24/08/2012. Apa SP? Orang-orang yang terlatih untuk menjadi pasien untuk tujuan mendidik dan mengevaluasi peserta didik

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN PASIEN STANDAR. HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

Peran PS dalam OSCE. HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR

Active participation

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel,

Peran RS Pendidikan dalam Operasional FK: Kebersamaan Pengembangan Suasana Akademik

ABSTRACT ABSTRAK. Widyandana Bagian Pendidikan Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Pelatihan Penguji OSCE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Pengetahuan pasien simulasi mengenai feedback konstruktif meningkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengembangan OSCE. E.Suryadi. Assessment

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

Desain dan Pengembangan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbahaya, salah satunya medical error atau kesalahnan medis. Di satu sisi

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

Ide Pustaka Setiawan, Noviarina Kurniawati, Rr. Siti Rokhmah Projosasmito Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Tujuan: Di akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk:

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dilatih untuk mengajar, penilaian, tujuan evaluasi dan secara konsisten

Teaching and Midwifery Care Model

Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE

BAB I PENDAHULUAN. utama yang efektif dalam pendidikan klinik (Hesketh & Laidlaw, 2002).

Etika Profesi dan Pendidikan Interprofesional

Kepraktisan Model Pembelajaran Investigation Based Multiple Representation (IBMR) dalam Pembelajaran Fisika

Modul 4 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640)

Effective Teaching Plan. Corporate Learning Directorate

Persepsi Peserta Didik dan Pasien tentang Pelaksaanaan Bedside Teaching dalam Pendidikan Klinik

Perancangan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) untuk Menilai Kompetensi Klinik

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN GERAK DASAR

PROGRAM PELATIHAN STANDARIZED DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU OSCE

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

REFLEKSI : PENTINGKAH BAGI DOSEN PENDIDIKAN KEDOKTERAN? dr. Rika Lisiswanti Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

Setiap assesor mengamati dan mencatat perilaku satu atau dua peserta

Aplikasi Konsep Patient Safety pada Pelayanan Rumah Sakit Saat Bencana. Andreasta Meliala MMR-UGM

Persepsi Mahasiswa Terhadap Peran Pasien Simulasi dalam Ujian OSCE di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memicu perubahan kurikulum dan semua perangkat kerjanya termasuk sistem

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Oleh. Ace Suryadi, MSc, Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah

Draft Naskah Akademik Pengembangan Staf Dosen Pendidik Klinis Menggunakan Metode e-learning. Perkembangan jumlah institusi pendidikan kedokteran,

BAB II LITERATURE REVIEW. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan. gamifikasi pada aplikasi pembelajaran musik. Penulis

POST GRADUATE PROGRAM IN PUBLIC HEALTH, FACULTY OF MEDICINE, UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Alamat: Karangmalang, Yogyakarta (0274) , Fax. (0274) http: //

PENILAIAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG STANDARDIZED PATIENT DALAM UJIAN OSCA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

DARI PETA KURIKULUM Sampai Ke BUKU BLOK : PANDUAN STEP By STEP. (tim kurikulum UGM)

Masalah dan Tujuan Penelitian. Adi Utarini

Administrasi Bank Soal

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK INSTRUMEN PENILAIAN DAN EVALUASI KINERJA GURU

BAB I. PENDAHULUAN. Meskipun keterampilan ini wajib dikuasai, namun masih ada beberapa

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM. Metode-Metode Pembelajaran

Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien Katastropik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mahasiswa kedokteran. Pada tahap ini mahasiswa belajar untuk

LEMBAGA PENGEMBANGAN UJI KOMPETENSI (LPUK)

PERUMUSAN PELATIHAN YANG EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS. Mery Citra.S. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aman dan etis (College of Nurses of Ontario, 2014). Salah satu kompetensi

Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional

Drs. Jaslin Ikhsan, M.App.Sc., Ph.D The Department of Chemistry Education The Faculty of Mathematics and Sciences Yogyakarta State University

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran Keterampilan Klinik di Institusi Pendidikan Kedokteran

Modul 26 PENUTUPAN STOMA (TUTUP KOLOSTOMI / ILEOSTOMI) ( No. ICOPIM 5-465)

DIRECT & DATABASE MARKETING

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DALAM MERAWAT PASIEN JIWA PADA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hal yang penting dalam pendidikan kedokteran. adalah keterlibatan langsung mahasiswa ke dalam situasi

Modul 34 EKSISI LUAS TUMOR DINDING ABDOMEN PADA TUMOR DESMOID & DINDING ABDOMEN YANG LAIN (No. ICOPIM: 5-542)

LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

BAB I PENDAHULUAN. serta kualitas pelayanan kesehatan (Majumdar, et al., 1998; Steinert, 2005).

Penerapan Clinical Governance di Rumah Sakit melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9000

Konsep Dasar Clinical Governance dan penerapannya di RS

Validitas, Reliabilatas dan Dampak Pembelajaran terhadap Tes Objective Structured Clinical Examintaion (OSCE)

MATERIAL EVALUATION CHECKLIST

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT

PENGARAHAN SKILLS LAB DAN OSCE MAHASISWA BARU. dr. Ratna Fitri R. Koordinator OSCE

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM (Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan 2)

BAB I PENDAHULUAN. diidentifikasi. Umpan balik dapat memberikan informasi kepada mahasiswa

HELP DAN DOKUMENTASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Marindra Firmansyah Persepsi Tingkat Kesiapan Dokter Muda di Rotasi Klinik RSI Unisma dan RS Mardi Waluyo

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK KLASIFIKASI PENILAIAN PADA VIRTUAL PATIENT CASE

IDENTIFIKASI KOMPETENSI MANAGERIAL

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

ANALISIS MOTIVASI TERAPI HEMODIALISIS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL SKRIPSI

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION

PROGRAM PENGEMBANGAN STAF EDUKASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

Rangkaian Persiapan Wawancara Kunjungan Tim Asesor ASEAN University Network (AUN) Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK

Pengembangan Skenario untuk Pasien Simulasi

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Transkripsi:

Apa SP? Orang-orang yang terlatih untuk menjadi pasien untuk tujuan mendidik dan mengevaluasi peserta didik 1

Standardized karena... 1. SP dilatih untuk bertindak dan bereaksi dengan cara yang spesifik dapat direncanakan, sesuai dengan tujuan program 2. Kasus sering digambarkan oleh lebih dari satu SP untuk program yang sama Siapa SP? Individu yang tertarik untuk menjadi Standar Pasien Bisa aktor/aktris, bisa juga bukan Tidak perlu memiliki latar belakang medis sebelumnya Pria dan wanita dari segala usia dan latar belakang etnis 2

Apa persyaratan SP? Dapat melakukan acting Memiliki kemampuan membaca yang baik Kemampuan komunikasi yang baik Memiliki kemampuan untuk mengikuti format standar Dapat diandalkan dan disiplin Kemampuan menghafal, konsentrasi, dan tingkat kenyamanan yang tinggi dalam berhubungan dengan profesi medis. Siklus Pengelolaan SP new SP s from the community & contract/ agreement Recruitment Training Lecturing, example now adapt 4C/ID MOdel Evaluation and Feedback Play Role as SP s adapt from MaSP 3

SP Training Simple to complex, variety of exercise & decreasing support (scaffolding) Task being SP s: Play role as patient & provide feedback 4C/ID Model Factor Task 1 Task 2 Task 3 Type of complaint/ case Performance of the sudents during role play Performance of the students during feedback Type of symptoms to act Single Two Multiple Excellent skills Positive reactions Moderat eskills No reactions Poor skills Negative reactions Single Two Multiple 4

Implementation 1. Provide a manual book 2. Training with the expert (2 days) - Watching Video/ demonstration - Training with the expert teacher: a. Understanding the role of SP s b. Providing appropriate Feedback - Practice with the students 3. Working in pairs peer help (5 meeting) 4. Review and Feedback 5. Additional/ Specific Training Bagaimana Merekrut SP? Diumumkan/diiklankan Kerjasama Calon SP disaring dan diwawancarai sebelum pelatihan. 5

Motivasi pasien simulasi FK UGM mayoritas masih untuk honorarium (+30%), yang lainnya untuk menambah pengalaman, kontribusi utk pendidikan, dll (Widyandana et all, 2007) 7 alasan penggunaan SP 1. Lebih sedikit pasien yang nyata digunakan untuk mengajar 2. Menggunakan dosen mahal 3. Reliable dan memberikan pengalaman yang konsisten 4. Memberikan lingkungan pembelajaran yang aman 6

7 alasan penggunaan SP 5. Institusi pendidikan memerlukan media untuk penilaian 6. Membantu peserta didik mempersiapkan diri untuk ujian 7. SP memberikan umpan balik 12 Tips mengelola SP (Kerr, et al, 2005) 1. Identifikasi staf yang berdedikasi untuk mengambil tanggung jawab atas SP 2. Tentukan Biaya- untuk merekrut dan pemeliharaan SP bank 3. Kebijakan untuk menentukan proses rekrutmen dan seleksi SP 4. Mengembangkan sistem untuk Pelatihan SP tinjauan kelompok dan individu 7

5. Mengembangkan profiling untuk setiap SP - keahlian? Karakteristik khusus? 6. Set up - aturan tentang peran SP dan dicatat - review, script, dll 7. Mengembangkan bank bahan, skenario, dll 8. Berikan umpan balik reguler 9. Menyediakan sistem untuk grading SP 10. Bekerja sama dengan SP untuk mengembangkan konsep SP - kebersamaan, konsisten, spesifik dan nyata 11. Mengembangkan sistem untuk evaluasi program bank SP 12. Mengembangkan sistem penghargaan dan pengakuan dari kontribusinya - penghargaan yang sesuai 8

Harapan PS untuk training diberikan oleh Expertnya, observasi langsung dengan pasien yang sebenarnya, AVA yg menarik, waktu di sesuaikan dan konsumsi, honorarium ada, dll. (Widyandana et all, 2007) Berapa Pembiayaan SP? Di setiap institusi reward berbeda-beda, tergantung dari jobdesk dan peran yang harus dijalankan (Adamo, 2003) $15 - $35 per hour $12 - $22 USD per hour $25 - $38 USD for specialized programs 50-75 ribu rupiah per 2 jam 9

Bagaimana Mengevaluasi SP? 1) Accuracy [how clearly does the SP replicate the picture?] 2)Consistency [how reproducible is the representation by the SP?] 3)Replicability [can several patients trained at the same site produce the same simulation?] 4)Portability [can the simulation be produced at different sites?] Best Practice Netherlands SP bank, professional Managed professional Rewarded by voucher 14 euro/ session US SP bank, recruited from media Managed professional Rewarded by Money 14 dollar/ session Indonesia SP from supporting staff Managed part timer Rewarded money variative 50-75 rb in Yk 10

References Adamo, G. 2003. Simulated and Standardized Patients in OSCEs: Achievements and Challenges 1992-2003. Medical Teacher, Vol.25, No.3, pp.262-270. http://www.aspeducators.org. Ker, J., Dowie, A., Dewar, G., Dent, JA., Ramsay, J., Benvie, S., Bracher, L., Jackson, C. 2005. Twelve tips for developing and maintaining a simulated patient bank. Medical Teacher, vol27, pp. 4-9. Kneebone,R and Nestel, D. (2005). Learning clinical skills- the place for simulation and feedback. Clinical Teacher, Vol 2; 2. Kneebone, R., Kidd. J., Nestel, D., Asvall, S., Paraskeva, P., and Darzi, A. (2002). An innovative model for teaching and learning clinical procedures. Medical Education, 36, 628-634. Wind LA, Van Dalen J, Muijtjens AMM, Rethans JJ. 2004. Assessing simulated patients in an educational setting: the MaSP (Maastricht Assessment of Simulated Patient). Medical Education. Vol 38: 39-44 11