pasar dari produk kerajinan usaha terus meningkat terutama pada perayaan hari besar keagamaan seperti lebaran, natal dan tahun baru, Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya belum memiliki perencanaan dan pengimplementasikan strategi pemasaran dalam mengembangkan usahanya. Padahal, strategi pemasaran sangatlah penting dalam hal mengembangkan usaha terutama usaha berskala mikro, kecil maupun menengah. Karena strategi pemasaran merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan serta sasaran yang sudah direncanakan sebelumnya. 5

6 Dengan perumusan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi iklim persaingan, trend yang berkembang serta perubahan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal perusahaan akan mampu berkembang dan bersaing dengan pesaing yang sejenis sehingga mampu mempertahankan eksitensi usaha secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang. Sebelum menyusun strategi pemasaran, perlu dilakukan identifikasi berbagai faktor secara sistematis. Adapun teknik dalam mengidentifikasinya adalah dengan menggunakan analisis SWOT yaitu analisis yang mengidentikasi Kekuatan usaha (Streght), Kelemahan usaha (Weakness), Peluang perusahaan (Oportunity) dan Ancaman Perusahaan (Threat). Analisis Swot dibagi menjadi 2 yaitu : analisis kekuatan dan kelemahan (strenght and weakness) yang merupakan analisis yang menganalisis situasi internal perusahaan dimana perusahaan mampu untuk mengendalikannya termasuk dalam kebijakan Marketing Mix/4P (Price, Product, Place dan Promotion). Sedangkan analisis peluang dan ancaman (Oportunity and Threat) merupakan analisis yang menganalisis internal perusahaan dimana perusahaan tidak mampu untuk mengendalikannya. Adapun penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Rukmini (2011) yang melakukan analisis SWOT pada usaha Rumah Makan Kamang Jaya di Kota Medan. Hasil yang diperoleh bahwa Rumah Makan kamang Jaya memiliki kekuatan pelayanan yang cukup baik yang dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dalam usaha rumah makan disekitar Jalan Singa tetapi juga memiliki ancaman yang 6

7 cukup serius yaitu munculnya berbagai macam usaha rumah makan sehingga memunculkan persaingan yang ketat tetapi memiliki peluang yang cukup bagus, karena posisi Rumah Makan Kamang jaya berada pada posisi strategis yaitu berada pada daerah bisnis, pendidikan dan pemukiman warga sehingga memberi peluang yang cukup besar untuk mendapatkan pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Nuraviva Mutia Rizky (2011) yang melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan metode AHP (Analytica Hierarchy Process) pada KUB Zocha Graha Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hasil penelitian yang diperoleh Faktor utama yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya adalah kapasitas perusahaan, faktor produk dan kondisi finansial perusahaan menjadi faktor dengan prioritas kedua dan ketiga yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran perusahaan. Faktor sikap konsumen menjadi faktor keempat yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran perusahaan. Kemudian, faktor kelima dan keenam yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran adalah kondisi persaingan dan kapasitas outlet. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Santoso (2008) yang meneliti Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Kecil Menengah pada UKM Kambing Desa Cikarawang, kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa barat dengan menggunakan analisis SWOT dan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian yang diperoleh adalah Faktor strategis kekuatan internal UKM Kambing Desa Cikarawang adalah sebagai berikut: Kemampuan menjual kambing sesuai kebutuhan konsumen, kemampuan 7

8 mensuplai kambing secara berkelanjutan, Kebutuhan pakan tersedia melimpah, Kesehatan hewan ternak baik, Pengaturan kandang sudah dilakukan dengan baik, Tenaga kerja cukup terampil, berpengalaman,mempunyai loyalitas dan motivasi tinggi Mempunyai hubungan baik dengan semua tenaga kerja, Mempunyai pelanggan tetap, Terjalinnya hubungan yang baik semua mitra bisnis. Sedangkan faktor strategis kelemahan internal UKM Kambing Desa Cikarawang yaitu : Belum memberikan pakan tambahan, Belum memberikan obat-obatan untuk mencegah penyakit, Pengetahuan tentang pasar dan budidaya terbatas, Tingkat pendidikan masih rendah, Sistem pencatatan belum ada, Kekuatan menentukan harga lemah karena tergantung pada satu pasar/pelanggan, Adanya dampak yang dialami UKM apabila pasar/pelanggang tersebut mengalami masalah, belum melakukan promosi secara agresif, dan Lokasi usaha kurang strategis. Dari analisis data yang dilakukan input stage melalui matriks EFE dan IFE menunjukan kemampuan UKM Kambing Desa Cikarawang dalam memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman masih rata-rata, yaitu nilai skor matrik EFE 2,692 masih pada internal 2,00 sampai 2,99. begitu juga dengan kemampuan UKM Kambing Desa Cikarawang dalam menggunakan kekuatan untuk menutupi kelemahannya masih dalam kategori rata-rata, karena skor matriks IFE 2,919 masih berada di interval 2,00 sampai 2,99. Penelitian yang dilakukan oleh Syahzera (2009) yang meneliti tentang Strategi Pemasaran Kripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap kelinci di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitiannya adalah Usaha kripik singkong industri rumah tangga cap kelinci memiliki kekuatan pada keunggulan 8

9 produk dan sikap jujur dan ramah terhadap pelanggan, tetapi memiliki kelemahan yaitu perusahaan tidak memiliki kas perusahaan sehingga perusahaan mengalami krisis keuangan (menurun) apabila perusahaan tersebut terkena dampak dari perekonomian dunia yang sedap drop dan tidak menggunakan jasa promosi atau iklan. Adapun alternatif startegi yang dapat diterapkan adalah strategi keunggulan produk. Penelitian yang dilakukan oleh Inka Rahmisari (2011) tentang Analisis Strategi SWOT Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Perusahaan Pemasaran Coffe Mix Di Kota Medan (Studi Kasus Pada PT. Indrapura Perkasa Medan). Hasil penelitian ini adalah alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Indrapura Perkasa Medan adalah menambah pelanggan dengan service yang baik, mengantar barang pesan dengan cepat dan menjalin kerjasama dengan perusahaan asing yang memproduksi coffe Mix, adapun strategi SO adalah meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan tetap, strategi ST adalah mulai melirik perusahaan asing yang ada di luar negeri untuk memasarkan produk, adapun strategi WO adalah membuat website khusus perusahaan dan menambah jumlah pengangkutan. Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu, maka peneliti ingin mengkaji, menelaah dan meneliti mengenai startegi pemasaran UMKM dengan judul: Stategi Pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada UMKM Kerajinan Rotan Swaka Karya di Kota Medan). 9

10 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. 2. Menganalisis Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya 3. Menyusun dan merekomendasi Strategi pemasaran apakah yang paling tepat dan sesuai untuk diterapkan pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya berdasarkan analisis SWOT 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. 2. Untuk melihat Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya 3. Untuk mengetahui Strategi pemasaran apakah yang paling tepat dan sesuai untuk diterapkan pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya berdasarkan analisis SWOT 10

11 1.4 Manfaat penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi ilmu administrasi Bisnis FISIP USU b. Untuk mengetahu proses analisis SWOT pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2. Bagi Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai saran dan masukan positif bagi pelaku usaha agar menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan strategi pemasaran untuk produk yang dihasilkan. 3. Bagi Akademis Hasil yang diharapkan dapat mmberikan gambaran serta penerapan dan penyusunan strategi pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya 4. Bagi Pelaku UMKM Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelaku UMKM lainnya yang terkait dengan kebijakan pemasaran dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kerajinan dengan bahan baku kayu rotan 11