BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR PERLAKUAN DAN SERTIFIKASI KEMASAN KAYU SESUAI STANDAR ISPM#15 (INTERNATIONAL STANDARDS FOR

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebijakan baru yang di tetapkan oleh negara-negara tujuan. perdagangan internasional pada era saat ini.

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Permentan/OT.140/2/2009 TENTANG

Fumigasi sebagai sarana perlakuan anti hama / organisme pengganggu

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. kemasan kayu dan pelayanan jasa sertifikasi sesuai dengan ISPM (International. Standards for Phytosanitary Measures) #15.

LOGO. Irina Amalia Nastiti ( ) Aplikasi Penentuan Treatment Fumigasi dengan Menggunakan Metode Klasifikasi Decision Tree

BAB III ANALISIS SISTEM

tertuang dalam berbagai kesepakatan bersama, diantaranya dalam International Plant

SISTEM SERTIFIKASI EKSPOR KARANTINA TUMBUHAN PETUNJUK OPERASIONAL PELAKSANAAN IN LINE INSPECTION

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEDOMAN PENGAKUAN AREA BEBAS OPTK TERTENTU DI NEGARA ASAL BADAN KARANTINA PERTANIAN, 2012 BAB I PENDAHULUAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI. didirikan oleh Bapak Muhammad Ramli Abdul Syukur dan Bapak Suwandi Alain

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. gudang PT. Indoberka Investama saat ini terletak di komplek pergudangan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan pembayaran cash dan kredit. Lokasi kantor PT. Jasarendra Jawisesa terletak

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 09/Permentan/OT.140/2/2009

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PERDAGANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan.

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

PENENTUAN JENIS FUMIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3

BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LANGKAH-LANGKAH PENDAFTARAN PENYEDIA BARANG/JASA PADA APLIKASI SPSE LPSE PEMERINTAH KOTA MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

LAMPIRAN. Wawancara berikut ini merupakan tanya jawab antara kami dengan pihak PT. INTI. 1. Apa tujuan dari PT. MATARAM SUMA INDORAYA?

SISTEM JAMINAN HALAL (S J H)

2. Karyawan shift Shift 1 : istirahat 30 menit ( ) Shift 2 : istirahat 30 menit ( )

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu yang sangat penting bagi dunia perkantoran sebagai arsip. Arsip

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. TWK merupakan pengembangan dari Grup TLGMS, yaitu salah satu

BAB V PEMBAHASAN. Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dalam peralatan kantor yang ada di PT. Kusumahadi.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

ANALISIS PENGGUNAAN PALLET UNTUK PACKING ABHIRAMA KRESNA. Tugas Akhir. Program Studi Diploma Manajemen Perdagangan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PENENTUAN JENIS FUMIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

2. PENGEPAKAN, KEMASAN,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ]

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. jasa angkutan darat, dimana perusahaan ini menyediakan jasa berupa pengiriman barang

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Arjuna Securitas Abadi merupakan perusahaan yang terdaftar di Departemen Perindustrian dan Perdagangan kota Semarang dengan nomor tanda Daftar Perusahaan (TDP) 11.01.3.74.09013 dan Nomor pokok Wajib Pajak (NPWP) 02.405.140-503.000, dengan akta pendirian nomor No.01 pada tanggal 02 Maret 2006. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Arjuna Cakra Buana yang bergerak di bidang Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang beralamat dijalan Anggur V No.12 Jajar, Surakarta. CV. Arjuna Securitas Abadi didirikan berdasarkan kerja sama antara Bapak H. Son Warsono dan H. Larso Suratmo selaku pimpinan dari PT. Arjuna Cakra Buana. CV. Arjuna Securitas Abadi disingkat (CV. ASA) merupakan perusahaan kemasan kayu yang sudah diregistrasi oleh badan Karantina Pertanian sebagai pelaksana perlakuan (treatment) dan sertifikasi (marking) kemasan kayu sesuai dengan standar ISPM#15 dengan nomor registrasi ID-008 untuk wilayah provinsi jawa tengah dan DIY. Arjuna Sekuritas Abadi beralamat di perum Semarang Indah Blok DXI-17 commit to user 33

semarang. Perusahaan ini pada mulanya didirikan untuk melayani jasa perlakuan (treatment) dan sertifikasi (marking) kemasan kayu hanya wilayah Semarang dan sekitarnya, tetapi sudah membuka kantor cabang diberbagai daerah yaitu Bali, Yogyakarta, Surabaya dan Surakarta dengan kode registrasi yang berbeda-beda dimasing-masing provinsi. 2. Ruang Lingkup Perusahaan CV. Arjuna Securitas Abadi bergerak dalam bidang kemasan kayu yang memberikan layanan jasa peengemasan kepada pihak lain dalam rangka penerapan ISPM#15. Ruang lingkup layanan meliputi proses dan sistem layanan yang menyeluruh, mencakup pemilihan bahan baku kemasan kayu, penangan, penyimpanan dan pengakuan kemasan kayu, pembubuhan logo (marking), pengawasan pengunaan kemasan kayu sampai dengan pengapala. 3. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Menjadi perusahaan terdepan dan pimpin dibidang sertifikasi kemasan standar ISPM#15 yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Badan Karantina Pertanian. b. Misi 1) Menerapkan Sistem menejemen Mutu Perusahaan sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian. commit to user 34

2) Sumber daya manusia yang terlatih dan kompeten. 3) Memelihara mutu produksi dan menjaga kepercayaan konsumen. 4. Lokasi Perusahaan a. Lokasi perusahaan yamh menjadi tempat penelitian adalah : Nama Alamat Perusahaan : CV. Arjuna Sekuritas Abadi : Jl. Anggur V No.12 Jajar, Surakarta No. Telephon : 0271-717266 No. Fax :0271-716861 Email : cv-asa@indo.net.id No. Tanda Daftar Perusahaan : 11.01.3.74.09013 Bidang Usaha No. Registrasi : provider ISPM#15 : ID-008 b. Lokasi kantor pusat CV. Arjuna Sekuritas Abadi : Alamat Perusahaan : Perum semarang indah blok D-XI No. 17 Semarang No. Telephon : 024-7625167 No. Fax : 024-7652 167 Email No. Registrasi : cv-asa@indo.ned.id :ID-008 c. Lokasi beberapa kantor cabang : 1) Kantor Cabang Bali commit to user 35

Alamat Perusahaan : Jl. Dewata 26 perum Puri Dewata Kav. A No.08, Bali No. Telephon : 0361-728255 No. Fax : 0361-7349927 No. Registrasi : ID-057 2) Kantor Cabang Surabaya Alamat Perusahaan : Plaza Segi Delapan, Jl. Raya Darmo Permai III Surabaya No. Telephon : 031-7344453 No. Fax : 031-7349927 Email No. Registrasi : asa_sby@yahoo.co.id : ID-088 3) Kantor Cabang Yogyakarta Alamat Perusahaan : Griya Palem sewu C-6 Dusun Palem Sewu, Desa Panggungharjo Sewon, Bantul, Yogyakarta No. Telephon : 0274-7494354 No. Fax : 0274-417373 No. Registrasi :ID-008 5. Jam Kerja Perusahaan Pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi, jam kerja yang berlaku yaitu dari hari senin sampai dengan sabtu, tetapi hari efektif yang digunakan adalah commit to user 36

senin sampai dengan jum at. Pada hari senin sampai kamis jam kerja di milai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB, untuk hari jum at dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.30 WIB dan untuk hari sabtu dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Khusus untuk hari minggu dan hari besan Nasional, semua karyawan diliburkan, namun hari kerja serta hari libur Nasional sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan kebijakan yang diambil perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan dan menciptakan efektifitas serta efesiansi waktu bagi perisahaan. Secara garis besar table jam kerja CV. Arjuna Sekuritas Abadi adalah sebagai berikut: Hari Jam Kerja Jam Istirahat Senin 08.00 WIB 16.30 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB Selasa 08.00 WIB 16.30 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB Rabu 08.00 WIB 16.30 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB Kamis 08.00 WIB 16.30 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB Jum at 08.00 WIB 16.30 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB Sabtu 08.00 WIB 12.00 WIB - Table 3.1 Jam kerja pegawai CV. Arjuna Sekuritas Abadi Sumber : CV. Arjuna Sekuritas Abadi commit to user 37

6. Struktur Organisasi Perusahaan Dalam suatu perisahaan sangat perlu untuk adanya suatu organisasi yang baik, agar semua tujuan perusahaan dapat tercapai seperti yang diharapkan. Direktur Adry Nugroho Wakil Manajemen Yuli Santoso Manajer Mutu Yuli Santoso Manajer Taknis Samsuri Manajer Administrasi Sandi Adi N Manajer Keuangan Eise Manajer Produksi Manajer Pemasaran Abdul Faidur Joko Tri Nandar Opresional Produksi Oprasional Pemasaran 1. Maryanto 2. Kelik 1. Hery 2. Sugeng Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi Sumber : CV. Arjuna securitas Abadi commit to user 38

Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi adalah direktur. Dibawah struktur terdapat wakil menajemen yang membawahi beberapa manajer yaitu menejer mutu, menejer teknik, menejer administrasi, manejer keuangan, manejer produksi dan menejer pemasaran. Dibawah menejer produksi terdapat bagian oprasional produksi yang bertugas membuat kemasan kayu sesuai permintaan pelanggan. Sedangkan menejer pemasaran membawahi bagian oprasional pemasaran yang bertugas melakukan pemasaran kepada konsumen dan melakukan marking atau membubuhi tanda pada kemasan kayu yang sudah siap untuk digunakan. Secara garis besar, tugas serta tangung jawab tiap kegiatan dalam struktur organisasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi adalah sebagai berikut: a. Direktur 1) Mengawasi dan mengkoordinasi segala usaha pencapaian sasaran usaha yang telah ditentukam manejemen. 2) Memberikan pengarahan dan pengendalian perusahaan dicabang. 3) Memimpin rapat coordinator cabang perusahaan dan rapat staf yang diadakan secara berkala maupun dalam waktu-waktu tertentu. 4) Merencanakan arah kebijakan perusahaan sebagai upaya pencapaian sasaran perusahaan. b. Wakil Manejemen 1) Bertanggung jawab langsung terhadap semua kegiatan manejemen. commit to user 39

2) Melaporkan langsung kepada direktur terhadap semua kegiatan. 3) Mencatat serta menindak lanjuti tentang semua keluhan pelanggan. c. Menejer Mutu 1) Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan perusahaan mengenai mutu produk dan segala perbaikan mutu produk. 2) Melakukan laporan kepada wakil menejen terhadap semua kegiatan. d. Menejer Teknis 1) Bertanggung jawab terhadap perlakuan bahan baku dan kemasan kayu. 2) Bertanggung jawab terhadap semua kelayakan alat dan mesin produksi. e. Menejer Keuangan 1) Bertanggung jawab langsung terhadap direktur dalam mengelola keuangan dan financial perusahaan. 2) Personil keuangan beserta jajaranya bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengendalian dan pengawasan terhadap financial perusahaan termasuk penyediaan fasilitas kerja kantor. f. Menejer Administrasi 1) Bertanggung jawab langsung kepada wakil menejemen dalam mengelola sekretariat administrasi dan sumber daya manusia. commit to user 40

2) Bertanggung jawab terhadap aktivitas administrasi termasuk persiapan dan pemeliharaan dokumen system mutu. 3) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan sub-kontrak serta peningkatan sumber daya manusia. 4) Bertanggung jawab sebagai menejer mutu pada tingkat pusat yang bertanggung jawab terhadap implementasi sistem mutu perusahaan di tingkat pusat. g. Menejer Pemasaran 1) Bertanggung jawab terhadap pendistribusian dan penyerahan serta kwalitas kemasan kayu sampai diterimanya kemasan tersebut oleh pelangan. 2) Memastikan kemasan kayu yang digunakan sesuai dengan ukuran dan ketentuan dalam kontrak dengan pelangan. h. Menejer Produksi 1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perlakuan panas terhadap bahan baku kemasan. 2) Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi kemasan kayu sesuai persyaratan ISPM#15 dan spesifikasi teknis lainya serta permohonan pelanggan. commit to user 41

3) Bertanggung jawab atas efisiensi produksi dengan menghasilkan rendemen yang tinggi. 4) Berwenang monolak bahan baku yang tidak sesuai dengan persyaratan. i. Oprasional Pemasaran 1) Melakukan pemasaran mengenai produk pada konsumen. 2) Sebagai negosiator antara perusahaan dengan konsumen. 3) Melakukan marking atau membubuhi tanda pada kemasan kayu yang sudah siap pakai. 7. Tata Alir Kegiatan CV. Arjuna Sekuritas Abadi Pada dasarnya setiap perusahaan, khususnya perusahaan penyedia jasa layan pada konsumen, pasti mempunyai proses kegiatan mulai dari awal hingga ahir. Berikut adalah tata alir kegiatan pada CV. Arjuna Seuritas Abadi. Bagian Penerimaan Order 2 Bagian Produksi 3 4 Bagian Pemasaran 4 Bagian Keuangan 1 1 Pelanggan 5 Produksi Kemasan Kayu Bagan 3.2 Tata Alir Kegiatan CV. Arjuna Sekuritas Abadi commit to user 42

Sumber: CV Arjuna Sekuritas Abadi, 2013, Berikut adalah penjelasan dari gambar 3.1 tata alir kegiatan pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi: 1. Pelanggan atau eksportir member order kepada CV. Arjuna Sekuritas Abadi untuk membuat kemasan berupa pallets/crate/box dengan jumlah dan ukuran yang di minta oleh pelanggan, sekaligus memberikan surat permohonan marking ISPM#15 pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi. 2. Kemudian oleh bagian penarimaan order CV. Arjuna Sekuritas Abadi di serahkan ke bagian produksi melalui kepala bagian produksi untuk membuat kemasan sesuai dengan yang di minta pelanggan. 3. Sebelum kemasan di buat bagian produksi akan menyerahkan skema atau breakdown kebutuhan oprasional dan dan bahan yang di butuhkan untuk membuat kemasan tersebut yang di serahkan ke bagian pemasaran. 4. Setelah breakdown di serahkan, bagian pemasaran akan berkoordinasi dengan pelanggan mengenai harga dan delivery kemasan, apabila pihak pelanggan menyetujuai maka bagian pemasaran akan memberikan instruksi pengerjaan kemasan kepada bagian produksi dan memberikan instruksi pembuatan tagihan (invoice) pada bagian keuangan kepada bagian keuangan. Selanjudnya bagian keuangan membuat invoice tagihan untuk pelanggan. commit to user 43

5. Setelah jadi dan telah di bubuhi tanda sesuai permintaan, maka invoice dan kemasan kayu segera di kirim ke pelanggan beserta certificate of treatment yang sudah di buat berdasarkan perlakuan kemasan kayu yang sudah di lakukan dan berdasarkan data dari dokumen yang di berikan oleh eksportir atau pelanggan. B. Pembahasan 1. Proses perlakuan dan sertifikasi kemasan kayu pada CV. Arjuna Securitas Abadi. a) Proses perlakuan kemasan kayu (treatment) CV. Arjuna Securitas Abadi. Berdasarkan Tata Alir Kegiatan pada CV. Arjuna Securitas Abadi, perlakuan kemasan kayu dilakukan pada saat pembuatan kemasan kayu tersebut, sesuai standar ISPM#15. Pada CV. Arjuna commit to user 44

Sekuritas Abadi ada dua yaitu pemanasan kayu untuk kode HT dan perlakuaan fumigasi mengunakan methyl bromide untuk kode MB, tetapi untuk perlakuan fumigasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi tidak sendiri namun juga bekerja sama dengan beberapa fumigator salah satunya CV. Tri Megah, sebagai perusahaan yang sudah terdaftar pada badan karantina pertanian (BARANTAN) dengan nomor registrasi AFASID- 108 sebagai pelaksana fumigasi dengan ketentuan yang sudah di tetapkan oleh BARANTAN. 1) Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment HT (Heat Treatment) commit to user 45

Penerimaan Bahan Baku 1 1 QC 2 Kotor Jamur Kulit Keropos Luba Ham Pemanasan dalam Kiln Dry 3 Monitoring Kiln Dry Pembersihan Dibuang/dibakar QC 4 Pecah Dibuang/dibakar 5 Pembuatan Kemasan Kayu QC 6 7 Pembubuhan Logo Simpan dan Perawatan Ekspor Pencegahan Re- Infestasi Gambar 3.3 Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment HT Sumber : CV. Arjuna Securitas Abadi, 2013 commit to user 46

Dari gambar 3.3 tentang Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment HT pada CV. Arjuna Securitas Abadi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan dimulai dari penerimaan bahan baku kayu dari supplier yang diterima CV. Arjuna Securitas Abadi melalui bagian produksi. Kemudian oleh bagian produksi dilakukan proses quality control. a. Apabila pada kayu terdapat jamur, kulit kayu, kotor, ataupun keropos maka akan dibersihkan jika masih layak pakai, dan jika tidak layak pakai akan dibuang atau dibakar. b. Jika terdapat lubang akibat hama maka kayu tersebut harus dibuang atau dibakar. 2. Setelah kayu diseleksi dengan baik, maka kayu-kayu yang terpilih tersebut kemudian dimasukkan keruang open atau Klin Dry kayu untuk dilakukan sekurang-kurangnya pada suhu 56 C dan dilakukan selama kurang lebih 30 menit. Dalam melakukan proses pemanasan pada kayu, juga dilakukan proses monitoring suhu pada kayu dan ruang open dengan mencantumkan catatancatatan pada lembar monitoring. 3. Setelah proses peng-openan kayu, maka kayu harus segera dikeluarkan dari ruang open (klin dry) untuk proses commit to user 47

penyaringan (quality control) lagi, jika ada kayu yang pecah maka sudah tidak bisa digunakan. 4. Kemudian kayu yang telah dimulai peng-openan dan sudah di seleksi akan di buat kemasan kayu berupa pallet/crate/box sesuai dengan permintaan dari pelanggan. Jika kemasan yang sudah jadi tersebut tidak segera dikirim makan kemasan tersebut akan di oindahkan ke ruang penyimpanan dan di spraying obat insektisida untuk mencegah agar tidak terdapat Organisme penggangu tumbuhan (OPT) selama penyimpanan. 5. Selanjudnya kemasan yang sudah siap di kirim, maka sekali lagi akan di lakukan quality control untuk menghindari jika ada salah satu kemasan kayu yang tidak layak dikirim, dan jika di temukan ada kerusakan maka akan segera dig anti. 6. Jika semua kemasan sudah di nyataka layak pakai, maka selanjudnya kemasan akan di bubuhi tanda atau marcking ISPM#15 dengan kode perlakuan HT untuk selanjudnya segera di kirim ke alamat pelanggan dan kemasan kayu tersebut layak di gunakan dalam pengemasan barang yang akan diekspor. commit to user 48

2) Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment MB Bahan Baku 1 QC 2 Klin Dry 1 3 Wood Working 4 QC 5 Penumpukan Barang QC 6 Pengiriman Kemasan 7 Proses Stuffing & marking 8 Fumigasi (depo fumigasi) Gambar 3.4 Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment MB Sumber : CV. Arjuna Securitas Abadi, 2013 commit to user 49

Dari gambar 3.4 tentang Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment MB pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi dapat di uraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pertama dimulai dengan pengiriman bahan baku dari supplier yang di terima ke bagian produksi CV. Arjuna Sekuritas Abadi. Selanjudnya di lakukan pengecekan terhadap bahan baku, jika ada bahan baku yang tidak layak pakai maka akan dibakar atau dibuang. 2. Bahan baku kayu yang layak pakai kemudian dimasukan ke Kiln Dry atau ruang open untuk memanaskan kayu dan dilakukan pengawasan terhadap kadar air yang terdapat pada kayu dan maksimal 20% untuk bisa di lakukan fumigasi. 3. Selanjudnya kayu yang telah selesai diopen dimasukan keruang pembuatan kemasan (wood packing) untuk dilakukan proses pembuatan kemasan sesuai dengan permintaan dari pemesan. 4. Setelah kemesan telah selsai di buat kemudian dilakukan quality control untuk memastikan bahwa kemasan kayu layak digunakan untuk kegiatan ekspor. Setelah diseleksi semua kemasan kayu yang layak dimasukan ke dalam ruang penyimpanan yang sudah diseterilkan dengan disemprot obat insectisida. commit to user 50

5. Selama penyimpanan dilakuan quality control lagi sebalum pengiriman kemasan untuk memastikan jika da kemasan yang rusak selama penyimpanan, jika ditemikan ada kemasan yang rusak maka akan segera diganti. 6. Setelah semuanya dinyatakan layak pakai, kemasan segera dikirim ke alamat eksportir. 7. Setelah semua kemasan diterima oleh pelangan dan telalah sesuai dengan permintaan, maka kemasan segera dibubuhi (marking) tanda ISPM#15 dengan kode perlakuan MB yaitu tanda untuk perlakuan kayu yang difumigasi. Kemasan sudah siap digunakan untuk mengemas barang dan siap dimasukan kedalam kontainer (stuffing) sesuai dengan jadwal yang sudah di pesan oleh pelangan. 8. Setelah proses stuffing selesai, kontainer segera diberangkatkan ke depo fumigasi utuk dilakukan fumigasi aqis. Pihak yang berhak melakukan fumigasi adalah perusahaan fumigasi yang telah terdaftar di Badan Karantina melalui nomor AFISID. CV. Arjuna Sekuritas Abadi berkerja sama dengan beberapa perusahaan fumigasi yang salah satunya adalah CV. Mega Benefindo dengan nomor AFASID-108. b. Proses Sertifikasi (marcking) CV. Arjuna Sekuritas Abadi commit to user 51

Berdasarkan Tata Alir Kegiatan pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi proses marcking dilakukan setelah kemasan selesai diproduksi. Proses marcking ISPM#15 adalah tindakan pemberian cap atau logo pada kemasan kayu yang sudah malalui tahapan proses perlakuan. Pemberian cap pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi dilakukan setelah semua kemasan kayu mengalami perlakuan sesuai dengan standard dan sudah dinyatakan layak untuk ekspor. Tanda atau logo cap pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi untuk kemasan Kayu ada dua yaitu: 1) Tanda HT untuk perlakuan panas (Heat Treatment) Gambar 3.6 Logo Kemasan Kayu Heat Treadment Sumber: CV. Arjuna Sekuritas Abadi, 20013 Berikut ini keterangan dari gambar 3.6 logo kemasan kayu Heat Treatmen pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi: 1. Sebelah kiri adalah logo sertifikasi dari Internasional Plant Protection Convention (IPPC) selaku badan pendiri dari Internasional Standards for phytosanitary measuers (ISPM) commit to user 52

2. ID adalah kode yang diambil dua huruf mewakili Negara Indonesia yang di tetapkan berdasarkan Internasional Standard Organization (ISO). 3. 008 adalah kode unik yang diberikan oleh National Plant Protection Organization (NPPO) atau badan karantina pertanian kepada produsen kemasan kayu atau penyedia perawatan yang berlaku sesuai standar atau badan yang dinyatakan bertanggung jawab kepada NPPO untuk memastikan bahwa kemasan kayu tersebut diperlakukan dan ditandai dengan benar. Pencantuman nomor ini menjamin bahwa material kemasan kayu dapat ditelusuri kembali ke penyedia perawatan atau penyedia kemasan kayu tersebut. 4. HT adalah kode perawatan yang menunjukan perlakuan yang diberikan terhadap kemasan kayu untuk disetujui dan digunakanya kemasan kayu tersebut. Kode HT (Heat Treatment) adalah kode untuk perlakuan pemanas minimal 56 C selama minimal 30 menit. 5. DB adalah kode yang diberikan Badan Karantina Pertanian yang menunjukan bahwa kemasan kayu tersebut mengunakan kayu debarked atau bebas dari kulit kayu. commit to user 53

2) Tanda MB untuk perlakuan Methyl Bromide Pengunaan tanda MB ini adalah jika kemasan kayu yang dibuat bukan berasal dan diproduksi oleh CV. Arjuna Sekuritas Abadi, tetapi berasal dari pelangan langsung atau eksportir sendiri. Dengan syarat kadar air kayu pada kemasan tersebut minimal 20% dan sudah dilakukan pengecekan oleh pihak CV. Arjuna Sekuritas Abadi antara lain yaitu kemasan kayu harus bebas dari kulit kayu, tidak berjamur, bebas dari kotoran hewan, tidak keropos atau berlubang karena gerakan hama. Setelah semua proses tersebut selesai maka kemasan akan dibubuhi tanda dan selanjudnya segera di serahkan pada perusahaan fumigasi di depo fumigasi yang sudah berkerja sama dengan CV. Arjuna Sekuritas Abadi. Gambar 3.7 Logo Kemasan Kayu dengan Methyl Bromide Sumber: CV. Arjuna Sekuritas Abadi, 20013 Keterangan dari gambar 3.7 logo kemasan kayu dengan Methyl Bromide pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi: commit to user 54

1. Sebelah kiri adalah logo sertifikasi dari Internasional Plant Protection Convention (IPPC) selaku badan pendiri dari Internasional Standards for phytosanitary measuers (ISPM) 2. ID adalah kode yang diambil dua huruf mewakili Negara Indonesia yang di tetapkan berdasarkan Internasional Standard Organization (ISO) 3. 008 adalah kode unik yang diberikan oleh National Plant Protection Organization (NPPO) atau badan karantina pertanian kepada produsen kemasan kayu atau penyedia perawatan yang berlaku sesuai standar atau badan yang dinyatakan bertanggung jawab kepada NPPO untuk memastikan bahwa kemasan kayu tersebut diperlakukan dan ditandai dengan benar. Pencantuman nomor ini menjamin bahwa material kemasan kayu dapat ditelusuri kembali ke penyedia perawatan atau penyedia kemasan kayu tersebut. 4. MB adalah kode perawatan yang menunjukan perlakuan yang diberikan terhadap kemasan kayu untuk disetujui dan digunakanya kemasan kayu tersebut. Kode MB (Methyl Bromide) adalah kode atau tanda bahwa kemasan tersebut mengalami perlakuan fumigasi dengan fumigasi mengunakan gas Methyl Bromide commit to user 55

5. DB adalah kode yang diberikan Badan Karantina Pertanian yang menunjukan bahwa kemasan kayu tersebut mengunakan kayu debarked atau bebas dari kulit kayu. 2. Kendala yang di hadapi oleh CV. Ajuna Sekuritas Abadi sebagai perusahaan provider ISPM#15. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai perusahaan provider ISPM#15 CV. Arjuna Sekuritas Abadi berusaha semaksimal mungkin demi mencapai hasil yang sesuai dengan standart ISPM#15 dan ketetapan badan Karantina Pertanian. Tetapi semua itu tidak terlepas dari kendalakendala yang dihadapi dalam pelaksanaan ISPM#15, diantarana: a. Lokasi penyimpanan palet shipper tidak standar, terutama dalam kebersihanya di tempat sekitar penyimpanan palet sementara setelah di marking. b. Palet di tempatkan oleh shipper di tempat yang tidak layak atau kurang sanitasinya. c. Shipper meminta 40 palet yang telah di marking untuk ekspor dua hari yang akan datang, ternyata palet yang jadi di gunakan untuk ekspor hanya 35 dan 5 palet sisanya di gunakan oleh shipper untuk ekspor bulan yang akan datang, tanpa sepengetahuan perusahaan. Karena penyimpananya yang tidak layak oleh shipper maka palet sisanya biasanaya sudah terserang hama penggangu dan yang akan terkena sanksi adalah perusahaan. commit to user 56