BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODEE SKRIPSI. oleh Lita Riswiarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Grafik Frekuensi Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kebonagung 03 sebagai kelompok eksperimen dan di SD Negeri Kebonagung 01 sebagai kelompok kontrol yang terletak di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang tepatnya di Dusun Kebonagung, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus Kenanga Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. SD Negeri Kebonagung 03 didirikan pada tahun 1984. Jarak dari pusat Kecamatan adalah 6 Km sedangkan dari pusat Kota adalah 25 Km. Jumlah seluruh peserta didik SD Negeri Kebonagung 03 dari kelas I sampai kelas VI yaitu 112 peserta didik dan jumlah seluruh peserta didik SD Negeri Kebonagung 01 yaitu 155 peserta didik. Pekerjaan orang tua peserta didik SD Negeri Kebonagung 03 dan SD Negeri Kebonagung 01 mayoritas adalah petani dan peserta didik SD Negeri Kebonagung 03 dan SD Negeri Kebonagung 01 tinggal bersama orang tua. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah peserta didik sebanyak 17 peserta didik 7 diantaranya adalah peserta didik perempuan dan 10 peserta didik laki-laki. Penelitian untuk kelompok kontrol dilakukan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 01 dengan jumlah peserta didik sebanyak 18 peserta didik 8 diantaranya adalah peserta didik perempuan dan 10 peserta didik laki-laki. 4.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Kelompok Eksperimen Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing yang terdiri dari dua pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2 x 70 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 39

40 tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012. 4.2.1.1. Pertemuan Pertama Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi yang terdiri dari aktivitas guru dan peserta didik, lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah pengertian koperasi, lambang koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi dan modal koperasi dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan kepada peserta didik. c. Guru membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 anak dengan perbedaan jender dan menjelaskan cara kerja kelompok serta memanggil masing-masing ketua kelompok untuk menjelaskan materi. d. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. e. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. f. Kemudian kertas berupa pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih ± 15 menit. g. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. h. Guru mendampingi peserta didik dalam kerja kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan. i. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan komentar dan memberikan rumusan pertanyaan yang benar.

41 j. Guru dan peserta didik bersama membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari, guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik serta memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mengerjakan LKS. 4.2.1.2. Pertemuan Kedua Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi yang terdiri dari aktivitas guru dan peserta didik, lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah kelengkapan koperasi, macam-macam koperasi dan peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan kepada peserta didik. c. Guru membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 anak dengan perbedaan jender dan menjelaskan cara kerja kelompok serta memanggil masing-masing ketua kelompok untuk menjelaskan materi. d. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. e. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. f. Kemudian kertas berupa pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih ± 15 menit. g. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. h. Guru mendampingi peserta didik dalam kerja kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan.

42 i. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan komentar dan memberikan rumusan pertanyaan yang benar. j. Guru dan peserta didik bersama membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari, guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik serta memberikan soal evaluasi. 4.2.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan metode pertanyaan berantai yang terdiri dari dua pertemuan dengan masingmasing pertemuan selama 70 menit (2 x 70 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2012. 4.2.2.1. Pertemuan Pertama Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi, lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah pengertian koperasi, simbol lambang koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi dan modal koperasi dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. c. Guru memberikan penjelasan tentang materi kepada peserta didik. d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja berupa pertanyaan dari hasil undian pertanyaan. e. Setelah siswa mendapat satu pertanyaan sesuai dengan nomor urut pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian sesuai dengan nomor urut pertanyaan. f. Guru mendampingi peserta didik saat melaksanakan tugas.

43 g. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan rumusan pertanyaan, rumusan kalimat, kemudian memberikan contoh rumusan pertanyaan yang benar. h. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. i. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik serta memberikan penugasan untuk mengerjakan soal LKS. 4.2.2.2. Pertemuan Kedua Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi, lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah kelengkapan koperasi, macam-macam koperasi dan peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan langkahlangkah pembelajaran sebagai berikut. a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. c. Guru memberikan penjelasan tentang materi kepada peserta didik. d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja berupa pertanyaan dari hasil undian pertanyaan. e. Setelah siswa mendapat satu pertanyaan sesuai dengan nomor urut pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian sesuai dengan nomor urut pertanyaan. f. Guru mendampingi peserta didik saat melaksanakan tugas. g. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan rumusan pertanyaan, rumusan kalimat, kemudian memberikan contoh rumusan pertanyaan yang benar. h. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. i. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik serta memberikan soal evaluasi.

44 4.3. Analisis Data Pendahuluan 4.3.1. Uji Homogenitas Varian Pretes Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. Hasil uji homogenitas pretes dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.I Hasil Uji Homogenitas Varian Levene Statistic Sig. 0.93.763 Perhitungan pengujian homogenitas Test of Homogeneity of Variance yang tertera pada lampiran XVIIIa. Berdasarkan tabel 4.I diketahui bahwa levene statistic sebesar 0,93 dengan probabilitas 0,763 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama (varian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya. 4.3.2. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. 4.3.2.1. Hasil Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretes Eksperimen Kontrol Asymp. Sig (2-tailed).960.890 Perhitungan data normalitas pretes dapat dilihat pada lampiran XVIIIb dan diperoleh data bahwa: 1. Nilai pretes kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmoogov- Smirov Test. Dari tabel 4.2 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,960. Jika nilai

45 Asymp. Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,960 > 0,05, artinya data dari nilai pretes kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data pretes kelompok eksperimen. Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen 2. Nilai pretes kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmoogov-Smirov Test. Dari tabel 4.2 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,890. Jika nilai Asymp. Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,890 > 0,05, artinya data dari nilai pretes kelompok kontrol adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data pretes kelompok kontrol. Gambar 4.2 Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

46 4.3.2.2. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen Kontrol Asymp. Sig (2-tailed).906.979 Perhitungan data normalitas posttest dapat dilihat pada lampiran XIX dan diperoleh data bahwa: 1. Nilai posttest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmoogov- Smirov Test. Dari tabel 4.3 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,906. Jika nilai Asymp. Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,906 > 0,05, artinya data dari nilai posttest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data posttest kelompok eksperimen. Gambar 4.3 Grafik Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen 2. Nilai posttest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmoogov-Smirov Test. Dari tabel 4.3 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,979. Jika nilai Asymp. Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,979 > 0,05, artinya data dari nilai posttest kelompok kontrol adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data posttest kelompok kontrol.

47 Gambar 4.4 Grafik Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol 4.3.3 Hasil Uji Beda (T-Test) Uji beda atau t-test untuk menguji signifikansi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji beda (t-test) digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perhitungan hasil uji beda menggunakan Independent Samples Test tertera pada lampiran XXb. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji beda (t-test) nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.4 Hasil Uji Beda (T-Test) Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol F Sig. t Sig.(2- tailed) Lower Upper Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed.036.851 3.360 3.369.002.002 5.14337 20.93506 5.16402 20.91441 Hasil tabel 4.4 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 0,36 dengan probabilitas 0,851 > 0,05, maka kedua kelompok memiliki varian yang sama atau homogen. Semakin kecil levene maka semakin besar tingkat homogenitasnya. Dengan demikian analisis uji beda (t-test) harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai t adalah 3.360 dengan probabilitas signifikansi 0,002 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi untuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dengan pembelajaran

48 yang menngunakan metode pertanyaan berantai. Perbedaan rata-rata antara 5.14337 sampai 20.93506 dengan perbedaan rata-rata 13,04. Dan diperkuat lagi dengan adanya nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen 78,71 dan kelompok kontrol 65,67. 4.4. Analisis Data Lanjutan 4.4.1. Analisis Deskriptif Pendekatan Cooperative Metode Snowball Throwing Langkah-langkah pembelajaran dengan penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan konsep dalam materi pelajaran yaitu koperasi dan juga bermanfaat untuk peserta didik yaitu mempermudah memahami materi koperasi yang disampaikan oleh guru dan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Observasi yang dilakukan perlunya kerjasama antara peneliti dan guru. Membentuk tim antara peneliti dan guru bertujuan supaya metode pembelajaran benar-benar dilaksanakan dan guru memahami langkah-langkah metode yang dipakai sehingga mempermudah melakukan penilaian pada lembar observasi. Observer (guru) mengamati peneliti dan proses pembelajaran dalam penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing apakah sesuai dengan langkah-langkah penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing. Observasi dilakukan dengan indikator kinerja dalam penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing apabila rata-rata dari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik 3 dan 4 dari seluruh item yang telah diisikan oleh observer. Dikatakan berhasil apabila peneliti dalam menggunakan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing sudah melakukan rata-rata dari hasil observasi untuk peserta didik 3 dan aktivitas guru dan peserta didik 4. Hasil observasi selama dua (2) kali pertemuan pada kelompok eksperimen tentang langkah-langkah penggunaan pendekatan cooperative learning metode

49 snowball throwing. Hasil observasi pertemuan I dan hasil observasi pertemuan II dapat dilihat pada lampiran XI dan XII. Hasil observasi pembelajaran yang menggunakan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing di kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 pada pertemuan 1 yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2012 menunjukkan bahwa guru sudah memenuhi kriteria penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing. Guru melakukan pembelajaran sesuai langkahlangkah pendekatan cooperative learning metode snowball throwing tertera pada lampiran XI bahwa skor 3 dan 4 banyak mendapat skor dari seluruh prosedur penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing. Perhitungannya lembar observasi pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik Metode Snowball Throwing Pertemuan I No 1 2 3 4 5 6 7 Rata-Rata Skor 1 2 3 3,5 4 4,5 5 Jumlah Frekuensi 0 0 6 10 25 7 0 Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan I rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,02 dan rata-rata aktivitas peserta didik adalah 3,67. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 3,84. Pembelajaran penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing pada pertemuan I dikatakan belum berhasil. Hasil observasi pertemuan 2 yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 2012 menunjukkan bahwa aktivitas guru dan peserta didik juga sudah memenuhi kriteria penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing dengan langkah-langkah penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing tertera pada lampiran XII. Nilai skor 3 dan 4 mendapat skor terbanyak dengan perhitungan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.6.

50 Tabel 4.6 Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik Metode Snowball Throwing Pertemuan II No 1 2 3 4 5 6 7 Rata-Rata Skor 1 2 3 3,5 4 4,5 5 Jumlah Frekuensi 0 0 1 8 25 12 0 Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan 2 rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,24 dan rata-rata aktivitas peserta didik adalah 3,80. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 4,02. Pembelajaran penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing pada pertemuan II dikatakan sudah berhasil. 4.4.2. Analisis Deskriptif Metode Pertanyaan Berantai Langkah-langkah pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penggunaan metode pertanyaan berantai diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan konsep dalam materi pelajaran yaitu koperasi dan juga bermanfaat untuk mengaktifkan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Observasi yang dilakukan perlunya kerjasama antara peneliti dan guru. Membentuk tim antara peneliti dan guru bertujuan supaya metode pembelajaran benar-benar dilaksanakan dan guru memahami langkah-langkah metode yang dipakai sehingga mempermudah melakukan penilaian pada lembar observasi. Observer (guru) mengamati peneliti dan proses pembelajaran dalam penggunaan metode pertanyaan berantai apakah sesuai dengan langkah-langkah penggunaan metode pertanyan berantai. Observasi dilakukan dengan indikator kinerja dalam penggunaan metode pertanyaan berantai apabila rata-rata dari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik 3 dan 4 dari seluruh item yang telah diisikan oleh observer. Dikatakan berhasil apabila peneliti dalam menggunakan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing sudah melakukan

51 rata-rata dari hasil observasi untuk peserta didik 3 dan aktivitas guru dan peserta didik 4. Hasil observasi selama dua (2) kali pertemuan pada kelompok kontrol tentang langkah-langkah penggunaan metode pertanyaan berantai. Hasil observasi pertemuan I dan hasil observasi pertemuan II dapat dilihat pada lampiran XIII dan XIV. Hasil observasi pembelajaran yang menggunakan metode pertanyaan berantai di kelas IV SD Negeri Kebonagung 0I pada pertemuan 1 yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2012 menunjukkan bahwa guru sudah memenuhi kriteria penggunaan metode pertanyaan berantai. Aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pertanyaan berantai yang tertera pada lampiran XIII bahwa skor 3 dan 4 banyak mendapat skor dari seluruh prosedur penggunaan metode pertanyaan berantai. Perhitungan penggunaan metode pertanyaan berantai pertemuan I dapat dilihat pada 4.7. Tabel 4.7 Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik Metode Pertanyaan Berantai Pertemuan I No 1 2 3 4 5 6 7 Rata-Rata Skor 1 2 3 3,5 4 4,5 5 Jumlah Frekuensi 0 0 6 14 22 74 0 Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan I rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,0 dan rata-rata aktivitas peserta didik adalah 3,65. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 3,83. Pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai pada pertemuan I dikatakan belum berhasil. Hasil observasi pertemuan 2 yang dilakukan pada tanggal 30 Maret 2012 menunjukkan bahwa aktivitas guru dan peserta didik juga sudah memenuhi kriteria penggunaan metode pertanyaan berantai dengan langkah-langkah penggunaan metode pertanyaan berantai tertera pada lampiran XIV. Nilai skor 3 dan 4 mendapat skor terbanyak. Perhitungan penggunaan metode pertanyaan berantai pertemuan II dapat dilihat pada 4.8.

52 Tabel 4.8 Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik Metode Pertanyaan Berantai Pertemuan II No 1 2 3 4 5 6 7 Rata-Rata Skor 1 2 3 3,5 4 4,5 5 Jumlah Frekuensi 0 0 2 8 22 12 0 Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan 2 rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,25 dan rata-rata aktivitas peserta didik adalah 3,75. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 4,0. Pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai pada pertemuan II dikatakan sudah berhasil. 4.4.3. Hasil Uji Hipotesis Hipotesis yang sudah dirumuskan pada bab II yaitu hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: H 0 : μ 1 = μ 2 Yaitu: rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dalam penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing sama dengan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol yang pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai. Artinya, tidak ada perbedaan hasil belajar IPS peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dalam pembelajaran IPS. H 1 : μ 1 μ 2 Yaitu: rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dalam penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing tidak sama dengan rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok kontrol yang pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai. Artinya, ada perbedaan hasil belajar IPS peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dalam pembelajaran IPS. Penggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing

53 efektif dalam pembelajaran IPS ditunjukan dengan adannya perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis uji hipotesis H 0 diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (H 0 > 0,05) dan H 0 ditolak jika signifikansi lebih kecil dari 0,05 (H 0 < 0,05). Uji perbedaan rata-rata dengan Independent Samples T-Test dapat diperoleh output pada lampiran XXb. Hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05). Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka h 0 ditolak dan h 1 diterima yang menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing memiliki perbedaan hasil belajar pada pelajaran IPS kelas IV. Sehingga pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing efektif dalam pembelajaran IPS peserta didik kelas IV. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-rata posttest peserta didik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 78,71 dan rata-rata kelompok kontrol sebesar 65,67 berarti rata-rata nilai posttest antara peserta didik yang menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode pertanyaan berantai berbeda. Nilai posttest peserta didik yang menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing lebih tinggi daripada nilai peserta didik yang menggunakan metode pertanyaan berantai. Dalam hal ini diartikan ada perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang menggunkan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dengan peserta didik yang menggunakan metode pertanyaan berantai dan penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing efektif dalam pembelajaran IPS peserta didik kelas IV SD. 4.5. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini, dengan pokok bahasan yang disampaikan pada kelompok eksperimen dan kontrol sama yaitu tentang koperasi. Jadi perlakuan yang berbeda hanya terletak pada pendekatan dan metode yang digunakan. Setelah itu pada kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu pada kelas

54 eksperimen menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode pertanyaan berantai. Pemberian perlakuan yang tidak sama antara kedua kelompok dan pembelajaran kedua kelompok kelas yang sudah benar-benar dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dan penngunaan metode pertanyaan berantai, ternyata diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan berdasarkan hasil posttest yang dikerjakan oleh siswa. Lembar observasi penilaian yang diperoleh kedua kelompok tersebut seimbang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning dan Kelompok Kontrol Penggunaan Metode Pertanyaan Berantai No Keterangan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol 1 Rata-Rata Hasil Pretes 59,18 58,67 2 Rata-Rata Hasil Posttest 78,71 65,67 3 Uji Homogenitas Pretes Sig. 0,763 3 Uji Normalitas Pretes 0,960 0,890 4 Uji Normalitas Posttest 0,906 0,979 6 Uji Homogenitas Posttest Sig. 0,851 9 Uji Beda (t-test) 0,002 7 8 Hasil Lembar Observasi pertemuan I Hasil Lembar Observasi pertemuan II 3,84 3,83 4,02 4,0

55 Hasil pembahasan dari tabel 4.9 diperoleh data hasil nilai pretes yang berupa rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen 59,18 dengan kelompok kontrol 58,67. Hasil rata-rata posttes kelompok eksperimen 78,71 sedangkan hasil rata-rata kelas kelompok kontrol 65,67. Dari data pada tabel 4.9 dapat dilihat perbedaan rata-rata kelompok eksperimen sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing. Uji homogenitas varian setelah kedua kelompok diberi pretes ditunjukkan signifikansi > 0,05, signifikansinya 0,763 dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua kelas bervarian sama dan homogen. Sehingga dapat dilakukan penelitian dengan memberikan tindakan pada kelompok eksperimen dalam pembelajaran IPS menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing. Uji normalitas dari hasil pretes ditunjukan signifikasi kedua kelompok > 0,05 yaitu signifikansi kelompok eksperimen 0,960 dan pada kelompok kontrol 0,890 sehingga menunjukkan kedua kelas berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas dari hasil posttes ditunjukkan signifikasi kedua kelas > 0,05 yaitu signifikansi kelompok eksperimen 0,906 dan pada kelompok kontrol 0,979 sehingga kedua kelompok juga masih berdistribusi normal setelah diberikan treatmen pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas of varian menggunakan hasil posttes digunakan untuk melakukan uji hipotesis jika kedua kelas tersebut bervarian yang sama maka dapat dilakukan uji hipotesis. Kedua kelas bervaian yang sama dengan ditunjukan signifikansi > 0,05 yaitu 0,851 jadi dapat disimpulkan kedua kelompok tetap homogen atau memiliki varian yang sama. Uji beda (t-test) dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dengan peserta didik yang pembelajaranya menggunakan metode pertanyaan berantai dengan signifikansi (2- tailed) < 0,05, signifikansinya 0,002. Sehingga ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Artinya, penggunaan pendekatan

56 cooperative learning dengan metode snowball throwing efektif dalam pembelajaran IPS. Hasil observasi kelompok eksperimen pada pertemuan pertama ditunjukan dengan rata-rata 3,84 hasil observasi belum mencapai 4 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil observasi pertemuan pertama belum berhasil. Hasil observasi kelompok kontrol pada pertemuan pertama ditunjukan dengan nilai ratarata hasil observasi 3,83 belum mencapai rata-rata 4 sehingga dapat disimpulkan hasil observasi pertemuan pertama belum berhasil. Hasil observasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada pertemuan pertama kelompok dikatakan sebanding. Hasil observasi pada pertemuan kedua pada kelompok eksperimen mencapai rata-rata 4,02 sehingga dikatakan sudah berhasil karena sudah mencapai rata-rata lebih dari 4. Hasil observasi pada pertemuan kelompok kontrol ditunjukan dengan hasil rata-rata 4,0 sehingga dikatakan sudah berhasil karena sudah mencapai 4. Hasil observasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada pertemuan kedua kelompok dikatakan sebanding. Pendekatan cooperative learning metode snowball throwing tepat digunakan dalam pembelajaran IPS sebab materi pembelajaran IPS itu bersifat abstrak dan perlunya guru mengkongkritkan materi dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu pengetahuan yang bersumber dari guru saja tidak mampu diserap dengan baik oleh peserta didik harus ada proses pembelajaran yang dilakukan dengan tindakan langsung dan proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode pembelajaran ini merupakan metode dimana peserta didik dapat berperan aktif untuk menyerap pengetahuan dari guru dan tutor sebaya serta peserta didik yang lain sebab dalam metode ini terjadi hubungan interaksi antar peserta didik dalam kelompok. Selain itu langkahlangkah dalam pelaksanaan pembelajaran ini menyangkut hubungan sosial antar individu satu dengan yang lainnya, ini sesuai dengan karakteristik pendidikan IPS yaitu mengatur hubungan antar manusia.

57 Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan peserta didik diantaranya: a. Hasil belajar akademik peserta didik meningkat. b. Peserta didik dapat berinteraksi dengan anggota kelompok dengan perbedaan latar belakang dan kondisi berbeda untuk bekerja dengan saling bergantung dan saling menghargai satu sama lain. c. Peserta didik mendapat keterampilan bekerja sama dan kolaborasi serta dapat mengatasi masalah masalah sosial yang berhubungan dengan IPS. Metode pertanyaan berantai adalah metode yang digunakan untuk mengingatkan memori tentang materi pelajaran dan memperdalam satu materi. Pembelajaran pertanyaan berantai memberikan variasi dalam pembelajaran dibanding dengan pembelajaran yang hanya berpusat kepada guru. Tujuan pembelajaran pertanyaan berantai adalah mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran dan menumbuhkan ketrampilan aktivitas belajar dalam menjawab pertanyaan yang diundi oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok ekperimen yaitu SD Negeri Kebonagung 03 menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing terlihat beberapa aktivitas peserta didik yang menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku peserta didik, temuan aktivitas yang dimaksud antara lain adalah: a. Seluruh peserta didik Kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 aktif dalam mengikuti pembelajaran karena peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran dan dapat memahami materi yang disampaiakan oleh guru dan ketua kelompoknya. b. Materi yang disampaikan guru kepada ketua kelompok dan ketua kelompok menyampaiakn materi kepada anggotanya lebih menyenangkan sehingga peserta didik lebih mudah memahami konsep yang disampaikan guru dan ketua kelompoknya.

58 c. Hampir seluruh peserta didik kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 mampu mengerjakan tugas untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyan yang diberikan kelompok lain dengan sangat baik. d. Seluruh peserta didik mampu mengerjakan soal tes dengan percaya diri, terlihat bahwa peserta didik tidak melihat jawaban teman sebangkunya hal ini bertolak belakang dengan tes homogenitas yang dilakukan sebelum dilakukan perlakuan bahwa peserta didik kurang percaya diri yaitu sering melihat jawaban teman sebangkunya. Hasil temuan pada saat pembelajaran di kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 mengindikasikan bahwa penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran IPS pokok bahasan koperasi memiliki pengaruh positif terhadap pembelajaran yaitu pembelajaran lebih menyenangkan, peserta didik lebih aktif, materi pelajaran tersajikan dapat dipahami, peserta didik lebih mudah dalam memahami materi pelajaran dan akan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik dapat tercapai secara maksimal. Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kebonagung 01 menggunakan metode pertanyaan berantai terlihat dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku peserta didik, temuan aktivitas yang dimaksud antara lain adalah. a. Seluruh peserta didik Kelas IV SD Negeri Kebonagung 01 lebih senang dalam mengikuti pembelajaran karena ada pembagian pertanyaan yang diundi dan menjawab pertanyaan sesuai nomor urut pertanyaan tersebut. b. Materi yang disampaikan guru kepada peserta didik jelas dan peserta didik juga menginginkan guru untuk mengajar lagi. c. Hampir seluruh peserta didik kelas IV SD Negeri Kebonagung 01 mampu mengerjakan tugas menjawab pertanyan sesuai nomor urut pertanyaan yang diundi dengan baik tetapi ada juga peserta didik yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan yang dapat menjawab pertanyaan dari peserta didik yang lain mendapat penghargaan atau bintang yang sudah disediakan oleh guru.

59 Hasil temuan pada saat pembelajaran di kelas IV SD Negeri Kebonagung 01 mengindikasikan bahwa pembelajaran pertanyaan berantai lebih menyenangkan dibanding dengan pembelajaran konvensional yang menggunakan metode ceramah, peserta didik lebih diajak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, materi yang disampaiakan dapat diterima dengan baik dan akan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik dapat tercapai.