Penyelesaian Persamaan Linear Dalam Bentuk Kongruen

dokumen-dokumen yang mirip
Manusia itu seperti pensil Pensil setiap hari diraut sehingga yang tersisa tinggal catatan yang dituliskannya. Manusia setiap hari diraut oleh rautan

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

Teori Bilangan (Number Theory)

Teori Algoritma. Algoritma Perulangan

Kompleksitas Algoritma Euclidean dan Stein(FPB Biner)

Induksi Matematika. Nur Hasanah, M.Cs

Pengantar Teori Bilangan

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

BAB 2 LANDASAN TEORI

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

TEORI BILANGAN Setelah mempelajari modul ini diharapakan kamu bisa :

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

Konstruksi Dasar Algoritma

Aplikasi Teori Bilangan Dalam Algoritma Enkripsi-Dekripsi Gambar Digital

MODUL PERSIAPAN OLIMPIADE. Oleh: MUSTHOFA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

Program Studi Teknik Informatika Nama : Sekolah Teknik Elektro dan Informatika NIM :

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

Pembuktian Sifat Barisan Keterbagian Kuat pada Barisan Fibonacci

Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Jurnal Evolusi Volume 5 No evolusi.bsi.ac.id

Integer (Bilangan Bulat)

a. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar

BAB II NOTASI ALGORITMA

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Algoritma Pemrograman

Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir

Dasar-dasar Algoritma Dan Representasi Algoritma. Pengampu : Muhammad Zidny Naf an, M.Kom

Penentuan Kestabilan Sistem Hibrid melalui Trayektorinya pada Bidang. Oleh:

n suku Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

BAB III PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

Struktur Kontrol. (Repetition) 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan

2.4. Struktur Branching

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial

SOAL PASCAL A. 1. Lengkapi Source Code Dibawah ini : {* Program Menghitung dengan Operator Matematika*}

Setelah mengikuti materi Bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 2. Mendefinisikan factor persekutuan, kelipatan persekutuan, FPB, dan KPK.

Decission : if & if else

Fungsi Rekursif PEMROGRAMAN DASAR. Dr. Eng. Herman Tolle, ST., MT. Sistem Informasi PTIIK UB Semester Ganjil 2014/2015

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

Prosedur dan Fungsi ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IS ] Dosen: Yudha Saintika, S.T., M.T.I

Algoritma Pemrograman

Studi dan Implementasi Algoritma Inverse Generator Cipher

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

Algoritma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.

Pert 3: Algoritma Pemrograman 1 (Alpro1) 4 sks. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Bentuk umum : SPL. Mempunyai penyelesaian disebut KONSISTEN. Tidak mempunyai penyelesaian disebut TIDAK KONSISTEN TUNGGAL BANYAK

Algoritma Euclidean dan Struktur Data Pohon dalam Bahasa Pemrograman LISP

Syarat Perlu Dan Cukup Subaljabar Merupakan Ideal di Dalam Aljabar BCI

Modifikasi Algoritma RSA dengan Chinese Reamainder Theorem dan Hensel Lifting

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Algoritma Pemrograman

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

MUHAMMAD BURHANUDDIN. Teknik Industri Universitas Borobudur (NIM # )

Percobaan Perancangan Fungsi Pembangkit Bilangan Acak Semu serta Analisisnya

PENYELEKSIAN KONDISI dengan IF

Pembagi Persekutuan Terbesar dan Teorema Bezout

Tugas Algoritma Kelompok XI NILAM CAHYA, MUH. JASIM, IMADUDDIN. Soal

Pertemuan 4 Pengantar Teori Bilangan

Induksi Matematik. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

Penggunaan Graf dalam Pemodelan Matematis Permainan Delapan Jari

Algoritma dan Struktur Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Pengantar Teori Bilangan

AlgoritmaBrute Force. Desain dan Analisis Algoritma (CS3024)

{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}

Daerah Ideal Utama Adalah Almost Euclidean

BAB I INDUKSI MATEMATIKA


BAB II LANDASAN TEORI

PEMILIHAN. Runtunan. Dian Palupi Rini, M.Kom

1 TEORI KETERBAGIAN. Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Pertemuan 11: OPERASI FILE dalam C

Induksi Matematik Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

FAKTOR DAN KELIPATAN KELAS MARS SD TETUM BUNAYA

PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial Indramayanti Syam 1,*, Nur Erawaty 2, Muhammad Zakir 3

TEORI BILANGAN DALAM PERSAMAAN DIOPHANTINE

BAB II DASAR TEORI. membahas tentang penerapan skema tanda tangan Schnorr pada pembuatan tanda

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

PUTERA BATAM LOGIKA INFORMATIKA DAN ALGORITMA DAFTAR ISI. BAB IV : PEMILIHAN A. Pengertian

04/03/2013. Absensi : 10% UTS : 30% UAS : 40% Tugas & Kuis : 20% By: Vilia Eka Meyana, M.Kom Institute Bisnis dan Informatika Indonesia

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

Pengampu : Agus Priyanto, M.KOM

Transkripsi:

Penyelesaian Persamaan Linear Dalam Bentuk Kongruen Yayat Priyatna Jurusan Matematika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Smd Km 11 E mail : yatpriyatna@yahoo.com Tlp / Fax : 022 4218676 HP :08122334508 Abstrak Pesamaan linear dalam bentuk kongruen ax = b (mod m) dapat diselesaikan jika persamaan tadi mempunyai bentuk a s + m t = u, dengan u pembagi b. Selanjutnya dengan mencari Faktor Persekutuan terbesar (FPB) dari a dan m dengan menggunakan pembagian bilangan bulat bersisa, Nilai x dapat ditentukan yang bersesuaian dengan a s + m t = u. Bentuk a s + m t = u serupa dengan bentuk ax +by = c selanjutnya persamaan a x + b y = c dapat diselesaikan dengan bantuan kelipatan persekutuan terbesar (KPK) dan perhitungan pembagian bilangan bulat bersisa. Kata kunci : Kongruen, factor persekutuan terbesar PENDAHULUAN Persamaan Linear dalam Bentuk Kongruen ax = b (mod m) mempunyai arti bahwa ax dibagi m bersisa b atau m pembagi (ax b). Biasa ditulis : m (ax b). Persamaan ini dapat diselesaikan jika dan hanya jika d = (a,m) adalah pembagi dari b. Selanjutnya nilai ini disebut Greatest Common divisor (gcd) atau Faktor Persekutuan terbesar (FPB). Greatest Common Divisor (gcd) atau Nilai Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua buah bilangan bulat dapat dicari dengan menggunakan algoritma Euclidean. Nilai ini dicari dengan mencari sisa sisa dari perkalian bilangan yang kecil sampai diperoleh sisanya sama dengan nol. Algoritma Euclidean ini juga bisa disajikan dalam bentuk sajian bentuk algoritma program komputer. Model Bentuk ax = b (mod m) dengan a,b dan m bilangan bulat dengan m >0 bisa diselesaikan. Jika gcd (a,m) adalah merupakan Faktor Persekutuan terbesar (FPB) dari a dan m. Bentuk lain dari gcd (a,m) adalah bentuk ak + mn = t. Nilai a dan m di formulasikan sebagai berikut : a= b. k1 + s1 b = s1. k2 + s2 Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2006 dengan tema Trend Penelitian dan Pembelajaran Matematika di Era ICT yang diselenggarakan pada tanggal 24 Nopember 2006

Yayat Priyatna s1 = s2.k3 + s3 sn 2 = sn 1. kn + sn Sampai diperoleh nilai sn = 0 Kemudian cari nilai sn 1 sampai dengan s1 dari bawah keatas sehingga berbentuk : ak + mn = t. Bentuk lain dari algoritma Euclidean adalah ditulis dalam bentuk gcd(a,m). Nilai ini dicari dengan mengurangkan bilangan yang besar dikurangi dengan bilangan yang kecil, dan simpan hasilnya pada bilangan yang besar dan seterusnya sampai didapatkan nilai a = m, yaitu sebagai nilai dari gcd (a,m). Dalam sajian program komputer algoritmanya adalah sebagai berikut : MULAI A M CETAK A A>M SELESAI M=M - A A= A- M Input a,m Do while a m If a > m then a = a m Else m = m a Endwhile Cetak a End 230 SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2006

M 3 : Penyelesaian Persamaan Linear. Analisis Bentuk ax = b (mod m) dengan a,b dan m adalah bilangan bulat diselesaikan sebagai berikut : 1. Cari nilai gcd(a,m ). Misalkan nilai gcd(a,m) = d. 2. Periksa apakah d b? Jika ya maka ada jawab. Sebagai Ilustrasi diberikan contoh berikut : 7x = 5 (mod 256) Penyelesaian : gcd(256,7) = gcd(249,7) = gcd(242,7) = gcd(235,7) = gcd(228,7) = gcd(221,7) = gcd(214,7) = gcd(207,7) = gcd(200,7) = gcd(193,7)= gcd(186,7)= gcd (179,7) = gcd (170,7) = gcd( 163,7) = gcd( 156,7) = gcd( 149,7) = gcd( 142,7) = gcd( 135,7) = gcd( 128,7) = gcd( 121,7) = gcd( 114,7) = gcd( 107,7) = gcd( 100,7) = dan seterusnya gcd( 256,7) = 1. Dengan program flowchart untuk program komputer algoritmanya sebagai berikut : Input a,m Do while a m If a > m then a = a m Else m= m a Endwhile Cetak a End a m a m a > m output 7 256 7 256 ya 7 > 256 tidak 249 7 249 ya 7 > 249 tidak Matematika 231

Yayat Priyatna 242 7 242 ya 7 > 242 tidak 235 7 235 ya 7 > 235 tidak 7 228 7 228 ya 7 > 228 tidak 221 7 221 ya 7> 221 tidak 7 214 7 214 ya 7 > 214 tidak 7 207 7 207 ya 7> 207 tidak 7 200 7 200 ya 7 > 200 tidak 7 193 7 193 ya 7 > 193 tidak 7 186 7 186 ya 7 > 186 tidak 7 179 7 179 ya 7 > 179 tidak dan seterusnya sampai didapat nilainya sama dengan 1. (256,7) = 1= d = 256 k + 7 n dan 1 5, sehingga ada solusi. Dengan cara mencari sisa dari perkalian bilangan yang kecil dengan suatu konstanta dicari sebagai berikut : ( 256,7) = 256 = 7. 36 + 4 1 = 4 3.1 7 = 4.1 + 3 = 4 ( 7 4.1).1 4 = 3.1 + 1 = 4 7.1 + 4.1 3 = 1.3 + 0 = 4.2 7.1 = ( 256 7.36).2 7.1 = 256.2 7.73 diperoleh nilai k = 2, dan nilai n = 73 Sehingga 5 = 256 (10) + 7 ( 365) Sehingga diperoleh Nilai x = 365 sebagai solusi jawabannya. Hal yang cukup menarik disini yaitu kita dapat menyelesaikan suatu persamaan linear dengan dua buah variabel, dengan menggunakan bantuan perhitungan faktor persekutuan terbesar seperti cara diatas. 232 SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2006

M 3 : Penyelesaian Persamaan Linear. Perhatikan sebuah persamaan linear ax + by = c.persamaan linear ini dapat diselesaikan jika diketahui a,b dan c baik adalah suatu bilangan bulat ataupun bilangan real. Nilai x dan nilai y yang akan dicari akan didapatkan suatu harga yang unik. Sebagai ilustrasi misalkan diketahui suatu persamaan linear 7x + 5y = 69. Persamaan ini dapat diselesaikan sebagai berikut: 1. Hitung KPK dari 7 dan 5 atau KPK (a,b) = KPK (7,5) = 1 2. Hitung sisa pembagian sebagai berikut: 7 = 5. 1 + 2 5 = 2. 2 + 1 2 = 1. 2 + 0 1 = 5 2. 2 = 5 2. (7 5. 1) = 5 2. 7 + 2. 5 = 3. 5 2. 7 Jadi 69 = 3 (69) + 7 ( 2. 69) Maka nilai x = 138 dan nilai y = 207 Simpulan a. Bentuk ax = b (mod m ) dengan a,b dan m bilangan bulat dapat diselesaikan jika dan hanya jika (a,m) = d, dan d b b. Pencarian (a,m) = d bisa diselesaiakan dengan bantuan gcd atau FPB c. Dalam bentuk lain pencarian gcd adalah dengan algoritma Euclidean disajikan dalam bentuk program flowchart loop perulangan Do While. Matematika 233

Yayat Priyatna d. Bentuk sebuah persamaan linear ax + by = c dapat diselesaikan dengan nilai x dan y adalah unik. DAFTAR PUSTAKA [1] Frank Ayres,JR. (19655). Modern Algebra : SCHAUM OUTLINE SERIES [2] Lovasz, L. (2003). Discrete Mathematics. Springer : USA [3] Richard J. (1993). Discrete Mathematics fort edition. : PHI. [4] Rinaldi Munir. (2001). Matematika Diskrit. Bandung : Informatika Bandung. 234 SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2006