A /'\ purposive. pzzq. ' sampling METODE PENELITIAN sampling

dokumen-dokumen yang mirip
3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ID1 KABUPATEN LEMBATA, NTT HASAN IBRAHIM

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI

Kertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber

METODE PENELITIAN 1 N

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Khusnul Khotimah, 2014 Studi Deskripsi Kemiskinan di Kota Bandung

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan serta dididik sampai menjadi dewasa. Kewajiban suami selain menafkahi ekonomi keluarga, juga diharapkan menjadi

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

Perilaku Merokok Penerima Jamkesmas/Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS)

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

skripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari

BAB III METODE PENELITIAN

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Beberapa prinsip dasar dalam penyusunan Indeks Pembanguan Manusia Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 yaitu:

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Desain, ternpat dan waktu penelitian Desain penelitian ini adalah cross secrional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Lembata selama 3 bulan, mulai bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2005. Metode pengambilan sampel Tahap pertama dalam pengambilan sampel adalah menentukan 2 kecamatan sebagai sampel. Dari masing-masing kecamatan dipilih 2 desa sebagai sampel. Penentuan sampel kecamatan dan desa dilakukan secara purposive sampling, dengan pertimbangan tingkat prevalensi kerniskinan tertinggi menurut indikator BPS. Tahap kedua adalah memilih 25 keluarga dari setiap desa sampel secara slratijied random sampling. Stratifikasi dilakukan berdasarkan strata tingkat kesejahteraan keluarga menurut BKKBN. Total sarnpel penelitian adalah 100 keluarga. x Metode pengambilan sampel dapat ditarnpilkan pada Gambar 2. Kabupaten purposive Kecamatan ----------- sampliny pzzq A /'\ ----------- purposive ' sampling stratified random ----------- sampling Gambar 2 Kerangka ~engambilan sampel

Jenis dan cara pengumpulan data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah karakteristik demografi, ekonomi, sosial budaya, pengeluaran keluarga, serta tingkat kesejahteraan. Pengeluaran keluarga untuk makanan dikumpulkan dengan metode recall selama sebulan yang lalu. Sementara time frame untuk pengeluaran bukan makanan adalah sebulan yang lalu serta setahun yang lalu. Jenis dan cara pengumpulan data disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Jenis dan cara pengumpulan data papan dan kesehatan Data sekunder tentang keluarga 6. Sikologis terdiri dari pendidikan, KB, interaksi dalam keluaga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi c) Kebutuhan pengembangan terdiri dari menabung dan memperoleh informasi d) Memberi sumbangan dan beperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan Tingkat kemiskinan subyektif terdiri dari: persepra-si harga, tempat tinggal, budaya, agama, pendapatan, pendidikan, kesehatan, anak, pekerjaan, hubungan sosial, dan aset Petugas Lapangan Keluarga Berencana (F'LKB) Wawancara langsung dengan kuesioner

Data sekunder adalah data tingka.t kesejahteraan keluarga berdasarkan kriteria BKKBN melalui rekapitulasi hasil pendataan oleh PLKB 2003. Data penunjang terdiri dari kaji dokurnentasi dan kepustakaan dari publikasi/laporan instansi terkait seperti BPS, BKKBN, kabupaten, kecamatan, dan monografi desa. Kuesioner terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengukur validitas dan reabilitasnya sebelum digunakan untuk penelitian. Tujuan dilakukan uji coba adalah untuk menjamin kualitas data yang akan dikumpulkan dalafil penelitian ini. Hasil pendataan keluarga sejahtera yang dilakukan oleh PLKB disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Pendataan keluarga tingkat kelurahan tahun 2003 oleh PLKB Berdasarkan hasil pendataan PLKB dinyatakan bahwa 56,2% adalah keluarga Pra-S dan 32,2% keluarga dengan strata KSI, 63% KSII, 4,8% KSIII, dan tidak ada keluarga yang dikategorikan KSIII plus (0%). BKKRN menggolongkan keluarga Pra-S dan KSI menjadi keluarga miskin. Dengan demikian sekitar 88,4% keluarga di lokasi penelitian tergolong miskin dan 11,6 tidak miskin. Penetapan keluarga responden Penetapan keluarga contoh dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap. Tahap-tahap tersebut adalah: 1. Secara sengaja menentukan 100 orang ibu rumahtangga sebagai responden. Penentuan ini dilakukan secara proporsional berdasarkan

stratifikasi tingkat kesejahteraan keluarga menurut BKKBN. Hal ini dilakukan terhadap data hasil ~encacahan oleh PLKB tahun 2003 (Tabel 7). Tahap ini menghasilkan distribusi rumah tangga responden di Nubatukan dan Ile Ape menurut tingkat kesejahteraan (Tabel 8). Tabel 8 Sebaran keluarga responden menurut tingkat kesejahteraan versi PLKB di Nubatukan dan Ile Ape. 2. Melakukan verifikasi terhadap ~mahtangga responden yang diperoleh pada Tabel 8. Verifikasi dilakukan untuk memeriksa kembali data rumahtangga responden yang telah dikumpulkan oleh PLKB. Hasil verifikasi keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah keluarga responden hasil verifikasi berdasarkan tingkat kesejahteraan Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah keluarga setiap strata berbeda antara data PLKB dan hasil verifikasi. Angka yang terletak pada diagonal menunjukkan konsistensi antara PLKB dan verifikasi dalam menentukan keluarga sejahtara. Keluarga Pra-S berkurang 11, KSI bertambah 16 dan KSII dan KSIII berkurang masing-masing 2 dan 3. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh: (1) keluarga mengalami peningkatan atau

penurunan tingkat kesejahteraan dan (2) kesalahm yang dilakukan oleh petugas PLKB dalam melakukan pencacahan keluarga. 3. Penetapan keluarga responden. Keluarga responden dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan data hasil verifikasi yang dihasilkan pada tahap 2. Dengan demikian rumahtangga responden berjumlah 100 rumahtangga yang terdiri dari 49 keluarga Pra-S, 50 KS I, dan KSII sebanyak 1 keluarga. Pengolahan dan analisis data 1. Data entry Memasukkan data ke dalam komputer dan diproses dengan menggunakan program aplikasi microsoft excel XP. Sebelum dimasukkan ke dalam komputer, data yang telah dikumpulkan perlu diberi kode. 2. Editing Data yang telah dikumpulkan dalam kuesioner perlu dibaca lagi dan diperbaiki jika terdapat hal-ha1 yang salah atau yang masih meragukan. 3. Cleaning Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian informasi yang telah dimasukkan ke dalam komputer. Apabila tejadi kesalahan memasukkan data ke komputer maka dilakukan pengecekan ulang ke kuesioner. Cleaning dapat dilakukan dengan melihat distribusi frekuensi setiap peubah. Tingkat kesejahteraan dalam penelitian ini diukur menggunakan 3 kriteria: 1. BPS, menggunakan garis kemiskinan Kabupaten Lembata. Membandingkan pengeluaran/kapita/bulan dengan garis kemiskinan Kabupsten Lembata (Rp 99625kaphln). Keluarga digolongkan sebagai kcluarga miskin apabila pengeluaran/kapita/bulan lebih rendah dari garis kemiskinan dan digolongkan tidak miskin jika pengeluaran/kapita/bulan sama dengan atau lebih tinggi dibandingkan dengan garis kemiskinan. 2. BKKBN, menetapkan beberapa tahap keluarga sejahtera, yaitu: h Keluarga Pra-S adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan.

9 KS I adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan. 9 KS I1 adalah keluarga yang selain memenuhi kebutuhan dasar minimumnya juga dapat memenuhi kebutuhan sosial Pra-Sikologisnya. 9 KS 111 adalah keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum, kebutuhan sosial Pra-Sikologis, dan kebutuhan pengembangan. 9 KS 111 plus adalah keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum, kebutuhan sosial Pra-Sikologis, kebutuhan pengeinbangan, serta secara teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial dan aktif mengikuti gerakan semacam itu di masyarakat. Untuk menggolongkan keluarga miskin atau tidak, BKKBN (2003)menggunakan indikator alasan ekonomi (ALEK), terdiri dari: 6 Pada umum.ya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. +6 Anggota ke!uarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di mmah, bekerjalsekolah dan bepergian. 6 Bagian lantai yang terluas dari tanah $ Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telur. 6 Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian bam $ Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk tiap penghuni. Apabila keluarga tidak memenuhi salah satu dari ke-6 indikator ALEK maka digolongkan miskin 3. Persepsi terhadap kesejahteraan keluarga: : Menggunakan 43 pertanyaan tentang penilaian subyektif respunden terhadap kesejahteraan. Jawaban pertanyaan terdiri dari 2 kategori yakni tidak diberi skor 0 dan skor 1 untuk jawaban ya. Keluarga dinyatakan sejahtera apabila skor jumlah jawaban 'ya' 2 50% dan tidak sejahtera apabila < 50%.

4. Analisis data dilakukar. menurut prosedur sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan tingkat kesejahteraan keluarga dengan indikator BPS, BKKBN, dan persepsi subyektif berkenaan dengan tingkat kesejahteraan. 2. Mengukur akurasi masing-masing metode dengan menggunakan indikator BPS sebagai bench mark. Tingkat akurasi dinilai berdasarkan kemampuan alat untuk mengklasifikasi keluarga miskin. Indikator yang digunakan untuk menilai tingkat akurasi adalah sensitifitas dan spesifisitas (Budiarto 2001). Penghitungan indek sensitifitas dan spesifisitas digambarkan dengan ilustrasi berikut (Tabel 10). Tabel 10 Akurasi metode pengukuran kesejahteraan. Alat 1 Miskin Tidak miskin Julnlah Keterangan: A: Benar miskin B: Miskin Semu C: Tidak mbkin Semu D: Benar tidak miskin Sensitifitas: A/A+C Spesifisitas: D/B+D Miskin A C A+C Alat 2 Tidak miskin B D B+D Jumlali A+B C+D 3. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga mengg.~nakan analisis khi kuadrat (Agresti & Finlay 1997)). 4. Hasil anallsis data dipergunakan untuk membuat rumus atau rekomendasi kebijakan pengentasan kemisicinan. Definisi operasional 1. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri, suami istri dan anak, ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. 2. Kepala keluarga adalah anggota keluarga dewasa (laki-laki atau perempuan) yang berperan sebagai pemimpin dan pencari nafkah utama dalam keluarga. 3. Tingkat kesejahteraan adalah kodisi dari suatu keluarga yang mencerminkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan non ekononli.

Tingkat kesejdlteraan dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator BPS, BKKBN, dan subyektif. Tingkat kesejahteraan ymg dimaksud dalam penelitian ini adalah kesejahteraan keluarga yang diukur menggunakan kriteria BPS, BKKBN, dan subyektif 4. Pendapatan adalah total uang yang diterima keluarga dari seluruh anggota keluarga yang bekerja dan memperoleh gaji maupun dari penghasilan tarnbahan laimya (Rp per bulan). 5. Usia kepala keluarga dihitung berdasarkaxi hari ulang tahun terakhir. 6. Pekerjaan adalah kegiatan individu dimana sebagian besar waktunya dihabiskan dalam pekerjaan tersebut untuk rnendapatkan pecghasilan. Dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2 yaitu pekerjaan KK sebagai karyawan atau buruh seperti PNS, karyawan perusahaan, buruh pabrik, pengemudi dengan sistem gaji, buruh penggarap tanah dengan sistem gaji dan pekerjaan KK sebagai pengusaha/majikan seperti pemilik tanah, nelayan yang menyewakan kapal, pedagang, pemilik perusahaan.. 7. Pendidikan adalah adalah lama pendidikan formal yang pemah dan sedeng ditempuh oleh KK (tahun), diklasifikasikan menjadi 0 (buta huruf), 1-6 (SD), 7-9 (SLTP), 10-12 (SLTA), 13-16 (PT). 8. Aset adalah kekayaan keluarga dalam bentuk uang, emas, dan perhiasan, tanah, rumall, mobil, kebun, surat-swat berharga, saham, dan investasi modal. 9. Pengeluatan adalah banyaknya uang (Rp) yang dikeluarkan untuk keperluan konsumsi, tabungan, makanan, perurnahan, pendidikan, dan kesehatan yang dinyatakan dalam Rp/kap/bulan. Dalam penelitian ini pengeluaran dibagi menjadi pengeluaran pangan dan bukan makanan. 10. Ukuran keluarga adalah banyaknya individu Cjiwa) yang tinggallmenetap bersama delam satu rumah dan hidup dari sumber penghasilan yang sama. Cut offpoinr ukuran keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga kecil (54 orang), sedang (5-7 orang), dan besar <>7 orang). 11. Indikator BPS adalah indikator penentu kemiskinan yang merujuk garis kemiskinan yang dihitung dari pengeluaran per kapita per bulan untuk pangan dan non pangan. Garis kemiskinan pang digunakan adalah Rp 99.625.- per kapita per bulan.

12. Indikator BKKBN yang digunaka untuk mengidentifikasi keluarga miskin adalah indikator alasan ekonomi (ALEK) (Lampiran 2). 13. Indikator penilaian subyektif terdiri dari 5 kelompok penilaian responden terhadap kesejahteraan yakni penilaian terhadap pendapatan, harga, budaya, agama, dan aset (Lampiran 3). 14. Sensitifitas adalah kernampuan sebuah indikator untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi keluarga yang benar-benar miskin bila dibandingkan dengan benchmark. 15. Spesifisitas adalah kernampurn sebuah indikator untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi keluarga yang benar-benar tidak miskin jika dibandingkan dengan benchmark.