Systematic Layout Planning

dokumen-dokumen yang mirip
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Systematic Layout Planning

PERANCANGAN PROSES 81

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

Perancangan Tata Letak

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.

Ratih Wulandari, ST., MT

TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

TATA LETAK PABRIK KULIAH 8: PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN PERANCANGAN STASIUN KERJA

SISTEM ALIRAN MATERIAL

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada peta keterkaitan yang. didasarkan pada informasi karyawan dan pihak manajemen atau

M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri ( )

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam siklus

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

BAB III PEMBUATAN ROUTING SHEET DAN MULTIPLE PRODUCT PROCESS CHART ASISTEN PRAKTIKUM PLO 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembahasan Materi #8

Pembahasan Materi #9

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana. Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh:

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

ABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN ANALISA

Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco Bireuen

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

Pembahasan Materi #6

MODUL 4 PERENCANAAN PROSES

PABRIK DAN POLA ALIRAN BAHAN (STUDI KASUS GARUDA BRASS PATI)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas

ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan.

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN PERANCANGAN STASIUN KERJA

Algorithms for The Layout Problem

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu

TUGAS AKHIR USULAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK BARU AKIBAT PERLUASAN PABRIK (Studi Kasus di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta) SKRIPSI

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi, produksi, peramalan, bahan, baku. Universitas Kristen Maranatha

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

SKRIPSI. Oleh: ANDY FARIZAL NPM :

KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR (BENDEL) PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Pembahasan Materi #10

DESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Perencanaan Kebutuhan Material (MRP)

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kelancaran aliran produksi harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning

Kode: DU1.2.4-KUR-04.RPS/ IIP-331

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Transkripsi:

Systematic Layout Planning Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT. dimas_yw@yahoo.com

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING Richard Muther Input Data and Activities 1. Flow of Materials 2. Activity Relationships 3. Relationship Diagram Analysis 4. Space Requirements 5. Space Avaible 6. Space Relationship Diagram 7. Modifying Considerations 8. Practical Limitations Search 9. Develop Layout Alternatives 10. Evaluations Selection Systematic Layout Planning Procedure

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) Prosedur Pelaksanaan SLP : PENGUMPULAN DATA DAN AKTIVITAS ; Mengumpulkan data informasi yang berkaitan dengan aktifitas pabrik, seperti : Design produk, proses & skedul kerja. ANALISA ALIRAN MATERIAL ; Pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen. Dalam menganalisa aliran material dapat digunakan peta- peta seperti: Peta Rakitan Peta Proses Operasi Peta Aliran Proses Diagram Aliran Multi Product Process Chart (MPPC) From To Chart Inflow & Outflow Interrelationship Diagram ANALISA KETERKAITAN KEGIATAN ; mencari hubungan diantara aktivitas pemindahan material dan satu fasilitas kerja ke fasilitas kerja yang lam dengan aspek kuantitatif sebagai tolak ukurnya (biaya material handling). Untuk itu dapat digunakan peta yang disebut Activity Relationship Chart

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) Prosedur Pelaksanaan SLP : DIAGRAM KETERKAITAN ; Apabila derajat hubungan aktifitas merupakan faktor penting (dalam hal ini aspek kualitatif lebih penting untuk di perhatikan) maka pada tahapan ini perlu dibuat suatu Activity Relationship Diagram (ARD). Akan tetapi bila aliran material lebih dominan, maka perlu dibuat suatu Diagram Aliran. Dan bila kombinasi dan keduanya (aliran material & hubungan kedekatan), maka dapat dibuat Diagram REL. KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ; Mengevaluasi kebutuhan luas area untuk pengaturan segala fasilitas pabrik yang dibutuhkan. Metode-metode yang dapat digunakan adalah : Production Center Method Production center (stasiun kerja) terdiri atas sebuah mesin dan semua fasilitas/peralatan penunjangnya dan area yang diperlukan untuk pengopeasiannya. Disamping itu area untuk keleluasaan operator bekerja, area untuk maintenance, ruang untuk meletakkan material maupun produk jadi, dllnya perlu ditambahkan. Converting Method Menentukan kebutuhan luas luasan area untuk departemen penunjang, gudang, dllnya. Roughed Out Layout Method Mengevaluasi kemungkinan pengaturan tata letak, serta estimasi luas area yang dibutuhkan.

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) Prosedur Pelaksanaan SLP : KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ; Metode-metode yang dapat digunakan adalah (cont.): Space Standards Method Menentukan luasan area yang dibutuhkan. Ratio Trend and Projection Method Untuk mengaplikasikan metode ini, terlebih dahulu ditetapkan suatu perbandingan untuk suatu faktor yang dapat diukur, dan diramalkan untuk tata letak yang diusulkan. PERANCANGAN TATA LETAK ALTERNATIF ; Membuat alternatif rancangan tata letak dengan mengkombinasikan pertimbangan-pertimbangan kebutuhan luas area yang dibutuhkan & Diagram REL dalam bentuk Space Relationship Diagram. Kemudian merancang tata letak alternatif berdasarkan Space Relationship Diagram tsb dan melakukan modifikasi seperlunya berdasarkan batasan & pertimbangan khusus lainnya dengan membuat suatu Block Plan atau Area Allocation Diagram (AAD). Kemudian dapat dirancang detil tata letak yang sesuai, dengan mengatur mesin atau fasilitas kerja yang berada di masing-masing blok yang ada.

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)

INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERANCANGAN FASILITAS KEBIJAKAN PIMPINAN Data terpenting yang dibutuhkan oleh seorang perancang fasilitas harus datang dan pimpinan dalam bentuk pemikiran dan kebijakan sehubungan dengan hal-hal sbb: Ramalan Penjualan ; Kepegawaian ; Pertumbuhan ; Modal ; Persediaan ; Peremajaan Peralatan ; Pemeliharaan & Reparasi ; Pelayanan pelanggan ; Persaingan ; Teknologi ; Laju Pertumbuhan ; Distribusi ; Lembur ; Membuat/membeli ; Organisasi ; Pendapatan atas modal ; Keuntungan bersih ; Pelayanan staf ; Rencana perubahan = produk atau proses ; Pergantian buruh ; Usia angkatan kerja ; Kelompok buruh ; Kendala waktu ; Ketersediaan dana ; Pelayanan produk ; Jaminan. KAJIAN KELAYAKAN PENELITIAN PASAR PERAMALAN PENJUALAN REKAYASA PRODUK

Design Produk Design Proses Design Jadwal Design Fasilitas

Design PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS Proses Perancangan Fasilitas Meliputi Tahapan sbb: Nyatakan produk yang akan dimanufaktur Spesifikasikan proses manufaktur yang kegiatan yang berhubungan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk Tentukan keterkaitan diantara seluruh kegiatan Tentukan kebutuhan ruang untuk seluruh kegiâtan Buat alternatif rencana fasilitas Evaluasi altematif rencana tsb Pilih rencana fasilitas yang diinginkan Implementasikan rencana fasilitas tsb Pelihara dan sesuaikan rencana fasilitas tsb Perbaharui produk yang dimanufaktur & nyatakan kembali sasaran dan fasilitas.

Design PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS Sebelum dibuat altematif rencana fasilitas, sebaiknya kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb: 1. Apa yang akan diproduksi? 2. Bagaimana produk tsb diproduksi? 3. Kapan produk akan diproduksi? 4. Seberapa banyak produk akan diproduksi? 5. Untuk berapa lama produk akan diproduksi? 6. Dimana produk akan diproduksi?

Design PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS Design produk akan menentukan produk akhir (dalam dimensi, komposisi material, kemasan). Design proses akan menentukan bagaimana produk akan diproduksi. Design skedul akan menentukan jumlah produk serta menjadwalkan peralatan produksi. Design fasilitas tergantung dan input yang diperoleh berdasarkan Design produk, Design proses & Design skedul.

Design Produk Product design merupakan rancangan secara rinci mengenai produk yang akan dibuat pada pabrik. Product design umumnya dijabarkan dalam beberapa bentuk informasi seperti: Bill of material Spesifikasi produk Dimensi produk Jenis material prototype of the product Detailed component part drawings for each component

Bill of Material

Design Proses Design proses berbicara mengenai how to produce ; merencanakan operasi yang diperlukan mulai dari masuknya bahan baku hingga dihasilkan produk sesuai rancangan. Design proses sangat tergantung pada strategi manufaktur yang akan digunakan. Apakah flow shop, job shop atau proyek. Design proses memberikan gambaran mengenai proses pengerjaan, urutan proses, lamanya proses, mesin yang diperlukan, cara mengoperasikannya, standar kualitas operasi dll. Output dan fungsi Design proses ini adalah: Sketsa operasi Lembar Pengurutan Operasi Lembar Petunjuk Operasi yang detil Penggambaran kasar tata letak awal tempat kerja & peralatan.

Design PROSES Identifikasi Kebutuhan Proses : Keputusan Make or Buy : berdasarkan input dan bagian keuangan, TI, marketing, process engineering, pembelian. (lihat gambar prosedur Make or Buy) Bill of Material, yang berisi : no. komponen, nama komponen, jumlah komponen per-produk & gambar produk (lihat contoh) Penentuan Metode Produksi untuk tiap komponen atau produk & tipe tata letak yang sesuai.

Design PROSES PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES 1. Konsep unit proses (proses satuan) mempunyai keuntungan sbb : Proses satuan lebih mudah dalam menentukan apa yang harus dilakukan path bahan untuk mengubahnya Proses satuan memudahkan sintesa proses baru Proses satuan mempermudah pembandingan antar proses karena karakteristik biaya dapat dibandingkan tanpa kesulitan 2. Prosedur Pemilihan Proses Mendefinisikan elemen operasi : harus mempertimbangkan alternatif bentuk bahan & tipe elemen operasi Mengidentifikasi altematif proses untuk tiap operasi : tipe peralatan, alternatif manual mekanisasi otomasi Menganalisis altematif proses untuk tiap operasi : penentuan waktu unit produk, alternatif Standarisasi proses Evaluasi, alternative proses: evaluasi ekonomis untuk tiap alternative tiap peralatan Pemilihan proses : kriterianya adalah fleksibilitas, reliabilitas, keselamatan kerja & kemudahan pemeliharaan

Design PROSES PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES 3. Pengurutan Kebutuhan Proses Peta rakitan Peta proses operasi Diagram prosedur

PETA RAKITAN Adalah gambaran grafis urutan-urutan aliran komponen dan sub rakitan ke dalam rakitan suatu produk. Informasi yang dapat diperoleh dari suatu peta rakitan adalah : Nama-nama komponen yang membentuk produk Bagaimana komponen tersebut bergabung Komponen yang menjadi bagian suatu sub rakitan Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan Keterkaitan antara komponen dengan sub rakitan Gambaran menyeluruh dari proses perakitan Urutan waktu rakitan Peta ini digambarkan dengan lingkaran-lingkaran yang menunjukkan rakitan ataupun rakitan bagian yang mengikuti urutan operasi yang dikerjakan, bukan menurut urutan stasiun kerja.

PETA PROSES OPERASI Merupakan diagram yang menggambarkan langkahlangkah proses keseluruhan yang akan dialami oleh bahan baku hingga menjadi barang jadi. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui Peta Porses Operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat, diantaranya adalah : Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen & urutan operasi, urutan rakitan & pabrikasi tiap-tiap komponen. Membantu untuk perencanaan stasiun kerja & penentuan jumlah tenega kerja. Menunjukkan pola aliran bahan & kesulitan yang mungkin dihadapi dalam penenganan material

Design Skedul How much to produce and When to produce Schedule design decisions impact machine selection, number of machines, number of shifts, number of employees, space requirement, storage requirement, material handling equipment, etc. Information is needed concerning production volume, trends, and the predictability of future demands for the products to be produced. Market Information Process Requirement Process design: Determines the specific equipment types required to produce the product Schedule design: determines the number of each of equipment type required to meet the production schedule

Market Analysis

Design Skedul Specification of process requirements Determine the quantity of components that must be produced, including scrap allowance Determine the equipment requirements for each operation Combines the operation requirements to obtain overall equipment requirements Scrap estimates Equipment fraction

Example of Scrap Estimates Calculation

Production Requirements

Example of Equipment Fractions Calculation

Pada Suatu Tahapan Proses Good part Yang diproses Pada operasi ke-i Good part Hasil proses Sebelumnya (i-1) P i =P g,(i-1) P g,(i-1) i P g,i P d,i Defective part Hasil proses Ke-i Good part Hasil proses Ke-i

Ilustrasi Tahapan Proses P (i-1) P i P (i+1) P g,(i-2) P g,(i-1) P g,i P g,(i+1) i-1 i i+1 P (i-1) = P g,(i-2) P d,(i-1) P d,i P d,(i+1) P i = P g,(i-1) P (i+1) = P g,i

Routing Sheet (Lembar Pengurutan Produksi) Definisi: Adalah tabulasi langkah-langkah yang tercakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu. Tujuan: Untuk menentukan jumlah bahan baku yang disiapkan Untuk menentukan jumlah mesin teoritis yang harus tersedia pada kapasitas tertentu.

Production Routing Route produksi menggambarkan langkah-langkah operasi yang diperlukan untuk merubah bahan baku menjadi produk jadi yang dikehendaki. Untuk itu diperlukan beberapa informasi mengenai; nama komponen, jenis operasi kerja, mesin dan peralatan yang digunakan, waktu standar operasi dll. Informasi mengenai mesin, perkakas dan alat bantu yang digunakan dibutuhkan karena pada dasarnya tata letak pabrik akan mengatur fasilitas-fasilitas tersebut. Informasi mengenai waktu standar diperlukan untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan sehingga dapat diperkirakan jumlah mesin, work station dan luar area yang dibutuhkan.

Data pada Routing Sheet 1. No.Operasi 2. Nama Operasi 3. Nama Mesin/Tools yang dipakai 4. Waktu Baku 5. Waktu Set-Up 6. Kapasitas mesin teoritis, diperoleh dari: Kapasitas Mesin teoritis = Per hari Jam kerja/hari W.Set up mesin/hari Waktu baku proses

7. Persentase scrap merupakan kegagalan proses dan tidak dapat digunakan lagi. 8. Jumlah yang diharapkan demand rate 9. Jumlah yang disiapkan Jumlah yang disiapkan = Jumlah yang diharapkan 1 Persentasi Scrap

8. Produksi pada efisiensi Tingkat produksi efisien adalah tingkat produksi mesin dengan mempertimbangkan tingkat efisiensi rata-rata yang dimiliki pabrik Produksi Pada efisiensi = 9. Reliabilitas mesin Jumlah yang disiapkan Efisiensi Pabrik 10. Jumlah mesin teoritis dapat dihitung dengan rumus sbb: Produksi pada efisiensi Jml mesin = teoritis Reliabilitas mesin x kapasitas mesin teoritis

Contoh Soal Routing Sheet Produk XV dibentuk dengan merakit sub komponen 1-2 dan sub komponen 3-4. Sub komponen 1-2 dihasilkan dari sebuah komponen 1 yang dirakit dengan 2 (dua) buah komponen 2. Sub komponen 3-4 dihasilkan dari perakitan antara sebuah komponen 3 dan 2 (dua) buah komponen 4. Perakitan dilakukan di meja rakit ; waktu rakit = 10 menit ; % skrap = 2% Dalam sehari, setup mesin dilakukan hanya satu kali. Jam kerja efektif per hari adalah 8 jam dan Efisiensi pabrik 90%. Tabel berikut adalah data komponen, kuantitas, routing dan jumlah produk perjam

Proses Wkt setup Wkt baku % Reliabilitas (menit) (menit) scrap (%) A 12 2 5 85 B 30 3 2 80 C 20 4 3 85 D 15 4 4 90 E 15 3 4 90 Komponen Quantity Urutan (Routing) Jumlah produk per jam 1 1 A B C D E 50 2 2 A C B D E 100 3 1 A B D C B E 50 4 2 A B D E 100 Buatlah routing sheet dari pembuatan produk XV

That s your first assignment! Thank You