BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Suplemen Rencana Strategis

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016


Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

I N S P E K T O R A T

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Transkripsi:

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013

LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa L Timur disusun berdasarkan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini mewajibkan semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari siklus akuntabilitas kinerja. Dalam hal ini, Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai: 1. Sarana bagi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Kepala BPKP, Instansi Pemerintah Pusat/Daerah,BUMN/BUMD/BUL). 2. Sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur untuk memberikan umpan balik bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Untuk memenuhi kedua fungsi utama tersebut, laporan akuntabilitas kinerja secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja Tahun 2012. Rencana Kinerja 2012 merupakan sasaran strategis yang ingin dicapai selama Tahun 2012 yang mengacu pada Rencana Stratejik 2010-2014 BPKP. Sedangkan capaian kinerja merupakan hasil realisasi indikator kinerja selama Tahun 2012 yang diarahkan untuk memenuhi target dalam Penetapan Kinerja Tahun 2012. Hasil analisis capaian kinerja, baik yang memenuhi sasaran strategis maupun yang tidak, akan menjadi bahan rencana perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang, sehingga diharapkan pada masa yang akan datang capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dapat lebih ditingkatkan. Sidoarjo, 2 Januari 2013 Kepala Perwakilan, Hotman Napitupulu i

Daftar Isi KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii RINGKASAN EKSEKUTIF... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi... 2 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... 3 D. Struktur Organisasi... 4 E. Sistematika Penyajian LAKIP... 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA PERWAKILAN... 8 A. Rencana Strategis... 8 1. Pernyataan Visi... 8 2. Pernyataan Misi... 9 3. Tujuan Strategis... 9 4. Indikator Kinerja Utama... 10 5. Program dan Kegiatan... 14 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012... 17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 21 A. Capaian Kinerja... 21 B. Analisis Capaian Kinerja... 26 C. Aspek Keuangan... 91 BAB IV PENUTUP... 93 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 menyajikan berbagai capaian strategis pada Tahun anggaran 2012. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan, sasaran strategis dan merupakan bentuk akuntabilitas Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2012 dan Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014. Pencapaian target sasaran menunjukkan kesiapan BPKP untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2012. Keberhasilan dalam pelaksanaan pengawasan secara keseluruhan juga sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur Negara/daerah, masyarakat, dunia usaha sebagai bagian integral dari peran BPKP yang telah mengalami perubahan. LAKIP ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah RI No.60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP sebagai auditor Presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina penyelenggaraan SPIP. Seiring hal tersebut, BPKP mengalami perubahan paradigma sebagai pengawas intern pemerintah yaitu berperan melaksanakan quality assurance dan consultancy. Jasa quality assurance dilakukan melalui kegiatan audit, evaluasi, dan reviu. Sedangkan jasa consultancy dilakukan melalui sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis, pengembangan sistem. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan sosialisasi dan Diklat SPIP di lingkungan pemerintahan daerah di Provinsi Jawa Timur. Peran utama BPKP yang telah mengalami perubahan tersebut, merupakan upaya perwujudan pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan sebagaimana tercantum dalam Suplemen Rencana Strategi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2014. iii

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Auditor Presiden Yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014. Untuk mewujudkan visinya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. iv

5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut surat Menteri PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak tujuh dari delapan sasaran strategis BPKP telah tercapai, sementara satu sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis BPKP berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1 Tabel RE.1 Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 3. Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 4. Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Indikator Kinerja Capaian Sasaran (IKU Dominan) 11 Tercapai 100% 1 Tercapai 100% 3 Tercapai 100% 8 Tercapai 100% 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 6 Tercapai 100% v

No. Sasaran Strategis 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 8. Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Indikator Kinerja Capaian Sasaran (IKU Dominan) 2 Tercapai 25,64% 15 Tercapai 100% 7 Tercapai 100% Capaian Rata-Rata Indikator Kinerja 90,71% Dengan demikian capaian rata-rata berdasarkan indikator kinerja dominan adalah sebesar 90,71%. Apabila berdasarkan rata-rata, maka capaian indikator adalah sebesar 99,37%. Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran BPKP dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 12 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 53 IKU yang telah ditetapkan Tahun 2012. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk kategori Baik Sekali dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam tahun 2012. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian tiga IKU dominan, dengan rata-rata capaian IKU tersebut adalah 119,06% dengan realisasi pencapaian masing masing sebagai berikut: a. IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan. Dalam tahun 2012, instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 27 instansi atau 100% dari vi

ditarget. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 85%, maka capaian IKU ini adalah 117,65%. b. Instansi Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Dalam tahun 2012, realisasi IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 38 IPD atau 97,34% dari 39 IPD. Bila dibandingkan dengan dengan target sebesar 85%, maka capaian indikator Kinerja tersebut adalah sebesar 114,52%. c. Jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar. Realisasi tahun 2012 terhadap IKU ini adalah 100,00% atau sebanyak 108 Laporan Hasil Audit. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 120,00% dari target sebesar 80,00%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian 11 IKU untuk sasaran ini adalah 124,88%. 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan Sasaran strategis ini hanya memiliki 1 IKU yang merupakan IKU dominan yaitu Hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat. Realisasi IKU tersebut Tahun 2012 sebesar 100%, yang berarti untuk tahun 2012 seluruh laporan terbit telah dikirim ke BPKP Pusat. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 117,65% dari target sebesar 85% 3. Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 2 IKU dominan dengan nilai rata-rata IKU tersebut sebesar 183,83%. Realisasi pencapaian masing-masing IKU tersebut sebagai berikut : a. Persentase IPD yang telah Menerapkan Standar Pelayanan Minimum Realisasi capaian Indikator Kinerja ini dalam Tahun 2012 sebesar 100%. Ini berarti bahwa tahun 2012 semua Pemerintah Daerah yang dilakukan audit kinerja telah mencantumkan SPM kedalam dokumen perencanaannya. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 40%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 250,00%. vii

b. Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik Dalam tahun 2012, BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang mendapat skor baik dan sangat baik sebanyak 7 badan usaha atau sebesar 100% dari 7 badan usaha yang dilakukan asesmen/evaluasi. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 85%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 117,65%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian 3 IKU untuk sasaran ini adalah 152,38%. 4. Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 1 IKU dominan yaitu Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebesar 85%, maka capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100,20% dari target IKU yang ditetapkan. Secara keseluruhan, rata-rata capaian 8 IKU untuk sasaran ini adalah 80,51%. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 1 IKU dominan yaitu Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Diyakini opini tersebut dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda. Dalam tahun 2012, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP sebanyak 11 Pemda atau 28,21% dari 39 Pemda. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 28%, maka capaian Indikator Kinerja ini tersebut adalah sebesar 100,75%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian 6 IKU untuk sasaran ini adalah 99,85 %. viii

6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan yaitu Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor Indikator kinerja sasaran ini dicapai melalui kegiatan pembinaan jabatan fungsional auditor dan tata kelola APIP, yang didukung sub-sub kegiatan yaitu kegiatan fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah sertifikasi auditor. Realisasi Indikator Kinerja pada tahun 2012 sebanyak 7 Pemda atau 17,95 % dari target 39 jumlah pemda yang ada di Jawa Timur. Capaian indikator ini tahun 2012 adalah 25,64% dari target sebesar 70% Secara keseluruhan, rata-rata capaian 2 IKU untuk sasaran ini adalah 12,82%. 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 2 IKU dominan yaitu Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) dan Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP rata rata tercapai 101,66%. Realisasi Indikator Kinerja kedua IKU dominan tersebut sebagai berikut: a. Persentase Pelaksanaan Penugasan Pengawasan (PP) Realisasi IKU Penugasan Pengawasan (PP) pada tahun 2012 sebesar 97,11% atau mencapai 103,31% dari target sebesar 94%, b. Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP BPK RI telah memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan BPKP tahun 2011. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 100% dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka capaian kinerja adalah 100%. Keberhasilan kinerja IKU didukung oleh terlaksananya kegiatan pengelolaan anggaran sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah. ix

Secara keseluruhan, rata-rata capaian untuk sasaran ini sebanyak 15 IKU adalah 102,96%. 8. Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 1 IKU dominan yaitu Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif diukur dengan membandingkan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibandingkan dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan sesuai target tahun 2012 sebesar 92%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 108,70% dari targetnya Rumusan pengukuran IKU Pemanfaatan system informasi yang dimaksud disini adalah pemanfaatan sistem informasi yang disediakan/dikembangkan oleh BPKP Pusat, sementara itu Perwakilan BPKP Jawa Timur juga sedang mengembangkan Sistem Informasi ExIs(Executive Information System) yang bertujuan untuk membantu kegiatan rutin Perwakilan dalam menjalankan tupoksinya. Secara keseluruhan, rata-rata capaian untuk sasaran ini sebanyak 7 IKU adalah 103,94%. Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Tingkat penerapan jabatan fungsional auditor di bawah 100% antara lain disebabkan fasilitasi penerapan JFA pada APIP belum dilakukan secara intensif. Di samping itu, jumlah kelulusan sertifikasi auditor yang relatif rendah membuat APIP belum antusias menerapkan JFA. 2. Untuk penugasan yang berdasarkan permintaan dari stakeholder, kemungkinan tidak dapat tepat waktu sesuai Rencana Mulai Pemeriksaan (RMP) dalam RKT, karena sangat tergantung pada waktu permintaan dan tersedianya jumlah SDM dan kualifikasi SDM yang memenuhi kompetensi untuk penugasan tersebut. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh BPKP dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: x

a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Subkegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. c. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kelulusan sertifikasi auditor. d. Meningkatkan koordinasi dengan stakeholders terkait baik BPKP Pusat (Rendal), Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota serta Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota maupun instansi penyidik dan BUMN/BUMD/BUL. e. Mengefektifkan pemanfaatan SDM yang tersedia dengan melaksanakan penugasan berdasarkan skala prioritas atau permintaan yang bersifat urgent f. Peninjauan ulang penetapan target tahunan IKU yang capaiannya di tahun 2012 jauh dari 100%. g. Mengaplikasikan secara berkelanjutan dan mengembangkan Aplikasi ExIS (Executive Information System) BPKP Jatim yaitu sebuah sistem yang mengintegrasikan semua unsur dan sumber daya dalam mencapai pengendalian intern yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis pada kegiatan rutin perwakilan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP Perwakilan Provinsi xi

Bab I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan; 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah; 5. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah; 6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah; 7. Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil dan kontrak kerja sama, badanbadan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima Pemerintah Pusat, dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 8. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara, 1

Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan usaha lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku; 9. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya, maupun yang berasal dari pengaduan masyarakat; 10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. B. Aspek Strategis Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983 sebagai transformasi dari Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN). Tahun 2001 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPND sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Dalam Pasal 52 disebutkan, BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, BPKP diberikan mandat untuk melaksanakan: 1. Asistensi kepada kementerian/lembaga/pemerintah daerah untuk meningkatkan pemahaman bagi pejabat pemerintah pusat/darah dalam pengelolaan keuangan keuangan Negara/daerah, 2

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan meningkatkan kualitas laporan keuangan dan tata kelola; 2. Evaluasi terhadap penyerapan anggaran kementerian/lembaga/pemerintah daerah, dan memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis percepatan penyerapan anggaran; 3. Audit tujuan tertentu terhadap program-program strategis nasional yang mendapat perhatian public dan menjadi isu terkini; 4. Rencana aksi yang jelas, tepat dan terjadwal dalam mendorong penyelenggaraan SPIP pada setiap kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) disebutkan bahwa BPKP memperoleh mandat sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur merupakan satuan kerja instansi vertikal BPKP sebagai pelaksana di daerah, dengan wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Kegiatan dan layanan produk organisasi dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan mandat sesuai Inpres Nomor 4 tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 serta pencapaian indikator kinerja dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Audit Keuangan 2. Audit Operasional 3. Audit Kinerja 4. Audit dengan tujuan tertentu 5. Bimbingan teknis/konsultasi/asistensi/pendampingan 6. Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan Sistem 3

7. Evaluasi kebijakan 8. Evaluasi Efektivitas Program 9. Asessment Good Corporate Governance (GCG) 10. Sosialisasi 11. Kajian Pengawasan 12. Audit Investigasi atas Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) 13. Audit Investigasi atas atas Kasus berindikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK) 14. Audit Investigasi atas Klaim/Eskalasi 15. PKKN 16. Saksi/Keterangan Ahli D. Struktur Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur memiliki struktur sebagai berikut: Kepala Perwakilan Bagian Tata Usaha Subbagian Program & Pelaporan Subbagian Kepegawaian Subbagian Keuangan Subbagian Umum Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Akuntan Negara Bidang Investigasi 4

Masing-masing Bagian/Bidang/Kelompok mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan berkala hasil pengawasan. b. Subbagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan pengembangan pegawai. c. Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. d. Subbagian Umum, mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, perlengkapan, urusan dalam, dan rumah tangga serta pengelolaan perpustakaan. 2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan/hibah luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat, evaluasi hasil pengawasan, dana dekonsentrasi, pendampingan BLUP (Badan Layanan Umum Pusat) dan Inventarisasi. 3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah, serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas dan evaluasi hasil pengawasan. 4. Bidang Akuntan Negara, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, dan Badan 5

Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan. 5. Bidang Investigasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan usaha lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 6. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. E. Sistematika Penyajian LAKIP Alur dokumen SAKIP BPKP mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan tampak dalam gambar berikut: Rencana Strategis Rencana Kinerja Tahunan Penetapan Kinerja (Performance Contract/Agreement) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Pelaksanaan Anggaran dan Kinerja Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Laporan Kinerja Triwulanan Laporan Realisasi Anggaran Triwulanan LAKIP Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pada dasarnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur selama tahun 2012. Capaian kinerja (performance results) dibandingkan dengan 6

Rencana/Penetapan Kinerja (performance plan) tahun 2012 menggambarkan tingkat keberhasilan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Oleh karena itu, sistematika penyajian atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur selama tahun 2012 dibagi menjadi sebagai berikut : Bab - I PENDAHULUAN Menguraikan secara ringkas tugas, fungsi dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi dan sistematika penyajian. Bab - II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menguraikan mengenai Rencana Strategis 2010-2014, pernyataan Visi, Misi, Tujuan Strategis, Indikator Kinerja Utama, Program dan Kegiatan dan Perjanjian/Penetapan Kinerja untuk tahun 2012. Bab - III AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR PERWAKILAN Pada bab ini akan diuraikan pencapaian sasaran-sasaran kinerja Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2012, dengan pengungkapan dan hasil pengukuran kinerja. Bab - IV PENUTUP Pada bab ini akan menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dan penyempurnaan yang dapat dilakukan di masa mendatang. 7

Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJASAMA PERWAKILAN A. Rencana Strategis 2010-2014 Visi, misi, dan tujuan suatu organisasi hanya akan dicapai jika direncanakan dengan cermat dan dengan memperhatikan setiap variabel yang dianggap sebagai faktor kunci dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penyusunan rencana stratejik merupakan hal yang menentukan keberhasilan dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan suatu organisasi. Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Nomor : Kep-2292/PW13/1/2010 tentang Rencana Strategis tahun 2010-2014 menjadi acuan dalam menyusun Rencana Kinerja tahun 2012. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menyusun Dokumen Renstra dan Suplemen Renstra Nomor Kep-21135/PW13/1/2012 tanggal 28 Desember 2012 yang berisi perubahan yang disesuaikan dengan kondisi Provinsi Jawa Timur dengan tetap mengacu kepada Renstra BPKP pusat. Dalam dokumen renstra tersebut dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut: 1. Pernyataan Visi Auditor Presiden Yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas Penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut: Pernyataan sebagai Auditor Presiden merupakan penegasan jati diri BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, yang berbeda dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya. Visi tersebut menggambarkan sekaligus peran BPKP dan manfaat 8

yang dapat diberikan BPKP kepada Presiden/pemerintah dan stakeholders lainnya. Selain itu, Peran BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan untuk membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih, membantu menghadapi permasalahan yang terjadi dan memberikan masukan/solusi. 2. Pernyataan Misi Misi merupakan tugas yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tugas pokok dan fungsi organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Pernyataan Misi yang tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. b. Membina penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 3. Tujuan Strategis Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang 9

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama BPKP tercermin dalam sasaran strategis sebagai berikut: a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara b. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara dari hasil pengawasan c. Meningkatnya kualitas penerapan tata kelolaa kepemerintahan/ perusahaan d. Meningkatnya pemahaman, kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi e. Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten g. Meningkatnya efektifitas perencanaan dan pelayanan pengawasan serta kualitas pengelolaan keuangan h. Meningkatnya penerapan sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 4. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam pengawasan akuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan SPIP. Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Renstra tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 10

No Tujuan 1 : Indikator Kinerja Utama Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 1.1 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan 4 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP 5 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset 6 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan 7 Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan Wajar 8 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 9 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 10 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu 11 Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 12 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 2.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 13 Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal 14 Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik 15 Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik 11

No Tujuan 3 : Indikator Kinerja Utama Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 16 Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi 17 Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP 18 Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK 19 Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP 20 Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga. 21 Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hokum 22 Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum 23 Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat 24 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP. 25 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada 26 Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 27 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern 28 Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan 29 Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur 12

No Tujuan 5 : Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 30 Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor 31 Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2 Tujuan 6 : Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 6.1 : Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 32 Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) 33 Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu 34 Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu 35 Persentase pengiriman laporan tepat waktu 36 Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standard 37 Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik 38 Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP 39 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim 40 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 41 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian 42 Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian 43 Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP Jawa Timur 44 Persentase pemanfaatan asset 45 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana 46 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP 47 Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif 13

No Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis 6.2 : Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan. 48 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi Simonev 49 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM-HP 50 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMAK-BMN 51 Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM 52 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMPEG 53 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS 5. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Program Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu: Program Teknis Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan anggaran sebesar Rp 6.759.558.000,00. Program Generik 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan anggaran sebesar Rp24.562.949.000,00; 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan anggaran sebesar Rp475.000.000,00. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2012 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2. 14

Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan NO KEGIATAN Program 1 : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan pada K/L/Pemda 2 Sosialisasi/Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKD, dan Asistensi SIMDA kepada Pemerintah Daerah 3 Audit Keuangan PHLN 4 Audit Kinerja PPIP 5 Sosialisasi/Asistensi/Bimbingan Teknis SIA PDAM dan Inventarisasi 2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 1 Audit Tujuan Tertentu (Cost Saving) 2 Kegiatan Clearance Assets 3. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 1 Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan 2 Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan Sistem Terkait Pengelolaan BUMN/BUMD/BUL 3 Bimbingan Teknis, Konsultasi, Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan dan Kajian Mengenai Penerapan GCG dan KPI pada BUMN/BUMD/BUL 4 Assessment Penerapan GCG di BUMN/BUMD/BUL 5 Penyusunan Profil BUMN/BUMD/BUL 6 Bimtek, Konsultasi, Asistensi, Sosialisasi, Pendampingan pada BUMD, atas Sistem Informasi Akuntansi PDAM 7 Asistensi Penyusunan Pedoman/Modul Aset Manajemen PDAM 8 Sosialisasi dan Workshop SAK ETAP 4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran, dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 1 Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) 2 Asistensi Fraud Control Plan 15

NO KEGIATAN 3 Audit Investigatif 4 Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 5 Pemberian Keterangan Ahli 6 Kajian Peraturan yang Berindikasi KKN 7 Audit Penyesuaian Harga dan Klaim 8 Penyelesaian Hambatan Pembangunan 5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 1 Penyusunan Pedoman Teknis (Desain) Penyelenggaraan SPIP 2 Sosialisasi SPIP 3 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 4 Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP 6. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 1 Sosialisasi Penerapan Tata Kelola 2 Pelaksanaan Assessment Penerapan Tata Kelola APIP 7. Sasaran Strategis : Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 1 Penyusunan dan Evaluasi Rencana 2 Pengelolaan Kepegawaian dan Organisasi 3 Pengelolaan Anggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah 4 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan Serta Pembayaran Gaji/Tunjangan 5 Penyelenggaraan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Presiden/Pemerintah dan Internal BPKP 6 Pembinaan JFA dan Penyelenggaraan Diklat 7 Fasilitasi Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 8. Sasaran Strategis : Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan 1 Perancangan dan Pengembangan Aplikasi Komputer Program 3 : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP 9. Sasaran Strategis : Penunjang 1 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP 16

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini ditahun 2012 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2012, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi,perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat 53 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Perjanjian Kinerja BPKP Tahun 2012 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target I. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan % 85 penyusunan laporan keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh % 85 opini minimal WDP 3 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan % 30 4 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan % 85 memperoleh opini minimal WDP 5 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset % 40 6 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset tanpa % 40 kualifikasi asset pada laporan keuangan 7 Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN % 80 memperoleh Opini Dukungan Wajar 8 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat % 85 17

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 9 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 10 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu 11 Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP % 85 % 80 % 50 II. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 12 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat % 85 III. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 13 Persentase IPD yang telah menerapkan Standar % 40 Pelayanan Minimal 14 Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI % 85 mendapat skor baik 15 Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik % 50 IV. Sasaran Strategis : Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 16 Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti % 85 korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi 17 Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP % 50 18 Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian % 100 peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK 19 Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP % 90 20 persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan % 95 penyesuaian harga. 21 Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hokum % 90 22 Persentase LHAI permintaan instansi lain yang % 90 berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hokum 23 Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan % 95 masyarakat 18

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target V. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 24 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai % 28 PP Nomor 60 Tahun 2008 25 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada % 70 26 Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki % 0,00 Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 27 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem % 15 Pengendalian Intern 28 Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target % 0 tahunan 29 Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur % 80 VI. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 30 Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan % 70 Fungsional Auditor 31 Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2 % 0 VII. Sasaran Strategis : Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 32 Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) % 94 33 Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang % 75 tepat waktu 34 Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu % 70 35 Persentase pengiriman laporan tepat waktu % 90 36 Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai % 95 standar 37 Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik % 80 38 Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan % 100 BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP 39 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % 90 Perwakilan BPKP Jatim 40 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas % 8,00 pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 41 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim % 7,60 terhadap layanan kepegawaian 42 Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian % 94,00 43 Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP % 85,00 Jawa Timur 44 Persentase pemanfaatan asset % 100,00 19

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 45 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana 46 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP % 7,90 % 91,00 VIII. Sasaran Strategis : Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan 47 Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif % 92 48 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi % 80 Simonev 49 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM- HP % 80 50 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi % 94 SIMAK-BMN 51 Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM % 100 52 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi % 85 SIMPEG 53 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS % 60 20

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2012 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2012. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung. Akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan visi/misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan program yang telah ditetapkan melalui Renstra dan Rencana Kinerja/Penetapan Kinerja. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2013 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP. Capaian atas 53 IKU adalah sebesar 99,37% secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini : 21

Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 1.1 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan 4 Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP 5 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Aset 6 Persentase Pemda yang menerapkan Simda Aset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan 7 Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan WTP % 85 100 117,65 % 85 97,34 114,52 % 30 48,72 162,40 % 85 100 117,65 % 40 43,60 109,00 % 40 23,52 67,20 % 80 100 125,00 8 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 9 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 10 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu 11 Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP % 85 100 117,65 % 85 100 117,65 % 80 100 125,00 % 50 100 200,00 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 1 124,88 Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan 12 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat % 85 100 117,65 22

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 2.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan 13 Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal 14 Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik 15 Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik % 40 100 250,00 % 85 100 117,65 % 50 44,74 89,48 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 3 152,38 Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 16 Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi 17 Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP 18 Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK 19 Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP 20 Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga. 21 Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hukum 22 Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum 23 Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat % 85 85,17 100,20 % 50 0,00 0,00 % 100 0,00 0,00 % 90 100 111,11 % 95 100 105,26 % 90 100 111,11 % 90 100 111,11 % 95 100 105,26 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 4 80,51 23

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 24 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 25 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada 26 Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 27 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern 28 Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan 29 Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur % 28 28,1 100,75 % 70 100 142,86 % 0,00 0,00 0,00 % 15 20,51 136,73 % 0 5,13 100 % 80 95 118,75 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 5 99,85 Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 30 Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor 31 Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 6 % 70 17,95 25,64 % 0 0 0 12,82 Tujuan 6 : Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Sasaran Strategis 6.1 : Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 32 Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) % 94 97,11 103,31 33 Persentase pelaksanaan penugasan % 75 72,48 96,64 pengawasan yang tepat waktu 34 Persentase penerbitan laporan % 70 74,54 106,53 pengawasan tepat waktu 35 Persentase pengiriman laporan tepat waktu % 90 100 111,11 36 Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar % 95 100 105,26 24

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian 37 Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik % 80 89,25 111,56 38 Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan % 100 100 100,00 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP 39 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim % 90 100 111,11 40 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan % 8 7 87,50 BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 41 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan % 7,60 7,5 98,68 BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian 42 Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian % 94 98,10 104,36 43 Persepsi Publik yang positif terhadap % 85 94,92 111,67 Perwakilan BPKP Jawa Timur 44 Persentase pemanfaatan asset % 100 95,02 95,02 45 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan % 7,90 7,7 97,47 BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana 46 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP % 91 94,74 104,11 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 7 102,96 Sasaran Strategis 6.2 : Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan 47 Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif 48 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi Simonev 49 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM-HP 50 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMAK-BMN 51 Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM 52 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMPEG 53 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS % 92 100 108,70 % 80 76,54 95,68 % 80 82,72 103,40 % 94 100 106,38 % 100 100 100 % 85 85,19 100,22 % 60 67,90 113,17 Capaian rata-rata Sasaran Strategis 8 103,94 25

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2012 dengan capaian 2011, serta mengaitkannya dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2. Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah merupakan tekad BPKP sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan diindikasikan oleh tiga IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bersama sembilan IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan 26

dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/ 2011 2012 (Penurunan) 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Target KInerja 2014 Capaian 2012/ Target 2014 % - 100-95 105,26 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan 4 Persentase pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP % - 97,34-95 102,46 % - 48,72-50 97,44 % - 100-95 105,26 5 Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Aset 6 Persentase pemda yang menerapkan SIMDA Aset tanpa kualifikasi asset pada Laporan Keuangan 7 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar % - 43,60-60 72,67 % - 23,52-35 67,20 % - 100-95 105,26 27

No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/ 2011 2012 (Penurunan) 8 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Target KInerja 2014 Capaian 2012/ Target 2014 % - 100-95 105,26 9 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat 10 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu 11 Persentase BUMD yang laporan keuanggannya memperoleh opini minimal WDP % - 100-95 105,26 % - 100-90 111,11 % - 100-60 166,67 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa ketiga IKU dominan sasaran strategis satu tahun 2012 tercapai 119,06%. Secara keseluruhan, dengan delapan IKU, rata-rata capaian sasaran satu adalah 124,88%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase Instansi Pemerintah Pusat yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan IKU pertama dalam pencapaian sasaran strategis 1 adalah Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan dengan target sebesar 85%. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan target dalam PKPT. 28

Dalam tahun 2012, instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan adalah sebanyak 27 instansi atau 100% dari ditarget. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 85%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 117,65%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 karena tahun 2011 pengukuran indikator kinerja belum menghitung capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 105,26% dari target sebesar 95%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp185.112.900,00 atau 171,72% dari anggaran sebesar Rp107.800.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.052 OH atau 131,99% dari rencana sebanyak 797 OH. 2. Persentase IPD yang Laporan Keuangannya memperoleh opini minimal WDP BPKP berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah kearah yang lebih baik dengan Indikator Kinerja Persentase IPD yang Laporan Keuangannya memperoleh opini minimal WDP.. Keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja ini diukur dari Realisasi jumlah IPD yang memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang ada di Jawa Timur. Dalam tahun 2012, realisasi IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 38 IPD atau 97,34% dari 39 IPD. Bila dibandingkan dengan dengan target sebesar 85%, maka capaian indikator Kinerja tersebut adalah sebesar 114,52%. Rincian opini BPK atas laporan Keuangan IPD dapat dilihat dalam Lampiran 3. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator 29

kinerja hanya sampai ke level Output, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 realisasi indikator kinerja ini telah mencapai 97,34% atau 102,46% dari target Renstra 2014 sebesar 95%. Untuk mendukung tercapaianya indikator kinerja ini dilaksanakan melalui kegiatan : Pelaksanaan Evaluasi Laporan penyelenggaraan pemerintah Daerah (LPPD) Evaluasi AKIP Evaluasi penetapan APBD Pendampingan reviu terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan anggaran sebesar Rp.767.289.099 atau 100,97% dari pagu sebesar Rp759.942.790, serta menggunakan SDM sebanyak 3.751 OH atau 80,88% dari rencana sebanyak 4.638 OH. 3. Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan Salah satu peran BPKP adalah sebagai pembina Pemerintah Daerah dalam mendorong akuntabilitas Pemerintah Daerah yang lebih baik melalui IKU Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan. SIMDA Keuangan sebagai suatu produk BPKP yang bisa dijadikan sebagai alat oleh Pemerintah Daerah dalam menyajikan informasi manajemen dalam pengelolaan keuangan daerah. Keberhasilan Indikator Kinerja ini bisa diukur dari jumlah Pemerintah Daerah yang menerapkan SIMDA Keuangan dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemerintah Daerah yang ada di Jawa Timur. Dalam tahun 2012, Pemerintah Daerah yang menerapkan SIMDA Keuangan sebanyak 20 Pemda atau 48,72% dari 39 Pemda di Jawa Timur. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 sebesar 30%, maka capaian indikator Kinerja ini adalah sebesar 162,40%. 30

Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level Output, sehingga tidak bisa diperbandingkan.. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 97,44% dari target Renstra 2014 sebesar 50%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana dari pihak ketiga atau 0% dari pagu anggaran sebesar Rp. 199.500.000, serta menggunakan SDM sebanyak 4.051 OH atau 148,15% dari rencana sebanyak 2.710 OH. 4. Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP Suatu Pemerintah Daerah bisa dikatakan telah melakukan tata kelola keuangan dengan baik adalah dengan memperoleh opini minimal WDP dari BPK RI. BPKP dengan SIMDA Keuangannya berusaha untuk membantu Pemerintah Daerah dalam meningkatkan tata kelola keuangan menjadi lebih baik melalui Indikator Kinerja Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP. Capaian Indikator Kinerja ini, dapat diukur dengan Jumlah Pemda yang diasistensi memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan. Indikator Kinerja persentase pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP untuk tahun 2012 terealisasi sebanyak 20 Pemda atau 100% dari jumlah Pemda yang mendapat asistensi SIMDA Keuangan dari BPKP. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 sebesar 85%, maka capaian indikator kinerja ini sebesar 117,65%. Keberhasilan Indikator Kinerja ini, didukung dengan kegiatan asistensi/pendampingan berupa : 31

Asistensi Penyusunan LKPD Asistensi/ Pendampingan Pelaksanaan reviu LKPD yang dilaksanakan oleh Inspektorat Pemerintah Daerah. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level Output, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 105,26% dari target Renstra 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana dari pihak ketiga, serta menggunakan SDM sebanyak 890 OH. 5. Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset BPKP sebagai patner pemda sekaligus pembina Pemda, menciptakan suatu alat untuk membantu Pemda dalam mengelola aset- aset yang dimiliki yaitu SIMDA Aset. Melalui Indikator Kinerja Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset diharapkan untuk Pemerintah Daerah yang menerapkan SIMDA Aset dapat mengelola asetnya dengan lebih baik. Keberhasilan Indikator Kinerja ini dapat diukur dari Jumlah Pemda yang menerapkan SIMDA Aset dibandingkan dengan jumlah Pemerintah Daerah yang ada di Jawa Timur. Indikator Kinerja Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset pada tahun 2012 terealisasi sebanyak 17 Pemda atau 43,60% dari jumlah pemda sebanyak 39 Pemda. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 sebanyak 16 Pemda atau 40%, maka capaian Indikator Kinerja untuk tahun ini sebesar 109%. Keberhasilan Indikator Kinerja ini didukung oleh kegiatan asistensi/pendampingan SIMDA Aset di Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 32

2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 72,67% dari target Renstra 2014 sebesar 60%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana sebesar Rp.10.000.000 atau 5,01% dari pagu anggaran sebesar Rp. 199.500.000. Rendahnya penggunaan anggaran tersebut disebabkan karena kegiatan asistensi/pendampingan SIMDA Aset banyak menggunakan dana pihak ketiga (Beban Obrik). Serta penggunaan SDM sebanyak 3.802 OH atau 140,30% dari rencana sebanyak 2.710 OH. 6. Persentase Pemda yang Menerapkan Simda Aset Tanpa Kualifikasi Aset pada Laporan Keuangan Salah satu permasalahan yang sering menjadi temuan BPK dalam melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah masalah aset yang dimiliki oleh Pemda. Salah satu ukuran bahwa asistensi/pendampingan SIMDA Aset berhasil dilaksanakan adalah melalui indikator kinerja Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset tanpa kualifikasi Aset pada Laporan Keuangan. Indikator Kinerja persentase pemda yang menerapkan Simda Aset tanpa kualifikasi Aset pada Laporan Keuangan dapat dicapai dari Jumlah Pemda yang Laporan Keuangannya tidaka ada catatan kualifikasi opini tentang aset dibandingkan dengan Pemda yang menerapkan SIMDA Aset. Tahun 2012 jumlah Pemda yang mendapat pendampingan Simda Aset sebanyak 17 Pemda. Tahun 2012, indikator kinerja ini terealisasi sebanyak 4 Pemda atau 23,52% dari target tahun 2012 sebanyak 6 Pemda atau 35%. Apabila dibandingkan dengan 2012, maka capaian indikator kinerja ini mencapai 67,20 % dari target. 33

Keberhasilan indikator kinerja ini, didukung dengan kegiatan reviu laporan aset yang dibuat oleh Pemda dan asistensi rekonsiliasi antara pengelola aset di Pemda dengan pengelola aset di tingkat SKPD. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 52,27% dari target Renstra 2014 sebesar 45%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana dari pihak ke tiga. Rendahnya penggunaan anggaran tersebut disebabkan karena kegiatan asistensi/pendampingan SIMDA Aset banyak menggunakan dana pihak ketiga (beban obrik). Serta penggunaan SDM sebanyak 680 OH atau 100% dari rencana penugasan. 7. Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan WTP IKU Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan WTP merupakan IKU utama dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) yang memperoleh opini dukungan WTP dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 100,00% dari 108 Laporan Hasil Audit. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 125% dari target sebesar 80,00%. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan telah mencapai 105,26%% dari target pada akhir tahun Renstra 2014 sebesar 95%. 34

No LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp829.577.300,00 atau 73,82% dari anggaran sebesar Rp1.123.728.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 4.494 OH atau 129,77% dari rencana sebanyak 3.463 OH. Tabel 3.3 Daftar Audit Proyek PHLN Tahun 2012 Kegiatan Audit Jumlah Laporan Opini Audit WTP WDP TMP TW 1 IMHERE 11 11 - - - 2 PAUD 2 2 - - - 3 SCBD 5 5 - - - 4 FEATI 2 2 - - - 5 BERMUTU 2 2 - - - 6 PNPM Mandiri Perkotaan 8 8 - - - 7 HPEQ 4 4 - - - 8 BOS KITA 10 10 - - - 9 MEP 7 7 - - - 10 PNPM Mandiri Pedesaan dan PNPM Generasi 12 12 - - - 11 INVEST 12 12 - - - 12 BEC 9 9 - - - 13 PISP 21 21 - - - 14 DOISP 1 1 - - - 15 SRIP 2 2 - - - Jumlah 108 108 - - - 8. Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan 35

kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh BPKP. Hasil pengawasan BPKP atas program/kegiatan yang melibatkan dua atau lebih kementerian/lembaga seperti Pengawasan atas Distribusi Bantuan Langsung Benih Unggul, yang melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah untuk memberikan rekomendasi dalam rangka pengambilan kebijakan atau keputusan yang lebih komprehensif pada Program Ketahanan Pangan. Semakin besarnya rekomendasi yang diperhatikan dan dipergunakan oleh stakeholders menunjukkan bahwa rekomendasi hasil pengawasan BPKP telah tepat sasaran dalam memberikan perbaikan tata kelola Program Ketahanan Pangan. Dalam rangka mendukung pencapaian target kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengawasan yang bersifat lintas sektoral yang berada di wilayah Jawa Timur. IKU Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit bersifat lintas sektor yang dikirimkan ke Pusat dibandingkan dengan target yang tercantum dalam PKPT. Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 100,00% dari 91 target laporan hasil audit yang harus dikirim ke pusat. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 117,65% dari target sebesar 85,00%. Kegiatan pengawasan lintas sektor yang dilaksanakan selama tahun 2012 adalah audit program ketahanan pangan, PPIP, BOS, Dana Dekonsentrasi, BOK/Jamkesmas, Program Wajardikdas 9 Tahun dan Dikmen Kemenag, serta program lintas sektor lainnya. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran 36

indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 105,26% dari target sebesar 95%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100%. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai kinerja IKU ini menggunakan dana sebesar Rp779.207.191,00 atau 117,03% dari anggaran sebesar Rp665.809..000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 8.203 OH atau 186,43% dari rencana sebanyak 4.400 OH. 9. Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan hasil audit atas permintaan presiden yang dikirimkan ke Pusat dibandingkan dengan target yang tercantum dalam PKPT. Jumlah laporan yang telah dikirimkan ke Pusat dalam tahun 2012 adalah sebanyak 58 laporan atau 100% dari targetnya, maka capaian IKU tahun 2012 sebesar 117,65% dari target sebesar 85%. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 105,26% pada akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100%. 37

Kegiatan pengawasan atas permintaan presiden yang dilaksanakan tahun 2012 adalah Evaluasi Penyerapan Anggaran, Clearance Pembangunan Gedung, Monitoring Kegiatan Prioritas Pembangunan Nasional, Audit PNBP, Monitoring dan Evaluasi Raskin, serta Monev Penerimaan Siswa Baru. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp404.504.500,00 atau 122,84% dari anggaran sebesar Rp329.282.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.024 OH atau 77,99% dari rencana sebanyak 1.313 OH. 10. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu merupakan IKU untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar 80,00%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit atas permintaan stakeholders yang dikirimkan ke Pusat dibandingkan dengan target yang tercantum dalam PKPT. Dalam tahun 2012, jumlah laporan yang dikirimkan ke Pusat adalah 100% dari jumlah yang ditargetkan dalam PKPT sebanyak 3 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 80,00%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 125 %. Selain itu Tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholders diluar yang direncanakan antara lain: a. Audit kinerja BNP2TKI b. Reviu perpanjangan izin Multiyears Contract c. Audit eskalasi/penyesuaian harga d. Audit tujuan tertentu pada SKS Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah e. Perjanjian pembangunan dan fungsionalisasi Rusun, PSU pada Pusat Pengembangan Kabupaten f. Pendampingan Pengadaan Barang dan Jasa pada Instansi g. Reviu Penyusunan RKB Pemilukada 38

h. Pemetaan Penggunaan dana BOS i. Pendampingan audit pada Polda Jawa Timur Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 111,11% dari target sebesar 90%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100% Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana anggaran DIPA sebesar Rp301.664.400,00 atau 1.096,96% dari anggaran sebesar Rp27.500.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 234 OH atau 107,83% dari rencana sebanyak 217 OH. 11. Persentase BUMD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah. Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia BUMD yang pada umumnya masih belum memadai, BPKP berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU BUMD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang yang memperoleh opini minimal WDP dan membandingkannya dengan jumlah diasistensi oleh BPKP. 39

Dari kegiatan aisitensi/bimtek tahun 2012 terhadap 33 BUMD, BUMD yang memperoleh opini minimal WDP adalah sebanyak 33 BUMD ((100%) atau sebesar 200% dari target sebesar 50%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 200% telah mencapai target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 60,00%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar 145.905.000,00 atau 102,06% dari anggaran sebesar Rp148.916.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 6.204 OH atau 243,29% dari rencana sebanyak 2.550 OH. Adapun kegiatan untuk menudukung capaian IKU tersebut meliputi: 1) Bimtek Implementasi SIKOMPAK pada PDAM 2) Bimpek implementasi SIPAKBLUD 3) Bimtek PDAM (SAK ETAP) 4) Bimtek/Asistensi penyusunan SIA PDAM 5) Monitoring implementasi SIKOMPAK 6) Sosialisasi/bimtek SIKOMPAK pada PDAM Sasaran Strategis 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Dari Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur memiliki satu IKU untuk mengukur keberhasilannya yaitu Persentase Hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.4 berikut ini: 40