BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Daftar Siswa Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA At-Thohiriyah Ngantru Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. kelompok eksperimen terdiri dari 19 siswa dan kelompok kontrol terdiri dari 19 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan melihat nilai hasil semester I. Siswa yang memperoleh nilai yang baik dan yang kurang baik dibagi rata menjadi dua, yaitu untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Daftar jumlah siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat dalam Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1. Data Subyek Penelitian SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kelas Kelompok Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah Siswa IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Eksperimen 9 10 19 Kontrol 10 9 19 Jumlah Keseluruhan 38 Guru kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan dalam pembelajaran matematika sehari-hari masih kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang selama ini cenderung hanya terpusat pada guru, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa kurang memahami materi pelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi cenderung hanya berpusat pada guru sebagai sumber informasi, sehingga siswa yang belum mahami materi yang diajarkan oleh guru cenderung tidak memperhatikan materi pelajaran. Siswa yang belum memahami materi tidak berani bertanya kepada guru, sehingga pada saat pemberian tugas atau tes, menyebabkan nilai hasil belajar oleh beberapa siswa belum baik. 31

B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan semester II. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 38 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok s eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini sudah diuji kesamaan varians yang menunjukkan bahwa keadaan kedua kelas homogen, artinya data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama, sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran CTL. Perlakuan yang diberikan kepada kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontol) dalam bentuk tes pilihan ganda. Pelaksanaan perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen awalnya mengalami kebingungan, karena adanya suatu model pembelajaran yang masih baru bagi mereka, tetapi dengan dengan bimbingan dan penjelasan guru, siswa kemudian dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan model pembelajaran ini. Proses pembelajaran pada saat guru mengelompokkan siswa menimbulkan kegaduhan didalam kelas, karena masing-masing siswa ingin berkelompok dengan teman akrabnya. Guru kemudian memberikan pengarahan kepada siswa, sehingga pada akhirnya mereka mengikuti arahan guru untuk berkelompok dengan kondisi yang telah ditentukan oleh guru. Kegiatan belajar dalam kelompok yang sedang berlangsung dengan baik, tetapi ada beberapa siswa dalam suatu kelompok yang tidak fokus dalam mengerjakan soal kelompok yang diberikan guru. Guru kemudian menghampiri siswa tersebut dan membimbingnya dalam mengerjakan soal kelompok dengan teman-teman kelompoknya. Pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran CTL. Proses pembelajaran pada kelompok ini cenderung membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran, karena mereka tertarik dengan cara mengajar guru yang mengarjakan materi menggunakan benda kongkrit yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari (dalam pembelajaran ini, guru menggunakan bungkusan dari pasta gigi sebagai bangun ruang untuk balok, dan bungkusan sabun sebagai bangun ruang untuk kubus), namun pada saat proses pembelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang kurang dapat memahami materi yang diajarkan. Kekompakan kelompok dalam kelas ini juga masih sangat kurang, karena siswa yang kurang pandai cenderung kurang memperhatikan materi yang diajarkan pada saat proses pembelajaran. Pelaksanaan tes untuk kedua kelompok berlangsung dengan baik, karena para siswa antusias dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Soal-soal tes yang diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 15 32

item soal. Soal tes yang diberikan pada kelompok eksperimen sama dengan soal yang diberikan pada kelompok kontrol. C. Analisis validitas butir soal dan realibilitas instrumen 1. Analisis Validitas Menurut Sugiyono (2010: 315), suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien Corrected Item-Total Correlation 0,2. Uji coba item tes untuk uji validitas soal tes diterapkan pada 40 siswa kelas IV SD Negeri Dukuh 04 Salatiga pada tanggal 27 Maret 2012. Soalsoal yang diberikan untuk uji validitas sebanyak 20 item soal bentuk pilihan ganda. Berdasarkan uji soal validitas, terdapat 15 item soal yang valid dan 5 item soal yang tidak valid. Untuk soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2. Validitas Instrumen Penelitian Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 6, 11, 17, 19, 20 2. Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Alpha Cronbach. Uji reliabilitas pada soal tes yang telah dilakukan, diperoleh hasil reliabilitas yang menyatakan bahwa hasil reliabilitas Sangat Reliabel karena nilai alpha > 0,8 yaitu sebesar 0,821. Hasil analisis validitas dan instrumen pada soal tes yang diberikan menunjukkan bahwa soal valid dan reliabel, maka soal-soal tersebut layak digunakan. Hasil penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3. Reliabilitas Instrumen Cronbach's Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.821.837 20 33

D. Hasil Uji Persyaratan 1. Uji Normalitas Data Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Uji normalitas data akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pada nilai akhir tes setelah pelaksanaan pembelajaran. Hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for windows version 17.0 pada data akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dalam Tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimenawal Kontrolawal Eksperimenakhir Kontrolakhir N 19 19 19 19 Normal Mean 69.7895 69.7368 81.9474 71.0000 Parameters a,,b Std. 5.02857 7.06983 9.06442 10.88322 Deviation Most Extreme Differences Absolute.145.177.154.146 Positive.145.177.154.117 Negative -.125 -.156 -.152 -.146 Kolmogorov-Smirnov Z.634.771.671.637 Asymp. Sig. (2-tailed).817.591.758.812 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa data nilai pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol berdistribusi normal. Data berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Nilai kelompok eksperimen sebanyak 0,758 dan kelompok kontrol sebanyak 0,812. Berdasarkan nilai yang diperoleh pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut, maka disimpulkan bahwa nilai hasil belajar matematika yang diperoleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada nilai hasil belajar matematika yang diperoleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran CTL. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan pada nilai akhir dari tes yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data hasil analisis uji 34

homogenitas menggunakan SPSS for windows version 17.0 terlihat pada Tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5. Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig..483 1 36.492 Berdasarkan hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probailitas diatas 0,05 (0,492 lebih besar dari 0,05 ), maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, atau dengan kata lain sampelsampel tersebut homogen. 3. Analisis Deskriptif Variabel Pengggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Model Pembelajaran CTL Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Proses ini diharapkan memberikan manfaat bagi guru maupun siswa. Manfaat bagi guru adalah menyampaikan pembelajaran secara sistematis, sehingga siswa dapat memahami pelajaran yang diajarkan, sedangkan manfaat bagi siswa adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Observasi tentang langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL yang dilakukan oleh guru kelas IV selaku observer selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru kelas IV, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa langkah-langkah dalam proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL sudah dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. 4. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Hasil Belajar Penelitian ini menggunakan teknik tes yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah item soal sebanyak 15. Pemberian tes pada 35

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa. Ratarata nilai hasil belajar siswa setelah pemberian tes pada kedua kelompok terdapat dalam Tabel 4.6 dibawah ini. Tabel 4.6. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan kelompok Eksperimen 81,95 kelompok Kontrol 70,90 Rata-rata Nilai hasil belajar setelah tes Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh nilai rata-rata 81,95, sedangkan pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran CTL memperoleh nilai rata-rata 70,90. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 5. Uji Beda Rata-rata Hasil Belajar Matematika Menggunakan STAD dan CTL. Uji beda rata-rata hasil belajar matematika dilakukan setelah pemberian tes kepada kedua kelompok setelah pemberian perlakuan (treatment). Berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa pada kedua kelompok, maka nilai tes untuk kedua kelompok tersebut dianalisis menggunakan T-test. T-test digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang dibagi menjadi dua kelompok. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan independent sampel t-test yang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar matematika diantara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL. Hasil perhitungan uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.7 dibawah ini. 36

Tabel 4.7. Hasil Beda Rata-rata Hasil Belajar Matematika Menggunakan STAD dan CTL Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper.483.492 3.528 36.001 11.35000 3.21676 4.82612 17.87388 3.488 32.671.001 11.35000 3.25413 4.72689 17.97311 Berdasaran tabel diatas diketahui bahwa hasil tabel F hitung levene test sebesar 0.483, probabilitas (sig) sebesar 0.492. Analisis uji beda t- test terlihat bahwa nilai t hitung dibagian equal variance assumed dengan nilai t sebesar 3.528 dengan probabilitas signifikansi (2-tailed)sebesar 0.001, karena P < 0.05, maka H 0 ditolak atau kedua rata-rata hasil belajar tidak sama. Nilai T hitung sebesar 3.528 dan t tabel dapat dicari dengan tabel distirubsi t pada taraf kepercayaan 95% ( = 5%). Untuk uji t yang bersifat dua sisi, nilai a adalah 5% 0, 025 dan derajat bebas (df) = n- 2 2 1 = 38-1 = 37, sehingga t tabel = t(0,025;37) = 1.960. Nilai t hitung > t tabel = 3.528 > 1.960 atau diluar daerah penerimaan H 0, maka diputuskan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima, atau dapat dikatakan bahwa kedua kelompok mempunyai nilai rata-rata yang tidak 37

sama. Berdasarkan hal itu, maka terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL. E. Pembahasan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan semester II tahun ajaran 2011/2012. Pemilihan sekolah ini menjadi objek penelitian dilakukan karena pada sekolah ini belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang selama ini terjadi pada kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan cenderung hanya berpusat pada guru sebagai sumber informasi, sehingga siswa masih kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa yang belum memahami materi pelajaran cenderung tidak aktif dalam proses pembelajaran, sehingga menyebabkan nilai hasil belajar matematika untuk beberapa siswa masih kurang baik. Pelaksanakan penelitian pada kelas ini dilakukan dengan terlebih dahulu meminta ijin dari pihak sekolah dan setelah mendapatkan ijin, maka dilakukan wawancara dengan pihak sekolah yang diwakili oleh kepala sekolah dan guru kelas IV. Wawancara dilakukan untuk mengetahui keadan sekolah, terlebih kondisi kelas IV pada saat proses pembelajaran didalam kelas. Proses yang selanjutnya dilakukan setelah wawancara adalah melakukan observasi didalam kelas pada saat pembelajaran dilakukan oleh guru kelas IV. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa dalam menerima pelajaran didalam kelas. Observasi yang dilakukan selam dua kali pertemuan. Jumlah siswa pada kelas ini sebanyak 38 yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembagian siswa kedalam kelompok dilakukan dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru kelas IV. Pembagian siswa kedalam dua kelompok yang berbeda dilakukan dengan membagi rata siswa yang memperoleh nilai hasil belajar matematika yang baik dengan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar matematika yang kurang baik. Proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran CTL. Kelompok eksperimen diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sedangkan kelompok kontrol diajar menggunakan model pembelajaran CTL. Pelaksanaan perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen awalnya mengalami kebingungan, karena adanya suatu model pembelajaran yang masih baru bagi mereka, tetapi dengan dengan bimbingan dan penjelasan guru, siswa kemudian dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan model pembelajaran ini. Proses pembelajaran pada saat guru mengelompokkan siswa 38

menimbulkan kegaduhan didalam kelas, karena masing-masing siswa ingin berkelompok dengan teman akrabnya. Guru kemudian memberikan pengarahan kepada siswa, sehingga pada akhirnya mereka mengikuti arahan guru untuk berkelompok dengan kondisi yang telah ditentukan oleh guru. Kegiatan belajar dalam kelompok yang sedang berlangsung dengan baik, tetapi ada beberapa siswa dalam suatu kelompok yang tidak fokus dalam mengerjakan soal kelompok yang diberikan guru. Guru kemudian menghampiri siswa tersebut dan membimbingnya dalam mengerjakan soal kelompok dengan teman-teman kelompoknya. Pemberian tes pada kelompok eksperimen berlangsung dengan baik dan teratur. Siswa tampak serius mengerjakan soal tes yang diberikan. Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran CTL. Proses pembelajaran pada kelompok ini cenderung membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran, karena mereka tertarik dengan cara mengajar guru yang mengarjakan materi menggunakan benda kongkrit yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari (dalam pembelajaran ini, guru menggunakan bungkusan dari pasta gigi sebagai bangun ruang untuk balok, dan bungkusan sabun sebagai bangun ruang untuk kubus), namun pada saat proses pembelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang kurang dapat memahami materi yang diajarkan. Kekompakan kelompok dalam kelas ini juga masih sangat kurang, karena siswa yang kurang pandai cenderung kurang memperhatikan materi yang diajarkan pada saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan pada dua kelompok diamati oleh guru kelas IV sebagai observer untuk mengetahui apakah model pembelajaran yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sudah sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang akan diajarkan (model pembelajaran yang diajarkan pada kelompok eksperimen menggunakan kodel pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran yang diajarkan pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran CTL). Hasil yang diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh guru kelas IV sebagai observer menyatakan bahwa model pembelajaran yang diajarkan sudah berlangsung dengan baik. Pelaksanaan tes pada kelompok ini berlangsung dengan baik, karena para siswa antusias dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Soalsoal tes yang diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 15 item soal. Soal tes yang diberikan pada kelompok eksperimen sama dengan soal yang diberikan pada kelompok kontrol. Nilai rata-rata tes yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan (treatment) sebesar 81,95 dengan nilai tertinggi (maksimum) 93 dan nilai terendah (minimum) 67, sedangkan nilai rata-rata tes yang diperoleh siswa pada kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan (treatment) sebesar 70,90 dengan nilai tertinggi (maksimum) 90 dan nilai terendah (minimum) 53. 39

Berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada kelompok kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL untuk mata pelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Hal ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit, siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Proses pembelajaran yang melalui diskusi dan kerja sama dalam kelompok akan terjalin komunikasi dan interaksi dengan siswa yang lain, sehingga terjadi pertukaran ide dari masing-masing siswa dalam suatu kelompok. Hasil eksperimen menunjukkan taraf signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti ada perbedaan signifikan antara hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil temuan eksperimen ini sejalan dengan temuan Permadani (2006) dan Rohmad (2010) yang menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada nilai hasil belajar siswa yang diajar mengguanakan model pembelajaran CTL. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa lebih menyukai materi yang diajarkan dan dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini lebih menekankan pada kerja sama siswa dalam sebuah kelompok. Hasil belajar pada kelompok kontrol yang mengunakan model pembelajaran CTL menunjukkan bahwa siswa masih kurang dapat memahami materi yang diajarkan, karena pada saat pemberian soal yang dikerjakan dalam bentuk kelompok, masih ada siswa yang belum memahami materi yang diajarkan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran ini masih kurang, karena masih ada siswa yang kurang konsentrasi dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Kekompakan kelompok dalam kelas ini juga masih sangat kurang, karena siswa yang kurang pandai cenderung kurang memperhatikan materi yang diajarkan pada saat proses pembelajaran, sehingga dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan mereka cenderung lebih pasif, sedangkan siswa yang sudah memahami materi yang telah diajarkan lebih serius dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Pelaksanaan pada saat pemberian soal tes secara individu, terlihat bahwa nilai hasil belajar matematika untuk beberapa siswa masih kurang baik, hal ini disebabkan karena mereka kurang memahami materi yang telah diajarkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada t hitung yang mempunyai nilai lebih besar daripada t tabel, maka disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima, atau 40

dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL. 41