BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan memberikan solusi yang baik dan sesuai. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan langkah awal dalam metodologi penelitian. Pada tahap ini dilakukan studi dengan sarana internet. Saat ini, internet menyediakan segala macam informasi yang cepat dan tepat. Tujuan dari studi pendahuluan dengan menggunakan internet adalah untuk mengetahui informasi tentang program pemerintah tentang konversi minyak tanah menjadi gas elpiji, pendapat pendapat masyarakat atau pengamat ekonomi dan politik tentang kebijakan pemerintah tersebut, fakta fakta tentang gas elpiji, dan sekilas tentang PT.GAS sebagai Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Elpijij Khusus swasta pertama dan terbesar. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan cara mengamati (observasi) langsung pada lokasi PT. GAS. Studi lapangan ini mutlak dilakukan untuk mengetahui keadaan sebenarnya secara umum dan gambaran umum dari perusahaan serta permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan sehingga proses identifikasi dan perumusan masalah dapat
57 dilakukan dengan tepat dan baik. Observasi dilakukan secara menyeluruh pada semua bagian perusahaan. Wawancara dan diskusi juga dilakukan dengan pihak perusahaan untuk mendapatkan keterangan langsung mengenai perusahaan. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasar pada dua tahap sebelumnya, pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan apakah yang dihadapi oleh PT.GAS dan selanjutnya diteruskan dengan perumusan masalah. Dapat disimpulkan kemudian bahwa masalah yang terjadi pada PT.GAS adalah perlunya peningkatan efektifitas dan efisiensi workflow pengangkutan dan pengisian gas elpiji untuk menyesuaikan dengan permintaan gas elpiji untuk wilayah Kalimantan Barat. Studi pustaka/ Studi literatur Setelah mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang terjadi dalam perusahaan, kemudian dilakukan studi pustaka/studi literatur dengan mencari buku-buku yang dapat menjadi referensi, baik berupa text book, literatur, diktat, thesis, jurnal, internet maupun sumber-sumber lainnya yang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang telah diidentifikasi dan telah dirumuskan pada tahap sebelumnya. Studi pustaka/studi literatur bertujuan untuk mendapatkan cara atau metode terbaik untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan tersebut dan digunakan sebagai landsan teori penelitian.
58 Tujuan Penelitian Langkah selanjutnya adalah penetapan tujuan penelitian. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Memenuhi pemintaan gas elpiji wilayah Kalimantan Barat sebelum dan setelah konversi minyak tanah dengan gas elpiji. 2. Mengintegrasi proses pengambilan dan pengadaan gas elpiji wilayah Kalimantan Barat. Identifikasi workflow saat ini Pada tahap ini dilakukan identifikasi menyeluruh terhadap workflow pengangkutan dan pengisian gas elpiji yang ada pada saat ini pada PT. GAS. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan supervisor lapangan untuk dapat mengetahui workflow yang diterapkan saat ini beserta hal-hal yang menjadi landasan diterapkannya workflow tersebut. Pada tahap ini diketahui cara-cara kerja dari mesin-mesin yang terdapat pada workflow pengisian dan pengangkutan gas elpiji, sehingga dapat diketahui fungsi dan pengaruh masing-masing mesin terhadap workflow. Penentuan variabel yang digunakan Penentuan variabel yang akan digunakan bertujuan untuk menentukan bagian mana saja dari workflow yang dapat diubah sebagai elemen untuk memenuhi permintaan gas elpiji yang akan dianalisa dengan metode simulasi. Pendapat pakar berperan penting dalam penentuan variabel ini.
59 Analisa dan perhitungan workflow saat ini Pada tahap ini, dilakukan analisa lapangan dan perhitungan manual terhadap waktu tiap-tiap proses dalam workflow dan pengumpulan data-data lainnya yang diperlukan dalam penerapan metode simulasi. Analisa waktu dan data-data dari workflow saat ini kemudian diterapkan dalam aplikasi Promodel untuk mendapatkan simulasi secara keseluruhan, tingkat efisiensi dan efektifitas workflow yang ada saat ini. Penyusunan skenario alternatif workflow Pada tahap ini mulai disusun skenario alternatif dari workflow pengangkutan dan pengisian gas elpiji sebagai perbandingan dengan workflow saat ini yang bertujuan untuk menemukan skenario workflow yang paling sesuai. Brainstorm dengan pakar dilakukan sebagai masukkan teknis terhadap skenario alternatif yang akan dibuat. Analisa dan perhitungan serta pemilihan workflow terbaik Setelah skenario alternatif workflow dibuat, kemudian dilakukan analisa dan perhitungan terhadap skenario alternatif workflow tersebut melalui pendekatan metode simulasi dan dengan menggunakan aplikasi ProModel. Kemudian dipilih skenario alternatif workflow yang terbaik untuk diterapkan di perusahaan sesuai dengan tujuan penelitian.
60 Metodologi Perancangan Sistem Informasi 1. Analisa Sistem Berjalan Analisa dari sistem berjalan ini bertujuan untuk mendeskripsikan alur sistem kerja bagian administrasi yang ada sekarang. Analisa ini bertujuan untuk membandingan dengan sistem usulan yang akan dirancang 2. Analisa Kebutuhan Sistem Pada tahap ini dilakukan pendefinisian dari sistem yang akan dibuat. Dari definisi sistem tersebut dapat diketahui sistem secara keseluruhan serta keinginan user terhadap sistem yang akan dirancang. Dengan adanya analisa kebutuhan sistem oleh user ini, maka diharapkan sistem yang dirancang akan sesuai untuk menanggulangi masalah yang ada pada perusahaan dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan. 3. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berdasar Metode Object Oriented dengan menggunakan Model UML (Unified Modelling Language) Untuk perancangan sistem informasi, digunakan model UML sebagai alat bantu untuk merancang dan menganalisa sistem yang dibutuhkan. Dalam model UML ini terdapat dua hal utama yang perlu dilakukan yaitu Problem Domain Analysis dan Application Domain Analysis. Problem Domain Analysis berguna untuk menghasilkan model dari sistem yang akan dirancang, sedangkan Application Domain Analysis berguna lebih kepada hubungan antara sistem kerja dengan sistem informasi yang akan dibuat. Architechture Design dan Component Design adalah langkah-langkah penyempurnaan dari langkah-langkah sebelumnya sehingga sistem informasi yang dihasilkan baik dan sesuai dengan tujuan.
61 Adapun tahapan dalam UML adalah sebagai berikut: o Problem Domain Analysis - Pembuatan Class Diagram - Pembuatan Event Table - Pembuatan Statechart Diagram o Application Domain Analysis - Pembuatan Usage (Use Case Diagram & Use Case Spesification) - Pembuatan Sequence Diagram - Pembuatan Function List - Pembuatan Interface (Dialogue Style & Navigation Diagram) - Technical Platform o Architecture Design - Pembuatan Quality Goals dengan 12 kriteria - Pembuatan Component Diagram. - Pembuatan Deployment Diagram. o Component Design - Pembuatan Revised Class Diagram. - Pembuatan Function Component 4. Perancangan Program Perancangan program (coding) dilakukan dengan menggunakan Visual Basic.Net dan untuk Database akan dirancang dengan menggunakan Microsoft Access. Hasil yang diharapkan dari perancangan program ini adalah suatu software yang sesuai dengan kebutuhan user dan perusahaan.
62 5. Pengujian Program dan Implementasi Setelah program selesai dirancang, dilakukan pengujian terhadap program tersebut untuk mengetahui apakah masih memiliki bug (error). Jika masih ada maka dilakukan perbaikan pada tahap perancangan program (coding). Pengujian program ini dilakukan terus menerus hingga program yang dirancang bebas dari error. Kesimpulan dan saran Hasil penelitian pada tahap-tahap sebelumnya digunakan untuk memberikan jawaban pada tujuan penelitian sekaligus menarik kesimpulan mengenai permasalahn yang dihadapi perusahaan serta memberikan saran yang dapat digunakan sebagai masukkan bagi perusahaan untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
63 Berikut adalah diagram alir dari metodologi penelitian ini : Mulai Studi Pendahuluan Internet Studi Lapangan Observasi Identifikasi dan Perumusan Masalah Studi Pustaka/ Studi Literatur Tujuan Penelitian Identifikasi workflow saat ini Wawancara dengan Manajer Produksi Penentuan Variabel yang Digunakan Brainstorming dengan Pakar Analisa dan Perhitungan Workflow Saat Ini Analisa lapangan dengan perhitungan manual dan penggunaan ProModel Penyusunan Skenario Workflow Alternatif Brainstorming pendapat pakar dan Metode Simulasi Perhitungan dan Pemilihan Workflow terbaik. Metode Simulasi dengan Aplikasi ProModel A Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
64 A Analisa Sistem Berjalan Analisa Kebutuhan Sistem Problem Domain Analysis - Membuat Class Diagram - Membuat Event Table - Membuat Statechart Diagram Applivation Domain Analysis - Membuat Usage (Use case Diagram &Use case Specification) - Membuat Sequence Diagram - Membuat Function List - Membuat Interface ( Dialogue Style & Navigation Diagram) -Technical Platform Architecture Design - Membuat Quality Goals dengan 12 kriteria - Membuat Component Diagram - Membuat Deployment Diagram Component Design - Membuat Revised Class Diagram - Membuat Function Component Sesuai Kebutuhan Tidak Ya Perancangan Program Pengujian Program dan Implementasi Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.2 Metodologi Penelitian (lanjutan)
65 3.2 Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu : Filling Point Filling Point adalah tempat dimana Filling Machine atau mesin untuk mengisi gas elpiji kedalam tabung elpiji melakukan operasinya yaitu mengisi tabung gas elpiji yang kosong. Jumlah Filling Machine mempengaruhi jumlah tabung elpiji yang dapat diisi dalam jangka waktu tertentu atau kecepatan produksi. Filling Machine diletakkan pada Filling Carousel yang berkapasitas maksimal 12 buah Filling Machine. Proses Unloading Proses Unloading adalah proses pemindahan gas elpiji yang dibawa tongkang kedalam tangki timbun. Waktu yang diperlukan untuk proses unloading berpengaruh pada waktu dimulainya proses produksi dan keberangkatan tongkang untuk mengambil gas elpiji. Tongkang / Tangki Tongkang Tongkang adalah sarana untuk mengambil gas elpiji dari kilang gas elpiji di Plaju, Sumatra Barat, untuk dibawa melalui jalur laut menuju Wajok, Kalimantan Barat untuk kemudian diisi kedalam Tangki timbun. Tongkang mempunyai tangki yang berfungsi untuk menampung gas elpiji yang dibawa. Jumlah tongkang dan kapasitas tangki tongkang mempengaruhi frekuensi pengambilan pasokan gas elpiji dan jumlah gas elpiji yang dapat dibawa.
66 Tangki Timbun Tangki timbun adalah tangki untuk menyimpan gas elpiji yang dibawa tongkang selama waktu tertentu dan kemudian diisi kedalam tabung-tabung elpiji melalui Filling Machine. Jumlah tangki timbun dan kapasitas masing-masing tangki timbun berpengaruh pada kapasitas gas elpiji yang dapat disimpan untuk memenuhi permintaan gas elpiji wilayah Kalimantan barat. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Melakukan wawancara secara individual dengan pihak perusahaan, terutama dengan General Manajer, Manajer Produksi, Dan Manajer Keuangan dan Administrasi. 2. Observasi Observasi dilakukan langsung di PT. GAS untuk melihat proses pengisian dan pengangkutan gas elpiji secara keseluruhan. Data yang dikumpulkan melalui kedua metode diatas menghasilkan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber. Selain itu data sekunder atau data yang tidak secara langsung didapatkan yaitu dengan memanfaatkan data atau dokumen perusahaan juga digunakan dalam pengumpulan data. Adapun data yang dikumpulkan adalah antara lain :
67 A. Data Primer : Data Umum Perusahaan. - Lingkungan kerja perusahaan. - Kapasitas produksi. - Data permintaan harian sebelum dan setelah konversi. Data Proses Pengisian dan Pengangkutan Gas Elpiji - Workflow Pengangkutan dan Pengisian Gas Elpiji. - Layout pabrik beserta filling hall. - Waktu tiap-tiap proses pengangkutan dan pengisian gas elpiji. B. Data Sekunder : Data Umum Perusahaan - Latar belakang perusahaan. - Manajemen perusahaan yang meliputi tenaga kerja dan hari kerja, struktur organisasi dan tugas masing-masing bagian. - Daftar agen. - Jumlah permintaan gas elpiji. - Data-data Delivery Order Data Proses Pengisian dan Pengangkutan Gas Elpiji - Daftar mesin, jenis mesin, dan kegunaan mesin.
68 3.4. Teknik Analisis Data Dari data yang diperoleh, selanjutnya data tersebut dikelompokkan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Data-data yang berhubungan dengan perusahaan dan manajemennya dikelompokkan sebagai data-data penunjang latar belakang perusahaan. Kemudian data-data yang merupakan bagian dari proses pengangkutan dan pengisian gas lpiji dikelompokkan kedalam data-data untuk penelitian dimana kemudian dilakukan pendekatan dengan metode simulasi dengam menggunakan aplikasi ProModel. Kemudian data-data yang berhubungan dengan informasi pengadaan gas elpiji dikelompokkan kedalam data-data penunjang perancangan sistem informasi yang kemudian dianalisa dengan pendekatan metode Object Oriented Programming dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).