MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) JAKARTA RABU, 27 FEBRUARI 2013
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan [Pasal 10 ayat (3) dan ayat (4)] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Mardani H. Maming ACARA Perbaikan Permohonan (II) Rabu, 27 Februari 2013, Pukul 13.27 13.47 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Ahmad Fadlil Sumadi (Ketua) 2) Achmad Sodiki (Anggota) 3) Anwar Usman (Anggota) Wiwik Budi Wasito Panitera Pengganti i
Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Mardani H. Maming B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Iskandar Zulkarnaen 2. Muhammad Sahal 3. Nanang Juwahir 4. Imam Ghozali ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.27 WIB 1. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Sidang untuk Perkara Nomor 9/PUU-XI/2013, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Assalamualaikum, selamat siang Saudara. Silakan Saudara sebutkan siapa yang hadir pada kesempatan ini? 2. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR ZULKARNAEN Terima kasih atas kesempatannya, Yang Mulia. Nama saya Iskandar Zulkarnaen, S.H. 3. KUASA HUKUM PEMOHON: NANANG JUWAHIR Nama saya Nanang Juwahir, S.H. 4. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Ya, kalau perlu saya informasikan kepada Saudara bahwa sidang hari ini agendanya adalah berdasarkan Pasal 39 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa perbaikan permohonan yang Saudara ajukan, oleh karena itu karena soal permohannnya sudah disampaikan pada persidangan yang lalu, sehingga Saudara kali ini disilahkan untuk menyampaikan hal-hal pokok yang Saudara perbaiki saja, oke silakan dimulai. 5. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR ZULKARNAEN Terima kasih, Yang Mulia. Pokok-pokok pengujian Pasal 10 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Atas saran Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi pada persidangan awal, tanggal 7 Februari 2013, maka ada beberapa perbaikan yang kami sampaikan sebagai berikut. Pertama, perbaikan administratif. Seperti penulisan, penyederhanaan kalimat dalam petitum, dan penyempurnaan penyebutan tanggal putusan-putusan Mahkamah terdahulu. Sedangkan perbaikan substansi, ada pada alasan-alasan Pemohon yaitu halaman 17 sampai dengan halaman 18, yang secara singkat kami uraikan bahwa jika pemerintah daerah yang mempunyai sumber banyak energi dan 1
berkeinginan untuk turut serta dalam menyelesaikan masalah keterbatasan energi listrik dihadapkan pada monopolistik badan usaha milik pemerintah pusat, yang membatasi ruang gerak pemerintah daerah dalam berbagai regulasi perizinan, harga beli, dan jangka waktu kerja sama penyediaan tenaga listrik. Kekayaan sumber daya alam melimpah di daerah Pemohon, dan dapat dikelola menjadi energi listrik dengan harga murah, seharusnya diberi kesempatan untuk membuat usaha pembangkit dan transmisi listrik untuk kepentingan masyarakat, yang sudah barang tentu harga jual listrik tetap menjadi kewenangan pemerintah atau pemerintah daerah. Yang pada akhirnya dapat membantu persoalan penyediaan pasokan tenaga listrik nasional, dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik sebagaimana amanat Undang-Undang Ketenagalistrikan dan pemenuhan hak-hak konstitusional warga negara. Bagi wilayah yang minim sumber daya alamnya, persoalan kecukupan tenaga listrik bisa ditangani secara maksimal oleh badan usaha milik pemerintah pusat, dengan kekhususan pengalokasian APBN, yang selama ini juga turut dibelanjakan untuk anggaran penyediaan tenaga listrik ke suatu wilayah, pada kenyataannya memupunyai kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Fakta yang tidak dapat dihindari adalah masih ada pembangkit tenaga listrik di Indonesia menggunakan bahan bakar minyak, yang menghabiskan biaya operasional sebesar Rp2.500/kwh dan dijual ke masyarakat sebesar Rp 770/kwh. Sedangkan, jika sumber energi listrik menggunakan bahan bakar batu bara hanya menghabiskan biaya operasional sebesar Rp550/kwh. Sehingga tidak keliru jika kerugian badan usaha milik pemerintah pusat, yang pada tahun anggaran 2009-2010 sebesar Rp37 triliun adalah salah satu akibatnya dari kekeliruan dalam memilih bahan bakar dan mahalnya pemeliharaan pembangkit. 6. KUASA HUKUM PEMOHON: NANANG JUWAHIR Oleh karenanya, badan usaha milik pemerintah pusat tetap dapat terintegrasi dengan baik bersama badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat. Dalam hal penyediaan tenaga listrik di seluruh pelosok wilayah negara Republik Indonesia dengan tetap mempertahankan pengaturan harga jual listrik yang merupakan kewenangan pemerintah atau pemerintah daerah sebagai perwujudan dari Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Demikian juga Pemohon telah memperbaiki petitum, dengan menyederhanankan kalimatnya yaitu memohon agar Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, mengabulkan permohonan Pemohon, dan menyatakan Pasal 10 ayat (3) dan ayat (4), dinyatakan konstitusional bersyarat. Jika dimaknai memberikan batasan atas usaha penyediaan 2
tenaga listrik yang hanya dapat dilakukan oleh badan usaha tunggal milik pemerintah pusat, padahal telah nyata-nyata tidak menjamin ketersediaan tenaga listrik, sehingga harus dibaca usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dapat dilakukan oleh lebih dari satu badan usaha dalam wilayah usaha, apabila badan usaha tunggal milik pemerintah pusat tidak dapat menjamin ketersediaan tenaga listrik, maka badan usaha selain milik pemerintah pusat dapat mengadakan usaha penyediaan tenaga listrik berupa pembangkit dan transmisi tenaga dengan harga jual listrik yang tetap dipegang oleh/atau ditentukan oleh pemerintah, atau pemerintah daerah. Demikian perbaikan yang kami sampaikan. Terima kasih. 7. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Oke, terima kasih atas kepiawaian Saudara membacakan pokok-pokok permohonan ini, sehingga persidangan ini dapat menangkap apa maksud Saudara secara lebih gamblang. Yang Intinya Saudara minta supaya ini dinyatakan konstitusional bersyarat, gitu ya. Oke, sekarang karena Saudara sudah memperbaiki dan perbaikan sudah kami terima, maka ada daftar bukti yang Saudara ajukan di sini, cuma ini nanti supaya hari ini juga di ini ya... ditandatangani, ini belum ada tanda tangannya. Yang ini? Oh, hard copy sudah ditandatangani ya. Oh, ini print out dari soft copy, ya. Ada Nanang Zuhairi, yang mana? Ada yang belum menandatangani ini? Nanti, nanti diselesaikan dengan Kepaniteraan, ya, dicek lagi saja karena ada yang belum ditandatangani. Tapi apapun ini saya harus mengecek bukti-bukti yang sudah Saudara ajukan, yang menurut apa namanya... daftar dimeja Hakim ada bukti 8, benar Saudara? Jangan lupa, ini belum ketemu dengan pembentuk undangundang sudah lupa Saudara. Oke, kalau... gimana, ada berapa? 8. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR ZULKARNAEN Ini ada di halaman 18, ada kata-kata sebanyak 70% itu seharusnya masih ada. 9. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Ya, nanti direnvoi. 10. KUASA HUKUM PEMOHON: ISKANDAR ZULKARNAEN Ya, terima kasih. 3
11. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Jadi ini waktu kan sudah habis, sehingga paling banter Saudara merenvoi saja, tapi bukti Saudara cek kembali benar ada 8, P-1 sampai dengan P-8? Jadi kuasa di sini harus hafal itu. Aduh ini Saudara susah ini ya, nanti koordinasi dengan kepaniteraan ya. Ini hanya pemeriksaan perbaikan, sehingga Saudara besok lagi jangan ini... jangan gugup begitu, musti Saudara tenang, pastikan apa yang nantinya akan ditanya oleh Hakim, oleh pembentuk undang-undang, oleh Ahli, dan lain sebagainya, itu nanti... ini sementara yang ada saya sahkan ada P-1 sampai dengan P-8, oke. KETUK PALU 1X Untuk selanjutnya kami akan... bertiga akan melaporkan kepada sidang atau Rapat Pleno Hakim untuk menentukan nasib permohonan Saudara ke depan, apakah ini perlu dengan mengundang Presiden atau DPR, atau langsung diputus, nanti akan Saudara... Saudara akan diberitahu, oke. Ada pertanyaan Saudara? Cukup, ya? Oke, dengan demikian sidang untuk pemeriksaan perbaikan ini dinyatakan selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 13.47 WIB Jakarta, 27 Februari 2013 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004 Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 4