SUB BIDANG PEMELIHARAAN
|
|
- Ade Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010
2 DAFTAR ISI Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Uap Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Gas Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Air Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Boiler dan Heat Recovery Steam Generator (HRSG) Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Pompa, Kompresor dan Fan Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Heat Exchanger Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Coal dan Ash Handling System Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Cooling Tower Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Mesin Diesel Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Mesin-Mesin Listrik Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Instalasi Listrik Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Peralatan Proteksi dan Meter Listrik Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Peralatan Kontrol dan Instrumen Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Alat Berat dan Tools Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Perlengkapan Bendungan i
3 Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Perlengkapan Bangunan Gedung dan Jalan Jembatan Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Lingkungan ii
4 STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Uap. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Turbin Uap sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 1 / 170
5 ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 2 / 170
6 ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 3 / 170
7 ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: Validitasnya Keasliannya Kecukupannya Kekiniannya Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 4 / 170
8 ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: Regulator Ketenagalistrikan Industri Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: Tujuan Persyaratan kompetensi asesor Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 5 / 170
9 1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi Evaluasi dan kaji ulang proses Mekanisme penjamin mutu Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: Kemampuan komunikasi Latar belakang pendidikan Kemampuan fisik Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: Asesor kompetensi Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 6 / 170
10 1.7 Pelaporan asesmen : Hasil akhir pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan mencantumkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan Laporan asesmen disampaikan secara sumatif berisi rekomendasi tambahan pelatihan yang dibutuhkan sesuai unit kompetensi. 1.8 Instrumen asesmen mencakup: Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Perintah spesifik yang diberikan terkait dengan kriteria unjuk kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi Instruksi spesifik terkait dengan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun pelatihan (satu) set soal tertulis dan lisan Log sheet, log book atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan Standar kompetensi Kombinasi dari beberapa Instrumen Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan. 1.9 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : KTL.PH Memelihara Turbin Uap dan atau pernah melakukan asesmen dan atau memiliki pengetahuan tentang Pemeliharaan Turbin Uap. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Untuk menunjukkan kompetensi, diperlukan bukti terhadap Keterampilan dan Pengetahuan tentang : Pengetahuan tentang standar perusahaan dan pedoman Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggung jawab etika termasuk didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan dengan konteks Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku. Hal. 7 / 170
11 2.1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen dan pelatihan lainnya Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen sesuai tempat kerja Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan Keterampilan berbahasa, pemahaman tulisan dan angka yang diperlukan untuk : a. Membaca dan menginterpretasikan b. Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. c. Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audensi. d. Menuliskan instrumen asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan istilah-istilah dan terminologi pada bidang yang diases. e. Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun tertulis. f. Meminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat dimengerti. g. Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan terarah, mampu mendengar serta memahami jawabannya. h. Mencari tambahan informasi untuk mengklarifikasi hal hal yang dianggap meragukan. i. Menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung suasana pelaksanaan j. Menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam bernegosiasi atau menyelesaikan konflik agar meminimalisir terjadinya konflik. k. Komunikasi efektif sesuai dengan budaya di tempat kerja dan kebiasaan asesi Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 2.2 Ruang Lingkup Pengujian : Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh: a. Tujuan asesmen : 1. Untuk memperoleh kompetensi/kualifikasi tertentu. 2. Menentukan klasifikasi asesi. Hal. 8 / 170
12 3. Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang. 4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai. b. Lokasi asesmen : di tempat kerja dan/atau di luar tempat kerja. c. Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi bidang asesmen dan pelatihan d. Fasilitas yang terdapat pada sistem Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup: a. Waktu b. Lokasi c. Personil d. Peralatan e. Materi asesmen f. Persyaratan Keselamatan dan kesehatan kerja g. Standard Operating Procedures (SOP)/ Instruksi Kerja (IK) dari industri/perusahaan 2.3 Metode Asesmen Verifikasi dokumen, uji tulis, uji lisan, observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, hasil kerja, penugasan proyek dan latihan simulasi Klarifikasi dengan atasan langsung serta hasil self assessment (uji mandiri) sesuai dengan unit kompetensi yang diases. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen 2.4 Aspek penting Pelaksanaan asesmen mempersyaratkan dokumentasi yang tersedia terhadap proses berikut : a. Konteks asesmen yang spesifik termasuk tujuan b. Metode asesmen c. Karakteristik asesi d. Persyaratan bukti kompetensi e. Rencana untuk memberikan kesempatan asesi melakukan pengumpulan bukti-bukti yang dipersyaratkan f. Metode asesmen yang dipilih termasuk penyesuaian yang diperkenankan terkait dengan karakter asesi g. Instrumen asesmen untuk asesmen yang spesifik dan pengumpulan bukti yang memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, fleksibilitas dan bersifat adil termasuk penyesuaian Hal. 9 / 170
13 yang diperkenankan, serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi h. Standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur asesmen i. Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan j. Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur pencatatannya k. Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai hal hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk perbaikkan dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang l. Proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa : 1. Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak. 2. Asesi dibuat agar tidak gugup dan lingkungan asesmen dibuat senyaman mungkin. 3. Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah dipertimbangkan. m. Proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada asesi termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten. n. Memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah di dalam kompetensi yang asesi miliki. Hal. 10 / 170
14 STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Gas. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Turbin Gas sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 11 / 170
15 ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 12 / 170
16 ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 13 / 170
17 ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: Validitasnya Keasliannya Kecukupannya Kekiniannya Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 14 / 170
18 ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: Regulator Ketenagalistrikan Industri Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: Tujuan Persyaratan kompetensi asesor Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 15 / 170
19 1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi Evaluasi dan kaji ulang proses Mekanisme penjamin mutu Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: Kemampuan komunikasi Latar belakang pendidikan Kemampuan fisik Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: Asesor kompetensi Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 16 / 170
20 1.7 Pelaporan asesmen : Hasil akhir pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan mencantumkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan Laporan asesmen disampaikan secara sumatif berisi rekomendasi tambahan pelatihan yang dibutuhkan sesuai unit kompetensi. 1.8 Instrumen asesmen mencakup: Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Perintah spesifik yang diberikan terkait dengan kriteria unjuk kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi Instruksi spesifik terkait dengan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun pelatihan (satu) set soal tertulis dan lisan Log sheet, log book atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan Standar kompetensi Kombinasi dari beberapa Instrumen Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan. 1.9 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : KTL.PH Memelihara Turbin Gas dan atau pernah melakukan asesmen dan atau memiliki pengetahuan tentang Pemeliharaan Turbin Gas. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Untuk menunjukkan kompetensi, diperlukan bukti terhadap Keterampilan dan Pengetahuan tentang : Pengetahuan tentang standar perusahaan dan pedoman Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggung jawab etika termasuk didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan dengan konteks Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku. Hal. 17 / 170
21 2.1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen dan pelatihan lainnya Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen sesuai tempat kerja Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan Keterampilan berbahasa, pemahaman tulisan dan angka yang diperlukan untuk : a. Membaca dan menginterpretasikan b. Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. c. Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audensi. d. Menuliskan instrumen asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan istilah-istilah dan terminologi pada bidang yang diases. e. Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun tertulis. f. Meminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat dimengerti. g. Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan terarah, mampu mendengar serta memahami jawabannya. h. Mencari tambahan informasi untuk mengklarifikasi hal hal yang dianggap meragukan. i. Menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung suasana pelaksanaan j. Menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam bernegosiasi atau menyelesaikan konflik agar meminimalisir terjadinya konflik. k. Komunikasi efektif sesuai dengan budaya di tempat kerja dan kebiasaan asesi Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 2.2 Ruang Lingkup Pengujian : Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh: a. Tujuan asesmen : 1. Untuk memperoleh kompetensi/kualifikasi tertentu. 2. Menentukan klasifikasi asesi. Hal. 18 / 170
22 3. Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang. 4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai. b. Lokasi asesmen : di tempat kerja dan/atau di luar tempat kerja. c. Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi bidang asesmen dan pelatihan d. Fasilitas yang terdapat pada sistem Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup: a. Waktu b. Lokasi c. Personil d. Peralatan e. Materi asesmen f. Persyaratan Keselamatan dan kesehatan kerja g. Standard Operating Procedures (SOP)/ Instruksi Kerja (IK) dari industri/perusahaan 2.3 Metode Asesmen Verifikasi dokumen, uji tulis, uji lisan, observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, hasil kerja, penugasan proyek dan latihan simulasi Klarifikasi dengan atasan langsung serta hasil self assessment (uji mandiri) sesuai dengan unit kompetensi yang diases. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen 2.4 Aspek penting Pelaksanaan asesmen mempersyaratkan dokumentasi yang tersedia terhadap proses berikut : a. Konteks asesmen yang spesifik termasuk tujuan b. Metode asesmen c. Karakteristik asesi d. Persyaratan bukti kompetensi e. Rencana untuk memberikan kesempatan asesi melakukan pengumpulan bukti-bukti yang dipersyaratkan f. Metode asesmen yang dipilih termasuk penyesuaian yang diperkenankan terkait dengan karakter asesi g. Instrumen asesmen untuk asesmen yang spesifik dan pengumpulan bukti yang memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, fleksibilitas dan bersifat adil termasuk penyesuaian Hal. 19 / 170
23 yang diperkenankan, serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi h. Standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur asesmen i. Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan j. Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur pencatatannya k. Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai hal hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk perbaikkan dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang l. Proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa : 1. Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak. 2. Asesi dibuat agar tidak gugup dan lingkungan asesmen dibuat senyaman mungkin. 3. Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah dipertimbangkan. m. Proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada asesi termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten. n. Memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah di dalam kompetensi yang asesi miliki. Hal. 20 / 170
24 STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Air. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Turbin Air sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 21 / 170
25 ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 22 / 170
26 ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 23 / 170
27 ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: Validitasnya Keasliannya Kecukupannya Kekiniannya Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 24 / 170
28 ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: Regulator Ketenagalistrikan Industri Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: Tujuan Persyaratan kompetensi asesor Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 25 / 170
29 1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi Evaluasi dan kaji ulang proses Mekanisme penjamin mutu Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: Kemampuan komunikasi Latar belakang pendidikan Kemampuan fisik Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: Asesor kompetensi Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 26 / 170
30 1.7 Pelaporan asesmen : Hasil akhir pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan mencantumkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan Laporan asesmen disampaikan secara sumatif berisi rekomendasi tambahan pelatihan yang dibutuhkan sesuai unit kompetensi. 1.8 Instrumen asesmen mencakup: Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Perintah spesifik yang diberikan terkait dengan kriteria unjuk kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi Instruksi spesifik terkait dengan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun pelatihan (satu) set soal tertulis dan lisan Log sheet, log book atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan Standar kompetensi Kombinasi dari beberapa Instrumen Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan. 1.9 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : KTL.PH Memelihara Turbin Air dan atau pernah melakukan asesmen dan atau memiliki pengetahuan tentang Pemeliharaan Turbin Air. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Untuk menunjukkan kompetensi, diperlukan bukti terhadap Keterampilan dan Pengetahuan tentang : Pengetahuan tentang standar perusahaan dan pedoman Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggung jawab etika termasuk didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan dengan konteks Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku. Hal. 27 / 170
31 2.1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen dan pelatihan lainnya Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen sesuai tempat kerja Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan Keterampilan berbahasa, pemahaman tulisan dan angka yang diperlukan untuk : a. Membaca dan menginterpretasikan b. Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. c. Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audensi. d. Menuliskan instrumen asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan istilah-istilah dan terminologi pada bidang yang diases. e. Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun tertulis. f. Meminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat dimengerti. g. Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan terarah, mampu mendengar serta memahami jawabannya. h. Mencari tambahan informasi untuk mengklarifikasi hal hal yang dianggap meragukan. i. Menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung suasana pelaksanaan j. Menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam bernegosiasi atau menyelesaikan konflik agar meminimalisir terjadinya konflik. k. Komunikasi efektif sesuai dengan budaya di tempat kerja dan kebiasaan asesi Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 2.2 Ruang Lingkup Pengujian : Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh: a. Tujuan asesmen : 1. Untuk memperoleh kompetensi/kualifikasi tertentu. 2. Menentukan klasifikasi asesi. Hal. 28 / 170
32 3. Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang. 4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai. b. Lokasi asesmen : di tempat kerja dan/atau di luar tempat kerja. c. Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi bidang asesmen dan pelatihan d. Fasilitas yang terdapat pada sistem Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup: a. Waktu b. Lokasi c. Personil d. Peralatan e. Materi asesmen f. Persyaratan Keselamatan dan kesehatan kerja g. Standard Operating Procedures (SOP)/ Instruksi Kerja (IK) dari industri/perusahaan 2.3 Metode Asesmen Verifikasi dokumen, uji tulis, uji lisan, observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, hasil kerja, penugasan proyek dan latihan simulasi Klarifikasi dengan atasan langsung serta hasil self assessment (uji mandiri) sesuai dengan unit kompetensi yang diases. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen 2.4 Aspek penting Pelaksanaan asesmen mempersyaratkan dokumentasi yang tersedia terhadap proses berikut : a. Konteks asesmen yang spesifik termasuk tujuan b. Metode asesmen c. Karakteristik asesi d. Persyaratan bukti kompetensi e. Rencana untuk memberikan kesempatan asesi melakukan pengumpulan bukti-bukti yang dipersyaratkan f. Metode asesmen yang dipilih termasuk penyesuaian yang diperkenankan terkait dengan karakter asesi g. Instrumen asesmen untuk asesmen yang spesifik dan pengumpulan bukti yang memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, fleksibilitas dan bersifat adil termasuk penyesuaian Hal. 29 / 170
33 yang diperkenankan, serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi h. Standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur asesmen i. Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan j. Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur pencatatannya k. Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai hal hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk perbaikkan dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang l. Proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa : 1. Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak. 2. Asesi dibuat agar tidak gugup dan lingkungan asesmen dibuat senyaman mungkin. 3. Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah dipertimbangkan. m. Proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada asesi termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten. n. Memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah di dalam kompetensi yang asesi miliki. Hal. 30 / 170
34 STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Boiler dan Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Boiler dan Heat Recovery Steam Generator (HRSG) sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 31 / 170
35 ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 32 / 170
36 ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 33 / 170
37 ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: Validitasnya Keasliannya Kecukupannya Kekiniannya Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 34 / 170
38 ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: Regulator Ketenagalistrikan Industri Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: Tujuan Persyaratan kompetensi asesor Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 35 / 170
39 1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi Evaluasi dan kaji ulang proses Mekanisme penjamin mutu Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: Kemampuan komunikasi Latar belakang pendidikan Kemampuan fisik Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: Asesor kompetensi Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 36 / 170
LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTU BATUBARA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciLAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009 STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk 4 Kode unit KTL.TST peralatan SCADA dan TELKOM
DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TST.1.3001.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya
DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TKR.1.3001.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 4 Kode Unit KTL.DUP.2.4001.1.2016
Lebih terperinci- 4 - Pasal 2 Memberlakukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik
- 2 - c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciSUB BIDANG PERANCANGAN
5 2010, No.321 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 TAHUN 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304
Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 304 =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi 1 / 17 KATA PENGANTAR 2 /
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IKON.1.6059.1.2016 Judul Unit : Mengelola Transmisi dan Gardu Induk
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN Kode Unit : KTL.IKON.1.6059.1.2016 Judul Unit : Mengelola pengujian Transmisi dan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit : KTL.IH.1.6001.1.2016 : Pekerjaan Pemeliharaan Sistem
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi
Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Skema sertifikasi Kompetensi Auditor Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI
Lebih terperinciS O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Halaman : 1 / 10 1 Tujuan : Melakukan pengendalian dan memastikan terlaksananya proses sertifikasi kompetensi sampai dengan pemberian sertifikasi kompetensi kepada peserta 2 Ruang lingkup : Meliputi prosedur
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 196/MEN/IV/2007
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 196/MEN/IV/2007 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi
Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi Skema sertifikasi Kompetensi Manajer Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK Ash Handling Adalah penanganan bahan sisa pembakaran dan terutama abu dasar yang
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan PLTS Tipe PJU dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi
Lebih terperinciLSP Teknologi Informasi Indonesia
2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) Skema sertifikasi Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) merupakan skema
Lebih terperinciBIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK BIDANG JASA PENDIDIKAN
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER COPYWRITING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.590, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Manajemen Mutu. Laboraturium. Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit. Pedoman PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2
2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN
LM2 MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN P.854900.04301 ACUAN NORMATIF Regulasi teknis: PP 23/2004 tentang BNSP PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang penyusunan dan penetapan SKKNI
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU PAM.MM02.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar
Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IKON.1.5050.1.2016 Judul Unit : Mengatur, mengawasi, dan memecahkan
Lebih terperinciTUGAS PELATIHAN ASESOR
TUGAS PELATIHAN ASESOR A. MERENCANAKAN & MENGORGANISASIKAN ASESMEN (MMA) 1. Jelaskan proses sertifikasi kompetensi? Jawab: pendaftaran, asesmen mandiri, konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen 2. Kapan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTGU
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTGU LEVEL 3 1 Kode Unit : KKG/M.RHK.001 (3) A...2 Judul Unit : Merencanakan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan Instalasi Biogas Konstruksi
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM PAM.MM01.002.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG OPERASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN
Lebih terperinciTIK.JK JUDUL UNIT
III - 5 3.2 Unit - Unit Kompetensi KODE UNIT : TIK.JK01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan komunikasi di tempat kerja URAIAN UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mempersiapkan, merencanakan,
Lebih terperinciFR-APL-02 ASESMEN MANDIRI
FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI - POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Teknik Sipil - PNJ Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri
Lebih terperinciVisi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi
Profil LSP KPK Dalam upaya mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia agar lebih efektf, profesional, dan berdampak, KPK membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bersifat indenpenden.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN SARANA TEKNIS DAN PENINGKATAN KAPASITAS KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP 2010 KATA PENGANTAR Perlindungan dan pengelolaan
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD LEVEL 3.. 1 Kode Unit : KDM.RHK.001 (3)A...3 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Pusat Listrik...3
Lebih terperinciLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG FORMULIR No. Formulir FOR-APL 02 ASESMEN MANDIRI Edisi 1 Revisi 2 Berlaku Efektif Februari 2016 Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Sewaktu/Tempat
Lebih terperinciFORMULIR PENDAFTARAN
FORMULIR PENDAFTARAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama :... NIM :... Program Studi :... Alamat :... No Telepon :... bermaksud mengajukan sertifikasi kompetensi pada skema : Analisa Prosedur Dasar
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI
1/20 DIBUAT OLEH KASUBBAG SERTIFIKASI DISAHKAN OLEH KA LSP TITA MEITIA, S.Sos., M.Pd. AKBP NRP. 61050330 Drs. SUROTO, M.Si. KOMBES POL. NRP.65040678 1. Tujuan Untuk memastikan seluruh kegiatan proses sertifikasi
Lebih terperinciLSP Teknologi Informasi Indonesia
2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI CHIEF INFORMATION OFFICER Skema sertifikasi Chief Information Officer merupakan skema okupasi yang telah dikembangkan oleh Komite Skema sertifikasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTP
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTP LEVEL 3 1 Kode Unit : KUP.RHK.001 (3)A...2 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Pusat Pembangkit Listrik...2 LEVEL 2 4 Kode Unit : KUP.RHM.001
Lebih terperinciPERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS
PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS 1. RUANG LINGKUP DAN ACUAN Ruang lingkup: Pedoman ini menguraikan kriteria Tempat Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang mencakup persyaratan manajemen dan
Lebih terperinciPersyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel
Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012
SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC 17024 : 2012 RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2015 PEREKAM MEDIS NO. KODE UNIT KOMPETENSI HALAMAN 1 BKM01/PM-1.1/2009/Rev-001
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciFORMULIR PENDAFTARAN
FORMULIR PENDAFTARAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: :... NIM :... Program Studi :... Alamat :... No Telepon :... bermaksud mengajukan sertifikasi kompetensi pada skema : Analisa Prosedur Dasar
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI
2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI Disusun oleh Komite Skema Sertifikasi yang merupakan
Lebih terperinciFR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSUB BIDANG PERANCANGAN
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 6 Kode Unit KTL.DHR.1.1001.1.2016
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.1001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Saluran /Galian/lubang /Dak utilitas
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciPEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 12/BNSP.214/XII/2013 Tentang PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK Versi 0 Desember 2013 Lampiran :
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki
Lebih terperinciPertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 5 / BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI,
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS PAM.MM02.011.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciSUB BIDANG KONSTRUKSI
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1313 K/30/MEM/2003 TANGGAL : 28 OKTOBER 2003 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER ILLUSTRATION LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI
Nomor : Kep. 19.2 / BNSP / II /2009 Tanggal : 9 Pebruari 2009 Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 301 Rev 1 2009 PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Lebih terperinciPANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP
1. RUANG LINGKUP Hal : 1 dari 45 Panduan mutu ini berisi prinsip-prinsip dan persyaratan sistem manajemen mutu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Polri sebagai lembaga yang melaksanakan sertifikasi kompetensi
Lebih terperinciLAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DEPARTEMEN ENERGI
Lebih terperinciFORM APL-02 ASESMEN MANDIRI
LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER OPERATOR INSTRUMENTASI SPAM NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)
Lebih terperinciTENTANG PEDOMAN PENGAWASAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERALISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI PERATURAN DIREKTUR JENDERA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERG] NOMOR : 421-121401600.312007 TENTANG
Lebih terperinciPerizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Toha Ardi Nugraha
Perizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik Toha Ardi Nugraha Istilah Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan adalah Segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik
Lebih terperinciSPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI
SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI Semarang, 15 Desember 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait,
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG FORMULIR No. Formulir FOR-APL 02 ASESMEN MANDIRI Edisi 1 Revisi 2 Berlaku Efektif Februari 2016 Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Sewaktu/Tempat
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.2001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Damper dan spacer Deskripsi Unit : Unit
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciPedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI
Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI 2006 DAFTAR ISI Kata Pengantar Pendahuluan 1. Ruang Lingkup dan Acuan 2. Acuan Normatif 3. Istilah dan Definisi 4.
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL
MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciSUB BIDANG KONSTRUKSI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG KONSTRUKSI KEMENTERIAN
Lebih terperinciFR-APL-02 ASESMEN MANDIRI
FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI Nama Asesi : Tanggal/Waktu : Nama Asesor : Tempat : Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit) kompetensi yang akan di-ases. 1. Pelajari
Lebih terperinciFR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.
Lebih terperinciKomite Akreditasi Nasional
PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
Lebih terperinciApa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev
Apa Tujuan ISO Material Alat Resource SDM Metode Input Proses Output 3 C Procedure IK Control Monev 3.C Adalah : 1. Comply to requirement (customer & regulation) 2. Consistency of product/service 3. Continual
Lebih terperinciSOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
(STANDARD OPERATING PROCEDURE) LSP SMK PENERBANGAN AAG ADISUCIPTO STATUS DISTRIBUSI TERKENDALI TIDAK TERKENDALI SALINAN NOMOR EDISI 2 TANGGAL EDISI 28-10- 2014 TIPE DOKUMEN SOP TANGGAL REVISI 28-10- 2014
Lebih terperinciMENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI MANAJER PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ISO/1EC 17025:2008 3.1.1 Pendahuluan ISO/IEC 17025 Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER
Lebih terperinci