III. METODE PENELITIAN
|
|
- Widya Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Februari sampai dengan 21 Maret 2016 di wilayah Kecamatan Arjasa, Kecamatan Mangaran dan Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif. Metode kualitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat yang digunakan untuk meneliti pada kondisi suatu obyek alamiah, bukan suatu eksperimen dimana peneliti adalah instrumen kunci. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu data yang akan dikumpulkan mula-mula disusun, ditabulasi, dijelaskan dan kemudian dianalisa (Sugiyono, 2009). Metode kuantitatif merupakan penelitian yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Setiap fenomena sosial dijabarkan ke dalam beberapa indikator, setiap variabel yang ditentukan diukur dengan memberikan simbol-simbol angka. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi adalah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu (Sumanto, 1995). Metode dasar yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode penelitian survei yaitu pengumpulan data dari jumlah individu dalam jangka waktu yang bersamaan melalui alat pengukur berupa daftar pernyataan yang berupa kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1995). 14
2 15 C. Teknik Penentuan Sampel 1. Metode Penentuan Lokasi Populasi dalam penelitian ini adalah peternak sapi potong di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling atau sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut letaknya dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga mempermudah dalam pelaksanaan penelitian, keadaan lokasinya dapat dijadikan tempat penelitian dengan populasi ternak sapi potong cukup tinggi yaitu ekor (Dinas Peternakan, 2016) seperti yang tercantum pada Tabel 1. Potensi usaha peternakan sapi potong ini juga didukung dengan luas lahan pertanian basah ,6367 ha dan luas lahan pertanian kering ,3259 ha (Badan Pusat Statistik, 2013). Hal ini menunjukkan potensi limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong di daerah tersebut cukup tinggi. Tabel 1. Jumlah populasi ternak dan peternak sapi potong di Kabupaten Situbondo tahun 2016 Kategori No Kecamatan Populasi Ternak (ekor) Jumlah Peternak (orang) Populasi Tertinggi (>10.000) Ternak Populasi Ternak Sedang ( ) 1 Arjasa Banyuputih Jangkar Asembagus Kendit Panji Kapongan Bungatan Mangaran Sumbermalang Mlandingan Banyuglugur Jatibanteng Panarukan Situbondo Populasi Ternak 16 Suboh Terendah (<5.000) 17 Besuki Jumlah Sumber : Dinas Peternakan (2016).
3 16 2. Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel peternak secara sengaja (purposive sampling) yaitu dengan memilih peternak di beberapa desa dari kecamatan terpilih yang memiliki ternak sapi potong minimal 1 ekor, pengalaman beternak minimal 2 tahun, umur peternak maksimal 64 tahun dan umur sapi lebih dari 6 bulan (lepas sapih). Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 100 peternak sapi potong sesuai dengan pendapat Frankel dan Wallen (1993), yang menyatakan bahwa jumlah sampel penelitian deskriptif sebanyak 100. Responden ini diambil dari peternak di beberapa desa pada Kecamatan Arjasa, Kecamatan Mangaran, dan Kecamatan Besuki berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut memiliki populasi ternak tertinggi, sedang, dan terendah. Rumus pengambilan sampel menurut Mardikanto (2001) : Keterangan : Ni : jumlah sampel peternak pada kecamatan ke-i Nk : jumlah populasi peternak dari setiap kecamatan yang terpilih N : jumlah populasi peternak dari seluruh kecamatan yang terpilih 100 : jumlah responden yang dikehendaki Tabel 2. Jumlah responden peternak sapi potong di Kabupaten Situbondo tahun 2016 Kategori Jumlah Responden Populasi Kecamatan Peternak Desa Nk/N x 100 Ternak (Nk) Tinggi Sedang Rendah Arjasa Mangaran Besuki Bayeman Curah Tatal Jati Sari Mangaran Trebungan Tanjung Kamal Blimbing Sumber Rejo Pesisir Jumlah (N) Sumber : Dinas Peternakan (2016)
4 17 Sampel yang diambil dari penelitian selain dari peternak juga diambil dari unsur instansi pemerintah dan swasta terkait sebagai penentu kebijakan dibidang peternakan, dimana memiliki peran yang sangat penting dalam berlangsungnya usaha peternakan. Sampel yang diambil sebanyak 10 responden dengan metode pengambilan sampel dari instansi pemerintah dan swasta (blantik) secara kebetulan (convenience sampling) yaitu cara pengambilan sampel dengan maksud atau tujuan tertentu. Peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu yang diambil sebagai sampel memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya (Sunyoto, 2009). D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan melakukan wawancara kepada peternak menggunakan kuesioner. Metode pengumpulan data penelitian ini antara lain : 1. Data primer Data primer diperoleh dari hasil pendataan di lapangan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan para peternak menggunakan daftar kuesioner atau pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. 2. Data sekunder Data sekunder meliputi kondisi geografis, luas lahan, tipe lahan, penggunaan lahan, luas panen, jenis dan jumlah produksi hasil pertanian, jenis dan populasi ternak sapi potong. Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo, Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo, Kecamatan Arjasa, Kecamatan Mangaran, Kecamatan Situbondo dan berbagai sumber kepustakaan yang relevan. E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Mangguli (2014), pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
5 18 1. Metode observasi Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Peneliti mengamati secara langsung situasi dan kondisi. 2. Metode wawancara Metode wawancara merupakan suatu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan melalui tatap muka antara peneliti dan responden yang dianggap mampu memberikan informasi dalam penelitian ini. Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu wawancara berpatokan, dimana peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada responden dengan menggunakan bantuan daftar pertanyaan berstruktur (kuesioner) dengan tujuan pertanyaan wawancara lebih terarah dan jelas. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan sebagai alat atau pelengkap untuk membantu dalam penyusunan data-data yang berhubungan dengan kepentingan penelitian. 4. Pencatatan Pencatatan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencatat hal-hal yang diperlukan dalam penelitian. Data ini berasal dari data primer pada responden peternak dan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. 5. Studi pustaka Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang berasal dari buku-buku, prosiding, jurnal ilmiah, internet dan lain-lain yang terkait dengan penelitian ini. F. Teknik Analisis Data Data hasil penelitian evaluasi pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong dianalisis dengan menggunakan :
6 19 1. Analisis deskriptif Suatu metode penganalisaan data dengan cara pengumpulan data, penyusunan dan penggambaran serta pendeskripsian suatu konsep. Analisis ini menggambarkan tujuan penelitian yaitu karakteristik umum peternak, sistem pemeliharaan dan penggunaan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong (Mattjik dan Sumertajaya, 2000). 2. Analisis SWOT a. Analisis kualitatif Data primer yang bersifat kualitatif dipaparkan secara deskriptif dan diuji menggunakan matriks SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui pengaruh internal dan eksternal pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong atas kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta perumusan strategi pengembangan berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Situbondo. Menurut Rangkuti (2001), kinerja suatu perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor lingkungan internal strength (S) dan weakness (W) serta lingkungan eksternal opportunity (O) dan threats (T) yang dihadapi dunia bisnis, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Matriks SWOT dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks SWOT ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat diselesaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Tabel 3. Matriks SWOT Kekuatan-S Kelemahan-W Daftar Kekuatan Daftar Kelemahan Peluang-O Strategi S-O Strategi W-O Daftar Peluang Gunakan kekuatan Atasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang dengan memanfaatkan peluang Ancaman-T Strategi S-T Strategi W-T Daftar Ancaman Gunakan kekuatan Meminimalkan untuk menghindari kelemahan dan ancaman menghindari ancaman Sumber : David (2004).
7 20 1) Strategi S-O Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pemikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2) Strategi S-T Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3) Strategi W-O Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4) Strategi W-T Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. b. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis hasil kuesioner dengan responden instansi pemerintah dan swasta terkait. Data primer dan data sekunder yang telah terkumpul yang bersifat kuantitatif dari kuesioner tersebut akan diperoleh hasil berupa angka kemudian dihitung dengan metode rata-rata, akan didapatkan rincian faktor-faktor internal dan eksternal berupa skor. Kuesioner analisis SWOT dibuat untuk merumuskan perencanaan strategi dan menentukan prioritas strategi untuk mendukung hasil yang komprehensif. Tujuan utama dari hasil pengolahan kuesioner ini yaitu : 1) Menganalisis dan mengklasifikasikan secara kuantitatif faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. 2) Menganalisis faktor pendorong, mendefinisikan strategi berdasarkan pemetaan tersebut.
8 21 3) Melihat berbagai alternatif kebijakan yang mungkin dilakukan berdasarkan peluang dan ancaman kedepan berikut alternatif solusinya. 4) Hasil kuesioner ini berupa angka, dimana setiap pertanyaan yang dijawab oleh responden dalam bentuk skala hitung, sehingga diperoleh angka tertentu. Metode rata-rata ini akan menghasilkan rincian faktor-faktor internal (S-W) dan eksternal (O-T) (Rangkuti, 2006). Skala pengisian kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala angka 1-6, yaitu : 1) Penilaian kondisi saat ini Angka 1 = sangat kurang Angka 2 = kurang Angka 3 = ragu-ragu mungkin kurang Angka 4 = ragu-ragu mungkin baik Angka 5 = baik Angka 6 = sangat baik 2) Penilaian tingkat kepentingan Angka 1 = sangat tidak penting Angka 2 = tidak penting Angka 3 = ragu-ragu mungkin tidak penting Angka 4 = ragu-ragu mungkin penting Angka 5 = penting Angka 6 = sangat penting Matriks faktor strategi internal merupakan suatu strategi dimana mengidentifikasi faktor internal pada Kabupaten Situbondo, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal tersebut dalam kerangka strength and weakness. Tahapan dari matriks faktor strategi internal antara lain :
9 22 1) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam kolom 1. 2) Menghitung rating (dalam kolom 1 dijumlahkan dan dibagi jumlah total keseluruhan), untuk masing-masing faktor yang memberikan skala mulai dari 1 (sangat kurang) sampai dengan 6 (sangat baik), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi wilayah yang bersangkutan. 3) Menghitung bobot (dalam kolom 1 dijumlahkan kemudian dibagi jumlah total keseluruhan), untuk masing-masing faktor yang memberikan skala mulai dari 1 (sangat tidak penting) sampai dengan 6 (sangat penting), berdasarkan penilaian tingkat urgensi pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong, (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) 4) Menghitung rata-rata tertimbang kekuatan (strength) dikurangi rata-rata tertimbang kelemahan (weakness) untuk mendapatkan nilai (x). Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya. Matriks faktor strategi eksternal merupakan suatu strategi dimana mengidentifikasi faktor eksternal pada Kabupaten Situbondo, suatu tabel ESFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor eksternal tersebut dalam kerangka opportunity and threats. Tahapan dari matriks faktor strategi eksternal antara lain : 1) Menentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman dalam kolom 1. 2) Menghitung rating (dalam kolom 1 dijumlahkan dan dibagi jumlah total keseluruhan), untuk masing-masing faktor yang memberikan skala mulai dari 1 (sangat kurang) sampai dengan 6 (sangat baik), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
10 23 kondisi wilayah yang bersangkutan. Peubah yang bersifat positif. 3) Menghitung bobot (dalam kolom 1 dijumlahkan kemudian dibagi jumlah total keseluruhan), untuk masing-masing faktor yang memberikan skala mulai dari 1 (sangat tidak penting) sampai dengan 6 (sangat penting), berdasarkan penilaian tingkat urgensi pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong, (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) 4) Menghitung rata-rata tertimbang peluang (opportunity) dikurangi rata-rata tertimbang ancaman (threats) untuk mendapatkan nilai (y). Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya. Susunan strategi tersebut dimasukan kedalam gambar dibawah ini : Berbagai Peluang Kuadran 3 Kuadran 1 Kelemahan Internal Kekuatan Internal Kuadran 4 Kuadran 2 Berbagai Ancaman Gambar 1. Diagram analisis SWOT Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
11 24 Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi pemanfaatan limbah tanaman pangan di Kabupaten Situbondo. Kuadran 3 : usaha peternakan sapi potong menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi usaha ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, usaha peternakan sapi potong tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. G. Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian yang didefinisikan secara operasional untuk menjadi petunjuk dalam penelitian ini yaitu : 1. Sapi potong atau juga disebut sebagai sapi pedaging, adalah jenis sapi yang pemeliharaannya dikhususkan untuk digemukkan sebagai penghasil daging yang dipelihara oleh peternak rakyat di Kabupaten Situbondo. 2. Pakan (bahan pakan ternak) adalah segala sesuatu yang diberikan kepada ternak yang dapat dicerna baik sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak. 3. Limbah tanaman pangan adalah bagian tanaman pangan setelah produk utama dipanen dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Jenis limbah
12 25 tanaman pangan yang sering digunakan peternak di Kabupaten Situbondo sebagai pakan ternak sapi potong adalah jerami padi dan jerami jagung. 4. Teknologi pakan adalah pengolahan/peningkatan kualitas limbah tanaman pangan dengan perlakuan baik secara fisik, kimia, biologis, maupun perpaduan antara perlakuan tersebut. 5. Evaluasi pemanfaatan limbah tanaman pangan merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk melihat sejauh mana limbah tanaman pangan dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi potong di Kabupaten Situbondo. 6. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah karakteristik peternak dan manajemen pemeliharaan ternak sapi potong serta hal-hal yang bersifat data primer di Kabupaten Situbondo. 7. Faktor internal adalah semua faktor yang mempengaruhi secara langsung pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak di Kabupaten Situbondo yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang berada dalam ruang lingkup usaha ternak sapi potong. 8. Faktor eksternal adalah semua faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak di Kabupaten Situbondo yang terdiri dari peluang dan ancaman yang berada diluar ruang lingkup usaha ternak sapi potong. 9. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong di Kabupaten Situbondo yang dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. 10. Strategi merupakan suatu respon/rencana terhadap kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang mampu mempengaruhi pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak sapi potong di Kabupaten Situbondo.
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan penelitian berlangsung pada Februari 2015. B. Alat dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.
Lebih terperinciGambar 2.5 Diagram Analisis SWOT
32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling
METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan
25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penulisan karya ilmiah ini berada di Kota Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Luas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan
36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan menciptakan data akurat yang akan dianalisis sehubungan dengan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan penelitiannya dari proses survei, pengambilan atau pencarian data, dan wawancara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data
13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Kampung Wisata Ekologis (KWE) Puspa Jagad yang berada di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,
35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km
37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi:
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan pada tiga kecamatan di Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Kecamatran Tanjungpandan, Badau, dan Membalong pada bulan Agustus
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
24 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL), yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003, dalam penerapannya dijumpai berbagai kendala dan hambatan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.
9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH POTONG HEWAN DINAS PETERNAKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi
Lebih terperinci: ANALISIS SWOT. Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT
3 ANALISIS SWOT Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan : ANALISIS SWOT Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200 menit). Tujuan : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai Teknik Analisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.
37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS (KTL) DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS (KTL) DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciIV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel
14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang
III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Buaya Indonesia Jaya (TBIJ) yang terletak di Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama
Lebih terperinciMATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Racangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode deskriptif
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2 Masa Bimbingan. 5 Kuesioner. 6 Pengolahan Data.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di The Valley Bistro Café dan Resort Hotel yang berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat
Lebih terperinciHASIL SENSUS PENDUDUK 2010
HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 Kabupaten Situbondo DATA AGREGAT PER KECAMATAN KABUPATEN SITUBONDO Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi saat ini, kemudian
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dengan fokus penelitian yaitu pengembangan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian
III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Bibit ternak, dari segi usaha peternakan sapi potong mempunyai arti penting dalam mendukung keberhasilan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara
20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menilai kelayakan penggunaan PVC di Indonesia ditinjau dari segi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel
39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pendekatan Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pendekatan Penelitian Besarnya potensi sumberdaya laut Kabupaten Halmahera Utara dan masih tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir terutama nelayan menjadi alasan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berlangsung selama 3 bulan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PROBLEM SOLVING
BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
Lebih terperinciANALISIS TREND IRIGASI TEKNIS, IRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA DAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SITUBONDO
Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 1 ANALISIS TREND IRIGASI TEKNIS, IRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA DAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SITUBONDO ABSTRAK Ir. H. Cholil Hasyim,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini tempat pengambilan data dilakukan langsung pada perusahaan Tulus Toyland yang beralamat di Komplek Taman Alfa Indah, Blok K
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Oktober 2013, pengambilan sampel sudah dilaksanakan di Pantai Patra Sambolo, Kecamatan Anyer Kabupaten
Lebih terperinci4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.
46 BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI Pada dasarnya metode penelitian yang digunakan untuk merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data-data sekunder
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung.
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung. Komplek Eldorado The Family Club, Jl. Dr. Setiabudi No. 438, Bandung 40143, Propinsi
Lebih terperinciIII. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data
III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu Kajian dilakukan terhadap usahatani beberapa petani sawah irigasi di desa Citarik kecamatan Tirta Mulya Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi terutama didasarkan pada
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENYEWAAN MOBIL PADA PT.MULIA SASMITA BHAKTI
PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENYEWAAN MOBIL PADA PT.MULIA SASMITA BHAKTI Nama : Chellshie Lia Prastika M. NPM : 11212589 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Makin menjamurnya
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data
27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini, adanya persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan persaingan yang semakin keras dan berat. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang
35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. wilayah di Kecamatan Ungaran Barat dalam usaha pengembangan agribisnis sapi
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini merupakan rangkaian studi untuk menganalisis potensi wilayah di Kecamatan Ungaran Barat dalam usaha pengembangan agribisnis sapi perah,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan bertujuan agar peneliti dapat menggambarkan dengan lebih baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar
BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Gambar 3.1 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Penelitian ini mengambil lokasi objek Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi yang berada di
Lebih terperinci