PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Oleh : Hesti Karmila Wulandari NIM :

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

MEITA RULY HANGESTI SARI NIM:

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT INFERIORITAS SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF ANTAR SEBAYA PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

ABSTRAK. : Ice breaking, Motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran. matematika

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang


BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten, Motivasi Berwirausaha

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

Transkripsi:

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN Tiwuk Sri Sulasmi (1), Lydia Ersta K (2) Universitas Slamet Riyadi Jl Sumpah Pemuda No.18 Kadipiro, Surakarta e-mail : tiwuksri2@gmail.com Abstract: This study aimed to investigate the influence of the Parenting Parents Children Aged 3-4 Years Independence class Puppet Play Group (KB) Strawberry Sekip, Kadipiro, Banjarsar, Surakarta academic year 215/216. This research is quantitative research, the population in this study is the overall grade students who are 2 children Puppet sampling technique in this research is total sampling means that sample as a whole because the population is only 2 children (total sample). In taking the data obtained by researchers spread out a questionnaire with a scale of five alternative answers, namely, strongly agree, agree, undecided, disagree and strongly disagree. Analysis of the data used is the product moment correlation. Based on the analysis of data with statistics obtained product moment r r xy values of ±.7138 further consulted with r table with N = 2 in the significance level of 5% and 1% is.444 and.561. It can be concluded that r count is greater than r table or.444 <±.7138>.561. Thus, the hypothesis "There Influence Parenting Parents on Childhood Independence 3-4 years in the classroom Puppet KB Strawberry Kadipiro, Surakarta academic year 215/216" accepted as verified either at a significance level of 5% and 1%. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun kelas Wayang di Kelompok Bermain (KB) Strawberry Sekip, Kadipiro, Banjarsar,Surakarta tahun pelajaran 215/216. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas Wayang yang berjumlah 2 anak teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan karena jumlah populasi hanya 2 anak (sampel total). Dalam mengambil data yang diperoleh peneliti menyebar angket dengan skala 5 alternatif jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil analisis data dengan statistik r product moment diperoleh nilai r xy sebesar ±,7138 selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel dengan N= 2 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu,444 dan,561. Dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel atau,444 <±,7138 >,561. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan Ada Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB Strawberry Kadipiro, Surakarta tahun ajaran 215/216 diterima karena teruji kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kemandirian Anak PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya dan orang lain yang paling utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang tua sendiri. Orang tuanyalah yang bertanggung jawab memperkembangkan keseluruhan eksistensi anak. Pola asuh orang tua dalam keluarga adalah sebuah frase yang menghimpun empat unsur penting yaitu pola asuh, orang tua dan keluarga. (Syaiful Bahri,214:5). Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, system, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Ketika pola diberi arti sebuah bentuk/struktur yang tetap, maka hal ini semakna dengan istilah kebiasaan. Asuh yang berarti mengasuh, satu bentuk kata kerja yang bermakna (1) menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil; (2) membimbing (membantu, melatih dan sebagainya) supaya dapat berdiri sendiri; (3) memimpin (mengepalai, menyelenggarakan) suatu badan kelembagaan. Al Tridhonanto membagi tipe pola asuh menjadi dua yaitu gaya pelatihan emosi (parental emotional styles) dan gaya pendisiplinan. Secara umum pola asuh orang tua dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: Pola Asuh Otoriter (Authoritarium Parenting) adalah pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan membentuk kepribadian anak dengan cara menetapkan standar mutlak yang harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. (Al Tridhonanto, 214:12), Pola Asuh Permisif (Permissive Parenting) adalah pola asuh orang tua dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara memberikan pengawasan yang sangat longgar dan 1) Mahasiswa Prodi PG-PAUD UNISRI 2, 3) Dosen Prodi PG-PAUD UNISRI 54

55 Jurnal AUDI, Volume 1, Nomor 2, hlm 54 59 memberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya (Al Tridhonanto, 214:14), dan Pola Asuh Demokrasi (Authoritatif Parenting) pola asuh orang tua yang menerapkan perlakuan kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional atau pemikiran- pemikiran. Al Tridhonanto (214) mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua sebagai berikut: usia orang tua; keterlibatan orang tua; pendidikan orang tua; pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak; stres orang tua; dan hubungan suami istri Maria Montessori dalam bukunya Metode Montessori (213) mengidentifikasi tiga periode perkembangan utama yaitu : pertama dari lahir hingga usia 6 tahun disebut tahapn otak penyerap, kedua dari usia 6 tahun 12 tahun, dan ketiga dari usia 12 tahun 18 tahun. Tahap pertama dari Montessori yaitu periode otak penyerap dibagi dalam dua subfase yaitu dari lahir sampai usia 3 tahun dan dari usia 3 tahun 6 tahun ( Gerald Lee Gutek,213:79). Selama tahap pertama tersebut, anak-anak melalui eksplorasieksplorasi lingkungan, menyerap, informasi, membangun konsep-konsep me-reka tentang realitas,mulai menggunakan ba-hasa, dan mulai masuk ke dunia yang lebih besar dari kebudayaan kelompok mereka. Kemandirian Anak Kemandirian anak merupakan suatu kemampuan untuk berfikir, merasakan, serta anak melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan mampu mengatur diri sendiri sesuai dengan kewajibannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa dibantu oleh orang lain. Ciri-ciri kemandirian anak pada anak usia dini, adalah sebagai berikut: kepercayaan pada diri sendiri; motivasi instrinsik yang tinggi; mampu dan berani menentukan pilihan sendiri; kreatif dan inovatif; bertanggung jawab menerima konsekuensi yang menyertai pilihannya; menyesuaikan diri dengan lingkungannya; dan tidak ketergantungan kepada orang lain. Kemandirian, seperti halnya kondisi psikologis yang lain, dapat berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui latihan yang dilakukan secara terus menerus dan dilakukan sejak dini. Latihan tersebut dapat berupa pemberian tugas-tugas tanpa bantuan, dan tugas-tugas tersebut disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Latihan kemandirian yang diberikan kepada anak harus disesuaikan dengan usia anak, misalnya untuk anak-anak usia 3-4 tahun, latihan kemandirian dapat berupa membiarkan anak memasang kaos kaki dan sepatu sendiri, membereskan mainan tiap kali selesai bermain. Berdasarkan dari observasi awal di Kelompok Bermain Strawberry, ditemukan ada anak yang mandiri dan tidak mandiri. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak di KB Strawberry Kampung Sekip, kel. Kadipiro kec. Banjarsari kota Surakarta. Pembatasan Masalah Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori teori dan supaya penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas penulis membatasi penelitian pada Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3 4 Tahun kelas Wayang di Kelompok Bermain (KB) Strawberry Tahun Pelajaran 215/216, yang beralamat di Sekip RT.2 RW.8, Kelurahan Kadipiro, kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Perumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah Adakah Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3 4 Tahun kelas Wayang di Kelompok Bermain (KB) Strawberry Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta tahun Pelajaran 215/216? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3 4 Tahun kelas Wayang di Kelompok Bermain (KB) Strawberry Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta tahun Pelajaran 215/ 216. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi dan menjadi referensi bacaan atau menambah kajian ilmu pendidikan

Sulasmi, Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun 56 khususnya untuk pendidikan anak usia dini (3 4 tahun). 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas kegiatan anak-anak serta mampu mendidik anak-anak sesuai dengan perkembangan fisik dan pemikirannya dan bagi anak diharapkan agar anak mampu bersikap mandiri, selain itu dapat menambah wawasan pengetahuan secara umum mengenai Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3 4 Tahun dan juga untuk pihak lain sebagai penyajian informasi untuk mengadakan penelitian serupa. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok Bermain (KB) Strawberry yang beralamat di Kampung Sekip RT. 2 Rw. 8 kelurahan Kadipiro kecamatan Banjarsari kota Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 216, tahun pelajaran 215/ 216. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelompok Bermain Strawberry Kelas Wayang yang berjumlah 2 anak. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Wayang, KB Strawberry Sekip, Kadipiro Surakarta tahun pelajaran 215/216 yang berjumlah 2 anak terdiri dari 9 siswa laki laki dan 11 siswa perempuan. Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan karena jumlah populasi hanya 2 anak (sampel total). Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 215:38). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Pola Asuh Orang tua (variable X) dan variabel dependennya adalah kemandirian anak (variable Y). Teknik Pengumpulan Data Angket / Kuesioner Kuesoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,215:142).Dari pengertian tersebut angket berarti daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup dan angket tidak langsung, untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kemandirian anak. Karena subyek yang diteliti anak usia 3-4 tahun dan yang menjawab adalah orang tuanya. Alasan penulis menggunakan metode angket dikarenakan angket sangat efisien, menghemat waktu, tenaga, akan tetapi memperoleh hasil yang cukup. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 215:145). Validitas Instrumen Uji validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 213:211). Adapun uji validitas yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan mencari validitas item/butir soal. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur validitas adalah :Korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus:r xy = N XY ( X)( Y) {N X 2 ( X 2) N Y 2 ( Y 2) } (1) Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah responden X = sigma atau jumlah X (skor butir)

55 57 Jurnal AUDI, Volume 1, Nomor 2, hlm 54 59 X 2 = sigma X kuadrat Y = sigma Y (skor total) Y 2 = sigma Y kuadrat XY = jumlah perkalian antara X dan Y Adapun kriteria item dikatakan Valid apabila hasil t hitung > t tabel untuk N= 2, taraf signifikansi 5% adalah.444 dan taraf signifikansi 1% adalah.561 (lihat tabel Nilai-Nilai r Product Moment) dan Tidak Valid apabila hasil t hitung < t tabel untuk N= 2, taraf signifikansi 5% adalah.444 dan taraf signifikansi 1% adalah.561. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 22:154). Di sini yang reliabel adalah datanya, bukan semata-mata instrumennya. Untuk menguji reliabilitas angket ditempuh dengan langkah sebagai berikut : Menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan angka kasar yang dirumuskan oleh Suharsimi Arikunto (213:317) sebagai berikut : Rumus:r xy = N XY ( X)( Y) {N X 2 ( X 2) N Y 2 ( Y 2) } Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y, N = Jumlah sampel X = nilai total atribut Y = Nilai dari variabel Kemudian dimasukan ke dalam rumus Spearman-Brown sebagai berikut :r11 = 2x ½ ½ (1+r ½ ½) (Suharsimi Arikunto, 213:223) dengan keterangan : r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan r ½ ½) = korelasi antar skor-skor setiap belahan instrument Untuk mengetahui kriteria reliabilitas angket, maka hasil perhitungan r11tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi dari Fadjeri (211: 22) sebagai berikut : BESARNYA NILAI Antara,7 sampai dengan 1, Antara,4 sampai dengan,69 Antara,2 sampai dengan,39 Antara, sampai dengan,19 INTERPRETASI Tinggi/kuat Besar/substansial Rendah Bisa diabaikan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Data Deskripsi data hasil angket yang penulis sebarkan kepada anak KB Strawberry kelas Wayang tahun pelajaran 215/216 mengenai pengaruh pola asuh orang tua memperoleh nilai tertinggi 31 dan terendah 17, adapun analisis data diperoleh dari mean = 26,5 median= 27,125 modus= 28,375 dan standar deviasi = 2,99. Selanjutnya data hasi angket tentang pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak kelas wayang KB Strawberry dapat digambarkan dalam tabel frekuensi sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Pola Asuh Orang Tua Interval X X2 F Cfb f.x f.x² 27-31 29 841 11 2 319 9.251 22-26 24 576 8 9 192 4.68 17-21 19 361 1 1 19 361 Jumlah 2 53 14.22 Selanjutnya data hasil angket tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia 3-4 tahun kelas Wayang di KB Strawberry dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan polygon sebagai berikut: 15 1 5 Histogram 19 24 29

Sulasmi, Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun 56 58 2 Poligon 1 Poligon 1 5 19 24 29 Gambar 2. Grafik Histogram dan Poligon Data Hasil Angket tentang Pola Asuh Orang Tua Dari hasil pengumpulan data hasil angket variabel tentang kemandirian anak usia 3-4 tahun diperoleh nilai tertinggi 37 dan nilai terendah 25, adapun analisis data diperoleh nilai mean= 32,25 median = 32,35 dan modus= 32,55 dan Standar Deviasi: 4,23. Selanjutnya data hasil angket tentang kemandirian anak usia 3-4 tahun dapat digambarkan dalam tabel frekuensi sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Kemandirian Anak usia 3-4 tahun Interval Y Y² F cfb f.y f.y² 35-39 37 1.369 7 2 259 9.583 3-34 32 1.24 7 13 224 7.168 25-29 27 729 6 6 162 4.374 Jumlah 2 645 21.125 Selanjutnya data hasil angket tentang kemandirian anak usia 3-4 tahun dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon sebagai berikut: 1 5 Histogram 27 32 37 27 32 37 Gambar 3. Grafik Histogram dan Poligon Kemandirian Anak Usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB Strawberry tahun Pelajaran 215/216 Pengujian Hipotesis Dari hasil analisis data pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB Strawberry Kadipiro Surakarta tahun ajaran 215/216 diperoleh r xy sebesar ±,7138 (lampiran 12), selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel dengan N= 2 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu,444 dan,561. Jadi dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar atau,444 <±,7138 >,561. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis yang menyatakan Ada Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB Strawberry Kadipiro, Surakarta tahun Pelajaran 215/216 terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis diperoleh r xy sebesar ±,7138 (lampiran 12), selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel dengan N= 2 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu,444 dan,561. Jadi dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar atau,444 <±,7138 >,561 dan hipotesis kerja yang menyatakan Ada Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB Strawberry Kadipiro, Surakarta tahun Pelajaran 215/216 diterima karena teruji kebenarannya baik dalam taraf signifikansi 5% dan 1%. Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan hanya dalam peneltian ini saja, apabila hasil penelitian ini diterapkan pada penelitian dengan jumlah populasi, sampel dan waktu

59 55 Jurnal AUDI, Volume 1, Nomor 2, hlm 54 59 yang berbeda, maka hasilnya akan berbeda. Dan peneliti masih memiliki banyak kekurangan karena adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak dalam penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel, sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kemandirian anak usia 3-4 tahun. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis data pola asuh orang tua dapat mempengaruhi kemandirian anak usia 3-4 tahun kelas Wayang di KB Strawberry tahun ajaran 215/216 diperoleh diperoleh r xy sebesar ±,7138 (lampiran 12), selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel dengan N= 2 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu,444 dan,561. Jadi dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar atau,444 <±,7138 >,561. Jadi dapat disimpulkan, bahwa hipotesis kerja yang menyatakan Ada Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB Strawberry Kadipiro, Surakarta tahun Pelajaran 215/216 diterima karena teruji kebenarannya Saran Dari kesimpulan di atas, saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut: Pihak Sekolah, Bagi sekolah, hendaknya menyediakan buku penghubung sebagai acuan orang tua untuk mengetahui perkembangan anak di Kelompok Bermain. Dan diadakannya kegiatan parenting setiap bulannya agar orang tua dapat mengetahui perkembangan anaknya, dan sebagai media sharing bagi sekolah dan orang tua wali murid dalam menerapkan pola pengasuhan dan pembelajaran yang tepat dalam tahap perkembangan anak. Bagi Guru Bagi guru, hendaknya dalam mendidik anak selalu aktif menyampaikan keadaan yang sebenarnya tentang perkembangan anak di sekolah terutama dari segi kemampuan fisik, percaya diri, tanggung jawab anak, kedisiplinan, dan interaksi antar teman. Bagi orang tua Orang tua harus lebih pro aktif menanyakan dan mencari tahu perihal perkembangan anak baik melalui buku penghubung orang tua dengan sekolah maupun secara intensif konseling ke guru. DAFTAR PUSTAKA Al Tridhonanto, 22. Menjadikan Anak Berkarakter. Jakarta: Elex Media Komputindo, Gramedia., 214. Pola Asuh Demokratis. Jakarta: Elex Media Komputindo, Gramedia Fadjeri, 211. Statistik I. Surakrta: Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi Maimunah Hasan, 212. Pendidikan Anak Usia Dini. Edisi 7. Yogyakarta: Diva Press Maria Montessori, (Editor Gerald Lee Gutex) 213. Metode Montessori. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Poerwadarminta, 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Sugiyono, 215. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto, 213. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah, 214. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta