Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor :

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan ke-11 P PLC LC Timer & C t oun er

Pengatur jarak jauh penyejuk ruangan

Buku Instruksi Outseal PLC 1.0.1

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

Modul Training PLC untuk Semua

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

Pertemuan ke-12. Math Instructions

Timer : teori dan aplikasi. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

BAB III PERANCANGAN SOFTWARE. Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

TIPS dan TRIK GENERAL TABEL

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

TK3434 Sistem PLC. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan. Nama : Kelas :

Mesin Pemotong Foil Otomatis

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Operator / Administrator Program Studi

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

BASIC PLC TWIDO BASIC INSTRUCTION SET TIMER COUNTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

BAB V ANALISIS DAN UJI COBA. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware

Belajar Mudah Pemrograman PLC menggunakan The LogixPro PLC Simulator

Rumus Microsoft Excel Lengkap Dengan Contoh dan Gambar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIPS dan TRIK BASIC TABEL

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 1 Kelas: Kelompok: d.1. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

Materi. Siswa Mampu :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah

IK UJI TARIK BAJA INTRUKSI KERJA

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON

TE Otomasi Sistem dengan PLC (Prak. PLC) Petunjuk Praktikum PLC

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi

BAB III METODOLOGI PENULISAN

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Linux Ubuntu Lucid Lynx

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

OMRON PCM1A. Programmable Logic Controller (PLC) ( Instruksi Dasar Pemrograman dengan Ladder Diagram )

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

BAB II. Pengenalan Tipe Data pada VB, Variabel, Konstanta, Operator, Array serta penggunaan Fungsi-Fungsi bawaan dari VB

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

PENGANTAR SISTEM KENDALI

BAB I Pendahuluan. Praktikum Programmable Logic Controler

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V2.75)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON. Wahyudi *, M. Hasim As ari **)

INSTRUKSI KERJA ALAT HOTPLATE AND STIRER IKA C-MAG HS7

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

A/D, D/A CONVERTER ASSEMBLY USER S MANUAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TM PLC & Otomasi (Praktikum PLC) Petunjuk Praktikum PLC

BAB III DESKRIPSI MASALAH

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

de KITS Application Note AN9-8 Channel Temperature Display

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKO/FM.003/VCF PETUNJUK OPERASIONAL VACUM CHAMBER FURNACE JK-1200

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

MODUL 10 PEMILIHAN KONDISI IF. Nama : Yuandri Septiawan ( ) Kelas : 1 TK (Teknik Komputer)

L-1 USER MANUAL PROGRAM GUI. User Manual Program GUI menjelaskan cara penggunaan program GUI.

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

Standard Operating Procedure. Penyalaan Turbin Jetcat P160

PC-Link Application Note

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V3.00)

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN II PEMOGRAMAN INPUT

TIPS dan TRIK RECODE & AUTOMATIC RECODE

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras sampai ke perangkat lunak untuk bisa melanjutkan ketahap

PENGGUNAAN PC SEBAGAI SISTEM MONITORING MESIN DAUR ULANG PLASTIK BEKAS DENGAN PLC SEBAGAI KONTROL OTOMATIS

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA PERCOBAAN 2 & 3 LABORATORIUM KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRO F.T.I. USAKTI. Th Akd. 1998/1999

BAB IV PENGUJIAN ALAT. elektrikal dan sipil dapat dikontrol melalui PLC sebagai kontrollernya.

PERTEMUAN KE-6 STRUKTUR PERULANGAN (menggunakan Loop dan Timer)

1c. Pengujian ladder diagram memasukkan plat. 1a. Pengujian ladder diagram manual dan otomatis sistem parkir

Transkripsi:

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 1 Sil Simulatin Terdapat tmbl selektr : Jika selektr terhubung ke A maka I:1/05 akan aktif. Maka sil akan berfungsi sesuai prses mde A. Jika selektr terhubung ke B maka I:1/06 akan aktif. Maka sil akan berfungsi sesuai prses mde B. Jika selektr terhubung ke C maka I:1/07 akan aktif. Maka sil akan berfungsi sesuai prses mde C. Lampu RUN O:2/02 akan menyala selama sistem berperasi Lampu FILL O:2/03 akan menyala selama sistem mengisi Lampu FULL O:2/04 akan menyala saat bx telah terisi penuh. Lampu akan tetap menyala hingga bx melewati PROX SENSOR I:1/03 Prses ini dapat dihentikan dan dijalankan kembali menggunakan tmbl STOP I:1/01 dan tmbl START I:1/00 Dimanapun prgram dihentikan, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan ke perasi berikutnya. (jika dihentikan saat mengisi dan belum penuh, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan mengisi dahulu sampai bx penuh) Prses Mde A (mde kntinyu) Saat tmbl START ditekan, prgram secara tmatis akan membawa bx kebawah slenid lalu mengisinya hingga LEVEL SENSOR I:1/04 aktif. Lalu memindahkan bx dari bawah slenid dan mendatangkan bx baru. Prses ini akan bekerja terus secara tmatis Prses Mde B (mde kntinyu dengan jumlah tertentu) Sama seperti Mde A, tetapi prses hanya akan bekerja tmatis untuk mengisi 5 bx saja. (Gunakan cunter) Jika sudah 5 bx yang terisi, maka prses akan tmatis berhenti. Jika tmbl START ditekan, maka prses akan bekerja mengisi 5 bx lagi kemudian berhenti. Setelah 5 bx, sistem baru berhenti setelah bx yang penuh dibawa kekanan keluar dari layar dan bx baru dibawa kebawah slenid tetapi belum diisi. Jika misalnya setelah 3 bx, tmbl STOP ditekan, maka prses akan berhenti. Dan jika kemudian tmbl START ditekan, maka prses akan bekerja tmatis untuk mengisi 2 bx lagi kemudian berhenti. Prses Mde C (mde perasi dengan manual restart : Pemantauan Manual) Saat tmbl START ditekan, prgram secara tmatis akan membawa bx kebawah slenid lalu mengisinya hingga LEVEL SENSOR I:1/04 aktif. Saat bx telah terisi penuh, maka sistem akan berhenti bekerja. Tmbl START I:1/00 harus ditekan terlebih dahulu agar cnveyr berperasi kembali. (sistem berhenti saat bx ada dibawah slenid) Jika setelah bx terisi penuh lalu tmbl START I:1/00 DITEKAN TERUS, maka bx berikutnya setelah terisi akan tetap berhenti. (menunggu tmbl START dilepas dahulu. Dan jika tmbl START ditekan kembali maka barulah sistem akan kembali berperasi)

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 2 Kndisi Berhenti Mde B : Kndisi Berhenti Mde C : TEST POINT : 1. Dimanapun prgram dihentikan, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan ke perasi berikutnya. (jika dihentikan saat mengisi dan belum penuh, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan mengisi dahulu sampai bx penuh) 2. Pada mde B setelah START ditekan, maka jumlah bx yang diisi adalah 5 buah 3. Pada mde B jika misalnya setelah 3 bx, tmbl STOP ditekan, maka prses akan berhenti. Dan jika kemudian tmbl START ditekan, maka prses akan bekerja tmatis untuk mengisi 2 bx lagi kemudian berhenti. 4. Pada mde B sistem baru berhenti setelah bx yang penuh dibawa kekanan keluar dari layar dan bx baru dibawa kebawah slenid tetapi belum diisi. 5. Pada mde C sistem berhenti saat bx ada dibawah slenid 6. Jika setelah bx terisi penuh lalu tmbl START I:1/00 DITEKAN TERUS, maka bx berikutnya setelah terisi akan tetap berhenti. (menunggu tmbl START dilepas dahulu. Dan jika tmbl START ditekan kembali maka barulah sistem akan kembali berperasi)

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 3 Traffic Light Simulatin Tahap 1 (mde fix timer) Lampu akan menyala sesuai urutan waktu sebagai berikut : Merah (O:2/00) Hijau (O:2/02) Kuning (O:2/01) Merah (O:2/00) Hijau (O:2/06) Kuning (O:2/05) Merah (O:2/04) 8 dt 4 dt 1 dt 8 dt 4 dt 1 dt Saat O:2/06 menyala, maka lampu jalan O:2/03 akan menyala (bertulisan WALK) Saat O:2/05 menyala, maka lampu jalan O:2/03 akan menyala berkedip (DON T WALK) Saat O:2/04 menyala, maka lampu jalan O:2/03 akan mati (bertulisan DON T) Prinsip yang sama juga berlaku untuk lampu jalan O:2/07 Tahap 2 (mde semi inteleget timer) Perhatikan inputan I:1/02 dan I:1/03 berikut. Mdifikasikan mde fix timer sehingga : Lampu Hijau (O:2/06) baru akan berubah menjadi Kuning (O:2/05) jika setelah 8 detik terdeteksi ada mbil di I:1/02 Walaupun tidak ada mbil di I:1/02, Lampu Hijau (O:2/06) akan tetap berfungsi seperti fix timer jika ada yang menekan tmbl penyeberangan I:1/01 : Jika ditekan sebelum Lampu Hijau menyala 8 detik maka Lampu Hijau tetap menyala dahulu hingga 8 detik Jika ditekan setelah Lampu Hijau menyala 8 detik, maka Lampu Hijau segera berubah menjadi Kuning Prinsip yang sama juga berlaku untuk Lampu Hijau (O:2/02) Prses ini perlu disimulasikan dengan memarkirkan salah satu mbil kemudian diaktifkan kembali.

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 4 TEST POINT : 1. Pewaktuan pada mde fixed timer benar 2. Saat tidak ada mbil di I:1/03, maka O:2/02 akan menyala terus 3. Jika sebelum Lampu Hijau O:2/02 menyala 8 detik ada mbl di I:1/03 maka pada detik ke 8 lampu berubah menjadi kuning. 4. Jika setelah Lampu Hijau O:2/02 menyala 8 detik kemudian datang mbl di I:1/03 maka pada detik tersebut lampu berubah menjadi kuning. 5. Jika sebelum Lampu Hijau O:2/02 menyala 8 detik ada yang menekan tmbl penyeberangan I:1/00 maka Lampu Hijau akan tetap menyala dahulu hingga 8 detik 6. Jika setelah Lampu Hijau O:2/02 menyala 8 detik ada yang menekan tmbl penyeberangan I:1/00 maka Lampu Hijau akan segera berubah menjadi Kuning 7. Hal yang sama berlaku untuk Lampu Hijau O:2/06

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 5 Batch Mixing Simulatn Terdapat tmbl selektr : Jika selektr terhubung ke A maka I:1/09 aktif dan akan memfungsikan prses mde A. Jika selektr terhubung ke B maka I:1/10 aktif Jika selektr terhubung ke C maka I:1/11 aktif Prses Mde A (Otmatis untuk menghasilkan satu kali pencampuran) Prses akan berjalan kntinyu dan dapat dihentikan serta distart kembali menggunakan tmbl START dan STOP. Tangki pertama-tama diisi leh PUMP 1. PUMP P1 dikendalikan leh cunter hingga ketinggian air dalam tangki sekitar 90%. Setelah tercapai, PUMP P1 berhenti dan PUMP P2 aktif sehingga ketinggian air mengaktifkan sensr HI-LEVEL I:1/04. Setelah prses pengisian selesai, lampu FULL akan menyala, HEATER O:2/04 dan MIXER O:2/00 akan aktif untuk memulai prses pemanasan. THERMOSTAT I:1/02 digunakan untuk mengetahui apakah temperatur air dalam tangki sudah mencapai suhu yang diinginkan. Setelah tercapai, maka HEATER akan mati tetapi MIXER tetap menyala. MIXER tetap berperasi 4 detik setelah suhu air campuran yang diinginkan telah tercapai. Dan setelah mixer berhenti, PUMP P3 akan mengsngkan tangki hingga sensr LO-LEVEL I:1/03 tidak mendeteksi ketinggian air. (Hingga saat ini disebut satu pencampuran telah selesai) Setelah tangki ksng, prses akan berhenti Lampu RUN akan menyala selama sistem berperasi Lampu FULL akan menyala selama tangki penuh dan PUMP P3 belum aktif. Lampu IDLE akan menyala jika sistem berhenti berperasi (tmbl STOP ditekan) Dimanapun prgram dihentikan, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan ke perasi berikutnya. (Jika dihentikan saat mengisi dan belum penuh, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan mengisi dahulu sampai tangki penuh. Jika dihentikan saat mengsngkan dan belum ksng, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan mengsngkan dahulu sampai tangki ksng, Jika dihentikan saat memanaskan dan belum sampai suhu yang diinginkan, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan memanaskan dahulu sampai suhu yang diinginkan.)

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 6 Jika Selektr di B dan C (prses akan mencampur dengan perbandingan PUMP 1 dan PUMP 2 tertentu dan menghasilkan jumlah tertentu) Selektr di B (mengatur jumlah campuran yang dihasilkan) Sama seperti Mde A, tetapi prses akan bekerja tmatis untuk menghasilkan pencampuran sejumlah tertentu. Jumlah pencampuran yang dihasilkan dapat ditentukan leh peratr dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) seperti berikut kemudian menekan ENTER I:1/08 Gunakan cunter untuk menghitung banyaknya campuran yang telah diprses. Jumlah campuran yang dihitung leh cunter ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD) Setelah jumlah campuran [O:4 (BCD)] sama dengan jumlah yang diinginkan [I:3 (BCD)], maka prses akan berhenti dan nilai O:4 (BCD) akan tetap menampilkan jumlah campuran yang sudah dihasilkan. Jika prses di START kembali, barulah nilai O:4 (BCD) akan reset kembali ke 0000 Jika cunter C:5 digunakan untuk menghitung jumlah campuran yang sudah dihasilkan, maka cara untuk menampilkan nilai cunter C:5 ke seven segment O:4 (BCD) dapat sebagai berikut. Fungsi TOD dapat diambil dari Cmpute/Math. Untuk membandingkan apakah nilai I:3 (BCD) sudah sama dengan O:4 (BCD) dapat sebagai berikut. Selektr di C (mengatur perbandingan PUMP 1 dan PUMP 2 dalam persen) Sama seperti Mde A. Tetapi jika pada Mde A perbandingan campuran P1 dan P2 adalah 90% : 10%, maka pada Mde C, perbandingan campuran dapat ditentukan leh peratr dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) [dalam persen tentunya], kemudian menekan ENTER. Selama PUMP P1 hidup, maka jumlah persentase aliran dari PUMP P1 ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD). Tampilan O:4 (BCD) akan reset ke 0000 saat pengsngan tangki mulai berlangsung. Untuk kasus ini Anda tentu perlu menggunakan fungsi-fungsi Cmpute/Math seperti Multiplicatin TEST POINT : 1. Pada Mde A, PUMP 1, PUMP 2, HEATER, MIXER dan PUMP 3 bekerja sesuai yang diharapkan. 2. Dimanapun prgram dihentikan, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan ke perasi berikutnya. (Jika dihentikan saat mengisi dan belum penuh, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan mengisi dahulu sampai tangki penuh. Jika dihentikan saat mengsngkan dan belum ksng, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan mengsngkan dahulu sampai tangki ksng, Jika dihentikan saat memanaskan dan belum sampai suhu yang diinginkan, maka saat prgram dijalankan akan melanjutkan memanaskan dahulu sampai suhu yang diinginkan.) 3. Pada mde B, jumlah pencampuran yang dihasilkan dapat ditentukan leh peratr dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) seperti berikut kemudian menekan ENTER I:1/08 4. Jumlah campuran yang dihitung leh cunter ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD). Setelah jumlah campuran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, O:4 (BCD) akan tetap menampilkan jumlah campuran yang sudah dihasilkan. Jika prses di START kembali, barulah nilai O:4 (BCD) akan reset kembali ke 0000. 5. Pada mde C, perbandingan campuran dapat ditentukan leh peratr dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) [dalam persen tentunya], kemudian menekan ENTER. 6. Selama PUMP P1 hidup, maka jumlah persentase aliran dari PUMP P1 ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD). Tampilan O:4 (BCD) akan reset ke 0000 saat pengsngan tangki mulai berlangsung.

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 7 Dual Cmpressr Simulatin Terdapat selektr Jika selektr terhubung ke A maka I:1/04 akan aktif. Jika selektr terhubung ke B maka I:1/05 akan aktif. Jika selektr terhubung ke C maka I:1/06 akan aktif. Lampu RUN akan menyala selama sistem berperasi Prses ini dapat dihentikan dan dijalankan kembali menggunakan tmbl STOP dan tmbl START Prses yang dilakukan : Set batas atas I:1/02 menjadi 42 dan deltanya 20 Set batas atas I:1/03 menjadi 40 dan deltanya 20 Jika rentang tekanan pada cmpressr berkisar antara 22 hingga 42 maka MOTOR 1 O:2/00 dan MOTOR 2 O:2/01 akan bekerja bergantian : Mtr 1 akan bekerja terlebih dahulu. Kemudian setelah tekanan mencapai 42 maka mtr akan mati. Tekanan lalu akan turun. Setelah tekanan mencapai nilai 22 maka mtr 2 akan hidup. Saat mtr 2 hidup, maka tekanan cmpressr akan naik kembali. Setelah mencapai 42 maka mtr 2 mati. Setelah tekanan turun kembali menjadi 22, maka Mtr 1 yang kembali dihidupkan. Dst. Jika tekanan jatuh hingga nilai 20 maka kedua mtr harus dihidupkan bersama. (Berarti beban kerja cmpressr tidak dapat ditangani leh hanya satu mtr). [Terjadi jika flw keluaran cmpressr lebih dari 80] Langkah berikut dibuat untuk mengantisipasi jika flw keluaran cmpressr adalah 80. (Dapat menyebabkan satu mtr bekerja terus tanpa henti karena tekanan masukan sama dengan tekanan keluaran) : Jika suatu mtr telah bekerja melebihi waktu nrmal untuk mencapai tekanan penuh (batas atas) pada flw keluaran 50 % atau 60 %, maka mtr kedua harus dihidupkan. (Cara 1) Ukurlah waktu nrmal tekanan turun pada cmpressr dari maximum ke minimumnya (42 ke 22). Maka jika waktu penurunan tekanan cmpressr lebih cepat berarti dibutuhkan dua mtr yang selanjutnya bekerja. (Cara 2) Gabungkan cara I dengan cara II. Kekurangan pada cara I adalah adanya waktu untuk mtr harus bekerja sendiri terlebih dahulu sedangkan kelemahan dari cara II adalah tidak dapat mendeteksi jika perubahan flw terjadi setelah mencapai tekanan 22. Jika selektr ke A maka O:4/BCD akan menampilkan ttal waktu bekerja mtr I Jika selektr ke B maka O:4/BCD akan menampilkan ttal waktu bekerja mtr II Waktu ditampilkan dalam detik Prgram Anda harus dapat bekerja sedemikian rupa agar perbandingan ttal waktu kerja mtr I dan mtr II relatif sama.

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 8 TEST POINT : 1. Saat START pertama kali (tekanan dalam cmpressr = 0), MOTOR 1 dan MOTOR 2 akan bekerja bersama. 2. Pada flw keluaran 50%, MOTOR 1 O:2/00 dan MOTOR 2 O:2/01 akan bekerja bergantian. 3. Pada flw keluaran 90%, tekanan akan jatuh dibawah batas bawah sensr 2 dan kedua MOTOR akan bekerja bersama Pada flw keluaran 50%, setelah batas atas tercapai dan MOTOR mati : 4. Jika flw keluaran dijadikan 80% saat tekanan turun, maka saat MOTOR mulai bekerja kembali kedua MOTOR akan langsung bekerja Pada flw keluaran 50% saat pengisian tekanan dan hanya 1 MOTOR yang bekerja : 5. Jika flw keluaran dijadikan 80% saat tekanan diisi, maka setelah beberapa lama kedua MOTOR harus langsung bekerja 6. Waktu kerja masing-masing mtr ditampilkan di O:4/BCD menggunakan selektr dan dalam satuan detik. 7. Perbandingan ttal waktu kerja mtr I dan mtr II relatif sama.

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 9 Timer/Cunter Instructins Instruksi-instruksinya : Variabel-variabel pada instruksi timer : PRE (Preset value) : nilai yang ingin dicapai leh timer ACC (Accumulated value) : nilai yang akan bertambah saat timer berjalan Instruksi TON (Timer ON Delay) Instruksi TON mulai menghitung waktu saat kndisi inputnya bernilai true. Selama kndisi input true, timer akan meningkatkan nilai ACC seiring dengan waktunya hingga mencapai nilai PRE. Nilai ACC akan reset saat kndisi input dari timer bernilai false. EN (Enable Bit) : aktif saat timer mendapat masukan TT : aktif saat timer bekerja dan nilai ACC belum sama dengan nilai PRE DN (Dne Bit) : aktif saat nilai ACC sama dengan nilai PRE Cnth prgram : Instruksi TOF (Timer OFF Delay) Cnth prgram : Jika mendapat input true, nilai ACC TOF akan 0, EN aktif dan DN aktif Jika mendapat input false, nilai ACC TOF akan mulai bertambah, TT aktif dan DN aktif Saat nilai ACC = PR maka EN, TT dan DN tidak aktif.

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 10 Instruksi RTO (Retentive Timer ON) Cnth prgram : Instruksi RTO akan aktif saat kndisi input true. Selama kndisi input true, timer akan meningkatkan nilai ACC seiring dengan waktunya hingga mencapai nilai PRE. Saat kndisi input bernilai false, maka peningkatan nilai ACC akan berhenti (tidak reset). Saat input kembali bernilai true, maka timer akan melanjutkan peningkatan nilai ACC dari nilai sebelumnya yang telah tercapai. Untuk mengembalikan kembali nilai ACC menjadi 0, maka ACC Timer harus di-reset menggunakan instruksi RESET (seperti rung 001 diatas) Instruksi RES (Reset) Digunakan untuk mereset nilai ACC dari timer atau cunter. Sewaktu nilai inpu RES bernilai truei, maka akan mereset timer atau cunter yang memiliki alamat yang sama dengan instruksi RES Instruksi Cunter Berfungsi untuk menghitung jumlah perubahan input. Variabel-variabel pada instruksi cunter : CU : akan aktif saat nilai ACC bertambah (input CTU true) CD : akan aktif saat nilai ACC berkurang (input CTD true) DN : akan aktif saat nilai ACC sama dengan atau lebih dari nilai PRE ACC dapat menghitung melebihi nilai PRE Instruksi CTU (Cunt Up) dan CTD (Cunt Dwn) Pada instruksi CTU, setiap terjadi perubahan false-true pada masukan, ACC dari cunter akan bertambah satu Pada instruksi CTD, setiap terjadi perubahan false-true pada masukan Cnth prgram :

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 11 Cmpare Instructins Instruksi-instruksinya : Cnth : Nilai Surce dapat berupa : ACC dari cunter atau timer Nilai knstanta diketik langsung Nilai integer Nilai flat

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 12 Cnth : Membandingkan apakah nilai ACC dari cunter 0 (C5:0) lebih dari nilai N7:8 Membandingkan apakan nilai ACC dari timer 4 (T4:4) kurang dari 120 Cmpute Instructins Instruksi-instruksinya : ADD : Additin SUB : Subtractin MUL : Multiplicatin DIV : Divisin SQR : Square Rt NEG : Negate TOD : Cnvert t BCD FRD : Cnvert frm BCD 7 Segment Numeric Display BCD I/O Simulatr

Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 13 Batch Simulatr I/O Simulatr Cnth prgram menampilkan timer ke O:6 BCD (satuan yang ditampilkan tentu dalam 100 mikr detik)

Cnth prgram menampilkan timer ke O:6 BCD dalam satuan detik [Menggunakan instruksi DIV] Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 14 Cnth prgram menerima masukan nilai dari I:5 BCD Nilai timer T4:1 akan dibandingkan dengan nilai pada I:5 BCD. Jika lebih besar, maka akan menyalakan lampu O:2/0