BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akan permintaan pergerakan transportasi. [ 11]

dokumen-dokumen yang mirip
5 Model sebaran pergerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan antara K dengan koefisien fugasitas:

ESTIMASI PARAMETER MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION (GWOLR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.

LOGO. Analisis Sisaan HAZMIRA YOZZA- JUR.MATEMATIKA FMIPA UNIV.ANDALAS

MODEL PILIHAN KUALITATIF. Oleh Bambang Juanda

UJI CHI KUADRAT (χ²) 1.1. Pengertian Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau, Jl. Subrantas KM 12.5 Pekanbaru

MODEL DINAMIS RANTAI MAKANAN TIGA SPESIES

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

PENDUGAAN RESIKO RELATIF PADA PENDUGAAN AREA KECIL 1. Kismiantini Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV STUDI KASUS NILAI AVL SLJJ PT TELKOM

MODEL PILIHAN KUALITATIF. Oleh Bambang Juanda

Analisis Rangkaian Listrik

EFISIENSI SISTEM BONUS MALUS SEBAGAI MODEL RANTAI MARKOV

PEMODELAN LUAS PANEN PADI DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN INDIKATOR EL NINO SOUTHERN OSCILLATION MELALUI PENDEKATAN ROBUST BOOTSTRAP LEAST TRIMMED SQUARE

BAB 2 SISTEM MAKRO DAN MIKRO

V. DISTRIBUSI PERJALANAN

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

ESTIMASI SMALL AREA BERDASARKAN MODEL PADA RATA-RATA PENGELUARAN PERKAPITA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN KEBUMEN

PENGARUH JUMLAH DATA DAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERHADAP ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN ARUS LALU LINTAS

OPTIMISASI HARGA DENGAN MODEL MULTINOMIAL LOGIT (Studi Kasus Produk Flash Disk dengan Kapasitas Penyimpanan 4 GB dan 8 GB)

STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK ABSTRAK

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

II. BILANGAN KOMPLEKS. Untuk mencari nilai kuadrat menggunakan persamaan

BAB IV FUNGSI KOMPLEKS

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

PENGUKURAN BULLWHIP EFFECT DENGAN MODEL AUTOREGRESSIVE

ESTIMASI PARAMETER PADA KENDALI ADAPTIF DENGAN METODA LEAST SQUARE. Iskandar Aziz Dosen Fakultas Teknik Universitas Almuslim ABSTRAK

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Analisis Variansi Multivariat

PENGUAT FREKUENSI RENDAH (lanjutan)

FIXED EFFECT MODEL PADA REGRESI DATA PANEL

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH BESAR DAN PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

ESTIMASI MODEL KEBUTUHAN TRANSPORTASI MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS PADA KONDISI PEMILIHAN RUTE KESEIMBANGAN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

BAB II IMPEDANSI SURJA KAWAT TANAH DAN MENARA

Solusi Persamaan Schrodinger 1-dimensi untuk Potensial Deng Fan MenggunakanKonstruksi Supersimetri

Gelombang Datar Lintas Medium

PENGEMBANGAN TES ILMU PENGETAHUAN ALAM TERKOMPUTERISASI

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Pendekatan Bayes Empirik Pada Pendugaan Statistik Area Kecil Berbasis Model Poisson-Gamma Dengan Peubah Penyerta


Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES

IMPLEMENTASI MODEL PENGUKURAN BULLWHIP EFFECT MENGGUNAKAN MODEL MA(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDEKATAN BAYES EMPIRIK PADA PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL BERBASIS MODEL POISSON-GAMMA DENGAN PEUBAH PENYERTA 1)

KAJIAN ANALISIS REGRESI DENGAN DATA PANEL

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU

BAB IV TAKSIRAN MAKSIMUM LIKELIHOOD FUNGSI INTENSITAS POISSON NONHOMOGEN. fungsi intensitas proses Poisson nonhomogen, yaitu secara teoritis dan studi

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

23. FUNGSI EKSPONENSIAL

Aplikasi BPF (Band Pass Filter) Digital Untuk Pendeteksian Sinyal AFSK (Amplitudo Shift Keying) Pada Piranti RTTY (Radio Tele Type)

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK BAB I FUNGSI EKSPONEN

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Metode Elemen Hingga dan Elemen Batas untuk Antena Celah pada Pemandu Gelombang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK KENDAL DENGAN METODE RGEC TAHUN

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Metode User Centered Design (UCD) dalam Perancangan Ulang Web Portal Jurusan Psikologi FISIP Universitas Brawijaya

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI. Mata Kuliah: Gelombang & Optik Dosen: Andhy Setiawan

Diktat TERMODINAMIKA DASAR

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

A v V i. Gambar 5.1. Rangkaian ekuivalen Thevenin dari suatu penguat tegangan

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

Materike April 2014

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ensembel Kanonik Klasik

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Umum Tngkat playanan suatu jarngan jalan tntukan olh waktu prjalanan, baya prjalanan (tarf an bahan bakar), knyamanan, an kamanan pnumpang. Jka trja pnurunan tngkat playanan suatu jarngan jalan maka akan trja pnurunan akan prmntaan prgrakan transportas. [ 11] Tngg atau rnahnya tngkat playanan suatu jarngan jalan akan mmpngaruh ksmbangan sstm transportas. Para plaku prjalanan akan mncar rut yang trbak yang akan mmnmumkan baya prjalanan, ataupun yang mnngkatkan kamanan an knyamanan suatu prjalanan hngga akhrnya braa mncapa zona tujuan karna mrka tlah braa paa rut yang trbak yang trsa. Hal n sbut sbaga kons ksmbangan jarngan jalan. [ 11] Pnngkatan playanan jarngan jalan akan mnybabkan pnngkatan prgrakan yang skalgus akan mnngkatkan arus lalu lntas. Pnngkatan arus lalu lntas yang mlbh kapastas jalan akan mnybabkan kmacmatn lalu lntas. [ 12] Ktaklancaran arus lalu lntas n akan mnmbulkan baya tambahan, tunaan, kmactan, an brtambahnya polus uara an suara. Bbrapa cara tlah 2 Unvrstas Sumatra Utara

lakukan untuk mnanggulang masalah kmactan, msalnya mmbangun jalan layang (fly ovr), jalan tol, an jalan lngkar. [ 11] Pnylnggaraan jalan tol brtujuan untuk mnngkatkan fsns playanan jasa strbus guna mnunjang pnngkatan prtumbuhan konom trutama wlayah yang suah tngg tngkat prtumbuhannya. Jalan tol Inonsa mmlk nam spsfkas mlput [ ] 7 : 1. Tak aa prsmpangan sbang ngan ruas jalan lan atau ngan prasarana lannya; 2. Jumlah jalan masuk an jalan kluar k an ar jalan tol batas scara fsn an smua jalan masuk an jalan kluar harus trknal scara pnuh; 3. Jarak antar smpang susun, palng rnah 5 (lma) klomtr untuk jalan tol luar prkotaan an palng rnah 2 (ua) klomtr untuk jalan tol alam prkotaan; 4. Jumlah lajur skurang-kurangnya ua lajur pr arah; 5. Mnggunakan pmsah tngah atau man; an 6. Lbar bahu jalan sblah luar harus apat prgunakan sbaga jalur lalulntas smntara alam kaaan arurat. Kbjakan prncanaan jalan tol susun ngan mmprhatkan pngmbangan wlayah prkmbangan konom, sstm transportas nasonal, an kbjakan nasonal sktor lan yang trkat yang mrupakan lanasan pnyusunan rncana umum jarngan jalan tol ngan mmprhatkan kons sosal, konom, an kons lngkungan arah sktarnya. [ 7] 21 Unvrstas Sumatra Utara

II.2 Faktor Faktor Yang Mmpngaruh Pmlhan Rut Aa bbrapa faktor pnntu utama alam pmlhan rut olh para plaku prjalanan, yatu waktu tmpuh, nla waktu, an baya prjalanan. [ 11] II.2.1 Waktu Tmpuh Waktu tmpuh aalah waktu total ar sluruh prjalanan yang lakukan plaku prgrakan yang mcakup waktu prjalanan, waktu brhnt an tunaan paa prpnahan ar suatu tmpat k tmpat lan. II.2.2 Nla Waktu Nla waktu aalah sjumlah uang yang sakan ssorang yang kluarkan untuk mnghmat baya prjalanan. II.2.3 Baya Prjalanan. Baya prjalanan aalah gabungan atau kombnas ar waktu tmpuh, jarak, an baya ar suatu prrjalanan. Total baya prjalanan suatu rut aalah jumlah ar baya stap ruas jalan yang lalu. Dar faktor-faktor yang mmpngaruh plaku prjalanan alam pmlhan rut trapat hal-hal yang prlu analss, yatu: 1. Analss alasan pmakaan jalan (plaku prjalanan) mmlh suatu rut banng rut lannya. 2. Analss pngmbangan mol (mto) yang gunakan sprt mnggabungkan sstm transportas ngan alasan pmaka jalan mmlh rut trtntu. 22 Unvrstas Sumatra Utara

3. Analss probabltas (kmungknan) pmaka jalan brba prspsnya mngna rut trbak. 4. Analss kmactan an cr fsk ruas jalan (V/C rato analyss) yang mmbatas jumlah arus lalu lntas ruas jalan trtntu. II.3 Alasan Pmlhan Rut Mol harus mwakl crr sstm transportas an salah satu cara hpotss tntang pmlhan rut pmaka jalan. Trapat tga hpotss yang apat gunakan yang mnghaslkan jns mol yang brba-ba. II.3.1 Pmbbanan All Or Nothng Pmaka jalan scara rasonal mmlh rut trpnk yang mmnmumkan hambatan trasportas (jarak, waktu, an baya). Smua lalu lntas antara zona asal an tujuan mnggunakan rut yang sama ngan anggapan bahwa pmaka jalan mngtahu rut yang trcpat trsbut. Dngan kata lan, pmaka jalan mngtahu rut trpnk yang mmnmumkan waktu tmpuh an smuanya mnggunakan rut trsbut, tak aa yang mnggunakan rut lan. II.3.2 Pmbbanan Banyak Ruas Dasumskan pmaka jalan tak mngtahu nformas yang tpat mngna rut trcpat. Pngnara mmlh rut yang pkrnya aalah rut trcpat, ttap prsps yang brba untuk stap pmaka jalan mngakbatkan brmacam-macam rut akan plh antara ua zona trtntu. 23 Unvrstas Sumatra Utara

Dasumskan bahwa pmaka jalan blum mnapatkan nformas tntang altrnatf rut yang layak. Da mmlh rut yang anggpnya trbak (jarak tmpuh pnk, waktu tmpuh sngkat, an baya mnmum) II.3.3 Pmbbanan Brpluang Pmaka jalan mnggunakan bbrapa faktor rut alamm pmlhan rutnya ngan mmnmumkan hambatan tranportas. Contohnya, faktor yang tak apat kuantfkas sprt rut yang aman an rut yang panoramanya nah. Dalam hal n, pngnara mmprhatkan faktor lan slan jarak, waktu tmpuh, an baya yang mnmum, msalnya rut yang tlah knal atau anggap aman. II.4 Prncanaan Volum Lalu Lntas Volum lalu lntas aalah banyaknya knaraan yang mlwat suatu ttk trtntu ar ruas jalan slama waktu trtntu. [ 2] Prhtungan volum lalu lntas lakukan untuk mlhat bak atau buruknya tngkat playan jalan. Volum lalu lntas yang mlwat suatu ruas jalan tak bolh mlbh kapastas jalan trsbut agar tak trja kmactan lalu lntas. [ 2] Pntngnya prncanaan volum lalu lntas aalah untuk mnsan gomtrk jalan an pnntu tbal prkrasan [ 1 ]. Dbawah n aalah tabl prncanaan gomtrk jalan brasarkan jumlah LHR yang mlntas ruas jalan. Artr Kolktor Lokal 24 Unvrstas Sumatra Utara

LHRT Lbar Ial Lbar Lbar Lbar Lbar Lbar Mnmum Ial Mnmu Ial Mnmu m m Jalur Bah Jalur Bah Jalur Bah Jalu Bah Jalu Bah Jalu Bah u u u r u r u r u (smp/har (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) ) < 3 6, 1,5 4,5 1, 6, 1,5 4,5 1, 6, 1, 4,5 1, 3 7, 2, 6, 1,5 7, 1,5 6, 1,5 7, 1,5 6, 1, 1 1.1 7, 2, 7, 2, 7, 2, **) **) - - - - 25 > 25 2x3, 2,5 2x3, 2, 2x3, 2, **) **) - - - - 5 *) 5 5 *) *) Tabl 2.1 Pnntuan Lbar Alur an Bahu Jalan Brasarkan Jumlah LHR [ 2] Dalam prncanaan volum lalu lntas prlukan ata lalu lntas haran ratarata (LHR) ar jalan utama yang aa saat n. Volum lalu lntas haran rata-rata aalah jumlah lalu lntas slama satu tahun (365 har) bag ngan jumlah harnya alam tahun trsbut yang ttapkan alam unt Satuan Mobl Pnumpang (smp) pr har atau alam satuan knaraan pr har. [ 2] 25 Unvrstas Sumatra Utara

Pramalan pmlhan rut olh plaku prjalanan apat lakukan ngan brbaga mto. Bbrapa mto yang apat gunakan untuk mmprkrakan jumlah lalu lntas yatu ngan mnggunakan kurva vrs, ksmbangan, kombnas sbaran prgrakan, an mto mto lan yang tlah kmbangkan olh para ahl. [ 11] II.4.1 Mol Gravty Mol gravty mrupakan bagan ar mto sntss yang palng srng gunakan karna lbh srhana an muah mngrt. Mol n mnggunakan konsp gravty yang prknalkan olh Nwton. Mol gravty mnyatakan bahwa banyaknya prjalanan antara ua zona brbanng langsung ngan kgatan alam kua zona tu, an brbanng trbalk ngan jarak antara kua zona trsbut sbaga fungs waktu tmpuh. [ 3] Dmana: Mol gravty n apat rumuskan sbaga brkut : T. ( C ) = O. D. A. B f (2.2) T = jumlah prjalanan yang haslkan alam zona an yang tark k zona D = Tujuan prjalanan O = Asal prjalanan f ( C ) = fungs pakat = zona asal = zona tujuan 26 Unvrstas Sumatra Utara

Sblum jumlah prtukaran prjalanan apat htung, bbrapa paramtr harus fnskan. Waktu tmpuh antara stap pasangan zona alam kawasan kajan trsbut tntukan ngan pross pmbbanan prjalanan. Waktu tmpuh prjalanan basa sbut ngan nla hambatan. Hambatan prjalanan trr ar waktu tmpuh, baya, jarak, an gabungan faktor. [ 11] II.4.1.1. Jns Mol Gravty Mol gravty mmlk mpat jns, yatu: [ 11] 1. Mol gravty tanpa batasan (UCGR) 2. Mol gravty ngan batasan bangktan (PCGR) 3. Mol gravty ngan batasan tarkan (ACGR) 4. Mol gravty ngan batasan bangktan an tarkann (PACGR) Mol PCGR an ACGR srng sbut mol ngan satu batasan (SCGR), sangkan mol PACGR sbut ngan mol ngan ua batasan (DCGR). II.4.1.1.1 Mol UCGR (tanpa batasan) Mol n sktnya mmpunya satu batasan, yatu total prgrakan yang haslkan harus sama ngan total prgrakan yang prkrakan ar tahap bangktan prgrakan. Mol n brsfat tanpa batasan, alam art bahwa mol n tak haruskan mnghaslkan total yang sama ngan total prgrakan ar an k stap zona yang prkrakan olh tahap bangktan prgrakan. Mol UCGR mmlk prsamaan yang sama ngan prsamaan (2.2) ngan nla A = 1 untuk sluruh an B = 1 untuk sluruh. 27 Unvrstas Sumatra Utara

Paa mol UCGR, jumlah bangktan an tarkan yang haslkan tak harus sama ngan prkraan hasl bangktan prgrakan. Akan ttap, prsyaratan yang prlukan aalah total prgrakan yang haslkan mol (t) harus sama ngan total prgrakan yang apat ar hasl bangktan prgrakan (T). Mol UCGR gunakan untuk prjalanan yang brbass bukan rumah. Pnggunaan mol UCGR aalah karna ata yang tak cukup, atau ktpatan hasl tak bgtu prmasalahkan untuk kajan prncanaan jangka panjang, msalnya untuk kota yang tumbuh an brubah ngan cpat. II.4.1.1.2 Mol PCGR Paa mol PCGR total prgrakan global hasl bangktan prgrakan harus sama ngan total prgrakan yang haslkan ngan pmolan; bgtu juga, bangktan prgrakan yang haslkan mol harus sama ngan hasl bangktan prgrakan yang ngnkan. Akan ttap tarkan tak prlu sama. Mol PCGR mmlk prsamaan yang sama ngan prsamaan (2.2) ngan nla B = 1 untuk sluruh an A = ( B D f ) 1 untuk sluruh. Bla prsamaan trsbut gunakan alam matrks asal tujuan (MAT) maka prsyaratan alam mol PCGR akan trpnuh, yatu total prgrakan yang apat ar hasl mol (t) harus sama ngan total prgrakan yang apat ar hasl bangktan prgrakan (T). Mol PCGR basanya gunakan untuk prjalanan brbass rumah, ngan brbaga tujuan prgrakan. II.4.1.1.3 Mol ACGR 28 Unvrstas Sumatra Utara

Paa mol ACGR total prgrakan scara global harus sama an tarkan prgrakan yang apat ngan pmolan harus sama ngan hasl tarkan prgrakan yang ngnkan. Sbalknya, bangktan prgrakan yang apat ngan pmolan tak harus sama. Mol ACGR mmlk prsamaan yang sama ngan prsamaan (2.2) ngan nla A = 1 untuk sluruh an B = ( AO f ) 1 untuk sluruh. Hasl akhr alam pnggunaan mol n mnunjukkan bahwa total prgrakan yang haslkan mol (t) harus sama ngan total prgrakan yang apat ar hasl bangktan prgrakan (T), an mmprlhatkan bahwa total prgrakan yang mnuju k stap zona asal slalu sama ngan total prgrakan (yang trtark) yang haslkan olh tahap bangktan prgrakan. Mol ACGR apat gunakan untuk prjalanan brbass rumah, bak untuk prjalanan ngan tujuan bkrja maupun pnkan karna lbh muah spsfkas an kalbras. II.4.1.1.4 Mol DCGR Tor paa mol n aalah bahwa bangktan an tarkan prgrakan harus slalu sama ngan yang haslkan olh tahap bangktan prgrakan. Rumus umum yang gunakan paa mol n sama ngan prsamaan (2.2) ngan syarat batas: B = ( AO f ) 1 untuk smua an A = ( B D f ) 1 untuk smua nla. Kua faktor pnymbang (A an B) mnjamn bahwa total bars an kolom an matrks hasl pmolan harus sama ngan total bars an kolom 29 Unvrstas Sumatra Utara

ar matrks hasl bangktan prgrakan. Paa mol n hasl akhr akan slalu sama, ar manapun pngulangan mula ( bars atau kolom ). Hasl akhr tak trgantung paa nla awal. Nla awal apat brupa nla brapa saja asal lbh bsar r nol. Hal n hanya akan brpngaruh paa jumlah pngulangan untuk mncapa nla konvrgns. Smakn bsar prbaan antara nla awal ngan nla akhr, smakn banyak jumlah pngulangan yang butuhkan untuk mncapa konvrgns. Jumlah pngulangan sangat brgantung paa nla awal faktor pnymbang. Smakn kat nal awal trsbut k nla faktor pnymbang, smmakn skt jumlah pngulangan yang butuhkan. Mol DCGR gunakan untuk prjalanan brbass rumah ngan brbaga tujuan prjalanan. Mol n gunakan paa kasus ramalan bangktan an tarkan prgrakannnya cukup bak masa mnatang. II.4.1.2 Kalbras Mol Gravty Jka nla C, O, an D ktahu, paramtr Gravty yang blum ktahu hanyalah paramtr α an β jka prtmbangkan fungs ksponnsal, pangkat an Tannr. Jka asumskan hanya mnggunakan paramtr β (fungs ksponnsal an pangkat), maka stlah nla β ktahu, prsamaan (2.4) apat gunakan untuk mngtahu nal A an B. Pross n sbut pross kalbras. [ 11] Kalbras mol gravty capa ngan mngmbangkan faktor-faktor gangguan an mngmbangkan faktor-faktor pnysuaan sosokonoms.faktorfaktor gangguan yang maksu aalah pngaruh waktu tmpuh ar hambatan trhaap trjanya prjalanan. Sbaga masukan yang gunakan alam mngkalbras mol gravty aalah [ ] 3 : 3 Unvrstas Sumatra Utara

1. Tabl prjalanan hasl tarkan untuk stap kprluan / tujuan. 2. Waktu tmpuh untuk smua pasangan zona, trmasuk waktu-waktu ntrazona. 3. Faktor-faktor gangguan awal untuk stap prtambahan waktu tmpuh. Hal mnasar slanjutnya aalah pross kalbras n mlbatkan pnysuaan paramtr faktor gangguan hngga s prncana puaskan bahwa mol n tlah cukup untuk mmprouks strbus prjalanan sprt yang sajkan olh tabl prjalanan masukan hngga tabl prjalanan mol tu ssua bnar ngan tabl ar ata survy, ngan mnggunakan nkator sprt strbus frkuns waktu prjalanan an waktu prjalanan rata-rata. Pross kalbas apat urakan sbaga brkut [ ] 3 : 1. Gunakanlah mol gravty n untuk mnstrbuskan prjalanan yang asarkan paa masukan awal. 2. Tarkan prjalanan mnyluruh paa smua zona j, sbagamana yang htung olh mol n, banngkan ngan tarkan prjalanan mnyluruh yangprolh ar masukan pngamatan tabl prjalanan amatan masukkannya. 3. Jka prbanngan n mnunjukkan stap prbaan yang nyata, tarkan Aj ssuakan untuk stap zona, tmpat prbaan trsbut tmukan. 4. Mol n krjakan lag hngga tarkan yang htung an yang amat cukup smbang. 5. Tabl prjalanan mol n ann tabl waktu tmpuh masukan apat gunakan alam ua prbanngan: strbus frkuns waktu prjalanan 31 Unvrstas Sumatra Utara

an waktu prjalanan rata-rata. Jka trapat prbaan yang nyata, pross n ulang lag. Urutan langkah pross kalbras apat gambarkan alam bntuk agram alr sbaga brkut Faktor-faktor gangguan awal, tabl waktu tmpuh an tabl prjalanan Brkan mol an strbuskan prjalanannnya Ssuakan faktor-faktor gangguan Banngkan tarkan-tarkan Smbang? Ssuakan faktorfaktor tarkan Tak smbang Pmbanngan tak mmuaskan Banngkan strbus waktuprjalanan an waktu prjalanan rata-rata pmbanngannya bagus? Faktor-faktor gangguan kalbras Gambar 2.2 Urutan Langkah untuk Kalbras Mol Gravty [ 3] Prmasalahan yang tmbul alam pross kalbras paramtr mol gravty aalah paa kttapan paramtr. Bbrapa mto tlah kmbangkan untuk mngkalbras paramtr mol gravty yatu: mto srhana, mto hyman, mto analss rgrs lnr, mto pnaksran kuarat trkcl (KT), mto 32 Unvrstas Sumatra Utara

pnaksran kmrpan maksmum (KM), mto pnaksran nfrns bays (IB), mto pnaksran ntrop-maksmum (EM), an mto lannya. Mto-mto pngkalbrasan gravty n kmbangkan karna butuhkan pross kalbras yang cpat, srhana, an tpat. II.4.1.2.1 Mto Srhana Pnkatan yang sangat srhana mmnjam nla β, kmuan mnghtung mol GR an mnapatkan sbaran panjang prjalanan hasl pmolan. Kmuan, sbaran n banngkan ngan sbaran panjang prjalanan hasl pngamatan. Jka mash trapat prbaan antara kua sbaran trsbut, nla β baru harus gunakan an pross ulang lag sampa prbaan kua sbaran tu sangat kcl. Klmahan ar mto srhana n aalah tak prakts an pnggunaannya mmbutuhkan waktu yang cukup lama. II.4.1.2.2 Mto Hyman Hyman mnyatakan bahwa nla faktor pnymbang harus plh shngga total bars an kolom ar sl MAT sama ngan propors hasl pngamatan paa stap bars an kolom. Juga, paramtr β harus plh shngga baya rata-rata prjalanan yang apat ar pngamatan sama ngan yang haslkan alam pross pmolan. Mto hyman apat rumuskan ngan prsamaan brkut : c ( β ) = [ T ( β ) c ] T ( β ) = / c = ( C ) N / N (2.3) 33 Unvrstas Sumatra Utara

ngan mnganggap matrks T ( β ) akan mnghaslkan T ( β ) T ( β ) Dmana : sbaga fungs ar (β) an total ar matrks =. (2.4) c N = baya rata-rata ar sbaran panjang prgrakan hasl pngamatan = jumlah prgrakan ar stap pasangan zona. Mto hyman n apat paka ngan mngkutu pnjlasan bawah n: 1. Mulalah pngulangan prtama ngan mnyatakan m = an mnntukan nla awal β = 1/c 2. Buat m = m+1; ngan mnggunakan nla βm-1, htung matrks ngan mnggunakan mol GR. Dapatkan baya rata-rata cm an banngkan nla trsbut ngan c ; jka prbaan cukup kcl, pross hntkan an nyatakan βm-1 sbaga nla β trbak; jka tak, truskan k tahap 3. 3. Jka m = 1, htung nla β baru ngan prsamaan brkut: β1 = c 1 β / c 1, apatkan nla β baru ngan prsamaan: ( c c ) β ( c c ) m 1 m 1 m m β m+ 1 = (2.5) cm cm 1 4. Ulang tahap 2 an 3 sprt syaratkan, sampa konvrgns trcapa. Nla β apat juga apat ngan mnggunakan prsamaan mprs, yatu: C β k β = (2.6) Dmana: k = 2 ~ 3 C = rata-rata nla C 34 Unvrstas Sumatra Utara

Mskpun brbaga mto apat gunakan untuk mnurunkan mol gravty ttap tak mmbuktkan bahwa mol gravty aalah mol yang trbak. Pnggunaan suatu mol trgantung paa asums yang syaratkan alam pross pnurunan an ntrprtasnya. Mol yang gunakan untuk pramalan prjalanan hanya mncoba mnkat ralta ngan brbaga pross pnyrhanaan, asums, pnkatan, pngabaan, ssua ngan maksu an tujuan prmasalahan, kajan yang akan uj, analss yang lakukan, nformas yang aa, batasan baya, srta waktu an sumbr ana yang trsa. II.4.1.2.3 Mto Analss Rgrs Lnar Scara umum, pross tranformas lnar butuhkan untuk mngubah fungs tak lnar mnja lnar. Slanjutnya, mto analss-rgrs akan gunakan untuk mngkalbras paramtr mol yang tak ktahu. II.4.1.2.3.1 Fungs Hambatan Eksponnsal Ngatf Prtmbangan suatu mol gravty yang mmpunya fungs hambatan ksponnsal-ngatf trlhat paa prsamaan: T ( βc ) = A. B. O. D. xp (2.7) Prsamaan atas apat srhanakan mnja : ( C ) xp = T β (2.8) A. B. O. D T log ( xp( β C )) = log (2.9) A. B. O. D β C = log T log ( A. B. O. D ) (2.1) ( A. B. O D ) βc log T = log. (2.11) 35 Unvrstas Sumatra Utara

Dngan mlakukan transformas lnar, prsamaan atas apat srhanakan mnja prsamaan lnar Y = A + BX ngan mngasumskan log T = Y an X C =. Dngan mngtahu nformas [ T ] an [ C ], maka ngan mnggunakan analss rgrs lnar, paramtr A an B apat htung an haslkan bbrapa nla sbaga brkut : B = -β an A log ( A. B. O. D ) =. B = N N ( X. Y ) ( X ). ( Y ) = 1 = 1 = 1 N 2 N N N 2 ( X ) ( X ) = 1 = 1 N (2.12) II.4.1.2.3.2 Fungs Hambatan Pangkat Prtmbangan suatu mol gravty yang mmpunya fungs hambatan pangkat trlhat paa prsamaan: T ( C ) β = A B. O. D. xp. (2.13) Prsamaan atas apat srhanakan mnja : C β = T A. B. O. D (2.14) log C β = log T A. B. O. D (2.15) β log C = log T log ( A. B. O. D ) (2.16) log T ( A. B. O. D ) β log C = log (2.17) 36 Unvrstas Sumatra Utara

Dngan mlakukan transformas lnar, prsamaan atas apat srhanakan mnja prsamaan lnar Y = A + BX ngan mngasumskan log T = Y an C = X log. Dngan mngtahu nformas [ T ] an [ C ], maka ngan mnggunakan analss rgrs lnar, paramtr A an B apat htung an haslkan bbrapa nla sbaga brkut : B = -β an A log ( A. B. O. D ) =. II.4.1.2.3.3 Fungs Hambatan Tannr Prtmbangan suatu mol gravty yang mmpunya fungs hambatan Tannr trlhat paa prsamaan: T = β A. B. O. D. C.xp( βc ) (2.18) Prsamaan atas apat srhanakan mnja : C β. xp( βc ) = T A. B. O. D (2.19) log β T ( C.xp( βc )) = log A. B. O. D (2.2) β log C βc = log T log ( A. B. O. D ) (2.21) ( A. B. O. D ) ( C C ) log T = log β log + (2.22) Dngan mlakukan transformas lnar, prsamaan atas apat srhanakan mnja prsamaan lnar Y = A + BX ngan mngasumskan log C + C = X. log T = Y an 37 Unvrstas Sumatra Utara

Dngan mngtahu nformas [ T ] an [ C ], maka ngan mnggunakan analss rgrs lnar, paramtr A an B apat htung an haslkan bbrapa nla sbaga brkut : B = -β an A log ( A. B. O. D ) =. II.4.2 Kurva Dvrs Kurva vrs aalah kurva yang gunakan untuk mmprkrakan arus lalu lntas yang trtark k jalan baru atau jalan ngan fasltas baru. Olh karna tu, prlu banngkan baya prjalanan ngan atau tanpa fasltas transportas yang baru. [ 11] Kurva vrs bsa apat ngan mlakukan mprs pngukuran kuanttatf hambatan prjalanan. Kurva vrs mmprlhatkan sbrapa bsar propors pngnara yang mungkn pnah mnggunakan rut jalan lan. [ 11] Bbrapa mol kurva vrs tlah kmbangkan ngan mnggunakan bbrapa ukuran hambatan prjalanan msalnya waktu tmpuh yang apat hmat, jarak yang apat hmat, nsbah waktu tmpuh, nsbah jarak, nsbah baya, nsbah waktu tmpuh/jarak yang hmat an nsbah jarak/kcpatan. [ 11] Bruton mnyatakan tga kurva vrs yang srng gunakan wasa n, yatu kurva ngan nsbah waktu, waktu tmpuh an jarak yang apat hmat, an nsbah kcpatan. Kurva nsbah waktu tmpuh mnyatakan prbanngan antara waktu tmpuh yang mnggunakan tol banngkan ngan rut altrnatf lannya. [ 11] Smakn bsar waktu prjalanan yang hmat mlalu fasltas yang lbh bak, sprt jalan tol, makn mnngkat pmakaan fasltas trsbut. 38 Unvrstas Sumatra Utara

Brkut n aalah contoh kurva vrs nsbah waktu tmpuh (gambar 2.2) an kurva vrs pnghmatan waktu tmpuh an slsh jarak va jalan tol (gambar 2.3). Grafk 2.1 Kurva vrs nsbah waktu tmpuh [ 11,12] Gambar 2.2 Kurva vrs pnghmatan waktu tmpuh an slsh jarak va tol [ 11,12] 39 Unvrstas Sumatra Utara

Kurva vrs yang haslkan brbntuk hprbola. Asums asar pnurunan kurva trsbut aalah [ 11,12] : Faktor slan waktu an jarak tak apat ukur scara ksplst, apalag ramalkan, shngga abakan. Makn bsar waktu tmpuh an jarak yang apat hmat, makn tngg propors pnggunaan. Jka pnghmatan waktu an jarak kcl, hanya skt orang yang akan mnggunakan jalan bbas hambatan, sangkan yang lan ttap mnggunakan rut altrnatf. Kurva vrs paa umumnya brgantung paa prbanngan baya an slsh waktu prjalanan antara jalan tol an jalan altrnatf. Smakn bsar waktu prjalanan yang hmat mlalu fasltas yang lbh bak, maka akan smakn mnngkat pmakaan fasltas trsbut. Prsamaan yang apat buat untuk mmbntuk kurva vrs aalah [ 11,12] : K P = (2.23) 1 b ( + ax ) ngan P aalah prsntas ar knaraan yang akan brpnah k jalan tol bbas hambatan atau tol trhaap volum lalu lntas total, an X aalah baya tol atau waktu yang hmat [ 11,12]. Kofsn a, b, an K apat ar analss statstk. Untuk mnrapkan mol n prlukan ata : 1. Prbaan baya tol antara rut bbas hambatan atau tol trbak yang trsa an rut altrnatf trbak yang trsa. 4 Unvrstas Sumatra Utara

2. Prbaan waktu prjalanan antara rut bbas hambatan atau tol trbak yang trsa an rut altrnatf yang trsa. Brasarkan ua hal trsbut, prsntas lalu lntas yang akan brpnah k jalan bbas hambatan atau tol apat prolh ar kurva. Hasl prkalan prsntas n ngan total volum lalu lntas mnunjukkan jumlah knaraan yang brpnah k jalan bbas hambatan atau tol. [ 11,12] Mto kurva vrs kmbangkan mnja ua mol yatu mol JICA an Mol logt bnomal an rgrs pngal. II.6.2.1 Mol JICA [ 11,12] Mol JICA tlah kmbangkan mnja ua mol, yatu Mol I an Mol II. Pngmbangan mol trsbut aalah untuk apat mmolkan vrs lalu lntas paa jalan tol. II.6.2.1.1 Mol I Mol n kalbras ngan mnggunakan pubah tak bbas brupa slsh waktu tmpuh jka mnggunakan jalan tol an jalan altrnatf. Pubah lannya yang analss aalah tarf tol an nla waktu tmpuh. Mol trsbut rumuskan sbaga: P = tngkat vrs jalan tol (%) P b = a T (2.24) ΔT A T = A (T + TR/TV) = waktu tmpuh jka mnggunakan jalan altrnatf (mnt) = waktu tmpuh jka mnggunakan jalan tol (mnt) 41 Unvrstas Sumatra Utara

TR TV = tarf tol (rupah/knaraan) = nla waktu tmpuh (rupah/mnt) a, b = paramtr yang harus taksr Prsamaan atas apat srhanakan ngan mnggunakan transformas lnr yang mnghaslkan prsamaan : log P = log a + b log ΔT (2.25) Dngan mngasumskan Y= log P an X= log ΔT maka prsamaan atas apat anggap prsamaan lnar. II.6.2.1.2 Mol II Mol n mmprhtungkan faktor yang apat ar nla tarf tol bag ngan prbaan waktu tmpuh. Dalam mol n, faktor prgsran gunakan untuk mncrmnkan pnngkatan kngnan untuk mmbayar tol yang sjalan ngan pnngkatan tngkat pnapatan. Prsamaan untuk pmolan sprs paa mol II n rumuskan sbaga: P = a c T 1 + b S (2.26) P T S = tngkat vrs jalan tol = nsbah tarf tol/slsh waktu tmpuh (rupah/mnt) = faktor prgsran (nsbah pnapatan tahunan) a, b, c = paramtr yang harus kalbras Prsamaan pmolan vrs atas apat srhanakan ngan transformas lnr. Pnyrhaan prsamaan trsbut apat lakukan ngan cara sbaga brkut : 42 Unvrstas Sumatra Utara

c T P + bp = a (2.27) S c T b = S a P P (2.28) a P T log = logb + c log (2.29) P S Dngan mngasumskan a P Y = log an P X T = log maka prsamaan S atas apat anggap sbaga prsamaan lnr. II.6.2.2 Mol Logt Bnomal an Rgrs Pngal [ 11,12] II.6.2.2.1 Mol Logt Bnomal Mol n mnggunakan slsh baya prjalanan an slsh waktu tmpuh sbaga pubah tak bbas. Prsamaan yang gunakan alam mol logt bnomal aalah : Dmana : ( a + b( BPH )) ( a + b( BPH )) xp P = (2.3) 1+ xp P BPH = tngkat vrs = baya prjalanan yang hmat alam rupah a an b = paramtr yang harus kalbras Prsamaan vrs atas apat srhanakan mnja : { + xp[ a + b( BPH )]} = xp[ a b( BPH )] P 1 + (2.31) ( a + b( BPH )) = xp( a b( BPH )) P + P xp + (2.32) 43 Unvrstas Sumatra Utara

( a + b( BPH )) P xp( a b( BPH )) P = xp + (2.33) ( xp( a b( ))) P = ( 1 P). + BPH (2.34) P 1 P = xp ( a + b( BPH )) (2.35) Shngga apat tuls mnja: P log = a 1 P + b( BPH ) (2.36) Prsamaan atas apat anggap sbaga prsamaan lnr ngan mngasumskan Y P = log 1 P an X = (BPH ). II.6.2.2.2 Mol Rgrs Pngal Mol n mnunjukkan hubungan antara tngkat vrs an nsbah antara baya prjalanan (NBP) mnggunakan jalan tol ngan jalan altrnatf. Psamaan untuk mol rgrs pngal n apat rumuskan sbaga : 1 P = (2.37) b 1+ a( NBP) Dmana: P NBP = tngkat vrs = nsbah baya prjalanan a an b = paramtr yang harus kalbras Prsamaan vrs atas apat srhanakan mnja : ( 1+ a( NBP) ) 1 P. = (2.38) P + Pa( NBP) = 1 (2.39) ( 1 P) b P = a( NBP) (2.4) 44 Unvrstas Sumatra Utara

log ( 1 P) P = log a + b log( NBP) (2.41) Prsamaan atas apat anggap sbaga prsamaan lnr ngan mngasumskan Y P ( ) = log an X = log(nbp). 1 P II.5 Stu Trahulu Sbaga bahan prbanngan, pnuls mngmukakan contoh stu trahulu yang mnggunakan mto kurva vrs an mol gravty paa pmlhan rut, yatu sbaga brkut : Th Analyss of Rout Choc Btwn Toll an Altrnatv Roa Usng Dvrson Curv Mol: A Cas Stuy n Jakarta (Inonsa), Procng of Th 7 th Worl Confrnc on Transport Rsarch, Syny, Australa. Olh : Ofyar Z. Tamn Pnltan n mnganalss pmlhan rut antara jalan tol an jalan altrnatv ngan mnggunakan kurva vrs. Mto kurva vrs yang gunakan paa pnltan aalah: mol logt bnomal an analss rgrs pngal. Tujuan pnltan aalah untuk mlhat prlaku plaku prjalanan trhaap pnghmatan jarak, pnghmatan waktu, an pnghmatan baya. Dar hasl uj snstvtas prolh bahwa bus mmlk tngkat snstvtas yang trkcl trhaap prubahan tarf tol, sangkan mobl pnumpang an truk mmlk tngkat snstvtas yang cukup bsar trhaap prubahan tarf tol. Stu Klayakan Jalan Tol Pngambngan Pngragoan Olh : A.A.G. Agung Yana, Ktut Swjana, an Santran Dw 45 Unvrstas Sumatra Utara

Pnltan n brtujuan untuk mnntukan klayakan pngmbangan jalan tol ar sg fnansal yang asar ar prhtungan jumlah LHR yang bralh ar jalan ksstng. Analss pmbbanan lalu lntas k jalan baru htung ngan mnggunakan mto kurva vrs pnghmatan jarak an waktu tmpuh. Dar kurva trsbut akan prolh jumlah knaraan yang akan mlwat jalan baru. Dar hasl pnltan prolh bahwa jumlah knaraan yang mlntas jalan baru aalah 2589 smp/har. Dan paa tahun 218 ruas jalan ksstng prkrakan tak mampu lag mnahan volum lalu lntas. Namun ar sg fnansal jalan tol n blum layak bangun. Pngmbangan Mol Kombnas Gravty, Multnomal Logt, an Equlbrum Assgnmnt Olh : Rahayu Sulstyorn, Ofyar Z. Tamn, an A Sjafrun Pnltan n mnggunakan mto gravty sbaga mol sbaran prgrakan, mto multnomal logt untuk pmlhan moa, an mto ksmbangan untuk pmlhan rut. Tujuan pnltan aalah untuk mngmbangkan mol kombnas gravty ngan multnomal logt paa kons pmlhan rut ksmbangan. Mto stmas yang gunakan aalah kuarat trkcl. Dar hasl pnltan apat smpulkan bahwa pnntuan awal nla paramtr mol mrupakan masalah utama yang jumpa alam pross stmas paramtr mol. 46 Unvrstas Sumatra Utara

Kajan Pngmbangan Mol Smultan Olh : Rahayu Sulstyorn an Ofyar Z. Tamn Pnltan n mmbahas tntang kombnas sbaran prgrakan ngan pmbbanan rut; kombnas sbaran prgrakan ngan pmlhan moa; kombnas akssbltas, sbaran prgrakan, an pmlhan moa; kombnas sbaran prgrakan, pmlhan moa, an pmlhan rut. Dar hasl pnnltan prolh bahwa kmungknan yang apat ambl aalah pngmbangan kombnas sbaran prgrakan, pmlhan moa, an pmlhan rut brasarkan nformas ata arus lalu lntas paa kons ksmbangan rut. 47 Unvrstas Sumatra Utara