BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi yang diperlukan sebagai dokter (Kevin, 2010). Disebutkan dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) bahwa yang dimaksud dengan keterampilan medis adalah kegiatan yang saling berhubungan dari awal hingga akhir (KKI, 2006). Pendidikan keterampilan medis di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) sudah dirintis sejak tahun 1992 (Widyandana, 2006). Banyak keuntungan yang didapatkan ketika belajar keterampilan medis di Skills Lab, yaitu di Skills Lab bisa mengajarkan keterampilan-keterampilan medis secara aman, sederhana dan situasi bisa lebih terkontrol(dalen dan Berger, 1990). Pada tahun 2007, untuk mencapai lulusan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia, FK UGM mengembangkan kurikulum baru yang lebih tepat yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi pembelajaran Problem Based Lerning (PBL). Proses belajar dalam KBK merupakan perpaduan antara kemampuan kognitif, keterampilan medis dan aspek emosional 1

2 2 praktis sebagai salah satu kunci dalam belajar (Widyandana dan Nurokhmanti, 2009). Menurut Claramita (2007), dalam kurikulum berbasis kompetensi, keberadaan Skills Lab sangat vital dalam menunjang kompetensi mahasiswa. Dengan KBK, ketika lulus mahasiswa diharapkan mampu untuk mencapai kompetensi yang sesuai dengan SKDI. Kompetensi yang harus dicapai antara lain keterampilan dalam bersikap secara profesional, keterampilan dalam menggali riwayat penyakit pasien, kesadaran atas pelayanan kesehatan yang beretika, pemeriksaan fisik, keterampilan laboratorium klinis tindakan prosedural medis, keterampilan mendiagnosis dan memberikan terapi bagi pasien (Widyandana dan Nurokhmanti, 2009). Dengan demikian dapat dikatakan, tanpa adanya Skills Lab, mahasiswa tidak mempunyai kesempatan berlatih keterampilan medis dan diberikan feedback sesuai kompetensinya. Dalam KBK, konten materi keterampilan medis disesuaikan dengan konten blok yang sedang berjalan. Dengan demikian proses belajar mengajar diharapkan mencapai hasil yang optimal. Beberapa metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa diskills

3 3 Labadalahdengan menggunakan manikin, dengan teman, pasien simulasi dan berlatih langsung di masyarakat(ledingham dan Harden, 1998). Penggunaan manikin dalam sistem belajar keterampilan medis adalah salah satu inovasi yang sangat bagus. Manikin adalah sebuah replika dari seluruh tubuh atau dalam bentuk bagian-bagian tertentu yang digunakan sebagai instruktur dalam proses pembelajaran keterampilan medis (Medical Dictionary web, 2012). Dengan menggunakan manikin mahasiswa bisa melatih keterampilan yang bersifat invasif, misalnya pemasangan IV line dan urine catheter. Manikin diharapkan dapat membantu mahasiswa belajar secara terintegrasi. Demonstrasi adalah metode yang tepat untuk memberikan gambaran tahap awal, pengalaman visual, menarik partisipasi aktif mahasiswa dan berbagi pengalaman yang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap atau perilaku mahasiswa (Bennet dan Ewan, 1981). Agar demonstrasi suatu keterampilan bisa menarik partisipasi aktif mahasiswa, maka harus adamanikin yang diperlukan dalam jumlah yang memadai dan kondisi alat peraga yang dalam keadaan baik. Kondisi alat peraga yang kurang baik, akan mempengaruhi minat belajar mahasiswa.

4 4 B. Rumusan Masalah Manikin merupakan salah satu metode dalam pembelajaran di Skills Lab. Manikin menempati urutan pertama dalam sistem pembelajaran di Skills Lab sebelum mahasiswa melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu berlatih dengan teman, berlatih dengan pasien simulasi dan yang terakhir adalah turun langsung ke masyarakat. Apabila ada manikin yang rusak maka akan mengganggu sistem pembelajaran di Skills Lab. Karena belum ada data yang mengevaluasi tentang kerusakan manikin di Skills Lab, maka peneliti ingin mengetahui pendapat mahasiswa tentang manikin yang ada di Skills Lab. C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pendapat mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteraan Universitas Gadjah Mada terhadap manikin 2. Mengetahui saran mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk manikin 3. Mengetahui saran mahasiswa untuk Laboratorium Keterampilan Klinis mengenai manikin

5 5 D. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang menyerupai penelitian yang penulis lakukan yaitu, penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2006) dalam skripsi yang berjudul Persepsi Mahasiswa Terhadap Instruktur Keterampilan Medik di Skills Lab. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Selain itu ada juga sebuah penelitian yang dilakukan oleh Widyandana (2006) dalam penelitian yang berjudul Evaluasi Peran Pasien Simulasi dalam Pendidikan Keterampilan Medis di Skills Lab Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pada objek yang diteliti, dua peneliti sebelumnya meneliti tentang instruktur dan pasien simulasi. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi diri pribadi peneliti dan institusi terkait. 1. Bagi peneliti Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bisa menjadi media pelatihan untuk melakukan sebuah penelitian yang terstruktur dan sistematis.

6 6 2. Bagi institusi terkait Bagi institusi terkait, terutama Laboratorium Keterampilan Klinis hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya mewujudkan metode pembelajaran keterampilan medis yang lebih baik. Serta penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang selanjutnya.