BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis I/O card, sensor yang digunakan serta komponen pendukung lainnya yang digunakan dalam sistem BAS di gedung Laboratorium 2 PPOMN. Pembahasan dilakukan dengan memaparkan tata letak per lantai yang nantinya berkaitan dengan proses pengkabelan serta pemasangan peralatan dan selanjutnya menjelaskan sistem-sistem yang akan dikontrol maupun dimonitor dalam sistem BAS. Sistem BAS sendiri dapat mengendalikan segala peralatan yang dikontrol maupun dimonitor dan membaca status peralatan tersebut apakah dalam keadaan hidup (normal), mati, atau sedang dalam keadaan trip. B. KOMPONEN TEKNIS Komponen teknis berisi aspek-aspek yang saling berhubungan sebagai penyusun sistem BAS pada gedung Laboratorium 2 PPOMN. 1. Ruang Kontrol Ruang kontrol merupakan pusat dimana peralatan-peralatan dalam suatu gedung dikontrol dan dimonitor. Ruang kontrol untuk gedung Laboratorium2 48

2 49 PPOMN terletak pada lantai 2. Pada ruang kontrol untuk sistem BAS terdiri dari beberapa komponen berikut : a. Komputer Perangkat komputer digunakan untuk penghubung antara operator dengan sistem, artinya komputer digunakan oleh operator untuk memonitor serta mengontrol sistem. Pada saat menjalankan programprogram lain secara bersamaan tanpa saling mengganggu satu sama lain. b. Alarm Printer Printer digunakan untuk mencetak informasi yang meliput laporan terjadinya kelainan pada peralatan yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya serta bentuk kesalahan yang terjadi. Informasi tersebut juga terekam menjadi suatu kumpulan data (log) pada hardisk yang berperan sebagai media penyimpanan data sekunder. c. UPS 1 KVA UPS berfungsi sebagai cadangan (back up) daya apabila pada kondisi tertentu terjadi gangguan pada komputer dan printer. d. Master Controller Master controller merupakan perangkat utama yang berfungsi sebagai pusat pengendali dan menjadi pusat dari suatu sistem. Master controller menggunakan PCD2 M150 yang dilengkapi dengan port RS232 untuk terhubung ke komputer.

3 50 e. Mimik Panel Mimik panel merupakan indikasi status dari peralatan yang dikontrol dan dimonitor. 2. Controller SAIA CPU pada perangkat PCD dapat menjalankan keadaan operasi antara lain START, RUN, CONDITIONAL RUN, STOP, HALT, dan RESET dengan tampilan menggunakan 3 buah LED yang ditunjukkan sebagai berikut : a. RUN menggunakan nyala LED kuning b. HALT menggunakan nyala LED merah c. ERROR menggunakan nyala LED kuning Gambar 4.1 Keadaan indikasi pada PCD a. START menentukan sendiri kira-kira 1 detik setelah nyala atau setelah restart. b. RUN akan menjalankan program dengan normal setelah START. Dimana saat peralatan pemrograman terhubung pada PGU mode maka CPU secara otomatis dalam kondisi STOP.

4 51 c. CONDITIONAL RUN kondisi ini telah diatur / ditetapkan pada debugger. d. STOP keadaan ini dapat terjadi pada kejadian seperti berikut ini : 1. Perangkat programming terhubung ketika CPU pada PCD menyala. 2. PGU (Programming Unit) telah selesai melakukan download program. e. HALT keadaan ini dapat terjadi pada kejadian seperti berikut ini : 1. Perintah HALT sedang dijalankan / diproses. 2. Terjadi error pada program. 3. Kesalahan pada hardware. 4. Tidak ada program yang di-download. f. RESET keadaan ini disebabkan oleh tegangan masukan yang terlalu rendah. PCD yang digunakan untuk sistem BAS pada gedung tersebut menggunakan 1 buah PCD2 M150 sebagai PCD master dan PCD2 M110 berjumlah 4 buah yang berperan sebagai PCD slave. PCD ini ditempatkan pada masing-masing lantai dengan rincian sebagai berikut : a. Panel Master Pada panel master yang terletak dalam ruang kontrol di lantai 2 gedung Laboratorium 2 PPOMN menggunakan PCD2 M150 dan berperan sebagai station 1. b. Panel BAS Lantai 1

5 52 Untuk panel BAS lantai 1 menggunakan 2 buah PCD jenis PCD2 M110 dan berperan sebagai station 2 dan 3. c. Panel BAS Lantai 3 Pada panel BAS lantai 3 menggunakan 2 buah PCD jenis PCD2 M110 dan berperan sebagai station 4. d. Panel Mimik Pada panel mimik di ruang kontrol menggunakan 2 buah PCD jenis PCD2 M110 dan berperan sebagai station 5 dan 6. Mimik menggunakan jenis card PCD2 A400 (digital output) karena keluaran dari PCD nantinya akan menyalakan LED pada panel mimik sehingga output dari PCD mimik akan menjadi input bagi panel mimik.

6 53 Gambar 4.2 Panel mimik Station-station akan membentuk suatu diagram satu garis (single line) PCD yang digunakan pada masing-masing lantai. Untuk single line diagram seperti ditunjukkan pada gambar 4.3

7 54 Gambar 4.3 Single line diagram Sedangkan pada gambar 4.4 adalah detail gambar untuk panel lantai 1 yang terdapat pada gedung Laboratorium 2 PPOMN.

8 55 Gambar 4.4 Panel BAS Lt. 1

9 56 C. SENSOR Sensor yang digunakan untuk sistem BAS pada gedung Laboratorium 2 PPOMN antara lain sebagai berikut : 1. Differential Pressure Switch (DPS) Sensor ini dapat diaplikasikan untuk memantau tekanan udara yang terdapat diatas atmosfer serta mengukur perbedaan tekanan (differential). Dapat digunakan untuk jenis materi gas lain selain udara. Pada sistem BAS sensor ini digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan udara pada AHU antara sebelum dan sesudah dilewatkan filter. Hal ini bertujuan untuk menentukan tingkat kebersihan filter pada AHU. Jika nilai perbedaan tekanan besar maka filter tersebut dalam kondisi kotor. Gambar 4.5 Diagram koneksi sensor Sensor ini bekerja dengan prinsip saklar jenis single pole-free change over yaitu terdapat 2 buah terminal yang dapat dihubung dan diputus atau dapat bekerja sebagai saklar on / off yang dalam hal ini menjadi high / low. 2. Level switch for water (Hi / Lo) Sensor ini digunakan untuk mengetahui status dari kapasitas tangki air. Sensor menggunakan 2 buah pelampung yang digantung pada kedalaman yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengindikasi status high dan low. Sensor ini

10 57 bekerja dengan prinsip seperti saklar, jika saat pelampung terbalik karena pengaruh ketinggian air, maka saklar yang terdapat dalam pelampung akan terhubung (normally closed) dan begitu pula dengan sebaliknya. 3. Level switch for oil (Hi / Lo) Sensor ini pada dasarnya mempunyai cara kerja yang sama dengan sensor level dengan pelampung hanya saja pada level switch for oil menggunakan tongkat / stik. Pada tongkat / stik dapat diatur kedalaman antara high dan low. Pada sistem BAS sensor ini dipasang pada tangki solar. 4. Room humanity temperature sensor (RHTs) Sensor yang dikombinasikan untuk mengukur kelembaban relatif serta temperatur pada ruangan. Kemampuan dari sensor dapat mengukur kelembaban % rh dengan tingkat akurasi ± 2 %. Sensor ini bekerja dengan masukan berupa tegangan sebesar VDC dan arus maksimal 20 ma dengan keluaran sensor berupa arus 4 20 ma. Untuk mengukur temperatur perlu ditambahkan pada sensor berupa sensor passive seperti PTC, NTC. dan lainnya sesuai dengan permintaan. 5. Room temperature sensor (RTs) Sensor temperatur atau sensor suhu ditempatkan pada ruangan sehingga dapat diketahui besar suhu ruangan tersebut ( C). Cara kerjanya adalah sensor suhu diberikan masukan sumber tegangan dari PCD, sensor ini akan mengeluarkan arus 4 20 ma sesuai dengan perubahan suhu (0 C - 50 C), arus ini akan dibaca oleh card PCD dan setelah diolah PCD akan ditampilkan pada monitor.

11 58 D. PERANCANGAN Untuk merancang atau membangun suatu sistem BAS pada suatu gedung dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Pengelompokan Pada awal perancangan peralatan (point) dikelompokkan sesuai dengan jenis card yang akan dipakai antara lain : Digital Output (DO), Digital Input (DI), Analog Output (AO), Analog Input (AI). Akan lebih mudah jika pengelompokan dilakukan per lantai dan per zone dahulu. 2. Perhitungan jumlah card Setelah dilakukan pengelompokan jenis card, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghitung jumlah card yang akan digunakan per station, perhitungan jumlah card ini akan mempengaruhi jumlah controller PCD yang akan dipakai pada gedung tersebut. 3. Penentuan alamat (Addressing) Penentuan alamat point dilakukan untuk lebih memudahkan perancangan sistem serta pemasangan komponen dan peralatan pada sistem BAS. Menetapkan alamat untuk setiap station pada masing-masing lantai pada PCD2 M110 slave yang mempunyai kapasitas 64 points. Dalam tabel yang terdapat di bagian lampiran adalah salah satu pembagian alamat (addressing) pada panel BAS untuk lantai 1 station 2 pada gedung Laboratorium 2 PPOMN. 4. Pembuatan wiring diagram

12 59 Setelah pembagian addressing telah selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat wiring diagram pada PCD yang berfungsi untuk penginstalasian. Sistem dapat mengendalikan peralatan yang dikontrol pada gedung atau bangunan serta membaca status alat yang dikontrol tersebut dalam kondisi hidup (normal), mati, atau sedang trip. Gambar 4.6 merupakan panel diagram untuk wiring BAS lantai 1 station 2 pada gedung Laboratorium 2 PPOMN. PCD pada station ini menggunakan 2 jenis card yaitu Digital Input (DI) untuk membaca status pada AHU, genset serta sistem tank yang meliputi : boiler tank, city tank, well tank, STP, dan solar tank serta Digital Output (DO) untuk start / stop AHU.

13 60 Gambar 4.6 Wiring BAS Lt. 1

14 61 Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengendalikan suatu peralatan listrik maka dibutuhkan PCD sebagai controller, relay sebagai saklar elektromagnet yang disamping itu pula dapat berfungsi untuk mengisolasi untai pengendali dari untai terkendali ketika keduanya berbeda potensial. a. Start / Stop Cara kerja sistem untuk mengendalikan start / stop adalah PCD akan menghidupkan dan mematikan peralatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan jika telah sesuai dengan waktu yang ditentukan maka card Digital Output (DO) PCD akan mengeluarkan tegangan sebesar 24 VDC untuk mengaktifkan relay pada panel BAS. Saklar relay yang pada awalnya NO (Normally Open) akan menjadi NC (Normally Closed) sehingga akan menghubungkan arus dari sumber ke peralatan yang akan dikontrol. Pada panel AC dan panel penerangan terdapat selector manual off auto, dan relay pada panel BAS akan menghubung dan memutus arus pada saklar auto. Sedangkan untuk mengontrol valve, PCD akan mengeluarkan tegangan yang berubah (Analog Output) sesuai dengan pengaturan yang diinginkan (pada komputer). b. Pembacaan Status Untuk membaca status on, off, dan trip pada setiap peralatan yang dikendalikan, maka pada panel peralatan diberi relay dengan coil 220 volt. Relay ini akan menghubung / memutus arus (command) dari dan ke panel

15 62 BAS, pada panel BAS tegangan command akan mengaktifkan coil relay 24 VDC sehingga pada saat peralatan dalam keadaan ON maka card PCD akan mendapatkan masukan tegangan 24 VDC (Digital Input). E. PENGOPERASIAN Untuk pengoperasian sistem BAS, adapun langkah awalnya yaitu masuk ke program Visiplus dan pilih project manager untuk memilih program yang akan dijalankan dan jika selesai maka langsung tertampil Main Menu yang mana terdapat menu pilihan antara lain : 1. Grup Schedule 2. Grup Chiller / AHU 3. Grup Plumbing 4. Grup Utility 5. Grup Room Monitor 6. Communication 7. Alarm dan Log Book

16 63 Gambar 4.7 Tampilan main menu BAS 1. Menu Menu yang terdapat pada program BAS tergantung pada peralatan yang dikontrol. Pada bagian atas layar terdapat taskbar berwarna biru yang merupakan standard dan akan terdapat pada semua layar yang ada. Pada sisi kiri terdapat nama dari layar, kemudian terdapat tombol-tombol yang akan memindahkan ke layar sesuai dengan teks yang tertera. Pada sisi kanan terdapat PCD comm dengan LED yang berwarna hijau bila komunikasi antara seluruh controller berlangsung dengan baik dan merah berkedip bila terdapat satu atau lebih controller mengalami gangguan.

17 64 Kemudian terdapat jam dan tanggal yang menunjukkan jam dan tanggal yang disesuaikan dengan jam pada controller. Bila jam tersebut tidak berubah, maka kemungkinan terjadi gangguan komunikasi antara komputer dengan controller, yang berarti semua data yang terbaca pada komputer adalah tidak sah. 2. Schedule Menu schedule digunakan untuk membuat / mengubah jadwal bekerja (on / off) pada peralatan dan pada setiap perubahan jadwal perlu dilakukan synchronize agar jadwal yang baru dapat segera diterima oleh semua PCD, jika hal tersebut tidak dilakukan maka perubahan ini baru secara otomatis akan diterima oleh semua PCD pada pukul 00.00, bersamaan dengan sinkronisasi real time clock. 3. Command ON / OFF Pada prinsipnya command on / off semua panel / peralatan sudah diatur oleh jadwal yang telah dibuat, jika ingin manual atau diluar dari jadwal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Jika peralatan yang terlihat pada komputer posisinya AUTO, maka secara otomatis perlatan tersebut diperintahkan sesuai jadwal. b. Jika peralatan dioperasikan secara manual klik pada tulisan AUTO, akan muncul tulisan AUTO / MAN, pilih MAN untuk operasi secara manual dan pilih AUTO untuk kembali ke posisi AUTO, setelah posisi MAN / Manual pindahkan cursor pada tulisan Man_ON / Man_OFF tergantung pada operatornya.

18 65 4. Communication Pada menu tampilan communication ini akan menampilkan single line diagram / jalur komunikasi antara komputer dengan PCD master dan PCD slave, pada saat keadaan normal, indikator pada PCD berwarna hijau, dan sebaliknya jika ada salah satu PCD slave yang error maka indikator pada PCD slave tersebut berwarna merah. Maka jika salah satu PCD slave dalam kondisi error maka PCD master secara otomatis juga akan error. Jika hal ini terjadi, maka sistem komunikasi terdapat gangguan dan hal yang perlu diperiksa adalah : a. Periksa pada PCD yang error apakah indikator LED menunjukkan error atau run. Jika masih error, yang perlu dilakukan adalah dengan reset pada PCD tersebut dengan cara mematikan PCD tersebut dan menghidupkannya kembali. b. Periksa power supply dengan range VCD. c. Periksa jalur komunikasi kemungkinan ada koneksi yang kurang kencang atau terputus. 5. Masa kerja / Run time Pada peralatan tertentu diberikan fasilitas run time yang dihitung dalam jam, display ini dibuat untuk masa perawatan peralatan. Jika masa kerja tersebut sudah sampai atau lebih yang ditentukan mungkin peralatan tersebut perlu diperbaiki atau dilakukan langkah-langkah yang lain. Setelah selesai tindakan tersebut dilakukan, maka masa kerja harus direset kembali akan menjadi nol dan menghitung kembali dari awal.

19 66 6. Sistem alarm Alarm active maupun alarm logging dapat dilihat dari layar menu alarm. Pada layar menu terdapat tombol untuk melihat alarm dan indikator LED yang akan berkedip merah bila terdapat alarm pada sistem BAS. Setelah penekanan tombol alarm view, maka layar akan berpindah ke sistem alarm. a. Current alarm : menunjukkan alarm active yang terjadi. Pada current alarm terdapat indikasi-indikasi yang menunjukkan keadaan dari alarm tersebut. 1. Warna merah menunjukkan bahwa alarm tersebut masih aktif. 2. Warna cokelat menunjukkan apabila alarm masih aktif dan operator mengetahui alarm tersebut dengan cara meng-klik-nya. Bila sebelumnya telah di acknowledge (alarm warna cokelat), dan bila kemudian alarm telah kembali normal, maka alarm tersebut secara otomatis akan dihilangkan dari daftar. 3. Warna biru menunjukkan apabila operator mengetahui, maka alarm tersebut juga akan dihilangkan dari daftar. b. Alarm terdapat pada sisi kiri bawah, untuk memindahkan layar ke alarm logging. Alarm logging ini memuat daftar seluruh alarm yang pernah terjadi. Daftar ini dapat dipilih menurut tanggal, prioritas, ataupun group. Untuk meninggalkan layar alarm, maka dapat dilakukan dengan meng-klik tanda silang atau memilih file quit, sehingga layar akan kembali ke menu utama.

20 67 F. PERALATAN YANG DI MONITOR DAN DI KONTROL Sistem BAS akan melakukan tugas memonitor dan kontrol. Adapun peralatan yang akan dimonitor dan dikontrol pada gedung Laboratorium 2 PPOMN antara lain : 1. Chiller a. Memantau keadaan on / off dan trip status. b. Mengontrol start / stop pada chiller system. c. Mengontrol start / stop pada water chiller pump. d. Memantau keadaan run (on / off) pada water chiller pump. 2. Water Tank a. Memantau keadaan high dan low level pada water tank. 3. AHU (Air Handling Unit) a. Mengontrol start / stop pada masing-masing panel AHU. b. Memantau keadaan run (on / off) pada masing-masing unit AHU. c. Memantau aliran udara supply (air flow status). d. Memantau keadaan filter (dirty filter alarm) pada setiap unit AHU. 4. Boiler a. Memantau keadaan run (on / off) status pada panel boiler. b. Memantau keadaan high dan low level pada feeder dan solar tank (boiler). 5. Solar Tank (daily and monthly tank) a. Memantau keadaan high dan low level pada solar tank. 6. STP

21 68 a. Memantau keadaan high dan low level pada STP. 7. Panel Penerangan a. Memantau status on / off pada panel penerangan. 8. Generator Set a. Memantau status on / off pada panel genset. 9. Distribusi dan transfer pump a. Memantau keadaan run (on / off) status pada distribusi dan transfer pump.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang handal dan efisien namun mudah dalam pengoperasiannya semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang handal dan efisien namun mudah dalam pengoperasiannya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang otomatisasi kontrol mengalami kemajuan yang cukup pesat mengingat kebutuhan akan sistem kontrol yang handal dan efisien

Lebih terperinci

BAB III KOMPONEN DAN ASPEK TEKNIS BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) A. Pendekatan Sistematik dalam Perancangan Sistem Kontrol Proses

BAB III KOMPONEN DAN ASPEK TEKNIS BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) A. Pendekatan Sistematik dalam Perancangan Sistem Kontrol Proses BAB III KOMPONEN DAN ASPEK TEKNIS BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) A. Pendekatan Sistematik dalam Perancangan Sistem Kontrol Proses Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatanperalatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 Suhanto Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Politeknik Penerbangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pendahuluan Sebelum digunakan untuk produksi, rancangan prototype robot auto spray ini harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini berfungsi untuk: Mengetahui kondisi

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan menggunakan PLC FX series, 3 buah memori switch on/of sebagai input, 7 buah pilot lamp sebagai output

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 26 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 3.1. Pembuatan Alat Penelitian Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype konveyor sortir berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 PASCAL Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) Model : Home UPS 1200 / 2400 / 3600 / 5000 / 6000 / 8000 / 11000 INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 POWER FAMILY

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7 GSM RELAY NO8 CM8 NC8 NO7 CM7 NC7 NO6 CM6 NC6 NO5 CM5 NC5 NC4 CM4 NO4 NC3 CM3 NO3 NC2 CM2 NO2 NC1 CM1 NO1 Contact4 Contact3 Contact2 Contact1 GSM SWITCH P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 RST LED

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan sistem PLC web server sebagai sistem kontrol coal crushing plant merupakan sistem yang mampu mengontrol dan memberikan informasi keadaan plant secara real-time,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN 3.. Pendahuluan Rancangan yang baik dan matang dari sebuah sistem amat sangat diperlukan. Sebelum melakukan pembuatan alat, maka langkah awal adalah membuat suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB I PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.1.1 Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Mengetahui cara fungsi

Lebih terperinci

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL SCOPE METER 700S 700s adalah sebuah alat ukur yang boleh dikatakan sangat lengkap. Mengapa? Karena 700s selain memilki fungsi standar sebagai alat ukur / multimeter, juga dilengkapi dengan berbagai macam

Lebih terperinci

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember PRAKTIKUM 2 SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUJUAN 1. Memahami tipe pengaturan ON-OFF dan PID pada sistem pengaturan temperatur 2. Memahami data logging menggunakan DAQ Master REFERENSI TK4 SERIES Introduction

Lebih terperinci

BAB 3. Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR )

BAB 3. Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR ) BAB 3 Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR ) Suatu alat yang dapat mengukur dan merekam besaran listrik seperti arus ( I ), tegangan (V)dan frekuensi (F) pada saat sebelum, selama dan

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

PC STAND ALONE. Alat yang menyediakan dan mengalirkan listrik secara kontinu dan tidak terputus kepada komputer adalah :

PC STAND ALONE. Alat yang menyediakan dan mengalirkan listrik secara kontinu dan tidak terputus kepada komputer adalah : PC STAND ALONE Alat penstabil atau pengatur keseimbangan aliran listrik yang dialirkan ke CPU, sehingga listrik yang dilalirkan keluar lebih stabil adalah fungsi dari : CPU Hardisk Stabilizer UPS Alat

Lebih terperinci

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL 82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 51 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Auto Loading menggunakan Robo Cylinder pada mesin Power Press PP 60. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 123 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Heat Press 110 Ton 2RT 2P1U yang telah mengalami perubahan basis kontrol dengan PLC FX3U-80M dan HMI Proface AGP3300. Pengujian

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUT HANDLING SORTING STATION

INPUT/OUTPUT HANDLING SORTING STATION P. SMF 2015, THT PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Job ke : 5 IDENTIFIKASI KOMPONEN DAN ALAMAT Waktu : INPUT/OUTPUT HANDLING SORTING 120 menit STATION A. Tujuan

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45 INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45 Laboratorium Sains Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya Malang 2015 Instruksi Kerja Oilbath Memmert ONE 7-45 Laboratorium Sains Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 81 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pengujian Rangkaian Untuk tahap selanjutnya setelah melakukan perancangan dan pembuatan system dan alat yang dibuat maka langkah berikutnya adalah pengujian dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN 3.1. Perakitan Panel Panel Lampu Luar merupakan salah satu panel yang telah dikenal luas, khususnya dalam instalasi lampu penerangan lampu jalan ( PJU ). Biasanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Untuk menjalankan proses produksi, program PLC, SCADA panel kontrol PLC dan MCC harus dalam kondisi ON atau hidup. Saat tombol atau intruksi pada SCADA dijalankan,

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Penyalaan Turbin Jetcat P160

Standard Operating Procedure. Penyalaan Turbin Jetcat P160 Halaman : 1 Tahapan Persiapan adalah sebagai berikut : 1. Letakan turbin pada tesbed (ikuti SOP tesbed) 2. Lakukan Ceklist komponen atau perlengkapan untuk penyalaan turbin jetcat dengan mengisi form 1.

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN:

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: SISTEM MONITORING SUHU MELALUI SISTEM KOMUNIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TO PERSONAL COMPUTER Triyanto Pangaribowo, Hibnu Yulianda Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

Proposal Proyek Akhir Program Studi Teknik Listrik. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Bandung

Proposal Proyek Akhir Program Studi Teknik Listrik. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Bandung Proposal Proyek Akhir 2007 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung 2007 PERANCANGAN UNIT RANGKAIAN INSTALASI GENSET DI PT AICHI TEX INDONESIA Nama Mahasiswa : Hidayah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah Lahan Percobaan Pengujian sifat fisik tanah dilakukan di balai penelitian tanah kota bogor. Pengujian tanah berupa nilai pf tanah, sifat fisik tanah,

Lebih terperinci

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI A BSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas BAB III PERANCANGAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dirancang dan direalisasikan merupakan sebuah inkubator bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem yang

Lebih terperinci

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

TE SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik

TE SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik TE090451 SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai.

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN 26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN 4.1 Tujuan Pengujian Pada bab ini akan dibahas tentang analisis kerja alat dan pengujian alat pengukur suhu dan kelembaban berbasis mikrokontroler yang dilakukan pada sub

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENCATAT HASIL PRODUKSI PADA INDUSTRI METAL PRINTING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

RANCANG BANGUN PENCATAT HASIL PRODUKSI PADA INDUSTRI METAL PRINTING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 RANCANG BANGUN PENCATAT HASIL PRODUKSI PADA INDUSTRI METAL PRINTING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Andi Adriansyah 1,Fanny Fajrillah Dasni 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro,Universitas Mercu Buana Jl. Meruya

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Maksud Penelitian Penelitian yang dimaksud yaitu melakukan pengamatan, observasi dan pengambilan data dilokasi kerja dan melihat kondisi lapangan panel tegangan rendah PT.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 41 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tujuan Perancangan Dalam pembuatan suatu sistem kontrol atau kendali, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilalui atau dilakukan. Perancangan adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram Berikut merupakan diagram blok alat yang dirancang untuk mempermudah dalam memahami alur kerja alat. Sensor MPX5700 Tekanan Dari tabung Kode perintah Minimum

Lebih terperinci

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu spesifikasi perangkat keras yang digunakan dan spesifikasi perangkat lunak

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUTHANDLINGPROCESSINGST ATION

INPUT/OUTPUTHANDLINGPROCESSINGST ATION P. SMF 2015, THT PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Job ke : 3 IDENTIFIKASI KOMPONEN DAN ALAMAT Waktu : INPUT/OUTPUTHANDLINGPROCESSINGST 120 menit ATION A. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Untuk mengetahui apakah suatu program yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, maka dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan langsung pada

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian... xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar PernyataanKeaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii Abstrak...

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diterangkan secara detail mengenai perancangan trainer simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu perancangan hardware

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah perancangan alat dilakukan, analisa dan pengujian alat pun dilakukan guna meneliti apakah alat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP Pada BAB 2 telah dijelaskan terdapat dua tipe ELT yaitu Portable ELT dan Fixed ELT dan juga ELT yang hanya bekerja pada dua frekuensi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Pengantar Perancangan System Pada bab ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan Alat Sistem Monitoring Volume dan Kejernihan Air pada Tangki Air Berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang silindris dan digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

DST-X10 Alarm & Control System

DST-X10 Alarm & Control System DST-X10 Alarm & Control System RS232 SIRENE KONTAK1 KONTAK2 KONTAK3 POWER MACRO PANIC Battery Backup MIC NETWORK LED CPU LED SENSOR 1 2 3 4 5 6 7 8 ARM/DISARM PROGRAM GSM ANTENNA LED NETWORK : LED indikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU 4.1 Umum Setiap perancangan perangkat elektronika baik otomotis maupun manual dibutuhkan tahap-tahap khusus guna untuk menghasilkan perangkat yang baik dan sesuai

Lebih terperinci