B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera

Prosedur Persediaan Barang Pada CV. Sunda Jaya Elektronik Bekasi. Nama : Nammeta Riski A.K Npm : Kelas : 3DA04

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

Lampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK. PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

Lampiran 1. Hasil Wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Prosedur Pembelian Barang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Daftar Pertanyaan Wawancara

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN KREDIT PADA PT. SWATAMA MEGA TEKNIK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Ujian Akhir Semester:

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

Lampiran 1.2 KUESIONER ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis penerapan sistem informasi akuntansi pembelian secara kredit dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Diana Mufida 4EB17/ Ekonomi/ Akuntansi Dr. Aris Budi Setyawan, SE., MM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan sprey ke

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Instruksi Kerja PURCHASING PT GITA MANDIRI TEHNIK. No. Langkah Kerja Ilustrasi Dokumen Terkait

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB IV PEMBAHASAN. Survey Pendahuluan. PT. Kurnia Tirta Sembada adalah perusahaan yang bergerak dalam

KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN "SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU" No. Pertanyaan SS S R TS STS 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Hasil wawancara dan kuisioner dengan pihak perusahaan. 1. Bergerak di bidang apakah perusahaan ini?

BAB 3 GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT Syn Toba Grafika merupakan perusahaan manufaktur yang

sudah terstruktur adengan baik? 9. Dapatkah saya (peneliti) meminta beberapa dokumen tersebut berserta dokumen terkait lainnya yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. barang dari pemasok untuk pengadaan atau penyediaan barang agar. permintaan pelanggan dapat dipenuhi dengan baik.

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

Gambar 3.3. Rich Picture

STRUKTUR ORGANISASI PT. PRATHELO UTAMA

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

Sistem Pembelian Bahan Baku Audio Pada PT. Panasonic Gobel Indonesia SUSANTI KUSUMO SARI EKONOMI/ AKUNTANSI ELVIA FARDIANA SE., MM.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK. kerja praktek di SPBU Rancah, penulis ditempatkan di Administrasi

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

Transkripsi:

59 B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan menentukan kebijakan yang telah dibuat dan disepakati oleh para pimpinan perusahaan. Kebijakan yang akan dijalankan dengan pencapaian pengendalian secara optimal. Kebijakan perusahaan tersebut yaitu : 1. Pembelian persediaan bahan baku dilakukan berdasarkan purchase order yang telah diotorisasi. 2. Pembelian dilakukan secara kredit (temporal) dan tunai (cash). 3. Persediaan dicatat dengan perpetual inventory method. 4. Pengeluaran persediaan dari gudang berdasarkan FIFO. Selain itu, dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku perusahaan telah memiliki pemasok dalam negeri, hal ini dimaksudkan agar kebutuhan persediaan dapat dipenuhi dengan baik dan tepat waktu serta meminimalkan biaya-biaya yang berhubungan dengan pemenuhan bahan baku tersebut tentunya dengan kualitas yang baik. Namun, perusahaan tidak hanya memiliki pemasok dari dalam

60 negeri saja tetapi pemasok dari luar negeri pun ada, hal ini untuk memenuhi bahan baku yang tidak tersedia di pemasok dalam negeri. B. Pemahaman Atas Pengendalian Internal Prosedur Persediaan Bahan Baku Pengendalian internal persediaan bahn baku menitikberatkan pada prosedur persediaan bahan baku yang bertujuan untuk mengungkapkan berbagai masalah yang berkenaan dengan operasi perusahaan yang berguna untuk mengadakan evaluasi terhadap prosedur kegiatan tersebut. Persediaan merupakan elemen penting dalam menciptakan suatu system pengendalian yang baik demi kelangsungan perusahaan. Kegiatan pengendalian pada hakekatnya adalah untuk dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan atas masalah-masalah yang ada, apakah prosedur yang ada telah memenuhi syarat pengendalian internal yang baik. Penggunaan prosedur yang ada pada perusahaan diharapkan dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya kehilangan persediaan yang dimiliki perusahaan.

61 1. Prosedur Persediaan Bahan Baku Berikut prosedur persediaan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis : a. Prosedur permintaan barang 1) Pembelian persediaan diawali oleh bagian gudang yang menilai bahwa persediaan bahan baku sudah menipis. Bagian gudang mengajukan permintaan pembelian kepada bagian pembelian dengan membuat Surat Permintaan Pembelian yang dibuat rangkap tiga. Surat tersebut masing-masing didistribusikan kepada : Lembar 1 : Bagian pembelian Lembar 2 : Bagian akuntansi Lembar 3 : Bagian Gudang 2) Berdasarkan Surat Permintaan Pembelian tersebut bagian pembelian menentukan pemasok yang telah ditentukan untuk mengetahui harga yang ditawarkan melalui telepon. Apabila harga tidak mengalami perubahan yang signifikan maka bagian pembelian segera membuat Purchase Order (PO). Biasanya bagian pembelian (purchasing) memilih pemasok yang dikenal atau pemasok yang sering melakukan

62 transaksi dengan perusahaan (langganan), tetapi tidak menutup kemungkinan untuk memilih pemasok yang baru. 3) Setelah memutuskan pemasok yang dipilih maka bagian pembelian membuat Purchase Order (PO) dan mengimkan fax kepada pemasok tersebut yang dibuat 3 rangkap dan masing-masing didistribusikan sebagai berikut : Lembar 1 : Bagian pembelian Lembar 2 : Bagian akuntansi Lembar 3 : Bagian Gudang Dalam hal otorisasi Purchase order (PO) disini hanya Bagian pembelian saja yang melakukan otorisasi dengan kata lain masih dalam satu bagian, sehingga dapat menimbulkan kecurangan didalam pemesanan barang tersebut bahkan dapat memanipulasi harga barang yang akan di pesan. b. Prosedur penerimaan barang 1) Penerimaan barang dilakukan oleh bagian gudang dengan mencocokkan Purchase Order lembar 3 dan surat jalan dari pemasok saat barang tersebut datang. Bagian gudang melakukan pemeriksaan atas jenis, kualitas maupun kuantitas barang yang diterima.

63 2) Jika barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan, maka bagian gudang akan membuat laporan penerimaan barang yang dibuat 3 rangkap, yaitu : Lembar 1 : Bagian pembelian Lembar 2 : Bagian akuntansi Lembar 3 : Bagian Gudang 3) Setelah dibuat laporan penerimaan barang, bagian gudang mencatatnya pada kartu persediaan yang menjelaskan barang yang tersedia di gudang. Dalam penerimaan barang petugas yang menerima barang masih pada bagian yang sama yaitu bagian gudang. Hal ini juga dapat menimbulkan manipulasi dalam penerimaan barang tersebut, karena bisa jadi barang yang diterima tidak sesuai dengan PO baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. c. Prosedur penyimpanan barang 1) Barang yang telah diterima kemudian disimpan digudang dengan baik dan rapi sesuai dengan jenis dan ukuran barang.

64 2) Barang yang diterima dawasi penggunaannya oleh bagian gudang. Peletakan barang digudang ditentukan dari barang yang akan lebih dulu digunakan atau sesuai dengan kebutuhan berang tersebut. 2. Contoh Prosedur Persediaan Bahan Baku a. Prosedur permintaan bahan baku Berikut ini merupakan permintaan bahan baku berupa komponen electrical yang dilakukan oleh perusahaan : 1) Bagian gudang menilai bahwa persediaan komponen sudah hampir habis, kemudian bagian gudang membuat surat permintaan pembelian kepada bagian pembelian. 2) Bagian pembelian melakukan penawaran harga kepada pemasok. 3) Setelah disetujui maka bagian pembelian membuat Purchase Order berdasarkan kebutuhan yaitu 100 Pcs MCB yang terdiri dari : MCB 1P 32A C60A sebanyak 50 Pcs MCB 1P 6A C60A sebanyak 50 Pcs 4) Pruchase Order tersebut didistribusikan kepada pemasok. 5) Pemasok akan memberikan konfirmasi pengiriman MCB yang dipesan.

65 b. Prosedur penerimaan bahan baku 1) MCB yang dikirim oleh pemasok diterima oleh bagian gudang, kemudian bagian gudang mencocokan Purchase Order dengan surat jalan dari pemasok. Setelah itu dilakukan pengecekan secara fisik yaitu memeriksa kuantitas, kualitas dan ukuran MCB yang diterima. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang dan didistribusikan kepada bagian yang membutuhkan. 2) Bagian gudang mencatat barang yang diterima dalam kartu persediaan. c. Prosedur penyimpanan barang 1) MCB yang diterima oleh bagain gudang, disimpan dengan baik dan rapi. 2) Penyimpanan MCB diawasi oleh bagian gudang. MCB yang diterima dari pemasok disimpan digudang sesuai dengan penggunaan. 3. Tes Bukti Transaksi a. Surat permintaan pembelian dibuat 3 rangkap untuk bagian yang membutuhkan yaitu pembelian, akuntansi, dan arsip gudang. b. Purchase Order diajukan kepada pemasok yang telah diotorisasi oleh bagian pembelian. Terdapat nomor urut PO, hal ini agar memudahkan

66 dalam pencarian dokumen dikemudian hari. Barang yang dipesan telah tertera dengan jelas baik ukuran, jenis dan kuantitas. c. Barang yang datang diterima dan dicocokan berdasarkan Purchase Order dengan surat jalan. Surat jalan yang diterima dari pemasok diotorisasi oleh bagian gudang sebagai tanda bukti bahwa barang yang dipesan telah diterima. Terdapat nomor urut surat tersebut. d. Dibuat laporan penerimaan atas barang yang telah diterima berdasarkan tanggal terima. Dalam laporan ini dibuatkan nomor urut dan nama pemasok, serta tertera nomor urut surat jalan. Pencantuman nomor urut ini untuk memudahkan dalam pencocokan antara barang yang diterima dengan catatan yang dibuat. 4. Bentuk Pengendalian a. Pembelian bahan baku Pembelian yang dilakukan perusahaan berdasarkan perkiraan kebutuhan persediaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelebihan bahan baku yang tersimpan digudang yang berakibat pada kerusahan bahan yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan. Guna menghindari harga yang tinggi, dilakukan proses tawar menawar harga. Untuk mendapatkan harga yang sesuai maka perusahaan

67 melakukan perbandingan harga dengan pemasok yang telah dimiliki perusahaan. Pada setiap dokumen yang dibuat berupa surat maupun laporan diberikan nomor urut, hal ini untuk memudahkan keterkaitan antara dokumen yang satu dengan yang lain. Kelebihan lain dalam penggunaan nomor urut yaitu untuk memudahkan dalam pencarian dokumen dikemudian hari. b. Penerimaan barang Dalam proses penerimaan barang dipisahkan dari fungsi pembelian. Bagian gudang menerima barang dengan mencocokan antara surat jalan yang diterima dari pemasok dengan Purchase Order, apakah jenis, kuantitas dan kualitas barang yang diterima telah sesuai dengan yang dipesan. Barang yang telah diterima dicatat dalam kartu pesediaan untuk memudahkan bagian gudang dalam melakukan perhitungan dan stock opname. c. Penyimpanan bahan baku Dalam hal penyimpanan persediaan dilakukan dengan menggunakan metode First In First Out (FIFO). Penyusunan secara sistematis ini dilakukan untuk : 1) Memudahkan pengambilan barang yang dibutuhkan.

68 2) Memudahkan identifikasi antara barang yang sesuai kualitasnya dengan barang cacat. 3) Memudahkan dalam perhitungan fisik. Penyimpanan barang dawasi oleh bagian gudang hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam peletakan penyimpanan bahan baku. Barang yang disimpan diawasi baik masuknya barang yang dibeli sebagai persediaan dan keluarnya persediaan yang akan digunakan oleh bagian produksi. 5. Analisis pengendalian atas persediaan Pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan memiliki tujuan, yaitu : a. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan melakukan pengecekan ketersediaan bahan baku digudang sehingga ketika bahan baku dibutuhkan untuk proses produksi maka akan selalu terpenuhi. Namun perusahaan belum memiliki persediaan pengaman. b. Perusahaan berusaha agar setiap pembelian bahan baku yang dilakukan tidak terlalu besar dan juga terlalu kecil, hal ini dilakukan untuk meminimalkan biaya-biaya yang berhubungan

69 dengan pemesanan dan pembelian bahan baku ke pemasok. Namun hal ini belum bias maksimal dilakukan perusahaan karena perusahaan tidak memiliki perhitungan secara pasti agar setiap pemesanan dan pembelian dilakukan secara tepat. Perusahaan hanya melakukan perkiraan pemakaian bahan baku berdasarkan pesanan dari pelanggan. c. Perusahaan berusaha untuk memenuhi pesanan pelanggan tepat waktu. Salah satu cara yang dilakukan agar tujuan ini tercapai yaitu dengan melakukan pemesanan bahan baku kepada pemasok tetap. Perusahaan memilih pemasok di sekitar Jabodetabek agar bahan baku yang dipesan tidak terlambat datang tentunya dengan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Berikut ini perbandingan pengendalian persediaan yang efektif dan efisien pada PT.Sekawan panca Abadi : Persamaan : a. Penyimpanan yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik. Gudang dijaga dengan baik, dan tidak dimasuki oleh orang yang tidak berkepentingan.

70 b. Perusahaan melakukan pembelian dengan cara tunai (cash) dan kredit (temporal). Dilakukan untuk mengurangi penanaman modal atau investasi bahan yang berlebihan. c. Bagian gudang melakukan pencocokan antara surat jalan dari pemasok dan purchase Order. Untuk melengkapi ketelitian, dilakukan pengecekan secara fisik pada barang yang diterima apakah barang tersebut sudah sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan baik jenis, ukuran, kuantitas dan kualitas berang tersebut. Pengendalian ini dilakukan untuk menjamin barang yang diterima dari pemasok telah sesuai dengan barang yang dipesan. d. Dilakukan pencatatan persediaan yang menunjukkan penerimaan, pengeluaran dan penggunaan. Pengendalian ini dilakukan oleh perusahaan agar stock opname dapat dilakukandengan mudah. Pencatatan persediaan juga merupakan salah satu pengendalian agar persediaan dilindungi dari kecurangan. Perbedaan : a. Pengendalian terhadap pencurian, kerusakan dan kemerosotan mutu belum dilakukan sepenuhnya dengan baik oleh perusahaan. Terlihat pada kapasitas gudang yang mengakibatkan barang yang disimpan terlalu

71 padat, kondisi ini berdampak pada kerusakan dan kemerosotan mutu barang yang disimpan. b. Perkiraan pemakaian bahan yang dilakukan oleh perusahaan hanya sebatas perkiraan terhadap waktu pesanan dari pelanggan saja. Perusahaan belum memiliki perhitungan perkiraan pemakaian secara pasti. Hal ini dapat berakibat terganggunya ketersediaan bahan yang akan digunakan pada produksi. c. Kelemahan dari pejabat yang otorisasi PO dan penerimaan barang masih pada bagian yang sama, hal ini dapat memanipulasi harga barang maupun dari segi kualitas dan kuantitas barang tersebut.