DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan Produk 3 E. Struktur Organisasi dan Sumber Daya 4 F. Sistematika Penyajian 6 BAB II Rencana dan Perjanjian Kinerja 7 A. Rencana Strategis B. Perjanjian Kinerja Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja 22 A. Capaian Kinerja 22 B. Analisis Capaian Kinerja 25 Sasaran Strategis 1 25 Sasaran Strategis 2 32 Sasaran Strategis 3 34 Sasaran Strategis 4 36 Sasaran Strategis 5 43 Sasaran Strategis 6 45 Sasaran Strategis 7 47 Sasaran Strategis 8 57 Bab IV Penutup 60 Lampiran : Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012 Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2012 dengan Tahun 2011 dan Target Tahun Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2012 Perbandingan Realisasi Tahun 2012 dengan Tahun 2011 dan Target Tahun Opini BPK atas LKPD Tahun Capaian Kinerja BUMD Tahun Buku 2011

3 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disampaikan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP. LAKIP berisi informasi mengenai keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan/sasaran strategis dan pelaksanaan program/kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra yang kemudian dijabarkan setiap tahunnya dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin). Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tersebut di atas, sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri PAN dan RB tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012, program dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dimodifikasi dengan menambah perspektif sasaran strategis beserta Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran. Penyusunan LAKIP telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja berupa Sistem Informasi Manajemen Monitoring dan Evaluasi Rencana Kegiatan Tahunan (SIM MonevRKT) dan Sistim Akuntansi Instansi (SAI). Kami berharap semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat berguna sebagai masukan bagi upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Laporan ini kiranya juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang obyektif bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban tugas yang telah diamanatkan. Yogyakarta, 22 Januari 2013 Kepala Perwakilan, Condro Imantoro NIP Kata Pengantar i

4 RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan dalam tahun Sebagaimana visi BPKP, visi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Berpijak pada visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta mendorong upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN Untuk mewujudkan visi, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah. Dalam mencapai visi dan misi, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun , yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah. Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak Ringkasan Eksekutif ii

5 lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor : B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2012 untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 merupakan kontribusi dari capaian 3 (tiga) program yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP, Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP. Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 secara ringkas dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 Capaian Sasaran Strategis No Sasaran Strategis Capaian Sasaran 1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Tercapai 100% 2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar Tercapaia 100% 87,50% 3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Tercapai 100% 60% IPD dan terselenggaranaya GG pada 75% BUMN/BUMD 4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, Tercapai 100% BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80% 5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 55,55% 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern Tercapai 69,45% pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan Tercapai 100% sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% 8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan Tercapai 100% Ringkasan Eksekutif iii

6 No Sasaran Strategis Capaian Sasaran keputusan bagi pimpinan Pengukuran capaian sasaran strategis dilakukan menggunakan indikator kinerja utama (IKU) yang merepresentasikan peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU dominan (yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis) dari 35 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun Pengukuran dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang tidak mencapai target. Realisasi capaian delapan sasaran strategis tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Ada dua IKU dominan yang merepresentasikan capaian sasaran strategis ini. Realisasi tahun 2012 adalah sebagai berikut : a. Persentase IPP yang mendapatkan pendampingan penyusunan laporan keuangan. Dalam tahun 2012 jumlah IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 23 IPP tingkat wilayah (UAW) atau 100% dari 23 IPP tingkat wilayah (UAW) yang berada di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Dalam tahun 2012 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50% Capaian sasaran strategis ini ditunjukkan oleh IKU dominan berupa Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti. Pada tahun 2012 terdapat 6 saran/rekomendasi hasil audit operasional PNBP yang telah ditindaklanjuti atau 85,71% dari jumlah saran/rekomendasi sebanyak 7 saran/rekomendasi, capaian IKU ini sebesar 97,95% dari target sebesar 87,50%. 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Ringkasan Eksekutif iv

7 Keberhasilan sasaran strategis ini diindikasikan oleh pencapaian dua IKU dominan yaitu Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM dan Persentase BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. Dari hasil audit pelayanan tahun 2012, jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM sebanyak 8 IPD atau 88,89% dari 9 IPD yang diaudit. Dibandingkan targetnya, maka capaian IKU ini sebesar 148,15%. Sementara itu, jumlah BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI sebanyak 9 BUMN/BUMD atau 100% dari target. Sehingga capaian IKU ini sebesar 100% dari target yang ditetapkan. 4. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi sebesar 80% Pencapaian sasaran strategis ini diindikasikan oleh capaian IKU dominan berupa Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan sosialisasi program anti korupsi kepada 12 kelompok masyarakat atau tercapai 100% dari target, sehingga capaian IKU adalah 100%. 5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Sasaran strategis ini dindikasikan oleh IKU dominan berupa Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Capaian IKU diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 4 Pemda atau 33,33% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 12 Pemda. Dibandingkan target sebesar 60% maka capaian IKU sebesar 55,56%. 6. Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Satu-satunya IKU yang mengindikasikan capaian sasaran strategis ini adalah Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA yang diukur dengan jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak lima Pemda atau 41,67% dari jumlah Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak dua belas Pemda. Dengan target 60%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 69,45%. 7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% Dua IKU dominan yang menunjukkan capaian sasaran strategis ini terdiri dari Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisir dan Persentase kesesuaian Ringkasan Eksekutif v

8 laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan SAP. IKU dominan pertama diukur dari jumlah rencana pengawasan yang terealisasi dibandingkan dengan rencana pengawasan yang ditetapkan. Jumlah rencana pengawasan tahun 2012 yang terealisasi sebanyak 359 PP atau 90,43% dari rencananya sebanyak 397 PP. Dengan target 90%, maka capaian IKU adalah sebesar 100,48%. IKU dominan kedua diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan. Hasil reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 tidak terdapat catatan dari Inspektorat, sehingga tercapai 100%. Dibandingkan dengan target sebesar 90%, maka capaian IKU ini sebesar 125%. 8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibandingkan dengan jumlah sistem informasi yang telah dikembangkan oleh BPKP. Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak sepuluh sistem informasi telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau mencapai 100% dari target. Selain pencapaian sasaran strategis tersebut, beberapa prestasi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun 2012 adalah : a. Menjadi juara umum lomba kehumasan BPKP tahun 2012 dengan memperoleh dua kategori juara yaitu sebagai juara terbaik 1 kategori majalah internal dan juara terbaik 1 kategori pengelolaan website. b. Menjadi juara dua lomba Adi Pakarti tahun c. Menjadi tiga besar Satker dan SKPD teladan berprestasi lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencapai sasaran strategis tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,19% dari anggaran sebesar Rp ,00. Sebagian besar sasaran strategis tahun 2012 telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Keberhasilan dalam mencapai target kinerja didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut: Ringkasan Eksekutif vi

9 a. Komitmen yang kuat dari jajaran pimpinan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada stakeholders. b. Kapabilitas, komitmen dan dedikasi dari pegawai dalam melaksanakan tugas. c. Suasana kerja yang kondusif dengan sikap kebersamaan yang telah tumbuh dengan baik diantara pegawai. d. Kerjasama yang baik dari instansi Pemerintah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta serta stakeholder lainnya. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis di masa yang akan datang. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran personil Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas kinerja di masa yang akan datang. Sebagai upaya peningkatan kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut: a. Melakukan evaluasi internal secara periodik mengenai keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan program dan kegiatan serta mengambil langkahlangkah riil untuk menyelesaikan permasalahan yang dijumpai. b. Mengembangkan manajemen perubahan dan memantapkan sinergitas Reformasi Birokrasi, SPIP, dan Budaya Kerja agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif serta terwujudnya pengendalian risiko strategis dan risiko operasional. c. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pemantapan pengembangan knowledge based management dalam berbagai aspek sehingga diharapkan lebih responsif dalam melaksanakan tugas-tugas teknis (audit dan non audit) maupun non teknis (penunjang). Ringkasan Eksekutif vii

10 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG L aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2012 guna mewujudkan sasaran strategis yang ditetapkan. LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP. B. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP /K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan fungsi: 1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan. 2) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja dan pengurusan barang milik/kekayaan negara. 3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah. 4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah. 5) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan good governance. Bab I Pendahuluan 1

11 6) Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 7) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan. 8) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan SPIP. 9) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat/ pemerintah daerah, BUMD dan BUMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan. 10) Memberikan sosialisasi dan asistensi penerapan Badan Layanan Umum (BLU). 11) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. C. ASPEK STRATEGIS 1. Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61 Tahun 2012 tanggal 2 Februari 2012, wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disamping meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, juga meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap. 2. Peran Strategis Perwakilan BPKP Peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah mendukung pemerintah dalam meningkatkan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan berkeadilan. Untuk mendukung berjalannya fungsi negara/pemerintah tersebut, maka Perwakilan BPKP Daerah Istimewa memposisikan diri untuk lebih memfokuskan dalam memberikan analisis-analisis kebijakan publik baik yang bersifat makro (lingkup nasional) maupun yang bersifat mikro (kewilayahan), memberikan dukungan sesuai keahlian dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan check and balance atas pelaksanaan program-program pemerintah. Hal ini perlu dilakukan karena proses suatu pelayanan publik dimulai dari bagaimana pemerintah mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan mencapai hasil dari kebijakan tersebut. Kemampuan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendukung fungsi dan peran negara dalam memberikan pelayanan publik Bab I Pendahuluan 2

12 membutuhkan adanya peningkatan pemahaman dari pejabat fungsional auditor mengenai konsep palayanan publik. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, negara/pemerintah membutuhkan informasi-informasi yang dapat membantu dalam mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan meningkatkan hasil kinerja kebijakannya. Oleh karena itu, setiap pejabat fungsional auditor harus memfokuskan diri pada pemahaman dan penguasaan atas pelayanan publik, harus mampu melakukan analisis kebijakan, harus mampu menjadi agen perubahan (change agent) dari setiap perkembangan pelayanan publik, harus mampu menjalankan peran sebagai konsultan untuk membantu setiap instansi pemerintah dalam menerapkan SPIP sebagai bagian integral dalam proses pelayanan publik, dan tetap menjalankan peran sebagai auditor untuk mengefektifkan fungsi check and balance. Perwakilan BPKP Daerah Istimewa sebagai bagian organisasi BPKP berperan penting dalam mendukung BPKP mencapai visinya sebagai Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. BPKP sebagai auditor presiden yang bersifat proaktif merupakan resultan dari daya antisipasi, responsi, dan persuasi untuk menciptakan iklim kerja partisipatoris yang tentunya akan menjadi kunci bagi peningkatan peran BPKP. Untuk mencapai visi tersebut, BPKP perlu mengerahkan seluruh sumber daya yang ada yaitu sumber daya manusia (SDM), dana, sarana dan prasarana secara optimal, efisien dan efektif. Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, wajib meningkatkan peran dalam mendukung BPKP melaksanakan misinya untuk mencapai visi yang dicita-citakan. D. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kegiatan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP dengan produk layanan meliputi : 1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektor 2. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara 3. Pengawasan atas penugasan presiden Bab I Pendahuluan 3

13 4. Pendampingan Reviu LKPP/LKPD 5. Pengawasan penerimaan negara 6. Pengawasan PHLN 7. Assessment, Evaluasi GCG, KPI, Manajemen Risiko 8. Pengawasan Investigatif 9. Bimbingan teknis dan pengembangan sistem pelaporan keuangan 10. Sosialisasi SPIP 11. Diklat SPIP 12. Bimbingan teknis SPIP E. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA 1. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP /K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi : Bagian Tata Usaha Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Bidang Akuntan Negara Bidang Investigasi 2. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia yang tersedia per 31 Desember 2012 sebanyak 152 orang, berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci sebagai berikut: Jenis Jabatan Jumlah Struktural 10 orang Fungsional Auditor 104 orang Fungsional Arsiparis - orang Fungsional Analis Kepegawaian 1 orang Fungsional Umum 35 orang Bab I Pendahuluan 4

14 Pranata Komputer Jenis Jabatan Total Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Jumlah 2 orang 152 orang Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah pegawai tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Jenjang Pendidikan Jumlah Pasca Sarjana 9 orang Sarjana/Diploma IV 75 orang Diploma III 40 orang Diploma I - orang SLTA 25 orang SLTP 1 orang SD 2 orang Total 152 orang Dibandingkan dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2011 sebanyak 160 orang, jumlah pegawai per 31 Desember 2012 berkurang sebanyak 8 orang disebabkan adanya pegawai yang pensiun selama tahun 2012 sebanyak 3 orang, mutasi keluar/dipindahkan ke unit lain sebanyak 13 orang, dan mutasi masuk dari unit lain sebanyak 7 orang. 3. Sumber Daya Keuangan Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun anggaran 2012 dibiayai dari DIPA Tahun 2012 dan dari dana yang disediakan oleh pihak ketiga. Jumlah anggaran selama tahun 2012 seluruhnya sebesar Rp ,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp ,00 atau 99,19% dari anggaran. Rincian anggaran dan realisasi keuangan tersebut nampak dalam tabel berikut: Anggaran Realisasi URAIAN % (Rp) (Rp) Bagian Anggaran BPKP (DIPA) , ,00 99,12 Di luar Bagian Anggaran BPKP , ,00 100,00 Jumlah , ,00 99,19 Bab I Pendahuluan 5

15 4. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2012 sebagai berikut : NO URAIAN Per 31 Des 2012 (Rp) Per 31 Des 2011 (Rp) %Naik/ (Turun) 1 Tanah Peralatan dan Mesin ,76 3 Gedung dan Bangunan ,88 4 Aset tetap lainnya ,52 5 Konstruksi Dlm Pengerjaan Jumlah ,82 F. SISTEMATIKA PENYAJIAN Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 terdiri dari empat bab. Bab I Pendahuluan memuat informasi tentang latar belakang penyusunan Lakip, tugas dan fungsi, aspek strategis, gambaran kegiatan dan produk layanan, serta struktur organisasi dan sumber daya. Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang Rencana Strategis tahun dan perjanjian kinerja. Dalam uraian tentang rencana strategis dijelaskan tentang pernyataan visi, misi, tujuan strategis, indikator kinerja utama, serta program dan kegiatan. Bab III Akuntabilitas Kinerja menguraikan capaian kinerja setiap sasaran strategis dan indikator kinerja utama beserta analisisnya. Dalam uraian analisis capaian kinerja dijelaskan mengenai gambaran umum setiap indikator kinerja utama, realisasi capaian, hambatan tidak tercapainya atau dukungan tercapainya target, perbandingan realisasi indikator kinerja utama tahun 2012 dengan tahun 2011, dan perbandingan realisasi indikator kinerja utama tahun 2012 dengan target indikator kinerja utama pada akhir periode Renstra tahun Bab I Pendahuluan 6

16 BAB II RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA S ebagai salah satu unit kerja BPKP yang berada di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan program-program yang ditetapkan oleh BPKP. Program pada Renstra BPKP periode telah diselaraskan dengan program yang direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, program-program BPKP meliputi satu program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP. Berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis, serta merekonstruksi Indikator Kinerja Utama. Hal yang sama juga dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga sejak tahun 2012 dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Perubahan tersebut sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November Sasaran dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. A. Rencana Strategis Penyusunan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan Kementerian/Lembaga dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 7

17 fungsinya. Renstra-KL merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan mendukung pencapaian program-program prioritas pemerintah. Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun adalah sebagai berikut: visi : Auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas Visi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor Presiden merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian diharapkan informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh Auditor Presiden bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi. Auditor Presiden yang responsif mengandung makna bahwa dalam menjalankan perannya, Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan segera memberikan respon/masukan kepada pengambil kebijakan. Bersifat interaktif yang mengandung makna bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan pengertian tersebut maka komunikasi antara Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan stakeholders haruslah selalu terjalin dengan baik dan efektif. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta harus membuka saluran-saluran komunikasi yang efektif, menjalin kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam menjalankan perannya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sifat interaktif ini mendorong perlunya kemampuan dan kompetensi yang tinggi bagi para auditor Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berperan sebagai guru, expert, maupun tempat bertanya yang dapat diandalkan di bidang pengawasan. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 8

18 Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyatakan dalam visinya sebagai Auditor Presiden yang terpercaya, yang berarti Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki integritas yang tinggi yang didukung profesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas dan bermanfaat bagi shareholders dan stakeholders di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Prinsip akuntabilitas keuangan negara menghendaki bahwa proses pengambilan keputusan atau kinerja keuangan negara dapat dimonitor, dinilai, dan dikritisi. Selain itu, pertanggungjawaban keuangan negara tersebut harus dapat ditelusuri sampai ke bukti dasarnya (traceableness) dan dapat diterima secara logis (reasonableness). Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor Presiden di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta berperan membantu pengawasan dalam bidang keuangan negara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta agar akuntabilitas Presiden dapat memuaskan seluruh rakyat Indonesia dan rakyat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tiga ciri yaitu akuntabel, transparan dan partisipatif. Hal ini berarti bahwa pertanggungjawaban keuangan negara harus dapat diandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan serta berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas mendukung akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Negara. Misi Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Misi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN. 2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah. 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten 4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 9

19 Misi pertama berkaitan dengan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor Presiden di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus menegaskan bahwa misi ini dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN. Inti misi ini terkait dengan kegiatan pengawasan intern pemerintah yang pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah (value added) melalui dua peran utama yaitu aktivitas assurance dan consulting. Dengan peran tersebut, fungsi utama Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah memberikan umpan balik (feedback) sebagai bahan masukan bagi Presiden/ Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan memberikan rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), serta membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya. Dalam misi pertama ini juga termasuk kegiatan dalam rangka membantu aparat penegak hukum dan pemerintah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mencegah dan mengurangi KKN, yang dilakukan dalam bentuk pengawasan investigatif, pemberian keterangan ahli, dan perhitungan kerugian negara. Misi kedua berkaitan dengan peran BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memperkuat dan menunjang efektivitas SPI atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdiri dari BPKP, Itjen Kementerian, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota. Selain itu, untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Akuntabilitas kinerja Presiden merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah, sehingga perlu juga dipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 10

20 Misi ketiga adalah misi pengimbang bahwa kinerja yang berorientasi ke luar tak mungkin terwujud tanpa adanya proses kerja internal yang baik maupun proses kerja sesama APIP yang sinergis. Dengan adanya proses kerja sesama APIP yang sinergis diharapkan akan menghasilkan kinerja APIP yang maksimal. Hal ini merupakan jawaban atas arahan Presiden akan perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, dan berorientasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Misi keempat merupakan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor Presiden di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. PASs adalah alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berbasis web, on-line, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) tentang implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati realtime sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. Tujuan Strategis Penetapan tujuan organisasi merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan-tujuan strategis dikaitkan dengan misinya adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara 2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik 3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara 4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah 5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 11

21 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah. Sasaran Strategis Sasaran Strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan. Sasaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang periode capaiannya lebih pendek yaitu paling lama satu tahun. Adapun sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD; b. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%; c. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD; d. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80%; e. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda; f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda; g. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%; dan h. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. IKU Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diletakkan pada perspektif manfaat baik yang bersifat outward looking maupun inward looking. Perspektif pertama, outward looking yaitu perpektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal. Sedangkan perspektif kedua, inward looking yaitu perspektif manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator kinerja utama dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 12

22 kinerja utama digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator keluaran (output). Tabel 2.1. di bawah ini menyajikan indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tujuan Strategis Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara 2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik 1. Meningkatnya Persentase IPP yang mendapat pendampingan kualitas 95% penyusunan Laporan Keuangan LKKL dan 95% Persentase IPD yang laporan keuangannya LKPD memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke BPKP Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke BPKP Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi 2. Tercapainya optimalisasi Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti penerimaan Persentase laporan pengawasan BUN yang negara sebesar disampaikan tepat waktu 87,50% 1. Terselenggaranya SPM pada 60% Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal IPD dan terselenggaranya Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan GG pada 75% sosialisasi/asistensi GCG/KPI BUMN/BUMD Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan 1. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan Kelompok masyarakat yang mendapat sosialisasi Program Anti Korupsi Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 13

23 Tujuan Strategis Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama memudahkan pengungkapan kasus K/L/Pemda, BUMN/BUMD yang merugikan dalam upaya keuangan negara pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80% 4. Terciptanya 1. Meningkatnya efektivitas kualitas penyelenggaraan penerapan SPIP SPIP di 70% K/L/Pemda 5. Meningkatnya 1. Meningkatnya kapasitas aparat kapasitas aparat pengawasan intern pengawasan pemerintah yang intern pemerintah profesional dan yang profesional kompeten dan kompeten pada 80% Pemda 2. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja fraud yang mendapatkan sosialisai/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan audit HKP, Eskalasi, dan Klaim Persentase pelaksanaan audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai standar Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas 14

24 Tujuan Strategis Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah 1. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di media massa Persentase pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara efektif Program dan Kegiatan Kebijakan dan program serta kegiatan dalam lima tahun mendatang didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan lain seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Kebijakan dan program yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menggambarkan domain BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang meliputi 4 C yaitu Capacity Building (expertise), Current Issues, Clearing House, dan Check and Balance. Penyusunan program dan kegiatan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengacu kepada program dan kegiatan Renstra BPKP yang berpedoman pada kebijakan restrukturisasi program dan kegiatan yang diterapkan dalam penyusunan RPJMN tahun Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Terdapat dua jenis program, yaitu program Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 15

25 teknis dan program generik. Program teknis merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program-program yang digunakan oleh beberapa organisasi eselon I A yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas dan Renstra BPKP , Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berisi 3 program sebagai berikut: 1. Program Teknis : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan anggaran sebesar Rp ,00 2. Program Generik a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan anggaran sebesar Rp ,00 b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan anggaran sebesar Rp ,00 Dari ketiga program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat eselon 2 yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis tahun 2012 disajikan dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Program Sasaran Strategis Kegiatan 1. Program 1. Meningkatnya Pendampingan reviu terhadap LKKL/LKPD Pengawasan Intern kualitas 95% Pendampingan penyusunan LKKL/LKPD Akuntabilitas LKKL dan 95% Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis penyusunan Keuangan Negara LKPD APBD, asistensi SAKD, dan asistensi SIMDA pada dan Pembinaan Pemda Penyelenggaraan Audit keuangan proyek PHLN Sistem Audit kinerja PPIP Pengendalian Intern Quality Assurance pelaksananaan Audit PNPM Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 16

26 Program Sasaran Strategis Kegiatan Pemerintah 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP dan Program Peningkatan Sarana 2. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50% 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80% 5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten Mandiri Evaluasi Penyerapan Anggaran Verifikasi lokasi dan alokasi dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan Pendampingan penyelesaian tindak lanjut hasil audit BPK RI Pendampingan penyusunan LK BUMD Audit PNBP Evaluasi penyerapan anggaran Supervisi/pengamatan atas pelayanan publik Audit kinerja pelayanan Bimtek SAK ETAP pada PDAM Asistensi implementasi SIA pada PDAM Penyusunan profil BUMD Sosialisasi Program Anti Korupsi Sosialisasi/asistensi FCP Audit Investigatif Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara Pemberian Keterangan Ahli Kajian peraturan yang berpotensi TPK Audit penyesuaian harga dan klaim Penyelesaian hambatan pembangunan Sosialisai SPIP Bimtek perbaikan pelaksanaan SPIP Monitoring perbaikan pelaksanaan SPIP Pendampingan riviu pelaksanaan SPIP Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA Sosialisasi dan bimtek penerapan APIP Evaluasi penerapan tata kelola APIP Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 17

27 Program Sasaran Strategis Kegiatan dan Prasarana pada 80% Pemda Aparatur Negara 7. Meningkatnya Penyusunan rencana dan laporan hasil pengawasan BPKP efektivitas perencanaan Pengelolaan kepegawaian pengawasan sebesar 90% dan Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi kualitas pemerintah pengelolaan keuangan Pengelolaan sarana dan prasarana sebesar 100% B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, Penetapan Kinerja (Tapkin) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Penetapan Kinerja (Tapkin) dimanfaatkan oleh setiap pimpinan BPKP untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan menilai keberhasilan atau kegagalan organisasi. Penetapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama, serta target dan anggaran. Target kinerja merepresentasikan komitmen pimpinan dan seluruh pegawai untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memuat 35 indikator kinerja utama tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2.3. Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1. Meningkatnya Persentase IPP yang mendapat pendampingan % 80 kualitas 95% penyusunan Laporan Keuangan LKKL dan 95% Persentase IPD yang laporan keuangannya % 100 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 18

28 Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target LKPD memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN % 100 yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang % 100 disampaikan ke BPKP Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan % 100 presiden yang disampaikan ke BPKP Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan % 80 stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan % 44,44 penyelenggaraan akuntansi 2. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50% 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80% Persentase hasil pengawasan optimalisasi % 85,00 penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase laporan pengawasan BUN yang % 87,50 disampaikan tepat waktu Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal % 60 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan % 100 sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 100 Kelompok masyarakat yang mendapat sosialisasi Pokmas 12 Program Anti Korupsi Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko IPP/IPD/ 8 fraud yang mendapatkan BUMD/ sosialisai/da/asistensi/evaluasi FCP BLUD Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang IPP/IPD/ 2 dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK BUMD/ BLUD Persentase pelaksanaan penugasan audit HKP, Eskalasi, dan Klaim % 80 Persentase pelaksanaan audit investigasi, % 80 perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh % 80 instansi berwenang Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai % 100 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 19

29 Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target standar Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat % Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 % 60 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi Pemda 6 penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemda 6 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi % 60 penerapan JFA Persentase jumlah rencana pengawasan yang % 90 terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan % 100 Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Skala 7,30 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap layanan kepegawaian Likert 1 sd 10 Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam DIPA % 100 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Skala 7,30 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Likert 1 sd 10 Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Kali 24 Daerah Istimewa Yogyakarta di media massa Persentase pemanfaatan asset % 100 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Skala 7,30 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap layanan sarpras Likert 1 sd 10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit % 100 Inspektorat Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan Instansi 6 atau diassessment tata kelola APIP 8. Terselenggaranya Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara Sistem 10 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 20

30 Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan efektif Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 21

31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 diketahui berdasarkan hasil dari pengukuran capaian kinerja. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja tahun Ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkannya dengan target yang ditetapkan. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih mendalam terhadap capaian yang di bawah target untuk mengetahui faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja pada tahun 2013 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Untuk menghindari distorsi perhitungan, pengukuran capaian sasaran strategis dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hasil pengukuran terhadap 35 IKU Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana tampak pada Tabel 3.1 berikut ini. Bab III Akuntabilitas Kinerja 22

32 Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Capaian (%) Sasaran Strategis 1.1 : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan % ,00 Laporan Keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP % Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang % memperoleh opini dukungan Wajar 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke % ,24 88,24 Pusat 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang % ,86 92,86 disampaikan ke Pusat 6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders % 80 52,00 65,00 7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan % 44,44 55,56 125,02 penyelenggaraan akuntansi Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 8 Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan % 85 85,71 100,84 negara/daerah yang ditindaklanjuti 9 Persentase laporan pengawasan BUN disampaikan tepat waktu % 87,50 89,87 102,71 Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik Sasaran Strategis 2.1 : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 10 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar % 60 88,89 148,15 Pelayanan Minimal 11 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi % GCG/KPI 12 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % Tujuan Strategis 3 : Terciptanya Iklaim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 13 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Pokmas IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang IPP/IPD/ mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP BUMD/ BLUD 15 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian IPP/IPD/ peraturan yang berpotensi TPK BUMD/ BLUD 16 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga % Bab III Akuntabilitas Kinerja 23

33 No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%) 17 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA % ,33 128,79 18 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi % 80 66,67 83,34 berwenang 19 Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai standar % Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat % Tujuan 4 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 21 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP % 60 33,33 55,56 Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP Pemda sesuai PP No 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Pemda ,33 Intern Tujuan 5 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 24 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA % 60 41,67 69,45 Sasaran Strategis 5.2 : Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% 25 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang % 90 90,43 100,48 terealisasi 26 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP % dengan SAP 27 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan Skala 7,30 7,41 101,51 kepegawaian likert 1 sd Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran Skala 7,30 7,38 101,10 yang diajukan sesuai prosedur likert 1 sd Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Kali ,50 31 Persentase pemanfaatan asset % Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Skala 7,30 7,68 105,21 likert 1 sd Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat % Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment Instansi tata kelola APIP Tujuan Strategis 6 : Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal Bagi Presiden/Pemerintah Sasaran Strategis 6.1 : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 35 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Bab III Akuntabilitas Kinerja 24

34 Uraian lebih lengkap tentang capaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khusunya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Analisis tentang enam sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut : Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Melalui sasaran strategis ini, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan berbagai upaya strategis yang dilaksanakan. Di antaranya dengan komunikasi yang intensif dengan para mitra kerja dalam rangka pelaksanaan pendampingan penyusunan atau reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat disusun sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran strategis Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas laporan keuangan K/L/D. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini. Bab III Akuntabilitas Kinerja 25

35 Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 No Indikator Kinerja 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat 6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Kinerja Capaian Kenaikan Target Satu 2012 thd /(Penuru Kinerja an Target nan) % 75, , ,26 % % % 85,71 88,24 2, ,88 % ,86 (7,14) 95 97,75 % ,00 (48,00) 95 54,74 % 52,77 55,56 2, ,08 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 telah tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran 84,09%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga. Hal tersebut ditunjukkan dengan menetapkan salah satu IKU dominan dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dengan target sebesar 80%. Penetapan IKU tersebut dimaksudkan agar dapat membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hasil pendampingan penyusunan laporan keuangan berkontribusi menentukan kualitas dari laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan target dalam PKPT. Bab III Akuntabilitas Kinerja 26

36 Dalam tahun 2012 jumlah IPP tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan sebanyak 23 IPP atau 100% dari jumlah IPP yang ada di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dibandingkan dengan target sebesar 80%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 125%. Keberhasilan dalam mencapai target, menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah berperan secara signifikan dalam mendorong peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara (Tujuan 1). Dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dan memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,90% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 808 OH atau 82,28% dari rencananya sebanyak 982 OH. 2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Sama halnya dengan laporan keuangan kementerian/lembaga, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan menetapkan IKU dominan kedua berupa Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam tahun 2012 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 100%. Peroleh opini LKPD di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tampak pada tabel 3.3 di bawah ini. Bab III Akuntabilitas Kinerja 27

37 Tabel 3.3 Perkembangan Opini LKPD No Opini Jumlah LKPD Wajar Tanpa Pengecualian Wajar Dengan Pengecualian Tidak Wajar Tidak Memberi Pendapat - - Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 97,90% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 95,72% dari rencananya sebanyak OH. 3. Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar IKU dominan selanjutnya dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dengan target sebesar 100%. Keberhasilan IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN. Pada tahun 2012 realisasi IKU ini sebanyak 47 laporan atau 100% dari seluruh laporan keuangan proyek PHLN. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,16% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 98,86% dari rencananya sebanyak OH. Bab III Akuntabilitas Kinerja 28

38 4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49 ayat (2) memberikan mandat kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Untuk melaksanakan mandat tersebut dan sekaligus mencapai sasaran strategis 1, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat dengan target sebesar 100%. IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang dikirim ke BPKP Pusat dengan jumlah target yang ditetapkan oleh BPKP Pusat. Pada tahun 2012, realisasi laporan hasil pengawasan lintas sektor yang diserahkan ke BPKP Pusat sebanyak 30 laporan atau 88,24% dari target sebanyak 43 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 88,24%. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dan mendekati pemenuhan target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,46% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 86,07% dari rencananya sebanyak OH. 5. Persentasi Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke BPKP Pusat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49 ayat (2) juga memberikan mandat kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas permintaan Presiden. Dalam melaksanaan mandat tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke BPKP Pusat dengan target 100%. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah laporan yang dikirim ke BPKP Pusat dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh BPKP Pusat. Dalam tahun 2012 telah diterbitkan dan dikirim laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden sebanyak 13 laporan atau 92,86% dari target sebanyak 14 Bab III Akuntabilitas Kinerja 29

39 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 92,86%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami penurunan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,20% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 562 OH atau 99,65% dari rencananya sebanyak 564 OH. 6. Persentasi Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders IKU lainnya dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders dengan target sebesar 80%. Pengukuran capaian IKU ini berupa persentase laporan yang disampaikan tepat waktu sesuai RPL dalam KM4. Dalam tahun 2012 telah diterbitkan laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden dan dikirim secara tepat waktu sebanyak 13 laporan atau 52% dari target sebanyak 24 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 80%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 65,00%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami penurunan dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,75% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 726 OH atau 99,59% dari rencananya sebanyak 729 OH. 7. Persentase BUMD yang Mendapat Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi Secara periodik, Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah. Keterbatasan sumber daya pada sebagian besar BUMD, mendorong Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Upaya pendampingan tersebut dianggap mendukung pencapaian sasaran strategis 1 Bab III Akuntabilitas Kinerja 30

40 dengan IKU Persentase BUMD yang Mendapat Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi. IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dengan jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja Perwakilan. Dalam tahun 2012 sebanyak 20 BUMD telah dilakukan pendampingan penyelenggaraan akuntansi atau 55,56% dari jumlah BUMD. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 44,44%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 125,02%. Terlampauinya target menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah berperan aktif meningkatkan kualitas pelaporan keuangan BUMD di wilayah kerja Perwakilan. Hasilnya terlihat dari perolehan opini WTP atas Laporan Keuangan sebagian besar BUMD di wilayah kerja Perwakilan sebagaimana disajikan pada tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.4 Perkembangan Opini LK BUMD Jumlah BUMD No Opini Wajar Tanpa Pengecualian Wajar Dengan Pengecualian Tidak Wajar Tidak Memberi Pendapat - - Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dan mendekati pemenuhan target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 75 %. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,79% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 95,37% dari rencananya sebanyak OH. Bab III Akuntabilitas Kinerja 31

41 Sasaran Strategis 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah sebesar 87,50% Untuk dapat menjalankan roda pemerintahan dengan efektif, pemerintah sangat membutuhkan dukungan dana yang cukup. Melalui sasaran strategis ini, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta turut mendorong peningkatan penerimaan negara/daerah. Upaya yang dilaksanakan berupa pendampingan OPAD pada pemerintah daerah dan audit operasional PNBP pada beberapa UPT PNBP. Sasaran strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan optimalisasi penerimaan negara/daerah. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2 No Indikator Kinerja 1 Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 2 Persentase laporan pengawasan BUN disampaikan tepat waktu Kinerja Capaian Kenaikan Target Satu 2012 thd /(Penuru Kinerja an Target nan) % ,71 (14,29) 90 95,23 % 76,98 89,87 12, ,60 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 hanya tercapai 97,95%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian sasaran strategis 2 sebesar 87,79%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 8. Persentase Temuan Hasil Pengawasan Optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti IKU ini merupakan IKU dominan dalam mencapai sasaran strategis 2 yang diukur dengan membandingkan jumlah tindak lanjut atas saran/rekomendasi dengan jumlah saran/rekomendasi hasil audit OPN/OPAD. Bab III Akuntabilitas Kinerja 32

42 Dalam tahun 2012 sebanyak 6 saran/rekomendasi hasil pengawasan OPN/OPAD telah ditindaklanjuti atau 85,71% dari total saran/rekomendasi. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 87,50%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 97,95%. Belum tercapainya target disebabkan kurangnya perhatian pihak auditan dalam menindaklanjuti saran/rekomendasi. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami penurunan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 90%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,86% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 50 OH atau 66,67% dari rencananya sebanyak 75 OH. 9. Persentase laporan hasil pengawasan BUN disampaikan tepat waktu IKU lainnya dalam mencapai sasaran strategis 2 adalah Persentase laporan hasil pengawasan BUN yang disampaikan tepat waktu. Indikator tepat waktu dirasa penting untuk memberikan penekanan tentang nilai manfaat dari informasi yang disampaikan dalam laporan hasil pengawasan tergantung pada ketepatannya dalam penyampaian informasi kepada pihak-pihak berkepentingan. IKU ini diukur dengan membandingkan realisasi laporan hasil pengawasan BUN yang disampaikan tepat waktu dengan jumlah jumlah laporan hasil pengawasan BUN. Dalam tahun 2012 realisasi laporan hasil pengawasan BUN yang disampaikan tepat waktu sebanyak 71 laporan atau 89,87% dari total realisasi laporan hasil pengawasan BUN. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 87,50%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 102,71%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dan mendekati pemenuhan target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,18% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 98,43% dari rencananya sebanyak OH. Bab III Akuntabilitas Kinerja 33

43 Sasaran Strategis 3 Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib, pemerintah dan pemerintah daerah menyusun suatu standar yang disebut Standar Pelayanan Minimal (SPM). Sementara itu, BUMN/BUMD wajib menyelenggarakan prinsip tata kelola yang baik (good governance) dalam upaya mencapai sasaran usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi stakeholders. Sejalan dengan hal tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terpanggil untuk mendorong segera terwujudnya pelaksanaan standar pelayanan minimal pada pemerintah daerah dan good governance pada BUMN/BUMD dengan menetapkan sasaran strategis 3 berupa Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD. Sasaran strategis 3 ini diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan pelaksanaan standar pelayanan minimal dan good governance. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.6 berikut ini. Tabel 3.6 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3 No Indikator Kinerja Kinerja Capaian Kenaikan Target Satu 2012 thd /(Penuru Kinerja an Target nan) Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal % 57,14 88,89 31, ,15 2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan % sosialisasi/asistensi GCG/KPI 3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 belum mencapai target sebesar 60%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian sasaran strategis 3 sebesar 116,05%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: Bab III Akuntabilitas Kinerja 34

44 10. Persentase IPD yang melaksanaan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal IKU dominan pertama dalam mencapai sasaran strategis 3 ini mengukur sejauhmana IPD telah menerapkan SPM dalam pelayanan kepada masyarakat. Penerapan SPM tersebut dicerminkan dari hasil pengujian yang dilakukan oleh auditor BPKP atas capaian pelaksanaan SPM yang dilaporkan oleh IPD. Suatu IPD dikategorikan telah melaksanakan SPM apabila capaian penerapan SPM sebesar 70% atau lebih. Keberhasilan capaian IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah IPD yang telah melaksanakan SPM dengan jumlah IPD yang dilakukan audit kinerja pelayanan. Dalam tahun 2012 sebanyak 9 IPD telah melaksanakan SPM atau 88,89% dari 9 IPD yang dilakukan audit kinerja. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 60%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 148,15%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 60%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,33% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 858 OH atau 99,08% dari rencananya sebanyak 866 OH. 11. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI IKU dominan berikutnya dalam rangka mencapai sasaran strategis 3 adalah Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. Semakin banyak BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI diharapkan semakin baik penerapan prinsip good governance dalam pengelolaan BUMN/D/BLU/D. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dengan target PKPT. Dalam tahun 2012 sebanyak 9 BUMN/D/BLU/D atau 100% dari target PKPT telah dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 100%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,26% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 430 OH atau 98,62% dari rencananya sebanyak 436 OH. Bab III Akuntabilitas Kinerja 35

45 12. Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja IKU Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja merupakan IKU lainnya dalam mencapai sasaran strategis 3 yang capaiannya diukur dari jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target PKPT. Dalam tahun 2012 sebanyak 14 BUMN/D/BLU/D atau 100% dari target PKPT telah dilakukan audit kinerja. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 100%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,64% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 98,72% dari rencananya sebanyak OH. Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Instruksi Presiden Nomor 17 tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012 mewajibkan para Menteri dan seluruh kepala lembaga tinggi negara, termasuk lembaga pemerintah non kementerian untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi. Sejalan dengan hal tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan sasaran strategis 4 yaitu Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%. Sasaran strategis 4 ini diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.7 berikut ini. Bab III Akuntabilitas Kinerja 36

46 Tabel 3.7 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4 No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Capaian Kenaikan Target 2012 thd /(Penuru Kinerja Target nan) Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Pokmas Sosialisasi Program Anti Korupsi 2 Jumlah IPP/D, BUMN/D, BLU/D berisiko IPP/IPD/ 9 8 (1) 9 88,89 fraud yang mendapatkan BUMD/ Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP BLUD 3 Jumlah IPP/D, BUMN/D, BLU/D berisiko IPP/IPD/ fraud yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK BUMD/ BLUD 4 Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga % Persentase Pelaksanaan Audit % 124,32 103,03 (21,29) ,03 Investigasi/PKKN/PKA 6 Persentase TL Hasil Audit Investigasi Non % 64,79 66,67 1, ,34 TPK oleh Instansi Berwenang 7 Persentase Laporan Keinvestigasian yang sesuai standar % Persentase Hasil Telaahan Pengaduan % Masyarakat Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa ketiga IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian sasaran strategis 4 sebesar 92,43%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 13. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan korupsi perlu ditingkatkan mengingat upaya untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. IKU ini diharapkan dapat mengukur seberapa luas cakupan masyarakat yang telah memahami dan mempunyai kesadaran tentang bahaya yang timbul dari praktik korupsi. Keberhasilan IKU diukur dari jumlah kelompok masyarakat yang telah mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. Bab III Akuntabilitas Kinerja 37

47 Dalam tahun 2012 telah dilakukan sosialisasi program anti korupsi kepada 12 kelompok masyarakat. Dibandingkan dengan target sebanyak 12 kelompok masyarakat, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dari realisasi tahun 2011 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 6 Pokmas. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,73% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 286 OH atau 96,95% dari rencananya sebanyak 295 OH. 14. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Selain kepada masyarakat luas, pemahaman dan kesadaran adanya risiko terjadi kecurangan (fraud) maupun tindakan melawan hukum lainnya juga harus ditanamkan kepada para pejabat dan pegawai IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merasa perlu menetapkan IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/asistensi/da/evaluasi Fraud Control Plan (FCP). FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian Pelanggaran dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin. Keberhasilan IKU ini diukur dengan jumlah instansi yang berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/asistensi/da/evaluasi Fraud Control Plan (FCP). Dalam tahun 2012 telah dilakukan sosialisasi program anti korupsi kepada 8 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD. Dibandingkan dengan target sebanyak 8 kelompok masyarakat, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami penurunan dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 9 instansi. Bab III Akuntabilitas Kinerja 38

48 Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 97,40% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 540 OH atau 98,54% dari rencananya sebanyak 548 OH. 15. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang Dilakukan Kajian Peraturan yang Berpotensi TPK Tindak pidana korupsi bisa terjadi akibat masih adanya celah atau kelemahan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar bagi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD dalam pelaksanaan kegiatan. Guna memberikan masukan terhadap peraturan yang berpotensi TPK, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang Dilakukan Kajian Peraturan yang Berpotensi TPK. Keberhasilan IKU ini diukur dengan jumlah instansi yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. Dalam tahun 2012 telah dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK terhadap 3 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD. Dibandingkan dengan target sebanyak 2 kelompok masyarakat, maka capaian IKU adalah sebesar 150%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 1 instansi. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,61% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 168 OH atau 96,00% dari rencananya sebanyak 175 OH. 16. Persentase Pelaksanaan Penugasan Audit HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga Pelaksanaan Audit Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), Klaim dan Penyesuaian Harga merupakan bagian dari upaya Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendorong tumbuhnya kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pengukuran IKU dilakukan dengan jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat dan diterbitkan surat tugas. Dalam tahun 2012 telah diterbitkan 12 laporan hasil audit Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), Klaim dan Penyesuaian Harga atau 100% dari Bab III Akuntabilitas Kinerja 39

49 target sebanyak 12 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 80%, maka capaian IKU adalah sebesar 125,00%. Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,55% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 726 OH atau 89,96% dari rencananya sebanyak 807 OH. 17. Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA Peningkatan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi antara lain dilakukan melalui audit investigasi/pkkn/pka. IKU ini mengukur seberapa besar tingkat pemenuhan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap permintaan audit investigasi/pkkn/pka dari instansi penegak hukum. Dalam tahun 2012 telah diterbitkan 34 laporan hasil audit investigasi/pkkn/pka atau 103,03% dari target sebanyak 33 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 80%, maka capaian IKU adalah sebesar 128,79%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami penurunan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,96% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 876 OH atau 71,92% dari rencananya sebanyak OH. Sampai dengan 31 Desember 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan tugas perbantuan kepada instansi penyidik berupa Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara sebanyak 52 laporan senilai Rp ,37 dan Audit Investigasi sebanyak 43 laporan senilai Rp ,11 dengan rincian sebagai berikut : BPKN Audit Investgsi Jumlah Instansi No Lapo Lapo Lapo Penyidik Nilai Kerugian Jumlah Jumlah ran ran ran 1. Kejaksaan , , ,09 2. Kepolisian , , ,39 3. Instansi Lain , ,00 Jumlah , , ,48 Bab III Akuntabilitas Kinerja 40

50 Data realisasi tugas perbantuan di atas dapat dijelaskan dalam bentuk grafis sebagaimana pada diagram di bawah ini. Grafik 3.1 Realisasi Tugas Perbantuan 18. Persentase Tindak Lanjut hasil audit investigasi non TPK oleh Instansi Berwenang Indikator Kinerja Utama ini dimaksudkan untuk mengukur tindak lanjut hasil audit investigasi berupa rekomendasi non TPK pada suatu instansi pemerintah/bumn/d. Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah rekomendasi atas permasalahan/kasus yang disampaikan kepada instansi berwenang. Jumlah rekomendasi atas permasalahan/kasus yang disampaikan sebanyak 75 rekomendasi, yaitu saldo rekomendasi yang belum ditindaklanjuti tahun 2011 sebanyak 71 rekomendasi, dan rekomendasi yang disampaikan tahun 2012 sebanyak 4 rekomendasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 50 rekomendasi telah ditindaklanjuti dalam tahun 2012, sehingga realisasi IKU sebesar 66,67%. Saldo rekomendasi yang belum ditindaklanjuti tahun 2012 sebanyak 25 rekomendasi. Dibandingkan target sebesar 80%, capaian IKU tahun 2012 adalah sebesar 83,34%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 80%. Bab III Akuntabilitas Kinerja 41

51 Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,51% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 726 OH atau 93,32% dari rencananya sebanyak 778 OH. 19. Persentase Laporan Penugasan Investigasi yang Sesuai Standar Kesesuaian dengan standar merupakan salah satu bentuk akuntabilitas dalam penugasan investigatif yang berdampak pada efektivitas pengungkapan dan penanganan kasus yang berindikasi KKN. Pengukuran IKU dilakukan dengan membandingkan jumlah laporan penugasan investigatif yang tidak dikembalikan oleh Deputi Rendal dengan jumlah laporan investigatif. Dalam tahun 2012 telah diterbitkan 34 laporan hasil penugasan investigasi/pemberian keterangan ahli/bantuan perhitungan kerugian keuangan negara yang tidak dikembalikan oleh Deputi Rendal atau 100%. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011, dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,57% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 988 OH atau 98,80% dari rencananya sebanyak 1000 OH. 20. Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat Partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi harus disambut dengan pro aktif dengan melakukan telaah terhadap pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Capaian IKU diukur dengan membandingkan jumlah hasil telaahan dengan jumlah pengaduan yang masuk. Seluruh pengaduan yang masuk telah dilakukan penelaahan atau tercapai 100%. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011, dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,91% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 36 OH atau 100% dari rencananya sebanyak 36 OH. Bab III Akuntabilitas Kinerja 42

52 Sasaran Strategis 5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, bupati/walikota bertanggungjawab untuk menyelenggarakan SPIP pada masing-masing kementerian, lembaga, pemerintah daerah. Sedangkan BPKP sesuai pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008 bertanggung jawab melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sasaran strategis 5 ini diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan meningkatnya kualitas penerapan SPIP pada K/L/Pemda. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.8 berikut ini. Tabel 3.8 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5 Kinerja Capaian Kenaikan Target 2012 thd No Indikator Kinerja Satuan /(Penuru Kinerja Target nan) Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern % 40 33,33 (6,67) 70 47,61 Pemda ,00 Pemda ,56 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa ketiga IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 hanya tercapai 55,56%. Tidak tercapainya target IKU dominan disebabkan pada tahun 2012 terdapat penambahan enam Pemda di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 21. Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Sebelum dapat dilaksanakan penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP, IKU Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 diukur dengan membandingkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya mendapat opini WTP dari BPK dengan jumlah seluruh laporan keuangan Pemda. Bab III Akuntabilitas Kinerja 43

53 Dari dua belas Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebanyak empat Pemda yang LKPDnya mendapat opini WTP atau 33,33%. Dibandingkan dengan target 60%, maka capaian IKU adalah sebesar 55,56%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami penurunan dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 70%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,45% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 190 OH atau 99,48% dari rencananya sebanyak 191 OH. 22. Jumlah Pemda yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 Sebagai pembina penyelenggaraan SPIP, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memandang penting untuk menetapkan IKU Jumlah Pemda yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun IKU tersebut harus dicapai untuk dapat merealisasikan sasaran strategis meningkatnya kualitas penerapan SPIP. Capaian IKU dihitung dari jumlah Pemda yang telah dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sampai dengan tahun berjalan. Sebanyak enam pemda di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP atau tercapai 100% dari target sebanyak enam pemda. Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 8 pemda. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 96,83% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 98,10% dari rencananya sebanyak OH. 23. Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern Selain dengan cara melakukan asistensi, upaya mendorong penerapan SPIP juga dilakukan dengan monitoring terhadap penyelenggaraan SPI oleh Pemda. IKU Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang telah dilakukan monitoring penyelenggaraan SPI sampai dengan tahun berjalan. Bab III Akuntabilitas Kinerja 44

54 Sebanyak lima pemda di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilakukan monitoring penyelenggaraan SPIP atau tercapai 83,33% dari target sebanyak enam pemda. Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 9 pemda. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,50% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 155 OH atau 96,27% dari rencananya sebanyak 161 OH. Sasaran Strategis 6 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi APIP sangat dipengaruhi oleh seberapa baik kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh APIP. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlikan tersebut perlu secara terus menerus diperbaharui dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program pendidikan non gelar. Untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku instansi pembina JFA, dipandang perlu menetapkan sasaran strategis berupa Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda. Sasaran strategis ini diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penerapan JFA. Realisasi IKU tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target tahun 2014 disajikan pada Tabel 3.9. Bab III Akuntabilitas Kinerja 45

55 Tabel 3.9 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6 Kinerja Capaian Kenaikan Target 2012 thd No Indikator Kinerja Satuan /(Penuru Kinerja Target nan) Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA % 0 41,67 41, ,09 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU pada sasaran strategis tahun 2012 hanya tercapai 41,67%. Tidak tercapainya target IKU dominan disebabkan pada tahun 2012 terdapat penambahan enam Pemda di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak ditargetkan dalam RKT. Uraian capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 24. Persentase Pemda yang Dilakukan Asistensi Penerapan JFA Peran APIP yang efektif sekurang-kurangnya harus : a. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Untuk dapat melaksanakan peran tersebut APIP harus didukung dengan SDM yang memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor sekaligus sebagai konsekuensi dari peran dan fungsi sebagai aparat pengawasan intern, maka setiap aparat pengawasan mengimplementasikan jabatan fungsional auditor (JFA). IKU Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA diukur dengan membandingkan jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dengan jumlah Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam tahun 2012 telah dilakukan asistensi terhadap lima pemda atau 41,67% dari dua belas pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibandingkan dengan target sebesar 60%, maka capaian IKU adalah sebesar 69,45%. Bab III Akuntabilitas Kinerja 46

56 Belum tercapainya target IKU tersebut akan menjadi perhatian Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta agar meningkatkan capaian kinerja pada tahun berikutnya. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 karena tidak ada realisasi. Realisasi tahun 2012 belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 80%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,19% dari anggarannya sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 65 OH atau 54,17% dari rencananya sebanyak 120 OH. Sasaran Strategis 7 Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Perencanaan yang baik akan menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Sebagai aparat pengawasan, perencanaan pengawasan mempunyai fungsi untuk mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan BPKP. Perencanaan pengawasan juga berfungsi sebagai media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja Perwakilan BPKP yang terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Selain itu, sebagai lembaga pemerintah, Perwakilan BPKP DIY mempunyai kewajiban menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Sasaran Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan. Bersama delapan IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel Bab III Akuntabilitas Kinerja 47

57 Tabel 3.10 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7 No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Capaian Kenaikan Target 2012 thd /(Penuru Kinerja Target nan) Persentase jumlah rencana penugasan % 90,43 89,60 0, ,48 pengawasan yang terealisasi 2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP DIY dengan SAP % Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan Skala 7,41 7,41 0 7,50 98,80 BPKP DIY terhadap layanan kepegawaian Likert Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA % Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan Skala 7,38 7,38 0 7,50 98,40 BPKP DIY atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Likert Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP Kali DIY di media massa 7 Persentase pemanfaatan aset % Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan Skala 7,69 7,68 (0,01) 7,50 102,40 BPKP DIY terhadap layanan sarpras Likert Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil % audit inspektorat 10 Jumlah APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Instansi Dari Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai masingsebesar 100%. Secara keseluruhan, dengan sepuluh IKU, rata-rata capaian sasaran 100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 25. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan terhadap rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan, dengan target tahun 2012 sebesar 90%. Realisasi IKU pada tahun 2012 sebesar 90,43% atau mencapai 100,48% dari target, dengan rincian realisasi penugasan sebanyak 359 PP dari 397 PP yang direncanakan. Bab III Akuntabilitas Kinerja 48

58 Perkembangan target dan realisasi Indikator Kinerja Utama dari tahun 2010 sampai dengan 2012 dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 3.1 PerkembanganTarget dan Realisasi Indikator Kinerja Utama Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi Tahun % 96% 94% 92% 90% 88% 86% 84% Rencana Realisasi Dari grafik 3.1 di atas, dapat dilihat bahwa realisasi sasaran mengalami naik turun. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 90,43% mengalami kenaikan sebesar 0,83% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 89,60%, atau mencapai 100,48% dari target akhir Renstra BPKP tahun 2014 sebesar 90%. Selain itu, pada tahun 2012 Perwakilan BPKP DIY telah melaksanakan penugasan di luar yang direncanakan (non PKPT), khususnya untuk memenuhi permintaan stakeholders sebanyak 371 PP atau 50,82% dari seluruh realisasi penugasan tahun 2012 sebanyak 730 PP. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,88% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak 193 OH atau 99,48% dari rencana sebanyak 194 OH. 26. Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan SAP Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah kesesuaian laporan keuangan dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP dibuat untuk Bab III Akuntabilitas Kinerja 49

59 mengukur apakah penyusunan laporan keuangan pada tingkat perwakilan telah sesuai dengan SAP. Realisasi tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2011, dan sudah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,99% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH atau 66,79% dari rencana sebanyak OH. 27. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap Layanan Kepegawaian Keberhasilan pelaksanaan tugas utama Perwakilan BPKP sebagai quality assurance dan consulting di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan oleh Bagian Tata Usaha sebagai unit pendukung. Pengembangan kompetensi dan profesionalisme pegawai Bagian Tata Usaha yang dilakukan secara terus menerus merupakan sebuah keharusan agar pelayanan yang diberikan betul-betul dapat mendukung pelaksanaan tugas utama Perwakilan BPKP. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala Likert Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP DIY. Target IKU Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian pada tahun 2012 adalah sebesar 7,30 dari skala Likert Capaian kinerja IKU ini menunjukkan tingkat kepuasan pegawai perwakilan atas pelayanan kepegawaian, antara lain: (a) Pengusulan kenaikan pangkat dilaksanakan tepat waktu; (b) Pelayanan pengajuan cuti dilaksanakan dengan baik; (c) Peraturan kepegawaian sudah diterapkan secara konsisten; (d) Penerbitan PAK dilaksanakan tepat waktu; dan (e) Berkas pegawai telah dikelola dengan baik. Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7,41 dari skala Likert 1-10 atau mencapai 101,51%, sama dengan realisasi tahun 2011, dan mencapai 98,80% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 7,50 dari skala likert Bab III Akuntabilitas Kinerja 50

60 Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 99,11% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak 980 OH atau 86,42% dari rencana sebanyak OH. 28. Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir dalam DIPA Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP DIY melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang memadai/lengkap. Realisasi IKU diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA. Pagu dana DIPA BPKP Tahun 2013 sebesar Rp ,00, dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir sebesar Rp ,00 atau 100% dari total pagu dana DIPA Tahun Target IKU sebesar 100% dengan realisasi sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Realisasi tahun 2012 tersebut sama dengan realisasi tahun 2011, dan mencapai 100% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,73% dari anggaran sebesar Rp ,00, dan SDM sebanyak 128 OH atau 88,89% dari rencana sebanyak 144 OH. 29. Persepsi Kepuasan Pengguna atas Pencairan Anggaran yang Diajukan Sesuai Prosedur Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas BPKP secara keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci yang harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, agar para pengguna layanan merasa puas dengan pelayanan keuangan yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel. Ketepatan jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja sama dari pengguna dalam penyampaian berkas permintaan dan pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bab III Akuntabilitas Kinerja 51

61 Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna anggaran atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan. Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sebesar 7,38 dari skala likert 1-10 atau 101,10% dari target sebesar 7,30 dari skala likert Realisasi sasaran tahun 2012 sebesar 7,38 dari skala likert 1-10 sama dengan realisasi tahun 2011, dan mencapai 98,40% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 7,50 dari skala Likert Pencapaian Indikator Kinerja Utama ini didukung dengan beberapa proses kegiatan, antara lain penyediaan uang yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang diajukan dalam SPP yang sesuai dengan prosedur, verifikasi perbendaharaan, monitoring/evaluasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran, pembinaan penyusunan dan perbendaharaan anggaran, serta rekonsiliasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran. Untuk meningkatkan layanan keuangan, pada tahun anggaran 2012 terdapat beberapa perubahan sistem dan administrasi serta output laporan yang dihasilkan oleh subbagian keuangan yaitu: 1. Penggunaan sistem EXIS pada pengelolaan administrasi perjalanan dinas mulai tanggal 1 Oktober Adanya kewajiban untuk menyusun disbursement plan/penyerapan anggaran dan penggunaan aplikasi Monreal sebagai tool monitoring evaluasi penyerapan anggaran secara realtime. 3. Kewajiban penyampaian laporan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran secara berkala (bulanan) maupun insidental. 4. Kewajiban penyampaian laporan realisasi anggaran beban mitra kerja secara berkala (bulanan). Bab III Akuntabilitas Kinerja 52

62 Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai 3 besar satker dan SKPD teladan berprestasi lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan DIY TA 2012 untuk kategori Satuan Kerja Vertikal di mana kriterianya adalah tingkat proporsionalitas penyerapan anggaran dan kualitas laporan keuangan. Penghargaan tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi untuk lebih mengoptimalkan penyerapan anggaran dan meningkatkan kualitas laporan keuangan yang akuntabel. Capaian IKU ini menyerap dana sebesar Rp ,00 atau 99,99% dari anggaran sebesar Rp ,00. Dari sisi SDM, pencapaian IKU tersebut didukung penggunaan SDM sebanyak OH atau 77,85% dari rencana sebanyak OH. 30. Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Media Massa Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP perlu dikomunikasikan dengan baik kepada para stakeholders dan para pimpinan BPKP. Oleh karena itu, diperlukan adanya fungsi kehumasan yang profesional yang akan menjadi media untuk menjembatani pertukaran informasi antara Perwakilan BPKP dengan pihak eksternal. Salah satu sub kegiatan kehumasan adalah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP di media massa baik berupa media cetak maupun situs internet. Untuk itu, kinerja IKU kehumasan pada Perwakilan BPKP DIY diukur dengan jumlah/banyaknya publikasi kegiatan BPKP yang dimuat di media massa. Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan tersebut adalah Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP di media massa. Target IKU tahun 2012 sebanyak 24 kali publikasi kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan realisasi sebanyak 33 kali atau 137,50%. Dibandingkan dengan tahun 2011, capaian IKU ini mengalami kenaikan dan mencapai 110% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebanyak 30 kali. Selain itu, kegiatan-kegiatan Perwakilan juga dipublikasikan melalui media website BPKP pusat maupun website Perwakilan. Dalam tahun 2012 telah dimuat berita sebanyak 60 kali dalam daily news Perwakilan dan 46 kali dalam website BPKP Pusat dengan rincian perbulan sebagaimana tergambar dalam grafik di bawah ini. Bab III Akuntabilitas Kinerja 53

63 Grafik 3.2 Perkembangan Upload Berita Melalui Website Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Pengelolaan kehumasan dan website pada Perwakilan BPKP D. I. Yogyakarta telah menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut terbukti dengan ditetapkannya Perwakilan BPKP D. I. Yogyakarta sebagai juara umum pada lomba kehumasan tahun 2012, setelah menyabet 2 kategori juara yaitu sebagai juara terbaik 1 kategori majalah internal, dan juara terbaik 1 kategori pengelolaan website. Capaian IKU ini menyerap dana sebesar Rp ,00 atau 95,89% dari anggaran sebesar Rp ,00. Dari sisi SDM, pencapaian IKU tersebut didukung penggunaan SDM sebanyak OH atau 74,94% dari rencana sebanyak OH. 31. Persentase Pemanfaatan Aset Persentase pemanfaatan aset digunakan untuk mengukur pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana di Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan melalui pengelolaan urusan Subbag Umum Bagian Tata Usaha. Dalam tahun 2012, seluruh aset telah dikelola dan dimanfaatkan atau mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pada Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada aset yang tidak dimanfaatkan meskipun beberapa aset berada pada kondisi yang kurang baik. Bab III Akuntabilitas Kinerja 54

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT 2010-2014 2.5 SASARAN STRATEGIS Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapakan di akhir periode Renstra tahun 2010-2014, yaitu: 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014 BADAN

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Tugas dan Fungsi. C.

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Tugas dan Fungsi. C. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 202 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan i ii A. Latar Belakang B. Tugas dan Fungsi C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Sebagai Unit Kerja Mandiri, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memiliki kontrak kinerja dengan BPKP Pusat yang

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Mempertahankan keberhasilan sebagaimana telah dicapai dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABI LI TASKI NERJ A TAHUN201 4 NOMOR : LAKI P2 0/ PW05 / 1 / 2 01 5 TANGGAL: 2 0J anuar i 2 01 5 PERWAKI LANBPKPPROVI NS I J AMBI J al anh. O. S. Cokr oami not ono. 1 07J ambi 3 61 2 9 Te

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provin Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

Lebih terperinci

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo KATA PENGANTAR P erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menyelesaikan serangkaian progam dan kegiatan yang berkaitan dengan implementasi dari Rencana Kinerja Tahun 2013. Rencana Kinerja Tahun 2013

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR Pengantar PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan rahmat-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 NOMOR: LKIN - 002/PW15/1/2014 TANGGAL : 07 JANUARI 2014

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci