memberikan harga yang terjangkau, murah tapi berkualitas, pemberian discount, hadiah berupa uang tunai maupun barang elektronik dalam pembelian barang
|
|
- Liana Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 51 terkenal dengan nama Indoprima Group. Mempunyai pabrik besar dan lengkap yang sudah berstandart internasional. Produknya bervariasi, sehingga dalam mempertahankan segmen pasar yang sudah dimiliki agar tidak terjadi persaingan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama, maka perusahaan lebih menitikberatkan dalam service atau melayani konsumen lebih baik dengan memberikan harga yang terjangkau, murah tapi berkualitas, pemberian discount, hadiah berupa uang tunai maupun barang elektronik dalam pembelian barang merek tertentu, dan pembelian barangnya juga bisa secara cash maupun kredit. Sehingga hal ini bisa menjaga loyalitas konsumen agar tidak berpindah ke supplier lain Lokasi Perusahaan Pada tanggal 29 Oktober 1994, PT Dirgaputra Ekapratama mendirikan kantor cabang yang beralamat di Jl.Anjasmoro No Surabaya. Yang sekarang pindah ke Jl.Raya Banjarsugihan No.7 Surabaya. Lokasi kantor ini berpindah ke Jl. Raya Banjarsugihan No.7 karena digabung dengan grup perusahaan. Jadi, di kantor tersebut, tidak hanya PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya, tetapi ada PT Surganya Motor Indonesia dan PT Dirgaputra Ekapratama-Depo sebagai penyalur barang dari kantor pusat ke kantor cabang yang lain. Alasan penggabungan grup perusahaan ini karena pada awalnya ketiga perusahaan tersebut belum memiliki gedung perusahaan sendiri. Ketiga perusahaan tersebut masih menyewa tempat untuk kegiatan usahanya. Oleh karena itu, untuk meminimalisir biaya maka ketiga perusahaan tersebut lokasinya digabung di gedung Jl. Raya Banjarsugihan, dimana gedung tersebut milik PT Indoprima Gemilang selaku induk perusahaan, yang gedungnya sudah tidak
2 52 terpakai. Lokasi ini juga berdekatan dengan pabrik dimana sparepart itu diproduksi, yaitu di PT.Indoprima Gemilang yang beralamat di Jl. Gardu Induk PLN Margomulyo Surabaya. Lokasi yang berdekatan ini dimaksudkan untuk memudahkan akses usaha. Selain itu, kantor di Jl.Raya Banjarsugihan memiliki gudang yang lebih besar daripada gudang yang berada di Jl.Anjasmoro. Mengingat barang persediaan PT Dirgaputra Ekapratama cukup banyak dan melebihi kapasitas di gudang Jl.Anjasmoro, maka lokasi perusahaan pun akhirnya dipindah ke Jl.Raya Banjarsugihan No.7 Surabaya. Aspek lokasi pemasaran perusahaan ini terus dikembangkan dan diperluas. Sebelumnya, saat di kantor yang lama, wilayah pemasaran perusahaan belum sampai meluas ke daerah Surabaya Barat dan Gresik. Sekarang karena lokasi perusahaan berada di Surabaya Barat, wilayah pemasaran diperluas sampai ke Gresik dan sekitarnya Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT Dirgaputra Ekapratama adalah Menjadi perusahaan distributor suku cadang otomotif motor dan mobil terbesar di Indonesia. Misi dari PT Dirgaputra Ekapratama adalah Memperluas jaringan kerja dan relasi untuk seluruh wilayah Indonesia dan mengutamakan kepuasan pelanggan untuk menciptakan Brand Loyalty Tujuan Perusahaan Adapun tujuan perusahaan ini dibagi menjadi tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 1. Tujuan Jangka Pendek Adapun tujuan jangka pendek PT Dirgaputra Ekapratama adalah sebagai berikut:
3 53 a. Menjaga dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan Dengan posisi keuangan yang baik serta perencanaan yang tepat diharapkan posisi keuangan perusahaan dapat terjamin keakuratannya. Dengan demikian perusahaan harus dapat mempersiapkan perencanaan keuangan yang dapat digunakan sebagai pedoman kerja di dalam operasionalnya. b. Menekan biaya operasional Yang dimaksud dengan menekan biaya operasional adalah bahwa perusahaan sesuai dengan prinsip ekonomi, dimana dengan pengeluaran biaya tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil yang sebanyakbanyaknya. Tujuan ini dirancang untuk menuju pencapaian sasaran jangka panjang khususnya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. c. Menjaga kontinuitas perusahaan Perusahaan ini selalu berusaha agar kontinuitas perusahaannya terjaga, terus menerus beroperasi untuk jangka panjang. Perusahaan akan selalu berusaha agar produk yang dihasilkan selalu berorientasi pada keinginan pasar dan sesuai dengan standar industri yang berlaku, sehingga produk yang dipasarkan selalu memuaskan setiap pemakainya. d. Meningkatkan volume penjualan Meningkatkan volume penjualan terhadap produk merupakan keinginan dari pimpinan perusahaan ini. Dengan meningkatkan volume penjualan diharapkan laba yang diperoleh meningkat pula. Dengan demikian dapat menjamin kontinuitas perusahaan. e. Meningkatkan perolehan laba
4 54 Perusahaan ini menjaga efisiensi di bidang keuangannya, karena efisiensi keuangan akan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain. f. Menjaga mutu produk yang dihasilkan Perusahaan akan selalu berusaha untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standart industri yang berlaku. Dengan demikian dari segi mutu, perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan menambah kepercayaan terhadap mutu produk yang dihasilkan. 2. Tujuan Jangka Panjang Adapun tujuan jangka panjang dari PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya adalah sebagai berikut : a. Memperluas jaringan pemasaran Memperluas daerah pemasaran produk, berarti penjualan produk memasuki daerah pemasaran baru, ini berarti volume penjualan akan meningkat yang diikuti pula dengan meningkatnya volume produksi. Diharapkan dalam jangka panjang posisi perusahaan semakin kuat di pasaran. b. Menjaga reputasi perusahaan Nama baik (reputasi) perusahaan merupakan keuntungan yang tidak kecil nilainya bagi perusahaan itu sendiri. Karena nama dan merek hasil produksi perusahaan lebih dikenal dan menjadi sebuah kebanggaan oleh masyarakat. Dengan reputasi yang baik, berarti perusahaan telah mendapatkan
5 55 kepercayaan dari masyarakat atau para konsumen. Nama baik suatu perusahaan tidak muncul dengan sendirinya tetapi harus melalui perjuangan dengan melalui sarana promosi yang dilakukan, perusahaan harus berusaha untuk meyakinkan para konsumen terhadap merek barang dan kualitas atas produk yang dihasilkan dan dipasarkannya Struktur Organisasi Menurut Wibowo (2008:1), Organisasi adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama secara efektif. Menurut Hasibuan (2008:120), Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu wadah yang terdiri kumpulan orang yang terikat dengan hubunganhubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif. Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu rangkaian sistem kerja yang disusun oleh manajemen perusahaan dalam mengatur sistem kerja setiap departemen yang ada pada perusahaan tersebut. Dengan struktur organisasi perusahaan yang jelas, perusahaan dapat membagi pekerjaan, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab setiap departemen sehingga setiap karyawan dalam setiap departemen dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban dan tanggung jawabnya, sehingga operasional perusahaan dapat berjalan secara terorganisir dan dapat mencapai tujuan.
6 56 Struktur organisasi PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya berbentuk struktur organisasi fungsional. Yaitu suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana atau staff dibawahnya. Struktur Organisasi PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya disajikan pada Gambar 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Branch Manager (Kepala Cabang) Kepala Finance & Accounting Supervisor Marketing Kepala Gudang - Accounting - Tax - Kasir - Logistik - Salesman Administrasi Gudang Sumber : PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Dari gambar struktur organisasi di atas dapat dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing - masing departemen, sebagai berikut : 1. Branch Manager / Kepala Cabang a. Mewakili Direksi Pusat menjalankan perusahaan di kantor cabang
7 57 b. Memberikan laporan kemajuan cabang kepada Direksi Pusat termasuk keuangannya c. Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan lancar d. Menjalankan program perusahaan untuk cabang / mengejar target e. Membuat dan merencanakan kebijakan meliputi sistem dan prosedur yang akan dilakukan oleh perusahaan f. Bertanggung jawab kepada Direktur di kantor pusat 2. Kepala Finance & Accounting a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk
8 58 memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan. f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya. g. Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang 3. Supervisor Marketing a. Membuat strategi pengembangan dan segmentasi pasar yang tepat yang dapat menunjang peningkatan penjualan perusahaan b. Merencanakan program program pemasaran serta penggunaan media promosinya c. Ikut memberikan masukan atas planning pengadaan barang kepada bagian logistik d. Men-support penjualan dalam pencapaian sales target masing masing e. Menentukan harga jual, produk yang akan di launching, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan f. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan g. Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang 4. Kepala Gudang a. Mengarahkan dan mengkoordinasikan penyerahan barang dan penyimpanan produk di gudang, untuk memastikan penyediaan pasokan produk di pasar dilakukan dengan efisien dan efektif.
9 59 b. Mengelola, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan transportasi produk, baik dengan menggunakan jalur darat maupun jalur laut, untuk memastikan pengantaran dan ketersediaan produk di tempat tujuan dengan efisien, aman, tepat waktu dan tepat jumlah c. Mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan perencanaan dan pengembangan sistem distribusi dan transportasi secara terintegrasi, termasuk kerjasama dengan pihak luar, untuk memastikan terimplementasinya sistem yang efisien dan efektif dalam menyampaikan produk ke pengguna d. Mengontrol dan melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk mengetahui dan memastikan ada / tidaknya selisih jumlah barang di gudang e. Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang 5. Accounting staff a. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan Account Payable dan Account Receivable untuk memastikan status hutang dan piutang perusahaan b. Membuat, mencetak tagihan dan merinci jumlah piutang customer yang sudah jatuh tempo maupun belum sebagai dokumen salesman / bagian penagihan untuk ditagihkan ke customer c. Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran d. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen
10 60 e. Bertanggung jawab kepada Kepala Finance dan Accounting 6. Tax atau Staff Pajak a. Mencetak faktur pajak dan menginputnya dalam espt serta membuat laporan perhitungan PPN atas pajak masukan dan keluaran b. Membuat bukti pemotongan PPh 21 atas karyawan dan PPh 23 atas hadiah komisi dan kontrak toko c. Membuat nota retur atas barang yang dikembalikan oleh customer, untuk dikurangkan dengan pajak keluaran PPN d. Melaporkan ke Kantor Pajak dan pembayaran pajak ke kas negara agar kewajiban perusahaan terpenuhi sesuai aturan yang berlaku e. Bertanggung jawab kepada Kepala Finance dan Accounting 7. Kasir a. Bertanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh dokumentasi yang berhubungan dengan pembayaran dan penerimaan b. Bertanggung jawab atas pengeluaran uang kas perusahaan yang bersifat umum dan rutin sesuai dengan batas jumlah pengeluaran yang telah ditetapkan c. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan Bukti Pengeluaran Kas / Bank sebagai media pembayaran perusahaan berikut dokumen pendukungnya sebelum diserahkan kepada Kepala Finance dan Accounting d. Bertanggung jawab kepada Kepala Finance dan Accounting
11 61 8. Logistik a. Menganalisa total kebutuhan barang dan mengatur penyediaan, pengadaan, dan pengiriman barang sedemikian rupa agar alokasi barang di setiap tempat dapat memenuhi kebutuhan dengan efisien, efektif dan tepat waktu. b. Menerima dan memproses permintaan barang dari customer, dan mengontrol pengiriman barang agar dapat diterima oleh customer, sesuai dengan waktu, kuantitas, kualitas dan biaya yang telah ditetapkan. c. Bertanggung jawab kepada Supervisor Marketing 9. Salesman a. Melakukan order atau penawaran barang kepada customer b. Melakukan penagihan piutang penjualan agar penerimaan perusahaan sesuai target c. Mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan d. Bertanggung jawab kepada Supervisor Marketing 10. Administrasi Gudang a. Melakukan rekap terhadap laporan penerimaan barang maupun penyerahan barang, baik berupa pengembalian barang maupun penggantian barang b. Menyiapkan barang yang akan dikirim ke customer agar bisa sampai di tempat tujuan cepat dan tepat waktu c. Mengontrol dan melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk bisa melihat ada / tidaknya selisih jumlah barang di gudang d. Bertanggung jawab kepada Kepala Gudang
12 Analisis Data 1. Sebab Masalah PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya melakukan penjualan sparepart sepeda motor dan mobil dalam berbagai merek dan jenis. Diantaranya seperti indopart, brake lining, kujira, rotary grease, IBK Mount, dan lain sebagainya. Dalam lingkup internal perusahaan ini, masalah yang sering dibicarakan pihak manajemen adalah pada penjualan per jenis barang, yaitu prosentase profit per jenis barang yang dicapai sangat kecil. Ada yang jumlah penjualan barangnya banyak tetapi profitnya kecil, contohnya seperti merek indopart. Ini disebabkan karena adanya penambahan diskon tinggi kepada customer tertentu yang mengikuti program kontrak toko. Program kontrak toko itu adalah bagi customer yang membeli dalam jumlah tertentu akan mendapat hadiah tour luar negeri, barang elektronik, atau bonus barang sparepart. Dalam perhitungan laba ruginya perusahaan ini juga mengalami pembengkakan biaya, pada biaya penjualan dan pemasaran yang naik setiap tahun. Hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah biaya penjualan dan pemasaran seperti biaya perjalanan transportasi dalam kota dan luar kota, biaya promosi, claim penjualan, komisi penjualan, biaya pengiriman, kontrak toko, dan incentive. Berikut ini disajikan rincian biaya penjualan dan pemasaran PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya tahun 2012 dan 2013.
13 63 Tabel 4.1 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Rincian Biaya Penjualan dan Pemasaran Tahun 2013 dan 2012 Rincian Biaya Penjualan dan Pemasaran Uraian Biaya Tahun Perjalanan dan Transportasi 466,321, Pengiriman dan Pergudangan 1,032,410, ,097,129 Promosi 616,284,025 1,615,494,966 Komisi Penjualan 60,761,736 14,052,686 Claim 78,710,545 83,662,706 Incentive 379,962, ,972,269 Kontrak Toko 2,044,883,556 - TOTAL 4,679,334,436 3,490,895,019 Sumber : PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Namun sekilas tampak pada laporan keuangan PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya pada tahun 2012 dan 2013 bahwa jumlah aktiva, hutang dan laba mengalami kenaikan. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah kenaikan yang terlihat dalam laporan keuangan yaitu neraca dan laba rugi belum dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba maksimal. Oleh karena itu, diperlukan analisis profitability ratio untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam suatu periode tertentu. Sehingga dapat diketahui profit atau laba yang dicapai perusahaan dapat memberikan gambaran posisi keuangan secara wajar atau tidak, mengingat pentingnya laporan keuangan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. 2. Bukti Masalah Laporan keuangan PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya menunjukkan bahwa laba yang dihasilkan perusahaan mengalami kenaikan, sehingga bagi pihak manajemen perusahaan menganggap kenaikan ini adalah bukti bahwa perusahaan
14 64 sudah efektif dalam mengelola keuangannya. Akan tetapi, laporan keuangan yang disajikan belum cukup untuk mengukur tingkat keuangan perusahaan. Sehingga diperlukan analisis profitability ratio untuk menggambarkan tingkat laba yang telah dihasilkan perusahaan. 3. Akibat Masalah Akibat yang akan terjadi apabila para pemakai laporan keuangan hanya berpegang pada laporan keuangan saja, maka dikhawatirkan keputusan yang diambil akan salah. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis laporan keuangan untuk memberikan informasi yang lebih rinci kepada para pemakai laporan keuangan. Terutama untuk para investor berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil pengembangan investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Karena secara umum dapat dikatakan bahwa semakin besar resiko penanam investasi dituntut profitabilitas yang semakin tinggi pula. Kreditor sebagai pemberi pinjaman atau yang memberikan dana bagi perusahaan juga membutuhkan informasi untuk membantu mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar kembali pokok pinjaman dan bunga yang jatuh tempo. 4. Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka berikut ini disajikan neraca dan laporan laba rugi PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya tahun 2012 dan 2013, dan selanjutnya dianalisis kondisi profitability ratio perusahaannya untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
15 65 Tabel 4.2 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 PT DIRGAPUTRA EKAPRATAMA Jl.Raya Banjarsugihan No.7 Surabaya NERACA PER 31 DESEMBER 2013 DAN AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara kas 2,185,969, ,527,338 Piutang Usaha 20,265,364,287 23,823,890,690 Piutang Karyawan 41,021,340 12,190,336 Persediaan 22,026,386,562 13,951,791,790 Pajak dibayar dimuka 42,478,798 Biaya dibayar dimuka 6,710,668 1,775,636 JUMLAH AKTIVA LANCAR 44,525,452,141 38,644,654,588 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Tetap 3,157,150,949 3,462,208,932 JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 3,157,150,949 3,462,208,932 JUMLAH AKTIVA 47,682,603,090 42,106,863,520 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha 11,761,198,931 12,451,234,231 Hutang Pajak 301,945,076 45,483,087 Biaya yang masih harus dibayar 97,998, ,970,873 Hubungan R/K antar cabang (16,501,021,733) (15,263,970,154) Hutang Lancar lain-lain 26,445,746 9,624,048 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR (4,313,433,702) (2,605,657,915) KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Leasing - - Hutang Pembiayaan 85,198,965 - Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 1,088,114, ,014,600 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 1,173,313, ,014,600 JUMLAH KEWAJIBAN (3,140,120,602) (1,697,643,315) EKUITAS
16 66 Laba ditahan s/d tahun lalu 43,804,506,835 38,908,978,188 Laba tahun berjalan s/d bulan lalu 6,642,271,189 4,817,313,926 Laba tahun berjalan bulan ini 375,945,668 78,214,721 JUMLAH EKUITAS 50,822,723,692 43,804,506,835 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 47,682,603,090 42,106,863,520 Sumber : PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Tabel 4.3 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Laporan Laba Rugi per 31 Desember 2013 dan 2012 PT DIRGAPUTRA EKAPRATAMA Jl.Raya Banjarsugihan No.7 Surabaya LAPORAN LABA (RUGI) PER 31 DESEMBER 2013 DAN Penjualan 85,647,292,063 79,591,072,580 Harga Pokok Penjualan 73,730,880,279 67,340,845,966 Laba Kotor 11,916,411,784 12,250,226,614 Biaya Operasional: Biaya Penjualan dan pemasaran 4,679,334,436 3,490,895,019 Biaya Umum dan administrasi 2,045,171,116 4,425,426,949 Laba operasional 5,191,906,232 4,333,904,646 Pendapatan di luar usaha 1,714,529, ,076,784 Beban di luar usaha 2,955,713 68,302,026 Laba bersih sebelum pajak 6,903,480,090 4,911,679,404 Pajak 33,319,597 16,150,757 Laba bersih setelah pajak 6,870,160,493 4,895,528,647 Sumber : PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Profitability ratio mencerminkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba.
17 67 Berikut analisis penulis tentang kondisi profitabilitas PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya : 1. Return On Assets, menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektifitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROA, berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan sebaliknya. Return On Assets (ROA) = Earning After Tax x 100% Total Assets Tabel 4.4 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Return On Assets Tahun Laba Bersih Total Aktiva % Sumber : Laporan Keuangan PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Berdasarkan perhitungan Return on Assets, dapat diketahui bahwa kinerja perusahaan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin tinggi nilai prosentase Return On Assets yang berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan. Semakin besar ROA yang diperoleh, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi
18 68 perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Akan tetapi peningkatan ROA tersebut tidak selisih jauh, hal ini mungkin disebabkan karena pembelian produk dari supplier terlalu besar jumlahnya sehingga persediaan barang menumpuk di gudang. Sedangkan target penjualannya tidak terpenuhi tetapi memakan biaya operasional besar untuk penjualan dan pemasarannya. 2. Return On Equity, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham, untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan pihak manajemen perusahaan. Return On Equity (ROE) = Earning After Taxes x 100% Total Equity Tabel 4.5 PT.Dirgaputra Ekapratama Surabaya Return On Equity Tahun Laba Bersih Ekuitas % Sumber : Laporan Keuangan PT.Dirgaputra Ekapratama Surabaya Dari perhitungan Return On Equity, dapat diketahui bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham efisien. Hal ini dapat dilihat dari semakin tinggi nilai prosentase Return On Equity yang berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan pihak manajemen perusahaan.
19 69 3. Profit Margin Ratio, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan penjualan yang dicapai perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan semakin efisien dalam menjalankan operasinya. Profit margin ratio dibedakan menjadi : a. Net Profit Margin Ratio, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih yang dilakukan perusahaan yang dinyatakan dengan persentase. Rasio ini mencerminkan efisiensi seluruh bagian, yaitu produksi, personalia, pemasaran dan keuangan yang ada dalam perusahaan. Net Profit Margin Ratio = Earning After Tax x 100% Net Sales Tabel 4.6 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Net Profit Margin Ratio Tahun Laba Bersih Penjualan % Bersih Sumber : Laporan Keuangan PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Dari perhitungan Net Profit Margin Ratio, dapat diketahui bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai prosentase yang semakin tinggi dengan hasil penjualan yang semakin tinggi pula.
20 70 b. Operating Profit Margin Ratio, rasio ini mengukur kemampuan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan bersih yang dicapai perusahaan. Rasio ini menunjukkan efisiensi bagian produksi, personalia, serta pemasaran dalam menghasilkan laba. Operating Profit Margin Ratio = Earning Before Interest and Taxes x 100% Tabel 4.7 Net Sales PT.Dirgaputra Ekapratama Surabaya Operating Profit Margin Ratio Tahun Laba Sebelum Penjualan % Pajak Bersih Sumber : Laporan Keuangan PT.Dirgaputra Ekapratama Surabaya Dari perhitungan Operating Profit Margin Ratio, dapat diketahui bahwa efisiensi kerja bagian pemasaran cukup baik. Karena mampu menghasilkan profit margin yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. c. Gross Profit Margin Ratio, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba kotor dengan penjualan bersih yang dilakukan perusahaan. Rasio ini menggambarkan efisiensi yang dicapai bagian produksi. Gross Profit Margin Ratio = Gross Profit x 100% Net Sales
21 71 Tabel 4.8 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Gross Profit Margin Ratio Tahun Laba Kotor Penjualan % Bersih Sumber : Laporan Keuangan PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Dari hasil perhitungan gross profit di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan kurang baik dalam menjalankan operasionalnya. Dari tabel tersebut dapat dilihat prosentase gross profit menurun. Hal ini karena harga pokok penjualan semakin naik yang tidak dapat dikendalikan manajemen. Tetapi hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap profit yang dicapai perusahaan. Karena nilai net profit margin perusahaan meningkat dari tahun 2012 ke Basic Earning Power (ROI) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah bunga dan pajak dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain rasio ini mencerminkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak. Basic Earning Power (ROI) = Earning After Interest and Taxes x 100% Total Assets / Investment
22 72 Tabel 4.9 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Basic Earning Power (ROI) Tahun Laba Bersih Total Aktiva % Sumber : Laporan Keuangan PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Dari hasil perhitungan Basic Earning Power, menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Perlu diketahui pula seberapa besar kemampuan perusahaan menggunakan modalnya sendiri atau modal asing (ekuitas) untuk menghasilkan laba yang dihasilkannya. Laba yang diperhitungkan hanyalah laba yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Hal ini dapat dihitung sebagai berikut : Rentabilitas Modal Sendiri = Laba Usaha x 100 % Modal/Ekuitas Tabel 4.10 PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Rentabilitas Modal Sendiri Tahun Laba Usaha Modal/Ekuitas % Sumber : Laporan Keuangan PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya Dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tersebut menunjukkan bahwa prosentase rasio meningkat, karena laba yang diperoleh perusahaan semakin meningkat yang berarti bahwa tersedianya laba atau keuntungan bagi pemilik
23 73 perusahaan atau pemegang saham. Sehingga pemegang saham dapat mengambil keputusan apakah ia akan mempertahankan sahamnya, menjual, atau menambahnya. Berdasarkan kondisi profitabilitas pada PT Dirgaputra Ekapratama Surabaya tersebut, jumlah profit atau laba yang diperoleh secara teratur meningkat. Walaupun kenaikannya tidak signifikan. Akan tetapi profitabilitas perusahaan menunjukkan bahwa posisi keuangannya dalam keadaan layak atau wajar. Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas tinggi untuk dapat melangsungkan hidupnya. Perusahaan harus berada dalam posisi keuangan yang wajar dan menguntungkan. Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar. Untuk dapat memahami analisis profitability ratio,berikut disajikan rekapitulasi hasil perhitungan rasionya : Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Peerhitungan Rasio Tahun 2012 dan 2013 Rasio Perhitungan Tahun 2012 (%) 2013 (%) Return On Assets Return On Equity Net Profit Margin 6 8 Operating Profit Margin 6 8 Gross Profit Margin Basic Earning Power Rentabilitas Modal Sendiri 9 10
24 Interpretasi Berdasarkan Return On Assets tahun 2012 dan 2013, perusahaan ini tidak profitable karena ROA dibawah 15%, sedangkan batas minimal ROA menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang harus dicapai perusahaan agar dikatakan profitable tahun 2012 dan 2013 adalah >15%. Berdasarkan Return On Equity, perusahaan ini profitable karena nilai prosentase ROE semakin tinggi dari tahun ke tahun. Nilai ROE ini jauh lebih tinggi dari bunga bank, yang menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat. Berdasarkan Profit Margin Ratio, perusahaan ini profitable karena net profit margin ratio lebih tinggi dari suku bunga bank tahun 2012 dan Dimana untuk tahun 2012 suku bunga bank 5,75% sedangkan net profit margin ratio perusahaan 6%. Tahun 2013 suku bunga bank 7,50% sedangkan net profit margin ratio perusahaan 8%.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dilakukan proses pengumpulan data, penulis baru bisa menyajikan data hasil
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data Penyajian data penelitian pada skripsi ini adalah hasil penelitian penulis dalam mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Setelah dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,
Lebih terperincipenggambaran sistematik akurat dan nyata sesuai kenyataan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan interval atau rasio.
42 penggambaran sistematik akurat dan nyata sesuai kenyataan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan interval atau rasio. 3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun
Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530,
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Samsung Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 14 agustus 1991 dengan membentuk 2 divisi yaitu:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profitabilitas 2.1.1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dengan total aktiva, penjualan, maupun hutang jangka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.
BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang 1. Pengertian Piutang Menurut Skousen (2005 : 286), Piutang dapat di defenisikan dalam arti luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus
Lebih terperinciBranch Management. Finance for Non Finance. Facilitated By PT. Suzuki Indomobil Sales October 2015
Branch Management Finance for Non Finance Facilitated By PT. Suzuki Indomobil Sales October 2015 1 Branch, Finance Management 2 Fokus Pelatihan : NERACA Kas, Bank AR / Piutang Dagang Stock / Persediaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB IV RASIO KEUANGAN
BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.
DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
Lebih terperinciAnalisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN
Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.
A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciBab 9 Teori Rasio Keuangan
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks
Lebih terperinciPT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga
PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga 174,309,061,823 pihak relasi piutang lain - lain pihak hubungan istimewa
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Nama : A. Yaumil Mahsyar H NPM : 20213003 Kelas : 3EB12 Jurusan : Akuntansi Pembimbing
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta
ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHAS AN. IV.1. Analisis Kebijakan Kredit PT Tirta Varia Intipratama. yaitu, penjualan secara tunai atau secara kredit.
BAB IV PEMBAHAS AN IV.1. Analisis Kebijakan Kredit PT Tirta Varia Intipratama IV.1.1. Analisis Kebijakan Penjualan Kredit Penjualan merupakan kegiatan operasional perusahaan di mana dengan ini perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu potensi penting dari pendapatan suatu negara. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (yang dapat dipaksakan)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri PT. Karya Sarana Cipta Mandiri atau lebih dikenal dengan sebutan KSCM, berdiri sejak 14 Juni
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,
Lebih terperinciBAB 6 ASPEK KEUANGAN
BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan
Lebih terperinciRASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu
50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
Lebih terperinciHasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 10, Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan dagang
6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT INDO BISMAR PT INDO BISMAR yang berlokasi di jalan Bendul Merisi Permai Blok R.9-10, Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Asset a. Pengertian Asset Asset merupakan bentuk penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau atas kekayaan atau jasa yang dimiliki
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciMEMBACA LAPORAN KEUANGAN
MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun 2009-2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA PT. DAI NIPPON
SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA PT. DAI NIPPON Nama Npm : 54212468 Kelas Jurusan Pembimbing : MARYA DEWI WULAN HUTAJULU : 3DF02 : Manajemen Keuangan : Dr. Teddy Oswari Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peralatan lainnya yan mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Leverage Dalam sebuah perusahaan, baik itu perusahaan industri, jasa, maupun perusahaan dagang dalam beroperasi selain menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian
58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan. Menurut Horne dan Machowicz
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba atau profit merupakan salah satu tujuan utama berdirinya setiap badan usaha. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - teori 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN N U R A E N I, S. S O S., M. A B Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI ANALISIS
59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciNeraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.
L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.
LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciDR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)
CURRENT LIABILITIES By : DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) 7232288/ 08122488071 Fax (022) 7201756 Email : duddyrudianto@telkom.netdd di t Financing Decisions :
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinci