BAB I Pendahuluan. Praktikum Programmable Logic Controler

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I Pendahuluan. Praktikum Programmable Logic Controler"

Transkripsi

1 BAB I Pendahuluan Pada dasarnya Programmable Logic Controller (PLC) itu merupakan suatu peralatan elektronika yang berbasis mikroprocessor, yang dirancang khusus untuk menggantikan kinerja peralatan peralatan elektronik seperti counter, relay elektronik, timer dalam suatu proses pengendalian (controller). PLC mempunyai kelebihan yang kemungkinan tidak dimiliki oleh peralatan kontrol konvensional yaitu bahwa PLC dapat bekerja pada industri dengan kondisi yang cukup berat, dengan tingkat polusi tinggi, fluktuasi temperatur antara 0 sampai 60 dan kelembaban relatif antara 0% sampai 95%. Dibandingkan dengan sistem kendali konvensional, PLC mempunyai kelebihan antara lain : a. Bekerja handal dan aman, serta fleksible. b. Hemat dalam jumlah pengawatan. c. Pemrogramannya sederhana dan mudah dirancang dalam bahasa atau instruksi yang mudah dimengerti. d. Pemasangan atau instalasinya mudah. PLC dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan peralatan, mesin mesin pada proses produksi diberbagai industri logam, perusahaan perakitan, industri semen, industri otomotif, pengolahan dikilang minyak, industri makanan dan minuman serta masih banyak di bidang industri lain asalkan industri tersebut memerlukan sistem pengendalian otomatis PRINSIP KERJA PLC Prinsip kerja PLC secara singkat dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut : Page 1

2 Input Device Sistem yang dikontrol PLC Output Device Gambar 1.1. Diagram Blok Prinsip Kerja PLC PLC dapat menerima data berupa sinyal analog dan digital dari komponen input device. Sinyal dari sinyal input device dapat berupa saklar-saklar, tomboltombol tekan, peralatan pengindera dan peralatan sejenisnya. PLC juga dapat menerima sinyal analog dari input device yang berupa potensiometer, putaran motor dan peralatan sejenisnya. Sinyal analog ini oleh modul masukan dirubah menjadi sinyal digital. Central Processing Unit (CPU) mengolah sinyal digital yang masuk sesuai dengan program yang telah dimasukkan. Selanjutnya CPU mengambil keputusan keputusan yang berupa sinyal dengan logika High (1) dan Low (0). Sinyal keluaran ini dapat langsung dihubungkan ke peralatan yang akan dikontrol atau dengan bantuan kontaktor untuk mengaktifkan peralatan yang akan dikontrol. Bagian PLC pada prinsipnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), PM (Programming Memory), PD (Programming Device), modul masukan keluaran dan unit catu daya. Page 2

3 1.2. DIAGRAM KOORDINASI BAGIAN BAGIAN PLC PM Modul Input Modul Ouput CPU PD Catu Daya Gambar 1.2. Diagram Blok Koordiansi Bagian PLC CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) CPU berfungsi untuk mengambil instruksi dari memory, mendekodekannya dan kemudian mengeksekusi instruksi tersebut. Selama proses tersebut CPU akan menghasilkan sinyal kendali, mengalihkan data kebagian masukan atau keluaran dan sebaliknya, melakukan fungsi aritmatika dan logika juga mendeteksi sinyal luar CPU. PROGRAMMING MEMORY (PM) PM adalah bagian yang berfungsi untuk menyimpan instruksi, program dan data. Program pada PLC ini dapat dilakukan dengan cara mengetik pada papan ketik (Keyboard) yang sesuai dengan masing-masing PLC. Papan ketik ini sering juga disebut dengan Programming Device. Page 3

4 PROGRAMMING DEVICE (PD) PD disebut juga Programming Device Terminal (PDT), adalah suatu perangkat yang digunakan untuk mengedit, masukkan, memodifikasi dan memantau program yang ada didalam memori PLC. Bagian bagian dari PDT adalah monitor dan papan ketik (keyboard). Dalam PLC ada tiga (3) jenis Programming Device yaitu : 1. Special Purpose adalah perangkat Programming Device sejenis dengan komputer yang khusus digunakan untuk pemrograman PLC. 2. Keypad adalah peralatan sejenis dengan kalkulator yang khusus digunakan untuk pemrograman PLC. 3. Personal Computer (PC) adalah perangkat Progamming Device yang digunakan dalam pemrograman PLC dengan menggunakan komputer pribadi. MODUL INPUT / OUTPUT Modul masukan atau keluaran adalah suatu peralatan atau perangkat elektronika yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung (Interface) antara CPU dengan peralatan masukan / keluaran luar. Modul ini terpasang secara tidak permanen atau mudah untuk dilepas dan dipasang kembali ke dalam raknya. Berdasarkan tegangan kerja yang digunakan oleh peralatan Masukan / keluaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Modul masukan / keluaran dengan tegangan catu 200 V s/d 400 VAC. 2. Modul masukan / keluaran dengan tegangan catu 100 V s/d 120 V AC. 3. Modul masukan / keluaran dengan tegangan catu 12 s/d 120 V AC. Tegangan masukan / keluaran dari modul input device atau output device dapat dipilah tegangan 24 V DC atau 220 V DC sesuai dengan modul I/O yang digunakan. Page 4

5 Memulai Program Baru - Untuk memulai program baru anda harus membuka program MicroWin Mengklik Start menu > Simatic > STEP 7 MicroWIN > MicroWin 2.0 Gambar 1.3. Shortcut dari MICROWIN 2.0 Membuat File Baru - Pada window anda mengklik Project > New atau menekan Ctrl+N atau mengklik icon Gambar 1.4. Bar New File Page 5

6 - Kemudian akan muncul window CPU type seperti gambar berikut : Gambar 1.5. Dialog Box CPU type Memilih Type CPU Mengklik bar pilihlah port yang anda pakai OK Gambar 1.6. Dialog Box Communications Memilih type CPU yang anda gunakan, dengan mengklik bar atau memilih secara manual OK Gambar 1.7. Dialog Box Pilih CPU type Page 6

7 Pemrograman Ladder Diagram - Pemrograman PLC diantaranya menggunakan Statement List (STL) dan Ladder Diagram. - Untuk memilih mode pemrograman Ladder Diagram, mengklik View > Ladder atau mengklik icon Page 7

8 BAB II Operasi AND, OR dan NOT 2.1. TUJUAN PERCOBAAN Memahami prinsip kerja operasi AND, operasi OR dan operasi NOT yang diaplikasikan pada PLC PERALATAN YANG DIGUNAKAN Satu buah PC (Personal Computer) PLC Siemens S7-200 Software STEP 7-Micro for Windows Power Supply Modul Praktikum 2.3. TEORI Operasi logika AND digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan menjadi 1 atau high apabila semua inputnya bernilai 1. Sedangkan operasi logika OR digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan menjadi 1 atau high apabila salah satu atau lebih inputnya bernilai 1. Untuk operasi NOT kondisi outputnya akan selalu berbalikan dengan inputnya. Operasi logika disini dimaksudkan untuk menerapkan instruksi instruksi dasar yang dimiliki oleh PLC Siemens S7-200 yang sering digunakan pada perencanaan program baik secara Ladder Diagram maupun dengan Statement List. Instruksi instruksi dasar tersebut diantaranya adalah : Normally Open contact n Operand : n (bit) = I, Q, M, SM, S, T, C, V Deskripsi : Kontak normally open akan tertutup apabila terbacanya nilai bit yang tersimpan dialamat n adalah 1. Power akan mengalir melalui kontak normally open ketika tertutup (sedang aktif). Page 8

9 Normally Closed contact n Operand : n (bit) = I, Q, M, SM, S, T, C, V Deskripsi : Kontak normally closed akan tertutup apabila terbacanya nilai bit yang tersimpan di alamat n adalah 0. Power akan mengalir melalui kontak normally closed ketika tertutup (sedang aktif). Output Coils n Operand : n (bit) = I, Q, M, SM, S, T, C, V Deskripsi : Output coils akan menyala (aktive) dan bit yang disimpan pada alamat n akan di set ke 1 ketika aliran power menuju ke coils. Invert Power Flow Contact NOT Operand : tidak mempunyai operand Deskripsi : Kontak NOT (pembalik aliran power) mengubah keadaan aliran power. Jika aliran power mencapai kontak NOT, aliran power akan berhenti. Jika aliran power tidak mencapai kontak NOT, akan menjadikan sumber aliran power. Page 9

10 2.4. GAMBAR LADDER DIAGRAM OPERASI AND, OR DAN NOT Gambar 1.8. Ladder Diagram Operasi AND, OR dan NOT 2.5. LANGKAH PERCOBAAN 1. Menempatkan kursor pada network 1 2. Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.0 dan kemudian di enter. 3. Menekan F4 atau Mengklik icon lagi, kemudian Menuliskan alamat input I0.1 dan kemudian di enter. 4. Menekan F6 atau Mengklik icon output Q0.0 dan kemudian di enter. 5. Menempatkan kursor pada network 2. Page 10

11 6. Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.2 dan kemudian di enter. 7. Menggeser kursor kekiri (Menekan panah kekiri), Menekan F7 atau Mengklik icon. 8. Menurunkan kursor (Menekan panah kebawah), Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.3 dan di enter. 9. Menaikkan kursor (Menekan panah keatas), Menekan F6 atau Menekan icon output Q0.1 dan kemudian di enter. 10. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.4 dan di enter. 12. Menekan F3 atau Mengklik icon dan pilih NOT enter. 13. Menekan F6 atau Mengklik icon output Q0.2 dan di enter 14. Menempatkan kursor pada network Menekan F5 atau Mengklik icon input I0.5 dan di enter. 16. Menekan F6 atau Mengklik icon output Q0.3 dan kemudian di enter. 17. Menempatkan kursor pada network 5.Menekan F9 atau Mengklik icon dan kemudian pilihlah END enter. Page 11

12 18. Menyimpan Ladder Diagram yang telah anda buat, dengan Mengklik icon, kemudian berilah nama file dengan ekstensi *.prj. 19. Langkah berikutnya adalah memasukkan (download) program ladder diagram yang kita buat ke dalam PLC. 20. Sebelum mentransfer program ke PLC, pastikan saklar mode PLC pada posisi TERM (mode switch). 21. Menyalakan power supply PLC. 22. Setelah power supply dimenyalakan maka lampu indikator PLC yang berwarna orange akan menyala (status PLC STOP). Warning! : Apabila lampu merah yang menyala segera matikan Power Supply karena System Fault. 23. Menyalakan status ladder dengan Mengklik Debug > Ladder Status On 24. Menempatkan program Ladder Diagram yang tealh anda buat ke dalam PLC dengan Mengklik icon atau Mengklik Project > Download. 25. Setelah download succesfull maka jalankan (run) PLC dengan Mengklik icon. 26. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati outputnya, isilah tabel pecobaannya. 27. Untuk menghentikan PLC Mengklik icon stop. Page 12

13 2.6. TABEL PERCOBAAN Mengisi tabel berikut sambil melakukan simulasi pada modul percobaan Tabel 2.1. Tabel Kebenaran AND No. I0.0 I Q0.0 Tabel 2.2. Tabel Kebenaran OR No. I0.2 I Q0.1 Tabel 2.3. Tabel Kebenaran NOT No I Q0.2 Page 13

14 2.7. DIAGRAM WAKTU Dari tabel yang anda dapat, Membuat diagram waktunya I0.0 I0.1 Q0.0 Grafik 2.1. Diagram Waktu AND I0.2 I0.3 Q0.1 Grafik 2.2. Diagram Waktu OR I0.4 Q0.2 Grafik 2.3. Diagram Waktu NOT Page 14

15 BAB III OPERASI SET DAN RESET 3.1. TUJUAN PERCOBAAN Untuk memahami prinsip kerja SET dan RESET yang diaplikasikan pada PLC 3.2. PERALATAN YANG DIGUNAKAN Satu buah PC (Personal Computer) PLC Siemens S7-200 Software STEP 7-Micro for Windows Power Supply Modul Praktikum 3.3. TEORI SET digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan menjadi 1 atau HIGH, sedangkan RESET digunkana untuk mengembalikan keadaan tersebut menjadi 0 atau LOW Set S_BIT S N Operand : S_BIT (bit) = I, Q, M, SM, S, T, C, V N (byte) = IB, QB, MB, SMB, SB, VB, AC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Set Coil mengeset sejumlah titik dimulai dari S_BIT, untuk banyaknya titik dinyatakan dengan N Set Immediate Coil S_BIT S_I n Page 15

16 Operand : S_BIT (bit) = Q N (byte) *AC = IB, QB, MB, SMB, SB, VB, AC,Constant, *VD, Deskripsi : Set Immediate Coil mengeset dengan segera sejumlah dimulai dari S_BIT, untuk banyaknya titik dinyatakan dengan N. Reset S_BIT R N Operand : S_BIT (bit) = I, Q, M, SM, S, T, C, V N (byte) = IB, QB, MB, SMB, SB, VB, AC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Reset Coil mereset sejumlah titik dimulai dari S_BIT, untuk banyaknya titik dinyatakan dengan N. Jika S_BIT dinyatakan dengan bit T atau C, maka keduanya bit timer/counter dan nilai timer/counter akan direset. Reset Immediate Coil S_BIT R_I n Operand : S_BIT (bit) = Q N (byte) = IB, QB, MB, SMB, SB, VB, AC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Reset Immediate Coil mereset dengan segera sejumlah mulai dari S_BIT, untuk banyaknya titik dinyatakan dengan N. Page 16

17 3.4. GAMBAR LADDER DIAGRAM OPERASI SET RESET Gambar 1.9. Ladder Diagram Operasi Set Reset 3.5. LANGKAH PERCOBAAN 1. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon, kemudian Menuliskan alamat I0.0 dan kemudian di enter. 3. Menekan F2 kemudian pilih Output Coils 4. Menekan F3, pilih SET 5. Mengetikkan Q0.0 yang merupakan S_Bit, kemudian di enter. Page 17

18 6. Mengetikkan 4 pada N nya 7. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.1 kemudian dienter. 9. Menekan F2, kemudian pilihlah Output Coils 10. Menekan F3, pilihlah Reset 11. Mengetikkan Q0.0 yang merupakan S_Bit, kemudian enter. 12. Mengetikkan 2 pada N nya, kemudian di enter. 13. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.2 kemudian di enter. 15. Menekan F2, kemudian pilih Output Coils 16. Menekan F3, pilih Set 17. Mengetikkan Q0.4 yang merupakan S_Bit, kemudian di enter. 18. Mengetikkan 6 pada N nya. 19. Menempatkan kusor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.3 kemudian di enter. Page 18

19 21. Menekan F2, kemudian pilihlah Output Coils 22. Menekan F3, kemudian pilih Reset. 23. Mengetikkan Q0.0 yang merupakan S_Bit, enter. 24. Mengetikkan 10 pada N nya. 25. Menempatkan kursor pada nnetwork Menekan F9, kemudian pilihlah END enter 27. Menyimpan Ladder Diagram yang telah anda buat, dengan Mengklik icon, kemudian berilah nama file dengan ekstensi *.prj. 28. Langkah berikutnya adalah memasukkan (download) program ladder diagram yang kita buat ke dalam PLC. 29. Sebelum mentransfer program ke PLC, pastikan saklar mode PLC pada posisi TERM (mode switch). 30. Menyalakan power supply PLC. 31. Setelah power supply dimenyalakan maka lampu indikator PLC yang berwarna orange akan menyala (status PLC STOP). Warning! : Apabila lampu merah yang menyala segera matikan Power Supply karena System Fault. 32. Menyalakan status ladder dengan Mengklik Debug > Ladder Status On Page 19

20 33. Mendownloadkan program Ladder Diagram yang tealh anda buat ke dalam PLC dengan Mengklik icon atau Mengklik Project > Download. 34. Setelah download succesfull maka jalankan (run) PLC dengan Mengklik icon. 35. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati outputnya, isilah tabel pecobaannya. 36. Untuk menghentikan PLC Mengklik icon stop TABEL PERCOBAAN Mengisi tabel berikut sambil melakukan simulasi pada modul percobaan Tabel 3.1 Kebenaran Set Reset OUTPUT No. Q0.0 Q0.1 Q0.2 Q0.3 Q0.4 Q0.5 Q0.6 Q0.7 Q1.0 Q I0.0 I 2. N I0.1 P 3 U I0.2 T 4. I0.3 Page 20

21 3.5. DIAGRAM WAKTU PERCOBAAN Dari tabel yang anda dapat, Membuat diagram waktunya I0.0 I0.1 I0.2 I0.3 Q0.0 Q0.1 Q0.2 Q0.3 Q0.4 Q0.5 Q0.6 Q0.7 Q1.0 Q1.1 t1 t2 t3 t4 Diagram 3.1. Digram waktu Set Reset Page 21

22 BAB IV OPERASI TIMER 4.1. TUJUAN PERCOBAAN Memahami prinsip kerja timer yang disediakan oleh PLC dan mengaplikasikannya pada PLC 4.2. PERALATAN YANG DIGUNAKAN Satu buah PC (Personal Computer) PLC Siemens S7-200 Software STEP 7-Micro for Windows Power Supply Modul Praktikum 4.3. TEORI TIMER digunakan untuk menghasilkan penundaan waktu (time delay) untuk time ON dan TIMER akan aktif berlogika 1 (HIGH) setelah waktu SET terpenuhi. TIMER juga dapat digunakan untuk mengkondisikan pembatasanselang waktu keadaan sesuai dengan yang diinginkan. Bentuk timer yang disediakan adalah : TON Timer On Delay TONR Timer On Delay Retentive Timer On Delay Txxx IN TON PT Operand : Txxx (word) = CPU 212 : CPU 214 : ; CPUs 215, 216 : ; PT (word) = VW, T, C, IW, QW, MW, SMW, SW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC Page 22

23 Deskripsi : Kotak On Delay Timer (TON) akan menghitung naik ke nilai maksimum ketika input (IN) aktif (menyala). Ketika nilai Txx lebih besar atau sama dengan (>=) Preset Time (PT), bit timer akan aktif (on). Dan akan reset apabila input (IN) mati (off). Timer akan berhenti apabila mencapai nilai maksimum. Tabel 4.1. Data Timer TON CPU 212/214 CPU 214/215/216 1 ms T32 T96 10 ms T33 T36 T97 T ms T37 T63 T101 T127 CPU 215/216 T128 T255 Timer Retentive On Delay Txxx IN TONR PT Operand : Txxx (word) = CPU 212 : 0 31 CPU 214/215/216 : ; PT (word) = VW, T, C, IW, QW, MW, SMW, SW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kotak Retentive On Delay Timer (TON) akan menghitung naik ke nilai maksimum ketika input (IN) aktif (menyala). Ketika nilai Txx lebih besar atau sama dengan (>=) Preset Time (PT), bit timer akan aktif (on). Timer akan berhenti apabila mencapai nilai maksimum atau input (IN) mati (off). Tabel 4.2.Data Timer TONR CPU 212/214 CPU 214/215/216 1 ms T0 T64 10 ms T1 T4 T65 T ms T5 T31 T69 T95 Page 23

24 4.4. GAMBAR LADDER DIAGRAM OPERASI TIMER Gambar 4.1. Ladder Diagram Operasi Timer 4.4. LANGKAH PERCOBAAN 1. Menempatkan kursor pada network 1 2. Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.0 dan kemudian di enter. 3. Menekan F2 4. Menekan F3, kemudian pilih kemudian Timers pilihlah / Time Counters On-Delay 5. Mengetikkan T32 sebagai alamat timer, kemudian di enter. 6. Mengetikkan (10 detik) sbagai set waktu on nya, kemudian di enter. 7. Menempatkan kursor pada network 2 Page 24

25 8. Menekan F4 atau Mengklik icon, kemudian mengetikkan T32 sebagai kendali on nya, kemudian di enter. 9. Menekan F6 atau Mengklik icon, kemudian kerikkan alamat outputnya Q Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.1 dan di enter. 12. Menekan 13. Menekan F2 kemudian, pilihlah timers / counters F3, pilihlah Timer-Retentive On Delay 14. Mengetikkan T0 sebagai alamat timernya, kemudian di enter. 15. Mengetikkan (15 detik ) sebagai set waktu on nya, enter. 16. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input T0 dan kemudian di enter. 18. Menekan F6 atau Mengklik icon output Q0.1 dan kemudian di enter. 19. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.2 kemudian di enter. 21. Menekan F2 kemudian pilihlah Output Coils Page 25

26 22. Menekan F3, kemudian pilihlah Reset 23. Mengetikkan T0 yang merupakan S_Bit, kemudian di enter. 24. Mengetikkan 1 pada N nya, kemudian di enter. 25. Menempatkan kursor pada network Menekan F9 kemudian pilih END enter 27. Menyimpan ladder diagram yang telah anda buat dengan Mengklik icon, kemudian di beri nama file ayng berekstensi *.prj 28. Langkah berikutnya adalah memasukkan (download) program ladder diagram yang kita buat ke dalam PLC. 28. Sebelum mentransfer program ke PLC, pastikan saklar mode PLC pada posisi TERM (mode switch). 29. Menyalakan power supply PLC. 30. Setelah power supply dimenyalakan maka lampu indikator PLC yang berwarna orange akan menyala (status PLC STOP). Warning! : Apabila lampu merah yang menyala segera matikan Power Supply karena System Fault. 31. Menyalakan status ladder dengan Mengklik Debug > Ladder Status On 32. Mendownloadkan program Ladder Diagram yang tealh anda buat ke dalam PLC dengan Mengklik icon atau Mengklik Project > Download. 33. Setelah download succesfull maka jalankan (run) PLC dengan Mengklik icon. 34. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati outputnya, isilah tabel pecobaannya. 35. Untuk menghentikan PLC Mengklik icon stop. Page 26

27 4.5. DIAGRAM WAKTU OPERASI TIMERS Timer On Delay I0.0 (input) T32 (timer) Q0.0 (output) Grafik 4.1. Diagram Waktu Operasi TON Timer Retentive On Delay I0.1 (input) I0.2 (reset) T0 (timer) Q0.1 (output) Grafik 4.2. Diagram Waktu Operasi TONR Page 27

28 BAB V OPERASI COUNTER 5.1. TUJUAN PERCOBAAN Memahami prinsip kerja counter yang disediakan oleh PLC dan mengaplikasikannya pada PLC PERALATAN YANG DIGUNAKAN Satu buah PC (Personal Computer) PLC Siemens S7-200 Software STEP 7-Micro for Windows Power Supply Modul Praktikum 5.3. TEORI COUNTER digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan menjadi HIGH atau berlogika 1 bila nilai konstanta / present value yang diset telah terpenuhi pada counternya. Macam Counter yang disediakan ada dua, yaitu CTU Counter Up CTUD Counter Up Down Counter Up Cxxx CU CTU R PV Operand : Cxxx (word) = CPU 212 : 0 63 CPU 214 : CPU 215/216 : PV (word) = VW, T, C, IW, QW, MW, SMW, SW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC Page 28

29 Deskripsi : Counter Up (CTU) mencacah naik ke nilai maksimum pada pemicuan sisi awal dari input count up (CU). Ketika current value (Cxxx) lebih besar (>=) dari preset value (PV), maka counter bit (Cxxx)akan on (aktif). Dan akan kembali nol (reset) apabila input Reset (R) menyala (on). Dan akan berhenti mencacah apabila mencapai nilai maksimum (32.767). Counter Up / Down Cxxx CUCTUD CD R PV Operand : Cxxx (word) = CPU 212 : 0 63 CPU 214 : CPU 215/216 : PV (word) = VW, T, C, IW, QW, MW, SMW, SW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Counter Up/Down (CTUD) mencacah naik ke nilai maksimum pada pemicuan sisi awal dari input count up (CU) dan akan mencacah turun ke nilai minimum pada pemicuan sisi awal dari input count down (CD). Ketika current value (Cxxx) lebih besar (>=) dari preset value (PV), maka counter bit (Cxxx)akan on (aktif). Akan kembali nol (reset) apabila input Reset (R) menyala (on). Akan berhenti mencacah naik apabila mencapai nilai maksimum (32.767), dan akan berhenti mencacah turun apabila mencapai nilai minimum (32,768). Page 29

30 5.4. GAMBAR LADDER DIAGRAM OPERASI COUNTERS Gambar 5.1. Ladder Diagram Operasi Timer 5.5. LANGKAH PERCOBAAN 1. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.0 dan kemudian di enter. 3. Menekan 4. Menekan F2 F3, kemudian kemudian pilih timers pilih / Count counters Up 5. Mengetikkan C0 sebagai alamat counter, kemudian enter. 6. Mengetikkan 6 (6 cacah) sebagai set preset value nya, enter. Page 30

31 7. Menempatkan kursor di sebelah kiri strip R. 8. Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.1 dan di enter. 9. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon, kemudian mengetikkan C0 sebagai kendali on nya, enter. 11. Menekan F6 atau Mengklik icon output Q0.0 dan kemudian di enter. 12. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.2 kemudian di enter. 14. Menekan 15. Menekan F2 kemudian pilihlah Timers / Counters F3 pilihlah Count Up/ Down 16. Mengetikkan C48 sebagai alamat counternya, enter. 17. Mengetikkan 5 (5 cacah), sebagai set preset value nya. 18. Menempatkan kursor di sebelah kiri strip CD. 19. Menekan F4 atatu Mengklik icon input I0.3 dan di enter. 20. Menempatkan kursor disebelah kiri strip R. 21. Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.4 dan kemudian di enter. 22. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atatu Mengklik icon, kemudian mengetikkan C48 sebagai kendali on-nya, kemudian di enter. Page 31

32 24. Menekan F6 atatu Mengklik icon output Q0.1 dan di enter. 25. Menempatkan kursor pada network Menekan F9 kemudian pilihlah END enter. 27. Menyimpan ladder diagram yang telah anda buat, dengan Mengklik icon, kemudian beri nama file dengan ekstensi *.prj 28. Langkah berikutnya adalah memasukkan (download) program ladder diagram yang kita buat ke dalam PLC. 29. Sebelum mentransfer program ke PLC, pastikan saklar mode PLC pada posisi TERM (mode switch). 31. Menyalakan power supply PLC. 32. Setelah power supply dimenyalakan maka lampu indikator PLC yang berwarna orange akan menyala (status PLC STOP). Warning! : Apabila lampu merah yang menyala segera matikan Power Supply karena System Fault. 33. Menyalakan status ladder dengan Mengklik Debug Ladder Status On 34. Mendownloadkan program Ladder Diagram yang tealh anda buat ke dalam PLC dengan Mengklik icon atau Mengklik Project Download. 35. Setelah download succesfull maka jalankan (run) PLC dengan Mengklik icon. 36. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati outputnya, isilah tabel pecobaannya. 37. Untuk menghentikan PLC Mengklik icon stop. Page 32

33 5.6. DIAGRAM WAKTU OPERASI COUNTERS Counter Up I0.0 (count up) I0.1 (reset) C (current) Q0.0 (output) Diagram 5.1. Digram Waktu Counter Up Counter Up/Down I0.2 (count up) I0.3 (count down) I0.4 (reset) C (current) Q0.1 (output) Diagram 5.2. Digram Waktu Counter Up/Down Page 33

34 BAB VI OPERASI COMPARATOR 6.1. TUJUAN PERCOBAAN Memahami prinsip kerja comparator yang disediakan oleh PLC dan mengaplikasikannya pada PLC PERALATAN YANG DIGUNAKAN Satu buah PC (Personal Computer) PLC Siemens S7-200 Software STEP 7-Micro for Windows Power Supply Modul Praktikum 6.3. TEORI Fungsi dari Comparator adalah membandingkan suatu keadaan dengan keadaan yang telah ditentukan. Dan apabila syarat yang digunakan sebagai pembanding telah terpenuhi maka output dari comparator akan berlogika 1 atau HIGH. Kontak Komparator Byte = n1 ==B n2 Operand : n1, n2 (unsigned byte) : VB, IB, QB, MB, SMB, SB, AC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Byte = akan tertutup apabila nilai byte yang tersimpan di alamat n1 sama dengan nilai byte yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Byte >= n1 >=B n2 Page 34

35 Operand : n1, n2 (unsigned byte) : VB, IB, QB, MB, SMB, SB, AC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Byte >= akan tertutup apabila nilai byte yang tersimpan di alamat n1 lebih besar atau sama dengan nilai byte yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Byte <= n1 <=B n2 Operand : n1, n2 (unsigned byte) : VB, IB, QB, MB, SMB, SB, AC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Byte <= akan tertutup apabila nilai byte yang tersimpan di alamat n1 lebih kecil atau sama dengan nilai byte yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Integer = n1 ==I n2 Operand : n1, n2 (unsigned integer word) : VW, T, C, IW, QW, MW, SMW, SW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Integer = akan tertutup apabila nilai integer word yang tersimpan di alamat n1 sama dengan nilai integer word yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Integer >= n1 >=I n2 Operand : n1, n2 (unsigned integer word) : VW, T, C, IW, QW, MW, SMW, SW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC Page 35

36 Deskripsi : Kontak Komparator Integer >= akan tertutup apabila nilai integer word yang tersimpan di alamat n1 lebih besar atau sama dengan nilai integer word yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Integer <= n1 <=I n2 Operand : n1, n2 (unsigned integer word) : VW, T, C, IW, QW, MW, SW, SMW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Integer <= akan tertutup apabila nilai integer word yang tersimpan di alamat n1 lebih kecil atau sama dengan nilai integer word yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Double Integer = n1 ==D n2 Operand : n1, n2 (unsigned integer double word) : VD, ID, QD, MD, SMD, SD, AC, HC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Double Integer = akan tertutup apabila nilai double word yang tersimpan di alamat n1 sama dengan nilai double word yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Double Integer >= n1 >=D n2 Operand : n1, n2 (unsigned integer double word) : VD, ID, QD, MD, SMD, SD, AC, HC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Double Integer >= akan tertutup apabila nilai double word yang tersimpan di alamat n1 lebih besar atau sama dengan nilai double word yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Page 36

37 Kontak Komparator Double Integer <= n1 <=D n2 Operand : n1, n2 (unsigned integer double word) : VD, ID, QD, MD, SMD, SD, AC, HC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Double Integer <= akan tertutup apabila nilai double word yang tersimpan di alamat n1 lebih kecil atau sama dengan nilai double word yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Kontak Komparator Real = n1 ==R n2 Operand : n1, n2 (real) : VD, ID, QD, MD, SMD, AC, HC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Real = akan tertutup apabila nilai real yang tersimpan di alamat n1 sama dengan nilai real yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Catatan : Terdapat pada CPUs 214, 215 dan 216 Kontak Komparator Real >= n1 >=R n2 Operand : n1, n2 (real) : VD, ID, QD, MD, SMD, AC, HC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Real >= akan tertutup apabila nilai real yang tersimpan dialamat n1 lebih besar atausama dengan nilai real yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Catatan : Terdapat pada CPUs 214, 215 dan 216 Page 37

38 Kontak Komparator Real <= n1 <=R n2 Operand : n1, n2 (real) : VD, ID, QD, MD, SMD, AC, HC, Constant, *VD, *AC Deskripsi : Kontak Komparator Real <= akan tertutup apabila nilai real yang tersimpan dialamat n1 lenih kecil atau sama dengan nilai real yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika tertutup. Catatan : Terdapat pada CPUs 214, 215 dan GAMBAR LADDER DIAGRAM KOMPARATOR Gambar 6.1. Ladder Diagram Operasi Komparator Page 38

39 6.5. LANGKAH PERCOBAAN 1. Menempatkan kursor pada network Menekan F4 atau Mengklik icon input I0.0 dan kemudian di enter. 3. Menekan F2 kemudian pilihlah Timers / Counters 4. Menekan F3, pilihlah Count Up/Down 5. Mengetikkan C48 sebagai alamat counter, kemudian di enter. 6. Mengetikkan 4 (4 cacah), sebagai set present value nya. 7. Menempatkan kursor di sebeleh kiri strip CD. 8. Menekan F4 atau Mengklik icon, kemudian Menuliskan lamat input I Menempatkan kursor disebelah kiri strip R. 10. Menekan F4 / Mengklik icon,kemudian Menuliskan alamat input I0.2 dan di enter. 11. Menempatkan kursor pada network Menekan F2 kemudian pilihlah Contacts 13. Menekan F3 kemudian pilihlah == integer 14. Mengetikkan C48 yang merupakan komponen yang dibandingkan, enter. 15. Mengetikkan 5 yang merupakan nilai pembandingnya, enter. Page 39

40 16. Menekan F6 atau icon,kemudian Menuliskan alamat output Q0.0 dan dienter. 17. Menempatkan kursor pada network Menekan F2 kemudian pilihlah Contacts 19. Menekan F3, kemudian pililah <= integer 20. Mengetikkan C48 yang merupakan komponen yang di bandingkan, enter. 21. Mengetikkan 5 yang merupakan nilai pembandingnya, enter. 22. Menekan F6 atau Mengklik icon, kemudian Menuliskan lamat output Q0.1 dan di enter. 23. Menempatkan kursor pada network Menekan F2 kemudian pilihlah Contacts 25. Menekan F3 kemudian pilihlah >= integer 26. Mengetikkan C48 yang merupakan komponen yang di bandingkan, enter. 27. Mengetikkan 5 yang merupakan nilai pembandingnya, enter. 28. Menekan F6 / icon,kemudian menuliskan alamat output Q0.2 dan di enter. 29. Menempatkan kursor pada network Menekan F9 kemudian pilihlah END enter. 31. Menyimpan ladder diagram yang telah anda buat, dengan Mengklik icon, kemudian diberi nama file dengan ekstensi *.prj 32. Langkah berikutnya adalah memasukkan (download) program ladder diagram yang kita buat ke dalam PLC. Page 40

41 33. Sebelum mentransfer program ke PLC, pastikan saklar mode PLC pada posisi TERM (mode switch). 34. Menyalakan power supply PLC. 35. Setelah power supply dinyalakan maka lampu indikator PLC yang berwarna oranye akan menyala (status PLC STOP). Warning! : Apabila lampu merah yang menyala segera matikan Power Supply karena System Fault. 36. Menyalakan status ladder dengan Mengklik Debug > Ladder Status On 36. Mendownloadkan program Ladder Diagram yang telah anda buat ke dalam PLC dengan Mengklik icon atau Mengklik Project > Download. 37. Setelah download succesfull maka jalankan (run) PLC dengan Mengklik icon. 38. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati outputnya, isilah tabel pecobaannya. 39. Untuk menghentikan PLC Mengklik icon stop DIAGRAM WAKTU OPERASI COMPARATOR I0.0 (count up) I0.1 (count down) I0.2 (reset) C (current) Q0.0 (==I) Q0.1 (<=I) Q0.2 (>=I) Diagram 6.1. Digram Waktu Counter Up/Down Page 41

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SIEMENS TIA PORTAL TUJUAN Mengenalkan intruksi-intruksi dasar yang digunakan pada pemroggraman PLC Siemens S7-1500. Memahami penggunaan PLC di industri

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PRODI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN 1.1.1 Tujuan Khusus Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menjelaskan karakteristik dan

Lebih terperinci

INSTALASI MOTOR LISTRIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

BASIC PLC TWIDO BASIC INSTRUCTION SET TIMER COUNTER

BASIC PLC TWIDO BASIC INSTRUCTION SET TIMER COUNTER BASIC PLC TWIDO BASIC INSTRUCTION SET TIMER COUNTER BASIC PLC TWIDO TIMER Timer (1) 1. Digunakan sebagai pengatur waktu proses. 2. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay) timer on delay. 3. Umumnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI 3.1. Perencanaan Alat Simulasi Simulasi digunakan untuk mendiskripsikan cara kerja system pengendalian escalator otomatis menggunakan programmable logic controller (PLC).

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN A. PERSIAPAN DASAR Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu sistem atau proses, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan persiapan dasar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan

Lebih terperinci

Pertemuan ke-11 P PLC LC Timer & C t oun er

Pertemuan ke-11 P PLC LC Timer & C t oun er Pertemuan ke-11 PLC Timer & Counter Objektif Menggambarkan fungsi dari intruksi counter PLC Menganalisa aplikasi counter dalam program ladder Menganalisa aplikasi timer dalam program ladder Mengkombinasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay) MAKALAH TIMER / TDR (Time Delay Relay) DISUSUN OLEH : MUH. HAEKAL SETO NUGROHO 5115116360 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Latar Belakang Dalam dunia

Lebih terperinci

Modul Training PLC untuk Semua

Modul Training PLC untuk Semua [Type the company name] Modul Training PLC untuk Semua Sabtu 26 Mei 2012 TimeLineX I. DEFINISI -Programmable Dapat diprogram (software based). -Logic Bekerja berdasar logika yang dibuat. Logika disini

Lebih terperinci

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang silindris dan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI JOB 5 LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI JOB 5 INDIKATOR CERDAS CERMAT OLEH: MUSLIKHIN NIM.05507134012/KELAS C1 TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2008 TEKNIK

Lebih terperinci

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT PLC UNTUK PENGENDALI LIFT A. Tuiuan Praktikum 1. Mampu membuat diagram urutan pengendalian. 2. Mampu mengaplikasikan diagram pengendalian ke dalam bahasa pemrograman. 3. Mengamati dan memahami proses kerja

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder 8000 Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk perancangan kendali mesin feeder ini adalah HMI Weintek Type 6070iH dengan

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian... xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar PernyataanKeaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii Abstrak...

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.

Lebih terperinci

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC BAB IV BAHASA PROGRAM PLC Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC

Lebih terperinci

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus

Lebih terperinci

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC Instruksi instruksi Dasar PLC Semua instruksi(perintah program) yang ada di bawah ini merupakan instruksi paling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan

Lebih terperinci

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya RuanglingkupAplikasiPLC PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertamakali pada1969 olehrichard

Lebih terperinci

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2 PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak,

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjelasan Tentang S7-200 PLC Siemens 3.1.1 Pengertian S7-200 PLC Siemens S7-200 adalah mikro-programmable logic controller (PLC Micro) yang dapat mengontrol berbagai aplikasi

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami karakteristik PLC dan melaksanakan praktikum PLC Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik PLC

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Diagram pewaktuan Timer dengan ON-delay Ladder Diagram dari fungsi pewaktuan (on-delay) ditunjukkan dalam gambar 2.2. berikut ini.

Gambar 2.1. Diagram pewaktuan Timer dengan ON-delay Ladder Diagram dari fungsi pewaktuan (on-delay) ditunjukkan dalam gambar 2.2. berikut ini. A. Tujuan FAKULTAS TEKNIK No. LST/EKA/PTE23 Revisi : Tgl : 7-2-2 Hal dari 7 Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan prinsip kerja timer dengan benar berdasarkan algoritma dalam

Lebih terperinci

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC TE090443 Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai. Terlambat dilarang masuk. 2.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

Materi. Siswa Mampu :

Materi. Siswa Mampu : Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SOFTWARE. Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus

BAB III PERANCANGAN SOFTWARE. Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus BAB III PERANCANGAN SOFTWARE Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus dilakukan adalah proses perencanaan perancangan yang meliputi perencanaan perangkat keras (hardware) dan

Lebih terperinci

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller)

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller) BASIC PLC TWIDO PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller) PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Corporation. Modicon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah PLC Sebelum PLC diciptakan, sistem kontrol yang digunakan untuk membantu kegiatan produksi di industri-industri pada masa itu masih berbasis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 123 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Heat Press 110 Ton 2RT 2P1U yang telah mengalami perubahan basis kontrol dengan PLC FX3U-80M dan HMI Proface AGP3300. Pengujian

Lebih terperinci

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian objek sesuai dengan ukuran, berat, bentuk, warna, dan bahan dasar seperti yang diperlihatkan

Lebih terperinci

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain. LADDER DIAGRAM Ladder Diagram atau yang sering disebut dengan diagram tangga pada PLC adalah mempunyai fungsi yang sama dengan gambar rangkaian kontrol pada system konvensional, yaitu sebagai perangkai

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1.

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1. Topik bahasan : Permbangan kontrol proses Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui permbangan kontrol proses di industri 1 dapat 1. permbangan menceritakan permbangan kontrol proses kontrol

Lebih terperinci

Modul Belajar Mudah. Zelio Logic. Programmable Logic Controller (PLC) Menggunakan Zelio Smart Relay. Teknik Elektro STT DR. KHEZ. MuDaqien Purwakarta

Modul Belajar Mudah. Zelio Logic. Programmable Logic Controller (PLC) Menggunakan Zelio Smart Relay. Teknik Elektro STT DR. KHEZ. MuDaqien Purwakarta Modul Belajar Mudah Programmable Logic Controller (PLC) Menggunakan Zelio Smart Relay Zelio Logic Oleh : Rohendi, M.I.Kom Teknik Elektro STT DR. KHEZ. MuDaqien Purwakarta SPESIFIKASI & ALOKASI MEMORY Smart

Lebih terperinci

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Hardware yang dibangun merupakan mekanisme perancangan sistem kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan memanfaatkan media

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. M-File dan Simulink

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. M-File dan Simulink LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI M-File dan Simulink Disusun Oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi Jurusan : Elektronika Instrumentasi : Teknofisika Nuklir SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK 2017 A N A S A s s i s t e n s 2 0 1 7 A. Sistem Kendali dengan PLC 1. Sistem Kendali Istilah sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar belakang Penggunaan PLC Pada tahun 1968, para ahli devisi General Motor Corporations Hydramatic menghendaki bahwa sistem-sistem kendali yang digunakan hendaknya lebih fleksibel

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN TEORI

BAB I LANDASAN TEORI BAB I LANDASAN TEORI Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya dirancang untuk menggantikan sistem logika yang menggunakan relay dan panel control logika yang menggunakan hard-wired dengan peralatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON 162 ISSN 0216-3128 I. Wayan Widiana, dkk. RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON I. Wayan Widiana, Cahyana a., Artadi Heru

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC Setelah mempelajari teori tentang PLC pada bab sebelumnya, sekarang akan kita pelajari bagaimana cara meng-aplikasikan PLC untuk mengendalikan sistem kontrol otomatis,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan

Lebih terperinci

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ 18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain : Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller ) PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu komputer industri yang digunakan untuk pengendalian suatu proses atau mesin. Prinsip kerja secara garis

Lebih terperinci

ZELIO LOGIC. Smart Relay

ZELIO LOGIC. Smart Relay ZELIO LOGIC Smart Relay CARA AKSES ZELIO SOFT 2 Smart Relay CARA AKSES ZELIO SOFT 2 Ada 2 cara umum untuk mengakses Zelio Soft 2: Start All Programs Zelio Soft 2 Mengakses Zelio Soft 2 melalui shortcut

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK PADA BUKA TUTUP PINTU FURNACE DENGAN PLC SIMATIC S7-300 DALAM PROSES CONTINUOUS REHEATING FURNACE Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas

Lebih terperinci

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut: 1. Diagram ladder aplikasi PLC Lampu lalu lintas. Lampu lalulintas atau trafight light dapat dibuat menggunakan PLC. dengan memanfaatkan timer yang terdapat pada PLC kita bisa membuat lampu lalulintas

Lebih terperinci

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Frans Gullit B Simarmata, Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Pertemuan PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pertemuan PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Pertemuan 7 7. PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami bermacam macam sistem bilangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA PENGENDALIAN ROBOT PEMINDAH BOTOL MINUMAN. Sujito

IMPLEMENTASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA PENGENDALIAN ROBOT PEMINDAH BOTOL MINUMAN. Sujito Sujito, Implementasi PLC Pada Pengendalian Robot Pemindah Botol Minuman IMPLEMENTASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA PENGENDALIAN ROBOT PEMINDAH BOTOL MINUMAN Sujito Abstrak: Pengendalian plant

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga

Lebih terperinci

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

Konsep Dasar dan Sejarah PLC Pertemuan ke-1 Konsep dasar dan sejarah PLC Kekurangan dan Kelebihan PLC Komponen, fungsi, dan aplikasi PLC Pengenalan perangkat Keras ( Hardware) Pengenalan perangkat Lunak ( Software) Konsep Dasar dan

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT BAB III CARA PEMBUATAN ALAT 3.1 Membuat Meja Dudukan Miniatur Pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan Miniatur Lampu Lalu Lintas Perempatan Dan Pertigaan Jalan Berbasis PLC yaitu dengan membuat meja

Lebih terperinci