BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Deskripsi penelitian tindakan kelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam membaca permulaan untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Lawiran Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Biru 1 (RSBI) Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga Kabupaten Gorontalo, pada siswa kelas II dengan jumlah siswa 26 siswa yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk melihat tingkat kemampuan siswa, maka dilakukan observasi awal kemudian dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan da evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi. 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelum masuk pada siklus I peneliti mengawali dengan mengadakan observasi awal. Observasi awal dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013 pada jam ke III-IV (09.10-10.00). Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Mei 2013 pada jam ke III-IV (09.10-10.00). Sedangkan pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2013 pada jam ke I-II (08.00-09.10). Untuk pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013 pada jam ke III-IV (09.10-10.00), dan pertemuan ke dua terlaksana pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 pada jam ke I-II (08.00-09.10). 1.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal Pada tahap observasi awal terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran dilakukan sendiri oleh peneliti. Pelaksanaan observasi awal tersebut dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2013. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui kondisi awal kualitas kemampuan siswa membaca nyaring yang selanjutnya akan dijadikan dasar pelaksanaan tindakan pada setiap

siklus. Dari analisis tes kemampuan awal ini menjadi dasar penetapan strategi perbaikan pembelajaran untuk tahap selanjutnya. Dari hasil observasi awal ditemukan bahwa di kelas II SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo pada aspek lafal, dari 26 orang siswa yang mampu hanya 6 orang siswa atau sekitar 23 persen, dan yang tidak mampu 20 orang siswa atau sekitar 73 persen. Pada aspek intonasi, terdapat 6 orang siswa atau sekitar 23 persen yang mampu dan 20 orang siswa atau sekitar 73 persen yang tidak mampu. Kemudian pada saspek ketepatan tanda baca, terdapat 6 orang siswa atau sekitar 23 persen yang mampu, dan 20 orang siswa atau sekitar 73 persen yang tidak mampu. Artinya masih banyak siswa yang tidak mampu membaca nyaring dengan memperhatikan lafal, intonasi dan ketepatan tanda baca dibandingkan dengan yang sudah mampu dalam membaca nyaring dengan memperhatikan ke tiga aspek yang dinilai tersebut. Pada tahap observasi awal dapat disimpulkan bahwa siswa secara umum belum mampu membaca nyaring dengan memperhatikan palafalan, intonasi, dan ketepatan tanda baca dengan baik dan benar sehingga apa yang menjadi bacaan yang dimaksud tidak dapat dimengerti secara jelas sehingga diperlukan siklus selanjutnya untuk membantu siswa mengetahui aspek-aspek yang dinilai tentunya dengan menggunakan metode pemberian tugas. 4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Kegiatan siklus I adalah tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah menganalisa data hasil observasi awal. Pelaksanaan pada siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan yakni pada hari Senin tanggal 13 Mei 2013 pada jam ke III-IV (09.10-10.00). Sedangkan pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2013 pada jam ke I-II (08.00-09.10). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pemantauan da evaluasi, dan analisis dan refleksi. a. Tahap Persiapan Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah : - Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

- Membuat media yang akan diajarkan - Menyususn instrumen penilaian berupa lembar pengamatan. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran pada siklus I yaitu : - Menjelaskan materi membaca nyaring secara singkat kepada siswa. - Menempelkan sebuah media pembelajaran berupa teks bacaan. - Menyuruh siswa secara bergantian maju ke depan kelas untuk membacakan teks bacaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. - Melakukan penilaian proses terhadap siswa. - Menyimpulkan materi pembelajaran. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini ada 3 aspek yang dinilai yakni lafal, intonasi, dan ketepatan tanda baca. Adapun aspek yang diteliti mencakup 3 kemampuan yaitu mampu (M), kurang mampu (KM), dan tidak mampu (TM). Berdasarkan hasil tindakan kelas pada siklus I tentang peningkatan kemampuan siswa membaca nyaring melalui metode pemberian tugas di kelas II SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo yaitu dengan melakukan penilaian proses didapatkan data sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I. No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Jumlah Skor Lafal Intonasi Ketepatan Tanda Baca 3 2 1 3 2 1 3 2 1 M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah 19 5 2 16 8 2 13 9 4 196 Persentase 73% 19% 8% 62% 31% 8% 50% 35% 15% 62%

Kriteria Penilaian = Jumlah skor x 100 Jumlah siswa Keterangan Skor Range M : Mampu 3 Diatas 2.5 KM : Kurang Mampu 2 1.5-2.5 TM : Tidak Mampu 1 0-1.5 d. Tahap Analisis Dan Refleksi Pada Pembelajaran Siklus I Refleksi dilaksanakan oleh guru mitra dan peneliti terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dan pengamatan kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan yang sudah dilakukan siswa telah mempengaruhi peningkatan kemampuan siswa dalam membaca nyaring. Melihat dari data tersebut menjelaskan bahwa tindakan kelas pada siklus I pada aspek lafal sudah ada peningkatan walaupun belum memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan. Pada siklus I dari 26 orang siswa, yang mampu 19 orang siswa atau sekitar 73% (tujuh puluh tiga persen), yang kurang mampu 5 orang siswa atau sekitar 19% (sembilan belas persen), dan yang tidak mampu 2 orang siswa atau sekitar 8% (delapan persen). Pada aspek intonasi yang mampu 17 orang siswa atau sekitar 65% (enam puluh lima persen), yang kurang mampu 7 orang siswa atau sekitar 27% (dua puluh tujuh), dan yang tidak mampu 2 orang atau sekitar 8% (delapan persen). Kemudian pada aspek ketepatan tanda baca, dari 26 siswa yang mampu 13 orang siswa atau sekitar 50% (lima puluh persen), yang kurang mapu 9 orang siswa atau sekitar 35% (tiga puluh lima persen), dan yang tidak mampu 4 orang atau sekitar 15% (lima belas persen). Dari keterangan di atas, secara umum sudah ada peningkatan pemahaman siswa terhadap suatu teks bacaan dengan metode pemberian tugas, hal ini ditandai dengan peningkatan nilai persentasi pada masing-masing aspek yang diteliti. 2) Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus I Pada siklus I, aktivitas guru yang diteliti mencakup kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran yang berhubungan langsung dengan kemampuan atau

kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran. Pada pengamatan aktivitas guru ini, terdapat dua orang yang melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru peneliti. Pengamat pertama adalah guru mitra kelas, sedangkan pengamat kedua adalah guru honorer yang ada di sekolah tempat penelitian ini dilakukan. Berikut ini diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I. Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Yang Diamati P1 Kualifikasi P2 I Pra Pembelajaran 1. Kesiapan ruang kelas, alat dan media pembelajaran. 2. Memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. II Kegiatan membuka pembelajaran 1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar. 2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai III Kegiatan inti pembelajaran A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. 2. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar. B. Pendekatan / strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan di capai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Menguasai kelas 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah di alokasikan Ber dasarka n hasil C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media/metode 2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien D. Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2. Merespon positif partisipasi siswa 3. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 4. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan yang benar IV Penutup

pengamatan terhadap aktivitas guru dalam kegiatan menunjukkan bahwa dari 22 aspek yang diamati pada aktivitas guru, sebagian besar terlihat ada 19 aspek yang memenuhi kriteria atau sekitar 86 persen. Hal itu menunjukkan dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terdapat beberapa aktivitas yang perlu diperbaiki misalnya menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah di alokasikan, serta menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Sehingga perlu diperbaiki untuk kegiatan di siklus berikutnya. Sedangkan pengamat kedua menjelaskan peneliti mecapai 13 aspek atau sekitar 59 persen dari 22 aspek yang diamati atas aktivitas yang dilakukan. Hal yang perlu diperbaiki adalah penguasaan materi pembelajaran, menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, dan belum menghasilkan pesan yang menarik bagi siswa. Hal ini menunjukkan pengelolaan dalam pembelajaran yang dilaksanakan belum terlaksana dengan baik sehingga perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. 4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pada pelaksanaan tindakan siklus II pada dasarnya merupakan lanjutan dari kegiatan siklus I, didasarkan pada hasil refleksi diantisipasi pada siklus II. Pada siklus II lebih diupayakan untuk memecahkan kendala yang ditemui baik oleh peneliti maupun oleh guru pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini proses pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan juga selama dua kali pertemuan, yakni pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013 pada jam ke III-IV (09.10-10.00), dan pertemuan ke dua terlaksana pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 pada jam ke I-II (08.00-09.10). a. Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti menyusun rencana kegiatan perbaikan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui pada siklus I dengan lebih menekankan pada aktivitas dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II sama seperti pada siklus I, namun lebih menitikberatkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I yang telah dikonsultasikan dengan guru mitra. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut : - Siswa memperhatikan penjelasan singkat dari guru tentang materi membaca nyaring - Guru memberikan contoh cara membaca nyaring yang baik dan benar dengan memperhatikan lafal, intonasi, dan ketepatan tanda baca. - Guru memberi penilaian akhir dengan menyuruh siswa secara bergantian maju di depan kelas untuk membaca nyaring sesuai dengan teks bacaan yang telah dibagikan oleh guru. - Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran. c. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi 1) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Siklus II (kedua) pada pengamatan aktivitas siswa merupakan serangkaian proses penelitian untuk meyakinkan peneliti dan pembaca tentang manfaat penggunaan metode pemberian tugas di kelas II yang ditakankan pada 3 aspek yang dinilai. Materi setiap aspek yang diteliti mencakup 3 kemampuan siswa yaitu mampu (M), kurang mampu (KM), dan tidak mampu (TM). Untuk melihat hasil belajar siswa pada kemampuan siswa dengan melakukan penilaian proses dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II. No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Jumlah Skor Lafal Intonasi Ketepatan Tanda Baca 3 2 1 3 2 1 3 2 1 M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah 24 0 2 24 0 2 24 0 2 222 Persentase 92% 0% 8% 92% 0% 8% 92% 0% 8% 92% Kriteria Penilaian = Jumlah skor x 100 Jumlah siswa Keterangan Skor Range M : Mampu 3 Diatas 2.5

KM : Kurang Mampu 2 1.5-2.5 TM : Tidak Mampu 1 0-1.5 d. Tahap Analisis Dan Refleksi Pada Pembelajaran Siklus II Kegiatan refleksi dilaksanakan melalui diskusi dengan guru mitra. Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil tindakan sebagaimana yang dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh pada siklus II telah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan dibanding hasil yang diperoleh pada siklus I, bahkan berdasarkan hasil penelitian guru pengamat menyatakan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan secara baik dan berhasil. Dari hasil tindakan kelas pada siklus II di atas pada aspek lafal sudah mengalami peningkatan dan sudah memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan. Terbukti dari 26 orang siswa pada aspek lafal, yang mampu terdapat 24 orang siswa atau sekitar 92% (sembilan puluh dua persen), dan yang tidak mampu 2 orang siswa atau sekitar 8% (delapan persen). Pada aspek intonasi yang mampu terdapat 24 orang siswa atau sekitar 92% (sembilan puluh dua persen), dan yang tidak mampu 2 orang atau sekitar 8% (delapan persen). Berdasarkan hasil pembahasan di atas menjelaskan bahwa pada siklus II, pemahaman siswa pada suatu teks bacaan sudah sangat meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya data pada hasil aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. 2) Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus II Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa dari aspek-aspek yang telah diamati yaitu terdiri dari 22 aspek guru sudah mencapai kriteria baik, yakni guru sudah menguasai kompetensi-kompetensi yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan guru dan adanya perbaikan dari siklus I. Dengan keberhasilan guru tersebut maka tujuan pembelajaran yang akan dicapai berhasil. Sementara hasil observasi terhadap kegiatan siswa menunjukkan perubahan yang cukup berarti didalam meningkatkan kemampuan siswa membaca nyaring melalui teks bacaan, yakni siswa sudah mampu membaca nyaring dengan lafal, intonasi, dan ketepatan tanda baca yang baik dan benar, siswa

lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa merasa sangat termotivasi, serta siswa begitu antusias jika di suruh membaca di depan kelas. Adapun hasil perolehan pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II

No. I Pra Pembelajaran Aspek Yang Diamati P1 Kualifikasi P2 1. Kesiapan ruang kelas, alat dan media pembelajaran. Ber II 2. Memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. Kegiatan membuka pembelajaran dasarkan hasil 1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar. 2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai III Kegiatan inti pembelajaran A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. 2. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar. B. Pendekatan / strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan di capai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Menguasai kelas 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah di alokasikan C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media/metode 2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan Efisien D. Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam Pembelajaran 2. Merespon positif partisipasi siswa

pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus II sebagaimana tercantum dalam tabel 5 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru telah memenuhi target yang diharapkan. Dan perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 21 aspek atau 95 persen. Sedangkan pengamat kedua, peneliti mencapai 20 aspek atau 91 persen. Dari data ini terlihat peningkatan kualitas mengajar guru sudah sangat baik sekali sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Berdasarkan pada hasil penelitian terhadap aktivitas siswa dapat dilihat adanya kemajuan yang sangat baik dengan menggunakan metode pemberian tuga ini. Dimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berangsur-angsur meningkat, begitu juga keberanian siswa sudah meningkat. Penelitian yang dilakukan bukan hanya pada aktifitas siswa saja, namun kegiatan guru selama dalam proses pembelajaran berlangsung sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian kegiatan guru, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan yang lebih baik pada siklus II dibandingkan dengan siklus I (86 persen pada siklus I dan 95 persen pada siklus II). Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang ada disetiap siklus di atas, maka dapat diuraikan hasil pelaksanaan tindakan tiap siklusnya sebagai berikut. Tindakan dalam pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca nyaring melalui metode pemberian tugas yang telah diberika pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dari hasil tindakan pada siklus I ditemukan bahwa pada aspek Pada siklus I dari 26 orang siswa, yang mampu 19 orang siswa atau sekitar 73%

(tujuh puluh tiga persen), yang kurang mampu 5 orang siswa atau sekitar 19% (sembilan belas persen), dan yang tidak mampu 2 orang siswa atau sekitar 8% (delapan persen). Pada aspek intonasi yang mampu 17 orang siswa atau sekitar 65% (enam puluh lima persen), yang kurang mampu 7 orang siswa atau sekitar 27% (dua puluh tujuh), dan yang tidak mampu 2 orang atau sekitar 8% (delapan persen). Kemudian pada aspek ketepatan tanda baca, dari 26 siswa yang mampu 13 orang siswa atau sekitar 50% (lima puluh persen), yang kurang mapu 9 orang siswa atau sekitar 35% (tiga puluh lima persen), dan yang tidak mampu 4 orang atau sekitar 15% (lima belas persen). Dengan hasil penelitian tersebut peneliti bersama guru mitra merefleksi dan melihat kelemahan dan kekurangan selama proses pembelajaran yaitu siswa tidak berani menjawa pertanyaan-pertanyaan guru dan tidak memiliki keberanian untuk maju di depan kelas untuk membaca nyaring. Karena pada siklus I belum memenuhi target yang diharapkan maka peneliti meneruskan ke siklus II. Pada siklus II dari 26 orang siswa pada aspek lafal, yang mampu terdapat 24 orang siswa atau sekitar 92% (sembilan puluh dua persen), dan yang tidak mampu 2 orang siswa atau sekitar 8% (delapan persen). Pada aspek intonasi yang mampu terdapat 24 orang siswa atau sekitar 92% (sembilan puluh dua persen), dan yang tidak mampu 2 orang atau sekitar 8% (delapan persen). Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode maka dapat meningkatkan kemampaun siswa dalam membaca nyaring. Hal ini terlihat pada hasil observasi awal yakni 23.07%, dan pada siklus I mengalami peningktan yakni 61.66%, sedangkan pada siklus II meningkat secara signifikan yakni menjadi 92%.