BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG

^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR : 21 TAHUN 2008 TEIVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 93 TAHUN 2011 TATA CARA PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA <

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAIIA ESA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBITAN IZIN TRAYEK, IZIN INSIDENTIL DAN REKOMENDASI

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACriAN PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR TAHUN 2012 PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI PACITAN,

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \2. TAHUN 2012

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

\ BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR XS TAHUN 2013 i TENTANG

DENGAN RAIIMATTUIIAN YANG MAMA ESA

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR A I TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^ TAIlUN 20II. KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAIlUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAMA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2010 I TENTANG PAJAK AIR TANAH

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PACITAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BUPATI PACITAN,

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 8 TAHUN2008 } TENTANG RENCANA BATAS WILAYAH KOTA ARJOSARI KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT

Jatan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitao Kode Pot i. Jawa Timor : Tctp. (0357) Fai. (0357)

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \i TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011

NOMOFT io renurt 2P1l

BUPATI PACITAN. : PERATURAN BUPATI PACITAN ] NOMOR 15 TAHUN 2014 i TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TDfUR. PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 2d TAHUN 2014 : TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN

> BUPATI PACITAN ^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN ' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 45 TAIIUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA

DjENGAN. NOMOR 8 TAHUN 2011 NOMCR.p^/^pK-K^p/KT6/5-^ll NOMOR.^r/tS^/rwu^.Stoil TENTANG

BAB II LANDASAN TEORITIS

;g~/}< ~~QE'(UffU~ ~ ..,-6ukJta,JaIctvJw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG

i PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 51 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DESA WONOSOBO DAN DESA WONOASRI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN PACITAN

MEMUTUSKAN. Pasal II. Ditetapkan di Pacitan ; Pada tanggal :i3 - JR, BUPATI PACITAN. i Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diietapkan.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH ; KABUPATEN PACITAN NOMOR 8 I TAHUN 2010

WALIKOTA BANJARMASIN

PEMERINTAH KABUP ATEN SIDOARJO

Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum No. 336.k Tahun 1996 Tentang : Jaminan Reklamasi

GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH, Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan

STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG JENIS DAN BESARAN DANA BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA I

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

\ PERATURAN BUFATf PACITAN ; NOMOR ^ TAHUN 2009

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

TENTANG DENGAN RAHBIAT TUHAN YANG BIAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

Masalah lingkungan hidup, yakni masalah pencemaran. dan peruaakan lingkungan, kini dirasakan sangat mengganggu

PEMERINTAH KO TA TARAKAN DINAS KESEHATAN

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIMUR. ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2014 i TENTANG

! PERATURAN BUPATI PACITAN : NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI PACITAN.

PERJANJIAN KERJA SAMA I ANTARA. PEMERINTArlf ROVINSI PAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN. PEMERINTAH PROVIrisi SULAWESI TENGGARA PAN

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring. dan Evaluasi Bantuan Sosial yang bersumber dari

* BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR > TAHUN 2012 TENTANG

Jt. JaluaAgungSupiaptoNo. SPociUn Kode Pos laws Timur Telp. 03S Fax


BUPATI PACITAN. : PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 20 TAHUN 2012 i. j IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHHAT TUHAN YANG HAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 86 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAHPROVINSIJAWATENGAH BADANPENANAMANMODALDAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMANMODAL DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR: 420/5232/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

Transkripsi:

BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG JAMNAN KESUNGGUHAN DAN JAMNAN REKLAMAS PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Mengngat a. bahwa guna mendukung kepastan pelaksanaan pengusahaan pertambangan perlu adanya Jamnan Kesungguhan dar perusahaan pertambangan; b. bahwa guna menjamn dlaksanakannya reklamas wlayah pertambangan dalam upaya menjaga kelestaran hngkungan sektar wlayah pertambangan, perlu adanya Jamnan Reklamas dar perusahaan pertambangan; b. bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud dalam huruf a dan huruf b d atas, perlu mengatur tentang Jamnan Kesungguhan dan Jamnan Reklamas dalam suatu Peraturan.. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten d Lngkungan Propns Jawa Tmur; 2. Undang-Undang Nomor Tahun 967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 967 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 283); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 997 tentang Pengelolaan Lngkungan Hdup (Lembaran Negara Tahun 997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang-Undang Nomor 0 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 6. Peraturan Pemerntah Nomor 32 Tahun 969 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor Tahun 967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 969 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 296), sebagamana telah dubah beberapa kal dan terakhr dengan Peraturan Pemerntah

Nomor 75 Tahun 200 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerntah Nomor 32 Tahun 969 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor Tahun 967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 200 Nomor 4, tambahan Lembaran Negara Nomor 454); 7. Peraturan Pemerntah Nomor 27 Tahun 999 tentang Analss Mengena Dampak Lngkungan (Lembaran Negara Tahun 999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838); 8. Peraturan Pemerntah Republk ndonesa Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan Antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Provns, dan Pemerntah Daerah Kabupaten/Kota; 9. Keputusan Menter Pertambangan dan Energ Nomor 2.K/008/MPE/995 tentang Peneegahan dan Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lngkungan pada Kegatan Usaha Pertambangan Umum; 0. Keputusan Menter Energ dan Sumberdaya Mneral Nomor 35.K/20/MEM/996 tentang Pembuktan Kesanggupan dan Kemampuan Pemohon Kuasa Pertambangan, Kontrak BCarya, dan Kontrak Karya Batubara;. Keputusan Menter Energ dan Sumberdaya Mneral Nomor 26.K/25/M.PE/999 tentang Pengawasan Produks Pertambangan; 2. Keputusan Menter Energ dan Sumberdaya Mneral Nomor 453.K/0/MEM/2000 tentang Pedoman Tekns Penyelenggaraan Tugas Pemerntah d Bdang Pertambangan; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organsas Dnas Daerah Kabupaten Pactan. Menetapkan : PERATURAN BUPAT PACTAN TENTANG JAMNAN KESUNGGUHAN DAN JAMNAN REKLAMAS PERTAMBANGAN UMUM.! BAB KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Peraturan n yang dmaksud dengan :. Daerah adalah Kabupaten Pactan 2. Pemerntahan Daerah adalah Pemerntah Kabupaten Pactan 3. Bupat adalah Bupat Pactan 4. Dnas adalah Dnas Pertambangan dan Energ Kabupaten Pactan 5. Jamnan reklamas adalah dana yang dsedakan oleh perusahaan pertambangan sebaga uang jamnan untuk melakukan reklamas d bdang pertambangan umum. 6. Reklamas adalah kegatan yang bertujuan memperbak atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebaga akbat kegatan usaha pertambangan umum, agar dapat berfungs dan berdaya guna sesua peruntukannya. 7. Perusahaan pertambangan adalah orang atau badan yang dber wewenang untuk melaksanakan usaha-usaha pertambangan berdasarkan kuasa pertambangan atau kontrak karya. ; 8. Rencana tahunan pengelolaan Hngkungan adalah rencana kerja pelaksanaan pengelolaan lngkungan yang dsusun oleh perusahaan untuk setap tahun dengan mengacu pada AMDAL dan UKLAJPL yang telah dsetuju sesua peraturan perundangan yang berlaku.

9. Perusahaan penjamn adalah Bank atau perusahaan asurans yang dsetuju oleh Drektur Jenderal untuk memberkan jamnan atas pelaksanaan reklamas. 0. "Accountng reserve" adalah dana pelaksanaan reklamas yang dcadangkan d dalam pembukuan perusahaan pertambangan setap tahun.. Jamnan phak ketga adalah suatu jamnan yang dberkan oleh phak ketga sebaga penjamn dalam bentuk sertfkat penjamn (surety bond) rrevocable letters of credt dan Bank garans. 2. Revegetas adalah penanaman kembal pohon-pohon d lokas pertambangan guna mencptakan konds awal lngkungan sebelum proses penambangan dlakukan. 3. Jamnan kesungguhan adalah dana yang dsedakan oleh pemegang KP sebaga jamnan terlaksananya kegatan pertambangan umum sesua dengan zn yang dmlk. t \ BAB JAMNAN REKLAMAS \ Bagan Pertama ; Besar Jamnan Reklamas Pasal 2 () Jumlah jamnan reklamas dtetapkan berdasarkan baya reklamas sesua dengan Rencana Tahunan Pengelolaan Lngkungan untuk jangka waktu 5 tahun. (2) Bag perusahaan pertambangan yang umur tambangnya kurang dar 5 tahun, jumlah jamnan reklamas dtetapkan sesua dengan rencana reklamas jangka waktu umur tambangnya. Pasal 3 F () Baya rencana reklamas harus dperhtungkan berdasarkan dengan anggapan bahwa reklamas tersebut akan dlaksanakan oleh phak ketga. (2) Komponen baya reklamas terdr dar; a. Baya langsung, melput: ) Baya pembongkaran fasltas tambang (bangunan, jalan, emplasement). Kecual dtentukan lan. 2) Baya penetapan kegunaan lahan yang terdr dar : a) Sewa alat-alat berat dan mekans b) Pengsan kembal lahan bekas tambang c) Pengaturan permukaan lahan d) Penebaran tanah pucuk e) Pengendalan eros dan pengelolaan ar. 3) Baya revegetas dapat melput:, a) Analss kualtas tanah b) Pemupukan c) Pengadaan bbt d) Penanaman e) Pemelharaan tanaman 4) Baya peneegahan dan penanggulangan ar asam tambang 5) Baya untuk pekejaan spl sesua peruntukan lahan pasca tambang b. Baya tdak langsung, melput: ) Baya moblsas dan demoblsas alat-alat berat 2) Baya perencanaan reklamas 3) Baya admnstras dan keuntungan kontraktor pelaksana reklamas (3) Baya-baya tersebut d atas sudah harus dperhtungkan pajak-pajak yang berlaku

Pasal 4 () Perhtungan baya Jrencana reklamas dapat dbuat dalam nla mata uang rupah atau dollar Amerka. ' (2) Bentuk Jamnan reklamas dapat berupa deposto berjangka, dan atau "Accountng reserve'* dan atau jamnan phak ketga dengan ketentuan sebaga berkut: a. Deposto Berjangka dtempatkan pada Bank Pemerntah atas nama Bupat qq. Perusahaan pertambangan yang bersangkutan. b. rrecovable letters of credt (LC) atau Bank Garans atau sertfkat penjamnan. ). Dterbtkan d Bank Pemerntah atau Lembaga Penjamn mlk pemerntah atau Bank Devsa. 2). Untuk jangka waktu lma tahun dengan rncan tahunan. (3) Bentuk jamnan sebagamana dmaksud pada ayat () yang dusulkan oleh perusahaan pertambangan harus mendapatkan persetujuan dar Bupat. Pasal 5 Perusahaan pertambangan dapat menempatkan jamnan reklamas dalam bentuk accountng reserve, apabla perus^aan pertambangan tersebut memenuh salah satu persyaratan sebaga berkut: j a. Perusahaan publk yang terdaftar dbursa efek d ndonesa maupun d luar ndonesa; atau b. Anak perusahaan dar sebuah perusahaan publk bak yang terdaftar d ndonesa atau yang terdaftar dbursa efek d luar ndonesa; atau b. Perusahaan mempunya jumlah modal sendr yang tdak kurang dar Rp. 250.000.000.000. sepert dnyatakan dalam laporan keuangan yang telah daudt. ; Pasal 6 Perusahaan pertambangan yang menempatkan jamnan reklamas dalam bentuk Accountng reserve, wajb menyampakan laporan keuangan tahunan yang telah daudt oleh akuntan publk dan bag perusahaan sebagamana dmaksud dalam pasal 5 huruf b harus menyampakan pemyataan jamnan pelaksanaan reklamas dar perusahaan nduknya. ; Bagan Kedua t Penempatan Jamnan Reklamas [? E Pasal 7 () Jamnan reklamas harus dtempatkan sebelum melakukan kegatan penambangan atau operas eksplotas/produks. (2) Perusahaan pertambangan harus mengajukan kepada Bupat bentuk jamnan reklamas yang akan dtempatkan.! Pasal 8 () Surat perntah pelaksanaan jamnan reklamas dterbtkan oleh Bupat atau pejabat yang dtmjuk. (2) Perusahaan pertambangan dapat mengajukan perubahan bentuk jamnan reklamas dalam jumlah yang sama kepada Bupat. (3) Bupat dapat menetapkan perubahan bentuk jamnan reklamas apabla perusahaan pertambangan tdak dapat memenuh persyaratan yang dtetapkan.

; Bagan Ketga Pencaran Atau Pelepasan Jamnan Reklamas Pasal 9 () Perusahaan pertambangan dapat mengajukan pencaran atau pelepasan jamnan reklamas kepada Bupat sesua dengan tahapan pelaksanan reklamas. (2) Tahapan pencaran!atau pelepasan jamnan reklamas dsesuakan dengan ketentuan sebaga berkut: \ a. 60% setelah selesa pengsan kembal bekas tambang, penataan kembal lahan bekas tambang, penataan lahan bag pertambangan yang kegatannya tdak dlakukan pengsan kembal atau bag kegatan pertambangan yang kegatannya tdak dapat dlakukan sesua dengan peruntukannya sebagamana dsepakat dalam rencana pengelolaan lngkungan. b. 20% setelah selesa melakukan revegetas kecual dtentukan lan atau pekerjaan spl/kegatan reklamas lannya sebagamana dsepakat dalam rencana tahunan pengelolaan lngkungan c. 20% setelah keseluruhan kegatan reklamas dnyatakan selesa oleh Bupat. j (3) Permohonan pencaran atau pelepasan jamnan reklamas dajukan kepada Bupat dengan dserta laporan pelaksanaan rencana tahunan pengelolaan lngkungan. (4) Keputusan pencaran atau pelepasan jamnan reklamas dberkan oleh Bupat palng lambat 45 (empat puluh lma) har sejak permohonan tersebut dterma. Apabla dalam jangka waktu tersebut Bupat belum member keputusan, maka permohonan tersebut danggap telah dsetuju. Pasal 0 () Sebaga bahan pertmbangan Bupat dalam memberkan keputusan terhadap penlaan pelaksanaan reklamas apabla dperlukan pennjauan lapangan maka pennjauan tersebut harus sudah dlakukan 5 (lma belas) har setelah dterma permohonan pencaran pelepasan jamnan reklamas yang dsampakan oleh perusahaan. (2) Dalam hal tdak ada kesesuaan atas hasl penlaan sebagamana dmaksud ayat () perusahaan pertambangan dapat mengajukan keberatan kepada Bupat selambatlambatnya (satu) mnggu setelah hasl penlaan tersebut dsampakan kepada perusahaan pertambangan. (3) Hasl pennjauan : lapangan harus dbuatkan dalam berta acara yang memuat hasl laporan yang dsampakan oleh realsas d lapangan. Pasal () Jamnan reklamas dalam bentuk deposto berjangka berkut bunga deposto. (2) Bunga dar jamnan reklamas dalam bentuk deposto bejangka sebagamana dmaksud pada ayat () menjad mlk perusahan pertambangan bersangkutan. Bagan Keempat Pelaksanaan Reklamas Pasal 2 Penempatan jamnan reklamas tdak menghlangkan kewajban perusahaan pertambangan untuk melaksanakan reklamas. f!

Pasal 3 () Kekurangan baya untuk menyelesakan reklamas dar jamnan yang telah dtetapkan menjad tanggungjawab perusahaan pertambangan. (2) Kelebhan baya untuk menyelesakan reklamas dan jamnan yang dtetapkan akan dkembalkan kepada perusahaan pertambangan palng lambat 45 (empat puluh lma) har sejak dselesakannya reklamas. Pasal 4 Apabla perusahaan pertambangan telah mendapatkan penghargaan maka kepada perusahaan pertambangan tersebut dberkan 50% kernganan dar besamya jumlah jamnan reklamas yang telah dtetapkan untuk satu tahun berkutnya. Pasal 5 () Bupat memberkan perngatan secara tertuls kepada perusahaan pertambangan apabla tdak menunjukkan kesungguhan, gagal atau lala dalam melaksanakan reklamas sesua dengan rencana tahunan pengelolaan lngkungan. (2) Apabla dalam jangka waktu 60 (enam puluh) har setelah menerma surat perngatan pada ayat () perusahaan pertambangan tdak melaksanakan reklamas Bupat melakukan tndakan sebaga berkut: a. menunjuk phak ketga untuk menyelesakan reklamas dengan menggunakan sebagan atau seluruh jamnan reklamas yang dtempatkan. b. menghentkan atau menutup sementara sebagan atau seluruh kegatan usaha pertambangannya. (3) Perusahaan pertambangan yang kegatan usaha pertambangannya dhentkan karena lala atau gagal melaksanakan kewajban reklamas maka perusahaan pertambangan dan pemegang saham mayortas tdak dberkan lag kesempatan untuk berusaha d bdang pertambangan urnun. \ BAB JAMNAN KESUNGGUHAN t t Pasal 6 () Untuk membuktkan kesanggupan dan kemampuan Pemohon Kuasa Pertambangan Penyeldkan Umum dan Kuasa Pertambangan Eksploras, Pemohon Kontrak Karya yang bersangkutan wajb menyetor uang jamnan kesungguhan dalam rekenng Bupat. (2) Uang jamnan kesungguhan sebagamana dmaksud dalam ayat () dtempatkan dalam deposto bejangka pada Bank Pemerntah atas nama Bupat qualta qua (q.q) pemohon yang bersangkutan. ; (3) Surat perntah penyetoran uang jamnan kesungguhan sebagamana dmaksud dalam ayat () wajb dkeluarkan oleh Kepala Dnas. (4) Tanda bukt penyetoran uang jamnan kesungguhan sebagamana dmaksud dalam ayat () wajb dlamprkan pada permohonan Pemohon Kuasa Pertambangan Penyeldkan Umum dan Kuasa Pertambangan Eksploras, Pemohon Kontrak Karya. (5) Dalam hal bukt penyetoran uang jamnan kesungguhan tdak dlamprkan, permohonan Kuasa Pertambangan Penyeldkan Umum dan Kuasa Pertambangan Eksploras, Pemohon Kontrak Karya dltolak.! Pasal 7 () Uang jamnan kesungguhan sebagamana dmaksud dalam pasal 6 dhtung berdasarkan luas wlayah permohonan dkalkan Rp. 25.000,- (dua puluh lma rbu rupah) per hektar.

r \ (2) Dalam hal luas wlayah yang dmohon melebh ketentuan yang berlaku, uang jamnan kesungguhan terhadap kelebhan luas wlayah tersebut dtetapkan Rp. 50.000,- (lma puluh rbu rupah) per hektar. \ Pasal 8 () Uang jamnan kesungguhan sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dkembalkan sepenuhnya kepada pemohon sesua jumlah nomnal yang telah dsetorkan beserta bunganya. (2) Pengembalan uang jamnan kesungguhan sebagamana dmaksud dalam ayat () dlakukan secara bertahap dan dkatkan dengan pelaksanaan tahapan. (3) Tahapan pencaran atau pelepasan jamnan kesungguhan dsesuakan dengan ketentuan sebaga berkut: a. 40% setelah menyampakan laporan kegatan dan nyata-nyata melakukan kegatan sesua tahapan yang dmnta. b. 60% setel^ semua tahapan kegatan dnyatakan selesa oleh Bupat. Pasal 9 e () Dalam hal pemegang Kuasa Pertambangan Penyeldkan Umum atau Kuasa Pertambangan Eksploras tdak pemah menyampakan laporan kegatan dan nyata-nyata tdak melakukan kegatan sejak dberkan Kuasa pertambangan dmaksud, maka pada masa berakhmya atau dbatalkannya Kuasa Pertambangan Penyeldkan Umum atau Kuasa Pertambangan Eksploras uang jamnan kesungguhan atau ssanya beserta bunganya menjad mlk Daerah. (2) Pengecualan ketentuan sebagamana dmaksud dalam ayat () dberlakukan dalam hal keadaan memaksa (force majeure). \ BAB V : KETENTUAN PENUTUP j Pasal 20 Peraturan Bupat n mula berlaku sejak tanggal dtetapkan. Agar setap orang dapat mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. ( f s Dtetapkan d Pactan PadatanggaUy - Of -2008 BUPAT PACTAN * H. SUJONO T!

BAB V KETENTUAN PENUTUP j Pasal 20 Peraturan Bupat n mula berlaku sejak tanggal dtetapkan. Agar setap orang dapat mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. \ Dtetapkan d Pactan j Pada tanggal 24-7 - 2008 \ BUPAT PACTAN Cap. ttd.su JONO f Dundangkan d Pactan Pada Tanggal 24 Jul! 2008 f SEKRETARS DAERAH r. M U L Y O N O. MM. Pembna Utama Muda NP. 080 062 50 BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 2008 NOMOR 2