BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan
|
|
- Sonny Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Sigit Hermawan, 2008:82). Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki atau disimpan di perusahaan yang terdiri dari produk jadi, produk dalam proses, bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai, suku cadang, dsb yang dimaksudkan untuk dijual kembali (Mulyadi, 2001:553). Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang (Agus Ristono, 2009:1). Persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian-bagian yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi/produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu (Freddy Rangkuti 1996:2).
2 Dari definisi tersebut persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang dimiliki suatu perusahaan untuk dijual kembali maupun untuk digunakan dalam suatu proses produksi menjadi barang yang siap untuk dijual. Menurut Mulyadi, (2001:554) ada beberapa tipe persediaan yaitu persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik serta persediaan suku cadang. Adapun jenis-jenis persediaan yang ada pada PT Herfinta Farm and Plantation adalah sebagai berikut : a. Persediaan produk jadi yang terdiri dari persediaan minyak kelapa sawit (CPO), persediaan inti sawit (kernel), persediaan cangkang, persediaan abu janjang. b. Persediaan bahan baku yang terdiri dari persediaan TBS (Tanda Buah Segar). c. Persediaan bahan penolong seperti persediaan bahan pengolah TBS dan persediaan bahan kimia. d. Persediaan suku cadang seperti persediaan sparepart gergaji mesin, persediaan instalasi listrik dan air, persediaan sparepart kendaraan dan alat berat, persediaan minyak pelumas kendaraan dan alat berat, dan persediaan material pabrik. e. Persediaan bahan habis pakai seperti persediaan peralatan kantor. PT Herfinta Farm and Plantation tidak memiliki persediaan produk dalam proses karena perusahaan ini memiliki mesin pengolah yang mana saat bahan baku berupa TBS dan bahan pengolah TBS dimasukkan ke dalam mesin, mesin
3 tersebut langsung mengolah dan memisahkan bagian CPO, kernel, abu janjang, dan cangkang yang merupakan persediaan produk jadi yang siap dijual di pasaran melalui sistem tender. B. Sistem Pencatatan Persediaan Pada Perusahaan Persediaan memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan hasil usaha atau pendapatan. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur yang secara continue diperoleh atau diproduksi dan dijual untuk menghasilkan laba, oleh karenanya akuntansi persediaan harus dilakukan sebaik mungkin agar perusahaan tidak mengalami hambatan dan gangguan operasi. Ada dua metode pencatatan persediaan, yaitu metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode fisik (physical inventory method). Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan (Mulyadi, 2001:556). Sedangkan metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan (Mulyadi, 2001:556). PT Herfinta Farm and Plantation Medan menggunanakan metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dalam pencatatan persediaannya. Dalam metode ini pencatatan mengenai jumlah persediaan dilakukan secara terus menerus, sehingga jumlah persediaan yang ada setiap saat dapat diketahui. Harga pokok persediaan dan harga pokok penjualan dapat diketahui setiap saat, sehingga
4 pada akhir periode tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian. Metode mutasi persediaan (perpetual) diperlukan buku pembantu persediaan untuk mencatat kuantitas harga dan barang yang dibeli dan dijual. Dengan buku pembantu persediaan setiap saat dapat diketahui sisa persediaan dengan cepat dan mudah. Adapun dokumen yang terkait dalam pencatatan persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan adalah PO (Purchasing Order), DO (Delivery Order),blanco A, bukti pembelian, bukti penerimaan, invoice, faktur pajak, kwitansi, kontrak penjualan dan lain sebagainya. Menurut penulis sistem akuntansi persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah efektif karena setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan dicatat dalam rekening persediaan sehingga perusahaan menjadi lebih teliti dan dapat meminimalisir terjadinya kehilangan barang persediaan, dan apabila terjadi kehilangan barang persediaan maka akan lebih mudah untuk dilacak. C. Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Terdapat tiga metode penilaian persedian yaitu FIFO (First In First Out), LIFO (Last In Last Out) dan Average. Asumsi yang digunakan dalam metode FIFO adalah barang yang pertama kali masuk akan menjadi barang yang pertama kali keluar sedangkan dalam metode LIFO barang yang terakhir masuk akan menjadi barang yang pertama kali keluar.
5 Metode average dalam sistem pencatatan perpetual disebut metode ratarata bergerak (moved average method) dalam metode ini memerlukan penilaian harga perolehan pada setiap transaksi (Sigit Hermawan, 2008:68). Metode averagedalam sistem pencatatan periodik disebut metode rata-rata tertimbang (weighted average method) dalam metode ini memerlukan pengalokasian harga perolehan barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata-rata, biaya rata-rata tertimbang per unit ditentukan dengan membagi total biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit barang yang tersedia. Selanjutnya biaya rata-rata per unit dikalikan dengan jumlah unit barang yang terjual (Sigit Hermawan, 2008:72). Metode penilaian persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan menggunakan metode rata-rata bergerak (moved average method). Menurut penulis metode ini sudah sesuai untuk digunakan dalam penilaian persediaan yang ada pada perusahaan mengingat perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan perdagangan yang memiliki beberapa jenis persediaan. D. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Perusahaan Sistem akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan. Sehingga pengertian dari sistem informasi akuntansi persediaan adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat terkait persediaan untuk merencanakan,
6 mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Dengan sistem informasi akuntansi persediaan, dapat diketahui aktivitas dari pembelian atau penerimaan dan penjualan barang jadi oleh perusahaan sebagai manajemen kontrol bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengetahui jenis barang yang sedang laku di pasaraan. Sistem informasi akuntansi yang terkait dengan persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan adalah sebagai berikut : 1. Sistem Informasi Akuntansi Pemesanan Persediaan Pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan proses pemesanan barang diawali dengan mengetahui kebutuhan untuk mengisi kembali stok persediaan melalui pengamatan terhadap catatan persediaan di buku besar persediaan. Proses pemesanan barang dilakukan atas dasar reorder point (batas/titik pemesanan kembali) dan minimumnya stock level atau kebutuhan barang, maka bagian gudang membuat surat permintaan barang (blanco A) ke bagian pembelian (purchasing). Lalu bagian pembelian akan membuat PO (Purchasig Order)yang diotorisasi oleh manager jika transaksi dibawah satu juta dan jika di atas satu juta akan diotirisasi oleh direktur perusahaan. Sebelum PO diajukan ke manager atau direksi, PO tersebut terlebih dahulu diperiksa oleh internal audit. Menurut penulis sistem informasi akuntansi pemesanan persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah memadai dimana terdapat dokumen seperti surat permintaan barang yang dibuat oleh bagian gudang dan PO yang dibuat oleh bagian pembelian yang harus diotorisasi oleh manager ataupun direktur terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Dalam sistem informasi
7 akuntansi pada pemesanan persediaan ini terdapat pengendalian internal yaitu adanya struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab (bagian gudang, bagian pembelian, internal audit, manager atau direktur), sistem otorisasi (PO harus diotorisasi manager atau direktur) dan praktik yang sehat(terdapat dokumen surat permintaan barang dan PO) sehingga informasi akuntansi pemesanan persediaannya jelas dan akurat 2. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Persediaan Proses pembelian dilakukan ketika persediaan dikurangi oleh penjualan ke pelanggan telah sampai pada titik pemesanan kembali. Pada tahap ini setelah POdiotorisasi oleh manager ataupun direktur, bagian pembelian akan melakukan pembelian. Adapun proses pembelian persediaan adalah sebagai berikut : a. Bagian pembelian membuat permintaan penawaran harga ke beberapa vendor (pemasok). b. Bagian pembelian menerima penawaran dari beberapa vendor lalu membuat perbandingan harga. c. Atas dasar harga yang telah disetujui, bagian pembelian menyiapkan order pembelian (DO) yang dibuat rangkap tiga yang didistribusikan kepada : 1. Order pembelian pertama untuk bagian Vendor 2. Order pembelian kedua untuk bagian Gudang 3. Order pembelian ketiga untuk bagian Pembukuan (Accounting) Menurut penulis sistem informasi akuntansi pembelian pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah berjalan sesuai dengan bagian unit kerja yang ada dengan menggunakan dokumen yang dibutuhkan seperti PO dan DO sehingga
8 dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat mengarah pada kerugian yang ditimbulkan sehubungan dengan pembelian persediaan. 3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Persediaan Peristiwa berikutnya setelah pembelian barang adalah penerimaan persediaan barang sebagai berikut : a. Bagian gudang menerima barang dan slip pengepakan dari vendor. Sewaktu menerima barang bagian gudang harus mencocokkan dengan order pembelian atas barang tersebut. Barang yang diterima direkonsiliasi dengan blind copy dari order pembelian. Blind copy ini mengharuskan petugas penerimaan (bagian gudang) memeriksa dan menghitung persediaan untuk menyelesaikan laporan penerimaan. b. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang yang dibuat rangkap empat yang didistribusikan kepada : 1. Laporan penerimaan barang pertama dikirim ke bagian pembelian (purchasing). 2. Laporan penerimaan barang kedua untuk bagian pembukuan (accounting). 3. Laporan penerimaan yang keempat untuk internal audit. 4. Laporan penerimaan barang ketiga untuk arsip gudang. c. Selama transaksi berlangsung, bagian accounting telah menerima dan menyimpan sementara salinan PO (Purchasing Order), DO (Delivery Order), invoice, faktur pajak dan bukti penerimaan barang. Perusahaan
9 telah menerima persediaan dari vendor dan berkewajiban untuk membayar barang tersebut. d. Bagaian accounting merekonsiliasi informasi keuangan, mencatat dan memposkan setiap transaksi dalam buku besar. Setelah mencatat, bagian accounting mengarsip semua dokumen (PO, DO, bukti penerimaan barang, faktur, invoice) dan mentransfer salinan DO, faktur dan invoice ke bagian internal audit. e. Bagian internal audit menerima dan menyimpan PO, DO, bukti penerimaan barang, faktur, invoice yang kemudian semua dokumen tersebut dicatat dalam buku besar pembantu persediaan. Menurut penulis sistem informasi akuntansi penerimaan persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah baik dilihat dari penerimaan barang yang menggunakan invoice, faktur dan laporan penerimaan barang sehingga informasi cukup akurat. Bagian yang terkait juga sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan. 4. Sistem Informasi Akuntansi Retur Pembelian Sistem informasi akuntansi retur pembelian pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan dimulai dari bagian gudang membuat surat pengembalian yang diserahkan ke bagian pembelian untuk mengembalikan persediaan kepada pemasok (vendor) dan mencatat persediaan tersebut dalam buku gudang. Kemudian bagian pembelian akan menerbitkan faktur/nota retur yang ditujukan kepada pemasok. Setelah dikembalikan maka bagian accounting akan mencatat
10 pengembalian barang dan mengarsip semua dokumen yang terkait dengan retur pembelian dan kemudian akan diperiksa oleh internal audit. Menurut penulis sistem akuntansi retur pembelian pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah memadai dengan dokumen-dokumen dan pengawasan dari internal audit, sehingga informasi yang dihasilkan cukup akurat. 5. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Persediaan Pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan penjualan persediaan dimulai dari bagian penjualan (GA and Sales) melakukan tender kepada calon pembeli. Adapun proses transaksi tersebut sebagai berikut : a. Bagian penjualan menyiapkan dokumen-dokumen seperti : 1. Kontrak penjualan rangkap dua 2. Delivery Order (DO) setelah menerima pembayaran dari pembeli 3. Invoice, kwitansi dan faktur pajak b. Bagian keuangan membuat memo yang ditujukan ke manager pabrik disertai nomor DO untuk memberikan persetujuan bagi petugas untuk mengambil barang dan mengirimnya ke bagian pengiriman serta membuat laporan pengiriman. c. Bagian penjualan memeriksa dokumen-dokumen penjualan dan menagih ke pelanggan dengan tagihan penjualan berdasarkan pesanan penjualan tersebut. d. Bagian penjualan membuat laporan hasil penjualan. e. Dokumen dokumen yang terkait dengan transaksi penjualan kemudian diberikan kepada bagian accounting untuk melakukan pencatatan atas
11 penjualan persediaan. Setelah proses posting, dokumen penjualan persediaan tersebut diarsipkan dan diperiksa oleh internal audit. Menurut penulis sistem informasi akuntansi penjualan persediaan pada PT Herfinta and Plantation Medan telah menggunakan dokumen-dokumen yang memadai untuk mengetahui informasi akuntansi persediaan. Bagian-bagian yang terkait juga telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan. E. Pengendalian Internal Persediaan Perusahaan Pengendalian internal atas persediaan yang ada pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan adalah sebagai berikut : 1. Struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab bagian yang mencatat jumlah barang masuk maupun keluar yang ditangani oleh bagian gudang dengan bagian yang mencatat harga pokok tiap jenis persediaan yang masuk atau keluar yang ditangani oleh staff accounting. Pemisahan tugas juga terjadi antara bagian gudang dengan bagian pembelian, bagian pembelian bertanggung jawab untuk melakukan pembelian barang yang telah disetujui oleh bagian manageratau direktur dan bagian gudang. Untuk menghindari ketidak sesuaian antara barang yang dipesan dengan yang diterima, maka bagian gudang sebagai penerima barang mencocokkan dengan permintaan pembelian, sedangkan bagian accounting akan menyesuaikan faktur atau nota dari pemasok dengan surat pembelian.
12 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari pejabat yang memiliki wewenang (manager/direksi) untuk menyetujui terjadinya sebuah transaksi. Selain itu penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otoritas. 3. Perhitungan fisik Perhitungan fisik dilakukan setiap sebulan sekali oleh bagian gudang dan accounting, tiga bulan sekali bersama internal audit, dan setahun sekali bersama audit eksternal. Perhitungan fisik dilakukan dengan maksud untuk mengetahui jumlah persediaan fisik barang yang ada di gudang. Dengan perhitungan fisik dapat diketahui keandalan catatan-catatan yang dilakukan oleh bagian gudang maupun staff accounting sebagai pencatat persediaan, Selain itu juga untuk mengetahui kehilangan maupun kerusakan persediaan yang ada. Adapun unsur pengendalian internal persediaan berdasarkan perhitungan fisik adalah sebagai berikut : a. Organisasi Penghitungan fisik dilakukan oleh tim penghitungan fisik persediaan Tim ini beranggotakan tiga orang, satu orang sebagai ketua penghitungan fisik, satu orang penghitung, dan satu orang pengecek. Ketua penghitungan fisik ditunjuk oleh bagian accounting yang berasal dari bagian produksi, penghitung berasal dari bagian gudang, pengecek berasal dari bagian internal audit. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
13 Laporan hasil penghitungan fisik ditanda tangani oleh ketua penghitungan fisik Laporan hasil penghitungan fisik berdasarkan kartu penghitungan fisik, yang oleh ketua penghitung telah dibandingkan antara hasil penghitungan yang dilakukan oleh penghitung dan pengecek Harga pokok tiap persediaan yang ada dalam laporan hasil penghitungan fisik diisi oleh staff accounting, berdasarkan data yang ada pada buku persediaan. Penyesuaian untuk buku gudang dan buku persediaan berdasarkan pada hasil penghitungan fisik c. Praktik Yang Sehat Kartu penghitungan fisik bernomor urut dan penggunaanya dipertanggung jawabkan oleh ketua penghitungan fisik Ketua penghitungaan fisik membandingkan hasil penghitungan yang dilakukan oleh penghitung dan pengecek sebelum mencatat hasil penghitungan tersebut kedalam laporan hasil penghitungan fisik. Peralataan yang digunakan untuk menghitung dan mengukur jumlah persediaan dijamin ketelitiannya.
14 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan apa yang telah penulis uraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan. 1. Persediaan merupakan aktiva yang dimiliki suatu perusahaan untuk dijual maupun untuk digunakan dalam suatu proses produksi menjadi barang yang siap untuk dijual. 2. PT. Herfinta Farm and Plantation adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan perdagangan (agrobisnis). Adapun jenis persediaan yang ada pada PT Herfinta Farm and Plantation terdiri dari persediaan barang jadi, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan suku cadang, dan persediaan bahan habis pakai. 3. Sistem akuntansi persediaan yang digunakan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medanadalah sistem perpetual, sistem ini sudah efektif karena setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan dicatat dalam rekening persediaan sehingga perusahaan menjadi lebih teliti dan dapat meminimalisir terjadinya kehilangan barang persediaan, dan apabila terjadi kehilangan barang persediaan maka akan lebih mudah untuk dilacak. 4. Metode penilaian persediaan yang digunakan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan adalah metode rata-rata bergerak (moved average
15 method) dan metode ini sudah sesuai untuk digunakan dalam penilaian persediaan yang ada pada perusahaan. 5. Sistem informasi akuntansi persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah sesuai dengan Standart Operational Procedure perusahaan dan mengandung unsur pengendalian internal sehingga informasi akuntansi persediaannya jelas dan akurat. 6. Pengendalian internal persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan yaitu adanya struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab, setiap transaksi harus atas dasar otorisasi pihak yang berwenang, dilakukannya perhitungan fisik setiap bulan dengan unsur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat. B. Saran Dalam kesempatan ini penulis akan mengemukakan saran kepada perusahaan sekiranya bermanfaat bagi perusahaan. 1. Sebaiknya perusahaan dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan sistem pencatatan akuntansi persediaan dengan dokumen dan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. Pihak-pihak yang berwenang dalam perusahaan sebaiknya lebih tegas terhadap bawahannya agar tidak terjadi kesalahan maupun keterlambatan dalam pencatatan transaksi akuntansi.
16 3. Kepada karyawan accounting perusahaan harus lebih teliti dalam melakukan pencatatan karena selama penulis riset dan melakukan magang di perusahaan ini penulis melihat banyak terjadi kesalahan dalam pencatatan. 4. Sistem informasi akuntansi persediaan pada perusahaan sebaiknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk mengetahui informasi persediaan agar dapat memenuhi keinginan konsumen maupun untuk keperluan produksi. 5. Pengendalian internal perusahaan sebaiknya dipertahankan dan ditingkatkan secara teratur untuk mencegah timbulnya kerugian pada perusahaan.
BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang dimulai sejak pada tanggal
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Sistem Akuntansi Konsep Dasar Persediaan
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 1. Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama
Lebih terperinciAkuntansi Persediaan (INVENTORY)
Akuntansi Persediaan (INVENTORY) PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah barangbarang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barangbarang yang akan dijual. Klasifikasi Persediaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN
BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.
Lebih terperinciA. Prosedur Pemesanan dan
L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah
Lebih terperinciLampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK. PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE
Lampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK 1. TUJUAN Tujuan dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk
8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA
SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan pembelian. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
Lebih terperinciSurat Perjanjian Supplier Konsinyasi
Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor
Lebih terperinciB A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
59 B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan menentukan kebijakan yang telah dibuat dan disepakati oleh para pimpinan perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya perkembangan dunia secarag lobalisasi, maka dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maraknya perkembangan dunia secarag lobalisasi, maka dunia industri pun berkembang pula. Baik itu industri yang besar maupun yang kecil, didalam perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit
Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Elder (2013) akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang
Lebih terperinciNo. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak
LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.
35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan
Lebih terperinciBAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep
BAB II Dasar Teori 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep 1. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2001:5) 2.
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagian Akuntansi Persediaan Bahan Baku. Dimana persediaan yang ada di PT
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat kuliah kerja praktek di PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung, penulis di tempatkan di bagian Akuntansi dan Komputer
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,
Lebih terperinciBAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang
BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2008: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK PROSEDUR PENGADAAN RANGKAIAN SAMBUNG BARU PADA PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG
BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK PROSEDUR PENGADAAN RANGKAIAN SAMBUNG BARU PADA PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan
BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan, tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan
- 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera Pada bab III dijelaskan tentang praktek sistem informasi akuntansi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.
8 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang
BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang memproduksi vaksin dan antisera. Untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.
BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA
Lebih terperinciLampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi
Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pengertian usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: 2.1.1 Usaha
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk
Lebih terperinciBAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut James A. Hall (2011 : 6) Sistem adalah kelompok dari dua orang atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap
BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 1.1 Tinjauan Teori Pengertian Aset
BAB III PEMBAHASAN Dalam bab pembahasan ini akan disajikan beberapa hal secara tinjauan teori maupun tinjauan praktik mengenai persediaan. Diantaranya pada tinjuan teori akan dibahas mengenai pengertian
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional
BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan di Bab 4 maka simpulan yang dapat ditarik oleh penulis sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta
COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum
Lebih terperinciANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK
ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem menurut Krismiaji (2010, p1) merupakan rangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang memiliki karakteristik meliputi; komponen,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa jenis sistem, cukup sulit untuk memberikan definisi yang pas. Namun menurut West Churchman dalam buku Krismiaji (2002;1) sebagai berikut: Sistem
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian
Lebih terperinciANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Internal Control Questioner Penjualan No Pernyataan Y = Ya Otorisasi atas transaksi dan kegiatan Setiap transaksi penjualan telah diotorisasi pejabat 1 yang berwenang. Dalam pemberian
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah
Lebih terperinci. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang
43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh
Lebih terperinciBAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate
BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah perusahaan PT.FLS adalah perusahaan perseorangan yang bergerak dibidang pembuatan plate flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciakan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:
L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan
Lebih terperinciBAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen
BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mengharapkan mendapat keuntungan untuk mencapai hal tersebut manajemen harus dapat mengelola faktor-faktor produksi dimana dalam
Lebih terperinciEVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG
EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG Evaluation the procedure of purchasing merchandise at PT CLTM Bandar Lampung Khairun 1), Maryani 2), Nurmala 3) 1) Mahasiswa, 2-3)
Lebih terperinciBAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.
BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang bermanfaat bagi pemakai informasi. Pemakai informasi ini di luar
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa sebuah informasi akuntansi seperti informasi keuangan yang bermanfaat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada mulanya PT. Kayu Lapis Indonesia merupakan sebuah perusahaan pembuatan mebel yang didirikan di Solo.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA
88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA
Lebih terperinci