METODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

Model Transportasi /ZA 1

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

Model Transportasi 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)

TRANSPORTATION PROBLEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 2 LANDASAN TEORI

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

MASALAH TRANSPORTASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan Dual-Matriks Untuk Menyelesaikan Persoalan Transportasi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

Optimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm

BAB VII METODE TRANSPORTASI

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

Metode Transportasi. Rudi Susanto

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

Aplikasi Proposed Algorithm-[Vogel s Approximation Method-R] Terhadap Permasalahan Distribusi di PT. Pertamina Medan

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

MENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL TRANSPORTASI UNTUK MASALAH PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM (STUDI KASUS PDAM SURAKARTA) Abstrak

Operations Management

Penyelesaian Masalah Transshipment Menggunakan Vogels s Approximation Method (VAM)

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT

Pertemuan ke-1 PENDAHULUAN

SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN TOCM-SUM APPROACH DENGAN INDIKATOR DISTRIBUSI

METODE TRANSPORTASI. Dr. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

TRANSPORTASI & PENUGASAN

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VOGELL S APROXIMATION METHOD DALAM OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI PENGIRIMAN KORAN PADA PT. ARAH MEDIALOG PEMBANGUNAN

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI

BAB III SOLUSI OPTIMAL MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT

Analisis Penggunaan Algoritma Greedy dalam Program Solusi Fisibel Basis Awal Transportasi

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Model Transportasi dalam kasus optimalisasi distribusi Air Galon Axogy pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.

PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si

METODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50

v j v 1 =c 31 u 3 =14 0=14 v 2 =c 32 u 3 =0 0= 0 v 3 =c 43 u 4 =0 (8 M)=M 8 v 4 =c 34 u 3 =M 0=M v 5 =c 55 u 5 =0 (15 M)=M 15

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)

METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

Bentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada

biaya distribusi. Misalkan ada m buah sumber dan n buah tujuan:

TRANSPORTASI LEAST COST

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

Transkripsi:

METODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI Bilqis Amaliah 1), Agri Krisdanto 2), dan Astris Dyah Perwita 3) 1,2,3) Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Teknik Kimia, Gedung Teknik Informatika, Surabaya 60111, Indonesia e-mail: 1) bilqis@if.its.ac.id, 2) agri_krisdanto@mhs.if.its.ac.id, dan 3) astris_dyah@mhs.if.its.ac.id ABSTRAK Vogel s Approimation Method (VAM) adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mencari biaya minimum pada persoalan transportasi. Namun pada kenyataannya VAM memiliki banyak celah pada langkah-langkah pengerjaannya sehingga dapat menghasilkan nilai yang tidak optimal (mencapai biaya minimal). Oleh karena itu, diusulkan sebuah metode modifikasi VAM yaitu Ma Min Vogel s Approimation Method (MM-VAM) untuk menyempurnakan langkah-langkah pengerjaan VAM. Metode yang diusulkan dapat menghasilkan nilai yang lebih optimal daripada VAM, karena menggunakan Ma-Min penalti dan matriks Total Oportunity Cost (TOC). Untuk membuktikan MM-VAM lebih baik dari pada VAM, maka akan diberikan contoh perhitungan numerik. Dari hasil penelitian, MM- VAM menghasilkan nilai biaya yang lebih kecil daripada VAM dan dapat mecapai nilai optimal atau mendekati optimal dengan tingkat akurasi 99%. Kata kunci: Vogel s Approimation Method (VAM), persoalan transportasi, Total Oportunity Cost. PENDAHULUAN Permasalahan transportasi masih menjadi permasalahan klasik yang muncul pada banyak bidang diantaranya manajemen kan pendistribusian barang dari sumber (source) ke tujuan (destination). Telah banyak penelitian untuk menemukan biaya minimal pada permasalahan transportasi ini. Salah satu penyelesaian yang banyak di pakai adalah Vogel s Approimation Method (VAM). Telah banyak penelitian yang bertujuan untuk menyempurnakan VAM. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang bertujuan menemukan biaya minimum yang lebih rendah daripada VAM. Soomro, memodifikasi VAM untuk menentukan banyaknya barang yang dapat dikirimkan dari source ke destination sehingga kebutuhan dapat terpenuhi dan biaya pengiriman minimal (Soomro, 201). Sebuah permasalahan transportasi memiliki permasalahan utama yang bergantung dari keefektifan fungsi yang dijalankannya. Keefektifan fungsi ini mengatur hubungan antara Source dengan peluang alokasinya ke beberapa pekerjaan atau job. Permasalahan akan diketahui dari jumlah source dan job atau destination yang tersedia. Tujuan dari penyelesaian masalah ini ditujukan untuk menemukan hubungan yang paling efektif diantara keduanya sesuai dengan batas yang telah ditentukan (Singh, 2012). A-2-1

Berbagai macam metode tersedia untuk menyelesaikan permasalahan transportasi. Beberapa metode dasar yang sudah dikenal antara lain metode Stepping Stone(Charnes, 194), metode Modified Distribution (Danziq, 1963), metode Modified Stepping-Stone (Shih, 1987), algoritma Simple-Type (Arsham, 1989), dan pendekatan Dual-Matri (Ji.P, 2002). Tiap metode yang diusulkan, bertujuan untuk mencari biaya minimum yang hasilnya lebih rendah dari VAM. Namun pada kenyataannya VAM memiliki banyak celah pada langkah-langkah pengerjaannya sehingga dapat menghasilkan nilai yang tidak optimal (mencapai biaya minimal). Oleh karena itu diusulkan sebuah metode modifikasi VAM yaitu Ma Min Vogel s Approimation Method (MM-VAM) untuk menyempurnakan langkahlangkah pengerjaan VAM. Ma Min Vogel s Approimation Method (MM-VAM) yang diusulkan dapat menghasilkan nilai yang lebih optimal daripada VAM, karena memodifikasi beberapa langkah yang ada di VAM. Modifikasi yang dilakukan adalah: pertama adalah mencari matriks Total Oportunity Cost (TOC), berikutnya mencari penalti dengan cara mengurangkan antara biaya terbesar (Ma) dengan biaya terkecil (Min), selanjutnya pilih dua penalti terbesar dan terakhir menggunakan minimal (biaya X alokasi) untuk memilih cell. Untuk mengevaluasi performa dan untuk membuktikan bahwa MM-VAM lebih baik dari pada VAM, maka akan diberikan dua contoh perhitungan numerik. Hasil dari MM-VAM akan dibandingkan dengan VAM. Selain dibandingkan dengan VAM, hasil MM-VAM juga akan dibandingkan dengan hasil optimal yang di dapat dari program TORA. FORMULA PERMASALAHAN TRANSPORTASI Komponen penting permasalahan transportasi terdiri atas source sejumlah m dan destination sejumlah n. Kondisi didukung oleh komponen: ij = jumlah barang yang ditransportasikan dari source ke-i menuju destination ke-j, c ij = biaya yang dibutuhkan untuk mentransportasikan barang dari source ke-i menuju destinasi ke-j, ai = jumlah barang yang tersedia di source ke-i, = jumlah barang yang dibutuhkan di destination ke-j. bj Formulasi solusi permasalahan trasnportasi dapat dinotasikan pada Persamaan 1 dengan batasan pada Persamaan 2, 3, dan 4 (Girmay, 20). (1) (2) (3) (4) A-2-2

Algoritma VAM VAM adalah model solusi heuristik dan biasanya menghasilkan solusi awal yang lebih baik daripada metode lain (Nort West dan biaya terkecil). Namun pada kenyataannya, solusi yang dihasilkan VAM belum tentu sebuah solusi yang optimal. Adapun langkah-langkah metode VAM adalah sebagai berikut (Singh, 2012): 1. Hitung penalti dari setiap baris dan kolom. Nilai penalti didapat dari selisih antara nilai terkecil dari baris atau kolom dengan nilai terkecil kedua dari baris atau kolom yang sama. 2. Pilih Penalti terbesar. 3. Alokasikan sebanyak mungkin barang pada sel dengan biaya terkecil. 4. Hentikan proses bila semua barang telah dialokasikan dan semua permintaan telah dipenuhi. Bila belum,. Ulangi langkah 1 dengan syarat baris/kolom dengan jumlah barang 0 tidak ikut diperhitungkan pada iterasi berikutnya. VAM biasanya menghasilkan nilai yang optimal atau mendekati optimal dengan tingkat akurasi hingga 80%. Algoritma Ma Min VAM (MM-VAM) Metode yang diajukan pada penelitian ini dinamakan Ma Min Vogel s Approimation Method (MM-VAM) dan merupakan modifikasi dari VAM dasar. Ma Min Vogel s Approimation Method (MM-VAM) yang diusulkan dapat menghasilkan nilai yang lebih optimal daripada VAM, karena memodifikasi beberapa langkah yang ada di VAM. Metode modifikasi ini merupakan metode heuristik dan melibatkan matriks Total Opportunity Cost (TOC). Matri TOC diperoleh dari penjumlahan antara Opportunity Cost (OC) baris dan OC kolom. OC baris merupakan nilai matriks yang didapatkan dari pengurangan setiap baris dengan nilai terkecil dari baris tersebut. Sedangkan OC kolom adalah nilai matriks yang didapatkan dari pengurangan setiap kolom dengan nilai terkecil dari kolom tersebut. Setelah didapatkan mari TOC, berikutnya mencari penalti dengan cara mengurangkan antara biaya terbesar (Ma) dengan biaya terkecil (Min), selanjutnya pilih dua penalti terbesar dan terakhir menggunakan minimal (biaya X alokasi) untuk memilih cell. Detail dari langkah-langkah algoritma MM-VAM adalah sebagai berikut: 1. Hitung penalti dari setiap baris dan kolom. Nilai penalti didapatkan dari pengurangan nilai maksimal dengan nilai minimal dari setiap baris dan kolom. 2. Pilih dua penalti tertinggi. Jika terdapat nilai penalti yang sama, pilih semua. 3. Cari sel dengan biaya terkecil pada tiap penalti. 4. Alokasikan sebanyak mungkin barang pada sel tersebut.. Diantara beberapa sel yang terpilih, pilih sel yang memiliki nilai transportasi (biaya alokasi) terkecil. a. Jika terdapat nilai transportasi yang sama, pilih biaya terkecil. b. Jika biaya terkecil sama, maka pilih alokasi tertinggi. c. Jika alokasi tertinggi sama, pilih nilai penalti tertinggi. 6. Hentikan proses bila semua barang telah dialokasikan dan semua permintaan telah dipenuhi. Bila belum, 7. Ulangi langkah 1 dengan syarat baris/kolom dengan jumlah barang 0 tidak ikut diperhitungkan pada iterasi berikutnya. A-2-3

Ilustrasi Numerik Pada bagian ini, akan di diperlihatkan uji coba untuk dua matriks. Setiap matriks di selesaikan dengan menggunakan metode MM-VAM dan VAM. Penelitian ini juga menyertakan solusi optimal yang diproses dengan program TORA. 1. Contoh Kasus pertama Matriks yang diteliti pada penelitian ini ditunjukkan oleh Matriks 1. Hasil perhitungan OC baris ditunjukkan pada Matriks 2 dan hasil perhitungan OC Kolom ditunjukkan pada Matriks 3. Sedangkan matriks TOC ditunjukkan pada Matriks 4. 6 8 73 6 38 1 31 66 4 42 97 63 19 28 27 11 96 97 77 46 91 20 Demand 12 0 Matriks 1. Matriks Awal D1 D2 D3 D4 D 7 0 6 48 30 0 3 23 11 66 2 8 17 16 0 0 1 31 0 4 Matriks 2. Matriks OC Baris D1 D2 D3 D4 D 34 0 4 29 27 0 8 26 1 86 32 11 0 0 0 6 89 49 19 80 Matriks 3. Matriks OC Kolom D1 D2 D3 D4 D 91 0 1 77 7 0 93 49 26 12 84 19 17 16 0 11 140 80 19 12 Matriks 4. Matriks TOC Proses MM-VAM dilakukan dengan langkah-langkah seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya yang terus diulang setiap iterasi. Pada setiap iterasi dilakukan perhitungan penalti dan pengambilan keputusan untuk penempatan barang atau supply yang diminta. Setiap proses iterasi akan ditunjukkan pada Matriks hingga Matriks. A-2-4

91 0 1 77 7 1 2 0 93 49 26 12 84 19 17 16 0 11 140 80 19 12 20 12 0 0/0 1 11 140 93 61 12 Matriks. Iterasi 1 Proses MM-VAM 1 1 12 84 121 91 0 1 77 7 2 0 93 49 26 12 0 84 19 17 16 0 11 140 80 19 12 20 12 2 0 0/0 2 3 12 84 6 2 11 93 61 12 Matriks 6. Iterasi 2 Proses MM-VAM 91 0 1 77 7 2 0 93 49 26 12 0 84 19 17 16 0 0 11 140 80 19 12 20 2 0 0 0/0 3 3 126 84 6 3 31 93 61 12 Matriks 7. Iterasi 3 Proses MM-VAM A-2-

91 0 1 77 7 2 0 93 49 26 12 0 84 19 17 16 0 0 11 140 80 19 12 20 2 0 0 0 0/0 4 24 30 8 Matriks 8. Iterasi 4 Proses MM-VAM 4 33 X X 96 91 0 1 77 7 2 0 93 49 26 12 0 84 19 17 16 0 0 11 140 80 19 12 0 2 0 0 0 0 0/0 19 3 24 30 Matriks 9. Iterasi Proses MM-VAM 91 0 1 77 7 2 2 0 93 49 26 12 0 84 19 17 16 0 0 11 140 80 19 12 0 2 0 0 0 0 0/0 6 91 Matriks. Iterasi 6 Proses MM-VAM 6 91 A-2-6

Setelah didapatkan semua alokasi yang diinginkan untuk setiap permintaan, maka dilakukan perhitungan biaya yang melibatnya biaya dari matriks awal. Matriks akhir lengkap beserta alokasi yang telah diputuskan oleh sistem ditunjukkan pada Matriks 11. 6 8 73 6 38 2 31 66 4 42 97 63 19 28 27 11 96 97 77 46 91 12 Matriks 11. Matriks Akhir Solusi 1 20 0/0 Solusi akhir perhitungan adalah: (6*2)+(8*)+(31*)+(77*)+(46*)+(11*)= 1.829 Contoh Kasus kedua Pada percobaan kedua, dilakukan penyelesaian masalah dengan prosedur MM-VAM yang ditunjukkan pada Matriks 12. Hasil prosedur MM-VAM ditunjukkan pada Matriks. D1 D2 D3 D4 D D6 D7 Supply S1 91 76 6 76 71 90 90 6 S2 96 87 9 79 87 88 89 12 S3 98 98 79 90 92 74 8 1 S4 76 88 61 99 87 89 91 1 S 97 82 98 76 76 80 99 21 S6 8 82 78 81 88 91 71 Demand 17 12 21 9 9 6 Matriks 12. Matriks Awal D1 D2 D3 D4 D D6 D7 Supply O O6 91 76 6 76 71 90 90 6 96 87 9 79 87 88 89 12 98 98 79 90 92 74 8 76 88 61 99 87 89 91 6 9 97 82 98 76 76 80 99 9 9 3 8 82 78 81 88 91 71 1 3 6 6 12 1 1 21 17 12 21 9 9 6 Matriks 3. Matriks Akhir Solusi Solusi akhir perhitungan adalah: (98*)+(76*6)+(8*1)+(82*9)+(82*3)+(9*12)+(61*9) +(76*9)+(76*3)+(74*)+(71*6)=.896 A-2-7

ANALISA HASIL DAN KESIMPULAN Pada setiap percobaan, diperoleh biaya total dari jumlah keseluruhan biaya alokasi yang telah terpilih. Selain itu dilakukan pula perhitungan biaya dengan metode VAM dan perhitungan biaya optimal dengan bantuan program TORA. Perbandingan biaya inilah yang menjadi acuan performa dari metode MM-VAM yang diajukan pada penelitian ini. Hasil perbandingan antara metode MM-VAM, VAM dan nilai optimal yang ditunjukkan pada tabel. Tabel Perbandingan Metode MM-VAM, VAM, dan optimal Contoh MM-VAM VAM Optimal akurasi (%) Pertama 1829 1940 1829 0 Kedua 896 971 84 99 Pada contoh kasus pertama didapatkan hasil MM-VAM sebesar 1829 yang juga merupakan solusi optimal dari Permasalahan yang ada. Hasil ini juga menyatakan bahwa hasil MM-VAM lebih baik daripada metode VAM. Pada contoh kasus kedua didapatkan hasil MM-VAM sebesar 896. Walaupun nilai yang didapatkan belum mencapai optimal, namun hasil dari proses MM-VAM masih lebih baik daripada metode VAM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Metode MM-VAM Modifikasi dapat menyelesaikan permasalahan transportasi dan menghasilkan biaya yang lebih kecil daripada VAM. Metode MM-VAM dapat juga mecapai nilai optimal atau mendekati optimal dengan tingkat akurasi 99%. DAFTAR PUSTAKA Arsham, H. dan Kahn, A. (1989). A simple-type for generall transportation problems: An alternative to Stepping-Stone. Journal of Operational Reseach Society, 40(6), pp. 81-90. Charnes, A. dan Cooper, W. (194). The Stepping-Stone method for eplaining linear programming calculations in transportation problem. Management Science, 1(1), pp. 49-69. Dantzig, G. (1963). Linear Programming and Etensions. Princeton: NJ:Princeton University Press. Girmay, N. dan Sharma, T. (20). Balance An Unbalanced Transportation Problem By A Heuristic Approach. International Journal of Mathematics And Its Application, 1(1), pp. -19. Ji, P. dan Chu, K. (2002). A dual-matri approach to the transporation problem. Asia-Pasific Journal of Operation Research, 19(1), pp. 3-4. Shih, W. (1987). Modified Stepping-Stone Method as a teaching aid for capacitated transportation probems. European Journal of Operational Research, Volume 122, pp. 662-676. Singh, S., Dubey, G. dan Shrivastava, R. (2012). Optimization and analysis of some variants through Vogel's approimation method (VAM). IOSR Journal of Engineering, 2(9), pp. 20-30. Soomro, A. S., Junaid, M. dan Tularam, G. A. (201). Modified Vogel's Approimation Method for Solving Transportation Problems. Mathematical Theory and Modeling, (4). A-2-8