BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG

BAB V PENUTUP Kesimpulan

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

INTEGRASI SPM DALAM RPJMD. BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2 Oktober 2012

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik...

BAB IV P E N U T U P

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB VII P E N U T U P

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

Peran Kementerian Dalam Negeri dalam Melaksanakan MDGs dan Bergerak Menuju SDGs

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun Salatiga, 18 November 2015

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs)

Nina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN... I-1

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Arah Pembangunan Kesehatan

GAMBARAN UMUM. # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia.

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan

Secara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Angka harapan hidup pd saat lahir (e0)

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia,

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

DAFTARISI Arah Kebijakan 2.r-5.4. Indikatif Program dan Kegiatan Rencana Pembiayaan

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

Isu Strategis Kota Surakarta

MILLENIUN DEVELOPMENT GOALS & SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS. Hj. SRI UTAMI, SKM.MM

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun

PENCAPAIAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) DI INDONESIA MELALUI KERJASAMA INTERNASIONAL

PENCAPAIAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) DI INDONESIA MELALUI KERJASAMA INTERNASIONAL

LAPORAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM DI INDONESIA 2014

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Transkripsi:

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian Target MDG s di Provinsi Lampung perlu dilakukan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi program MDG s. Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan oleh semua pelaku atau pemangku kepentingan (stakeholders) seperti oleh lembaga pemerintah dilakukan secara internal oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Dan juga bisa dilakukan secara independen oleh lembaga-lembaga Non Pemerintah seperti LSM ataupun Perguruan Tinggi. Hasil Pemantauan dan evaluasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah maupun Lembaga Lembaga Non Pemerintah diverifikasi dan dikonsolidasikan oleh sekretariat Tim Pengarah dan Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDG s Provinsi Lampung Tahun 2011 2015 dengan empat Pokja agar dihasilkan laporan pemantauan dan evaluasi yang sistematis. Adapun Tujuan Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan program Percepatan Pencapaian Target MDG s ini antara lain adalah : 1. Mengetahui seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan, 2. Mengetahui tingkat kesenjangan antara keadaan yang telah dicapai dengan keadaan yang dikehendaki atau seharusnya dapat dicapai, sehingga dengan demikian akan dapat diketahui tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan yang telah dilaksanakan, 3. Dapat diambil langkah-langkah guna meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan seperti yang dikehendaki. Dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi ada beberapa hal yang harus di perhatikan, yaitu: 1. Pelaku pemantauan dan evaluasi dalam kebijakan dan program Pencapaian target MDG s di Provinsi Lampung adalah pemantau bagi dirinya sendiri dan bagi pelaku lain, sehingga lebih transaparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Tim Pengarah Pencapaian Target MDG s di tingkat Provinsi bertanggung jawab mengkoordinasikan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder/skpd. 119

2. Kegiatan pemantauan dilaksanakan sejak awal dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program terkait, dan dilakukan oleh seluruh stakeholder di Provinsi Lampung. 3. Sarana pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program percepatan pencapaian target MDG s adalah segenap sarana yang dimiliki oleh masing-masing pelaku, 4. Metode pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan dan program pencapaian target MDG s ditentukan oleh masing-masing pihak, sesuai dengan kapasitas dan mekanisme kerja masing-masing dengan semangat memperbaiki kebijakan dan program percepatan penca-paian target MDG s yang sedang berjalan. Ada dua tujuan/kegunaan utama pemantauan dan evaluasi pelaksanaan percepatan pencapaian tujuan MDG S yaitu: 1. Kegunaan terkait dengan operasional yaitu: a. Melalui pemantauan dan evaluasi kita dapat mengetahui cara yang tepat untuk mencapai target MDG s yang dikehendaki dan sekaligus dapat mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang sangat menentukan keberhasilan kegiatan program percepatan pencapaian target MDG s yang dilakukan. b. Melalui pemantauan dan evaluasi kita dapat lakukan perubahan-perubahan modifikasi dan supervisi terhadap kegiatan/program percepatan pencapaian target MDG s yang dilaksanakan, dan c. Melalui pemantaun dan evaluasi, akan dapat dikembangkan tujuan-tujuan serta analisis informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan. 2. Kegunaan terkait dengan kebijakan yang mencakup: a. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat dirumuskan kembali, strategi percepatan pencapaian target MDG s, pendekatan, serta asumsi-asumsi yang digunakan. b. Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antar kegiatan program pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan di masa-masa mendatang. Kegiatan Pemantauan evaluasi percepatan pencapaian target-target MDG s ini dapat dibagi menurut waktu pelak-sanaannya sebagai berikut: 120

1. Pemantauan pada saat program berjalan, kegiatan ini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali. 2. Evaluasi tahunan, dilakukan setiap akhir tahun anggaran untuk mengetahui pencapaian target-target tahunan yang telah disusun. 3. Evaluasi akhir (summative evaluation), dilakukan pada akhir periode rencana aksi ini yaitu tahun 2015. Dengan demikian kegiatan pemantauan dan evaluasi bukan merupakan kegiatan yang sekali saja dilakukan pada saat akhir program/kegiatan tetapi kegiatan yang bisa dilakukan sesuai tahapan yang dilaksanakan. Secara umum, kegiatan pemantauan dan evaluasi akan menjawab pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah kebijakan dan program yang dilaksanakan sudah mencapai tujuan yang direncanakan? 2. Apakah kebijakan dan program yang dilaksanakan berhasil? Jika berhasil faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat keberhasilannya? dan apabila tidak berhasil, halhal apa saja yang menyebabkan ketidakberhasilan tersebut mengapa? 3. Apakah kita akan mengulanginya lagi dengan berbagai perbaikan atau melakukan hal yang berbeda? Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja baik indikator masukan, proses, keluaran dan manfaat maupun dampak. Tujuan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi adalah : a. Menilai kemajuan pelaksanaan program percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium. b. Mengetahui kendala-kendala dan permasalahan yang ditimbulkan oleh pelaksanaan program. c. Mengukur keluaran/hasil, manfaat/maksud dan atau dampak pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan. d. Sebagai umpan balik untuk peningkatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan khususnya pembangunan upaya penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung untuk periode sekarang maupun yang akan datang. 121

Indikator kinerja upaya pencapaian target MDG s merupakan indikator proses dari setiap langkah program percepatan pencapaian target MDG s secara lintas sektor yang dilakukan oleh instansi-instansi di Provinsi Lampung. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai sasaran pokok. Indikator kinerja upaya percepatan pencapaian target MDG s meliputi : Tujuan 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan Indikator Tujuan 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Penanggung Jawab Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015 1.1 Bapermades, BPS, BKKBN, Dinas Tingkat kemiskinan berdasarkan garis Kesehatan, Dinas Kelautan dan kemiskinan nasional Perikanan, Biro Keuangan 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan BPMD, Dinkop &UMKM, Disnakertransduk, Dinas Kelautan dan Perikanan, Disperindag, Dinas Pertanian, Biro Perekonomian Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda 1.4 Laju PDRB per tenaga kerja Semua SKDP Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk 1.5 BPMD, Dinkop &UMKM, usia 15 tahun ke atas Disnakertransduk, Dinas Kelautan dan Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri Perikanan, Disperindag, Dinas Pertanian, 1.7 dan pekerja bebas keluarga terhadap total dan Perbankan kesempatan kerja Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 1.8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi Dinas kesehatan dan BKKBN 1.8a Prevalensi balita gizi buruk Dinas kesehatan 1.8b Prevalensi balita gizi kurang Dinas kesehatan 1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum: - 1.400 Kkal/kapita/ hari - 2.000 Kkal/kapita/ hari Dinas Kesehatan, No Indikator Penanggung Jawab Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 APM SD/MI sederajat (%) Kemenag dan Disdik 2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD 2.3 Angka Melek Huruf penduduk usia 15-24 tahun perempuan dan laki-laki Kemenag dan Disdik 122

- Laki - laki Kemenag dan Disdik - Perempuan Kemenag dan Disdik Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan No Indikator Penanggung Jawab Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 3.1 Rasioperempuan thp laki2 di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi: - Rasio APM prp/laki2 di SD Disdik - Rasio APM prp/laki2 di SMP Disdik - Rasio APM prp/laki2 di SMA Disdik - Rasio APM prp/laki2 di Perguruan Tinggi Disdik 3.2 Rasio Melek huruf Prp thdp laki2 klp usia 15-24 tahun 3.3 Kontribusi prp dlm pekerjaan upahan di sektor non pertanian Disdik Disnakertransduk 3.4 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD Badan Kesbangpol KPPI(Kaukus Perempuan Politik Indonesia) Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak No Indikator MDGs Penanggung Jawab Target 4 A : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015 4.1 Angka Kematian Balita (AKBa) /1.000 pendd 4.2 Angka Kematian Bayi (AKB)/ 1.000 kh 4.3 Persentase anak usia 1 th yg di imunisasi campak Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu No Indikator MDGs Penanggung Jawab Target 5 A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu 1990 2015 5.1 Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup 5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (PN),, Target 5 B. Mewujudkan akses Kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 123

No Indikator MDGs 5.3 Angka pemakaian kontrasepsi/contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun 5.4 Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun), BKKBN,, BKKBN, Penanggung Jawab 5.5 Cakupan pelayanan antenatal (K4), BKKBN 5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/kb) yang tidak terpenuhi, BKKBN Tujuan 6 : Memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya No Indikator MDGs Penanggung Jawab Target 6 A : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2015 6.1. Prevalensi HIV pada penduduk usia 15-24 tahun, 6.2. Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir, 6.3 Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS, Target 6.B : Meujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AID semua 6.4 Proporsi penduduk yg terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pd obat antiretroviral Target 6.C : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 6.5 Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/ 100.000 penduduk/ tahun) 6.6 Tingkat prevalensi tuberkulosis (per 100.000 penduduk) Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100.000 penduduk) Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS (CDR) Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program DOTS (success rate) Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk Penyakit Lainnya Angka Kesakita DBD per 100.000 penduduk Angka Kematian DBD (%) Tujuan 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup 124

No Indikator Penanggung Jawab Target 7A: memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang 7.1 Ratio luas kawasan tertutup pepohonan Dinhut, BPLH berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan 7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2e) BPLH 7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam BPLH metrik ton 7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman Dinlutkan Target 7B : menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang siginfikan pada tahun 2010 7.5 Rasio kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan 7.6 Ratio luas kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial Dinhut Dinlutkan Target 7C : menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015. 7.7 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak Dincipkataru Bapermasdes Perkotaan Perdesaan 7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang layak Dincipkataru Bapermasdes Target 7D : Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020 7.9 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan Dincipkataru Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan, keseluruhan kinerja dan dampak program percepatan pencapaian target MDG s. Indikator merupakan kunci sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus dapat diverifikasi secara obyektif. Indikator pencapaian hasil menentukan : a) Apakah kegiatan dan masukan program percepatan pencapaian target MDG s menghasilkan keluaran/output yang diharapkan, b) Apakah keluaran atau hasil program percepatan pencapaian target MDG s mencapai maksud/manfaat program, c) Apakah maksud/manfaat program ini memberikan sumbangan kepada tujuan keseluruhan program percepatan pencapaian target MDG s. 125

Diagram Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RAD Percepatan Pencapaian Tujuan Pembagunan Millenium (MDG s) Provinsi Lampung. RAD Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs Tolok ukur pemantauan : Target Ouput dan Outcome Program Pemantau: - Pokja - Pimpinan SKPD - Pihak indepen-den LSM/Perti Pemantauan : Selama Pelaksanan Program Implementasi Progam dan Kegiatan Percepatan Pencapaian Tujuan MDG s Tolok ukur evaluasi : Indikator kinerja cpaaian MDGs setiap tahun/akhir periode Program Rekomendasi Hasil Pemantauan Penyempurnaan (on going) Implementasi Progam dan Kegiatan Percepatan Pencapaian Tujuan MDG s Evaluasi Periodik Setiap satu tahun dan akhir program Evaluator : - Pengarah - Pokja - Pihak independen LSM/Perti Lainnya Laporan monitoring 3 bulanan Penyempurnaan Periodik Implementasi Progam dan Kegiatan Percepatan Pencapaian Tujuan MDG s Rekomendasi Hasil Evaluasi Hasil Implementasi Progam dan Kegiatan Percepatan Pencapaian Tujuan MDG s Sesuai dengan Target Capaian Kinerja Laporan Evaluasi Tahunan Laporan Evaluasi Akhir Program 126