BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambanm Umum Bermula dari kegemaran Ibu BRA. Mooryati Soedibyo, beliau merupakan salah satu puteri keraton yang lahir di Surakarta pada tanggal 5 Januari 1928 sebagai anak ketiga dari lima saudara pasangan KKMTA Poernomo hadiningrat, mantan Bupati Brebes (1921-1930) dan GRAj Kussalbiyah, puteri Susuhunan Pakubuwono X yang mewarisi keahlian dalam merawat kecantikan dan membuat jamu dengan ramuan tradisional. Setelah menikah pada tahun 1956, Ibu BRA Mooryati Soedibyo mengikuti suaminya Ir. Soedibyo Purbo Hadiningrat Msc, yang bertugas di kota Medan. Untuk mengisi waktu luangnya Ibu BRA Mooryati Soedibyo mencoba membuat lulur dan jamu yang diberikannya secara cuma-cuma Kepada istri sejawat suaminya. Sampai saat ini belum terlintas keinginan untuk berwiraswasta dibidang jamu dan kosmetika tradisional, karena semua itu hanya hobi dan bukan komersial. Setelah pindah ke Jakarta, barulah kesempatan untuk mengembangkan usaha menjadi terbuka. Banyaknya minat dari kawan-kawan, saudara, maupun relasi membuat Ibu Mooryati Soedibyo kewalahan 'dan tidak dapat lagi membagikan ramuan buatan tangan itu secara cuma-cuma. Pada tahun 1973, Ibu Mooryati soedibyo, mulai berkonsentrasi membuat jamu dengan ditemani dua orang pembantu rumah tangga. Ramuan jamu yang dibuat 28
29 teryata menarik para pelanggan tetap yang memesan dan mengambil sendiri ke rumahnya secara teratur. Produk yang dihasilkan kemudian diberi label "Tat's Beauty secret". Dalam usaha memperkenalkan dan memasarkan produknya, Ibu Mooryati Soedibyo melakukan ceramah-ceramah dan mengdakan demonstrasi seni perawatan wajah pada salon-salon, bersamaan dengan itu label produknya diganti dengan nama "Mustika Ratu", dengan ciri khas logo bergambar sepasang pengantin. Pada tahun 1975, didirikan industri rumah tangga yang pada awalnya hanya memproduksi lima macam produk jamu, yaitu : perawatan wanita, perawatan remaja putri, sedet saliro, sepetan sari, kesepuhan, dan beberapa macam kosmetika tradisional, seperti lulur, mangir, bedak dingin, dan air mawar, serta memberikan juga pelajaran ilmu kecantikan tradisional. Pada tahun 1978, produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke tokotoko melalui salon-salon kecantikan yang menjadi agen. Dimulai di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Masyarakat mulai mengenal produkproduk kecantikan mustika Ratu melalui artikel dan konsultasi kecantikan di majalah, serta melalaui iklan di media cetak maupun elektronik. Pada tanggal 14 Maret 1978, Industri rumah tangga tersebut berubah menjadi PT. Mustika Ratu dengan akte notaries NO. 35/14 Maret 1978. Dan mesin sederhana pembuat pil yang didatangkan dari Taiwan menandai dimulainya ekspansi penisahaaa
30 Pada tahun 1980, didirikan pabrik semi permanen di Ciracas, Jl. Raya Bogor Km 26 Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan Dr. Soewardjono Soeyaningrat pda tahun 1981 dengan jumlah karyawan 150 orang. PT. Mustika Ratu kemudian memulai promosinya di tahun 1982 dengan pemasangan iklan di media cetak, penempatan beauty advisor untuk meningkatkan penjualan di outlet-outlet, dan beauty consultant untuk promosi dan demonstrasi yang bertujuan untuk mengantisipasi persaingan dalam produk jamu dan kosmetika tradisional. Pada tahun 1985, PT Mustika Ratu mengadaka joint venture dengan perusahaan kosmetika L'Oreal dari perancis sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) bagi industri baru, dengan memproduksi produk-produk perawatan dengan merek dagang L'Oreal. Dan sampai saat itu perusahaan telah mengadakan ekspansi yang berbentuk didirikannya beberapa anak perusahaan, yaitu : a. PT. Mustika Tirta yang memproduksi minuman jamu dengan merek "Gula Asam". b. PT. Mustika Raga yang memproduksi jamu "Jagaraga". c. PT.Mustika Ratubuana Internasional yang bergerak di bidang distribusi independen Dengan perkembangannya yang cukup pesat dan pengakuan internasional atas standar kualitas produknya, PT. Mustika Ratu sudah mulai menjangkau pasar luar negeri atau ekspor ke beberapa negara Eropa, Asia, dan sebagainya selain memenuhi pasar dalam negeri. Saat ini PT. Mustika Ratu telah memproduksi lebih
31 dari 500 macam produk dan lebih dari 60 jenis jamu yang diproses dengan teknologi modern dengan jumlah karyawan lebih dari 1500 orang. PT.Mustika Ratu telah mengukuhkan kedudukan seni tata rias keraton sebagai milik bangsa Indonesia yang sepenuhnya digali dari suatu tradisi nasional di pasar internasional. Struktur organisasi formal disusun untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan efektif. Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasi, yaitu menentukan pekerjaan, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. Untuk lebih jelas mengenai gambaran dan struktur organisasi yang ada pada PT. Mustika Ratu, akan diuraikan pembagian tugas (job description) secara garis besar pada masingmasing struktur organisasi yang da, yang dapat dijabarkan sebagai berikut: a. President Director: President director sesuai dengan kedudukan dan fimgsinya sebagai pimpinan perusahaan adalah pemegang kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, President Director dibantu oleh seorang Vice President Director Adapun tugas utama President Director, adalah : 1. Menetapkan strategi, tujuan, dan kebijakasanaan pengembangan perusahaan. 2. Menyiapkan rencana dan anggaran kerja tahunan perusahaan.
32 3. Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas sera keuangan perusahaan. 4. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada di bawah naungannya. 5. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran, dan perintah bawahan. 6. Mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan sejaian dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan. 7. Melakukan tindakan ke luar dan ke dalam untuk tugas dan atas nama perusahaan. b. Vice President Director : 1. Membantu dan memberikan saran kepada pimpinan perusahaan 2. Bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh Managing Director. c. Managing Director : 1. Mengkoordinir dan mengawasi aktivitas GenaralManager. 2. Membantu dan memberikan saran serta nasihat Kepada Vice President Director. 3. Bertanggung jawab untuk menggerakkan apa yang direncanakan oleh perusahaan untuk mencapai target keuntungan yang diharapkan
33 d. Finance Director : Membantu memberikan pertimbangan kepada General Manager dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam pengambilan keputusan mengenai keuangan. e. Marketing Director Bertanggung jawab atas terlaksanannya kegiatan penelitian dan pengembangan, serta kegiatan umum perusahaan lainnya. Tugas utamannya adalah : 1. Menyusun rencana strategi pengembangan perusahaan. 2. Merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan pengembangan sistem produksi dengan bertitik tolak dari rencana strategi pengembangan perusahaan yang telah ditetapkan. 3. Menetapkan standar muu produksi terhadap barang yang telah diluncurkan kepasar. 4. Menjaga mutu produk agar memenuhi selera konsumen dan disukai pelanggan. 5. Menetapkan semua persyaratan pengemabangan yang didukung oleh unitunit organisasi perusahaan. f. Management Representatif: 1. Bertanggung jawab terhadap program-program ISO 9002 dan permasalahannya.
34 2. Bertanggung jawab terhadap program-program ISO 14001 mengenai system Management Lingkungan dan permasalahannya. g. Corporate Secretary: 1. Mengurus dan menangani proyek-proyek perusahaan 2. Menangani para investor yang berhubungan dengan saham-saham PT. Mustika Ratu Tbk, serta menangani Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan permasalahannya. h. General Manager : 1. Pengawasan pelaksanaan semua kegiatan perusahaan agar sesuai dengan perusahaan. 2. Mengkoordinasikan tugas masing-masing bagian yang ada di bawah tanggung jawabnya. 3. Membuat laporan pertanggung jawaban Kepada Managing Director mengenai hasil pelaksanaan kegiatan dari setiap bagian. General Manager ini terdiri dari : 1) General Manager Finance Bertanggung jawab atas pengarutan keuangan perusahaan yang menyangkut pada kebijakan penggunaan dana aas kegiaan perusahaan yang membawahi : a) Finance and Accounting Departement b) Purchasing Departement
35 c). Treasury Manager 2) General Manager Human Resources & Development And General 3) General Manager Plant & Personnel 4) General Manager Expor 5) General Manager Sales & Distribution B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dari populasi (objek penelitian). C. Metode Pengumpiilan Data Dalam skripsi ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara Iain : 1. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu suatu bentuk penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, dimana data tersebut diperoleh melalui buku-buku/literatur yang ada kaitanny dengan permasalahan yang dibahas. 2. Penelitian lapangan (field research) yaitu suatu bentuk penelitian guna mendapatkan data sekunder berupa data jadi yang telah disediakan perusahaan seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan laporan keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk.
36 D. Definisi Operasional Variabel Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendefinisikan operasional variabel sebagai berikut: 1. Rasio arus kas Yaitu rasio yang bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan memperkirakan kondisi likuiditas perusahaan dimasa yang akan datang. Dalam skripsi ini penulis akan menggunakan 3 rasio arus kas yang ada, yaitu: rasio arus kas kualitas penerimaan laba, rasio kecukupan, dan rasio efisiensi. 2. Rasio profitabilitas Yitu rasio yang bertujuan untuk mengukur efektifitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Dalam mencari hubungan antara kualita arus kas terhadap profitabilitas penulis akan menggunakan 3 rasio profitabilitas yaitu: margin laba kotor, margin laba usaha, dan margin laba bersih. E. Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan dalam memperoleh jawaban informasi terhadap judul penelitian adalah : 1. Deskriptif kualitatif Penulis menganalisa dan menjelaskan terhadap laporan keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan hingga nantinya dapat digunakan oleh pihak manajemen dan
37 pihak lain yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan. 2. Deskriptif kuantitatif Penulis melakukan penghitungan dengan menggunakan analisa rasio terhadap laporan keuangan sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Sebagai bahan pelengkap analisa tersebut penulis menggunakan data laporan keuangan tahun 2000, 2001, 2002.