III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Baha da Peralata Peelitia 3.. Baha Peelitia Peelitita ii megguaka 30 ekor Sapi Bali jata umur berkisar atara -3 tahu dega bobot bada berkisar atara 50-500 kg atau dalam skor kodisi tubuh sedag, yag dipotog di RPH Pemeritah Kota Bekasi. Setiap ekor sapi telah dilegkapi omor utuk mempermudah pegotrola da pegambila data. 3.. Rumah Potog da Perlegkapa RPH yag dijadika lokasi utuk peelitia ii adalah RPH Teluk Pucug milik Pemeritah Kota Bekasi. Perlegkapa RPH terdiri atas kadag peampuga, kadag timbag, pisau, katrol da timbaga karkas. 3..3 Peralata yag Diguaka. Timbaga Digital merk Soic dega ketelitia 0,5 kg yag berfugsi utuk meimbag bobot potog terak.. Kaliper dega ketelitia 0, mm yag berfugsi utuk megukur pajag kelagkag terak. 3. Togkat ukur bermerk Haupter dega ketelitia cm yag berfugsi utuk megukur pajag bada terak. 4. Timbaga digital bermerk Excelet dega ketelitia 0, kg yag berfugsi utuk meimbag karkas. 5. Kamera yag berfugsi utuk dokumetasi selama peelitia. 6. Komputer yag berfugsi utuk pegolaha data statistik. 7. Alat tulis.
7 3. Metode Peelitia Peelitia ii dilakuka dega metode survei. Metode survei dipilih karea jumlah pemotoga Sapi Bali di RPH Teluk Pucug tiap hariya haya - 3 ekor, sehigga jumlah sampel yag diambil sebayak 30 ekor dega skor kodisi tubuh sedag yaitu kisara bobot potog 50-500 kg da umur atara -3 tahu. Peubah yag diamati adalah pajag bada, pajag kelagkag da persetase karkas. Data yag diperoleh kemudia diaalisis dega aalisi korelasi da regresi megguaka program SPSS. 3.3 Prosedur Peelitia Prosedur yag dilakuka dalam peelitia di RPH Teluk Pucug Kota Bekasi atara lai:. Peetua Umur Umur terak ditetuka berdasarka gigi susu yag taggal da telah bergati dega gigi seri sejati (Ilustrasi 5). Apabila dua buah gigi seri susu bawah telah bergati dega gigi seri sejati maka umur terak tersebut adalah tahu (Satosa, 006). Ilustrasi 4. Rumus Peetua Umur Berdasarka Pergatia Gigi pada Sapi
8. Pegukura Pajag Bada Pajag bada sapi diukur dari bagia proximal tojola tulag siku (humerus) atau dari sedi bahu (atara os scapula os humerus) sampai tojola tulag duduk (tuber ischii) secara garis lurus dega megguaka togkat ukur (Field, 007). 3. Pegukura Pajag Kelagkag Pajag kelagkag diukur dari jarak atara bagia aterior pagkal paha (tuber coxae) sampai ke tojola tulag duduk dega megguaka kaliper (Field, 007). Ilustrasi 5. Pegukura Pajag Bada (B) da Pajag Kelagkag (A) pada Sapi Bali 4. Peimbaga Bobot Potog Bobot potog adalah bobot terak yag diperoleh sesaat sebelum dilakuka pemotoga da ditimbag satu persatu didalam kadag yag dilegkapi timbaga digital. 5. Pemotoga Terak Pemotoga terak diawali dega proses pegikata bagia kaki agar sapi yag aka disembelih jatuh sesuai dega posisi yag diigika
9 yaitu meghadap kiblat, dilajutka dega proses peyembeliha secara islami, pegulita, da karkasig sesuai dega prosedur yag telah ditetuka oleh pihak RPH Teluk Pucug Bekasi. 6. Peimbaga Karkas Karkas dibagi atas dua bagia terlebih dahulu yaitu bagia kaa da kiri, kemudia dibagi mejadi perempat bagia depa da bagia perempat belakag selajutya ditimbag sehigga didapatka bobot karkas keseluruha. 7. Peghituga Persetase Karkas Persetase karkas dihitug megguaka rumus bobot karkas dibagi dega bobot potog dikalika 00% (Satosa, 006) atau dirumuska sebagai berikut: Persetase Karkas = Bobot Karkas Bobot Potog 00% 3.4 Variabel yag Diamati. Pajag Bada (cm). Pajag Kelagkag (cm) 3. Persetase Karkas (%) 3.5 Aalisis Statistik Data pajag bada, pajag kelagkag da persetase karkas Sapi Bali yag telah didapatka dari pegukura da peimbaga kemudia dikumpulka da selajutya diaalisis dega megguaka metode-metode statistika. Aalisis yag dilakuka terutama utuk mejawab rumusa masalah da meguji hipotesis yag diajuka.
0 Beberapa aalisis yag diguaka adalah : Rata-rata: = i= i Simpaga baku (S): s = i= ( ) i Koefisiea variasi: s KV = 00% Koefisie Korelasi: r = iy ( i)( Yi) ( ) { i i }{ Yi ( Yi) } Koefisie Determiasi: r { i i ( i)( i) } Yi ( Yi) b Y Y = Model Regresi: Y = β 0 + β + β +ε i Keteraga: Y = Persetase Karkas = Pajag Bada = Pajag Kelagkag