KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul MOLECULAR DOCKING AKTIVITAS ANTIKANKER PAYUDARA ANTOSIANIDIN (CYANIDIN DAN PEONIDIN) UBI UNGU (Ipomoea batatas) SECARA IN SILICO. Penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari adanya dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. 2. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana. 3. Ni Putu Linda Laksmiani, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan saran-saran yang sangat bermanfaat serta tak hentinya memberikan semangat dan dukungan hingga akhir penyusunan skripsi ini. 4. Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing II yang juga telah membimbing, memberikan saran serta semangat demi kelancaran penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh dosen pengajar beserta staf/pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana yang telah iii

2 membantu penulis, terutama para staf yang telah membantu dalam hal pengurusan surat dan kelengkapan administrasi lainnya. 6. Kedua orang tua penulis, I Ketut Tomy dan Luh Arsini yang tiada hentinya memberikan dukungan, doa, motivasi, dan semangat. 7. Saudara penulis Putu Wida Kawistari, Komang Tri Wahyu Widiantari, dan Ketut Marsita Nadiantari yang selalu mendukung dan memberikan semangat. 8. Tim Analisis 13 (Tim In Silico dan Tim Lab Ubi Ungu) yaitu Suchen, Sintia, Icik, Dewi, Wisesa, Uut, Dyah, dan Rio yang selalu memberikan semangat dan selalu ada baik suka maupun duka. 9. Teman-teman SSK Tiara, Dewi, Gung Santhi, Abi, Ririn, dan Shelia yang sudah menemani perjalanan saya selama kuliah di Farmasi Udayana. 10. I Nyoman Triadhi Wisesa yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 11. Teman-teman mahasiswa Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana, khususnya Tredecim Paracelcius yang berjuang bersama penulis. 12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi karya yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bukit-Jimbaran, Juni 2017 Penulis iv

3 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR ISTILAH... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xi xii xiii xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Jalar Ungu Antosianidin Ubi Ungu Kanker Payudara v

4 2.4 Apoptosis pada Kanker Payudara Metode Molecular Docking BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan Penelitian Alat Penelitian Prosedur Penelitian Preparasi Protein Optimasi Cyanidin dan Peonidin 3D Validasi Metode Molecular Docking Docking Cyanidin dan Peonidin pada Protein BclxL Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Preparasi Struktur 3D Protein Bcl-xl Validasi Metode Molecular Docking Preparasi Struktur 3D Senyawa Cyanidin dan Peonidin Docking Senyawa Cyanidin dan Peonidin terhadap Protein Bcl-xl Analisis Data vi

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

6 DAFTAR SINGKATAN Bcl-xL PI3K AKT FOXO PUMA APAF-1 BAX XIAP TRAIL :B-cell lymphoma-xl : Phosphatidylinositol 3-Kinase : Akmouse Thymoma : Forkhead Family of Transcription Factors : P53 Upregulated Modulator of Apoptosis : Apoptotic Protease Activating Factor-1 : Bcl-xL-Associated X Protein : X-linked Inhibitor of Apoptosis : Tumor necrosis factor-related Apoptosis-Inducing Ligand BH 3 : Bcl-xL Homology 3 RMSD DR FADD : Root Mean Square Deviation : Death Receptor : Fas-Associated protein with Death Domain viii

7 DAFTAR ISTILAH Afinitas : kecenderungan suatu unsur atau senyawa untuk membentuk ikatan kimia dengan unsur atau senyawa lain. Apoptosis : suatu bentuk kematian sel yang diprogram dalam urutan kejadian yang mengarah pada penghapusan sel tanpa melepaskan zat berbahaya ke daerah sekitarnya. Co-chemotherapy : kombinasi kemoterapi, dimana senyawa yang bersifat nontoksik atau lebih tidak toksik yang dikombinasikan dengan agen kemoterapi untuk meningkatkan efikasinya dengan menurunkan toksisitasnya terhadap jaringan yang normal. Docking : metode yang dapat memprediksi interaksi antar molekul. Fase G2/M : bagian integral dari siklus sel, sebelum terjadinya pembelahan sel (mitosis). Fenotip : suatu ciri yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotif dan lingkungan. Fosforilasi : penambahan gugus fosfat pada suatu protein atau molekul organik lain. In silico Karsinogenik Konformasi Ligan : pemodelan virtual komputer. : zat-zat atau senyawa yang dapat menimbulkan kanker. : suatu penataan ruang tertentu dari atom-atom dalam molekul. : molekul pemberi sinyal yang melekat pada suatu reseptor yang dapat berupa suatu peptide atau molekul kecil. ix

8 Maligna : sifat penyakit dimana sekelompok sel tumbuh tidak terkendali, menginvasi, dan merusakan jaringan di sekitarnya, dan kadang-kadang terjadi metastasis. Metastasis : penyebaran kanker dari suatu organ tubuh ke organ tubuh lain seperti ke otak, tulang, paru-paru, atau hati. Molekul : sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Mutasi : perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Permeabilitas : suatu sifat atau kemampuan dari suatu membran untuk dapat dilewati oleh suatu zat. Prevalensi : jumlah keseluruhan kasus dalam populasi yang menderita penyakit pada waktu tertentu. Proapoptosis Proliferasi : pemicu terjadinya apoptosis. : pertumbuhan atau perkembangan pesat untuk menghasilkan jaringan baru, bagian, sel, atau keturunan. x

9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Ubi Ungu... 6 Gambar 2.2 Struktur Molekul Antosianidin Gambar 2.3 Struktur Kimia Cyanidin dan Peonidin Gambar 2.4 Mekanisme Inhibisi HER-2 pada Jalur Apoptosis Intrinsik dan Ekstrinsik Sel Kanker Payudara Gambar 4.1 Visualisasi Ikatan Antara Native Ligand dengan Protein Bcl-xl Gambar 4.2 Struktur Cyanidin 3D Setelah Dilakukan Kalkulasi Single Point dan Geometry Optimization Gambar 4.3 Struktur Peonidin 3D Setelah Dilakukan Kalkulasi Single Point dan Geometry Optimization xi

10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kandungan Fitokimia Ubi Jalar Ungu... 7 Tabel 2.2 Jenis-jenis Antosianin. 8 Tabel 4.1 Hasil Molecular Docking antara Native Ligand dengan Protein Bcl-xl Tabel 4.2 Hasil Docking Senyawa Cyanidin dan Peonidin terhadap Protein Bcl-xl Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Docking Senyawa Cyanidin dan Peonidin dengan Native Ligand terhadap Protein Bcl-xl xii

11 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Skema Umum Penelitian Lampiran 2. Visualisasi Preparasi Protein dengan Native Ligand Lampiran 3. Visualisasi Docking Senyawa Peonidin dan Cyanidin terhadap Protein Bcl-xl xiii

12 ABSTRAK Ekspresi berlebih dari protein Bcl-xl yang terlibat pada jalur apoptosis intrinsik menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker payudara. Tanaman bahan alam yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan obat antikanker payudara yaitu ubi ungu (Ipomoea batatas) yang mengandung antosianidin mayor yaitu cyanidin dan peonidin yang telah diketahui memiliki aktivitas antikarsinogen. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui afinitas dan mekanisme cyanidin dan peonidin dengan protein target Bcl-xL sebagai antikanker payudara. Metode yang digunakan adalah molecular docking menggunakan software Hyperchem 8, Chimera , dan Autodock 4.2. Hasil yang diperoleh pada molecular docking yaitu ikatan hidrogen dan energi ikatan yang bernilai negatif antara cyanidin dan peonidin pada protein Bclxl. Energi ikatan yang didapat dibandingkan dengan energi ikatan native ligand pada protein Bcl-xl. Adapun nilai energi ikatan antara cyanidin dengan protein Bcl-xl yaitu kkal/mol. Sedangkan energi ikatan antara peonidin dengan protein Bcl-xl yaitu kkal/mol. Energi ikatan cyanidin dan peonidin terhadap protein target memiliki nilai yang lebih positif dibandingkan dengan native ligand, akan tetapi cyanidin dan peonidin memiliki energi ikatan negatif yang menunjukkan bahwa cyanidin dan peonidin masih dapat berikatan dan menghambat ekspresi berlebih protein Bcl-xl. Berdasarkan hasil yang diperoleh cyanidin dan peonidin memiliki aktivitas antikanker payudara secara in silico dengan menghambat ekspresi berlebih protein Bcl-xl yang terlibat pada jalur apoptosis ekstrinsik. Kata kunci: Cyanidin, Peonidin, Bcl-xl, Kanker Payudara, Molecular Docking. xiv

13 ABSTRACT Over-expression of Bcl-xl protein which involved in intrinsic apoptotic pathway can caused breast cancer. Natural product which can be used in development of anti-breast cancer drug was purple sweet potato (Ipomoea batatas) contain antocyanidin major cyanidin and peonidin which have been known as anticancer. The aim of this study was to determined the affinity and mechanism of cyanidin and peonidin with Bcl-xL protein as anti-breast cancer. The method in this study was molecular docking using Hyperchem 8, Chimera , and Autodock 4.2 software. The results in molecular docking were hydrogen bonds and negative binding energy of cyanidin and peonidin with Bcl-xl protein. Cyanidin and peonidin binding energy was compared with native ligand binding energy with Bcl-xl protein. The binding energy between cyanidin with Bcl-xl was kcal/mol. While the binding energy between peonidin with Bcl-xl protein was kcal/mol. Cyanidin and peonidin had more positive binding energies values than native ligand, but cyanidin dan peonidin had negative binding energy values which means cyanidin and peonidin could bind and inhibited over-expression of Bcl-xl protein. Based on the in silico results, cyanidin and peonidin had anti-breast cancer activity by inhibited over-expression of Bcl-xl protein in intrinsic apoptotic pathway. Keywords: Cyanidin, Peonidin, Bcl-xl, Breast Cancer, Molecular Docking xv

14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA seluler. Sel abnormal ini membentuk klon dan mulai berproliferasi secara abnormal, mengabaikan sinyal yang mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut (Smeltzer and Bare, 2002). Jenis kanker tertinggi pada perempuan di dunia adalah kanker payudara (38 per perempuan) (Globocan, 2012). Di Indonesia, prevalensi kanker adalah sebesar 1,4 per penduduk (Balitbang Kemenkes RI, 2013), serta merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) dari seluruh penyebab kematian (Balitbang Kemnekes RI, 2013). Estimasi terjadinya kanker payudara di Indonesia sebesar 40 per perempuan (Globocan, 2012). Tingginya prevalensi dari kanker payudara menunjukkan perlunya perhatian khusus untuk pengobatan kanker payudara khususnya di Indonesia. Kanker payudara merupakan tumor malignan yang muncul di dalam sel pada payudara. Tumor malignan adalah sekelompok sel-sel kanker yang tumbuh di seluruh jaringan atau menyebar (metastasis) di beberapa area pada tubuh (American Cancer Society, 2015). Salah satu penyebab terjadinya kanker payudara yaitu terjadinya ketidakseimbangan antara proses proliferasi sel dengan apoptosis di dalam tubuh. Apoptosis merupakan proses kematian sel yang memainkan peran penting dalam menghilangkan sel-sel yang terinfeksi, rusak, 1

15 2 serta sel-sel lainnya yang tidak diinginkan dari tubuh (Carpenter and Lo, 2013). Apoptosis diatur oleh beberapa protein target salah satunya yaitu Bcl-xl yang bersifat antiapoptosis. Bcl-xl terlibat dalam jalur apoptosis intrinsik yang dapat menghambat permeabilisasi membran mitokondria sehingga sitokrom C oksidase tidak dapat keluar dari mitokondria untuk mengaktifkan Caspase 8 dan caspase 9 yang akan mengaktivasi caspase 3 (caspase eksekutor) sehingga apoptosis sel akan terhambat. Berdasarkan pemaparan tersebut, diperlukan suatu agen antikanker payudara yang memiliki aktivitas molekuler dapat menekan ekspresi berlebih dari protein Bcl-xl. Beberapa usaha pengobatan kanker payudara telah dilakukan dengan berbagai cara seperti pembedahan, radiasi, pemberian obat antikanker atau kemoterapi. Namun usaha-usaha ini belum memperoleh hasil yang memuaskan, bahkan efek dari kegagalan pembedahan dapat menyebabkan kanker menyebar ke bagian tubuh lain dengan kondisi yang parah (Nafrialdi dan Gunawan, 2007). Pengobatan kemoterapi bahkan dapat mengganggu proses apoptosis sel dimana sel-sel yang sedang mengalami apoptosis justru mengeluarkan berbagai sitokin sebagai bentuk mekanisme pertahanan sehingga pengobatan kanker tidak dapat berjalan dengan baik (Korkaya et al., 2011). Dengan demikian diperlukan suatu pengembangan obat baru dari bahan alam untuk dikembangkan sebagai agen antikanker ataupun cochemotherapy untuk mencegah resistensi kemoterapi yang bersifat selektif terhadap sel kanker payudara. Ubi ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu komoditas yang cukup melimpah di Indonesia (Koeswara, 2008). Salah satu kandungan fitokimia dalam

16 3 Ipomoea batatas adalah antosianin (Pochapski, 2011). Antosianin merupakan salah satu jenis flavonoid yang memberikan pigmen warna ungu pada umbi Ipomoea batatas dimana cyanidin dan peonidin merupakan antosianin yang paling banyak terkandung pada umbi Ipomoea batatas (Montilla et al., 2011). Aktivitas farmakologi dari antosianin yaitu aktivitas antikarsinogenik (Katsube et al., 2003), antioksidan (Jawi dkk., 2006), serta antiinflamasi (Panda and Sonkamble, 2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005), 2 jenis antosianin yaitu cyanidin 3-glukosida dan peonidin 3-glukosida dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara pada fase G2/M, menginhibisi proliferasi sel, dan menginduksi apoptosis secara in vitro pada sel kanker payudara. Antosianin tersebut apabila masuk ke dalam tubuh akan terhidrolisis menjadi bentuk aglikonnya (antosianidin) yaitu cyanidin dan peonidin dimana cyanidin dan peonidin bersifat hidrofobik, sehingga potensi efek yang dihasilkan juga lebih besar (Speciale et al., 2014). Berdasarkan mekanisme terjadinya kanker payudara di dalam tubuh dan potensi serta bioavailabilitas dari cyanidin dan peonidin maka perlu dilakukan prediksi aktivitas melalui interaksi suatu protein tertentu dengan suatu ligan (cyanidin dan peonidin) dengan menggunakan metode molecular docking. Metode molecular docking secara in silico dapat digunakan untuk memprediksi interaksi antara suatu protein dengan ligan secara molekuler, sehingga aktivitas dari senyawa bioaktif dan aksi sinergisnya dengan obat lain dapat terlihat. Metode tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian mengenai penemuan obat baru (Mukesh dan Rakesh, 2011). Keunggulan dari metode ini

17 4 yaitu dapat digunakan untuk memprediksi aktivitas dari suatu senyawa yakni sebagai uji pendahuluan sebelum dilakukan sintesis dengan aman, bebas bahan kimia, biaya yang efektif, serta waktu yang cepat melalui penapisan virtual atau komputasi. Dengan demikian, pada penelitian ini dilakukan molecular docking aktivitas antikanker payudara antosianidin (cyanidin dan peonidin) dari ubi ungu (Ipomoea batatas) secara in silico. Penelitian ini dilakukan sebagai uji pendahuluan pengembangan obat antikanker payudara dilihat dari aktivitas molekuler yang secara selektif dapat menekan ekspresi berlebih dari protein Bclxl Rumusan Masalah Bagaimana afinitas dan mekanisme cyanidin dan peonidin dengan protein target Bcl-xl sebagai antikanker payudara? 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui afinitas dan mekanisme cyanidin dan peonidin dengan protein target Bcl-xl sebagai antikanker payudara Manfaat Penelitian Penelitian ini merupakan suatu uji pendahuluan yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk penelitian lanjutan pada proses penemuan obat kanker payudara, dikembangkan sebagai antikanker ataupun cochemotherapy untuk mencegah resistensi kemoterapi khususnya melalui mekanisme penghambatan

18 5 ekspresi berlebih dari protein Bcl-xL sebagai protein antiapoptosis oleh cyanidin dan peonidin ubi ungu.

SIMULASI IN SILICO PROTEKSI SEL BETA PANKREAS OLEH ANTOSIANIN MONOASILASI. DARI UBI UNGU (Ipomoea batatas L.)

SIMULASI IN SILICO PROTEKSI SEL BETA PANKREAS OLEH ANTOSIANIN MONOASILASI. DARI UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) SIMULASI IN SILICO PROTEKSI SEL BETA PANKREAS OLEH ANTOSIANIN MONOASILASI DARI UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) Skripsi NI LUH KOMANG NOVIA PARAMITA 1208505027 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

SIMULASI DARI. Skripsi FAKULTAS UNIVERSITAS UDAYANAA

SIMULASI DARI. Skripsi FAKULTAS UNIVERSITAS UDAYANAA SIMULASI IN SILICO ANTIHIPERLIPIDEMIA ANTOSIANIN DAN ANTOSIANIN TERASETILASI DARI UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) Skripsi KADEKK AYU SANDRA DEWI 1208505028 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 SKRIPSI

PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 SKRIPSI PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 SKRIPSI Oleh: YUNIYATI LUTHFIYAH K 100 090 010 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN. lengkap baik dari segi farmakologi maupun fitokimia. Pemanfaatan Phaleria macrocarpa ini

BAB 6 PEMBAHASAN. lengkap baik dari segi farmakologi maupun fitokimia. Pemanfaatan Phaleria macrocarpa ini BAB 6 PEMBAHASAN Phaleria macrocarpa merupakan salah satu tanaman obat tradisional Indonesia yang mempunyai efek anti kanker, namun masih belum memiliki acuan ilmiah yang cukup lengkap baik dari segi farmakologi

Lebih terperinci

Skrining Potensi Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm F.) Ness.) sebagai Antikanker Payudara secara In Silico

Skrining Potensi Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm F.) Ness.) sebagai Antikanker Payudara secara In Silico Skrining Potensi Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm F.) Ness.) sebagai Antikanker Payudara secara In Silico Laksmiani, N. P. L. 1, Widiastari, M. I. 1, Reynaldi, K. R. 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul MOLECULAR DOCKING ANDROGRAFOLID

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Metode Penetapan Kadar Flavonoid

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan metode komputasi yang bertujuan untuk mendeteksi interaksi suatu ligan dengan suatu reseptor.

Lebih terperinci

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR HUMAN TYROSINASE SERLY YULIAWATI

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR HUMAN TYROSINASE SERLY YULIAWATI STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR HUMAN TYROSINASE SERLY YULIAWATI 2443009037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 ABSTRAK STUDI IN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... i ii iii iv vi x xii xiii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi. Dari kelompok hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi. Dari kelompok hipertensi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab 3 besar kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi. Dari kelompok hipertensi dalam kehamilan, syndrom preeklampsia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses patogenesisnya, proses pembelahan sel menjadi tidak terkontrol karena gen yang mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya kerusakan dan ketidaknormalan gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel-sel yang mengakibatkan timbulnya

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS CHELATING LOGAM ION BESI MINUMAN GAMBIR KOMBUCHA LOKAL BALI SECARA IN VITRO YANG BERPOTENSI UNTUK PENGOBATAN ALZHEIMER

UJI AKTIVITAS CHELATING LOGAM ION BESI MINUMAN GAMBIR KOMBUCHA LOKAL BALI SECARA IN VITRO YANG BERPOTENSI UNTUK PENGOBATAN ALZHEIMER UJI AKTIVITAS CHELATING LOGAM ION BESI MINUMAN GAMBIR KOMBUCHA LOKAL BALI SECARA IN VITRO YANG BERPOTENSI UNTUK PENGOBATAN ALZHEIMER Skripsi I PUTU JEFFRY SATIAWAN 1108505050 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah suatu penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel pada jaringan tubuh secara terus-menerus dan tidak terkendali sehingga dapat mneyebabkan kematian

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA UJI KOMBINASI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN DOXORUBICIN TERHADAP PROLIFERASI SEL KANKER PAYUDARA T47D Oleh : Ika Trisharyanti Dian Kusumowati,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. berkat dan rahmat-nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. berkat dan rahmat-nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Identifikasi Jaringan Kulit Normal dan

Lebih terperinci

OPTIMASI JENIS PELARUT PENGEKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH

OPTIMASI JENIS PELARUT PENGEKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH OPTIMASI JENIS PELARUT PENGEKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH Skripsi NI LUH AYU PUTU SHAINE PURNAMADEWI 1208505039 JURUSAN

Lebih terperinci

SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL BIJI DAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ANGGUR HITAM

SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL BIJI DAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ANGGUR HITAM SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL BIJI DAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ANGGUR HITAM (Vitis vinifera L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne Skripsi I GUSTI AYU AGUNG RATIH CARDIANI PUTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Terapi kanker payudara yang berlaku selama ini adalah dengan pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi bersifat terapi definitif lokal, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014 menunjukkan kanker merupakan penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol karena adanya perubahan abnormal dari gen yang berperan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab kematian wanita nomor satu (14,7%) di seluruh dunia (Globocan-IARC, 2012). International Agency for Research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Data World Heart Organization menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker endometrium adalah kanker paling sering pada saluran genitalia wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia setelah payudara,

Lebih terperinci

OPTIMASI PELARUT DAN WAKTU MASERASI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS. (Garcinia mangostana L.)

OPTIMASI PELARUT DAN WAKTU MASERASI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS. (Garcinia mangostana L.) OPTIMASI PELARUT DAN WAKTU MASERASI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Skripsi NI PUTU EKA FITRI 1208505013 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS FRAKSI KLOROFORM HERBA BANDOTAN

UJI AKTIVITAS FRAKSI KLOROFORM HERBA BANDOTAN KARYA TULIS ILMIAH UJI AKTIVITAS FRAKSI KLOROFORM HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) DAN 5-FLUOROURASIL SEBAGAI KO-KEMOTERAPI PADA SEL KANKER SERVIKS HELA SECARA IN VITRO DAN IN SILICO Disusun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berat badan lahir merupakan berat bayi baru lahir yang diukur dalam satu jam pertama kehidupan. Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang aterm

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kanker merupakan penyakit yang dikelompokkan sebagai penyakit terminal (Sudiana, 2011). Kanker menjadi penyebab kematian terbesar di dunia, sebanyak 7,6 juta orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan pertumbuhan yang cepat dan abnormal pada sel, tidak terkontrol, dan tidak terlihat batasan yang jelas dengan jaringan yang sehat serta mempunyai sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan tumor ganas yang dimulai dari sekelompok sel-sel kanker yang dapat tumbuh menyerang jaringan sekitarnya atau menyebar (metastasis)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel abnormal. Kanker disebabkan oleh faktor eksternal (tembakau,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat herbal telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan

Lebih terperinci

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro SIDANG TUGAS AKHIR Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro Hani Tenia Fadjri 1506 100 017 DOSEN PEMBIMBING: Awik Puji Dyah Nurhayati,

Lebih terperinci

BAB 1 PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA) merupakan salah satu aplikasi dari kimia komputasi dan juga bagian yang dipelajari dalam bidang kimia medisinal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan penyakit yang disebabkan karena pertumbuhan abnormal pada sel-sel jaringan tubuh. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh dan menimbulkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia terutama di negara miskin dan berkembang. Peningkatan kasus kanker dari tahun ketahun menjadi beban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar setelah penyakit infeksi. Pada tahun-tahun terakhir ini tampak adanya peningkatan kasus kanker disebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik karbohidrat, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik karbohidrat, yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik karbohidrat, yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat berkurangnya sekresi insulin,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PRODUKSI HERBAL STANDAR EKSTRAK ETANOL TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata L) SEBAGAI AGEN ANTIKANKER UNTUK PENGOBATAN KANKER (Kajian sitotoksik, mekanisme apoptosis dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Var. Ayamurasaki) TERHADAP KARAKTERISTIK SUMPING S K R I P S I

PENGARUH PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Var. Ayamurasaki) TERHADAP KARAKTERISTIK SUMPING S K R I P S I PENGARUH PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Var. Ayamurasaki) TERHADAP KARAKTERISTIK SUMPING S K R I P S I Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Salah satu jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi tinggi di dunia adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI I WAYAN RADIKA APRIANA 1108405016 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia, termasuk di Indonesia hingga saat ini. Penyakit ini merupakan penyebab kematian kedua terbesar di seluruh

Lebih terperinci

STUDI MODEL FARMAKOFOR DAN SKRINING VIRTUAL SENYAWA PENGHAMBAT ACE TERHADAP RESEPTOR ACE

STUDI MODEL FARMAKOFOR DAN SKRINING VIRTUAL SENYAWA PENGHAMBAT ACE TERHADAP RESEPTOR ACE STUDI MODEL FARMAKOFOR DAN SKRINING VIRTUAL SENYAWA PENGHAMBAT ACE TERHADAP RESEPTOR ACE YOHANES MARIO TAKA KOREBIMA 2443012079 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN DIKETOPIPERAZIN SEBAGAI INHIBITOR HIV-1 PROTEASE SKRIPSI. Oleh: BAYU AJI NEGARA K

PENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN DIKETOPIPERAZIN SEBAGAI INHIBITOR HIV-1 PROTEASE SKRIPSI. Oleh: BAYU AJI NEGARA K PENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN DIKETOPIPERAZIN SEBAGAI INHIBITOR HIV-1 PROTEASE SKRIPSI Oleh: BAYU AJI NEGARA K 100 090 004 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2014

Lebih terperinci

APOPTOSIS. OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

APOPTOSIS. OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 APOPTOSIS OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Pendahuluan Setiap organisme yang hidup terdiri dari ratusan tipe sel, yang semuanya

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100%

BAB VI PEMBAHASAN. Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100% 63 BAB VI PEMBAHASAN Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100% dari masing-masing kelompok dan bersifat multipel dengan rerata multiplikasi dari kelompok K, P1, P2, dan P3 berturut-turut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah kesehatan perempuan di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini terkait dengan tingginya

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU DAN RADIASI UV B TERHADAP STABILITAS FISIK DAN KADAR TOTAL ANTOSIANIN DALAM TABLET UBI JALAR UNGU. (Ipomoea batatas L.

PENGARUH SUHU DAN RADIASI UV B TERHADAP STABILITAS FISIK DAN KADAR TOTAL ANTOSIANIN DALAM TABLET UBI JALAR UNGU. (Ipomoea batatas L. PENGARUH SUHU DAN RADIASI UV B TERHADAP STABILITAS FISIK DAN KADAR TOTAL ANTOSIANIN DALAM TABLET UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) Skripsi I MADE KRISNAWAN PUTRA 1208505082 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan jantung (American Cancer Society, 2010). Jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, kanker merupakan penyakit paling mematikan ke-5 dan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, kanker merupakan penyakit paling mematikan ke-5 dan mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel/jaringan yang tidak terkendali, terus tumbuh atau bertambah dan tidak dapat mati (Depkes RI, 2013). Di Indonesia, kanker

Lebih terperinci

Pembimbing I : Hanna Ratnawati, dr. M.Kes. Pembimbing n : David Gunawan, dr.

Pembimbing I : Hanna Ratnawati, dr. M.Kes. Pembimbing n : David Gunawan, dr. ABSTRAK AGEN KARSINOGENIK DAN INTERAKSI SELULERNY A Ronald Leonardo, 2003. Pembimbing I : Hanna Ratnawati, dr. M.Kes. Pembimbing n : David Gunawan, dr. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina. dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang ligan asli (S58)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina. dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang ligan asli (S58) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina Sebelum dilakukan proses seleksi ligan pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang

Lebih terperinci

SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016

SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016 SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016 BSK sudah lama diketahui diderita manusia terbukti ditemukan

Lebih terperinci

STUDI DOCKING MOLEKULAR SENYAWA ASAM SINAMAT DAN DERIVATNYA SEBAGAI INHIBITOR PROTEIN 1J4X PADA SEL KANKER SERVIKS

STUDI DOCKING MOLEKULAR SENYAWA ASAM SINAMAT DAN DERIVATNYA SEBAGAI INHIBITOR PROTEIN 1J4X PADA SEL KANKER SERVIKS STUDI DOCKING MOLEKULAR SENYAWA ASAM SINAMAT DAN DERIVATNYA SEBAGAI INHIBITOR PROTEIN 1J4X PADA SEL KANKER SERVIKS MOLECULAR DOCKING STUDY OF CINNAMATE ACID COMPOUND AND ITS DERIVATIVES AS PROTEIN 1J4X

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODE EKSTRAKSI LIKOPEN DARI LIMBAH BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

PENGEMBANGAN METODE EKSTRAKSI LIKOPEN DARI LIMBAH BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.) PENGEMBANGAN METODE EKSTRAKSI LIKOPEN DARI LIMBAH BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Skripsi KADEK GISELDA GITYARANI 1208505056 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menimbulkan kematian. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menimbulkan kematian. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Sel-sel kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian International Agency for Research on cancer (IARC)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian International Agency for Research on cancer (IARC) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Berdasarkan penelitian International Agency for Research on cancer (IARC) pada tahun 2012, penderita

Lebih terperinci

USULAN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN FANSUJU (FRAKSI ANTOSIANIN DARI. UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) KLON MSU ) TERHADAP

USULAN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN FANSUJU (FRAKSI ANTOSIANIN DARI. UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) KLON MSU ) TERHADAP JUDUL USULAN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN FANSUJU (FRAKSI ANTOSIANIN DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) KLON MSU 03028-10) TERHADAP SKOR DERAJAT HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI INH DAN RIFAMPISIN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MUTU GELATIN DARI KULIT AYAM BROILER MELALUI PROSES PERENDAMAN ASAM DAN KOMBINASI ASAM-BASA SKRIPSI

KARAKTERISTIK MUTU GELATIN DARI KULIT AYAM BROILER MELALUI PROSES PERENDAMAN ASAM DAN KOMBINASI ASAM-BASA SKRIPSI KARAKTERISTIK MUTU GELATIN DARI KULIT AYAM BROILER MELALUI PROSES PERENDAMAN ASAM DAN KOMBINASI ASAM-BASA SKRIPSI Oleh : ANAK AGUNG ISTRI RAHMA PRABAWANTI NIM. 1108105019 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Prediksi Ikatan Molekular Kemenyan Jawa dan Adas Bintang terhadap Mutase Korismat Mycobacterium tuberculosis (2fp2, 3st6)

Prediksi Ikatan Molekular Kemenyan Jawa dan Adas Bintang terhadap Mutase Korismat Mycobacterium tuberculosis (2fp2, 3st6) Prediksi Ikatan Molekular Kemenyan Jawa dan Adas Bintang terhadap Mutase Korismat Mycobacterium tuberculosis (2fp2, 3st6) Rani Wulandari 1, Broto Santoso 2 Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan tidak terkendalinya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika penyebaran tidak dikontrol, dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Kariadi Semarang yang beralamat di jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengah

Lebih terperinci

ANALISIS MOLECULAR DOCKING FITOKIMIA FAMILI FABACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN. TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN α PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI

ANALISIS MOLECULAR DOCKING FITOKIMIA FAMILI FABACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN. TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN α PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI ANALISIS MOLECULAR DOCKING FITOKIMIA FAMILI FABACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN α PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ega

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012 sebanyak 8,2 juta orang meninggal karena kanker dan 65% di antaranya terjadi di negara miskin dan

Lebih terperinci

METODE PAUTAN TERBAIK DALAM PENGELOMPOKAN DESA/KELURAHAN DI KOTA DENPASAR MENURUT INDIKATOR PENDIDIKAN KOMPETENSI STATISTIKA SKRIPSI

METODE PAUTAN TERBAIK DALAM PENGELOMPOKAN DESA/KELURAHAN DI KOTA DENPASAR MENURUT INDIKATOR PENDIDIKAN KOMPETENSI STATISTIKA SKRIPSI 35 METODE PAUTAN TERBAIK DALAM PENGELOMPOKAN DESA/KELURAHAN DI KOTA DENPASAR MENURUT INDIKATOR PENDIDIKAN KOMPETENSI STATISTIKA SKRIPSI NI WAYAN ARIS APRILIA A.P 1008405033 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS MOLECULAR DOCKING RESEPTOR ESTROGEN α TERHADAP FITOKIMIA FAMILI ASTERACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI

ANALISIS MOLECULAR DOCKING RESEPTOR ESTROGEN α TERHADAP FITOKIMIA FAMILI ASTERACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI ANALISIS MOLECULAR DOCKING RESEPTOR ESTROGEN α TERHADAP FITOKIMIA FAMILI ASTERACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran DZULFIAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang membagi secara terus-menerus (proliferasi) tanpa kontrol dan mempunyai kemampuan untuk menyebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia. mencapai 18 % dari total kanker (World Health

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia. mencapai 18 % dari total kanker (World Health BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia mencapai 18 % dari total kanker (World Health Organization, 2008). Pada tahun 2010, insiden kanker

Lebih terperinci

ABSTRAK. Nurudin, 2007, Pembimbing I : Freddy Tumewu A. dr. MS. Pembimbing II : Suryadi Kurniwan. dr., M.Kes.

ABSTRAK. Nurudin, 2007, Pembimbing I : Freddy Tumewu A. dr. MS. Pembimbing II : Suryadi Kurniwan. dr., M.Kes. ABSTRAK γ-tocopherol SEBAGAI AGEN PENCEGAH KANKER Nurudin, 2007, Pembimbing I : Freddy Tumewu A. dr. MS. Pembimbing II : Suryadi Kurniwan. dr., M.Kes. Kanker merupakan salah satu penyebab mortalitas yang

Lebih terperinci

MODIFIKASI INHIBITOR SB-3CT UNTUK MENGHAMBAT KERJA MATRIKS METALLOPROTEINASE 2 DALAM PENYEBARAN SEL KANKER SECARA IN SILICO SKRIPSI

MODIFIKASI INHIBITOR SB-3CT UNTUK MENGHAMBAT KERJA MATRIKS METALLOPROTEINASE 2 DALAM PENYEBARAN SEL KANKER SECARA IN SILICO SKRIPSI MODIFIKASI INHIBITOR SB-3CT UNTUK MENGHAMBAT KERJA MATRIKS METALLOPROTEINASE 2 DALAM PENYEBARAN SEL KANKER SECARA IN SILICO SKRIPSI Oleh Septi Anggraini NIM 071810301078 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU DENGAN METODE FERROUS ION CHELATING (FIC)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU DENGAN METODE FERROUS ION CHELATING (FIC) UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU DENGAN METODE FERROUS ION CHELATING (FIC) Skripsi NYOMAN TRIA WIRIYANTI 1108505033 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker dengan insidensi dan mortalitas terbanyak pada wanita di dunia, yaitu sebanyak 1.384.155 kejadian dan 458.503 kematian (IARC, 2013). 70%

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit kompleks yang ditandai dengan adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab utama kematian di dunia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TIJAUA PUSTAKA A. Kanker dan Kanker Payudara Kanker adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya abnormalitas regulasi pertumbuhan sel dan meyebabkan sel dapat berinvasi ke jaringan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Di perkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang banyak ditemukan di Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan pangan dan sebagai

Lebih terperinci

KAJIAN FREKUENSI DAN LAMA PEMAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA FASE GENERATIF TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUNGA KRISAN (Crhysantemum) SKRIPSI

KAJIAN FREKUENSI DAN LAMA PEMAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA FASE GENERATIF TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUNGA KRISAN (Crhysantemum) SKRIPSI KAJIAN FREKUENSI DAN LAMA PEMAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA FASE GENERATIF TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUNGA KRISAN (Crhysantemum) SKRIPSI OLEH : I MADE WIRAWAN SUPUTRA NIM: 1111305003 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis, 2010). Data WHO menunjukkan terdapat sekitar 7,4 juta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Endometriosis adalah kelainan ginekologi dengan karakteristik. adanya implantasi jaringan endometrium di lokasi ektopik, misal:

BAB I PENDAHULUAN. Endometriosis adalah kelainan ginekologi dengan karakteristik. adanya implantasi jaringan endometrium di lokasi ektopik, misal: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Endometriosis adalah kelainan ginekologi dengan karakteristik adanya implantasi jaringan endometrium di lokasi ektopik, misal: peritoneum panggul, ovarium

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia kasus kanker rongga mulut berkisar 3-4% dari seluruh kasus kanker yang terjadi. Sekitar 90-95% dari total kanker pada rongga mulut merupakan kanker sel skuamosa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kasus infeksi bakteri semakin meningkat setiap tahunnya. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotika yang sesuai. Namun terdapat penyalahgunaan antibiotika

Lebih terperinci

Penuaan dan Kematian Sel

Penuaan dan Kematian Sel Penuaan dan Kematian Sel ASHFAR KURNIA Departemen Biokimia FKUI Penuaan Sel -Karena aktifitas sel menurun -Stress oksidatif di dalam sel merupakan penyebab proses aging -Mitokondria yang menghasilkan ROS

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PARASETAMOL, KLORFENIRAMIN MALEAT DAN FENILPROPANOLAMIN DALAM TABLET DENGAN RAMAN SPEKTROSKOPI

IDENTIFIKASI PARASETAMOL, KLORFENIRAMIN MALEAT DAN FENILPROPANOLAMIN DALAM TABLET DENGAN RAMAN SPEKTROSKOPI IDENTIFIKASI PARASETAMOL, KLORFENIRAMIN MALEAT DAN FENILPROPANOLAMIN DALAM TABLET DENGAN RAMAN SPEKTROSKOPI SKRIPSI EVI SAVITRI 1108505029 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR MUSHROOM TYROSINASE (3NQ1)

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR MUSHROOM TYROSINASE (3NQ1) STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR MUSHROOM TYROSINASE (3NQ1) OLIVIA YOUNG 2443009036 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 ABSTRAK STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker adalah penyakit yang ditandai karena adanya pergeseran pada mekanisme kontrol yang mengatur jalannya kelangsungan hidup, proliferasi, dan diferensiasi

Lebih terperinci

KEJADIAN MERUGIKAN (ADVERSE EVENT) DARI KEMOTERAPI PADA PASIEN ANAK LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DENGAN VARIAN 2677 GEN MULTIDRUG RESISTANCE 1 (MDR1)

KEJADIAN MERUGIKAN (ADVERSE EVENT) DARI KEMOTERAPI PADA PASIEN ANAK LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DENGAN VARIAN 2677 GEN MULTIDRUG RESISTANCE 1 (MDR1) KEJADIAN MERUGIKAN (ADVERSE EVENT) DARI KEMOTERAPI PADA PASIEN ANAK LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DENGAN VARIAN 2677 GEN MULTIDRUG RESISTANCE 1 (MDR1) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Skripsi NI LUH ULANDARI

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. xvii

DAFTAR LAMPIRAN. xvii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Ubi jalar ungu... 4 Gambar 2. Struktur DPPH... 8 Gambar 3. Reaksi penangkapan radikal DPPH oleh antioksidan... 10 Gambar 4. Formulasi lipstik ubi jalar ungu... 21 Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak senyawa heterosiklik dengan aktivitas tertentu digunakan dalam pengobatan penyakit-penyakit menular. Penggunaan senyawa tersebut dalam pengobatan berkaitan dengan

Lebih terperinci

Perangai Biologik Sel Kanker dan Onkogenesis. DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K)

Perangai Biologik Sel Kanker dan Onkogenesis. DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K) Perangai Biologik Sel Kanker dan Onkogenesis DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K) Pendahuluan Sel kanker : sel normal yang telah mengalami perubahan menjadi sel berproliferasi melampaui batas pertumbuhan normal

Lebih terperinci

Peran Gen p63 dalam Regulasi Proliferasi Sel

Peran Gen p63 dalam Regulasi Proliferasi Sel Peran Gen p63 dalam Regulasi Proliferasi Sel Teresa Liliana Wargasetia Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract p63 gene that exits in chromosome 3q27-28 has

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn) Terhadap Konfluenitas Sel Hepar Baby Hamster yang Diinduksi DMBA (7,12-Dimetilbenz(α)antracene) Berdasarkan

Lebih terperinci

SUSU BUBUK FORMULA DENGAN METODE DESTRUKSI KERING DAN BASAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

SUSU BUBUK FORMULA DENGAN METODE DESTRUKSI KERING DAN BASAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM ANALISIS LOGAM SENG (Zn), BESI (Fe) DAN TEMBAGA (Cu) PADA SUSU BUBUK FORMULA DENGAN METODE DESTRUKSI KERING DAN BASAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI OLEH : D.A.M. WIRA ADI CAPAYANTI NIM.

Lebih terperinci

Denpasar, Agustus Penulis

Denpasar, Agustus Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat rahmat-nya, skripsi yang berjudul Pengaruh Infrastruktur, Investasi, dan Pertumbuhan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords:Aqueous extract, Moringa oleifera, HeLa cervical cancer cells, cytotoxicity, apoptosis, p53. xviii

ABSTRACT. Keywords:Aqueous extract, Moringa oleifera, HeLa cervical cancer cells, cytotoxicity, apoptosis, p53. xviii ABSTRACT Background: Cervical cancer is one of the most prevalent cancer in the world. Until now, the use of chemotherapy in treating cancer causes many side effects sothe development of research using

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA 4- (FLUOROBENZOILOKSIMETIL)-5-FLUOROURASIL DENGAN METODE DPPH DAN PENDEKATAN DOCKING MOLEKULER

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA 4- (FLUOROBENZOILOKSIMETIL)-5-FLUOROURASIL DENGAN METODE DPPH DAN PENDEKATAN DOCKING MOLEKULER STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA 4- (FLUOROBENZOILOKSIMETIL)-5-FLUOROURASIL DENGAN METODE DPPH DAN PENDEKATAN DOCKING MOLEKULER SKRIPSI Oleh Mohammad Rifky Putra Perdana NIM 092210101008

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PROPILENGLIKOL DAN MENTOL TERHADAP MATRIK PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK AIR HERBA. SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. f.

PENGARUH PENGGUNAAN PROPILENGLIKOL DAN MENTOL TERHADAP MATRIK PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK AIR HERBA. SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. f. PENGARUH PENGGUNAAN PROPILENGLIKOL DAN MENTOL TERHADAP MATRIK PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK AIR HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees) Skripsi SAYU MENTARI DEWI 1108505058 JURUSAN FARMASI

Lebih terperinci

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI Oleh : NISWATUN NURUL FAUZI K100130178

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI PADA INTERAKSI TiO 2 - POLISTIRENA TERSULFONASI (PST) TERHADAP POTENSI TRANSFER PROTON

PENGARUH ORIENTASI PADA INTERAKSI TiO 2 - POLISTIRENA TERSULFONASI (PST) TERHADAP POTENSI TRANSFER PROTON PENGARUH ORIENTASI PADA INTERAKSI TiO 2 - POLISTIRENA TERSULFONASI (PST) TERHADAP POTENSI TRANSFER PROTON Disusun Oleh : RUDI HARYONO M0310047 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

Lebih terperinci