BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

BAB I STANDAR KOMPETENSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

SUB BIDANG PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH

DAFTAR ISI Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan

MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO

KODE UNIT KOMPETENSI INA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

Penyamaan Persepsi Tim Perencana

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MENDESAIN DAN MEMBANGUN SERVER TIK.JK

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

KODE UNIT KOMPETENSI INA

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI TI TIK.JK

BAB I STANDAR KOMPETENSI. mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC)... 3 1.4. Pengertian-Pengertian Istilah... 4 BAB II STANDAR KOMPETENSI... 6 2.1. Peta Paket Pelatihan... 6 2.2. Pengertian Unit Standar... 6 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari... 7 2.3.1. Judul Unit... 7 2.3.2. Kode Unit... 7 2.3.3. Deskripsi Unit... 7 2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 8 2.3.5. Batasan Variabel... 9 2.3.6. Panduan Penilaian... 10 2.3.7. Kompetensi Kunci... 11 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN... 12 3.1. Strategi Pelatihan... 12 3.2. Metode Pelatihan... 13 BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI... 14 4.1. Tujuan Instruksional Umum... 14 4.2. Tujuan Instruksional Khusus... 14 i

4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung... 14 4.3.1. Definisi... 14 4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan... 14 4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan... 14 4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan... 14 4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan... 14 4.4. Membuat laporan harian operasi... 15 4.4.1. Format, lembar simak dan diskripsi isi laporan pengoperasian gondola dipahami sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang ditetapkan... 15 4.4.2. Laporan kondisi Kesehatan, APD, sistem keseluruhan dari gondola, alat keselamatan, jam operasi dan kondisi lingkungan serta cuaca dibuat setiap hari sesuai format yang telah ditentukan... 19 4.4.3. Laporan dibuat dengan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.. 22 4.5. Membuat laporan K 3... 23 4.5.1. Laporan potensi bahaya dan kondisi perlengkapan kerja dibuat pada daftar simak yang ditetapkan... 23 4.5.2. Laporan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku... 23 4.5.3. Laporan Kecelakaan Kerja dibuat dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait... 24 4.5.4. Laporan dibuat dengan sistematis dan jelas... 24 4.6. Menyampaikan laporan kepada atasan langsung... 25 4.6.1. Laporan diteliti ulang dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya... 25 4.6.2. Laporan harian operasi dan laporan K3 yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung operator tepat waktu... 25 4.6.3. Laporan diarsipkan sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang ii

berlaku... 26 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI... 27 5.1. Sumber Daya manusia... 27 5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan... 28 5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan... 28 DAFTAR PUSTAKA iii

BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui. 1.2. Penjelasan Modul Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih. 1

1.2.1. Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri: Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. 1.2.2. Isi Modul Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut: a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi: Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. 2

Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. 1.2.3. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena 3

anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau. b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. 1.4. Pengertian-Pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan. pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. 4

Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikat Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi. 5

BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut: NO KODE UNIT JUDUL KOMPETENSI I KELOMPOK KOMPETENSI UMUM 1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Selama Mengoperasikan Gondola. 2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02 Menerapkan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja 3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03 Menerapkan Kerjasama ditempat kerja II KELOMPOK KOMPETENSI INTI 1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04 Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola 2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 05 Melaksanakan Pemeriksaan Gondola sebelum Dioperasikan Sesuai Petunjuk Pengoperasian 3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06 Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 4 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07 Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola 5 Membuat Laporan Harian Operasi III KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS - - - 2.2. Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi Menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai. 6

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk Menerapkan prosedur-prosedur mutu Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian 2.3.1 Judul Unit Membuat Laporan Harian Operasi 2.3.2 Kode Unit 2.3.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang diperlukan untuk pembuatan laporan harian operasi gondola 7

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan 2.3.4 Elemen Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Membuat laporan harian operasi KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Format, lembar simak dan diskripsi isi laporan pengoperasian gondola dipahami sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang ditetapkan. 1.2 Laporan kondisi Kesehatan, APD, sistem keseluruhan dari gondola, alat keselamatan, jam operasi dan kondisi lingkungan serta cuaca dibuat setiap hari sesuai format yang telah ditentukan 1.3 Laporan dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya 2. Membuat laporan K 3 2.1. Laporan potensi bahaya dan kondisi perlengkapan kerja dibuat pada daftar simak yang ditetapkan 2.2. Laporan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku 2.3. Laporan Kecelakaan Kerja dibuat dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait 2.4. Laporan dibuat dengan sistematis dan jelas 3. Menyampaikan laporan kepada atasan langsung 3.1. Laporan diteliti ulang dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya 3.2. Laporan harian operasi dan laporan 8

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA K3 yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung operator tepat waktu 3.3. Laporan diarsipkan sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang berlaku 2.3.5 Batasan Variabel 1. Kontek Variabel 1.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator gondola yang bekerja dalam satu kelompok kerja 1.2. Untuk ini diterapkan di tempat kerja untuk dapat tercipta sinerji kelompok kerja 2. Perlengkapan dan Peralatan 2.1. Prosedur standar perusahaan 2.2. Uraian tugas pribadi dalam kelompok 2.3. Prosedur perusahaan 2.4. Uraian tugas pribadi dalam kelompok 3. Tugas tugas Yang Harus Dilakukan 3.1 Membuat laporan harian Operasi 3.2 Membuat laporan K-3 3.3 Menyampaikan laporan kepada atasan langsung 4. Peraturan peraturan Yang Diperlukan 4.1 Prosedur standar perusahaan 4.2 Prosedur kerja di tempat kerja 4.3 Spesifikasi dan petunjuk dari pabrik 9

2.3.6 Panduan Penilaian 1. Kondisi Penilaian Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode tersebut antara lain: 1.1 Wawancara/uji lisan, 1.2 Ujian tertulis. 1.3 Observasi, 1.4 Penugasan/demonstrasi 1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan 2. Keterkaitan dengan unit lain: 2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya: - 2.2 Kaitan Dengan Unit Lain 2.2.1. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) selama mengoperasikan gondola 2.2.2. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02 Menerapkan komunikasi yang efektif di tempat kerja 2.2.3. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03 Menerapkan kerja sama di tempat kerja 2.2.4. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04 Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola 2.2.5. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 05 Melaksanakan pemeriksaan gondola sebelum dioperasikan sesuai petunjuk pengoperasian 10

2.2.6. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06 Melakukan gerakan dasar pengoperasian gondola 3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini : 3.1 Tata cara penyusunan laporan 3.2 Teknis menggunakan format laporan/check list/lembar 4. Keterampilan Yang Dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini 4.1 Menggunakan peralatan ATK 5. Aspek Kritis Menemukan kembali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan 5.1 Kemampuan untuk melakukan kerjasama dalam kelompok 5.2 Kemampuan mengisi data yang diisikan pada format laporan 5.3 Jelas dan tepat waktu dalam pengisian dan penyampaian laporan 2.3.7 Kompetensi Kunci NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1 11

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan/ Perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau meteri belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda. Pengamatan terhadap tugas praktek a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. 12

Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda. 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu. 13

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1. Tujuan Instruksional Umum Peserta pelatihan mampu membuat laporan harian operasi 4.2. Tujuan Instruksional Khusus Peserta pelatihan mampu membuat laporan harian operasi Peserta pelatihan mampu membuat laporan K 3 Peserta pelatihan mampu menyampaikan laporan kepada atasan langsung 4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung 4.3.1. Definisi Pekerjaan adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi 4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan Pelatihan pelaksanaan pekerjaan operator gondola memerlukan sarana dan prasarana: 4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan 1 Gondola dan perlengkapannya 2 Barikade 3 Alat-alat K3/APD 4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan OHP, Infokus, Komputer, HT, HP dan alat-alat tulis 4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan Perangkat lunak yang diperlukan dapat berbentuk materi presentasi yang akan dibawakan oleh instrukstur ketika mengajar dalam kelas. Aplikasi 14

program disesuaikan dengan kebutuhan, namun hal yang utama adalah seluruh materi dapat disampaikan melalui visualisasi yang mempermudah peserta latih menyerap ilmu yang disampaikan 4.4. Membuat laporan harian operasi 4.4.1. Format, lembar simak dan diskripsi isi laporan pengoperasian gondola dipahami sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang ditetapkan Laporan diperlukan oleh atasan atau pimpinan untuk : a. Mengetahui status suatu pekerjaan b. Mengevaluasi hasil pekerjaan apakah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. c. Melakukan koreksi atas penyimpangan yang terjadi. d. Mengambil keputusan berdasarkan laporan. Karena laporan ini akan disusun atau dibuat oleh operator gondola, maka perlu dipandu dengan format laporan atau daftar simak yang disiapkan oleh atasan atau perusahaan. Format laporan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga tidak menyulitkan operator gondola untuk membuat laporan sesuai dengan prosedur kerja pengoperasian gondola yang telah ditetapkan. Seperti telah diuaraikan di depan, prosedur kerja pengoperasian gondola adalah sebagai berikut: 1. Operator gondola menyiapkan material dan peralatan untuk pembersihan dinding luar gedung. 2. Operator gondola membawa material dan peralatan pembersihan gedung ke lokasi kerja. 3. Operator gondola memeriksa cuaca dan angin, 4. Operator gondola melakukan pemeriksaan mandiri atas kondisi kesehatan dan tingkat kelelahan. 5. Operator gondola membawa keranjang gondolo ke lokasi kerja. 6. Operator gondola membawa alat perlengkapan sistem keselamatan gondola ke lokasi kerja. 15

7. Operator gondola membawa Alat Pelindung Diri ke lokasi kerja. 8. Operator gondola memasang rambu-rambu pembatas dan tanda-tanda atau peringatan agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). 9. Operator gondola melakukan pemeriksaan sekitar lokasi kerja untuk memastikan kondisi kerja terbebas dari benda-benda atau barang-barang yang mengganggu maupun membahayakan kelancaran maupun keselamatan operator gondola dalam mengoperasikan gondola, 10. Operator gondola memindahkan barang-barang yang berbahaya maupun mengganggu kelancaran pengoperasian gondola maupun keselamatan operator gondola. 11. Operator gondola memeriksa kondisi dan kelengkapan alat pelindung diri. 12. Operator gondola kondisi sistem struktur gondola 13. Operator gondola memeriksa kondisi sistem mekanikal gondola. 14. Operator gondola memeriksa sistem elektrikal gondola. 15. Operator gondola memeriksa sistem keselamatan gondola. 16. Operator gondola memeriksa dan melakukan uji coba alat komunikasi yaitu HP dan HT, 17. Operator gondola melakukan uji coba fungsi seluru sistem gondola, baik struktur, mekanikal, elektrikal dan sitem keselamatan serta alat pelindung diri. 18. Para operator kondola secara bersama-sama menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pelaksaan uji coba seluruh sistem gondola termasuk alat pelindung diri (APD). 19. Operator gondola membuat catatan hasil tersebut dan dilaporkan kepada atasan. 20. Jika hasil pemeriksaan dan uji coba seluruh sistem gondola disimpulkan memenuhi syarat pengeoperasian gondola kemudian dilaporkan kepada atasan dan atasan menyetujuinya,maka operator gondola melakukan persiapan pengoperasian gondola. 21. Operator gondola memasukkan alat-alat dan materia-material untuk pembersihan dinding luar gedung. 22. Operator gondola menyambung aliran listrik. 23. Operator gondola mengenakan Alat Pelindung Diri. 16

24. Operator gondola naik ke keranjang gondola dengan membawa alat komunikasi. 25. Operator gondola menghidupkan gondola. 26. Operator gondola menggerakkan gondola ke lokasi yang ditentukan. 27. Setelah gondola sampai di lokasi yang diinginkan, gondola dimatikan. 28. Operator gondola mulai membersihkan dinding yang ditentukan. 29. Setelah seluruh lokasi dinding yang ditentukan selesai dibersihkan maka operator gondola diturunkan ke lantai dasar. 30. Setelah sampai di lantai dasar gondola dimatikan. 31. Operator gondola melepas kabel power listrik. 32. Operator gondola melepas alat pelindung diri. 33. Perlengkapan sistem keselamatan gondola dilepas dan disimpan di tempat yang telah ditentukan. 34. Operator gondola menyimpan Alat Pelindung Diri di tempat yang telah ditentukan. 35. Operator gondola menurunkan alat-alat dan sisa material untuk pembersihan ke tempat yang telah disediakan. 36. Operator menyimpan keranjang gondola ke tempat yang telah ditentukan 37. Operator gondola menyimpan rambu-rambu pembatas dan tanda-tanda atau peringatan menggunakan K 3 ke tempat yang telah ditentukan. Setelah prosedur kerja pengoperasian gondola dipahami, selanjutnya akan disusun format laporan yang mencakup seluruh tahapan atau kegiatan pengoperasian gondola. Berdasarkan pedoman tersebut maka dibuat format laporan yang memuat hal-hal sebagai berikut : 1. Hasil pemeriksaan mandiri kondisi kesehatan dan tingkat kelelahan. 2. Hasil pemeriksaan cuaca dan kecepatan angin. 3. Hasil pemeriksaan lingkungan 4. Hasil pemeriksaan seluruh sistem gondola dan uji coba fungsinya termasuk alat pelindung diri dan alat komunikasi 5. Kejadian-kejadian penting ataupun kerusakan yang terjadi selama 17

pengoperssian gondola. 6. Waktu mulai dan berakhirnya pengoperasain gondola. 7. Tanggal dan hari pengoperasian gondola. 8. Nama-nama operator gondola yang bekerja. 9. Bidang atau bagian dinding gedung yang dibersihkan. 10. Tindakan/perbaikan 11. Nama atasan Untuk memudahkan operator gondola dalam menyusun laporan harian, maka perlu dibantu dengan format laporan sehingga operator gondola tinggal mengisi saja. Berikut ini adalah format laporan harian, yang merupakan ringkasan dari beberapa format pemeriksaan, uji coba, pengamatan dan pengoperasian gondola. Laporan Harian Pengoperasian Gondola 1. Hari tanggal 2. Jam 3. Nama Operator : 1. :. 2. 4. Nama Atasan : NO Sitem Gondola Kodisi Keterangan Baik Tidak Baik 1. Sistem Stuktur 2. Sistem Elektrikal 3. Sistem Mekanik 4. Sistem keselamatan 5. Alat Pelindung Diri 6. Cuaca 7. Kecepatan Angin 8. Alat komunikasi HT dan HP 9. Jumlah material untuk pembersihan dipakai yang 18

10 Alat kebersihan yang digunakan Luas bidang yang dibersihkan : Kejadian Penting / Kerusakan : Tindakan / Perbaikan : Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator 4.4.2. Laporan kondisi Kesehatan, APD, sistem keseluruhan dari gondola, alat keselamatan, jam operasi dan kondisi lingkungan serta cuaca dibuat setiap hari sesuai format yang telah ditentukan Berikut ini adalah contoh format untuk laporan harian yang telah diisi oleh operator gondola, meliputi : 1. Kondisi kesehatan 2. Alat pelindung diri (APD) 3. Sistem keseluruhan gondola seperti system elektrik, mekanik,struktur dan lain-lain. 4. Alat keselamatan gondola, seperti safety line, safety rope, descender, ascender dan karabiner. 5. Jam operasi 6. Kondisi lingkungan Format laporan kondis kesehatan No Kesehatan Sehat Kondisi Sakit Keterangan 1. Kepala 2. Tenggorokan 3. Hidung 19

4. Mata 5. Perut 6. Tingkat kelelahan Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator Format laporan kondisi Alat Pelindung Diri (APD) No Nama APD Layak Pakai Kondisi Tdk Layak Pakai Keterangan 1. Helm 2. Sarung Tangan 3. Masker 4. Safety Belt 5. Sepatu 6. Dll Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator 20

Format laporan kondisi Keseluruhan Sistem Gondola No Sistem gondola Layak Pakai Kondisi Tdk Layak Pakai Keterangan 1. Sistem Struktur 2. Sistem Elektrikal 3. Sistem Mekanikal 4. Sistem Safety 5. 6. Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator Format Laporan Kondisi Lingkungan No Lokasi Aman Kondisi Lingkungan Tidak Aman Keterangan 1. Lantai Dasar 2. Dinding Luar Gedung 3. Lantai Paling Atas No Cuaca/angin Aman Kondisi Tidak Aman Keterangan 1. 2. 3. Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator 21

Format laporan jam operasi No Tanggal Bulan Mulai Jam Selesai Bidang/ Dinding Yang di bersihkan 1. 2. 3. 4. 5. Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator 4.4.3. Laporan dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi laporan adalah untuk mengetahui status dan kemajuan suatu pekerjaan sebagai bahan evaluasi, perbaikan, penyempurnaan dan pengambilan keputusan secara tepat. Oleh karena itu laporan harus dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Laporan yang dibuat dengan asal-asalan, menutupi kekurangan maupun kesalahan hanya karena takut dimarahi atau menyenangkan atasan saja, maka dapat mengakibatkan keputusan yang salah bahkan bisa membahayakan keselamatan diri operator gondola maupun orang lain. Karena itulah laporan harus dibuat obyekti dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 22

4.5. Membuat laporan K 3 4.5.1. Laporan potensi bahaya dan kondisi perlengkapan kerja dibuat pada daftar simak yang ditetapkan Berikut ini adalah contoh daftar simak untuk laporan tentang potensi bahaya dan kondisi perlengkapan. Daftar Simak Laporan Potensi Bahaya dan Kondisi Perlengkapan Kerja No Potensi Bahaya Lokasi Keterangn No Nama Perlengkapan Keterangan Kondisi Perlengkapan Catatan : dijelaskan perbaikan yang dipelukan, perkiraan biaya perbaikan dan jangka waktu perbaikan. 4.5.2. Laporan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku. Beberapa penyakit yang dapat dialami oleh para operator gondola akibat menjalankan tugasnya adalah : 1. Masuk angin 2. Flue dan batuk 3. Pusing-pusing 4. Demam 5. Gatal - gatal 6. Dan lain - lain. Penyakit-penyakit yang timbul tersebut harus dilaporkan kepada 23

atasan secara jelas dan sesuai kondisi yang sebenarnya untuk mendapat penanganan lebih lanjut. 4.5.3. Laporan Kecelakaan Kerja dibuat dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait Laporan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi saat mengoperasikan gondolan adalah : 1. Kepala/anggota badan terbentur pada dinding gedung karena angin yang kencang. 2. Terjatuh dari ketinggian tertentu karena sistem safety tidak berfungsi sehingga operator gondola terluka atau cedera. 3. Kulit telapak tangan terluka karena sarung tangan sudah tipis atau tidak layak pakai. 4. Tersengat aliran listrik 5. Untuk catatan riwayat pemeliharaan dan perawatan gedung. 6. Dan lain-lain. Semua kejadian kecelakaan tersebut harus dilaporkan secara jujur dan obeyektive kepada atasan sehingga dapat dilakukan penanganan secara tepat dan sesuai peraturan perusahaan. Laporan kecelakaan kerja yang dibuat tidak sesuai keadaan sebenarya dapat mengakibatkan penanganan yang salah sehingga merugikan operator gondola yang mengalami kecelakaan kerja. 4.5.4. Laporan dibuat dengan sistematis dan jelas Laporan yang dibuat oleh operator gondola tidak serumit atau selengkap laporan tingkat managerial seperti mencakup kata pengantar, daftar isi, ringkasan eksekutif, dan lain-lain. Laporan dibuat dengan sistematis dan jelas artinya dibuat dengan urutan pengoperasian gondola dan kejadian yang jelas, tidak lompat atau terbalik urutannya, sesingkat mungkin sehingga mudah membuatnya dan cepat dimengerti. Untuk memudahkan operator gondola menyusun laporan, maka perusahaan atau atasan langsung menyiapkan format laporan secara sistematis, kemudian operator gondola tinggal mengisi format tersebut. 24

4.6. Menyampaikan laporan kepada atasan langsung 4.6.1. Laporan diteliti ulang dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya Setelah laporan selesai dibuat oleh operator gondola, maka operator gondola perlu memeriksa ulang laporan tersebut sebelum diserahkan pada atasan. Jika ditemukan adanya kesalahan maka bisa langsung dikoreksi dan bila sudah benar semua maka ditandatangani oleh operator gondola kemudian diserahkan kepada atasan langsung untuk ditandatangani. Namun menurut penilaian atasa ternyata laporan tersebut belum benar, maka operator gondola memperbaikinya sesuai petunjuk atasan. Setelah itu laporan ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya. 4.6.2. Laporan harian operasi dan laporan K3 yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung operator tepat waktu Dalam modul ini, yang dimaksud laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh operator gondola setiap hari setelah selesai mengoperasikan gondola dan disampaikan pada atasan langsung pada hari itu juga. Laporan ini bersisi kegiatan pengoperasian gondola dan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ). Secara garis besar laporan ini memuat : 1. Pekerjaan pembersihan gedung yang telah diselesaikan, misal mencakup luas diding yang dibersihkan, jadwal pelaksanaan pekerjaan, alat-alat kerja dan material yang digunakan, dan nama operator gondola. 2. Gangguan atau kendala dalam membersihkan dinding gedung, misal alat kerja rusak atau material tidak cukup dan lain-lain, 3. Hasil pengecekan atau pemeriksaan sekitar lokasi kerja, alat pelindung diri ( APD ), sistem keselamatan gondola, sistem elektrik, sistem mekanik dan struktur gondola, 4. Laporan cuaca dan kecepatan angin. 5. Sakit akibat kerja/ mengoperasikan gondola dan penanganan yang telah dilakukan. 25

6. Kecelakaan ataupun kerugian yang terjadi selama mengoperasikan gondola. 7. Kerusakan gondola atau komponen-komponen gondola selama mengoperasikan gondola serta perbaikan yang telah dilakukan. Laporan tersebut harus ditandatangani oleh operator gondola kemudian diserahkan kepada atasan langsung. 4.6.3. Laporan diarsipkan sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang berlaku Setelah laporan selesai dibuat dan ditandatangani baik oleh operator gondola maupun atasannya, maka laporan harus diarsipkan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku. Adapun bentuk/dokumen laporan dapat berupa: a. Dokumen cetak atau tulisan tangan. b. Dalam bentuk data komputer (soft copy). c. Dalam bentuk micro film. d. Dalam bentuk film/video. Untuk laporan pengoperasian gondola biasanya cukup dibuat dengan tulisan tangan, sedang formatnya sudah disiapkan dalam bentuk ketikan komputer, kemudian operator gondola tinggal mengisi pada format tersebut. Laporan yang telah disampaikan pada atasan harus diarsipkan dengan baik, rapi, di tempat yang aman namun mudah diambil oleh yang berwenang jika sewaktu-waktu diperlukan. Adapun tahapan atau prosedur mengarsipkan laporan adalah sebagai berikut : 1. Laporan yang sudah selesai atau sudah dikoreksi atasan kemudian ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya. 2. Laporan dibuat atau difotokopi dalam rangkap 2 ( dua ), yaitu satu berkas laporan untuk atasan dan satu berkas untuk operator gondola. 3. Laporan disimpan di tempat arsip/file yang telah disediakan oleh perusahaan. 4. Laporan disimpan dengan rapi, di tempat yang aman dan mudah diambil oleh yang berwenang jika sewaktu-waktu diperlukan. 26

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda. 27

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi : 1. Buku referensi (text book) / buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Contoh form-form check list Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumbersumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. 5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 1. Judul/Nama Pelatihan : Membuat Laporan Harian Operasi 2. Kode Program Pelatihan: NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT DAFTAR PERALATAN DAFTAR BAHAN KETERANGAN 1. - 28

DAFTAR PUSTAKA Sistem Perawatan Dan Pemeliharaan, Kantor Tata Bangunan dan Gedung Pemda Building Management, 6 th Edition, RE. Calvert, G Balley & D Coles Advanced Cobstruction Technology, Third Edition by Roy Chudly, Revised by Roger Greeno, England. Introduction to Healt and Safety In Construction, by Phil Hughes MSc, FIOSH,RSP and Ed Ferrett, PhD, BSc, (Hons Eng), CEng, MIMechE, MIEE. Manajemen Proyek,, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. oleh Ir. Mahendra Sultan Syah Manajemen Proyek, Penerbit Erlangga Jakarta, Iman Soeharto Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Teori, Andi Yogya, Wulfram I. Ervianto 29