MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 96/PUU-XIV/2016

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 96/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN PERPU NOMOR 51 TAHUN 1960 TENTANG LARANGAN PEMAKAIAN TANAH TANPA IZIN YANG BERHAK ATAU KUASANYA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A RABU, 16 NOVEMBER 2016

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 96/PUU-XIV/2016 PERIHAL Pengujian Perpu Nomor 51 Tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau Kuasanya [Pasal 2, Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 6 ayat (1) butir a, butir b, butir c, dan butir d, serta Pasal 6 ayat (2)] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Rojiyanto 2. Mansur Daud P. 3. Rando Tanadi ACARA Perbaikan Permohonan (II) Rabu, 16 November 2016 Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Suhartoyo (Ketua) 2) I Dewa Gede Palguna (Anggota) 3) Wahiduddin Adams (Anggota) Saiful Anwar Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Rojiyanto 2. Mansur Daud P. B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Alldo Fellix Januardy 2. Cindy Iqbalini Fortuna ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: SUHARTOYO Kita mulai, ya. Persidangan Perkara Nomor 96/PUU-XIV/2016 dibuka dan persidangan dinyatakan terbuka untuk umum. Baik. Supaya diperkenalkan siapa yang hadir pada siang hari ini? 2. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Nama saya, Alldo Felix Januardy dan ini Cindy Iqbalini Fortuna selaku Kuasa Hukum Pemohon. Kalau yang ini Pemohon Prinsipal, Beliau Rojiyanto dari warga korban penggusuran Papanggo. Dan Beliau Mansur Daud dari korban penggusuran Duri Kepa. 3. KETUA: SUHARTOYO Jadi, Kuasa Hukumnya berapa orang sih? Banyak, ya? 4. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Ya, banyak. 5. KETUA: SUHARTOYO Yang hadir jadi? 6. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Yang hadir Alldo Felix Januardy. 7. KETUA: SUHARTOYO KETUK PALU 3X Alldo Felix Januardy dengan? 8. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Cindy ini asisten pengacara publik di LBH, tidak termasuk dalam Kuasa Hukum. 1

5 9. KETUA: SUHARTOYO Oh, bukan Advokat? 10. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANURDY Ya, belum Advokat. 11. KETUA: SUHARTOYO Tapi enggak pakai toga, kan? 12. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Magang. Ya, Yang Mulia. 13. KETUA: SUHARTOYO Ya. Baik. Tidak apa-apa karena memang tidak harus advokat yang tapi begitu advokat, ya harus menggunakan atribut dan ketentuan keadvokatannya. Siang hari ini Mahkamah menggelar sidang untuk menerima perbaikan. Secara fisik perbaikannya sudah diterima tadi, meskipun kami belum mendalami, tapi secara persidangan memang juga ada kewajiban untuk mempertegaskan kembali apa yang disampaikan dalam perbaikan itu. Singkat-singkat saja, silakan. 14. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Di bagian kemarin, sidang sebelumnya, kita diminta untuk menambahkan aspek filosofis dan di mana letak ketidakpastian hukumnya. Yang saya tambahkan dalam perbaikan permohonan ini adalah undang-undang yang kita mohonkan itu bertentangan dengan semangat reforma agraria yang ingin membuat peraturan hukum agraria lebih modern sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Pancasila. Di mana letak pertentangannya? Karena satu, undang-undang yang kita mohonkan itu masih menganut asas kolonial, hukum kolonial, yaitu asas domein verklaring, dimana ketika warga tidak bisa membuktikan kepemilikan tanahnya, padahal kondisi situasi lembaga pertanahan juga masih penuh dengan KKN, itu warga langsung dianggap tanahnya menjadi milik tanah negara. Dan undang-undang yang kita mohonkan juga secara tegas mengatakan bahwa itu tidak perlu diuji di pengadilan. Padahal undang-undang lain menyatakan bahwa setiap 2

6 sengketa tanah wajib untuk diuji dulu di pengadilan. Nah, warga Pemohon Prinsipal ini adalah korbannya. Yang berikutnya, ada juga undang-undang lain yang sudah mengatur tentang prosedur penggusuran. Jadi, undang-undang ini tahun 1960 sudah tidak relevan, undang-undang lainnya itu tahun 2002, 2007, Bahkan sudah ada kovenan internasionalnya tentang hak ekonomi sosial budaya yang mengatur tentang prosedur penggusuran. Karena undang-undang yang kita mohonkan dilahirkan di zaman Indonesia masih dalam keadaan bahaya, maka ini sudah tidak relevan lagi untuk digunakan menggusur warga negara sendiri, gitu. Terima kasih, Yang Mulia. 15. KETUA: SUHARTOYO Petitumnya ada perbaikan? 16. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Petitumnya tidak ada perubahan, tapi kemarin ada kesalahan pengetikan dan sudah diperbaiki. 17. KETUA: SUHARTOYO Oh, ya. Tapi kalau argumentasi, itu kan sebenarnya kalau undang-undang yang lama ini sudah enggak relevan, kemudian sudah ada ketentuan yang baru, kan mestinya yang lama sudah ditinggalkan dan harus dengan pakai yang baru, apa ada dua ketentuan undangundang yang diberlakukan menurut Anda? 18. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Prof. Budi Harsono waktu menuliskan bukunya di Hukum Agraria itu mengatakan bahwa salah satu tujuan reforma agraria untuk menghilangkan dualisme hukum. Nah, dualisme hukum itulah yang menjadi alasan salah satu kenapa Undang-Undang Pokok Agraria diterbitkan. Nah, aturan ini meskipun sudah diterbitkan tahun 1960 dan dalam keadaan bahaya pula, sampai hari ini belum dicabut dan bahkan masih digunakan untuk melakukan penggusuran paksa yang tidak manusiawi, menggunakan jalan kekerasan, tidak memberikan ganti rugi terhadap kelompok-kelompok tertentu di masyarakat. Nah, itu yang menjadi kekhawatiran kami, Yang Mulia. 3

7 19. KETUA: SUHARTOYO Ya. Oke, kalau begitu, Saudara sudah mengajukan bukti yang bertanda P-1 sampai dengan P-20? 20. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Betul. 21. KETUA: SUHARTOYO Tidak ada perubahan? 22. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Tidak ada perubahan. 23. KETUA: SUHARTOYO Sudah dileges? 24. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Sudah, sudah dileges semua. 25. KETUA: SUHARTOYO Sesuai dengan ketentuan yang ada? 26. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Mungkin akan kami tambahkan nanti ketika sidang berjalan. 27. KETUA: SUHARTOYO Mungkin, ya, bukan pasti hari ini, kan? 28. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Ya, tidak hari ini. 29. KETUA: SUHARTOYO Oke, jadi yang ada dulu kami sahkan, ya. Baik, P-1 sampai dengan P-20 disahkan. KETUK PALU 1X 4

8 Baik, ya jadi Panel juga, Majelis menganggap cukup apa yang Saudara sampaikan. Dan sekali lagi, akan kami musyawarahkan permohonan Saudara ini di tingkat Pleno. Jadi, Panel ini nanti di dalam rapat yang paripurna itu menyampaikan, tapi keputusan pada akhirnya adalah diambil secara bersama-sama oleh 9 Hakim. Jadi ( ) 30. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGdaUNA Saudara Pemohon, Kuasa, ya, ini bukti undang-undang yang dilampirkan itu sudah sesuai dengan yang perubahan ininya belum? Yang di ininya. Jadi, kan dulu kan enggak ada... belum ada nomornya itu, kan? 31. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Ya, betul. 32. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Yang Saudara di permohonan pertama itu, kan? 33. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY He eh. 34. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Yang... yang di ininya? 35. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Sudah, sudah kita lampirkan, Yang Mulia. 36. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya, sudah dilampirkan yang itu, ya? 37. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Ya, sudah dilampirkan. 38. KETUA: SUHARTOYO Cukup? Jadi, tinggal Saudara menunggu nanti kabar selanjutnya tentang perkembangan perkara ini. 5

9 39. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Ya, baik. 40. KETUA: SUHARTOYO Baik. Ada yang mau ditanyakan? 41. KUASA HUKUM PEMOHON: ALLDO FELIX JANUARDY Mungkin dari Pemohon Prinsipal ingin mengutarakan? 42. KETUA: SUHARTOYO Apa, Pak, yang mau disampaikan, Pak? 43. PEMOHON: MANSUR DAUD P. Terima kasih sebelumnya kami ucapkan kepada Yang Mulia. Yang Mulia, permohonan kami tolong diperhatikan nasib-nasib kami warga kecil ini. 44. KETUA: SUHARTOYO Ya. 45. PEMOHON: MANSUR DAUD P. Melalui PRP 51 ini rasanya kami itu seperti bukan warga Indonesia karena sekian lama kami tinggal di situ, tanpa solusi, tanpa kata musyawarah, langsung kami dikasih habis. Pada waktu itu hari merdeka pula, kami langsung dimerdekakan dari tempat kami, Yang Mulia. 46. KETUA: SUHARTOYO Ya. 47. PEMOHON: MANSUR DAUD P. Kiranya Yang Mulia (...) 6

10 48. KETUA: SUHARTOYO Ya, sudah. Kami sudah bisa menangkap apa yang Bapak minta. Tapi perlu Bapak pahami bahwa kami tidak pernah tidak memperhatikan. Setiap permohonan pasti kami perhatikan dengan sungguh-sungguh, ya. 49. PEMOHON: MANSUR DAUD P. Terima kasih, Yang Mulia. 50. KETUA: SUHARTOYO Ya. Tapi ya sekali lagi, supaya Bapak pahami juga, kami akan memusyawarahkan permohonan Bapak ini dengan secara cermat, detail. Perkembangannya nanti, keputusannya seperti apa sikap Mahkamah, tunggu saja kabar selanjutnya. Cukup, ya? 51. PEMOHON: MANSUR DAUD P. Terima kasih, Yang Mulia. 52. KETUA: SUHARTOYO Baik. Dengan demikian, persidangan pada siang hari ini dinyatakan cukup dan dengan ini ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 16 November 2016 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Rudy Heryanto NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 7