BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

Nofianty ABSTRAK

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2 Masa Bimbingan. 5 Kuesioner. 6 Pengolahan Data.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

IV. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

BAB III METODE PENELITIAN

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

III. METODOLOGI KAJIAN

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 Jawa Tengah. Pemilihan objek penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi dan mendistribusikan produk teh kemasan dalam bentuk botol yaitu frestea, yang memiliki banyak pesaing. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2012 dan berakhir pada tanggal 1 Desember 2012. 3.2. Metode Penelitian Suatu penelitian dianggap baik apabila didasari oleh suatu metode penelitian yang tepat. Sugiyono mengemukakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif model deterministik. Model are a limited representation of reality, 1 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. hal 2.

and for this reason the result from analyzing a model are not necessarily the solution for the original management situation. 2 Menurut Eppen et.al: Deterministic models are those models in wich all of the relevant data are assumed to be known with certainty. That is, deterministic models presume that when the model is analyzed all the needed information for decision making will be available. 3 Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. 4 Pendekatan analisis SWOT ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci strategi pemasaran produk Frestea yang diterapkan PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) untuk menghadapi persaingan produk teh kemasan dalam bentuk botol kemudian dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan analisis SWOT agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. 3.3. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan fakta asli yang dikumpulkan oleh peneliti yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap partisipan yaitu Manajer Pemasaran produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara mendalam (indepth interview) yang dilakukan terhadap informan kunci (key informan) 2 G.D. Eppen. et.al. 1998. Introductory Management Science : Decision Modeling With Spreadsheets. Upper Saddle River, N.J: Prentice-Hall. hal 23. 3 Ibid. hal 19. 4 Freddy Rangkuti. Op.cit. hal 18. 1

berdasarkan pedoman wawancara yang sudah disiapkan. Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti 5, misalnya peneliti harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara mendalam (in-depth interview) yang dilakukan terhadap informan kunci (key informan) berdasarkan pedoman wawancara yang sudah disiapkan. b. Kuesioner Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden yang berkaitan dengan tujuan penelitian. c. Dokumentasi Selain wawancara, peneliti akan berusaha memperoleh dokumen perusahaan seperti gambaran umum lokasi penelitian, catatan dan sumber lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. d. Triangulasi Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. 6 Dalam penelitian ini, Manajer Pemasaran produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia, Bapak Bambang Rachmadi merupakan partisipan, sedangkan bagian-bagian lainnya seperti bagian produksi, bagian promosi, bagian distribusi produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan informan dalam triangulasi. 5 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. hal 193. 6 Ibid. hal 372. 2

3.4. Teknik Analisis Data Data yang sudah diperoleh harus dianalisis guna memperoleh gambaran yang secermat mungkin tentang strategi-strategi yang diamati. Penulis akan menganalisis strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) dalam memasarkan Frestea dengan menggunakan analisis SWOT, yang berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman produk Frestea dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java). Teknik penerapan analisa SWOT dalam penelitian ini dilakukan pada keseluruhan analisis internal dan eksternal. Faktor internal yang merupakan kunci perusahaan dalam hal keunggulan (Strength) dan kelemahannya (Weakness), sedangkan faktor-faktor eksternal di luar perusahaan yang akan dianalisa adalah peluang (Opportunity) dan ancamannya (Threat). Dalam melakukan analisa ada beberapa hal yang akan dinilai yaitu bobot, rating dan nilai: a) Bobot adalah faktor persentasi seberapa pentingnya indikator di dalam perusahaan yang sejenis pada umumnya. b) Rating adalah penilaian yang diberikan untuk kondisi atau keadaan yang sudah berjalan selama ini di dalam perusahaan. c) Nilai adalah perkalian antara bobot dan rating yang akan menjadi ukuran untuk menentukan posisi perusahaan secara umum. Setelah faktor-faktor strategis internal dan eksternal perusahaan diidentifikasi, tahap berikutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut ke dalam tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan tabel EFAS (External Factor Analysis Summary). Langkah-langkahnya adalah : 3

a. Menentukan faktor-faktor peluang dan ancaman perusahaan. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah membandingkan dua alternatif dari faktor yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan suatu kriteria dan memilih salah satu di antaranya. Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika alternatif A lebih dipilih dibanding alternatif B dan bobotnya adalah 3, maka alternatif A berbobot 3, sedangkan alternatif B berbobot 1/3. Jika alternatif B lebih dipilih dibanding alternatif A dan diberi bobot sebesar 2, maka alternatif B berbobot 2, sedangkan alternatif A berbobot ½. Demikian pula halnya dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah diperoleh masing-masing bobot, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan bobot-bobot tersebut berdasarkan kolomnya. Kemudian nilai pada masing-masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada masingmasing baris. c. Mengitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (peluang utama), 3 (peluang kecil), 2 (ancaman kecil), dan 1 (ancaman utama), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. d. Mengkalikan bobot dengan rating untuk memperoleh faktor pembobotan. e. Menjumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini 4

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktorfaktor strategisnya. Selanjutnya, penulis akan menganalisis hasil IFAS dan EFAS dengan menggunakan Matriks Internal External (IE) sehingga dapat memposisikan strategi pemasaran produk Frestea dalam tampilan sembilan sel yang diilustrasikan pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Matriks Internal External (IE) Sumber : Rangkuti, 2000: 42 Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki dampak statistik yang berbeda. Matriks tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu : 1. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8). 2. Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. 5

3. Retrenchment Strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. 7 Langkah selanjutnya adalah menelaah melalui diagram analisis SWOT dengan membuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara subtotal strength dan total weakness, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara subtotal opportunities dan weakness. Gambar 3.2 Diagram Analisis SWOT Sumber : Rangkuti, 2000: 19 Diagram analisis SWOT pada gambar 3.2 menghasilkan empat kuadran yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Kuadran 1 : Kuadran ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan 7 Freddy Rangkuti. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 42. 6

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia juga menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih besar. Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dari luar dan kelemahan internal. 8 Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil IFAS dan EFAS dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis yang dapat dilihat pada gambar 3.3. Gambar 3.3 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti, 2000: 31 8 Ibid. hal 20. 7

Berdasarkan Gambar 3.3., maka dapat dilakukan kombinasi antara faktor internal dan eksternal untuk saling melengkapi dan memperkecil kelemahan satu sama lain. Berikut ini adalah kombinasi strategi untuk analisis SWOT : a. Strategi SO Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan factor eksternal (Opportunity), strategi ini dibuat berdasarkan pemikiran para eksekutif perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan faktor eksternal (Threat), strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi segala ancaman dari luar. c. Strategi WO Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Weakness) dan factor eksternal (Opportunity), strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. d. Strategi WT Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Weakness) dan faktor eksternal (Threat), strategi ini didasarkan pada aktivitas yang sifatnya defensive dan berusaha menghindari kemungkinan adanya ancaman dari luar untuk mengurangi kelemahan perusahaan. 8