BAB 6 PEMBAHASAN. lengkap baik dari segi farmakologi maupun fitokimia. Pemanfaatan Phaleria macrocarpa ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kejadian kanker kulit sekitar 3,5 juta kasus pertahun, dimana basal cell carcinoma merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Insidensi diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Keganasan payudara merupakan keganasan yang sering ditemukan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker kulit non melanoma merupakan salah satu jenis kanker yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis yang banyak juga mempunyai sifat-sifat dari berbagai penyakit lainnya yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi. Dari kelompok hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. Kanker kulit non melanoma

BAB VI PEMBAHASAN. Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100%

BAB 6 PEMBAHASAN. ekstrak Phaleria macrocarpa terhadap penurunan indek mitosis dan

PENDAHULUAN. adanya hipertensi dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan. Hal ini. dapat dijumpai 5-8 % dari semua wanita hamil diseluruh dunia dan

APOPTOSIS. OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sampel 24 ekor mencit jantan strain Swiss, setelah

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APOPTOSIS ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

BAB 5 HASIL PENELITIAN. induksi selama 9 bulan didapatkan 18 ekor mencit berhasil tumbuh tumor pada

BAB V PEMBAHASAN. fagositosis makrofag pada kelompok perlakuan (diberi ekstrak daun salam)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. banyak dilakukan oleh kelompok umur lansia (Supardi dan Susyanty, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia

BAB 2 TERMINOLOGI SITOKIN. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minggu kehamilan pada wanita hamil yang sebelumnya. preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perempuan di dunia adalah kanker payudara dengan persentase kasus baru sebesar

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terminal. Beberapa faktor risiko kanker payudara telah diketahui saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Preeklampsia masih merupakan penyebab kematian maternal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adanya senyawa radikal bebas (Dowsett, 2008). Berdasarkan data Globocan

SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016

MEKANISME DAN REGULASI APOPTOSIS

Penuaan dan Kematian Sel

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi (Sherlin, 2013). Ameloblastoma merupakan tumor odontogenik yang paling

ABSTRAK DASAR MEKANISME APOPTOSIS

Studi Eksperimental In Vivo Pada Mencit Swiss Yang diberi Neoadjuvant Paclitaxel dan Cisplatin

BAB VI PEMBAHASAN. Analisis jumlah limfosit T CD4+ pada penelitian ini dijadikan baseline yang juga

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karsinoma sel skuamosa kulit adalah suatu proliferasi ganas dari

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB 5 PEMBAHASAN. Mencit yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Laboratorium

Peran Gen p63 dalam Regulasi Proliferasi Sel

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyerang banyak orang sehingga menimbulkan wabah. Demam

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PHALERIA MACROCARPA TERHADAP INDEKS APOPTOSIS SEL ADENOKARSINOMA MAMMA DAN PERKEMBANGAN MASSA TUMOR PAYUDARA MENCIT C3H

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KOMPONEN YANG TERLIBAT DALAM SISTEM STEM IMUN

IDENTIFIKASI APOPTOSIS DENGAN METODE TUNEL PASCA PEMBERIAN EKSTRAK SAMBILOTO DAN PENGARUHNYA TERHADAP VOLUME TUMOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor genetik menjadi penyebab utama semakin tingginya prevalensi kanker di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem imunitas didalam tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. termasuk dalam familia Thymelaeaceae. Kajian pustaka yang telah ada

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian kedua di negara-negara barat

BAB I PENDAHULUAN. Endometriosis adalah kelainan ginekologi dengan karakteristik. adanya implantasi jaringan endometrium di lokasi ektopik, misal:

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

SEL SISTEM IMUN SPESIFIK

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS MN / PMN LPS. NLRP3 ASC Adaptor protein OLIGOMERASI INFLAMMASOME. IL-1β SEPSIS SURVIVAL

PENGARUH PEMBERIAN PHALERIA MACROCARPA DAN KEMOTERAPI TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + TUMOR PADA KARSINOMA EPIDERMOID

PENGARUH EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP PEMACUAN APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar / foto sel mitosis pada jaringan karsinoma epidermoid (anak panah merah. Kelompok kontrol Kelompok P1

MOLEKULER ONKOGENESIS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. karbohidrat, lemak dan protein. Diabetes Mellitus terjadi akibat keterbatasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menimbulkan kematian. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun

M. Nurhalim Shahib, Diah Dhianawaty, dan Ani Melani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perangai Biologik Sel Kanker dan Onkogenesis. DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K)

DAFTAR TABEL. Hasil analisis normalitas sebaran data persentase kematian sel Raji... 49

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah

PENURUNAN KERUSAKAN HEPAR AKIBAT INFEKSI Toxoplasma gondii DENGAN PEMBERIAN IMUNOGLOBULIN Y (IGY) ANTI-MEMBRAN Toxoplasma gondii

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan pada wanita usia reproduksi berupa implantasi jaringan

PENGARUH EKSTRAK PHALERIA MACROCARPA TERHADAP INDEK MITOSIS SEL DAN PERTUMBUHAN DIAMETER KARSINOMA EPIDERMOID

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nitrit (NO 2 atau nitrogen dioksida) adalah gabungan senyawa nitrogen dan oksigen yang terbentuk dari reaksi

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. payudara. American Cancer Society memperkirakan pada tahun 2013, terdapat

PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS. Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Neoplasma didefinisikan sebagai masa jaringan abnormal yang tumbuh

Pemberian Imunoglobulin Y (IgY) Anti-Membran Toxoplasma gondii Sebelum Infeksi Menurunkan Indeks Apoptosis Sel Hepar Mencit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GASTROPATI HIPERTENSI PORTAL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERAN APOPTOSIS PADA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiki 2 sistem imun yaitu sistem imun bawaan. (innate immunity) dan sistem imun adaptif (adaptive

MITOKONDRIA SEBAGAI TARGET TERAPI KANKER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

Transkripsi:

BAB 6 PEMBAHASAN Phaleria macrocarpa merupakan salah satu tanaman obat tradisional Indonesia yang mempunyai efek anti kanker, namun masih belum memiliki acuan ilmiah yang cukup lengkap baik dari segi farmakologi maupun fitokimia. Pemanfaatan Phaleria macrocarpa ini antara lain adalah sebagai tanaman obat anti kanker atau sitostatika dan anti mikroba. Bukti bukti empiris tentang khasiatnya sudah banyak ditemukan di kalangan masyarakat, namun pembuktian ilmiahnya masih sangat terbatas, sehingga masih memerlukan suatu pembuktian. 11,12 Sebagai salah satu usaha membuktikan efek phaleria macrocarpa sebagai obat anti kanker khususnya pada karsinoma epidermoid maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk membuktikan efek phaleria macrocarpa dengan indikator ekspresi caspase 3 dan indeks apoptosis sel karsinoma epidermoid pada mencit Swiss. Pada penelitian ini didapatkan peningkatan ekspresi caspase 3 pada semua kelompok perlakuan yang diberi ekstrak phaleria macrocarpa, kemoterapi paclitaxelcisplatin, dan kombinasi keduanya dibanding kelompok kontrol. Peningkatan ekspresi caspase 3 sesuai urutan dari besar ke kecil terlihat pada kelompok yang diberi kombinasi ekstrak phaleria macrocarpa dan kemoterapi paclitaxel-cisplatin (kelompok P3), diberi kemoterapi paclitaxel-cisplatin (kelompok P2) dan pada kelompok yang diberi ekstrak phaleria macrocarpa (P1). Hasil yang bermakna (p<0,05) terjadi pada semua kelompok perlakuan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (K). Hasil yang bermakna pada kelompok perlakuan yang diberi ekstrak phaleria macrocarpa berkaitan dengan polyphenol yang terkandung dalam tanaman obat dilaporkan mempunyai efek menginduksi untuk terjadinya apoptosis melalui jalur TNF-α (jalur ekstrinsik / extrinsic pathway). 10,26 Zat aktif pholyphenol yang terkandung dalam phaleria

macrocarpa seperti gallic acid dan flavanoid berperan dalam menginduksi apoptosis, dimana pada penelitian dengan menggunakan sel kanker esofagus (TE-1) terlihat bahwa gallic acid (GA : 3,4,5-trihydroxybenzoic acid) akan meningkatkan protein pro apoptosis Bax dan akan menurunkan protein anti apoptosis Bcl-2. 27 Sementara itu, flavanoid bekerja dengan cara penghambatan aktivitas DNA topoisomerase I/II, modulasi signalling pathways, penurunan ekspresi gen Bcl-2 dan Bcl-XL (anti apoptosis), peningkatan ekspresi gen Bax dan Bak (pro apoptosis), serta aktivasi endonuklease. 42 Topoisomerase merupakan suatu enzim yang berfungsi memotong DNA yang berlilitan ketat akibat pembukaan double strand DNA oleh enzim helikase, memutar balik dan kemudian menyambungkan lagi. Enzim tersebut bekerja pada saat perpanjangan replikasi DNA. Jika terjadi penghambatan terhadap aktivitas topoisomerase, akan terjadi stabilisasi kompleks topoisomerase-dna terpotong, sehingga menghasilkan kerusakan double strand DNA permanen yang akan mengaktivasi p53. 43,44 Aktifasi p53 sebagai respon dari kerusakan DNA akan menghentikan siklus mitosis pada fase G1, sehingga sel tidak bisa memasuki fase S jika kerusakan DNA tersebut belum diperbaiki dan apabila kerusakan DNA tersebut tidak bisa diperbaiki, maka p53 akan mengaktifasi protein pro apoptotic Bcl-2 Family seperti Bid, Bax dan Bak yang selanjutnya akan meyebabkan penagaktifan caspase 3 yang pada akhirnya menyebabkan apoptosis sel. 45,46,47 Bax, Bak, Bcl2 dan Bcl-xl adalah family protein Bcl-2. Bax dan Bak merupakan protein proapoptosis sedangkan Bcl-2 dan Bcl-xl merupakan protein antiapoptosis. Bcl2 menempel pada membran luar mitokondria sehingga menghalangi pelepasan sitokrom c sedangkan Bclxl berikatan dengan Apaf-1. Sitokrom c dan Apaf-1 diperlukan dalam proses apoptosis melalui jalur intrinsik dengan cara mengaktivasi caspase 9. Fungsi bertahan hidup tersebut diimbangi oleh fungsi kematian sel yang diperantarai oleh Bax dan Bak. Bax dapat berikatan dengan membran luar mitokondria sehingga menginduksi pengeluaran sitokrom c dari mitokondria sedangkan Bak dapat berikatan dengan Bcl-xl sehingga membebaskan Apaf-1.

Apabila ekspresi Bax atau Bak dinaikkan dan Bcl-2 atau Bcl-xl diturunkan, maka akan terjadi regulasi sel ke arah kematian sel melalui aktifasi caspese 9 yang selanjutnya akan meyebabkan penagaktifan caspase 3 yang pada akhirnya menyebabkan apoptosis sel. 26,27,46,47 Gambar 9. The extrinsic and intrinsic pathways of apoptotic 48 Pemberian ekstrak phaleria macrocarpa, kemoterapi paclitaxel-cisplatin, dan kombinasi keduanya juga terbukti meningkatkan indeks apoptosis jika dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan indeks apoptosis sesuai urutan dari besar ke kecil terlihat pada kelompok yang diberi kombinasi ekstrak phaleria macrocarpa dan kemoterapi paclitaxelcisplatin (kelompok P3), diberi kemoterapi paclitaxel-cisplatin (kelompok P2) dan pada kelompok yang diberi ekstrak Phaleria macrocarpa (P1). Hasil yang bermakna (p<0,05) terjadi pada semua kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan indeks apoptosis pada kelompok perlakuan selain disebabkan karena gallic acid dan flavanoid meningkatkan ekspresi caspase 3 seperti uraian diatas, juga karena gallic acid dan flavanoid dapat menstimulasi produksi interferon- γ (IFN-γ) dalam suatu populasi immunosit, yang sangat penting dalam memacu aktifasi CTL dan sel NK pada sistem perondaan imun terhadap sel-sel kanker. Bila CTL dan sel NK ini aktif maka akan banyak terjadi proses killing terhadap sel-sel tumor yang menyebabkan banyak terjadi apoptosis selsel tumor. 10,47 Disamping itu efektor sel NK membunuh sel kanker dengan mengeluarkan

perforin dan granzyme yang kemudian menginduksi apoptosis sel target; mengeluarkan IFNγ yang meningkatkan kerja fagositosis makrofag; melakukan ikatan pada target-cell death receptor, seperti FAS (CD95) ataupun FAS Ligan (FasL) pada sel kanker yang telah diopsonisasi sehingga sel kanker diprogram apoptosis; serta memecahkan/hidrolisis substrat protein spesifik termasuk caspase menyebabkan sel-sel target akan mengalami apoptosis. 10,26,27 Paclitaxel sendiri selain menghambat proliferasi sel juga dapat meningkatkan apoptosis dengan cara menurunkan ekspresi Bcl-2 dan Bcl-xl, serta menaikan protein proapoptosis Bax. 27,44 Sementara itu, cisplatin selain berkerja dengan cara menghambat siklus sel juga dapat meningkatkan apoptosis dengan cara menginduksi P53, P53 ini akan menginduksi protein proapoptosis Bax sehingga pada akhirnya akan menyebabkan apoptosis sel. Oleh karena itu didapatkan efek sinergi antara pemberian ekstrak phaleria macrocarpa dan kemoterapi paclitaxel-cisplatin. 27,44,49,50 Sementara dari hasil uji korelasi yang dilakukan untuk menganalisis hubungan antara ekspresi caspase 3 dengan indeks apoptosis menggunakan uji Spearman didapatkan hubungan yang bermakna dengan nilai p = <0,001 (p < 0,05) dan nilai r = 0,961, sehingga dapat disimpulkan terdapat korelasi yang bermakna antara expresi caspase 3 terhadap indeks apoptosis dengan hubungan positif sangat kuat. Hal ini sesuai dengan tiga mekanisme terjadinya apoptosis yaitu melalui : 1. Jalur ekstrinsik (extrinsic pathway) dimana terjadi aktifasi death reseptor (DR) yang ada di permukaan membrane sel oleh ligan yang selanjutnya akan mengaktifasi caspase 8 dan pada akhirnya menyebabkan caspase 3 teraktifasi. 2. Jalur intriksik (intrisnsi pathway) dimana terjadi cellular stress (stress oksidasi, radiasi, obat-obat cytotoxic) yang akan menyebabkan mitokondria mensintesi cytocrom c yang akan berikatan dengan Apaf-1 dan pro caspase 9 membentuk apoptosome yang akan menyebabkan caspase 9 teraktifasi dan pada akhirnya menyebabkan caspase 3 teraktifasi. Jalur intrinsic juga dapat diaktifasi oleh caspase 8 (extrinsic pathway) melalui pemecahan protein Bid. 3. Jalur Granzime B pathway yang sensitive terhadap target sel. 26,46,51

Gambar 10. The pathways of apoptosis51