PERAN PROEFSTATION OOST JAVA TERHADAP INDUSTRI GULA NASIONAL TAHUN 1947-1958 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh HASYRUL AFIF C. 0509016 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
ii
iii
iv
MOTTO Neverending story, hidupmu tidak akan berakhir ketika kamu tidur pulas di malam hari, sebab masiih ada hari esok yang lebih menantang untuk dihadapi, bangun dan hadapi setiap tantangannya! Penulis Victory love preparation (tidak ada sebuah kemenangan tanpa persiapan) Film The Mechanic v
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tua tercinta Bapak Samsul Anam dan Ibu Masrokhani 2. Kakak-kakakku Mufid dan Hanum vi
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi kemudahan dan limpahan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peran Proefstation Oost Java Terhadap Industri Gula Nasional Tahun 1947-1958. Dalam pelaksanaannya, skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik dorongan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan. Untuk itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum, selaku pembimbing skripsi yang memberikan dorongan, masukan dan kritik dalam proses penulisan dan penyelesaian skripsi. 5. Yusana Sasanti Dadtun, S.S., M.Hum, selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan motivasinya. 6. Segenap staf dan dosen pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas ilmu yang bermanfaat. 7. Segenap staf dan karyawan UPT. Perpustakaan UNS, Perpustakaan FSSR UNS, Perpustakaan Universitas Gajah Mada, dan Monumen Pers Surakarta. Segenap staf ruang baca dan bagian penyelamatan arsip statis Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan banyak bantuan dan masukan terkait pencarian sumber data primer dan sekunder dalam penulisan skripsi ini, vii
8. Ibu dan Bapak yang telah meluangkan waktu kerjanya untuk mencari sumber penelitian dan selalu memberikan kasih sayang dengan ikhlas serta doa yang tak pernah putus kepada penulis. 9. Kakak-kakaku Abdul Mufid dan Farida Hanum yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, dukungan dan doa untuk adik satu-satunya ini. 10. Untuk teman-teman Kontrakan Ceria, Dimas, Ipung, Latif, Leo, Sukri, Tito dan Yudha, teman-teman Ilmu Sejarah Angkatan 2009 yang telah memberi semangat dari awal sampai akhir. 11. Semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran maupun kritik yang membangun. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran maupun kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surakarta, 27 Januari 2014 Penulis viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISTILAH... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN. ABSTRAK... i ii iii iv v vi vii ix xii xiii xvi xviii xviii xix xxii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Tinjauan Pustaka... 8 F. Metode Penelitian... 12 G. Sistematika Penulisan... 17 BAB II AWAL PERKEMBANGAN commit to INDUSTRI user GULA DI JAWA ix
19 A. Awal Industri Gula di Pesisir Utara Jawa... 19 1. Periode VOC... 19 2. Periode Tanam Paksa 1830-1870.. 3. Periode Liberal setelah Tanam Paksa... 23 36 B. Industri Gula di Pedalaman Pulau Jawa... 38 BAB III PERAN PROEFSTATION OOST JAVA DALAM INDUSTRI GULA NASIONAL 1947-1958 41 A. Tanaman Tebu... 41 B. Industri Gula di Jawa sebelum Abad ke-20 C. Berdirinya Proefstation di Jawa. D. Pemilihan Pasuruan sebagai Lokasi Proefstation Oost Java.. E. Industri Gula masa Pendudukan Jepang. 42 46 50 52 F. Peran POJ terhadap Industri Gula Nasional tahun 1947-1958... 53 1. Pemuliaan Tanaman Tebu.. 54 2. Peningkatan Produktivitas Gula 3. Perluasan Pabrik Gula 4. Penentuan Harga Gula 64 72 78 BAB IV NASIONALISASI PROEFSTATION OOST JAVA A. Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia... 83 1. Pembentukan PPN dan BPPGN... 85 2. Dinamika Industri Gula Nasional tahun 1947-1958... 87 3. Nasionalisasi Perusahaan dan Perkebunan Belanda oleh Pemerintah RI... 90 B. Nasionalisasi Proefstation Oost Java... 102 1. Proses Nasionalisasi POJ... 103 2. POJ Pasca Nasionalisasi tahun 1958.. 107 BAB V KESIMPULAN... 109 x
DAFTAR PUSTAKA... 114 LAMPIRAN... 120 xi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tanaman Tebu Pemerintah, 1845-1850 Produksi Gula Pemerintah dan Swasta, 1837-1865 (Dalam 1000 Pikul) Perdagangan Ekspor Gula tahun 1850-1870 Besaran uang tambahan sewa lahan tebu yang harus Tabel Ekspor Gula tahun 1921-1924 dengan Negara Tujuan (Dalam Ton) Luas Produksi dan Hasil Gula Putih di Jawa 1940, 1954-1959 Uang Sewa untuk Tanaman Tebu Musim Giling 1956/1957 Besaran Uang Tambahan Sewa Lahan Tebu yang harus Dibayar POJ Harga Gula Putih/pasir tahun 1950-1957 32 33 34 45 71 76 78 80 xii
Agrarische Wet Bau Beerendiesten Cash crop Cultuurdiesten Cultuurstelsel Ekspor Gulden Hak Erfpacht Hektare Imperialisme Impor Industri Inflasi Inventarisasi DAFTAR ISTILAH Undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda di tahun 1870 untuk mengakhiri tanam paksa dan mulai menerapkan politik liberal. Satuan ukuran luas tanah 7.096 m². Kerja wajib umum di masa kolonial. Tanaman perdagangan. Kerja wajib garap penanaman. Tanam paksa Pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Mata uang Belanda dari abad ke-19 sampai sekarang. Hak Guna Usaha, yang memungkinkan seseorang menyewa tanah terlantar yang telah menjadi milik negara yang selama maksimum 75 tahun sesuai kewenangan yang diberikan hak eigendom (kepemilikan) Satuan ukuran luas 10.000 m² atau 100 are. Sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar. Pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri. Kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan seperti mesin. kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyak dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan harga barang-barang naik. Pencatatan barang-barang milik kantor yang dipakai dalam melakukan tugas. xiii
Java Oorlog Kapitalisme Komoditi Konservatif Perang Jawa yang melibatkan Pangeran Diponegoro. melawan Belanda Sistem dan paham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan pasar bebas. Barang dagangan utama atau bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional. Bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan dan tradisi yang berlaku. Kontingensi Sistem penyerahan produksi komoditi perdagangan berdasarkan kuota yang ditentukan. Leveransi Liberal Monopoli Nasionalisasi Oosthoek Pikul Proefstation Rendemen Penyerahan wajib. Bersifat bebas. Situasi pengadaan barang dagangan tertentu yang sekurangkurangnya sepertiga dikuasai oleh satu orang atau organisasi. Proses, cara, perbuatan menjadikan sesuatu, terutama milik asing menjadi milik bangsa/negara, biasanya diikuti dengan penggantian yang merupakan kompensasi. Wilayah Jawa bagian Timur dari Pasuruan sampai Banyuwangi. Beban yang digandar atau ditaruh di atas bahu. Istilah dari bahasa Belanda yang berarti penelitian. Keuntungan atau kelebihan dalam pendapatan suatu perusahaan. Rijksdaalder Mata uang Kerajaan commit to Belanda user dari abad ke-16 sampai 18. xiv
Sarakosa Sistem Priyangan Sistem Reynoso Solum Staatsblaad Suiker Campagne Suiker Wet Sukrosa Tanah Partikelir Uang Kasepan Varietas Gula Kristal putih. Sistem penanaman kopi yang dilakukan total di tanah milik rakyat Priyangan. Teknologi budidaya tanaman tebu yang ditemukan oleh Don Alvaro Reynoso di awal abad ke-19 dan diterapkan di hampir seluruh negara penghasil gula. Bagian atas tanah yang sebagian besar telah mengalami pelapukan. Lembaran negara. Masa dimulainya musim giling tebu di pabrik gula. Undang-undang yang dikeluarkan tahun 1870 mengatur penghapusan kewajiban budidaya tebu kepada petani secara bertahap di Hindia Belanda. Hablur putih, C 12 H 22 O 11 yang larut dalam air, diperoleh dari tebu atau gula bit. Tanah yang bukan milik pemerintah. Uang sewa dari tanah penduduk yang disewa oleh pemerintah. Kelompok tanaman dalam jenis atau spesies tertentu yang dapat dibedakan dari kelompok lain berdasarkan suatu sifat atau sifat tertentu. xv
DAFTAR SINGKATAN AD ASSI BANAS BAPPHAR BAPPIT BP3G BPPGN BPU-PPGN BUP HS HVA ISSCT KMB NHM NIVAS P3GI PERMESTA POJ PP PPGI PPN PPRI PRRI RCMA RUP SHS SK SOBSI Angkatan Darat Algemeen Syndicaat van Suikerfabrikanten in Indonesie Badan Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Belanda Badan Penguasaan Perusahaan Pharmasi Badan Penguasaan Perusahaan Industri Tambang Balai Penyelidikan Perusahaan-Perusahaan Gula Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Gula Negara Badan Usaha Dagang Hoofd Suiker Handels Vereeniging Amsterdam International Society of Sugarcane Technologist Konferensi Meja Bundar Nederlandsche Handel Maatchappij Nederlandsch Indie Veereningde Voor de Afzet van Suiker Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia Perdjuangan Semesta Proefstation Oost Java Peraturan Pemerintah Pusat Penjualan Gula Indonesia Pusat Perkebunan Negara Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia Rubber Cultuur-Maatshappij Amsterdam Rancangan Undang-undang Pemerintah Superieure Hoofd Suiker Surat Keputusan Serikat Organisasi commit Buruh to user Seluruh Indonesia xvi
UU VOC Undang-Undang Vereeningde Oost-Indies Compagnie xvii
Gambar 1 DAFTAR GAMBAR Gedung Proefstation Oost Java di Pasuruan Jawa Timur tahun 1920 Halaman 47 Gambar 2 Tebu diangkut dengan lori menuju ke pabrik 64 Gambar 3 Mesin Penjernih Nira 68 xviii
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 DAFTAR LAMPIRAN Surat kepada Tuan Bupati Pasuruan dari Direktur POJ, 5 Juli 1950 tentang perjanjian sewa tanah yang sudah disahkan. Kementrian Pertanian Djawatan Perkebunan Jakarta kepada Directuire Proefstation voor de suiker di Pasuruan, perihal hasil tebu giling 1950/1951. Surat kepada walikota Pasuruan dari Direktur POJ, 15 Januari 1953 tentang perjanjian sewa tanah, pembayaran sewa tanah, uang ganti rugi pemakaian tanah. Kementrian Pertanian Djawatan Perkebunan Kepala Bagian Gula kepada HVA. Perihal : Luas dan hasil penggilingan tahun 1952/53 dari PG Djatiroto, Semboro dan Gunung Sari, 16 Februari 1954. Surat dari ISSCT kepada POJ untuk ikut serta dalam World Cane Collection di Kostarika tahun 1955 Telegram tentang pengiriman bibit dari Pasuruan ke pantai utara Jawa, 4 Juli 1955. Peraturan Menteri Agraria No. 3 tahun 1955, tentang Uang Sewa Tanah untuk Tanaman Tebu Musim tahun 1956/1957. Surat kepada Kementerian Djawatan Perkebunan dari direktur Proefstation Oost Java. Perihal ijin memasukkan bibit tebu dari Amerika Serikat, 11 September 1956. Surat Keputusan Menteri Perekonomian 13 September 1956, pembentukan Panitia Pertimbangan Harga Gula-Pasir. Daftar pabrik gula yang giling tahun 1956, malende fabrieken in 1955 en 1956. xix Halaman 120 121 124 125 126 129 131 140 142 143
Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21 Kumpulan surat penelitian tentang penyakit getah (gora ) pada tebu, 5 November 1955. Surat kepada direksi PPN baru pusat di Jakarta, 10 Mei 1958 tentang hubungan pihak direksi lama dengan pihak perusahaan perkebunan. Surat kepada M. Djono Gondoprawiro selaku asisten wedono Kota Pasuruan, 23 Desember 1957 tentang laporan pelaksanaan pengoperan penguasaan atas Proefstation voor de Java- Suikerindustrie. Bagan Organisasi BP3G Pasuruan. Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958, tentang penempatan semua perusahaan Belanda di bawah penguasaan Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1958, tentang penempatan perusahaan-perusahaan perkebunan atau pertanian milik Belanda di bawah penguasaan Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang No. 86 tahun 1958, tentang Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Milik Belanda. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1959, tentang pokok-pokok pelaksanaan Undang-undang Nasionalisasi Perusahaan Belanda. (UU No. 86 tahun 1959). Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1959, tentang pembentukan Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1959, tentang tugas kewajiban Panitia Penetapan Ganti Kerugian perusahaan-perusahaan milik Belanda yang dikenakan nasionalisasi dan cara mengajukan permintaan ganti kerugian. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1959, tentang penentuan perusahaan pertanian/perkebunan milik Belanda yang dikenakan commit nasionalisasi. to user xx 146 148 149 151 153 156 159 162 166 171 175
Lampiran 22 Lampiran 23 Lampiran 24 Lampiran 25 Lampiran 26 Harian Java Post, 15 April 1953 Harian Suara Rakyat, 5 April 1957 Harian Pewarta Surabaya, 10 Desember 1957 Harian Pewarta Surabaya, 12 Desember 1957 Harian Pewarta Surabaya, 19 Desember 1957 176 177 178 179 180 xxi
ABSTRAK HASYRUL AFIF. C.0509016. 2014. Peran Proefstation Oost Java Terhadap Industri Gula Nasional Tahun 1947-1958. Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui apa yang melatarbelakangi pendirian Proefstation Oost Java di Pasuruan, Jawa Timur. 2) Mengetahui peranan POJ terhadap industri gula nasional tahun 1947-1958. 3) Mengetahui proses dan dampak nasionalisasi POJ terhadap industri gula nasional setelah tahun 1958. Penelitian ini menggunakan metode historis yaitu heuristik, kritik Sumber (kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi dan historiografi. Sumber penelitian dikumpulkan melalui studi dokumen arsip, buku, koran dan majalah. Sumber primer yang digunakan antara lain arsip instansi pemerintah, arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), dan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara lain buku-buku referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang berkaitan tentang tema yang diambil oleh penulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran sebuah lembaga penelitian seperti POJ, sangat penting. POJ awalnya lembaga bentukan pemerintah kolonial Belanda yang akhirnya dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia di tahun 1958. Hasil-hasil penemuan POJ pasca kemerdekaan berupa varietas dan cara cocok tanam tebu cukup membantu pabrik-pabrik gula dalam memproduksi gula. POJ berperan penting dalam pembibitan bibit tebu baru, pemeliharaan tebu dan bibit dari penyakit, pendistribusian hasil penelitian ke pabrik gula, serta menentukan ekspor dan impor varietas. Kesimpulan yang dapat diambil adalah POJ yang mulai dibangkitkan oleh para pengusaha gula yang tergabung dalam Algemeen Syndicaat van Suikerfabrikanten in Indonesie di awal 1950 dan berperan penting dalam industri gula nasional di antara tahun 1950 sampai 1958 sebelum putus di tengah jalan karena nasionalisasi pemerintah RI di penghujung tahun 1958. Upaya untuk membangkitkan industri gula nasional yang digadang-gadang pemerintah RI sejak masa nasionalisasi sampai sekarang belum tercapai. Nasionalisasi menyebabkan berkurangnya tenaga ahli dan dokter gula/ilmuwan/peneliti yang di tahun 1950-1958 masih didominasi oleh orang-orang Belanda. Ketidakmampuan pemerintah RI mengganti secara cepat, otomatis mengurangi produktivitas POJ dan industri gula nasional pasca nasionalisasi. xxii
ABSTRACT HASYRUL AFIF C.0509016. 2013. Function of Proefstation Oost Java for National Sugar Industry in 1947-1958. Thesis: History Department of Faculty of Letters and Fine Arts, Surakarta Sebelas Maret University. This research have purpose to: 1) to find out the reasons why Proefstation Oost Java established in Pasuruan, East Java. 2) to find out the function of Proefstation Oost Java for National Sugar Industry in 1947-1958. 3) to find out the process and influence of POJ s nationalization for national sugar industry after 1958. This research employed historical method including heuristic, source critique (internal and external critiques), interpretation and historiography. The source of research was collected using document study and archive, books, newspaper, and magazine. The primary source were used included government archive, archive of Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia and Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Secondary source were used included reference books, articles, and previous studies which relevant to the theme who taken by the writer. The result showed that function of research facility like POJ was very important. POJ started by Netherland Indies government and it become nationalization by Republic of Indonesia in 1958. Results of POJ s innovation after independence of Indonesia like variety and method of planted sugarcane help sugar factories for sugar production. Other purpose of POJ are made new sugar seed cane, sugarcane cultivation and seed from disease, distribution this result to sugar factories, and make certain about export and import varieties. The conclusion that could be drawn was that POJ who resurrected by sugar industrialist who organized in Algemeen Syndicaat van Suikerfabrikanten in Indonesie in early 1950 and have important function for national sugar industry between 1950 to 1958 before cut in the middle road because of nationalization from Indonesia government in the last 1958. The effort to resurrect national sugar industry which Indonesia government did was not finish yet. Nationalization cause decrease of staff and sugar doctor/scientist/researcher that dominated with Dutchman. The Indonesia government cannot replace that staff in short time, and automatically decrease the production of POJ and national sugar industry. xxiii