Kata kunci : kelayakan, finansial, kereta api, bali

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci : Kereta api, Model Logit, Kelayakan Finansial

ABSTRAK. Kata Kunci : alternatif, gedung komersial, profit.

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN TRANS SERASI DI KABUPATEN TABANAN TUGAS AKHIR

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini:

EVALUASI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN GARUDA WISNU KENCANA DI KABUPATEN BADUNG BALI

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN SANUR

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PENGUMPAN TRANS SARBAGITA DI KOTA DENPASAR TUGAS AKHIR

UCAPAN TERIMA KASIH. Bukit Jimbaran, Maret Penulis

Kata Kunci: Angkutan Sekolah, Kinerja, Biaya Oprasional Kendaraan.

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOPERASIAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA DENPASAR

ANALISIS KESESUAIAN FASILITAS TERMINAL DAN KINERJA ANGKUTAN UMUM BERBASIS TERMINAL KRENENG DI KOTA DENPASAR TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata kunci : Zebra cross, evaluasi

ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS

ABSTRAK. Kata kunci : Distribusi perjalanan, trip assignment, software Visum versi 15

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOPERASIAN ANGKUTAN SEKOLAH DI KOTA DENPASAR (STUDI KASUS SEKOLAH RAJ YAMUNA) (030T)

Kata Kunci : Aksesibilitas, Obyek Dan Daya Tarik Wisata, Akomodasi Wisata

Yang bertandatangandibawahini, saya : NIM : : AnalisisKarakteristik Dan KebutuhanParkirPerbankan Di Kota Denpasar

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

STUDI PEMBANGUNAN MARINA RESORT UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA PULAU LEMBONGAN-BALI

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

PERENCANAAN SISTEM OPERASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR

PERENCANAAN TRAYEK KERETA API DALAM KOTA JURUSAN STASIUN WONOKROMO STASIUN SURABAYA PASAR TURI TUGAS AKHIR

PERANCANGAN TATA LETAK JALUR DI STASIUN CICALENGKA UNTUK MENDUKUNG OPERASIONAL JALUR KERETA API GANDA CICALENGKA-NAGREG- LEBAKJERO

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

ANALISISS KELAYAKAN INVESTASI PADA THE NEST CONDOTEL NUSA DUA

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

PENGEMBANGAN ANGKUTAN PEMADU MODA DI BANDARA NGURAH RAI BALI

BAB III LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kata kunci : bus Trans Sarbagita, kinerja, BOK, permintaan, halte, TPB

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

BAB III LANDASAN TEORI

KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

HALAMAN PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Diky Allando Dirganata NIM

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA TINGKAT PELAYANAN TRANSPORTASI BUS TINGKAT CITY TOUR JAKARTA TERHADAP PENGGUNA RUTE HALTE BUNDARAN (HI) - BALAI KOTA

NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA)

ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI DI KABUPATEN BADUNG DAN DENPASAR

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

EVALUASI TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN KLUNGKUNG TUGAS AKHIR

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR

ABSTRAK. Kata kunci: Kinerja Ruas Jalan, Nilai Waktu, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Biaya Perjalanan.

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH BANGKITAN PERJALANAN PASAR BLAHKIUH TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA BLAHKIUH KABUPATEN BADUNG

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PROSPEK PENGEMBANGAN KERETA API PENUMPANG JURUSAN TEGAL-PURWOKERTO

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

Kata kunci: Pelabuhan Padangbai-Bali, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir.

STUDI PENENTUAN JUMLAH LHR PADA TANJUNG MORAWA TEBING TINGGI

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI HALTE MONOREL DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL MEDAN- KORIDOR I) TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Halaman Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar isi... iv. Daftar Tabel... vii. Daftar Gambar...

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

STUDI WAKTU PERJALANAN, TUNDAAN DAN FAKTOR MUAT BUS NON-AC TRAYEK BANDUNG-GARUT

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR. (Studi Kasus Jalur 1 dan 2) Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Langkah-Langkah Penelitian Identifikasi Masalah Tinjaun Pustaka...

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALUR KERETA API ANTARA YOGYAKARTA BOROBUDUR

ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR DENGAN VARIASI MODAL KERJA DAN SISTEM PEMBAYARAN PADA PROYEK THE ROYAL BUKIT JIMBARAN

EVALUASI KINERJA PENGOPERASIAN ANGKUTAN PENGUMPAN (FEEDER) TRANS SARBAGITA TP 02 KOTA DENPASAR

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG

yang sebenarnya dalam setiap harinya. Faktor muat (loadfactor) sangat dipengaruhi

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN DOUBLE TRACK KERETA API PENUMPANG PADA JALUR SEMARANG TEGAL DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERENCANAAN ANGKUTAN PEMADU MODA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI

TUGAS AKHIR ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN HOTEL IBIS YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN FOUR STEP MODEL

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BUS DENGAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS MEDAN - SIDIKALANG) LEO GANDA SILALAHI

LEMBAR PENGESAHAN REVISI

STUDI EVALUASI KETERLAMBATAN WAKTU PERJALANAN KERETA API TURANGGA DAN MUTIARA SELATAN BANDUNG SURABAYA p.p.

TUGAS AKHIR. Disusun oleh: DANIEL SAHAT IMATUA NIM : AGIL ALATAS NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

STUDI KEBUTUHAN PENUMPANG DAN PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA (MPU) JALUR TERMINAL KRIAN DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan masyarakat di wilayah perkotaan memiliki tingkat mobilitas

Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK.

Kata Kunci: Bangunan pelindung pantai, Pantai Sanur, persepsi masyarakat.

ANALISA KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN BUS PO. SRIMULYO JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA.

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

EVALUASI PERMINTAAN DAN PENYEDIAAN (DEMAND AND SUPPLY) ARMADA ANGKUTAN UMUM DI KOTA MALANG (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM JALUR AG ARJOSARI-GADANG)

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

Sonny Budi Supriyanto

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. angkutan kereta api batubara meliputi sistem muat (loading system) di lokasi

ANALISIS KAPASITAS TAMAN PARKIR ABU BAKAR ALI MALIOBORO YOGYAKARTA

Transkripsi:

ABSTRAK Dasar dari dilakukannya studi kelayakan kereta api di Bali ini karena tingkat pertumbuhan kendaraan yang tinggi di pulau Bali tidak sebanding dengan tersedianya lahan kosong untuk pelebaran jalan dan juga sarana angkutan umum yang belum mempunyai trayek sendiri sehingga ikut terjebak kemacetan lalu lintas. Pemilihan sistem kereta api monorel dibandingkan dengan sistem kereta api konvensional dikarenakan sistem monorel tidak memerlukan lahan yang luas untuk pembangunan monorelnya, memiliki trayek sendiri di atas permukaan jalan sehingga tidak mengganggu sistem lalu lintas darat. Sedangkan alasan Bali selatan dijadikan sebagai lokasi studi karena lokasi ini mencaku 3 kabupaten yang paling padat kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pengadaan kereta api di bali dari segi finansial. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar berupa data sekunder. Data primer yang berupa hasil wawancara langsung adalah survey harga lahan di lokasi perencanaan trayek monorel. Analisis kelayakan finansial dihitung dengan menggunakan metode NPV, BCR dan IRR. Setelah diketahui hasil dari analisis tersebut, kemudian dianalisis subisidi atau sensitivitasnya. Rute kereta api yang dikaji dalam penelitian ini diplot dengan Google Earth sepanjang lintasan Nusa Dua Ngurah Rai Ubud. Diperoleh total panjang trase rencana adalah 44,40 km. Letak stasiun rencana tersebar di 4 titik yaitu di Nusa Dua, Bandara Ngurah Rai, Sanur dan Lapangan Ubud (Jalan Dewi Sita). Jenis/tipe monorel yang digunakan adalah Futrex 21 (double track) dengan kecepatan rencana 60 km/jam sejumlah 2 unit dengan kapasitas masing-masing 1200 penumpang (two way direction). Umur investasi proyek KA monorel ini adalah 50 tahun. Total biaya investasi proyek KA monorel adalah sebesar Rp Rp 6.788.085.963.251,-. Perhitungan dibagi menjadi 5 skenario yang divariasikan berdasarkan total dari estimasi jumlah permintaan perjalanan, yaitu 25%, 35%, 50%, 75% dan 100%. Perhitungan dari kelima skenario ini memperoleh hasil tidak layak. Tapi tanpa memperhitungkan biaya investasi awal hasil analisis adalah layak. Untuk itu, dilakukan analisis sensitivitas terhadap kebutuhan subsidi. Hasilnya pemerintah perlu melakukan subsidi selama 10 tahun pada skenario 1 apabila biaya operasional mengalami kenaikan sebesar 100%. Kata kunci : kelayakan, finansial, kereta api, bali i

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-nya proposal yang berjudul Kajian Pra-Sudi Kelayakan Finansial Pembangunan Kereta Api di Bali (Studi Kasus: Koridor Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai-Ubud) dapat tersusun hingga selesai. Dalam menyelesaikan proposal ini penulis telah melibatkan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa ucapan terima kasih penyusun sampaikan sebesar-besarnya kepada Bapak Kepala Jurusan Teknik Sipil serta Bapak P. Alit Suthanaya, ST, Meng.Sc, Ph.D selaku Pembimbing I dan Bapak D.M Priyantha Wedagama, ST, MT, MSc, Ph.D selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya yang berharga untuk memberikan bimbingan dan berbagai masukan, yang mana tanpa keduanya Tugas Akhir ini akan sulit untuk selesai tepat waktu. Terimakasih juga penulis ucapkan dengan tulus kepada orang tua penulis dan kedua adik penulis untuk dukungan moril dan materi, rekan-rekan seperjuangan di grup Cemara Family, Wiwin rekan yang menemani saat pencarian data Tugas Akhir di Yogyakarta, Abicandra yang selalu mendampingi penulis dalam segala kesulitan saat penyusunan TA, juga staff dosen, pegawai sipil dan seluruh sahabat di Singaraja dan di jurusan Teknik Sipil UNUD yang terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir ini baik berupa tenaga, pemikiran, waktu dan dukungan semangatnya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna sebagaimana mestinya dan dapat berguna bagi kita semua. Bukit Jimbaran, Juli 2015 Penulis ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...iv DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR NOTASI...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 2 1.4 Manfaat Penelitian... 3 1.5 Batasan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Transportasi... 5 2.2 Angkutan Umum Penumpang... 5 2.3 Angkutan Kereta Api... 8 2.3.1 Angkutan Kereta Api... 8 2.3.2 Jenis-Jenis Kereta Api... 8 2.4 Definis Jalan Rel... 10 2.4.1 Jenis-Jenis Rel... 10 2.4.2 Penempatan Rel... 10 2.5 Prinsip Dasar Perencanaan Rute... 11 2.5.1 Kriteria Perencanaan Rute... 13 2.5.2 Tahapan Perencanaan Rute... 14 2.6 Karateristik KA Monorel... 15 2.7 Permintaan Perjalanan (Demand)... 16 2.7.1 Proyeksi Peramalan Jumlah Permintaan Perjalanan (Demand)... 17 2.7.2 Perencanaan Jumlah Armada... 18 2.8 Tarif Jasa... 20 2.9 Biaya Operasional Kereta Api... 24 2.9.1 Analisis Biaya Operasional Per Tahun... 24 2.9.2 Analisis Biaya Operasional Per Kilometer... 27 2.10 Inflasi... 27 2.11 Studi Kelayakan... 28 2.12 Studi Kelayakan Finansial... 30 2.13 Analisis Sensitivitas... 36 2.14 Analisis Kebutuhan Subsidi... 36 BAB III METODE PENELITIAN... 38 3.1 Diagram Alir... 39 iii

3.2 Identifikasi Masalah... 39 3.3 Latar Belakang dan Rumusan Masalah... 39 3.4 Penentuan Tujuan dan Manfaat Penelitian... 40 3.5 Penetapan Batsaan Masalah... 40 3.6 Studi Pustaka... 40 3.7 Pengumpulan dan Pengolahan Data... 40 3.8 Daerah Kajian Penelitian... 40 3.9 Analisis Data... 41 3.9.1 Analisis Potensi Demand... 41 3.9.2 Analisis Pendapatan... 41 3.10 Analisis Kelayakan Finansial... 43 3.11 Analisis Sensitivitas... 43 3.12 Analisis Kebutuhan Subsidi... 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 44 4.1 Sumber Data... 44 4.2 Penentuan Trase Kereta Api... 45 4.3 Pemilihan Sarana dan Prasarana... 48 4.3.1 Perencanaan Letak Stasiun KA Monorel... 50 4.3.1 Perencanaan Jumlah Armada KA Monorel... 54 4.4 Estimasi Permintaan Perjalanan... 59 4.5 Analisis Pendapatan... 66 4.6 Analisis Kelayakan Finansial... 67 4.7 Analisis Kebutuhan Subsidi... 77 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 83 5.1 Simpulan... 83 5.2 Saran... 84 DAFTAR PUSTAKA... 85 LAMPIRAN A : HASIL SURVEY... 86 LAMPIRAN B : PERHITUNGAN DEMAND, CASHFLOW, SUBSIDI DAN RINCIAN BIAYA INVESTASI... 97 LAMPIRAN C : FOTO DOKUMENTASI...125 LAMPIRAN D : ARSIP SURAT iv

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator Kualitas Pelayanan Angkutan Umum... 8 Tabel 2.2 Syarat Metode NPV... 27 Tabel 4.1 Segmen Penempatan Trase Monorel... 47 Tabel 4.2 Jarak antar Stasiun... 54 Tabel 4.3 Perbandingan Teknologi Monorel beserta Pembiayaannya... 54 Tabel 4.4 Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara Kabupaten Gianyar... 55 Tabel 4.5 Perhitungan Wisatawan Kabupaten Gianyar dengan Metode Trend Linier.. 60 Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Y dan Ŷ... 61 Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Wisatawan Kabupaten Gianyar berdasarkan Metode Trend Linier... 62 Tabel 4.8 Jumlah Penduduk Kab. Denpasar-Badung-Gianyar... 62 Tabel 4.9 Persentase Pertumbuhan Penduduk Kab. Denpasar-Badung-Gianyar.. 63 Tabel 4.10 Presentase Penduduk Tahun 2012 per Kabupaten... 63 Tabel 4.11 MAT Penumpang (Working Trip) Provinsi Bali Tahun 2011... 64 Tabel 4.12 Estimasi Demand Tahun 2020 berdasarkan MAT Perjalanan... 65 Tabel 4.13 Proyeksi Demand KA Monorel Tahun 2020-2070... 65 Tabel 4.14 Probabilitas Penggunaan Angkutan Kereta Api... 66 Tabel 4.15 Estimasi Pendapatan berdasarkan Presentase Jumlah Penumpang... 68 Tabel 4.16 Inflasi 5 Tahun Terakhir... 69 Tabel 4.17 Parameter Analisis Finansial... 69 Tabel 4.18 Hasil Survey Langsung Harga Lahan di Beberapa Lokasi... 70 Tabel 4.19 Uraian Harga Pembebasan Lahan... 71 Tabel 4.20 Harga Kebutuhan Sinyal pada Monorel... 71 Tabel 4.21 Estimasi Biaya Investasi Konstruksi Monorel Terpilih... 71 Tabel 4.22 Casflow Investasi Kereta Api Monorel Skenario 1 dengan 25% Total Penumpang... 72 Tabel 4.23 Casflow Investasi Kereta Api Monorel Skenario 2 dengan 35% Total Penumpang... 73 Tabel 4.24 Casflow Investasi Kereta Api Monorel Skenario 3 dengan 50% Total Penumpang... 74 Tabel 4.25 Casflow Investasi Kereta Api Monorel Skenario 4 dengan 75% Total Penumpang... 75 Tabel 4.26 Casflow Investasi Kereta Api Monorel Skenario 5 dengan 100% Total Penumpang... 76 Tabel 4.27 Hasil Analisis Kelayakan per Skenario... 77 Tabel 4.28 Hasil Analisis Kelayakan per Skenario tanpa Memperhitungkan Biaya Investasi Awal... 77 Tabel 4.30 Perhitungan Harga Tiket Riil Kereta Api Monorel (Skenario 1)... 79 Tabel 4.31 Perhitungan Subsidi Pemerintah (Skenario 1)... 80 Tabel 4.33 Analisis Sensitivitas Kebutuhan Subsidi pada Skenario 1)... 82 Tabel A-1 Rekapitulasi Harga Lahan di Kawasan Penempatan Monorel... 92 Tabel B-1 Estimasi Pertumbuhan MAT Penumpang Denpasar-Badung- Gianyar... 96 Tabel B-2 Analisis Kelayakan Finansial Skenario 1 tanpa Biaya Investasi Awal...108 Tabel B-3 Analisis Kelayakan Finansial Skenario 2 tanpa Biaya Investasi v

Awal...109 Tabel B-4 Analisis Kelayakan Finansial Skenario 3 tanpa Biaya Investasi Awal...110 Tabel B-5 Analisis Kelayakan Finansial Skenario 4 tanpa Biaya Investasi Awal...111 Tabel B-6 Analisis Kelayakan Finansial Skenario 5 tanpa Biaya Investasi Awal...112 Tabel B-7 Perhitungan Harga Tiket Riil Kereta Api Monorel (Skenario 2)...113 Tabel B-8 Perhitungan Subsidi Pemerintah (Skenario 2)...114 Tabel B-7 Perhitungan Harga Tiket Riil Kereta Api Monorel (Skenario 3)...115 Tabel B-8 Perhitungan Subsidi Pemerintah (Skenario 3)...116 Tabel B-7 Perhitungan Harga Tiket Riil Kereta Api Monorel (Skenario 4)...117 Tabel B-8 Perhitungan Subsidi Pemerintah (Skenario 4)...118 Tabel B-7 Perhitungan Harga Tiket Riil Kereta Api Monorel (Skenario 5)...119 Tabel B-8 Perhitungan Subsidi Pemerintah (Skenario 5)...120 Tabel B-13 Kebutuhan Pembangunan Sinyal Elektrik + CTC...121 Tabel B-14 Kebutuhan Pembangunan Sinyal Mekanik...122 Tabel B-15 Kebutuhan Pembangunan Sinyal Telekomunikasi...123 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kurva Tarif Seragam (Flate Fare)...19 Gambar 2.2 Kurva Tarif Berdasarkan Jarak (Distance Based Fare)...20 Gambar 2.3 Kurva Tarif Bertahap (Berdasarkan Jarak)...20 Gambar 2.4 Kurva Tarif Berdasarkan Zona...21 Gambar 2.5 Grafik Nilai NPV dengan Nilai IRR Tunggal...32 Gambar 2.6 Grafik NPV tanpa IRR...32 Gambar 2.7 Grafik NPV dengan IRR lebih dari satu...32 Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian...37 Gambar 3.2 Daerah Kajian Penelitian untuk Perencanaan Rute KA...40 Gambar 4.1 Total Jumlah Kendaran pada Tiap Kabupaten di Bali Tahun 2012...45 Gambar 4.2 Peta Daerah Kajian Perencanaan Rute KA...46 Gambar 4.3 Peta Jalur Rencana Monorel...46 Gambar 4.4 Peta Titik-Titik Perencanaan Trase Monorel...47 Gambar 4.5 Ilustrasi Kereta Api Monorel...49 Gambar 4.6 Peta Titik Rencana Stasiun Monorel di Nusa Dua...50 Gambar 4.7 Peta Titik Rencana Stasiun Monorel di Bandara Ngurah Rai...50 Gambar 4.8 Peta Titik Rencana Stasiun Monorel di Sanur...50 Gambar 4.9 Peta Titik Rencana Stasiun Monorel di Ubud...51 Gambar 4.10 Ilustrasi Umum Bangunan Stasiun Monorel...51 Gambar 4.11 Tampak Depan Ilustrasi Bangunan Stasiun Monorel...52 Gambar 4.12 Tampak Atas Ilustrasi Posisi Kereta pada Bangunan Stasiun Monorel..52 Gambar 4.13 Tampak Atas Atap TerbukaIlustrasi Denah Bangunan Stasiun Monorel...52 Gambar 4.14 Tampak Atas dan Samping Ilustrasi Bangunan Stasiun Monorel.53 Gambar 4.15 Dimensi KA Monorel terpilih...52 Gambar 4.16 Bagian-Bagian KA monorel terpilih Rai...50 Gambar 4.17 Siklus Perjalanan KA Monorel antar Stasiun...50 vii

DAFTAR NOTASI Ŷ : penduduk pada tahun proyeksi-x Y : penduduk tahun ke-x a : penduduk pada tahun dasa (intercept) b : rata-rata pertambahan penduduk (koefisien) X : periode waktu proyeksi = selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar D : jumlah permintaan penumpang angkutan umum (pergerakan) Ftr : Faktor yang menyatakan pergerakan yang dilakukan oleh setiap penduduk M : Jumlah penduduk potensial melakukan pergerakan dan membutuhkan pelayanan angkutan umum (jiwa) N : Jumlah kebutuhan kendaraan (unit) Pmin : Jumlah penumpang minimal (orang per kendaraan per hari) D : Jumlah permintaan angkutan penumpang umum (pergerakan) CT : waktu sirkulasi T : waktu perjalanan rata-rata Ơ : deviasi waktu perjalanan H : waktu antara C : kapasitas kendaraan Lf : faktor muat (asumsi 70% dari kondisi ideal) P : jumlah penumpang per jam pada sesi terpadat K : jumlah kendaraan CT : waktu sirkulasi (menit) H : waktu antara (menit) Fa : faktor ketersediaan kendaraan (100%) B(t) : besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun ke t C(t) : besaran total dari komponen biaya pada tahun ke t i : tingkat bunga yang diperhitungkan t : periode tahun i1 : Tingkat bunga pertama saat NPV positif (%) i2 : Tingkat bunga kedua saat NPV negatif (%) viii