Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Suplemen Rencana Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,


Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

Laporan Kinerja Instansi 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Transkripsi:

11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Instansi Pemerintah, Inpres ini mewajibkan semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari siklus akuntabilitas kinerja. Dalam hal ini, Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai berikut : 1. Sarana bagi Perwakilan BPKP provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada stakeholder ( Kepala BPKP, Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN/BUMD/BUL ). 2. Sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Timur untuk memberikan umpan balik bagi perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. Untuk memenuhi kedua fungsi utama tersebut laporan akuntabilitas kinerja secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja tahun 2013. Rencana kerja 2013 merupakan rencana strategis yang ingin dicapai selama tahun tahun 2013 yang mengacu pada Rencana Strategik 2010 2014 BPKP. Sedangkan capaian kinerja merupakan hasil realisasi indikator kinerja selama tahun 2013 yang diarahkan untuk memenuhi target dalam penetapan kinerja tahun 2013. Hasil analisa capaian kinerja, baik yang memenuhi sasaran strategis maupun yang tidak, akan menjadi bahan rencana perbaikan kinerja pada tahun tahun iii

mendatang, sehingga diharapkan pada masa yang dapat akan datang capain kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dapat lebih ditingkatkan Sidoarjo, 31 Desember 2013 Kepala Perwakilan Hotman Napitupulu NIP. 195603061983101001 iv

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iv v BAB I PENDAHULUAN 1 A Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi 1 B Aspek Strategis Organisasi 2 C Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 4 D Struktur Organisasi 4 E Sistematika Penyajian LAKIP 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA PERWAKILAN 9 A Rencana Strategis 9 1. Pernyataan Visi 9 2. Pernyataan Misi 10 3. Tujuan Strategis 10 4. Indikator Kinerja Utama 11 5. Program dan Kegiatan 15 B Perjanjian Kinerja Tahun 2013 17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 22 A Capaian Kinerja 22 B Analisis Capaian Kinerja 27 C Aspek Keuangan 101 BAB IV PENUTUP 103 ii

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Lampiran 2. Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Lampiran 3. Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Tahun 2012 Provinsi Jawa Timur Lampiran 4. Daftar Pemda yang Telah Memiliki Perkada SPIP Tahun 2013 Provinsi Jawa Timur Lampiran 5. Daftar BUMD Beropini WTP Dan WDP Tahun Buku 2012 per Juni 2011 Provinsi Jawa Timur Lampiran 6. Daftar BUMN GCG yang Mendapat Skor Baik/Sangat Baik Tahun Buku 2012 Provinsi Jawa Timur Lampiran 7. Daftar BUMD Berkinerja Baik Tahun Buku 2012 Provinsi Jawa Timur Lampiran 8. Capaian Kinerja Output Tahun 2013 iii

11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor.60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina penyelenggaraan SPIP. Seiring hal tersebut, BPKP mengalami perubahan paradigma sebagai pengawas intern pemerintah yaitu berperan melaksanakan quality assurance dan consultancy. Jasa quality assurance dilakukan melalui kegiatan audit, evaluasi, dan reviu, monitoring. Sedangkan jasa consultancy dilakukan melalui sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis, pengembangan sistem. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan SPIP, dan melaksanakan pembinaan penyelenggaraan SPIP melalui sosialisasi dan Diklat SPIP di lingkungan pemerintahan daerah di Provinsi Jawa Timur. Laporan Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah ( LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menguraikan capaian kinerja pada tahun 2013 sebagai bentuk akuntabilitas Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2013 dan Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014. Pelaksanaan rencana kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dibiayai dari dana APBN sesuai DIPA nomor: 089.01.2.450542/2013 tanggal 5 Desember 2012 sebesar Rp 31.797.507.000,00, dan telah mengalami revisi terakhir tanggal 23 Oktober2013, dengan pagu dana menjadi Rp29.990.703.000,00. Dalam rencana kinerja tahun 2013 terdapat tiga programyang dijabarkan dalam 8 (delapan) sasaran strategis keberhasilannya diukur berdasarkan 53 ( lima puluh tiga) Indikator kinerja Utama (IKU). v

Hasil penilaian sendiri (self assesessment) berdasarkan metode penilaian yang telah ditetapkan, secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 adalah 93,06 % termasuk kategori Sangat Baik, dibanding dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2012 sebesar 90,71%, maka terdapat kenaikan capaian kerja. Berdasarkan masing-masing penanggungjawab program, capaian kinerja program Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2013 sebagai berikut : Tabel RE.1 Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Sasaran(IKU Dominan) 1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 3. Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 11 Tercapai 100% 1 Tercapai 100% 3 Tercapai 100% 4. Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran 8 Tercapai 100,% dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 6 Tercapai 100,% 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat 2 Tercapai 44,44% Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan 15 Tercapai 100% Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 8. Meningkatnya Penerapan Sistem 7 Tercapai 100% Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Capaian Rata-Rata Indikator Kinerja 93,06% Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sersebut dilakukan dengan jangkauan wilayah yang sangat luas terkait dengan lingkup area kerjanya sebanyak 39 daerah terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, serta pemerintah vi

Provinsi Jawa Timur. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah menandatangani naskah kerja sama atau nota kesepahaman (Memorandum Of Understanding) dengan semua pemerintah daerah. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari komitmen yang tinggi segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam Tapkin 2013 dan untuk memenuhi kebutuhan stakeholders di wilayah Provinsi Jawa Timur. Faktor faktor pendukung keberhasilan pencapaian atas indikator kinerja yang telah ditetapkan pada Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur antara lain sebagai berikut : 1. Adanya koordinasi dengan Kedeputian, Rendal dan Pembina BPKP Pusat. 2. Kerja sama yang baik dengan Instansi Pememerintah Pusat, Pemerintah Provinsi/ Kabupaten, Kota, BUMD/BUMN/BUL di wilayah di Provinsi Jawa Timur yang tercermin pada permintaan kerjasama dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa timur ( sosialisasi/ bimbingn teknis/ assistensi/pendampingan terkait dengan pemberdayaan pemerintah daerah dan penerapan good corporate governance). 3. Kerja sama yang baik dengan instansi penyidik yang tercermin pada permintaan untuk melakukan audit investigatif, bantuan perhitungan kerugian negara dan ditindaklanjuti dengan pemberian keterangan ahli. 4. Kompetensi SDM yang memadai dan dukungan software yang dikembangkan oleh BPKP Pusat maupun Perwakilan BPKP Provinsi JawaTimur. 5. Keinginan pemerintah daerah dan BUMN/BUMD/BUL untuk meningkatkan akuntabilitas dan tranparansi tatakelola yang baik (good Governance) Namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan selama melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam tahun 2013 sebagai berikut : 1. Untuk penugasan yang berdasarkan permintaan dari stakeholder, sebagian tidak dapat tepat waktu sesuai Rencana Mulai Pemeriksaan (RMP) dalam RKT, karena vii

sangat tergantung pada waktu permintaan dan tersedianya jumlah SDM dan kualifikasi SDM yang memenuhi kompetensi untuk penugasan tersebut. 2. Rendahnya tingkat penerapan jabatan fungsional auditor dan upaya peningkatan kapabilitas APIP antara lain disebabkan kurangnya komitmen Pemda kabupaten dan kota dalam upaya peningkatan kapabilitas APIP, dan fasilitasi penerapan JFA pada APIP yang belum dilakukan secara intensif, 3. Tingkat ketergantungan yang tinggi kepada instansi penyidik dalam hal pemenuhan bukti-bukti yang diperlukan atas pelaksanaan audit investigatif, khususnya bantuan perhitungan kerugian negara. Atas berbagai permasalahan tersebut telah dilakukan berbagai upaya/strategi pemecahan antara lain: a. Mengefektifkan pemanfaatan SDM yang tersedia dengan melaksanakan penugasan berdasarkan skala prioritas atau permintaan yang bersifat urgent dan strategic. b. Peningkatan kompetensi SDM untuk memenuhi permintaan Stakeholder c. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan peningkatan kapabilitas APIP dan penerapan JFA. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP nomor PER-955/K/SU/2011, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta menyelenggarakan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan; 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah; 5. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah; 6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah; 7. Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil dan kontrak kerja sama, badanbadan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pinjaman /bantuan luar negeri yang diterima Pemerintah Pusat, dan Badan Usaha 1

Milik Daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 8. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan usaha lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku; 9. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya, maupun yang berasal dari pengaduan masyarakat; 10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. B. Aspek Strategis Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983 sebagai transformasi dari Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN). Tahun 2001 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPND sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013. Dalam Pasal 52 disebutkan, BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di 2

bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, BPKP diberikan mandat untuk melaksanakan: 1. Asistensi kepada kementerian/lembaga/pemerintah daerah untuk meningkatkan pemahaman bagi pejabat pemerintah pusat/darah dalam pengelolaan keuangan keuangan Negara/daerah, meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan meningkatkan kualitas laporan keuangan dan tata kelola; 2. Evaluasi terhadap penyerapan anggaran kementerian/lembaga /pemerintah daerah, dan memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis percepatan penyerapan anggaran; 3. Audit tujuan tertentu terhadap program-program strategis nasional yang mendapat perhatian public dan menjadi isu terkini; 4. Rencana aksi yang jelas, tepat dan terjadwal dalam mendorong penyelenggaraan SPIP pada setiap kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) disebutkan bahwa BPKP memperoleh mandat sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur merupakan satuan kerja instansi vertikal BPKP sebagai pelaksana di daerah, dengan wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. 3

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Kegiatan dan layanan produk organisasi dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan mandat sesuai Inpres Nomor 4 tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 serta pencapaian indikator kinerja dalam tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Audit Keuangan 2. Audit Operasional 3. Audit Kinerja 4. Audit dengan tujuan tertentu 5. Bimbingan teknis/konsultasi/asistensi/pendampingan 6. Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan Sistem 7. Evaluasi kebijakan 8. Evaluasi Efektivitas Program 9. Asessment Good Corporate Governance (GCG), 10. Sosialisasi 11. Kajian Pengawasan 12. Audit Investigasi atas Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) 13. Audit Investigasi atas atas Kasus berindikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK) 14. Audit Investigasi atas Klaim/Eskalasi 15. Perhitungan Kerugian Keuangan Negara. 16. Pemberian Keterangan Ahli D. Struktur Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur memiliki struktur sebagai berikut: 4

Kepala Bagian Tata U h Subbagian Program & Pelaporan Subbagian Kepegawaian Subbagia n Keuangan Subbagian Umum Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Akuntabilita s Pemerintah Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Akuntan Negara Bidang Investigasi Masing-masing Bagian/Bidang/Kelompok mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan berkala hasil pengawasan. b. Subbagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan pengembangan pegawai. c. Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. d. Subbagian Umum, mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, perlengkapan, urusan dalam, dan rumah tangga serta pengelolaan perpustakaan. 2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan/hibah luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat, evaluasi hasil pengawasan, dana 5

dekonsentrasi, pendampingan BLUP (Badan Layanan Umum Pusat) dan Inventarisasi. 3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah, serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas dan evaluasi hasil pengawasan. 4. Bidang Akuntan Negara, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan. 5. Bidang Investigasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan usaha lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 6. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. E. Sistematika Penyajian LAKIP Alur dokumen SAKIP BPKP mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan tampak dalam gambar berikut: 6

Rencana Strategis Rencana Kinerja Tahunan Penetapan Kinerja (Performance Contract/Agreement) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Pelaksanaan Anggaran dan Kinerja Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Laporan Kinerja Triwulanan Laporan Realisasi Anggaran Triwulanan LAKIP Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pada dasarnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur selama tahun 2013. Capaian kinerja (performance results) dibandingkan dengan Rencana/Penetapan Kinerja (performance plan) tahun 2013 menggambarkan tingkat keberhasilan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Oleh karena itu, sistematika penyajian atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur selama tahun 2013 dibagi menjadi sebagai berikut : Bab - I PENDAHULUAN Menguraikan secara ringkas tugas, fungsi dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi dan sistematika penyajian. 7

Bab - II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menguraikan mengenai Rencana Strategis 2010-2014, pernyataan Visi, Misi, Tujuan Strategis, Indikator Kinerja Utama, Program dan Kegiatan dan Perjanjian/Penetapan Kinerja untuk tahun 2013. Bab - III AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR PERWAKILAN Pada bab ini menguraikan pencapaian sasaran-sasaran kinerja Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2013, dengan pengungkapan dan hasil pengukuran kinerja. Bab - IV PENUTUP Pada bab ini menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dan penyempurnaan yang dapat dilakukan di masa mendatang. 8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA PERWAKILAN A. Rencana Strategis 2010-2014 Visi, misi, dan tujuan suatu organisasi hanya akan dicapai jika direncanakan dengan cermat dan dengan memperhatikan setiap variabel yang dianggap sebagai faktor kunci dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penyusunan rencana stratejik merupakan hal yang menentukan keberhasilan dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan suatu organisasi. Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Nomor : Kep-2292/PW13/1/2010 tentang Rencana Strategis tahun 2010-2014 menjadi acuan dalam menyusun Rencana Kinerja tahun 2012. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menyusun Dokumen Renstra dan Suplemen Renstra Nomor Kep-21135/PW13/1/2012 tanggal 28 Desember 2012 yang berisi perubahan yang disesuaikan dengan kondisi Provinsi Jawa Timur dengan tetap mengacu kepada Renstra BPKP pusat. Dalam dokumen renstra tersebut dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut: 1. Pernyataan Visi Auditor Presiden Yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas Penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut: Pernyataan sebagai Auditor Presiden merupakan penegasan jati diri BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, yang berbeda dengan 9

aparat pengawasan intern pemerintah lainnya. Visi tersebut menggambarkan sekaligus peran BPKP dan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada Presiden/pemerintah dan stakeholders lainnya. Selain itu, Peran BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan untuk membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih, membantu menghadapi permasalahan yang terjadi dan memberikan masukan/solusi. 2. Pernyataan Misi Misi merupakan tugas yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tugas pokok dan fungsi organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Pernyataan Misi yang tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. b. Membina penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 3. Tujuan Strategis Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan 10

penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama BPKP tercermin dalam sasaran strategis sebagai berikut: a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara. b. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara dari hasil pengawasan. c. Meningkatnya kualitas penerapan tata kelola kepemerintahan/ perusahaan. d. Meningkatnya pemahaman, kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. e. Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah. f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. g. Meningkatnya efektifitas perencanaan dan pelayanan pengawasan serta kualitas pengelolaan keuangan. h. Meningkatnya penerapan sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam kurun waktu 5 tahun serta untuk menjawab pernyataan misi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 4. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam pengawasan akuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan SPIP. Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Renstra tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 11

TABEL 2.1 Indikator Kinerja Utama LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur No Indikator Kinerja Utama Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 1.1 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan 4 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP 5 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset 6 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan 7 Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan Wajar 8 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 9 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 10 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu 11 Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 12 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 2.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 12

No Indikator Kinerja Utama 13 Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal 14 Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik 15 Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 16 Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi 17 Persentase penerapan Fraud Control Plan (FCP) oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP 18 Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK 19 Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP 20 Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga. 21 Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hukum 22 Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum 23 Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat 24 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 25 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada 26 Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 13

No Indikator Kinerja Utama 27 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern 28 Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan 29 Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 30 Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor 31 Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2 Tujuan 6 : Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 6.1 : Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 32 Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) 33 Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu 34 Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu 35 Persentase pengiriman laporan tepat waktu 36 Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standard 37 Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik 38 Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP 39 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim 40 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 41 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian 42 Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian 43 Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP Jawa Timur 14

No Indikator Kinerja Utama 44 Persentase pemanfaatan asset 45 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana 46 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP 47 Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif Sasaran Strategis 6.2 : Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan 48 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi Simonev 49 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM-HP 50 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMAK-BMN 51 Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM 52 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMPEG 53 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS 5. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Program Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu: satu program teknis dan dua program generik sebagai berikut : Program Teknis Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan anggaran sebesar Rp 6.769.806.000,00. Program Generik 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan anggaran sebesar Rp 22.735.897.000,00 15

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP dengan anggaran sebesar Rp485.000.000,00. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2013 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan No Kegiatan Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan pada K/L/Pemda 2 Sosialisasi/Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKD, dan Asistensi SIMDA kepada Pemerintah Daerah 3 Audit Keuangan PHLN 4 Audit Kinerja PPIP 5 Sosialisasi/Asistensi/Bimbingan Teknis SIA PDAM dan Inventarisasi 2. Sasaran Strategis: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 1 Audit Tujuan Tertentu (Cost Saving) 2 Kegiatan Clearance Assets 3. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 1 Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan 2 Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan Sistem Terkait Pengelolaan BUMN/BUMD/BUL 3 Bimbingan Teknis, Konsultasi, Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan dan Kajian Mengenai Penerapan GCG dan KPI pada BUMN/BUMD/BUL 4 Assessment Penerapan GCG di BUMN/BUMD/BUL 5 Penyusunan Profil BUMN/BUMD/BUL 6 Bimtek, Konsultasi, Asistensi, Sosialisasi, Pendampingan pada BUMD, atas Sistem Informasi Akuntansi PDAM 7 Asistensi Penyusunan Pedoman/Modul Aset Manajemen PDAM 8 Sosialisasi dan Workshop SAK ETAP 4. Sasaran Strategis: Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran, dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 1 Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) 2 Asistensi Fraud Control Plan 16

No Kegiatan 3 Audit Investigatif 4 Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 5 Pemberian Keterangan Ahli 6 Kajian Peraturan yang Berindikasi KKN 7 Audit Penyesuaian Harga dan Klaim 8 Penyelesaian Hambatan Pembangunan 5. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 1 Penyusunan Pedoman Teknis (Desain) Penyelenggaraan SPIP 2 Sosialisasi SPIP 3 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 4 Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP 6. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 1 Sosialisasi Penerapan Tata Kelola 2 Pelaksanaan Assessment Penerapan Tata Kelola APIP 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 1 Penyusunan dan Evaluasi Rencana 2 Pengelolaan Kepegawaian dan Organisasi 3 Pengelolaan Anggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah 4 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan Serta Pembayaran Gaji/Tunjangan 5 Penyelenggaraan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Presiden/Pemerintah dan Internal BPKP 6 Pembinaan JFA dan Penyelenggaraan Diklat 7 Fasilitasi Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 8. Sasaran Strategis: Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan 1 Perancangan dan Pengembangan Aplikasi Komputer Program 3: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP 9. Penunjang 1 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP B. Perjanjian Kinerja Tahun 2013 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis, dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini ditahun 2013 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, 17

dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2013, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah dilakukan perubahan. Perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat 53 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja BPKP Tahun 2013 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan 4 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP % 90 % 90 % 40 % 90 5 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset % 50 6 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan 7 Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan Wajar 8 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 9 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 10 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu % 50 % 90 % 90 % 90 % 85 18

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 11 Persentase BUMD yang laporan keuangannya % 55 memperoleh opini minimal WDP 2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 12 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat % 90 3. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 13 Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal 14 Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik 15 Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik % 50 % 90 % 60 4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 16 Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program % 90 anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi 17 Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP 18 Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK % 75 % 100 19 Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP % 95 20 persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga. 21 Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hokum 22 Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hokum 23 Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat % 100 % 95 % 95 % 100 19

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 24 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP % 30 25 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada % 80 26 Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 27 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern 28 Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan 29 Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur % 10 % 10 % 5 % 85 6. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 30 Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor 31 Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2 % 75 % 0 7. Sasaran Strategis : Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 32 Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) % 96 33 Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu 34 Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu % 80 % 75 35 Persentase pengiriman laporan tepat waktu % 92 36 Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar 37 Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik 38 Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP 39 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim % 100 % 85 % 100 % 95 20

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 40 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur % 8,25 41 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian 42 Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian 43 Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP Jawa Timur % 7,80 % 96 % 90 44 Persentase pemanfaatan asset % 100 45 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana 46 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP % 8,10 % 93,00 8. Sasaran Strategis : Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan 47 Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif 48 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi Simonev 49 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM-HP 50 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMAK-BMN % 94 % 85 % 85 % 96 51 Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM % 100 52 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMPEG 53 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS % 90 % 65 21

III. AKU UNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA P engukuran capaian kinerja tahun 2013 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2013 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2013. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukurann pencapaian tujuan/sasaran strategis, BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasarann strategis secara langsung. Akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawaa Timur dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan visi/misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuann dan program yang telah ditetapkan melalui Renstra dan Rencana Kinerja/Penetapan Kinerja. Pengukurann capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisiss lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapann strategi peningkatan kinerja di tahun 2014 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performancee improvement). 22

Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP. Capaian atas 53 IKU adalah sebesar 106,38% secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 1.1 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan 4 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP 5 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Aset 6 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Aset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan 7 Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan WTP 8 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 9 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 10 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu 11 Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP % 90 300 333,33 % 90 100,00 111,11 % 40 53,85 134,62 % 90 100 111,11 % 50 43,60 87,20 % 50 76,47 152,94 % 90 100 111,11 % 90 100 111,11 % 90 100 111,11 % 85 100 117,65 % 55 89,47 162,68 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 1 140,36 Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 23

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian 12 Persentase hasil pengawasan BUN yang % 90 100 111,11 disampaikan ke Pusat Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 2.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 13 Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal % 50 100 200,00 14 Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik 15 Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik % 90 100 111,11 % 60 44,74 74,57 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 3 128,56 Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 16 Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi 17 Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP 18 Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK 19 Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP % 90,00 92,00 102,22 % 75,00 60,00 80,00 % 100,00 100,00 100,00 % 95,00 50,00 52,63 20 Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga. 21 Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hukum 22 Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum 23 Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat % 100,00 100,00 100,00 % 95,00 100,00 105,26 % 95,00 100,00 105,26 % 100,00 100,00 100,00 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 4 93,17 24

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 24 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 % 30 33,33 111,11 25 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada % 80 100 125,00 26 Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 % 10,00 20,51 205,13 27 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern 28 Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan 29 Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur % 10,00 20,51 205,13 % 5 10,26 205,13 % 85 95 111,76 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 5 160,54 Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 30 Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor 31 Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2 % 75 33,33 44,44 % 0 0 0 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 6 22,22 Tujuan 6 : Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 6.1 : Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 32 Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) % 96 99,85 104,01 33 Persentase pelaksanaan penugasan % 80 80 100 pengawasan yang tepat waktu 34 Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu % 75 80,33 107,11 35 Persentase pengiriman laporan tepat waktu % 92 100 108,70 36 Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar 37 Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik % 100 100 100 % 85 92 108,24 25

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian 38 Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan % 100 100 100 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP 39 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir % 95 100 105,26 dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim 40 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP % 8,25 7 84,85 Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 41 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP % 7,80 7,5 96,15 Jatim terhadap layanan kepegawaian 42 Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian % 96,00 100 104,17 43 Persepsi Publik yang positif terhadap % 90,00 94,92 105,47 Perwakilan BPKP Jawa Timur 44 Persentase pemanfaatan asset % 100,00 99,92 99,92 45 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP % 8,10 7,70 95,06 Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana 46 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP % 93,00 100 107,53 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 7 101,76 Sasaran Strategis 6.2 : Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan 47 Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif 48 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi Simonev 49 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM-HP 50 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMAK-BMN % 94 100 106,38 % 85 85,04 100,05 % 85 85,04 100,05 % 96 100 104,17 51 Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM % 100 100 100 52 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMPEG 53 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS % 90 86,67 96,30 % 65 30 46,15 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 8 93,30 Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi anggarannya pada Lampiran 1. 26

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2013 dengan capaian 2012, serta mengaitkannya dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana dirinci dalam Lampiran 2. Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut: 1) Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah merupakan tekad BPKPP sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan penyusunann ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/ /L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. 27

Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan diindikasikan oleh tiga IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bersama sembilan IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan / Target Capaian 2012 2013 (Penurunan) KInerja 2013 / 2014 Target 2014 1 Persentase IPP yang % 100 300 200 95 315,79 mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya % 97,34 100,00 2,66 95 105,26 memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase Pemda % 48,72 53,85 5,13 50 107,69 yang menerapkan SIMDA Keuangan 4 Persentase pemda % 100 100-95 105,26 yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP 5 Persentase Pemda % 43,60 43,60-60 72,67 yang menerapkan SIMDA Aset 6 Persentase pemda % 23,52 76,47 52,95 60 127,45 yang menerapkan SIMDA Aset tanpa kualifikasi asset pada Laporan Keuangan 7 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar % 100 100-95 105,26 28