BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 < 60 Tidak Tuntas 9 56,25 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kategori Frekuensi Prosentase Tuntas 10 37,04% Tidak Tuntas 17 62,96% Total %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I, II, DAN III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari 12 lakilaki dan 7 perempuan. Penelitian ini dapat dilakukan karena sebelumnya sudah mendapatkan ijin untuk meneliti. Hal itu dikarenakan kurang memuaskannya hasil belajar matematika siswa pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Maka ketika penelitian ini akan dilakukan di kelas tersebut, secara baik guru kelas dan kepala sekolah menerima. Penelitian ini menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Dalam pelaksanaannya, siswa akan lebih banyak terlibat aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu perlu bagi guru untuk mengetahui sintak dari tidakan yang akan dilakukan. Dalam beberapa kali pertemuan antara peneliti dengan guru membahas dan mematangkan tindakan yang akan dilakukan. Sehingga pada hari pelaksanaan tindakan guru dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana meskipun masih ada hal-hal yang belum dilakukan. Hal itu terjadi karena metode kerja kelompok jarang dilakukan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 x 35 menit. Materi disajikan dalam 2 pertemuan, tetapi tidak berkesinambungan, sehingga setiap pertemuan dilakukan tindakan secara utuh. Setiap pertemuan memiliki 6 indikator dan 12 sintak. Berikut akan disajikan pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2 secara terperinci. 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Pelaksanaan observasi mengenai kondisi awal dilakukan satu bulan sebelum dilakukan tindakan. Observasi meliputi kondisi guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada saat dilakukan observasi, didapat bahwa guru menyampaikan pembelajaran dengan metode ceramah kemudian siswa diberi latihan soal. Menurut informasi yang disampaikan oleh guru, hal tersebut 45

46 dilakukan karena untuk memenuhi target materi sebelum dilakan ulangan akhir semester. Dengan metode ceramah yang dilakukan guru, siswa menjadi pasif, kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi siswa saat menerima materi melalui metode ceramah yang dilakukan guru berdampak pada hasil belajar matematika. Data yang dipakai dalam kondisi awal atau prasiklus berasal dari hasil Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013. Data akan disajikan dalam deskripsi data. Berdasarkan rendahnya hasil belajar matematika prasiklus, maka dilakukan refleksi melalui diskusi dengan guru sehingga dilakukan tindakan dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. 4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah dua siklus. Siklus pertama terdiri dari dua pertemuan, dan siklus dua terdiri dari dua pertemuan. Tindakan siklus 1 dapat dideskripsikan sebagai berikut: Tindakan siklus 1 terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tindakan siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis, tanggal 19 dan 21 Maret 2013. Siklus 1 dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 di ruang guru SD Negeri Sukorejo Suruh. Peneliti dan guru kelas 5 mendiskusikan rancangan waktu tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Akhir diskusi ini diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus 1 akan dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis, tanggal 19 dan 21 Maret 2013. Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Maret 2013 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (pukul 07.15 WIB-08.25 WIB). Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 2 pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2013 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul 09.30 WIB-10.40 WIB).

47 Peneliti dan guru kelas 5 mendiskusikan rancangan waktu tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Guru kelas 5 dan peneliti sudah menentukan pokok bahasan yang akan dikembangkan yaitu sifat-sifat bangun ruang, hal itu sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya sifat-sifat bangun ruang. Selanjutnya guru mempelajari sintak tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dalam RPP, setiap pertemuan waktu selama 70 menit digunakan untuk kegiatan awal 10 menit, kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, konfirmasi (EEK) selama 45 menit, dan kegiatan akhir selama 15 menit. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang, yang dilaksanakan dengan menerapkan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Metode yang digunakan adalah kerja kelompok sehingga dalam kegiatan pembelajarannya siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok kerja. Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar. Media yang digunakan adalah bangun ruang (kubus, balok, prisma segitiga, limas segiempat, limas segitiga, tabung, kerucut, bola) dari kertas karton berwarna yang nantinya akan digunakan oleh kelompok dalam melakukan kerja kelompok. Sumber belajar diambil dari buku sekolah elektronik siswa dan LKS siswa. Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar kerja kelompok, soal evaluasi individu, daftar nilai, lembar observasi guru mengajar, dan lembar observasi aktivitas siswa. 4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan (tindakan) Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa 19 Maret 2013. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (pukul 07.15 WIB-08.25 WIB). Pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas 2 SD Negeri Sukorejo Suruh karena ruang kelas 5 digunakan untuk tryout kelas 6. Urutan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Guru memberikan salam pembuka, mengabsen lalu memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang menyangkut dengan materi yang akan dipelajari.

48 b. Kegiatan Inti Kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi, elaborasi dan eksplorasi. Pada kegiatan eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Siswa diajak untuk mengingat kembali materi bangun datar yang merupakan dasar membuat bangun ruang. 2) Siswa diminta mendemonstrasikan media bangun-bangun ruang di depan kelas. Pada bagian ini, siswa menunjukkan bangun ruang yang sesuai dengan nama bangun ruangnya. 3) Guru menyampaikan materi secara rinci melalui caramah variatif dan tanya jawab serta demonstrasi yang dilakukan beberapa siswa yang maju. Pada bagian ini seharusnya guru hanya memberikan pengantar materi untuk merangsang pemikiran siswa tetapi justru keseluruhan materi telah disampaikan sehingga siswa sudah tahu materi secara keseluruhan. 4) Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok, mengambil lembar kerja kelompok dan bangun ruang kelompok 1 (kubus, balok, prisma segitiga, tabung) yang akan diidentifikasi. Dalam membagi kelompok, guru membagi berdasarkan heterogenitas. Siswa yang pandai disebar ke dalam kelompok yang berbeda. Dasar dari pengelompokan tersebut adalah nilai Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Siswa berdiskusi dalam kelompok. Materi yang seharusnya digunakan untuk kerja kelompok telah disampaikan guru pada awal pembelajaran, sehingga dalam bekerja kelompok siswa kurang serius. 2) Dengan panduan guru, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Pada kegiatan konfirmasi adalah Guru bersama siswa memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Penilaian yang dilakukan tidak berupa scoring, tetapi lebih kepada pendapat kelompok lain, hasil kerja kelompok sudah benar atau belum.

49 c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi akhir secara individu. Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 2 adalah hari Kamis 21 Maret 2013. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul 09.30 WIB-10.40 WIB). Pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas 2 SD Negeri Sukorejo Suruh karena ruang kelas 5 digunakan untuk tryout kelas 6. Urutan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada tindakan siklus 1 pertemuan 2 hampir sama dengan pertemuan pertama yaitu sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Guru memberikan salam pembuka, mengabsen lalu memberi pengantar dengan mengingatkan kembali materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi, elaborasi, dan eksplorasi. Pada kegiatan eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan secara rinci sifat-sifat bangun ruang melalui ceramah variatif dan tanya jawab serta demonstrasi dari beberapa siswa yang maju. Pada bagian ini seharusnya guru hanya memberikan pengantar materi untuk merangsang pemikiran siswa tetapi justru keseluruhan materi telah disampaikan sehingga siswa sudah tahu materi secara keseluruhan. 2) Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok, mengambil lembar kerja kelompok dan bangun ruang kelompok 2 (limas segiempat, limas segitiga, kerucut, bola) yang akan diidentifikasi. Dalam membagi kelompok, guru membagi berdasarkan heterogenitas. Siswa yang pandai disebar ke dalam kelompok yang berbeda. Dasar dari pengelompokan tersebut adalah nilai Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013.

50 Pada kegiatan elaborasi adalah sebagai berikut: 1) Siswa berdiskusi dalam kelompok. Materi yang seharusnya digunakan untuk kerja kelompok telah disampaikan guru pada awal pembelajaran, sehingga dalam bekerja kelompok siswa kurang serius. 2) Dengan panduan guru, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Pada kegiatan konfirmasi adalah Guru bersama siswa memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Penilaian yang dilakukan tidak berupa skoring, tetapi lebih kepada pendapat kelompok lain, hasil kerja kelompok sudah benar atau belum. c. Kegiatan Penutup individu. Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi akhir secara 4.1.2.3 Tahap Observasi Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi selama guru kelas 5 melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak pembelajaran dan lembar observasi kegiatan siswa serta kamera untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP. Ringkasan dari lembar observasi kegiatan guru sesuai sintak disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 12 Keterlaksanaan Kegiatan Guru Sesuai Sintak pada Pembelajaran Matematika Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1 No Keterangan Total Keterlaksanaan Sintak (seharusnya) Keterlaksanaan Sintak 1 Pertemuan 1 12 4 2 Pertemuan 2 12 6 Dari Tabel 12 terlihat bahwa pada pertemuan 1 hanya 4 kegiatan sesuai sintak yang dilaksanakan antara lain menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan

51 dan materi yang akan pelajari, memandu siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam presentasi hasil, dan melakukan evaluasi belajar. Pada pertemuan 2 hanya 6 kegiatan sesuai sintak yang dilakukan antara lain menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan meteri yang akan dipelajari, meminta siswa menyebutkan bangun ruang lain setelah guru mendemonstrasikan suatu bangun ruang, memandu siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam presentasi hasil, memberikan penguatan, melakukan evaluasi belajar. Keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak pada siklus 1 masuk dalam kategori kurang baik menuju cukup. Secara rinci keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak akan disajikan dalam lampiran. Hal-hal yang tidak dilakukan guru dalam siklus 1 antara lain menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, menjelaskan alur kerja kelompok, memantau dan pemfasilitasan bagi kelompok yang kesulitan, memberikan penghargaan, dan merangkum materi. 4.1.2.4 Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan tes yang dilaksanakan, guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menemukan kelemahan-kelemahan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus 1. Kelemahan pada siklus 1 yaitu pada saat pra pembelajaran guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa yang berfungsi untuk memusatkan perhatian siswa sehingga siswa kurang fokus pada pembelajaran, guru menyampaikan semua materi secara rinci diawal kegiatan sehingga dalam kerja kelompok siswa kurang serius dalam bekerja kelompok. Keterlaksanaan sintak yang dilakukan guru saat mengajar pada siklus 1 adalah 4 dan 6 dari 12 sintak. Aktivitas siswa pada siklus 1 juga kurang hal ini ditunjukkan dengan kurangnya keberanian siswa dalam berperan serta untuk mendemonstrasikan bangun ruang di depan kelas, malu bertanya tentang hal yang belum dipahami, siswa terlalu ramai dan tidak tenang dalam bekerja kelompok maupun mengerjakan tes individu. Pada kegiatan akhir siswa tidak diberi rangkuman materi. Kelemahan tersebut memengaruhi pada hasil belajar. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus 1 akan diatasi pada siklus 2 sehingga kemampuan guru dan aktivitas siswa dapat meningkat yang

52 diharapkan akan berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika siswa. Hasil dari siklus 1 belum memenuhi indikator kinerja yang sudah direncanakan. Maka untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya bangun ruang pada siswa kelas 5 sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu >80% dari 19 siswa nilainya diatas KKM (70), akan dilakukan tindakan siklus 2 dengan perencanaan yang lebih matang terkait perbaikan hasil observasi dan refleksi pada siklus 1. 4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2 Tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis dan Sabtu, tanggal 28 dan 30 Maret 2013. Siklus 2 silaksanakan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi sebagai berikut: 4.1.3.1 Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu 23 Maret 2013 di ruang guru SD Negeri Sukorejo Suruh. Peneliti dan kolaborator guru kelas 5 mendiskusikan rancangan waktu tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Akhir diskusi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus 2 akan diadakan pada hari Kamis dan Sabtu, tanggal 28 dan 30 Maret 2013. Pelaksanaan siklus 2 pertemuan 1 pada hari Kamis tanggal 28 maret 2013 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul 09.30 WIB-10.40 WIB). Pelaksanaan siklus 2 pertemuan 2 pada hari Sabtu, 30 Maret 2013 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (07.15 WIB-08.25 WIB). Sebelum pelaksanaan siklus 2 ada hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan teori Gagne melalui metode kerja kelompok guna mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus 1. kelemahan pada siklus 1 salah satunya kurang memusatkan perhatian siswa dan tidak menyampaikan tujuan pembelajaran di awal pembelajaran sehingga siswa kurang fokus dan tidak mengetahui tujuan mereka belajar materi tersebut, penyampaian materi di awal pembelajaran yang menyebabkan siswa kurang serius dalam kegiatan kerja kelompok. Aktivitas siswa pada siklus 1 masih kurang

53 sehingga perlu adanya dorongan dari guru supaya siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Pada siklus 1 ketika mengerjakan tugas baik individu ataupun kelompok siswa masih ramai dan cenderung tidak tenang, sehingga pada siklus 2 direncanakan materi dikuatkan diakhir pembelajaran sebagai rangkuman supaya dalam bekerja kelompok siswa secara sungguhsungguh mengidentifikasi dengan baik. Pada kegiatan akhir siswa tidak diberi rangkuman materi, sehingga dalam siklus 2 direncanakan siswa akan dilibatkan dalam tanya jawab ataupun umpan balik yang mengarah pada penyimpulan dan merangkum materi. Guru kelas 5 hanya akan melanjutkan materi yang sudah diajarkan pada siklus 1. Pada siklus 2 akan difokuskan untuk mendalami lebih lanjut tentang materi yang telah diajarkan pada siklus 1. Segala sesuatu sebelum mengajar sudah dipersiapkan semaksimal mungkin agar sintak pembelajaran dilakukan lebih baik dari siklus 1 dan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dalam kelompok juga dapat meningkat. Dalam RPP yang telah ditentukan waktu selama 70 menit digunakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit, kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) selama 45 menit, dan kegatan akhir selama 15 menit. Alokasi waktu tersebut diterapkan baik pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang yang dilaksanakan dengan menerapkan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Mengingat dalam pembelajaran berdasarkan teori Gagne melalui metode kerja kelompok menuntut keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajarannya, maka pada kegiatan di siklus 2 difokuskan dalam kerja kelompok untuk mengidentifikasi secara rinci sifat-sifat bangun ruang berdasarkan bangun yang disajikan tanpa ada penyampaian materi diawal kegiatan. Hal ini dilakukan supaya siswa lebih bersungguh-sungguh dalam kerja kelompok. Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar. Media dan sumber belajar masih sama dengan siklus 1 dengan penambahan gambar bangun ruang secara detail. Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar

54 kerja kelompok, lembar soal evaluasi dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding siklus 1, lembar kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa. 4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan (Tindakan) Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis 28 Maret 2013. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul 09.30 WIB-10.40 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas 5 SD Negeri Sukorejo Suruh. Urutan pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Guru memberikan salam pembuka, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa supaya memfokuskan perhatian pada pembelajaran. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi terdiri dari langkah berikut: 1) Siswa diajak untuk mengingat materi bangun datar sebagai dasar mempelajari bangun ruang. 2) Siswa diberi sedikit pengantar materi tentang bangun ruang. Pengantar materi diperlukan supaya siswa terangsang untuk memikirkan materi berikutnya tetapi guru memberikan pengantar hanya sedikit saja. 3) Guru membagi siswa dalam kelompok belajar sama seperti siklus 1, memberi lembar kerja kelompok dan bangun ruang kelompok 1 (kubus, balok, prisma segitiga, dan tabung) sesuai dengan tugasnya. Pembagian kelompok didasarkan pada heterogenitas sesuai hasil Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut: 1) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang secara detail dalam kelompok, guru memfasilitasi pada kelompok yang kesulitan. 2) Guru memandu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain untuk menanggapi.

55 Kegiatan konfirmasi adalah guru memberikan penguatan dan mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan membuat rangkuman bersama. c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi individu, lalu guru memberi penguatan akhir, penghargaan kepada siswa dan kelompok yang berprestasi. Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Maret. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam pelajaran (2 X 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (pukul 07.15 WIB-08.25 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas 5 SD Negeri Sukorejo Suruh. Urutan pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Guru memberikan salam pembuka, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa supaya memfokuskan perhatian pada pembelajaran. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut : 1) Siswa diajak untuk mengingat materi bangun datar sebagai dasar mempelajari bangun ruang. 2) Siswa diberi sedikit pengantar materi tentang bangun ruang. 3) Guru membagi siswa dalam kelompok belajar sama seperti siklus 1, memberi lembar kerja kelompok dan bangun ruang kelompok 2 (limas segiempat, limas segitiga, kerucut dan bola) sesuai dengan tugasnya. Pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas sesuai hasil Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Pada kegiatan elaborasi terdiri dari: 1) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang secara detail dalam kelompok, guru memfasilitasi pada kelompok yang kesulitan.

56 2) Guru memandu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok, mengajar kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan penguatan. Kegiatan konfirmasi adalah guru memberikan penguatan dan mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan membuat rangkuman bersama. c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi individu, lalu guru memberi penguatan akhir, penghargaan kepada siswa dan kelompok yang berprestasi. 4.1.3.3 Tahap Observasi Pada tahap observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan sintak pembelajaran yang dilakukan guru dan kegiatan yang dilakukan siswa dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, dan kamera. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan RPP yang telah disusun. Ringkasan hasil lembar observasi kegiatan guru akan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 13 Keterlaksanaan Kegiatan Guru Sesuai Sintak pada Pembelajaran Matematika Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/ 2012-2013 Siklus 2 No Keterangan Total Keterlaksanaan Sintak (seharusnya) 1 Pertemuan 1 12 11 2 Pertemuan 2 12 12 Keterlaksanaan Sintak

57 Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa pada pertemuan 1 hanya ada 1 kegiatan yang tidak dilakukan yaitu memberikan penghargaan terhadap hasil kerja kelompok yang paling baik. Meskipun hana ada 1 kegiatan yang tidak dilakukan tetap dalam pembelajaran tersebut belum terlaksana sepenuhnya pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui kerja kelompok. Hal ini dikarenakan siswa menjadi kurang bersemangat untuk pembelajaran selanjutnya jika tidak diberi penghargaan dari hasil kerja terbaiknya. Sedangkan pada pertemuan 2 semua kegiatan sesuai sintak telah dilakukan. Secara lebih jelasnya mengenai hasil observasi keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak akan disajikan pada lampiran. Keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak pada siklus 2 sudah terlaksana secara keseluruhan dengan kategori sangat baik. 4.1.3.4 Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan tes yang dilaksanakan, guru dan peneliti melakukan refleksi. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus 1 dapat diatasi pada siklus 2. Dari 12 kegiatan guru sesuai sintak dapat dilaksanakan semua pada siklus 2. Kegiatan siswa juga mengalami peningkatan dengan kategori baik. Hal ini juga memengaruhi pada hasil evaluasi yang diadakan diakhir pertemuan. Hasil dari siklus 2 telah memenuhi indikator kinerja sehingga tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya. 4.2 Hasil Penelitian Pada bagian hasil penelitian ini disajikan dua sub bab yaitu deskripsi data dan analisis data. Deskripsi data hanya akan disajikan data hasil penelitian. Sedangkan analisis data, data hasil penelitian akan dianalisis. 4.2.2 Deskripsi Data Data yang akan disajikan adalah data prasiklus, data siklus 1 dan siklus 2 yang terdiri dari data hasil belajar matematika, lembar observasi keterlaksanaan sintak dan lembar observasi kegiatan siswa. Untuk menyederhanakan data hasil belajar, data akan disajikan dalam destribusi frekuensi.

58 4.2.2.1 Data Prasiklus Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran menggunakan penerapan teori Gagne, berdasarkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo pada UAS 1/2012-2013 didapat data sebagai berikut. Tabel 14 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 pada Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013 No. Ketuntasan Frekuensi Persentase 1. Tuntas 9 siswa 47% 2. Tidak Tuntas 10 siswa 53% Jumlah 19 siswa 100% Berdasarkan data Tabel 14 dapat disajikan dalam grafik pada gambar sebagai berikut. 53% 47% tuntas tidak tuntas Gambar 3 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 pada Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013. Dari Tabel 14 dan Gambar 3 tentang ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo pada Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013 didapat bahwa hanya ada 9 siswa yang tuntas dengan persentase sebesar 47% dan ada 10 siswa yang tidak tuntas sebesar 53% dari KKM 70.

59 4.2.2.2 Data Siklus 1 Data dari hasil tes matematika siklus 1 selama dua kali pertemuan disajikan secara sederhana dalam tabel destribusi frekuensi. Pembuatan frekuensi menggunakan acuan rumus dari Sugiyono (2011: 35): = 1 + 3,3 log = 1 + 3,3.1,27 = 5 = (.. ) + 1 (80 40) + 1 = 5 = 41 5 = 8,22 = 9 Dari perhitungan menggunakan rumus tersebut didapat bahwa panjang kelas adalah 9 dengan banyak kelas 5. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut: Tabel 15 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1 No Interval Frekuensi Persentase (%) 1 40 48 1 5,3 2 49 57 4 21,1 3 58 66 4 21,1 4 67 75 7 36,8 5 76-84 3 15,7 Jumlah 19 100 Untuk lebih jelasnya, hasil belajar matematika siklus 1 sesuai Tabel 15 disajikan dengan gambar berikut ini.

60 8 7 6 5 4 3 2 1 0 40 48 49 57 58 66 67 75 76-84 Gambar 4 Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1. Dari Tabel 15 dan Gambar 4 didapat bahwa siswa yang mendapat nilai rentang 40-48 ada 1 siswa, 49-57 ada 4 siswa, 58-66 ada 4 siswa, 67-75 ada 7 siswa, dan 76-84 ada 13 siswa. Selain data hasil tes juga ada hasil observasi terhadap kegiatan siswa. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa dalam 2 pertemuan di siklus 1 adalah sebagai berikut.

61 Tabel 16 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1 No Uraian Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan guru. 2,3 2,3 2 Kemauan untuk menerima pelajaran. 2,1 2,1 3 Keterlibat siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4 Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan. 5 Keinginan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat. 6 Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran. 7 Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun kelompok. 8 Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran. 9 Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran. 10 Kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi. 2,1 2 2,3 2,2 2,2 2,1 1,2 2,2 2,2 2,4 2 2,3 2 2,5 1,9 2,5 Jumlah 20,3 22,6 Rerata 2,03 2,26 Berdasarkan Tabel 16 perolehan skor aktivitas siswa siklus 1, data dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

62 2,26 2,03 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 5 Diagram Batang Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Dari Tabel 16 dan gambar 5 dapat dinyatakan bahwa rerata skor yang diperoleh siswa sesuai lembar penilaian aktivitas siswa siklus 1 pertemuan 1 adalah 2,03 dari rerata skor maksimal 4. Penilaian aktivitas siswa siklus 1 pertemuan 2 adalah 2,26 dari rerata skor maksimal 4. 4.2.2.3 Data Siklus 2 Data dari hasil tes matematika siklus 2 selama dua kali pertemuan disajikan secara sederhana dalam tabel destribusi frekuensi. Pembuatan frekuensi menggunakan acuan rumus dari Sugiyono (2011: 35): = 1 + 3,3 log = 1 + 3,3.1,27 = 5 = (.. ) + 1 (100 55) + 1 = 5 = 46 5 = 9,2 = 10 Dari perhitungan menggunakan rumus tersebut didapat bahwa panjang kelas adalah 10 dengan banyak kelas 5. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut.

63 Tabel 17 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2 No Interval Frekuensi Persentase (%) 1 55-64 1 5,3 2 65-74 1 5,3 3 75-84 4 21,1 4 85-94 6 31,5 5 95 7 36,8 Jumlah 19 100 Untuk lebih jelasnya, hasil belajar matematika siklus 2 sesuai Tabel 17 dapat disajikan dengan gambar berikut ini. 6 7 4 1 1 55-64 65-74 75-84 85-94 95 Gambar 6 Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2 Dari Tabel 17 dan Gambar 6 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai rentang 55-64 ada 1 siswa, 65-74 ada 1 siswa, 75-84 ada 4 siswa, 85-94 ada 6 siswa, dan 95 ada 7 siswa. Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam 2 pertemuan di siklus 2, didapat data sebagai berikut.

64 Tabel 18 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2 No Uraian Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan guru. 3,3 3,7 2 Kemauan untuk menerima pelajaran. 3,1 3,5 3 Keterlibat siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4 Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan. 5 Keinginan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat. 6 Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran. 7 Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun kelompok. 8 Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran. 9 Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran. 10 Kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi. 3,4 3,4 3,3 3,4 3,3 3,6 3,2 3,4 5,1 3,3 2,9 3,5 3,1 3,5 3 3,5 Jumlah 33,7 34,8 Rerata 3,37 3,48 Berdasarkan Tabel 18 perolehan skor aktivitas siswa siklus 2, data dapat disajikan dalam bentuk diagram pada gambar berikut.

65 3,48 3,37 pertemuan 1 pertemuan 2 Gambar 7 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2 Dari Tabel 18 dan Gambar 7 dapat dinyatakan bahwa rerata skor yang diperoleh siswa sesuai lembar penilaian aktivitas siswa siklus 2 pertemuan 1 adalah 3,37 dari skor maksimal 4. Penilaian aktivitas siswa siklus 2 pertemuan 2 adalah 3,48 dari skor maksimal 4. 4.2.3 Analisis Data 1 dan siklus 2. Pada bagian analisis data, data yang akan dianalisis terdiri dari data siklus 4.2.3.1 Analisis Ketuntasan Analisis ketuntasan dilakukan dengan membandingkan perolehan skor masing-masing siswa dengan KKM. KKM yang ditetapkan untuk matematika di kelas 5 SD Negeri Sukorejo adalah 70. Pada siklus 1 telah dilaksanakan tindakan menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Analisis ketuntasan skor hasil belajar matematika setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 disajikan dalam tabel berikut ini:

66 Tabel 19 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1 No Ketuntasan Siklus 1 Frekuensi Persentase 1. Tidak Tuntas 9 47% 2. Tuntas 10 53% Jumlah 19 100% Rerata 66,5 Skor Minimum 40 Skor Maksimum 80 Hasil analisis ketuntasan siklus 1 sebagaimana disajikan dalam Tabel 19 untuk lebih jelasnya akan disajikan melalui gambar berikut: Belum Tuntas Tuntas Gambar 8 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1. Berdasarkan Tabel 19 dan Gambar 8 dapat dilihat bahwa penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok pada pelaksanaan tindakan siklus 1 ada 9 siswa yang belum tuntas atau sebesar 47% serta terdapat 10 siswa yang tuntas dengan persentase 53%. Pada siklus 2 telah dilaksanakan tindakan menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Analisis data skor hasil belajar

67 matematika setelah dilakukan tindakan pada siklus 2 dapat disajikan dalam tabel berikut ini. No Tabel 20 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2 Ketuntasan Frekuensi Siklus 1 Persentase 1. Belum Tuntas 1 5% 2. Tuntas 18 95% Jumlah 19 100% Rerata 87,05 Skor Minimum 55 Skor Maksimum 100 Hasil analisis ketuntasan siklus 1 sebagaimana disajikan dalam Tabel 20 untuk lebih jelasnya akan disajikan melalui gambar berikut: Belum Tuntas Tuntas Gambar 9 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2. Dari Tabel 20 dan Gambar 9 dapat dilihat bahwa penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok pada pelaksanaan tindakan siklus 2 ada 1 siswa

68 yang tidak tuntas dari KKM 70 dengan persentase 5% serta Ada 18 siswa yang tuntas dari KKM 70 dengan persentase 95%. 4.2.3.2 Analisis Deskriptif Komparatif Berdasarkan analisis ketuntasan skor hasil belajar matematika pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan analisis deskriptif komparatif. Skor ketuntasan diperbandingkan antara ketuntasan prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Hasil analisis deskriptif komparatif disajikan dalam satu tabel untuk perbandingan. Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil belajar matematika siklus 1 dan siklus 2: Tabel 21 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 f % f % f % 1. Belum Tuntas 9 47 % 9 47% 1 5% 2. Tuntas 10 53 % 10 53% 18 95% Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan hasil belajar matematika pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 akan disajikan dalam gambar sebagai berikut.

69 tuntas tidak tuntas 95% 47% 53% 53% 47% 5% prasiklus siklus 1 siklus 2 Gambar 10 Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Berdasarkan Tabel 21 dan Gambar 10 dapat dilihat bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM 70 pada mata pelajaran matematika yang dibuktikan dengan pengklasifikasian ketuntasan. Setelah dilakukan tindakan dengan pembelajaran menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok pada siklus 1 didapat hasil bahwa ada 9 siswa yang tidak tuntas dari KKM 70. Dan setelah dilakukan tindakan dengan pembelajaran menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok pada siklus 2 jumlah siswa yang tidak tuntas berkurang dari siklus 1 dari 9 menjadi 1. Hal tersebut berarti bahwa jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan dari 10 siswa menjadi 18 siswa. 4.3 Pembahasan Melalui observasi yang dilakukan sebelum dilakukan penelitian didapat bahwa hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo pada Ulangan Akhir Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 masih rendah. Hal ini terbukti bahwa ada 10 siswa dari jumlah keseluruhan 19 siswa yang tidak tuntas KKM 70. Setelah dilakukan identifikasi masalah, didapat bahwa hal tersebut terjadi salah

70 satunya karena siswa cenderung pasif dan kurang antusias mengikuti pembelajaran satu arah yang dilakukan oleh guru. Penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok dirancang untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas tersebut. Dalam teori Gagne terdapat fase-fase belajar yang cocok diterapkan melalui metode kerja kelompok. Metode kerja kelompok menuntut siswa untuk berperan aktif karena dalam pembelajarannya siswa bekerja secara berkelompok dengan teman satu kelompok. Siswa harus bisa menyelesaikan tugas yang diberikan pada kelompok secara bersama-sama. Tetapi hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas guru dan siswa yang berdampak juga pada peningkatan hasil belajar matematika siswa dari tiap siklus. Berdasarkan hasil analisis data, setelah dilakukan pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok pada siklus 1 didapat hasil ada peningkatan 1 siswa yang tuntas dari prasiklus. Persentase ketuntasan pada siklus 1 adalah 53%, meningkat 6% dari prasiklus. Ketuntasan tersebut belum dapat memenuhi indikator kinerja sebesar 80%. Hal tersebut terjadi karena sintak pada siklus 1 belum terlaksana dengan baik. Hambatan yang terjadi dalam pembelajaran siklus 1 yaitu guru dan siswa belum terbiasa menggunakan konsep teori Gagne dan metode kerja kelompok. Pada siklus 2 juga dilakukan pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok dengan hasil ada peningkatan 8 siswa yang tuntas dari siklus 1 atau ada peningkatan 9 siswa dari prasiklus. Persentase ketuntasan pada siklus 2 adalah 95%, meningkat 42% dari siklus 1 dan meningkat 48% dari prasiklus. Ketuntasan pada siklus 2 ini telah memenuhi indikator kinerja yaitu 80%. Peningkatan tersebut terjadi karena sintak pada siklus 2 sudah terlaksana dengan baik sehingga hambatan yang terjadi pada siklus 1 dapat diatasi pada siklus 2. Pencapaian hasil belajar siklus 2 sebesar 95% ketuntasan merupakan hasil pembelajaran yang telah dimodifikasi dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Pada bagian sebelumnya telah disampaikan bahwa

71 penggunaan konsep teori dalam mempelajari matematika yang diaplikasikan pada suatu metode akan berdampak berbeda dibandingkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran teacher center. Dampak yang dihasilkan merupakan dampak positif yang terbukti dengan meningkatnya hasil belajar matematika siswa. Peningkatan hasil belajar mengikuti peningkatan dari keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan sintak serta peningkatan aktivitas siswa saat pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas siswa meningkat karena pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok menuntut siswa untuk terlibat aktif. Terlebih dalam kegiatannya siswa mengidentifikasi secara berkelompok sehingga hal yang ditemukan siswa, akan melekat pada pikiran siswa lebih lama dibandingkan siswa diterangkan secara langsung oleh guru. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wagimin (2012) dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Kerja Kelompok dan Pemanfaatan Alat Peraga Bangun Datar Bagi Siswa Kelas I SD Negeri Banaran semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode yang sama tetapi KD yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari jumlah siswa yang pada kondisi awal hanya 6 siswa (32%) menjadi 13 siswa (69%) pada siklus pertama dan mencapai 19 siswa (100%) pada siklus 2. Tingkat ketuntasan akhir pada penelitian yang telah dilakukan oleh Wagimin (2012) berbeda dengan penelitian ini. Pada penelitian relevan tingkat ketuntasan akhir 100% sedangkan pada penelitian ini hanya 95%. Perbedaan tersebut dikarenakan pada penelitian ini masih ada 1 siswa yang tidak tuntas setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2. Siswa yang tidak tuntas hasil belajar matematikanya tersebut adalah siswa yang mengalami ketidaksempurnaan secara mental.