BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan kelas ini menunjukkan bahwa indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan bab II sebelumnya belum tercapai pada tindakan siklus I. Indikator tersebut nanti tercapai pada kegiatan pelaksanaan Pembelajaran siklus II. Dengan demikian pelaksanaan tindakan penelitian ini dapat dituntaskan dengan melalui dua siklus. hasilnya dideskripsikan sebagaimana diuraikan pada bahasan berikut Deskpisi Hasil Tindakan Siklus I Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 29 November 2012 yang diikuti oleh siswa kelas 1 SDN No. 1 Kota Barat sebanyak 30 siswa terdiri atas 20 orang pria dan 10 orang perempuan. Sesuai prosedur penelitian yang diuraikan pada bahasan bab III sebelumnya, terdapat 4 tahapan kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus. Hasil diuraikan dengan rincian sebagai berikut. a. Tahap persiapan b. Tahap pelaksanaan tindakan, c. Tahap pemantauan dan evaluasi, d. Tahap analisis refleksi. a. Tahap Persiapan 32

2 Perencanaan merupakan tahap awal sebelum memulai pelaksanaan kegiatan penelitian. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian dan mendukung penelitian. Hal-hal yang dipersiapkan peneliti adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tahapan pelaksanaannya harus sesuai dengan model pendekatan kontekstual yang akan diterapkan yang terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Selain RPP, peneliti yang dalam hal ini bertindak sebagai guru yang akan melakukan tindakan juga mempersiapkan LKS siswa, soal-soal tes evaluasi, penskoran, format observasi pelaksanaan kegiatan guru dan siswa, serta buku yang akan dijadikan sumber pembelajaran di kelas. Selain menyiapkan perlengkapan kelas, guru juga merencanakan pembentukan kelompok diskusi. Kelompok yang rencananya akan dibentuk sebanyak 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Guru juga mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan yang disesuaikan dengan pendekatan kontekstual yang akan diterapkan Selain itu guru juga mempersiapkan penataan ruang kelas sebaik mungkin sehingga guru dapat menguasai kelas dan dapat mengkondusifkan kelas dengan baik. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas dalam upaya meningkatkan kemampuan membandingkan panjang benda dapat dilaksanakan dalam 2 siklus. Hal ini dilakukan disebabkan pada pelaksanaan tindakan pada siklus I tidak menunjukan suatu keberhasilan atau kemajuan yang diharapkan. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam satu kali pembelajaran dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit). Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar sebanyak 30 orang. Pelaksanaan tindakan kelas pada materi membandingkan panjang benda

3 dikelas 1 SDN No 1 Kota Barat ini drlaksanakan dengan pendekatan kontekstual. Dengan proses pembelajaran sesuai skenario pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Disamping peneliti melaksanakan pembelajaran, pengamat juga dalam kegiatan secara bersamaan dengan peneliti untuk mengamati setiap kegiatan guru dan dalam pembelajaran. Untuk keseluruhan skenario kegiatan proses pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 58. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Observasi dilakukan langsung oleh guru mitra atau observer bersamaan dengan kegiatan pembelajaran yang dilangsungkan oleh peneliti dengan aspek yang diamati berpedoman pada lembaran observasi yang telah disusun bersama oleh peneliti bersama observer. Adapun aspek aspek yang diamati pada siklus I meliputi aspek kegiatan guru, kegiatan siswa dan pengamatan terhadap perkembangan kemampuan siswa dalam aspek kemampuan membandingkan panjang benda dan kecepatan menentukan hasil perbandingan panjang benda. Untuk aspek kegiatan guru terdapat 12 sub aspek yang diamati dengan hasil pengamatan dari 12 sub aspek tersebut dengan kriteria penilaian yang digunakan diperoleh adalah untuk kriteria baik memperoleh 7 sub aspek dan kriteria cukup memperoleh 5 aspek. Untuk obsevasi kegiatan siswa terdapat 11 sub aspek yang diamati dengan dasil pengamatan bahwa dari keseluruhan sub aspek yang diamati pada aspek ini ternyata hanya 4 sub aspek yang memperoleh kriteria baik dan 7 sub aspek masuk pada kriteia cukup. Dan pengamatan terhadap perkembangan kemampuan membandingkan panjang benda diperoleh hasil bahwa dari 30 siswa ternyata 11 siswa dengan kualifikasi mampu, sedangkan 19 orang lainnya masuk kategori kurang

4 mampu. Dan kecepatan menentukan hasil perbandingan panjang benda diperoleh data bahwa dari 30 orang siswa ada 8 orang masuk kategori mampu dan 22 orang masuk kategori kurang mampu. Pada kegiatan observasi dalam tindakan pada setiap siklus ini yang bertindak sebagai observer ( pengamat) adalah guru kelas 1. Pengamatan tersebut dilakukan dengan berpedoman pada lembar observasi. ( lihat Pada lampiran 2 halaman 66, lampiran 3 halaman 67 dan lampiran 4 halaman 68). 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus 1 Pengamatan dilakukan oleh guru mitra terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan kemampuan membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual. Adapun format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 12 aspek. Berdasarkan observasi yang dilakukan guru pengamat diperoleh analisis data seperti diurai pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4. 1: Observsi Kegiatan Guru pada Siklus I No. Kriteria Aspek Jumlah Persen 1 Baik ( B ) 7 58,33 % 2 Cukup ( C ) 5 41,67% 3 Kurang (K ) - - Jumlah % Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh supervisor dengan memperhatikan data hasil kegiatan guru siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 12 aspek yang

5 diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 7 aspek atau 58,33%. Adapun aspek-aspek tersebut antara lain; Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai, memotivasi siswa untuk memanfaatkan benda-benda sekitar, menerapkan cara pengerjaan membandingkan panjang benda melalui benda yang ada di dalam kelas, memberikan kesimpulan akhir, memberikan soalsoal latihan tentang perbandingan panjang benda, memberikan soal untuk dikerjakan secara kompetisi, dan melaksanakan Evaluasi sesuai kompetensi yang diharapkan. Sedangkan kriteria cukup terdapat 5 aspek dengan persentase 41,67%, yang kesemuanya itu adalah aspek yang penting dilakukan dengan baik sebab sebagian besar aspek tersebut menyangkut pendekatan kontekstual yang digunakan dan kompetensi yang diharapkan dalam penelitian ini. Adapun aspek-aspek tersebut antara lain; melibatkan siswa dalam membandingkan panjang benda melalui benda yang ada di dalam kelas, membimbing tiap kelompok dalam menyelesaikan LKS, merespon positif hasil kerja kelompok, memberikan bimbingan secara individu bagi siswa yang kurang mampu menyelesaikan soal-soal latihan, dan melakukan pantauan terhadap kegiatan siswa. Uraian hasil pengamatan kegiatan guru pada Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 66. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu ada perbaikan pada siklus berikutnya. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I Aktivitas siswa yang diamati oleh pengamat (observer) pada saat pembelajaran berlangsung mengacu pada sub-sub aspek yang terdapat pada lembaran observasi. Adapun hasil pengamatan guru mitra terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.2.berikut.

6 Tabel 4.2 Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus 1 No. Kriteria Aspek Jumlah Persen 1 Baik ( B ) 4 36,36% 2 Cukup ( C ) 7 63,64% 3 Kurang (K ) - - Jumlah % Berdasarkan hasil di atas, kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung belum tercapai dengan baik. Dari 11 aspek yang diamati yang memperoleh kriteria baik berjumlah 4 aspek atau 36,36% antara lain; Kesiapan menerima pelajaran, perhatian siswa terhadap penjelasan guru, sikap terbuka dalam menerima bimbingan guru maupun teman dan mengikuti evaluasi akhir. Untuk aspek yang memperoleh nilai cukup berjumlah 7 aspek atau 63,64% antara lain, keberanian menjawab Pertanyaan yang berhubungan dengan benda sekitar yang memiliki panjang, keterlibatan siswa dalam memanipulasi benda yang memiliki panjang, kecepatan membandingkan panjang benda melalui benda dalam kelas, keseriusan siswa dalam menyelesaikan soal LKS dalam kelompok, keaktivan menyelesaikan soal-soal latihan, kemampuan membandingkan panjang benda melalui benda dalam kelas, kemampuan menerapkan cara membandingkan panjang benda melalui benda dalam kelas Uraian hasil pengamatan aktivitas siswa pada tabel di atas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Menbandingkan Panjang Benda Pada Siklus I Sebagaimana yang telah ditetapkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pembelajaran pada siklus I bahwa yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa membandingkan panjang benda dengan tepat maka perlu diadakan pengamatan secara saksama terhadap kegiatan yang dimaksud demi terukurnya perkembangan kompetensi pada

7 penelitian ini. Pada dasarnya ada dua aspek kemampuan yang diamati pada siswa dalam penelitian ini yaitu; kemampuan membandingkan panjang benda dan kecepatan Menentukan hasil perbandingan panjang benda.dari kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan dengan persiapan pembelajaran dapat diperoleh hasil pengamatan kemampuan siswa yang dilakukan oleh pengamat seperti yang terdapat pada tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3. Pengamatan kemampuan siswa pada siklus I No Aspek Yang Dinilai Mampu Kriteria Penilaian Kurang Mampu 1 Kemampuan membandingkan panjang benda Kecepatan Menentukan hasil perbandingan panjang benda 8 22 Jumlah Persentase 31,67 68,33 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa pada materi membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual nampak hasil yang diperoleh dari 2 aspek penilaian yaitu kemampuan dan kecepatan menentukan perbandingan panjang benda yang dilaksanakan oleh 30 orang siswa melalui soal-soal latihan dapat diperoleh hasil sebagai berikut. Untuk aspek kemampuan membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual dapat diperoleh hasil pengamatan dari 30 siswa ternyata 11 siswa atau 36.67% dengan kualifikasi mampu sedangkan 19 orang lainnya atau 63,33% masuk kategori kurang mampu. Dan pada aspek kecepatan menentukan hasil perbandingan panjang benda diperoleh data bahwa dari 30 orang siswa ada 8 orang atau 26,67% masuk kategori mampu dan 22 orang atau 73,33% masuk kategori kurang mampu. Dengan demikian kemampuan membandingkan

8 panjang dua benda melalui pendekatan kontektual masih perlu ditingkatkan. Uraian data diatas dapat dilihat pada lampiran 4 halaman Hasil Penilaian Kemampuan Sisa Membandingkan Panjang Benda Aspek penilaian yang harus dicapai berupa hasil penilaian kemampuan membandingkan panjang benda pada siklus I peneliti memperoleh data hasil yang masih berbeda-beda. Penilaian didasarkan pada hasil post tes. Untuk rekapitulasi nilai ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4: Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Membandingkan Panjang Benda Dari tabel tersebut diperoleh hasil ketuntasan belajar dari 30 orang siswa terdapat 16 orang atau 53,33% tergolong tuntas, dan 14 orang siswa atau 46,67 % masih tergolong belum tuntas. Sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya bahwa ketuntasan belajar untuk materi menbandingkan panjang benda pada kelas 1 SDN 1 Kota Barat adalah 70. Dengan demikian maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus II. Uraian hasil belajar siswa di atas selengkapnya dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran 5 halaman 70. d. Tahap Refleksi Capaian Ketuntasan Jumlah % Keterangan Tuntas 16 53,33 Tuntas 70 Tidak tuntas 14 46,67 Jumlah persentase 100 % 100 % Tidak tunas > 70 Mengawali tahap refleksi ini untuk meminimalisir kesalahan permasalahan yang muncul maka peneliti mencoba melakukan wawancara dengan subjek penelitian terkait dengan

9 pembelajaran yang telah dilangsungkan. Dari hasil wawancara peneliti ternyata siswa banyak memberikan informasi yang intinya bahwa mereka belum terlalu mahir melakukan pengukuran dan kalau boleh dapat dilakukan latihan berulang Selanjutnya peneliti bersama supervisor melaksanakan refleksi yang menunjukkan belum tercapainya ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan masih terdapatnya 5 aspek kegiatan belajar mengajar yang tampak pada tabel 3 sebelumnya, dimana persentasenya masih termasuk kriteria cukup dengan persentase 41,67%, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan, hal ini terlihat dari lembar observasi pengamatan kegiatan belajar mengajar yang menyangkut kompetensi guru berupa melibatkan siswa dalam membandingkan panjang benda melalui benda yang ada di dalam kelas, membimbing tiap kelompok dalam menyelesaikan LKS, merespon positif hasil kerja kelompok, memberikan bimbingan secara individu bagi siswa yang kurang mampu menyelesaikan soal-soal latihan, dan melakukan pantauan terhadap kegiatan siswa. Kondisi pembelajaran seperti yang diuraikan di atas, juga memberi pengaruh terhadap keaktivan siswa dalam menerima pelajaran terkait dengan materi yang dibelajarakan. Untuk hasil belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan, hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan berjumlah 16 siswa atau 53,33%. Dengan demikian pelaksanaan tindakan masih akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan pada hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aktivitas belajar siswa, kegiatan siswa dengan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan kemampuan membandingkan panjang benda dan hasil belajar siswa. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan siklus II adalah sebagai berikut:

10 a. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilaksanakan pada saatpersiapan meliputi: 1. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. 2. Membuat skenario pembelajaran. 3. Menyiapkan soal dan instrumen penilaian 4. Membuat lembar observasi b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II ini sama seperti pada siklus I, namun lebih menitikberatkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Pelaksanaan penelitian pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 06 Desember Kagiatan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada pukul Adapun materi yang diberikan pada siklus II ini adalah kemampuan membandingan panjang benda melalui kalimat sehari-hari. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam satu kali pembelajaran dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit). Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar sebanyak 30 orang. Pelaksanaan tindakan kelas pada mata pelajaran Matematika pada materi membandingkan panjang benda dilaksanankan dengan model pendekatan kontekstual. Dengan proses pembelajaran sesuai skenario pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Disamping peneliti melaksanakan pembelajaran, pengamat juga dalam kegiatan secara bersamaan dengan peneliti untuk mengamati setiap kegiatan guru dan dalam pembelajaran.

11 Untuk keseluruhan skenario kegiatan proses pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 6 halaman Pelaksanaan Observasi Observasi yang dilakukan pada siklus II ini masih sama dengan apa yang dilakukan pada siklus I. Adapun aspek aspek yang diamati pada siklus II meliputi aspek kegiatan guru, kegiatan siswa dan pengamatan terhadap perkembangan kemampuan siswa dan kecepatan menentukan panjang benda. Untuk keseluruhan aspek masih mengacu pada model format observasi pada siklus 1. Sedangkan untuk alat evaluasi akhir untuk siklus II ini peneliti lebih meningkatkan isi materi dari materi pada siklus I. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Observasi yang dilakukan pada siklus II ini masih sama dengan apa yang dilakukan pada siklus I. Adapun aspek aspek yang diamati pada siklus II meliputi aspek kegiatan guru, kegiatan siswa dan pengamatan terhadap perkembangan kemampuan siswa dan kecepatan menentukan panjang benda. Untuk keseluruhan aspek masih mengacu pada model format observasi pada siklus 1. Sedangkan untuk alat evaluasi akhir untuk siklus II ini peneliti lebih meningkatkan isi materi dari materi pada siklus I. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Siklus II Pada aspek ini guru mitra melakukan pengamatan kembali terhadap proses belajar mengajar yang peneliti lakukan di kelas 1 yang berjumlah 30 orang dengan materi yang sama seperti yang peneliti lakukan pada kegiatan belajar mengajar siklus I. Sebelum peneliti melakukan pembelajaran, telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan rencana pembelajaran bersama guru mitra berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I yang dianggap kurang,

12 maka dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman berikut. Tabel 4.5: Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II No. Kriteria Aspek Jumlah Persen 1 Baik ( B ) 11 91,67% 2 Cukup ( C ) 1 8,33% 3 Kurang (K ) - - Jumlah % Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus II pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang peneliti laksanakan telah memenuhi target yang diharapkan. Dari 12 aspek yang diamati pada pelaksanaan kegiatan belajar ternyata telah menunjukan hasil yang diharapkan dimana 11 aspek atau 91,67 % masuk pada kriteria penilan baik. Adapun aspek-aspek tersebut meliputi; Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai, memotivasi siswa untuk memanfaatkan benda-benda sekitar, menerapkan cara pengerjaan membandingkan panjang benda melalui benda yang ada di sekitar kelas, melibatkan siswa dalam membandingkan panjang benda melalui benda yang ada di sekitar kelas, membimbing tiap kelompok dalam menyelesaikan LKS, memberikan kesimpulan akhir, memberikan soal-soal latihan tentang perbandingan panjang benda,, memberikan bimbingan secara individu bagi siswa yang kurang mampu menyelesaikan soal-soal latihan, memberikan

13 soal untuk dikerjakan secara kompetisi, melakukan pantauan terhadap kegiatan siswa dan melaksanakan evaluasi sesuai kompetensi yang diharapkan Sedangkan kriteria cukup terdapat 1 aspek atau 8,33%, Adapun aspek tersebut adalah merespon positif hasil kerja kelompok. Data lengkap untuk tabel di atas dapat dilihat pada lampiran 7 Halaman Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II Aktiviats siswa yang diamati oleh guru mitra pada saat pembelajaran berlangsung sama dengan aktivitas siswa pada siklus 1. Adapun hasil pengamatan guru mitra terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4. 8 halama berikut. Tabel 4.6. Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II No. Kriteria Aspek Jumlah Persen 1 Baik ( B ) % 2 Cukup ( C ) 1 9,19% 3 Kurang (K ) - - Jumlah % Berdasarkan hasil di atas, kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung sudah tercapai dengan baik. Dari 11 aspek yang diamati yang memperoleh kriteria baik berjumlah 10 aspek yaitu; kesiapan menerima pelajaran, perhatian siswa terhadap penjelasan guru, keterlibatan siswa dalam memanipulasi benda yang memiliki panjang, kemampuan membandingkan panjang benda melalui benda dalam kelas, keseriusan siswa dalam menyelesaikan soal LKS dalam kelompok, sikap terbuka dalam menerima bimbingan guru maupun teman, keaktivan menyelesaikan soal-soal latihan, kemampuan menerapkan cara

14 membandingkan panjang benda melalui benda di sekitar kelas, dan kecepatan membandingkan panjang benda melalui benda di sekitar kelas Untuk aspek yang memperoleh nilai cukup tinggal 1 aspek atau 9,19% yaitu, keberanian menjawab Pertanyaan yang berhubungan dengan benda sekitar yang memiliki tinggi. Selengkapnya data di atas dapat dilihat pada lampiran 8 halaman Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Membandingkan Panjang Benda Pada Siklus II Sebagaimana yang telah ditetapkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pembelajaran pada siklus II bahwa yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa membandingkan panjang benda dengan tepat maka perlu diadakan pengamatan secara saksama terhadap kegiatan yang dimaksud demi terukurnya perkembangan kompetensi pada penelitian ini. Pada dasarnya ada dua aspek kemampuan yang diamati pada siswa dalam penelitian ini yaitu; kemampuan membandingkan panjang benda dan kecepatan menentukan hasil perbandingan panjang benda.dari kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan dengan persiapan pembelajaran dapat diperoleh hasil pengamatan kemampuan siswa yang dilakukan oleh pengamat seperti yang terdapat pada tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7. Pengamatan kemampuan siswa pada siklus I No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian Mampu Kurang Mampu 1 Kemampuan membandingkan panjang benda Kecepatan Menentukan hasil perbandingan panjang benda 23 7 Jumlah Persentase Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa pada materi membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual nampak hasil yang diperoleh dari 2 aspek penilaian yaitu kemampuan dan kecepatan menentukan perbandingan panjang benda yang

15 dilaksanakan oleh 30 orang siswa melalui soal-soal latihan dapat diperoleh hasil sebagai berikut. Untuk aspek kemampuan membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual dapat diperoleh hasil pengamatan dari 30 siswa ternyata 25 siswa atau 83,33% dengan kualifikasi mampu sedangkan 5 orang lainnya atau 16,67% masuk kategori kurang mampu. Dan pada aspek kecepatan menentukan hasil perbandingan panjang benda diperoleh data bahwa dari 30 orang siswa ada 23 orang atau 76,78% masuk kategori mampu dan 7 orang atau 23,22% masuk kategori kurang mampu. Dari data di atas dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa perbandingan panjang benda sudah dapat dinyatakan telah berhasil. Uraian data di atas dapat dilihat pada lampiran 9 halaman Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Membandingkan Panjang benda Aspek penilaian yang harus dicapai berupa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas 1 materi membandingkan panjang benda pada siklus II peneliti memperoleh data hasil belajar siswa yang masih berbeda-beda. Penilaian didasarkan pada hasil post tes. Berikut adalah tabel ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II. Tabel 4. 8 : Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Membandingkan Panjang benda pada Siklus II CAPAIAN KETUNTASAN JUMLAH SISWA % Tuntas 25 83,33 Tidak tuntas 5 16,67 Jumlah Persentase 100 % 100 %

16 Memperhatikan nilai hasil belajar siswa pada tabel tersebut, siswa yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 25 orang atau 83,33% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 orang atau 16,67 %. Ketercapaian hasil belajar siswa telah memenuhi bahkan melampaui indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 70 sementara secara klasikal siswa yang mencapai ketuntasan adalah 78,47 %. Data lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 84. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan bersama guru mitra pada 2 kegiatan yang diamati yaitu kegiatan belajar mengajar guru, kegiatan siswa pada saat menerima materi, kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang baik dan telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan dan tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kemampuan membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual pada siswa kelas I SDN 1 Kota Barat Kota Gorontalo telah mengalami peningkatan sejak dari observasi, siklus 1 dan siklus 2. Berikut ini pembahasan mengenai peningkatan pelaksanaan tindakan pada dua siklus. Pada siklus 1, hasil yang diperoleh sesuai pengamatan guru mitra pada 3 kegiatan pembelajaran diperoleh data sebagai berikut. a. Hasil pengamatan guru mitra pada 12 aspek yang terdapat dalam kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan pada penelitian ini, yang mencapai kriteria baik 7 aspek atau 58,33%, dan kriteria cukup memperoleh 5 aspek pula atau 41,67%.

17 b. Hasil pengamatan pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, hasil pengamatan menunjukan aspek yang memperoleh kriteria baik berjumlah 4 aspek atau 36,36 %, kriteria cukup berjumlah 7 aspek atau 63,64%. c. Hasi pengamatan terhadap peningkatan kemampuan siswa pada materi membandingkan panjang benda nampak hasil yang diperoleh dari 2 aspek penilaian yaitu kemampuan dan kecepatan menentukan panjang benda yang dilaksanakan oleh 30 orang siswa melalui soalsoal latihan dapat diperoleh hasil yaitu. untuk aspek kemampuan membandingkan panjang benda mealui pendekatan kontekstual dapat diperoleh hasil pengamatan dari 30 siswa ternyata 11 siswa atau 36,67% dengan kualifikasi mampu sedangkan 19 orang lainnya atau 63,33% masuk kategori tidak mampu. Sementara pada aspek kecepatan menentukan hasil perbandingan, diperoleh data bahwa dari 30 orang siswa ada 8 orang atau 26,67% masuk kategori mampu dan 22 orang atau 73,33% masuk kategori tidak mampu. Dengan demikian kemampuan membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual masih perlu ditingkatkan. d. Dari hasil belajar 30 orang siswa terdapat 16 orang atau 53,33% siswa tergolong tuntas, dan 14 orang siswa masih tergolong belum tuntas. Sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya bahwa ketuntasan belajar untuk materi membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual pada kelas I SDN 1 Kota Barat adalah 70. Dengan demikian maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus II. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti telah menempuh langkah-langkah berikut. 1. Peneliti melakukan pemantapan pembelajaran materi membandingkan panjang benda 2. Mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan memperhatikan komponen-komponen kegiatan belajar mengajar yang masih memerlukan perbaikan.

18 3. Dalam kegiatan siswa, peneliti berusaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif tanpa ada tekanan pada diri siswa. 4. Mengarahkan dan membimbing siswa untuk memahami hakikat pendekatan kontekstual terutama pada aspek-aspek yang menjadi standar penilaian. Langkah-langkah ini peneliti upayakan agar dapat mengatasi kendala atau kelemahankelemahan pada siklus berikutnya. Pada siklus II hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya perubahan, baik dari informasi balikan yang dipantau oleh guru mitra dalam pengajaran, kegiatan siswa dalam menerima materi, kegiatan siswa dalam kerja kelompok dan hasil belajar siswa yang diuji melalui post tes. Hal ini terlihat pada data berikut ini. a. Hasil pengamatan guru mitra pada 12 aspek yang terdapat dalam kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan pada materi membandingkan panjang benda yang mencapai kriteria baik 11 aspek atau 91,67%, dan kriteria cukup memperoleh 1 aspek atau 8,33%. b. Hasil pengamatan pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menunjukan aspek yang memperoleh kriteria baik berjumlah 10 aspek atau 90,91%, dan kriteria cukup berjumlah 1 aspek atau 9,19%. c. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peningkatan kemampuan siswa menentukan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual nampak hasil yang diperoleh dari 2 aspek penilaian yaitu kemampuan dan kecepatan menentukan membandingkan panjang benda yang dilaksanakan pada 30 siswa melalui soal-soal latihan sudah memenuhi kriteria baik. Kemampuan membandingkan panjang benda berjumlah 25 siswa atau 83,33% dengan

19 kualifikasi mampu. Dan 5 orang atau 16,67% yang masih masuk kategori belum mampu.untuk aspek kecepatan menentukan hasil perbandingan panjang benda 30 siswa yang sudak mampu berjumlah 23 orang atau 76,67% dan yang belum mampu 7 orang atau 23,33% Dari data yang telah diuraikan di atas dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa membandingkan panjang benda melalui model pendekatan kontekstual sudah dapat dinyatakan telah berhasil. d. Hasil belajar siswa dari 30 orang yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 25 orang atau sekitar 83,33% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 orang atau sekitar 16,67 %. Ketercapaian hasil belajar siswa telah memenuhi bahkan melamapui indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 70 sementara perolehan rata-rata kelas adalah 78,49 %. Memperhatikan data tentang hasil belajar siswa siklus I dan II, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membandingkan panjang benda melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas 1 SDN No. 1 Kota Barat benar mengalami peningkatan. Dibandingkan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Asnawati yang dijadikan sebagai kajian penelitian yang relevan dalam penelitian ini, ternyata penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini lebih berhasil, dimana penelitian ini dapat mencapai indikator kinerja hanya dalam dua siklus. Demikian pula pendapat dari Rusman (2010:33) bahwa kelebihan dari pendekatan kontekstual dapat menyebabkan siswa akan lebih paham dengan materi yang diajarkan terbukti. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan Jika melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran, maka kemampuan siswa kelas 1 SDN NO 1 Kota Barat dalam membandingkan panjang benda bilangan akan meningkat. terbukti dan dinyatakan berhasil.

20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tindakan siklus I di laksanakan Tanggal , dengan jumlah siswa yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. tindakan siklus I di laksanakan Tanggal , dengan jumlah siswa yang BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas ini melalui deskripsi benda dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato SD Inpres Padengo terletak di jalan Bendungan Padengo Desa Padengo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo yang penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan pelaksanaan penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan Monano Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Tindakan Siklus I 4.1.1.1. Tahap Persiapan Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Tindakan Penelitian Berdasarkan hasil tindakan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi hasil penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Hutadaa kecamatan Talaga Jaya Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri I Gorontalo dengan jumlah siswa 34 orang dan I orang guru mitra.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Jumlah siswa kelas IV adalah 28 siswa terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas ini melalui penggunaan pengamatan objek secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 November 212 dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ketiga bulan Maret, dengan alokasi waktu dalam penelitian ini yaitu 3 x 35 menit (2 x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ketiga bulan Maret, dengan alokasi waktu dalam penelitian ini yaitu 3 x 35 menit (2 x BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Secara ringkas pelaksanaan tindakan kelas ini di kelas V SDN 2 Biau Kecamatan Biau Kabupaten Gorontalo utara. Pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang 16 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang berlokasi di Jl. Raya Mataram Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 02 Fajar Baru Kecamatan Jatiagung Lampung Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung 17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV A semester ganjil tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan 19 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 05

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas, digunakan seperti berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas, digunakan seperti berikut : 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pembuatan tugas. Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai langkah awal dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai langkah awal dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus peneliti sebelum melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran STAD untuk meningkatkan ketrampilan siswa membuat spektrum cahaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Menjelaskan arti pecahan dan urutannya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Menjelaskan arti pecahan dan urutannya BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Kompetensi Dasar : 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya Materi :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan hakikatnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang diterapkan penulis dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah penelitian berjenjang dan terstruktur antar siklus pembelajaran, hingga terpenuhinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 10 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada kelas X B yang jumlahnya 34 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air, Kecamatan Tanjungarang Barat Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan 2 siklus dengan tahapan-tahapan antara lain sebagai berikut : tahap perencanaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung dengan jumlah siswa 39 orang, terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 26 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1.SETTING PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1.SETTING PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1.SETTING PENELITIAN 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Pebruari sampai dengan bulan Mei 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2010 : 45) PTK dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Observasi Awal Siklus I Pertemuan I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Observasi Awal Siklus I Pertemuan I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Observasi Awal Siklus I Pertemuan I Pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan meningkatkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian, model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.4 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap pertemuan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 19 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian SDN 2 Motilango merupakan salah satu lembaga pendidikan sekolah dasar di Kecamatan Tibawa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis isi pengumuman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain : 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Per Siklus Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui dokumentasi siswa dan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian a. Gambaran Umum Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Perdamaian Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya 31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis adalah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 06 Metro Barat terletak di jalan Jendral Sudirman No. 14 Ganjar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 06 Metro Barat terletak di jalan Jendral Sudirman No. 14 Ganjar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil SD Negeri 06 Metro Barat SD Negeri 06 Metro Barat terletak di jalan Jendral Sudirman No. 14 Ganjar Agung Kota Metro. Pada periode ini SD Negeri 06 Metro Barat dipimpin

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. maka pada bagian ini disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. maka pada bagian ini disimpulkan hal-hal sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka pada bagian ini disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci