MENJAWAB TEKA-TEKI LANGKAH KUDA PADA BEBERAPA UKURAN PAPAN CATUR DENGAN TEORI GRAPH. Oleh Abdussakir

dokumen-dokumen yang mirip
Edge-Magic Total Labeling pada Graph mp 2 (m bilangan asli ganjil) Oleh Abdussakir

EDGE-MAGIC TOTAL LABELING PADA BEBERAPA JENIS GRAPH

SUPER EDGE-MAGIC LABELING PADA GRAPH ULAT DENGAN HIMPUNAN DERAJAT {1, 4} DAN n TITIK BERDERAJAT 4

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

BILANGAN RAINBOW CONNECTION DARI HASIL OPERASI PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN KARTESIUS DUA GRAF

DIMENSI METRIK, MULTIPLISITAS SIKEL, SERTA RADIUS DAN DIAMETER GRAF KOMUTING DAN NONKOMUTING GRUP DIHEDRAL

Aplikasi Graf dalam Permasalahan Knight s Tour

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

DETOUR ENERGY OF COMPLEMENT OF SUBGROUP GRAPH OF DIHEDRAL GROUP

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

AUTOMORFISME GRAF BINTANG DAN GRAF LINTASAN

KAJIAN BILANGAN CLIQUE GRAF GEAR BARBEL

Gambar 6. Graf lengkap K n

SIFAT SIFAT GRAF YANG MEMUAT SEMUA SIKLUS Nur Rohmah Oktaviani Putri * CHARACTERISTIC OF THE GRAPH THAT CONTAINS ALL CYCLES Nur Rohmah Oktaviani Putri

SPECTRUM DETOUR GRAF n-partisi KOMPLIT

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF C n K m, DENGAN n 3 DAN m 1

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF DAN GRAF

SIFAT-SIFAT GRAF KOSET DAN GRAF KONJUGASI DARI GRUP NON KOMUTATIF

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF LENGKAP DENGAN METODE MODIFIKASI MATRIK BUJURSANGKAR AJAIB DENGAN n GANJIL, n 3

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

BILANGAN KROMATIK GRAF HASIL AMALGAMASI DUA BUAH GRAF TERHUBUNG

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF SIKLUS DENGAN BANYAK TITIK GENAP

KARAKTERISASI GRAF POHON DENGAN BILANGAN KROMATIK LOKASI 3

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT

Aplikasi Graf Dalam Permainan Catur

BILANGAN AJAIB MAKSIMUM DAN MINIMUM PADA GRAF SIKLUS GANJIL

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID DUA. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

SEKILAS TENTANG GRAPH. Oleh: Baso Intang Sappaile

PELABELAN TOTAL (a, d)-titik ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM P (n, 3) DENGAN n GANJIL, n 7

PENENTUAN DIMENSI METRIK GRAF HELM

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

BAB II LANDASAN TEORI

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

FAKTORISASI GRAF BARU YANG DIHASILKAN DARI PEMETAAN TITIK GRAF SIKEL PADA BILANGAN BULAT POSITIF

RAINBOW CONNECTION PADA GRAF DENGAN KONEKTIFITAS 1

PELABELAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF LINTASAN GABUNG GRAF BIPARTIT LENGKAP SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA. Oleh : MARISA LEZTARI

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN NILAI TOTAL KETAKTERATURAN TOTAL DARI DUA COPY GRAF BINTANG. Rismawati Ramdani

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF HUTAN LINIER H t

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

Embedding Komplemen Graph Sikel. Embedding Cycle Graphs Complements

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

GRUP AUTOMORFISME GRAF HELM, GRAF HELM TERTUTUP, DAN GRAF BUKU

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

Digraph eksentris dari turnamen transitif dan regular (Eccentric digraph of transitive and regular tournaments)

PENENTUAN RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA HASIL OPERASI CARTESIAN PRODUCT TERHADAP GRAF LINGKARAN DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP DENGAN GRAF LINTASAN

GRAF DUAL (DUAL GRAPH) DARI GRAF RODA (W n ) DAN GRAF HELM TERTUTUP (ch n ) SKRIPSI OLEH SUSANTIN FAJARIYAH NIM

Line Graph dari Graf Kincir dan Graf Kipas

Course Note Graph Hamilton

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

DAN DIAMETER. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

MIDDLE PADA BEBERAPA GRAF KHUSUS

Graf dan Operasi graf

`BAB II LANDASAN TEORI

MINIMAL EDGE DARI GRAF 2-CONNECTED DENGAN CIRCUMFERENCE TERTENTU (On Edge Minimal 2-Connected Graphs with Prescribed Circumference)

BAB II LANDASAN TEORI

Pewarnaan Graph. Modul 6 PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ALTERNATIF PEMBUKTIAN PENGEMBANGAN TEOREMA DIRAC UNTUK GRAF BERORDE KURANG ATAU SAMA DENGAN SEPULUH

Spektrum Graf Konjugasi dan Komplemen Graf Konjugasi dari Grup Dihedral

BILANGAN DOMINASI LOKASI PERSEKITARAN TERBUKA PADA GRAF TREE

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

Pelabelan -Anti Ajaib dan -Anti Ajaib untuk Graf Tangga. -Antimagic and -Antimagic Labeling for Ladder Graph

EULERIAN GRAF & HAMILTONIAN GRAF

KOMBINATORIKA. Erwin Harahap

PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF HALIN G(2, n), UNTUK n 3

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Matematik tika Di Disk i r t it 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III MATCHING. Sebelum membahas lebih jauh mengenai optimal assignment problem dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

Konstruksi Pelabelan- Pada Line Digraph dari Graf Lingkaran Berarah dengan Dua Tali Busur

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

Digraf dengan perioda 2

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

TOTAL k-defisiensi TITIK DARI POHON MERENTANG SUATU GRAF TERHUBUNG

HUTAN DAN SIKEL PADA GRAF FUZZY

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL ATAS RING KOMUTATIF

RAINBOW CONNECTION PADA GRAF k-connected UNTUK k = 1 ATAU 2

Keterhubungan. Modul 3

Transkripsi:

MENJAWAB TEKA-TEKI LANGKAH KUDA PADA BEBERAPA UKURAN PAPAN CATUR DENGAN TEORI GRAPH Oleh Abdussakir Abstrak Teka-teki langkah kuda yang dimaksud dalam tulisan ini adalah menentukan langkah kuda agar dapat melewati semua kotak papan catur tepat satu kali dan kembali ke posisi semula. Pembahasan secara khusus dilakukan pada papan catur berukuran 3x3, 4x4, 5x5, dan 6x6. Pembahasan secara umum dilakukan pada papan catur berukuran nxn, dengan n bilangan asli ganjil dan n > 1. Pembahasan teka-teki langkah kuda dilakukan dengan teori graph. PENDAHULUAN Graph G adalah pasangan (V, E) dengan V adalah himpunan tidak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik, dan E adalah himpunan (mungkin kosong) pasangan takberurutan dari titik-titik berbeda di V yang disebut sisi. Banyaknya unsur di V disebut order dari G dan dilambangkan dengan p, dan banyaknya unsur di E disebut size dari G dan dilambangkan dengan q. Sisi e = (u, v) dikatakan menghubungkan titik u dan v. Jika e = (u, v) adalah sisi di graph G, maka u dan v disebut terhubung langsung, v dan e serta u dan e disebut terkait langsung, dan u, v disebut ujung dari e. Derajat dari titik v di graph G, ditulis deg G v, adalah banyaknya sisi di G yang terkait langsung dengan v. Untuk selanjutnya, sisi e = (u, v) akan ditulis e = uv. Graph H disebut subgraph dari graph G jika himpunan titik di H adalah subset dari himpunan titik di G dan himpunan sisi di H adalah subset himpunan sisi di G. Jika G = (V, E) graph dan S V, maka G S adalah subgraph G yang mempunyai himpunan titik V S dan semua sisinya tidak terkait langsung dengan titik di S. Jalan u-v dalam graph G adalah barisan berhingga yang berselang-seling W: u=v o, e 1, v 1, e, v,, e n, v n =v antara titik dan sisi, yang dimulai dari titik dan diakhiri dengan titik, dengan e i = v i-1 v i adalah sisi di G. v 0 disebut titik awal, v n disebut titik akhir, v 1, v,, v n-1 disebut titik internal, dan n menyatakan panjang dari W. Jalan yang tidak mempunyai sisi disebut jalan trivial. Jika v 0 = v n, maka W disebut jalan tertutup. Jika semua sisi di W berbeda, maka W Abdussakir, M.Pd adalah Staf Pengajar di Jurusan Matematika FST UIN Malang

disebut trail. Jika semua titik di W berbeda, maka W disebut lintasan. Dengan demikian, semua lintasan adalah trail. Trail tertutup dan taktrivial pada graph G disebut sirkuit di G. Sirkuit yang semua titik internalnya berbeda disebut sikel. Sikel dengan panjang k disebut sikel-k. Sikel-k disebut genap atau ganjil bergantung pada k genap atau ganjil. Graph G disebut terhubung jika untuk masing-masing titik u dan v yang berbeda di G terdapat lintasan u-v di G. Komponen dari graph G adalah subgraph terhubung di G yang tidak termuat dalam subgraph terhubung lainnya di G. Dengan kata lain, komponen dari graph G adalah subgraph maksimal yang terhubung di G. Banyaknya komponen di G ditulis dengan k(g). Jadi, graph G adalah terhubung jika dan hanya jika k(g) = 1. Graph G disebut graph bipatisi jika himpunan titik di G dapat dipartisi menjadi dua himpuman X dan Y sehingga masing-masing sisi mempunyai titik ujung di X dan salah satu titik ujungnya di Y. Suatu graph bipartisi dapat memuat sikel atau tidak memuat sikel. Jika graph bipartisi memuat sikel, maka sikelnya selalu mempunyai panjang genap. Hal ini dinyatakan dalam teorema 1 berikut. Teorema 1 Graph G adalah bipartisi jika dan hanya jika G tidak memuat sikel ganjil. Lintasan yang memuat semua titik di G disebut lintasan Hamilton di G, sedangkan sikel yang memuat semua titik di G disebut sikel Hamilton. Suatu graph disebut graph Hamilton jika memuat sikel Hamilton. Graph tidak terhubung sudah pasti bukan graph Hamilton. Teorema berikut memberikan suatu ciri graph Hamilton. Teorema Jika G graph Hamilton, maka untuk setiap S V, S, berlaku k(g - S) S. Berdasarkan teorema, dapat diambil petunjuk bahwa jika G = (V, E) graph dan ada S subset sejati yang takkosong dari V sehingga banyaknya komponen subgraph G - S dari G lebih dari banyak unsur di S, maka G bukan Hamilton.

3 PEMBAHASAN Teka-teki langkah kuda sebenarnya dapat diselesaikan dengan teori graph. Jika kotak papan catur dianggap sebagai titik, dan langkah kuda yang mungkin pada masing-masing kotak dianggap sebagai sisi, maka akan diperoleh suatu graph. Dengan demikian, teka-teki papan catur tidak lain adalah menentukan apakah graph yang terbentuk adalah graph Hamilton atau bukan. Papan Catur 3x3 Pembahasan teka-teki langkah kuda akan dimulai dari papan catur ukuran 3x3. Pembahasan pada papan catur 3x3 akan dilakukan secara cukup detil agar mudah dipahami dan sebagai dasar memahami pembahasan pada papan catur lainnya. Papan catur ukuran 3x3 dapat digambarkan seperti Gambar 1 berikut. 3 a b c Gambar 1 Papan Catur Ukuran 3x3 1 Karena kuda harus melalui semua kotak, maka perlu ditentukan terlebih dahulu langkah-langkah yang dapat dilakukan kuda dari masing-masing kotak. Sebagai contoh, karena kuda harus melalui kotak a1, maka langkah yang dapat diambil adalah ke c atau b3. Jika digambar, semua langkah kuda yang mungkin seperti pada Gambar berikut. 3 1 a b c Gambar Kemungkinan Langkah Kuda pada Papan Catur Ukuran 3x3 Dalam bentuk graph, jika titik menyatakan kotak papan catur dan sisi menyatakan langkah kuda, diperoleh graph seperti Gambar 3 berikut b3 G : c Gambar 3 Graph Langkah Kuda pada Papan Catur Ukuran 3x3

Graph G pada Gambar 3 adalah graph tidak terhubung, karena tidak ada lintasan dari titik b ke titik yang lain. Dengan demikian, tidak mungkin dibuat sikel yang melalui semua titik. Jadi, graph tersebut bukan graph Hamilton. Dapat disimpulkan, pada papan catur 3x3 tidak dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula. Papan Catur 4x4 Papan catur ukuran 4x4 dapat digambar seperti Gambar 4 berikut. 4 a b c d 4 3 1 Gambar 4 Papan Catur Ukuran 4x4 Langkah kuda yang mungkin dari masing-masing kotak papan catur 4x4 dalam bentuk graph terlihat pada Gambar 5 berikut. a4 b4 c4 d4 b3 d3 G : c Gambar 5 Graph Langkah Kuda pada Papan Catur Ukuran 4x4 Graph G pada Gambar 5 adalah graph terhubung dengan order 16 dan size 19. 4 titik berderajat, 8 titik berderajat 3, dan 4 titik berderajat 4. Pertanyaannya adalah apakah graph tersebut Hamilton. Melalui trial and error, akan diperoleh bahwa tidak pernah ada sikel yang melalui semua titik pada graph tersebut. Pada kenyataannya, graph tersebut bukan Hamilton. Berikut dua jenis pembuktian bahwa graph tersebut bukan Hamilton.

5 Bukti 1 Karena sikel yang dicari harus melalui a1, maka sikel tersebut akan melalui b3 dan c. Demikian juga, karena sikel yang dicari harus melalui d4, maka sikel tersebut akan melalui b3 dan c. Hal ini akan membentuk suatu sikel a1, b3, d4, c, a1. Sikel ini tidak melalui semua titik, dan dengan demikian bukan sikel Hamilton. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 6 berikut. a4 b4 c4 d4 b3 d3 c Gambar 6 Sikel a1, b3, d4, c, a1. Bukti Perhatikan kembali graph G pada Gambar 5. Pilih S = {b, b3, c, c3}. Jadi S = 4. Graph G - S terlihat pada Gambar 7 berikut. a4 b4 c4 d4 G - S : d3 Gambar 7 Graph G - S. Jadi, k(g - S) = 6. Dengan demikian diperoleh hubungan k(g - S) > S.

Sesuai teorema, maka graph G pada Gambar 5 bukan graph Hamilton. Jadi disimpulkan bahwa pada papan catur 4x4 tidak dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula. Papan Catur 5x5 Papan catur ukuran 5x5 dapat digambarkan seperti Gambar 8 berikut. 6 5 4 3 a b c d e Gambar 8 Papan Catur Ukuran 5x5 1 Langkah kuda yang mungkin dari masing-masing kotak papan catur 5x5 dalam bentuk graph terlihat pada Gambar 9. Dengan demikian, teka-teki langkah kuda pada papan catur 5x5 sama halnya dengan menentukan apakah graph G pada Gambar 9 adalah Hamilton atau bukan. a5 b5 c5 d5 e5 a4 b4 c4 d4 e4 G: b3 d3 e3 c e Gambar 9 Graph Langkah Kuda pada Papan Catur 5x5 e1 Seperti pada papan catur lainnya, satu langkah kuda selalu dari kotak ke kotak dengan warna berbeda. Jika kuda berada di kotak putih, maka langkah yang mungkin adalah ke kotak hitam dan jika kuda berada di kotak hitam, maka langkah yang mungkin adalah ke kotak putih. Tidak mungkin kuda melangkah dari kotak putih ke kotak putih atau dari kotak

7 hitam ke kotak hitam. Fakta ini dapat digunakan untuk membuktikan bahwa graph G pada Gambar 9 bukan graph Hamilton. Bukti 1 Andaikan graph G pada Gambar 9 adalah Hamilton. Maka G memuat sikel Hamilton yang panjangnya 5. Tanpa mengurangi keumuman, misal titik pertama mewakili kotak putih. Maka titik ke- adalah hitam, titik ke-3 adalah putih, dan seterusnya. Jadi, diperoleh bahwa titik dengan indeks ganjil adalah putih dan titik dengan indeks genap adalah hitam. Sikel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. v 1 v v 3 v 4 v 5 v 3 v 4 v 5 Berdasarkan gambar, terlihat bahwa titik putih (v 5 ) terhubung langsung dengan titik putih (v 1 ). Berarti bahwa dari kotak putih, kuda melangkah ke kotak putih lagi. Hal ini tidak mungkin terjadi, karena kuda selalu melangkah dari kotak ke kotak dengan warna berbeda. Disimpulkan bahwa graph G bukan graph Hamilton. Bukti Andaikan graph G pada Gambar 9 adalah Hamilton. Maka G memuat sikel Hamilton. Karena titik mewakili kotak dan kuda melangkah dari kotak ke kotak dengan warna berbeda, maka himpunan titik pada sikel tersebut dapat dipartisi ke dalam dua partisi, yaitu titik putih dan titik hitam. Jadi sikel tersebut merupakan graph bipartisi. Karena sikel melalui semua titik maka panjang sikel tersebut adalah ganjil, yaitu 5. Hal ini kontradiksi dengan teorema 1, bahwa graph bipartisi tidak memuat sikel ganjil. Jadi, graph G bukan graph Hamilton. Bukti 3 Perhatikan kembali graph G pada Gambar 9. Pilih S = {b3, c, c4, d3}. Jadi, S = 4. Diperoleh graph G - S seperti pada Gambar 10. Terlihat bahwa k(g - S) = 5. Dengan demikian diperoleh hubungan k(g - S) > S. Sesuai teorema, maka graph G pada Gambar 9 bukan graph Hamilton. Jadi disimpulkan bahwa pada papan catur 5x5 tidak dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula.

8 a5 b5 c5 d5 e5 a4 b4 d4 e4 G - S: e3 e Gambar 10 Graph G - S e1 Papan Catur 6x6 Pada papan catur 6x6, dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke posisi semula. Penulis tidak membahas alasan mengapa dapat dibuat dan bagaimana cara mengkonstruksi alur langkah kuda dalam artikel ini. Salah satu alur langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula seperti pada Gambar 11 berikut. Gambar 11 Langkah Kuda melalui Semua Kotak Tepat Satu Kali dan Kembali ke Kotak Awal

Papan Catur nxn (n Ganjil) Pada papan catur ukuran nxn, dengan n bilangan asli ganjil dan n > 1, tidak dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula. Pembahasan untuk papan catur 3x3 dan 5x5 telah dilakukan, dan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut. Andaikan pada papan catur nxn, dengan n bilangan asli ganjil dan n > 1, dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula. Misalkan kotak pertama adalah putih, maka kotak kedua adalah hitam, ketiga putih, keempat hitam, dan seterusnya. Jadi diperoleh bahwa kotak dengan urutan ganjil adalah putih dan kotak dengan urutan genap adalah hitam. Banyak kotak pada papan catur nxn adalah n. Karena n ganjil, maka n adalah ganjil. Jadi kotak terakhir sebelum kembali ke kotak pertama adalah putih. Diperoleh bahwa kuda melangkah dari kotak putih (kotak ke-n ) menuju kotak putih (kotak pertama). Hal ini tidak mungkin karena kuda melangkah dari kotak ke kotak dengan warna berbeda. Disimpulkan bahwa, pada papan catur ukuran nxn, dengan n bilangan asli ganjil dan n > 1, tidak dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pada papan catur ukuran nxn, dengan n bilangan asli ganjil dan n > 1, tidak dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula. Pada papan catur ukuran nxn, dengan n bilangan asli genap dan n > 4, diduga dapat dibuat langkah kuda yang melalui semua kotak tepat satu kali dan kembali ke kotak semula, seperti pada papan catur 6x6. Disarankan kepada pembaca untuk membuktikan dugaan ini. Pembahasan dapat dilakukan pada mengapa dan bagaimana alur langkah kuda itu dapat dibuat. DAFTAR PUSTAKA Bondy, J.A. & Murty, U.S.R., 1976. Graph Theory with Applications. London: The Macmillan Press Ltd. Chartrand, G. & Lesniak, L.. 1986. Graph and Digraph nd Edition. California: Wadsworth, Inc. 9