Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar
|
|
- Yanti Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Target MDGs Status Sumber 2015 Angka Partisipasi 90, ,74 100% Murni (APM) SD/ MI (1992) Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/ MI Angka melek huruf penduduk usia tahun, perempuan dan laki-laki 99,60% (2008/2009) 98,91% (2001) 99,80% (2009/2010) 99,20 100% 100% Dinas Diskspora Depkes, Program Goal 2 : Antara lain : 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 2. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Khusus dan Pedidikan Layanan Khsusus 3. Program Peningkatan Akses Pendidikan Dasar 14
2 Target 3A : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun Acuan Indikator Dasar Saat ini Rasio Perempuan terhadap laki-laki ditingkat pendidikan dasar menengah & tinggi - Rasio APM perempuan/ laki-laki di 102,4 101,29 SD/ MI (1992) - Rasio APM perempuan/ laki-laki di ,25 SMP (1992) - Rasio APM perempuan/ laki-laki di 114,06 121,06 SMA (2005) - Rasio APM perempuan/ laki-laki di 162,96% 130,40 Perguruan Tinggi (2005) 3.1a Rasio melek huruf perempuan 100,24% 100,% terhadap laki-laki pada kelompok usia tahun (2005) 3.2 Kontribusi perempuan dlm pekerjaan upahan di sektor non pertanian (2002) 32,12% 36,73% (2009) 3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD 7,82% (Pileg 2004) 7,38 % (Pileg 2009) Target MDGs 2015 Status Sumber 100 Susenas 100 Susenas 100 Susenas 100 Susenas 100% Meningkat Meningkat Susenas Sakernas, BPP & KB 15
3 Program Goal 3 : Antara lain : 1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan 4. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak 16
4 Target 4A : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015 Target MDGs Status Sumber 2015 Angka gakematian a Balita ata (AKBA) per : 32 (2003) kelahiran hidup Angka Kematian Bayi (AKB) per kelahiran hidup Proporsi anak anak berusia 1 tahun diimunisasi campak 74 (1990) 66,00 (2003) 27 79, : 23 meningkat Program Goal 4 : Antara lain : 1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 2. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular/Tidak Menular Susenas () 17
5 Target 5A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup 230 (2006) 212 Target MDGs 2015 Status Sumber 2015 : 102 FKUA 5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (%) (1993) 92,76 90 Susenas () Target 5B : Mewujudkan Akses Kesehatan Reproduksi bagi semua pada tahun 2015 Target MDGs 2015 Status Sumber 5.3 Angka pemakaian kontrasepsi/contracep p tive Prevalence Rate 37,8 42,11 Susenas 65,8 (CPR) pd perempuan (1991) () menikah usia tahun Tingkat kelahiran pada 5.4 remaja (per perempuan usia 15 (1991) (2007) 11,7 SDKI 19 tahun) 55a Cakupan pelayanan 5.5a 90,39% 87,18% antenatal (K4) (2001) (2011) Meningkat Kemenkes Cakupan pelayanan 74,39% 97,7% 5.5b antenatal (K1) (2001) Meningkat Kemenkes Unmet need KB 5.7 (Kebutuhan keluarga 1994 : 13% 15,54 SDKI 5,4 berencana / KB yang (SDKI) (2011) BKKBN tidak terpenuhi) 18
6 Program Goal 5 : Antara lain : 1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 2. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak 19
7 Target 6A : Mengendalikan Penyebaran dan mulai Menurunkan Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS pd tahun 2015 Target MDGs 2015 Status Sumber 6.1 Prevalensi HIV/AIDS (per 0,05 0,43 Ditjen PP & PL < 0, penduduk) (2004) (2013) Kemenkes 6.2 Penggunaan kondom Pr : 70 Ditjen PP & PL pada hubungan seks - - berisiko tinggi Lk: 55 Kemenkes 6.3 Proporsi penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS - 12,9% (2010) 100% Riskesdas Target 6B : Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV / AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat obatan antiretroviral Belum ada layanan CST 100% (2013) Target MDGs % Status Sumber Dinkes Prov. Sumbar Target 6C : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria & penyakit utama lainnya (Tuberculosis & DBD) hingga tahun 2015 Acuan Target Indikator Saat ini Dasar MDGs 2015 Status Sumber 6.6 Angka kejadian tuberkulosis 60,8 57,77 Ditjen PP&PL (insiden semua kasus/ ,21 (2004) Kemenkes penduduk/ tahun) 6.7 Tingkat prevalensi tuberkulosis 0,37 1,1 Ditjen PP&PL 4,68 (per penduduk) (2007) (2010) Kemenkes 6.8 Tingkat kematian karena 0,8 2,58 Ditjen PP&PL tuberculosis (per ,56 (2000) (2011) Kemenkes penduduk) 6.9 Proporsi kasus TB yang 28,8% 60,98% Dinas Kesehatan 79,98% ditemukan melalui DOTS (2000) Prov. Sumbar 6.10 Proporsi kasus TB yang 77,2 93,34 Dinas Kesehatan disembuhkan melalui DOTS 79,54 (2000) Prov. Sumbar (cure rate) Angka penemuan kasus Malaria 178 1,78 0,25% Profil Statistik per penduduk 0,71 (2001) Kesehatan () 6.12 Tingkat kematian malaria (per 0,062 Dinkes Prov penduduk) 0,062 (2009) 0,025 (2009) Sumbar *) 6.13 Angka Kesakitan DBD (per Ditjen PP & PL 2, penduduk) 60,29 (20123) Menurun Kemenkes,Dinkes (2000) 6.14 Angka Kematian DBD 1,6 (2002) 1 Menurun Prov. Sumbar Ditjen PP & PL Kemenkes, 20
8 Program Goal 6 : Antara lain : 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan g Penyakit Menular/Tidak Menular 2. Program Koordinasi Bidang Kesejahteraan Sosial 3. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 21
9 Target 7A : Memadukan Prinsip-prinsip Pembangunan yang Berkesinambungan dengan Kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang Indikator Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra Satelit & survei foto udara terhadap luas daratan Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) Proporsi tangkapan ikan yg berada dlm batasan biologis yang aman Acuan Dasar 62% (2000) % (1990) Saat ini 59% Target MDGs 2015 meningkat Status Sumber Penafsiran Citra Satelit Kementerian Kehutanan, Din.Kehutanan Prov. Sumbar 69,527 ton Bappedalda CO2eq (9,54%) Menurun Prov. Sumbar (hasil (2013) perhitungan) 3697,32 Kg BPO atau 3,7 Ton (2010) *) 76,15% (2013) menurun meningkat Bappedalda Prov. Sumbar DKP Prov. Sumatera Barat Target 7B : Menanggulangi Kerusakan Keanekaragaman Hayati dan mencapai Penurunan Tingkat Kerusakan yang siginfikan pada tahun 2010 Target MDGs 2015 Status Sumber Rasio luas kawasan 68,86% lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan territorial 53,43% (1990) - (2010) (Kws. lindung yakni HSAW & Hutan Lindung) 7,00% (2013) meningkat meningkat Dinas Kehutanan DKP Prov. Sumatera Barat 22
10 Target 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 Target MDGs 2015 Status Sumber 7.7 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan 47,56 34,63 70,00 terhadap air minum layak, (2007) perkotaan & perdesaan (%) 34,50% -Perkotaan 67,39 (2000) 77,12 -Perdesaan 7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan & perdesaan (%) -Perkotaan -Perdesaan 33,64 (2000) 19,8 (1992) 56,86 (2000) 13,37 (2000) 34,71% 45,58 67,52 31,81 (2010) 63,09 72,12 74,62 69,62 Target 7D : Mencapai Peningkatan yang Signifikan dalam Kehidupan Penduduk Miskin di Permukiman Kumuh pada tahun 2020 Target MDGs 2015 Status Sumber 7.9 Proporsi rumah tangga 11,29% Susenas 10,7% (2000) 16,43 kumuh perkotaan () Program Goal 7 : Antara lain : 1. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 2. Pengelolaan dan Rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut 3. Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 4. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase 23
11 UPAYA PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGs 1. Kesepakatan antara Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Rakor Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota pada bulan Januari 2011 di di Solok Selatan, dengan rumusan Sasaran pembangunan MDGs perlu menjadi perhatian bersama dan rujukan antara Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota, dan mengingat lima dari delapan tujuan MDGs merupakan bidang kesehatan, maka Pemerintah Kabupaten/Kota akan meningkatkan alokasi anggaran bidang kesehatan menjadi lebih dari 10% tiap tahunnya ; 2. Rapat teknis Pemerintah Propinsi Sumatera Barat (Bappeda dan Dinas Kesehatan) dengan Pemerintah Kabupaten/Kota (unsur Bappeda dan Dinas Kesehatan) tentang tindaklanjut Kesepakatan Rakorgub di Solok Selatan bulan April Sosialisasi Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs (RAD MDGs) Propinsi Sumatera Barat pada tanggal 18 sd. 19 Mei 2011, dengan peserta SKPD Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, LSM dan stakeholder lainnya 4. Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs (RAD MDGs) Propinsi Sumatera Barat Review Set MDGs Nasional 5. Penetapan RAD MDGs dengan Pergub 48 Tahun Peningkatan Alokasi Anggaran Untuk Mendukung Pencapaian Target MDGs 2. Sinergitas pelaksanaan kegiatan baik yang bersumber dari APBD dan APBN untuk diarahkan dl dalam sasaran pencapaian MDGs (PNPM, Jampersal, Jamkesmas, Jamkseda, KUBE, Beasiswa, Gerakan Terpadu,dll) 3. Kampanye MDGs secara kontinue dan konsisten 4. Memperkuat pelayanan dalam pencegahan, pengendalian daripada pengobatan 5. Pemantapan komitmen dengan penentu kebijakan dan lintas sektor 6. Peningkatan SDM para pelaku pelaksana kegiatan (tenaga kesehatan, tenaga pendidik, dll) 7. Penguatan elemen masyarakat MDGs bukan hanya urusan pemerintah 8. Pembangunan berkonsep kepada pemberdayaan masyarakat 24
12 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT Kesehatan pada Bidang pada Bidang Lingkungan Hidup Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak pada dan yang diperoleh oleh 11 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat terkait aktivitas Pokja AMPL Provinsi Masih minimnya penguasaan informasi tentang Tujuan MDGs, serta target capaian MDGs di tahun 2015; 2. Tujuan capaian MDGs tidak secara eksplisit dicantumkan pada dokumen perencanaan; 3. Minim dan sulitnya sumber data terutama mendapatkan data acuan (1990) dan perkembangan capaian MDGs setiap tahunnya; 4. Usulan perencanaan masih bersifat pembangunan fisik infrastruktur belum mengkedepankan pembangunan manusia, dan kegiatan yang dilaksanakan belum bertujuan untuk mencapai tujuan MDGs 50 25
13 Lanjutan. 5. Rendahnya komitmen daerah dalam penganggaran dan pelaksanaan program/kegiatan MDGs 6. Belum optimalnya sinergitas Program/Kegiatan Pemerintah Pusat/Provinsi dan Kabupaten/Kota 7. Belom optimalnya dukungan stake holder (Pemerintah, Swasta dan masyarakat) 8. Terjadinya proses mutasi pada aparatur tingkat Kab/Kota Melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap pencapaiantarget p MDGS tahun Melanjutkan Program/Kegiatan yang belum tercapai pada RAD MDGS Meningkatkan integrasi Indikator MDGS pada setiap dokumen perencanaan tahun (RPJMD, Renstra SKPD) 4. Meningkatkan komitmen Daerah Kabupaten/Kota 5. Mengupayakan peningkatan alokasi anggaran untuk pendukung pencapaian MDGs 6. Meningkatkan dukungan Stakeholder 52 26
14 53 27
BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian Target MDG s di Provinsi Lampung perlu dilakukan
Lebih terperinciIkhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator
Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.
KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi
Lebih terperinci(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan
Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan
Lebih terperinciPaparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jl. Diponegoro No. 60 Telepon (0536) 3221715, 3221645, Fax (0536) 3222217 PALANGKA RAYA 73111 Paparan Kepala Bappeda Provinsi
Lebih terperinciCAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH
CAPAIAN MDGs provinsi KALIMANTAN TENGAH BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Palangka Raya, 16 Desember 2015 CAPAIAN INDIKATOR MDGS 2 JUMLAH INDIKATOR 23% 20% 1 Menanggulangi kemiskinan dan Kelaparan 2 Mencapai
Lebih terperinciStrategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :
4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Laporan Ringkasan Kajian Capaian Target MDGs terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya Buku ini merupakan ringkasan
Lebih terperinciMILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003
MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan
Lebih terperinciINTEGRASI SPM DALAM RPJMD. BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2 Oktober 2012
INTEGRASI SPM DALAM RPJMD BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2 Oktober 2012 LATAR BELAKANG Tujuan Negara (Alinea 4 Pembukaan UUD 1945) : Membentuk Pemerintahan RI yang: 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia
Lebih terperinciPENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN
PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas
Lebih terperinciLAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG
RAD MDGs PROVINSI LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : 45 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 Desember 2011 BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) disusun sebagai bahan informasi tentang pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta pada tahun 2016.
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010
LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 21 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Tujuan dan Target Millennium Development Goals (MDGs)
Lebih terperinci3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun
3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi
Lebih terperinciLATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM
1. Latar Belakang dan Kondisi Umum 2. Dasar Hukum 3. Proses Penyusunan RAD 4. Capaian RAD MDGS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 2015 5. Permasalahan Pelaksanaan Aksi MDGS 6. Penghargaan yang Diperoleh
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN
Lebih terperinciPERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN
PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015 KERANGKA ANALISIS SITUASI KEMISKINAN KOMPONEN ANALISIS Perubahan akibat intervensi
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)
Lebih terperinciCAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN
CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH SIMPOSIUM NASIONAL JHCC, Jakarta, 20 Desember 2010 CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN dr. Endang
Lebih terperinciLatar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah
STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan
Lebih terperinciKata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor
DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah
DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... xii Daftar Singkatan... xvi Bab I Pendahuluan... 1 1.1. Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Jawa Tengah... 3 Tujuan 1. Menanggulangi
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER RISKESDAS
LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS 41 42 43 Lampiran 2 TUJUAN, TARGET, DAN INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA No Tujuan Target Indikator 1 Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Lebih terperinciBAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH
BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH A. Kondisi Umum Daerah 1. Pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3
DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik...
DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel..... Daftar Grafik... i ii iii iv Bab I Pendahuluan... I-1 A. Latar Belakang... I-1 B. Dasar Hukum... I-3 C. Maksud dan Tujuan... I-4 D. Jenis Data
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7
Lebih terperinciBAB IV P E N U T U P
BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain
Lebih terperinciMDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007
MDGs dalam Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 1 Cakupan Paparan I. MDGs sebagai suatu Kerangka untuk
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS DENGAN
Lebih terperinciPengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:
Lebih terperinciTingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun
KONDISI MAKRO KEMISKINAN Target RPJMN, tingkat kemiskinan 2015 8% di tingkat Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat berada di peringkat ke-8 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi
Lebih terperinciIKU Pemerintah Provinsi Jambi
Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan
Lebih terperinciNina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011
STRATEGI MEMPERCEPAT PENCAPAIAN TARGET MDGS Nina Sardjunani Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi.
Lebih terperinciSERIAL PEDOMAN TEKNIS
SERIAL PEDOMAN TEKNIS PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF BAGI DAERAH UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGs DI PROVINSI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciTabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data
Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi
Lebih terperinciDari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi
Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya
Lebih terperinciKUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI
KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI
Lebih terperinciPenilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP
Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.
Lebih terperinciSERIAL PEDOMAN TEKNIS
SERIAL PEDOMAN TEKNIS Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR MDGs KEMENTERIAN PPN / BAPPENAS dan BADAN PUSAT STATISTIK Tahun 2011 Kata Pengantar
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia.
GAMBARAN UMUM # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia. # Penduduk 2008 3.516.000 jiwa, kepadatan 624 jiwa/km2, laju pertumbuhan penduduk 1,03%. # Secara adm terbagi
Lebih terperinciDra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas
Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Dialog Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019 Ruang SG 1-5, Bappenas, 30 Januari
Lebih terperinciHASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH
HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH Upaya Penyelamatan Perempuan & Anak dari Kematian Sia-Sia Karena HIV & AIDS Bahan masukan RPJMD Propinsi Jawa Tengah TAHUN 2013-2018
Lebih terperinciMAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional
MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional Dosen Pembimbing : H. Toto Subiakto, S.Kp, M.Kep Disusun Oleh: 1. Yolanda
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciKOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA Disampaikan Pada Acara : LATAR BELKANG 1. Perkembangan kasus HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil
Lebih terperinciMEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang
MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS Fatia Fatimah (fatia@ut.ac.id) Tati Rajati Andriyansah UPBJJ-UT Padang Abstrak Pencapaian sasaran Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 khususnya
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
INSTRUKSI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT, Dalam rangka mempercepat pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciDr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK
Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN) Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI Jakarta, 23 November 2005 AGENDA PEMBANGUNAN AGENDA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciAplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs)
45 Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs) A Mufti Kepala Bagian Data & Informasi Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN HALAMAN NARASI Rencana Pembangunan Jangka Menengah () Kota Kendari Tahun 2013-2017 VIII - 1 Kode (1) Bidang Urusan Pemerintahan
Lebih terperinciArah Pembangunan Kesehatan
Gurendro Putro Arah Pembangunan Kesehatan RPJMN III 2015-2019, Akses Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah mantap RPJMN IV 2020-2025, Kesehatan Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat pembangunan Provinsi
Lebih terperinciRENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH
Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN
1 REPUBLIK 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Kesehatan Ibu dan Anak: Angka Kematian Ibu (AKI), Stunting Balita, & Anemia Ibu Hamil Masih Tinggi Imunisasi Belum Merata Angka Kematian Ibu (AKI) Masih Tinggi
Lebih terperinciB A B V PROGRAM DAN KEGIATAN
B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing
Lebih terperinciKONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN 2015-2019. KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes
KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN 2015-2019 KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes RAKERKESDA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 22 Januari 2014 UPAYA POKOK UU No. 17/2007
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat pembangunan Provinsi
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN
SALINAN NOMOR 28, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang:
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING (KOM) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)
LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING (KOM) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN BANGGAI LAUT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 DISAMPAIKAN OLEH : POKJA AIR MINUM
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 2018 mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, sebagai berikut : A. Program
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN
BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN 4.1. Bidang Pendidikan Analisis prioritas intervensi untuk bidang pendidikan yang menjadi prioritas untuk diintervensi adalah jenjang pendidikan SMA/MA. Ini terlihat
Lebih terperinciStudi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional
Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Arif Nurudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi
Lebih terperinciBAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017
PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M. Kes Rapat Kerja Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Samarinda, 11 s.d 12 Agustus 2015 SISTEMATIKA
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47
2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)
4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Target Millenium Development Goals (MDGs) menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan
Lebih terperinciDeputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Masih rendahnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak kekerasan
Lebih terperinci(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber
I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan
Lebih terperinciAkhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas
Lebih terperinciNOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Aceh Singkil merupakan suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif
Lebih terperinciMATRIK RENCANA AKSI DAERAHJ PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs
MATRIK RENCANA AKSI J PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs TUJUAN : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Program/Kegiatan Indakator Target Pencapain Alokasi Anggaran Sumber 2010 2011 2012 2013 2014/2015 2010 2011
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.
Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGs DI DAERAH (RAD MDGs)
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGs DI DAERAH (RAD MDGs) KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010 PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinciTujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas
Lebih terperinciBAB VII P E N U T U P
BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciSTATISTIK GENDER 2011
STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPerkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun Salatiga, 18 November 2015
Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun 2015 Salatiga, 18 November 2015 Sepuluh tahun yang lalu, pada bulan September tahun 2000, saat berlangsungnya pertemuan Persatuan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN... I-1
DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...
Lebih terperinci