A. Kuadrat bilangan dua angka dengan karakter. angka satuannya

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN AKSIOMA KETERBAGIAN DALAM PEMBELAJARAN KONSEP AKAR PANGKAT DUA DI KELAS VII SMP Oleh : Andi Syamsuddin*

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

BARISAN DAN DERET. A. Pola Bilangan

METODE PERKALIAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran :

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi

Algoritma dan Flowchart. Dasar Programming 1

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan)

Disusun Oleh : ARISMAN WIJAYA. Aris

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN)

Sumber: Kamus Visual, 2004

2. 7,5 : 2,5 (2/4 x ¾) = : 25 = 3. ½ x ¾ = 3/8. 3 3/8 adalah 3 kurang atau mendekati 3. Jadi jawabannya adalah 2,625. [d]

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

A. Soal isian singkat 1. Temukan nilai A yang memenuhi operasi berikut ini: x : 5 20

Kuadrat Umum. Modul Kuadrat Bilangan 2 Angka. 1.1 Pangkat Dua atau Kuadrat

CARA MENENTUKAN HASIL AKAR PANGKAT TIGA

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini.

1. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

Barisan dan Deret. Matematika dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. Hal ini. A. Barisan dan Deret Aritmetika B. Barisan dan Deret Geometri

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PERPANGKATAN DAN PENARIKAN AKAR

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

UKURAN PENYEBARAN DATA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Pertemuan 8 UKURAN PENYEBARAN. A. Ukuran Penyebaran untuk Data yang tidak Dikelompokkan. Terdapat empat ukuran penyebaran absolut yang utama, yaitu:

Induksi Matematika. Fitriyanti Mayasari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BARISAN DAN DERET. Drs. CARNOTO, M.Pd. NIP Pola Barisan Bilangan

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 Barisan Bilangan

KHAIRUL MUKMIN LUBIS

Prediksi 2 UN SMA IPS Matematika Kode Soal: 302

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 BARISAN BILANGAN

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

SISTEM BILANGAN Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal

Sistem Komputer. Software / Perangkat Lunak. Hardware / Perangkat keras. Brainware / Pemakai

WEEK 6. Teknik Elektro UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING

Sistem Bilangan & Kode Data

PEMILIHAN. Runtunan. Dian Palupi Rini, M.Kom

Teknik Percabangan. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 6

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah

ADAKAH ALAT PERAGA UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN BULAT? Oleh: Pujiati*)

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

Pendahuluan. Kuadran I (X>0, Y>0) Kuadran II (X<0, Y>0) Kuadran IV (X>0, Y<0) Kuadran III (X<0, Y<0)

METODE PENGUADRATAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

Materi 1: Teori Himpunan

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

Revisi K13 Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Barisan dan Deret. Bab. Pola Bilangan Beda Rasio Suku Jumlah n suku pertama A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

BAB IV ALOGARITMA DALAM OPERASI ARITMATIKA PENDAHULUAN

KORELASI LINIER BERGANDA

MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

KOMBINATORIKA. (Latihan Soal) Kus Prihantoso Krisnawan. August 30, 2012 PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA SMA 1 KALASAN

Laporan Dwi Bulan III 2013

SISTEM BILANGAN REPRESENTASI DATA

Barisan dan Deret. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Pola Bilangan Beda Rasio Suku Jumlah n suku pertama A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

1.1 Sistem Komputer... 2

21. BARISAN DAN DERET

BILANGAN. Bilangan Satu Bilangan Prima Bilangan Komposit. Bilangan Asli

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

Korelasi Linier Berganda

KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK. Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC

BAB V BILANGAN BULAT

Ukuran Statistik Bagi Data

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 1. OPERASI HITUNG BILANGAN DAN SUDUTLatihan Soal 1.1

BAB III PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masingmasing

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

BAB I BILANGAN A. JENIS BILANGAN B. LAMBANG BILANGAN, NILAI TEMPAT, DAN NILAI ANGKA C. OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 6 SD

Antiremed Kelas 10 Matematika

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

Pengampu : Agus Priyanto, M.KOM

PERTIDAKSAMAAN

METODE SOLOVAY-STRASSEN UNTUK PENGUJIAN BILANGAN PRIMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian di laksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

Pembahasan Uji Coba KMNR 12 Kelas 9 SMP Versi Mr. Oes

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

FUNGSI MATEMATIKA. Beberapa Fungsi Matematika yang terdapat pada Microsoft Excel, diantaranya sebagai berikut.

FLOWCHART - LANJUTAN

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

Waktu pengajaran Pagi (1) Siang (2) Sore (3) Malam (4)

PERTEMUAN 5. Teori Himpunan

Kasus A : Tabel untuk AM

Sistem Komputer. Software / Perangkat Lunak. Hardware / Perangkat keras. Brainware / Pemakai

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

Nasrullah Idris. Mari Bermain Angka

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

BILANGAN DAN KETERBAGIAN BILANGAN BULAT

PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL. Tujuan Pembelajaran

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------- 2 Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------------ 5 Bab I. Perkalian Bilangan Dua Angka A. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter angka puluhan sama, dan kedua angka satuan berjumlah -------------------------------------- 11 B. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter angka puluhan berjumlah 10, kedua angka satuan sama ------------------------------- 14 C. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter angka satuan masingmasing bilangan 1 ------------------------------------------------------------- 16 D. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter angka satuan bilangan pertama atau bilangan kedua adalah 1 ---------------------------------- 18 E. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter selisih angka puluhannya 1, dan jumlah kedua angka satuannya 10 ----------------------------------------------------------- 20 F. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter angka puluhan dari kedua bilangan masingmasing 9 ------------------------------------------------------------------------- 22 G. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter angka puluhan dan angka satuan kedua bilangan berbeda ------------------------------- 24 H. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter angka puluhannya sama, dan angka satuannya berbeda ----------------------------------- 28 I. Perkalian bilangan dua angka dengan 5 30 J. Perkalian 25 dengan bilangan dua angka kelipatan 4 -------------- 34 K. Perkalian 25 dengan bilangan dua angka bukan kelipatan 4 --- 36 L. Perkalian 50 dengan bilangan dua angka kelipatan 2 --------------- 38 M. Perkalian 50 dengan bilangan dua angka bukan kelipatan 2--------40 N. Perkalian bilangan dua angka kelipatan 4 dengan 75------------------41 O. Perkalian bilangan dua angka bukan kelipatan 4 dengan75 ---------44 P. Perkalian bilangan dua angka kelipatan 8 dengan 125----------------47 Q. Perkalian bilangan dua angka bukan kelipatan 8 dengan 125 ------ 50

R. Perkalian bilangan dua angka dengan 11---------------------------------52 S. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter selisih kedua angka satuannya genap -------------------------------------------------------54 BAB II. KUADRAT BILANGAN DUA ANGKA A. Kuadrat bilangan dua angka dengan karakter angka satuannya ---------------------------------------------------------------55 B. Kuadrat bilangan dua angka dengan karakter angka puluhannya 5 ----------------------------------------------------------57 C. Kuadrat bilangan dua angka dengan karakter angka satuan dan angka puluhan bukan 5 ------------------------------------------------------59 BAB III. PERKALIAN BILANGAN TIGA ANGKA A. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, angka puluhan sama dan kedua angka satuan berjumlah 10 -------62 B. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, angka satuan sama, dan kedua angka puluhan berjumlah 10 ----- 66 C. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama dan angka satuan masing-masing bilangan adalah 1 -----------------70 D. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, dan angka satuan dari bilangan pertama atau bilangan kedua adalah 1------------------------------------------------------------------------- 73 E. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, angka puluhan sama, dan angka satuan sama atau berbeda -------77 F. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, selisih kedua angka puluhan 1 dan jumlah kedua angka satuan 10 ------------------------------------------------------------------------ 80

G. Perkalian 125 dengan bilangan tiga angka kelipatan 4, dengan karakter angka ratusan sama, dua angka terakhir dari kedua bilangan tersebut 25 dan bilangan kelipatan 4 ------------------------ 83 H. Perkalian 125 dengan bilangan tiga angka bukan kelipatan 4, dengan karakter angka ratusan sama, dua angka terakhir dari kedua bilangan tersebut 25 dan bilangan bukan kelipatan 4 ------ 86 I. Perkalian bilangan tiga angka kelipatan 8 dengan 125----------------89 J. Perkalian bilangan tiga angka bukan kelipatan 8 dengan bilangan 125 ---------------------------------------------------------------------90 K. Perkalian 150 dengan bilangan tiga angka kelipatan 2, dengan karakter angka ratusan sama, dua angka terakhir dari kedua bilangan tersebut adalah 50 dan bilangan kelipatan 2 ------------- 92 L. Perkalian 150 dengan bilangan tiga angka bukan kelipatan 2, dengan karakter angka ratusan sama, dua angka terakhir dari kedua bilangan tersebut 50 dan bilangan bukan kelipatan 2 ---------------95 M. Kuadrat bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, dan angka puluhannya 5 ----------------------------------------------------- 98 N. Kuadrat bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, dan angka satuannya 5 ------------------------------------------------------101 O. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, dan angka puluhannya 9 ----------------------------------------------------104 P. Perkalian bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan sama, angka puluhannya nol ------------------------------------------------------ 108 Q. Perkalian 111 dengan bilangan tiga angka---------------------------- 111 R. Kuadrat bilangan tiga angka dengan karakter angka ratusan 1, angka puluhan dan satuan bukan 5-------------------------------------- 115 Perkalian Dasar Bilangan Asli --------------------------------------------------118 Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------------- 121

10 Bab I. Perkalian Bilangan Dua Angka Pada umumnya, operasi perkalian bilangan dua angka di Sekolah Dasar diselesaikan dengan metode baku yang sering disebut sebagai perkalian bersusun ke bawah. Misalnya 1 2 x 1 8, diselesaikan dengan algoritma sebagai berikut : 1 2 1 8 x 9 6 1 2. + 2 1 6 Cara lain yang tidak sesuai dengan algoritma tersebut sering dianggap salah.pada hal apabila kita cermati dengan seksama, makna keterampilan berhitung tidaklah kaku. Berikut ini disajikan algoritma alternatif ( trik-trik ) yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan perkalian secara singkat dan cepat, dengan memperhatikan karakter yang terdapat pada bilangan-bilangan tersebut.

11 A. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter : *angka puluhan sama *angka satuan berjumlah 10 Misalkan : 1 2 x 1 8 Pada bilangan 1 2 dan 1 8 masing-masing angka puluhannya sama yaitu 1, dan angka satuan yaitu angka 2 dan angka 8, jika dijumlahkan hasilnya adalah 10. Pada operasi perkalian ini, perlu diketahui adanya istilah angka puluhan berikutnya. Yang dimaksud dengan angka puluhan berikutnya adalah angka puluhan yang lebih besar dari angka puluhan salah satu bilangan tersebut.. Dari contoh : 1 2 x 18 =. Angka puluhan pada bilangan 12 atau 18 adalah 1. Angka puluhan berikutnya pada bilangan 12 menjadi 2. Sedangkan angka puluhan pada bilangan 18 tetap 1. Angka puluhan berikutnya yang lebih besar tersebut boleh dipilih satu dari bilangan pertama atau bilangan yang kedua, karena akan digunakan dalam proses mendapatkan hasil perkalian kedua angka puluhannya.

12 Perkalian 12 dan 18 tersebut dapat diselesaikan dengan langkahlangkah sesuai dengan arah anak panah pada pola berikut ini : Langkah 1. Kalikanlah angka puluhan dengan angka puluhan berikutnya yang lebih besar. Langkah 2. Kalikan kedua angka satuan bilangan-bilangan tersebut, jika hasil perkalian tsb. hanya satu angka, tambahkan nol di depan hasilnya. Pola penyelesaiannya sbb : 1 2 x 1 8 = 2 16 Contoh lain : 4 9 x 4 1 = Penyelesaiannya 4 9 x 4 1 = 20 09 5 2 *1 x 9 = 9, agar terdiri dari dua angka, tambahkan nol di depan hasilnya sehingga menjadi 09. *simbol anak panah tidak harus ditulis

13 Agar lebih memahami pola tersebut, berikut ini adalah soal-soal sebagai latihan : 1 3 x 1 7 =. 6 5 x 6 5 = 3 1 x 3 9 =. 7 7 x 7 3 =. 2 4 x 2 6 =. 8 6 x 8 4 =. 5 8 x 5 2 =. 9 4 x 9 6 =. 4 3 x 4 7 =. 5 6 x 5 4 =..

14 B. Perkalian bilangan dua angka dengan karakter : *angka puluhan berjumlah 10 *angka satuan sama Misalkan : 4 8 x 6 8 Angka puluhan pada bilangan 48 adalah 4, dan angka puluhan pada bilangan 68 adalah 6. Kedua angka puluhan tersebut berjumlah 10. Angka satuan pada bilangan 48 adalah 8, dan angka satuan pada bilangan 68 adalah 8. Kedua angka satuan tersebut adalah sama. Proses penyelesaian dari perkalian kedua bilangan tersebut menggunakan langkah-langkah sesuai dengan arah anak panah pada pola berikut ini : Langkah 1. Kalikanlah kedua angka puluhannya, hasilnya tambahkan dengan angka satuan bilangan ke dua. 2. Kalikanlah angka satuan dengan angka satuan, jika hasilnya hanya satu angka, tambahkan nol di depan hasilnya. Pola penyelesaiannya sbb : 4 8 x 6 8 = 32 64