Bab I Pendahuluan. Willcocks [24] membagi pendekatan outsourcing dibagi menjadi empat:

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

Bab II Tinjauan Pustaka

PEMBUATAN MODEL KEPUTUSAN OUTSOURCING TEKNOLOGI INFORMASI TESIS

Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

I.PENDAHULUAN. dengan kebutuhan perusahaan. Melalui peranan SDM pada perusahaan turut

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komponen utama dari perekonomian sebuah negara adalah usaha kecil

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

OUTSOURCING. Oleh : SITI JAMILLAH

INSOURCING, OUTSOURCING,

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia industri di Indonesia saat ini semakin berkembang, hal ini

Model Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Outsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

Diana Effendi Program Studi Manajemen Informatika, UNIKOM, Bandung

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

SUPPLY-CHAIN STRATEGY: Organizational Influence Through Supplier Alliances

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

Pembahasan Materi #6

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa berlomba untuk merebut pasar, dengan meningkatkan layanan

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

HUBUNGAN STRATEGI OUTSOURCING

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016):

BAB I PENDAHULUAN. bisa juga dikatakan bahwa segala kegiatan dituntut untuk menghasilkan

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT PADA CV. ASIA LAB PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. listrik kepada pelanggan. Pada PT PLN terdapat tenaga kerja outsourcing yang ikut

FROM THE VENDOR S PERSPECTIVE: EXPLORING THE VALUE PROPOSITION IN INFORMATION TECHNOLOGY OUTSOURCING

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

RELOKASI GELANGGANG OLAHRAGA TRILOMBA JUANG SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Hi Tech

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

INSOURCING, OUTSOURCING,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA OUTSOURCING (Alih Daya) PADAA PT. SUCOFINDO CABANG PADANG SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus mempunyai sistem pemasaran yang efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMAH SUSUN BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan untuk berusaha memperkenalkan produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN I.I

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh,

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jakarta sebagai ibukota negara dan sebagai tempat perputaran ekonomi terbesar

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan UMKM di Indonesia tidak bisa dipungkiri merupakan suatu

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... UCAPAN TERIMA KASIH... RINGKASAN... ABTRAK... HALAMAN DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Australia and New Zealand Banking Group Limited (XYZ Grup) didirikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan yang rendah, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan

Musthofa Hadi International Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Tata Kelola Teknologi Informasi

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dalam mengelola daerah serta mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak diterapkan. Hal ini merupakan salah satu yang dapat memicu semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

serta kemampuan membangun volume sales yang banyak - Kemampuan menciptakan switching cost yang mengikat konsumen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem informasi saat ini berperan penting dalam bisnis dan organisasi.

I PENDAHULUAN. Diakses 17 juli Guritno Kusumo Statistik Usaha Kecil dan Menengah.

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan

BAB I PENDAHULUAN. industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, pasar dan teknologi baik secara geografi maupun batas-batas budaya,

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Willcocks [24] mendefinisikan outsourcing teknologi informasi sebagai keputusan yang diambil organisasi untuk mengontrakan, menjual sebagian, atau seluruh aset teknologi informasi, manusia dan aktifitas kepada pihak ketiga, yang sebagai gantinya, menyediakan dan mengelola aset dan layanan dengan biaya atau rencana keuangan dalam kurun waktu yang telah disetujui. Outsourcing seringkali menjadi alternatif kebijakan sistem informasi yang bergantung pada sumber daya eksternal. Ada banyak pertimbangan mengapa organisasi memilih melakukan outsourcing. Pertimbangan keuangan dan strategi bisnis seringkali menjadi dua penentu utama keputusan outsourcing. Meskipun begitu bisa terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan tersebut. Willcocks [24] membagi pendekatan outsourcing dibagi menjadi empat: a. Outsourcing Total Outsourcing total melibatkan kerja sama dengan satu suplier/vendor, dengan teknologi informasi sebagai layanan utama/pendukungnya. Tujuannya biasanya untuk mengurangi biaya, atau menghilangkan masalah dalam fungsi teknologi informasi, namun organisasi yang mengajukan outsourcing tetap melakukan kendali strategis. b. Outsourcing Multiple Supplier Outsourcing Multiple Supplier tidak terlalu mementingkan kerjasama. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan inovasi dan membuat kompetisi dengan antar suplier/vendor, meski kadangkala suplier / vendor akan membentuk sekutu untuk menciptakan penawaran yang lebih baik. Kontrak biasanya berjangka pendek, dan klien mengkoordinasi sebuah portofolio layanan dari berbagai suplier, dengan tujuan memelihara kontrol strategis. 1

2 c. Outsourcing Joint Venture / Strategic Alliance Outsourcing Joint Venture/Strategic Alliance lebih berfokus pada pengembangan pengetahuan baru untuk klien, dan memiliki lebih besar risiko maupun keuntungan. Kadangkala organisasi akan membantu suplier terkait dimana mereka melakukan outsourcing, sehingga memiliki kendali lebih besar dibanding dua jenis outsourcing yang lain. d. Insourcing Insourcing, atau mengadakan layanan teknologi informasi secara internal terjadi saat organisasi menganggap teknologi informasi sebagai inti bisnis mereka, atau organisasi tidak mempercayai supplier/ vendor manapun. Seperti dijelaskan sebelumnya, alasan outsourcing ada bermacam macam. Beberapa framework konseptual yang digunakan dalam menjelaskan praktek dan derajat kesuksesan outsourcing meliputi : a. Core Competencies b. Resource-Based Theory c. Resource-Dependencies d. Transaction Cost Economic (TCE) e. Agency Cost f. Partnerships g. Game Theory Masing masing framework di atas memiliki pertimbangan tersendiri dalam pengambilan keputusan outsourcing. Meski begitu perlu diperhatikan kegunaan dan sasaran dari tiap framework, agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan yang diinginkan.

3 Menurut Rachman [18], outsourcing di Indonesia memiliki manfaat tersendiri, antara lain: a. Bagi pemerintah: 1. Mengembangkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. 2. Pembinaan dan pengembangan kegiatan koperasi dan UKM. 3. Mengurangi beban pemerintah kota dalam penyediaan fasilitas umum (transportasi, listrik, air dan pelaksanaan ketertiban umum) b. Bagi masyarakat: 1. Aktivitas industri di daerah akan mendorong kegiatan ekonomi penunjang dilingkungan masyarakat. 2. Mengembangkan infrastruktur sosial masyarakat, budaya kerja, disiplin dan peningkatan kemampuan ekonomi. 3. Mengurangi pengangguran dan mencegah terjadinya urbanisasi. 4. Meningkatkan kemampuan dan budaya berusaha dilingkungan masyarakat. c. Bagi industri: 1. Mengurangi beban keterbatasan lahan untuk pengembangan perusahaan di kawasan industri. 2. Meningkatkan fleksibilitas dalam pengembangan produk baru dan penyesuaian dengan perkembangan teknologi, sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi untuk mengembangkan produk teknologi baru. 3. Produk yang sudah stabil dan penggunaan teknologi lama bisa dikembangkan di perusahaan mitra (outsourcing) 4. Meningkatkan daya saing perusahaan dengan efisiensi penggunaan fasilitas dan teknologi yang berkembang pesat. Berdasarkan penjelasan di atas maka perlu dilakukan studi literatur untuk membantu pertimbangan pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi.

4 I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan framework outsourcing teknologi informasi yang dianjurkan Urquhart[24], maka permasalahan yang dikemukakan adalah bagaimana membuat sebuah usulan model untuk membantu pertimbangan keputusan outsourcing teknologi informasi. I.3 Tujuan Tujuan dari penelitian dan penulisan tesis ini adalah : a. Membandingkan beberapa framework dan teori yang dapat digunakan dalam pertimbangan pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi. b. Mengusulkan sebuah model yang secara umum baik dan bisa diterapkan untuk membantu pertimbangan keputusan outsourcing teknologi informasi. I.4 Batasan Masalah Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan, ditetapkan sejumlah batasan sebagai berikut: a. Framework yang diteliti terdiri dari Core Competencies, Resource-Based, Resource-Dependencies, Transaction Cost Economic, Agency Cost, Partnerships, dan Game Theory. b. Pembandingan yang dilakukan adalah faktor yang terdapat pada tiap framework yang diteliti dan teori lainnya, yang dapat membantu perancangan model pertimbangan keputusan outsourcing teknologi informasi. I.5 Kegunaan Hasil Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Mengenali sifat, fokus dan pertimbangan dari masing - masing framework outsourcing teknologi informasi yang dipelajari.

5 b. Menghasilkan usulan model untuk membantu pertimbangan pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi. I.6 Metodologi Metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Pencarian literatur b. Mempelajari konsep mengenai teknologi informasi khususnya dibidang sumber daya dan outsourcing. c. Menganalisa dan membandingkan framework outsourcing teknologi informasi yang telah ada berdasarkan pertimbangan ruang lingkup, sifat, dan sasarannya. d. Menarik kesimpulan dari hasil analisa, dan mendapatkan prinsip-prinsip mendasar dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi e. Merancang sebuah model pengambilan keputusan dengan fokus pada faktor dan pelaksana dalam pertimbangan tiap tahapan outsourcing teknologi informasi. f. Melakukan survey untuk menguji model yang telah diusulkan sebelumnya. g. Menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk pengembangan model outsourcing teknologi informasi lebih lanjut. I.7 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami tesis ini secara keseluruhan, ditentukan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Bab I (Pendahuluan), berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, kegunaan hasil, metodologi yang digunakan, dan sistematika penulisan.

6 2. Bab II (Tinjauan Pustaka), menjelaskan tentang landasan teori berdasarkan literatur yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tesis, yaitu : Core Competencies, Resource Based Theory, Resource-Dependencies, Transaction Cost Economic, Agency Cost Theory, Partnerships, Game Theory, Analytic Hierarchy Process, manfaat, risiko, sumber daya dan ketatakelolaan teknologi informasi, dan metode penelitian. 3. Bab III (Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi), menganalisa masing masing framework berdasarkan ruang lingkup, sifat, dan sasarannya. sehingga kemudian dapat dilakukan pertimbangan dan perancangan model outsourcing teknologi informasi berdasarkan hasil analisanya. 4. Bab IV (Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi), melakukan analisa data kuisioner dengan sebuah metode penelitian untuk menguji model outsourcing teknologi informasi, sehingga dapat diusulkan perbaikan untuk pengembangan lebih lanjut. 5. Bab V (Kesimpulan dan Saran), memuat rincian kesimpulan pembuatan tesis serta saran untuk kajian lanjutan dari tesis ini.