MENGHITUNG DETERMINAN MATRIKS MENGGUNAKAN METODE SALIHU

dokumen-dokumen yang mirip
METODE BARU UNTUK MENGHITUNG DETERMINAN DARI MATRIKS TUGAS AKHIR YESPI ENDRI

DETERMINAN. Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujursangkar (matriks kuadrat). Notasi determinan matriks A: Jika diketahui matriks A:

KAJIAN METODE KONDENSASI CHIO PADA DETERMINAN MATRIKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

KONSTRUKSI MATRIKS SINGULAR DARI SUATU MATRIKS YANG MEMENUHI SIFAT KHUSUS TUGAS AKHIR

1.1. Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 1.2. Susunan Koordinat Ruang R n 1.3. Vektor di dalam R n 1.4. Persamaan garis lurus dan bidang rata

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

Definisi : det(a) Permutasi himpunan integer {1, 2, 3,, n}:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

ALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR

Banyaknya baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut, disebut ordo matriks

TUGAS MANDIRI MATRIKS. Mata Kuliah : Matematika ekonomi

PERSAMAAN RELASI REKURENSI PADA PERHITUNGAN NILAI DETERMINAN MATRIKS MENGGUNAKAN METODE EKSPANSI LAPLACE DAN METODE CHIO

Model Penyelesaian Determinan Matriks dengan Metode Eliminasi Gauss Melalui Matrix Laboratory (MATLAB)

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

MENENTUKAN NILPOTENT ORDE 4 PADA MATRIKS SINGULAR MENGGUNAKAN TEOREMA CAYLEY HAMILTON TUGAS AKHIR

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 3) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

Invers Tergeneralisasi Matriks atas Z p

BAB 2 : DETERMINAN. 2. Tentukan banyaknya permutasi dari himpunan bilangan bulat {1, 2, 3, 4}

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Trihastuti Agustinah

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular Dengan Metode Leverrier Faddeev

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

Generalized Inverse Pada Matriks Atas

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

Pertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

MENENTUKAN PERPANGKATAN MATRIKS TANPA MENGGUNAKAN EIGENVALUE

3 Langkah Determinan Matriks 3x3 Metode OBE

SILABUS MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT304. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Matriks dan Operasinya. 1. Pengertian Matriks

Interpretasi Geometri Dari Sebuah Determinan

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang dibicarakan yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Bentuk umum dari matriks bujur sangkar adalah sebagai berikut:

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

INVERS SUATU MATRIKS TOEPLITZ MENGGUNAKAN METODE ADJOIN

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

SIFAT-SIFAT KESETARAAN PADA MATRIKS SECONDARY NORMAL ABSTRACT

Matematika Teknik I: Matriks, Inverse, dan Determinan. Oleh: Dadang Amir Hamzah STT DR. KHEZ MUTTAQIEN 2015

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

MATRIKS Matematika Industri I

Aljabar Linier & Matriks. Tatap Muka 2

METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

Matriks Jawab:

KONSEP DETERMINAN PADA MATRIKS NONBUJUR SANGKAR

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

METODE PANGKAT DAN METODE DEFLASI DALAM MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS

GENERALISASI METODE GAUSS-SEIDEL UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ABSTRACT

Matematika Teknik DETERMINAN

MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT 304

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

APLIKASI MATRIKS KOMPANION PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER NON HOMOGEN TUGAS AKHIR

MODIFIKASI METODE HUNGARIAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

Aljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS

BAB II LANDASAN TEORI

METODE ITERATIF YANG DIPERCEPAT UNTUK Z-MATRIKS ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

SOLUSI REFLEKSIF DAN ANTI-REFLEKSIF DARI PERSAMAAN MATRIKS AX = B

BAB X SISTEM PERSAMAAN LINIER

MATRIKS Matematika Industri I

Matriks Leslie dan Aplikasinya dalam Memprediksi Jumlah dan Laju pertumbuhan Penduduk di Kota Makassar

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

SYARAT PERLU DAN CUKUP SISTEM PERSAMAAN LINEAR BERUKURAN m n MEMPUNYAI SOLUSI ABSTRACT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MATRIKS BUJUR SANGKAR AJAIB ORDE GENAP KELIPATAN EMPAT MENGGUNAKAN METODE DURER

BAB 2. DETERMINAN MATRIKS

BAB II LANDASAN TEORI

ALGORITMA PEMBANGUN MATRIKS KORELASI TUGAS AKHIR

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Matriks dan Ruang Vektor (IT ) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATRIKS DAN RUANG VEKTOR:

Aljabar Linear Elementer

Transkripsi:

MENGHITUNG DETERMINAN MATRIKS MENGGUNAKAN METODE SALIHU DENGAN Andi Bahota 1*, Aziskhan 2, Musraini M. 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen JurusanMatematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293) Indonesia *andybahota@gmail.com ABSTRACT This article presents a new method to calculate order determinants. This article is a review of Salihu s papers [Internationational Journal of Algebra, 6(19): 913-917, 2012]. Some examples are presented at the end of discussion. Keywords: determinant of matrix, Chio s condentation method, Dodgson s condentation method ABSTRAK Artikel ini membahas metode Salihu untuk menghitung determinan matriks. Artikel ini merupakan kajian ulang dari artikel Salihu [Internationational Journal of Algebra, 6(19): 913-917, 2012]. Beberapa contoh diberikan di akhir pembahasan. Kata kunci : determinan matriks, metode kondensasi Chio, metode kondensasi Dodgson 1. PENDAHULUAN Matriks adalah himpunan skalar yaitu bilangan riil atau kompleks yang disusun atau dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris dan kolom [2.h:65]. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstuktur pemamfaataya misalnya dalam menjelaskan persamaan linear, transformasi koordinat, dan laiya. Matriks seperti halnya variabel biasa dapat dilakukan operasi matematik, seperti operasi perkalian, operasi penjumlahan dan operasi pengurangan. Matriks merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan dalam mencari hubungan antar variabel-variabel, baik dalam bidang ilmu statistik, fisika, tekhnik sosial dan ekonomi. Terdapat berbagai jenis matriks yaitu, matriks bujur sangkar, matriks nol, matriks diagonal dan lain sebagainya. Secara umum matriks mempunyai suatu ukuran yang disebut dengan orde. Orde adalah jumlah dari kolom dan baris suatu matriks, mulai dari matriks yang berode 1, orde 2, hingga matriks yang berorde yang artinya matriks tersebut berukuran. Matriks yang jumlah baris sama dengan jumlah kolom dinamakan matriks bujur sangkar atau matriks persegi JOM FMIPA Volume 1.No.02 Oktober 2014 4

Banyak hal yang bisa dihitung dari suatu matriks, diantaranya menghitung determinan matriks. Determinan dari suatu matriks adalah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dan dinyatakan dengan atau. Banyak metode penyelesaian determinan matriks. Metode-metode tersebut adalah metode Sarrus, metode Minor-Kofaktor, metode Chio, metode Dodgson dan metode eliminasi Gauss. Dalam menghitung determinan sebuah matriks yang berukuran akan dibahas sebuah metode, yang dinamakan dengan metode Salihu. Metode Salihu didasarkan pada metode kondensasi Dodgson dan metode kondensasi Chio, namun prioritas metode Salihu dibandingkan dengan Dodgson- Chio dan metode minor adalah bahwa metode Salihu menurunkan orde dari determinan, dan metode Salihu juga secara otomatis mempengaruhi dalam mengurangi orde determinan pada orde ke-2. 2. DETERMINAN MATRIKS Determinan merupakan nilai yang penting dalam perhitungan matriks bujur sangkar. Sebelum pembahasan lebih lanjut, perlu diketahui definisi-definisi yang merupakan halhal penting dalam menghitung determinan matriks. Definisi 2.1 [2. h:41] Sebuah permutasi dari himpunan bilangan bulat positif adalah susunan bilangan-bilangan bulat ini menurut aturan tertentu tanpa menghilangkan atau tanpa mengulangi bilangan tersebut. Definisi 2.2 [2. h:42] Dalam permutasi, dikatakan terjadi sebuah inversi apabila sebuah bilangan bulat yang lebih besar mendahului sebuah bilangan yang lebih kecil. Definisi 2.3 [2. h:43] Sebuah permutasi dinamakan permutasi genap jika banyaknya inversi dalam permutasi tersebut genap. Sebaliknya, sebuah permutasi dinamakan permutasi ganjil jika banyaknya inversi dalam permutasi tersebut ganjil. Definisi 2.4 [2. h:44] Sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari A adalah sebuah hasil perkalian elementer (atau bentuk a1, a2,, a n) yang dikalikan dengan +1 jika permutasinya genap dan dikalikan dengan -1 jika permutasinya ganjil. Definisi 2.5 [2. h:50] Dalam matriks bujur sangkar elemen a11, a22, a33, a disebut diagonal utama. JOM FMIPA Volume 1.No.02 Oktober 2014 5

Definisi 2.6 [2. h:63] Determinan Matriks 11 12 1n 21 22 2n n1 n2 Determinan matriks A adalah selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder. Determinan dari matriks A dinotasikan dengan det ( A ). det A 11 12 1n ( ) 21 22 2n j1, j2,..., j a1 1 2,.., n j a j a 2 nj S n1 n2 n n 3. MENGHITUNG DETERMINAN MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SALIHU Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai metode untuk menghitung determinan matriks orde. Metode Salihu ditemukan oleh Armend Salihu. Metode Salihu dihasilkan berdasarkan pada metode Dodgson dan metode Chio. Sebelum pembahasan lebih lanjut, akan diperkenal beberapa istilah yang berkaitan dengan metode Salihu. 3.1 Determinan interior Determinan interior adalah determinan yang berorde dari sebuah matriks berorde yang diperoleh dengan cara menghapus baris pertama, menghapus kolom pertama, menghapus baris terakhir dan menghapus kolom terakhir. Misalkan adalah matriks yang berukuran : a11 a12 a13 a14 A a31 a32 a33 a a41 a42 a43 a44 maka determinan interiornya a22 a23 B a a. 32 33 JOM FMIPA Volume 1.No.02 Oktober 2014 6

3.2 Determinan Unik Determinan unik adalah determinan yang berorde ( n1) ( n1) dari sebuah matriks berorde n n ( n 3). Dalam metode Salihu, terdapat empat buah determinan unik, yaitu dan yang diperoleh dengan cara menghapus baris terakhir dengan kolom terakhir, menghapus baris pertama dengan kolom terakhir, menghapus baris pertama dengan kolom terakhir dan menghapus baris pertama dengan kolom pertama. Misalkan adalah matriks yang berukuran : a11 a12 a13 a14 A a31 a32 a33 a a41 a42 a43 a44 maka determinan unik: a11 a12 a13 a14 a11 a12 a13 C a21 a22 a23 a31 a32 a33 a a31 a32 a33 a41 a42 a43 a44 a11 a12 a13 a14 a12 a13 a14 D a22 a23 a24 a31 a32 a33 a a32 a33 a a41 a42 a43 a44 a11 a12 a13 a14 a21 a22 a23 E a31 a32 a33 a31 a32 a33 a a41 a42 a43 a41 a42 a43 a44 a11 a12 a13 a14 a22 a23 a24 F a32 a33 a a31 a32 a33 a a42 a43 a44 a41 a42 a43 a44. Teorema 2.1 Setiap determinan yang berorde n n ( n 2) dapat direduksi menjadi determinan yang berorde 2 2, dengan menghitung 4 buah determinan yang berorde ( n1) ( n1) dan sebuah determinan yang berorde ( n 2) ( n 2), dengan syarat ( n 2) ( n 2) 0. Bentuk umum dari metode Salihu untuk menghitung determinan matriks berorde n n ( n 3) adalah sebagai berikut: JOM FMIPA Volume 1.No.02 Oktober 2014 7

11 12 1n 1 C D B E F 21 22 2n A, B 0 n1 n2 dimana, B adalah determinan interior yang berorde ( n 2) ( n 2) sementara C, D, E dan F adalah determinan unik yang berorde ( n1) ( n 1). Bukti: Misalkan A adalah matriks yang berorde 4 4, dan akan dibuktikan bahwa menghitung determinan dengan metode ini memiliki hasil yang sama jika mengunakan metode yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. A 21 22 23 24 11 12 13 12 13 14 a11 a12 a13 a14 a 1 21 22 23 22 23 24 31 32 33 32 33 31 32 33 22 23 21 22 23 22 23 24 41 42 43 44 32 33 31 32 33 32 33 22 33 23 32 41 42 43 42 43 44 a11 a12 a13 1 a22a33 a23a 32 1 ( A1 A2) a a a a 22 23 24 12 13 14 21 22 23 21 22 23 32 33 22 23 24 31 32 33 31 32 33 42 43 44 32 33 41 42 43 A A ( a a a a ).( a a a a 1 2 22 33 23 32 11 22 33 44 11 23 42 11 24 32 43 11 22 43 a12 a24a33 a41 a13 a22a a41 a14 a23a32 a41 a14 a3a31a 42 a14 a21a 33a42 a14a 22a31a 43 a a a 12 21 43 13 31 24 42 14 21 32 43 12 23 41 13 24 32 41 14 22 33 41 a a a 11 23 32 44 11 23 33 42 12 23 31 44 13 21 32 44 13 22 31 44 12 21 33 44 a a ) 12 24 31 43 13 21 42 1 A ( A1 A2) a a a a 22 33 23 32 1 ( a22a33 a23a32 ). a a a a 22 33 23 32 ( a a a 11 22 33 44 11 23 42 11 24 32 43 11 22 43 11 23 32 44 11 24 33 42 a a a 12 23 31 44 13 21 32 44 13 22 31 44 12 21 33 44 12 21 43 13 31 24 42 a a a 14 21 43 43 12 23 41 13 24 32 41 14 22 33 41 12 24 33 41 13 22 41 JOM FMIPA Volume 1.No.02 Oktober 2014 8

) 14 23 32 41 14 23 31 41 14 21 33 42 14 22 31 43 12 24 31 43 13 21 42 a 11 12 13 14 a 21 22 23 24 a 31 32 33 a41 a42 a43 a44. Maka terbukti bahwa menghitung determinan dengan metode ini memiliki hasil yang sama jika mengunakan metode yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. 4. CONTOH Misalkan A adalah matriks yang berukuran 5 5. Tentukanlah determinan matriks A Penyelesain 1 C D A B E F 4 0 2 3 3 0 3 4 1 2 A 3 1 4 4 4 1 2 3 2 2 4 0 4 1 0 4 0 2 3 0 2 3 3 0 3 4 1 3 4 1 2 4 0 2 3 3 3 1 4 4 1 4 4 4 0 3 4 1 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 A 3 1 4 4 4 3 4 1 0 3 4 1 3 4 1 2 1 2 3 2 2 1 4 4 3 1 4 4 1 4 4 4 4 0 4 1 0 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 1 11 3 1 3 286 57 49 7 19 26 7 7 4. KESIMPULAN 4 0 4 1 0 4 1 0 Dalam menghitung determinan matriks yang berorde n n ( n 3), metode Salihu merupakan opsi lain untuk menghitung determinan matriks orde n n ( n 3) selain metode yang sudah ada sebelumnya. Dan juga menghasilkan skema baru yang lebih mudah untuk dipahami sehingga lebih mudah dalam menghitung determinan matriks orde n n( n 3). JOM FMIPA Volume 1.No.02 Oktober 2014 9

DAFTAR PUSTAKA [1]. Gunawan S.R. 2009. Aljabar Linier Elementer Dasar. Edisi kesatu. Rekayasa Sains, Semarang [2]. Howard, A.1991. Aljabar Linear Elementer. Edisi 6. Erlangga, Jakarta. [3]. Ruminta. 2009. Matriks. Edisi kesatu. Andi, Bandung. [4]. Salihu, A. 2012. New Method to Calculate Determinants of Matrix, by Reducing Determinants to 2 nd Order, International Journal of Algebra. 6(19): 913-917. JOM FMIPA Volume 1.No.02 Oktober 2014 350