Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional"

Transkripsi

1 Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Arif Nurudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Cirebon Jalan Tuparev No. 70 Cirebon, Jawa Barat. telp/fax: arifnurudin@gmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi indikator-indikator keberhasilan pelaksanaan program CSR yang di duga merupakan indikator yang sesungguhnya dipertimbangkan oleh perusahaan dan mengukur efektivitas pelaksananaan program CSR dan peningkatan kualitas lingkungan yang dilakukan PT. Cirebon dengan usaha pencapaian MDGs di Indonesia. Diharapkan penelitian efektivitas program CSR dapat meningkatkan program-program yang kurang mengena dan dapat melanjutkan program-program yang sudah baik, untuk memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilingkungan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden dan wawancara. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka digunakan dua jenis penelitian deskriptif dan kuantitatif yang dimaksudkan untuk memperoleh deskripsi tentang pelaksanaan tingkat efektivitas program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon serta mengetahui CSR dengan pendekatan MDGs. Survey di 6 desa binaan 2011 dirancang untuk menghasilkan data dan informasi yang beragam tidak hanya terbatas pada indikator-indikator MDGs atau proksinya, tetapi juga indikator-indikator sosial ekonomi lainnya. Dengan tersedianya data hasil survey ini, diharapkan akan terbangun sistem data dan informasi di daerah sebagai landasan yang kuat bagi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon dan pemerintah daerah dalam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan di daerah. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa program pelaksanaan CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Palimanan Cirebon berdasarkan 5 pilar pembangunan nasional telah sesuai dan bersinergi dengan program pemerintah. Pada hasil tingkat kepuasan masyarakat 6 desa binaan terhadap program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, sangat baik dan sangat mendukung terhadap program tersebut yaitu dengan 92,82 % persepsi masyarakat yang mengatakan puas terhadap program-program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kata Kunci: CSR, Lima Pilar Pembangunan Nasional, MDGs Pendahuluan Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangan pula faktor lingkungan hidup. Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai corporate social responsibility atau corporate citizenship dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970an, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan; serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Corporate Social Responsibility (CSR) tidak hanya merupakan kegiatan karikatif perusahaan dan tidak terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum semata. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon merupakan salah satu perusahaan yang telah melaksanakan salah satu kebijakan pemerintah, untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan perusahaan dan bersinergi dengan pemerintah dalam Lima Pilar Pembangunan Nasional Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni

2 untuk mencapai Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals-MDGs) pada tahun Millennium Development Goals (MDGs) merupakan bagian dari rencana pembangunan setiap Negara yang mencakup pelaksanaan kegiatan pemantauan pencapaian MDGs yang berfokus pada peningkatan pelayanan sosial terdesentralisir untuk anak-anak dan perempuan melalui pemantauan di tingkat desa, kecamatan atau kabupaten dan Indonesia termasuk salah satu Negara yang ikut menandatangani kebijakan tersebut. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon selalu berkomitmen akan terus melakukan program CSR dalam rangka ikut bertanggung jawab dan berkontribusi terhadap lingkungan sosial masyarakat, sebagai bagian dari operasional perusahaan. Komitmen tersebut sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang mengarah pada pernyataan bahwa setiap aktivitas perusahaan harus memiliki manfaat positif bagi kehidupan yang berkesinambungan. Hal ini sesuai dengan sebuah komitmen CSR ( CSR as a commitment) untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan. Dalam melakukan kegiatan CSR, PT. Cirebon mempunyai enam desa binaan didua kecamatan, yaitu Kecamatan Gempol, terdiri Desa Palimanan Barat, Desa Kedung Bunder, Desa Gempol, Desa Cikeusal, dan Desa Cupang. Satu desa terletak di Kecamatan Ciwaringin yaitu Desa Ciwaringin. Rangkaian kegiatan pelaksanaan CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon diperlukan sebuah evaluasi program melalui penelitian, dimana dalam penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki program CSR dapat meningkatkan programprogram yang kurang mengena dan dapat melanjutkan program-program yang sudah baik, untuk memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilingkungan PT. Cirebon. Metodologi Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden dan wawancara. Terkait dengan Penelitian efektivitas program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon yang dihubungkan dengan lima pilar pembangunan nasional dan MDGs, kuesioner dan wawancara dapat di analisis secara statistik sehingga menjawab persoalanpersoalan: (1) Bagaimana tingkat indek kepuasan masyarakat atas program-program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon, di 6 desa binaan (2) Bagaimana pencapaian MDGs PT. Cirebon, di 6 desa binaan terhadap pencapaian MDGs tingkat Nasional dan target MDGs tahun 2015 (3) Bagaimana hubungan kepuasan, Lima Pilar Pembangunan national dan Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs). Populasi penelitian ini adalah seluruh 6 (enam) desa binaan yaitu Desa Kedungbunder, Ciwaringin, Cupang, Palimanan Barat, Gempol, dan Cikeusal yang telah menerima program CSR dari PT. Cirebon antara tahun Sedangkan masing masing desa diambil sampel sebanyak 30 responden tiap desa dari 6 desa binaan dengan total sampel 180 responden. Hasil dan Pembahasan Hasil update demografi 6 desa binaan terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 Tabel 1 Luas Wilayah 6 Desa Binaan Desa Tanah Sawah (Ha) Tanah Kering (Ha) Luas Wilayah (Ha) Kedungbunder 135,28 61, ,92 Ciwaringin 98,70 132,2 230,9 Cupang Palimanan , ,01 Barat Gempol 78, ,1 Cikeusal ,58 512,5 Sumber : Data diolah 2011 Tabel 2 Data kependudukan 6 Desa Binaan Kdg Cwrngn Cpang PalBar Gmpol Cksal bunder Sumber : Data diolah 2011 Tingkat kepuasan pada program CSR yang didasarkan pada lima pilar dimaksudkan 2 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

3 untuk mengetahui dampak atau manfaat dari adanya program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Palimanan Cirebon. Variabel yang digunakan untuk mengukur kepuasan ini didasarkan pada lima pilar kegiatan yaitu pilar pendidikan, pilar ekonomi, pilar kesehatan, pilar Sosbudag, dan pilar keamanan. Tingkat kepuasan ini merupakan gambaran umum yang dipersepsikan masyarakat antara harapan awal masyarakat keberadaan Perusahaan dengan kontribusi yang diterima masyarakat melalui programprogram atau manfaat yang diterima dari program lima pilar tersebut. Untuk mengetahui tingkat kepuasan program lima pilar tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3 Tingkat Kepuasan Lima Program CSR Pilar Indikator Tingkat Kepuasan Ket Kese Kegiatan Pemberian 88,90 SB hata Pengobatan n Kegiatan Posyandu 81,66 Baik Penyuluhan Kesehatan 85,50 SB Ibu dan Anak Perbaikan Gizi Anak SD 93,30 SB Penyuluhan Kesehatan 86,60 SB Lingkungan Masyarakat Penyuluhan Kesehatan Untuk Anak 92,70 SB Pen didik an Sekolah Magang 94,90 SB Indocement (SMI) Beasiswa 76,70 Baik Olahraga dan Seni 96,00 SB Sarana dan Prasarana SD dan MI 97,10 SB Gambar 1 Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 13,57 13,00 11,9 Gambar 1. terlihat bahwa pencapaian Tujuan 1 yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan dengan indikator prevalensi balita kurang gizi untuk pencapaian MDGs Desa Binaan didapat sebesar 13,57%. Sementara target pencapian MDGs nasional pada tahun 2010 sebesar 13,00% dan MDGs 2015 sebesar Artinya bahwa masih ada kekurangan dari target yang diharapkan jika dibandingkan dengan pencapaian MDGs nasional yaitu sebesar 0,57% tahun 2010 dan MDGs 2015 yaitu sebesar 1,67%. Sehingga program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Cirebon dalam rangka pencapaian tujuan 1 MDGs masih perlu ditingkatkan. Ekon omi Sosb udag Kea man an Inkubator Ternak 96,50 SB Pemberian modal kerja 87,10 SB Kegiatan Infrastruktur 94,90 SB Agama 89,50 SB Sanitasi Lingkungan 94,90 SB Keamanan program CSR pada 99,90 SB Gambar 2 Capaian Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar 96,59 95, Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni

4 Gambar 3 Capaian Angka Partisipasi Murni SLTP 90,20 93, Gambar 4 pada Tujuan 3 yaitu mendorong kesetaraan gender dari indikator rasio prosentase KB laki-laki terhadap perempuan. Didapat hasil pada 6 desa Binaan sebesar 1,1%. Artinya bahwa rasio prosentase KB laki-laki terhadap perempuan masih tergolong sangat rendah. Namun demikian belum ada parameter yang mengukur sebagi pembanding baik tingkat Nasional maupun pencapaian MDGs tahun Gambar 5 Rasio Kepala Desa Perempuan 16,67 Gambar 2 dan Gambar 3 terlihat bahwa pencapaian Tujuan 2 yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua dari indikator Angka Pertisipasi Murni Pendidikan Sekolah Dasar (APM SD) dan Angka Partisipasi Murni Pendidikan Sekolah Lanjutan Pertama (APM SLTP). Untuk APM SD Desa binaan sudah diatas pencapaian MDGs Nasional yaitu sebesar 96, 59%. Untuk APM SLTP desa binaan masih dibawah pencapaian MDGs nasional (kurang 3,41%). Hasil tersebut memiliki makna bahwa semakin tinggi angka partisipasi Murni Pendidikan Sekolah Dasar (APM SD) dan Angka Partisipasi Murni Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (APM SLTP), maka semakin banyak anak yang menikmati atau mengenyam pendidikan. Gambar 4 Rasio KB Laki-Laki Gambar 5 menggambarkan bahwa kesetaraan gender dari indikator rasio kepala desa pada 6 desa binaan terdapat 1 orang kepala desa perempuan dengan rasio prosentasenya 16,67%. Hasil ini menggambarkan ada kontribusi sebesar 16.67% pada keseteraan Gender di 6 desa binaan Gambar 6 Tingkat Prevalensi Kematian Anak 5,60 1,1 3,40 2,30 4 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

5 Gambar 7 Tingkat Imunisasi Lengkap Gambar 8 Tingkat Wanita Menikah Menggunakan KB 85,04 74,50 100,00 66,33 61,40 Gambar 6, menjelaskan Tujuan 4 yaitu mengurangi kematian anak dengan indikator prevalensi kematian anak dan program imunisasi lengkap ( BCG, DPT, Hepatitis, campak). Berdasarkan hasil data, terlihat prevalensi kematian anak masih diatas pencapaian MDGs Nasional yaitu sebesar 5,60% (lebih tinggi 2,2%). Artinya semakin rendahnya prosentase kematian anak maka baik indicator perbaikan tujuan 4 MDGs. Sementara untuk imunisasi lengkap pada Gambar 7 sudah diatas pencapaian MDGs nasional yaitu sebesar 85.04%. Artinya semakin tinggi prosentase program imunisasi lengkap maka semakin baik atau tercapai pada tujuan 4 MDGs. Temuan tersebut mengindikasikan bahawa tingkat prevalensi kematian anak menunjukkan angka yang tinggi. Sementara kesadaran orang tua untuk melakukan imunisasi anak tergolong tinggi. Hal ini menggambarkan banyak faktor yang menyebabkan tingginya kematian anak seperti persalinan yang tidak menggunakan bidan, asupan nutrisi saat ibu mengandung, dan lainlain. Gambar 8 menjelaskan Tujuan 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu, Didapat hasil untuk tujuan 5 diukur dengan tingkat wanita menikah menggunakan kontrasepsi (KB) dari 6 desa binaan sebesar 66,33% atau lebih besar 4,93% dari pencapaian MDGs Nasional. Tujuan operasional Program Keluarga Berencana (KB) adalah untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, sehingga terbentuk keluarga kecil yang berkualitas. Tujuan tersebut dicapai dengan menurunkan angka kelahiran, termasuk didalamnya upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi pada keluarga. Gambar 9 Prevaliansi HIV / AIDS 0,20 0,003 0,00 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni

6 Gambar 10 Prevalensi DBD / Malaria 2,40 Gambar 12 Proporsi Rumah Tangga dengan akses air minum yang terlindungi 47,23 47,71 68,87 0,20 0,00 Gambar 11 Prevalensi TBC 0,18 Desa Binaan Indonesia ,24 Gambar 13 Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi yang Layak 73,43 51,19 62,41 0,00 Dari Gambar 9, Gambar 10 dan Gambar 11 diatas terlihat pencapaian Tujuan 6 desa binaan untuk indikator HIV/AIDS adalah 0,003% (hanya ada satu orang yang terinfeksi HIV). Indikator prevalensi DBD/malaria sebesar 0,2% (sangat sedikit kasus malaria/ DBD) artinya sudah lebih tinggi dibandingkan pencapaian MDGs nasional. Semakin rendah prosentase prevalensinya semakin baik. Indikator Prevalensi TBC juga sangat sedikit kasusnya yaitu sebesar 0,18%, artinya indicator prevalensi TBC desa binaan lebih tinggi dibandingkan pencapaian MDGs nasional Semakin rendah prosentase prevalensinya berarti semakin baik. Gambar 14 Proporsi Rumah Tangga dengan Status Rumah Milik dan Sewa sebagai Akses Tempat Tinggal tetap 76,05 6 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

7 Gambar 12 merupakan indikator untuk pencapaian Tujuan 7 yaitu Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup terlihat dari grafik diatas dengan indikator proporsi rumah tangga dengan akses air minum yang terlindungi yaitu sebesar 47, 23% (kurang dari pencapaian MDGs Nasional 0,48%). Semakin tinggi prosentase proporsinya berarti semakin baik. Indikator proporsi rumah tangga dengan akses sanitasi yang layak sudah jauh lebih baik daipada pencapaian MDGs nasional yaitu sebesar 73,43%. Semakin tinggi prosentase proporsinya berarti semakin baik (Gambar 13). Kesadaran penggunaan fasilitas sanitasi yang layak dalam masyarakat desa binaan sudah sangat baik. Hal ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya sanitasi dalam kesehatan. Gambar 14 yaitu proporsi rumah tangga dengan status rumah hak milik dan sewa sebagai proksi akses tempat tinggal tetap sebesar 76,05 %. Indikator ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai masyarakat yang mempunyai tempat tinggal tetap dan terjamin. Penduduk yang mempunyai tempat tinggal tetap dianggap lebih tinggi tingkat kesejahteraannya dibandingkan yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Status kepemilikan rumah diduga berpengaruh terhadap kualitas rumah, karena ada kecenderungan bahwa kepemilikan rumah akan membuat penghuni rumah berusaha untuk selalu memperbaiki kualitas rumah. Status rumah tinggal tetap dan terjamin adalah rumah dengan status milik sendiri, sewa dan kontrak. Gambar 15 Hubungan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) dengan Lima Pilar Pembangunan Nasional Secara Garis Besar Program CSR PT. Cirebon yang dijalankan dibagi menjadi beberapa bagian yang mengacu pada tujuan pembangunan milenium (Millennium Development Goals / MDGs) dan Lima Pilar Pembangunan Nasional. Dapat jelaskan pada Gambar 15 Berdasarkan pada Gambar 15 dapat dijadikan rumusan dalam pemetaan pada matrik Analisa pada Matrik Tabel 4. Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni

8 Kesempatan (O) Beragamnya program CSR Kesadaran masyarakat tentang Program CSR Diversivikasi program SMI Ancaman (T) LSM yang tidak puas Konflik Sosial di Bilikom Tenaga kerja Tabel 4 Matrik SWOT Kekuatan (S) Visi dan Misi Perusahaan Kualitas Program 5 Pilar Adanya Bilikom sebagai mitra program Memiliki Dana untuk program Strategi : SO Meningkatkan program-program yang dibutuhkan masyarakat Meningkatkan sosialisasi program Keberlajutan program Strategi : ST Menjalin komunikasi dengan LSM setempat Membuat Formula dengan pendekatan TNA, PRA dan Double Diomand Memberdayakan masyarakat melalui program ekonomi dan bidang agribisnis Memberdayakan rekanan untuk merekrut tenaga kerja lokal Potensi (W) Ada beberapa program yang belum dibutuhkan masyarakat Adanya perbedaan kepentingan pada Bilikom Kurangnya tenaga medis khusus untuk 6 desa binaan Strategi : WO Evaluasi dan efektivitas program Meningkatkan intensitas komunikasi dengan Bilikom Melatih tenaga medis khusus untuk 6 desa binaan Strategi : WT Segera menjalin hubungan dengan tokoh masyarakat dan LSM Mengembangkan sistem/aturan dalam menentukan program Optimalisasi peran Bilikom Optimalisasi FGD (Forum Group Discussion) dalam merencanakan program Tabel 5 Alokasi Biaya yang bersumber dari dana CSR PT Indocement terhadap dana pemerintah 6 desa binaan Tahun Pemerintah (Rp) Dana CSR PT Indocement (Rp) Total Sumber : Cashflow program CSR PT. Indocemet dan Anggatan Pemerintah 6 desa binaan yang diolah Tabel 5 terlihat bahwa alokasi biaya untuk pembangunan yang bersumber dari dana CSR indocement Tunggal Prakarsa TBk. Palimanan Cirebon memberikan kontribusi sebesar 27%, sedangkan sisanya berasal dari anggaran pemerintah. % Hal ini terlihat pada indikator-indikator yang digunakan. 2. Tingkat kepuasan masyarakat 6 desa binaan terhadap program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, sangat baik dan sangat mendukung terhadap program tersebut yaitu dengan 92,82 % persepsi masyarakat yang mengatakan puas terhadap program-program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Palimanan Cirebon. Untuk bidang (1) Pendidikan 91,18%; (2) Kesehatan 88,11%; (3) Ekonomi 91,80%; (4) Sosbudag 93,10%; dan (5) Keamanan 99,90% 3. Terdapat keterkaitan hubungan antara program CSR program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Palimanan Cirebon pada pencapaian MDGs dengan Persepsi tanggapan masyarakat terhadap lima pilar program dengan nilai pada tujuan 1 (prevalensi balita kurang gizi) sebesar 13,57%; tujuan 2 (angka partisipasi SD) sebesar 96,59% dan (angka partisipasi SLTP) sebesar Kesimpulan 90,20%; tujuan 3 (rasio p rosentase KB 1. Program pelaksanaan CSR PT. laki-laki terhadap perempuan) sebesar Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 0,02%; tujuan 4 ( prevalensi kematian Palimanan Cirebon berdasarkan 5 pilar anak) sebesar 5,60 dan (imunisasi pembangunan nasional telah sesuai dan lengkap) sebesar 85,04%; tujuan 5 bersinergi dengan program pemerintah. (meningkatkan kesehatan ibu hamil) sebesar 66,33%; tujuan 6 (memerangi 8 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

9 HIV) sebesar 0%, (DBD/Malaria ) sebesar 20,34% dan (TBC) sebesar 17,92%; tujuan 7 (proporsi rumah tangga dengan akses air minum terlindungi) sebesar 47,23% dan (proporsi rumah tangga dengan akses sanitasi yang layak) sebesar 73,43%. 4. Dana CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, memberikan kontribusi sebesar 27% terhadap program pembangunan 6 desa binaan, sedangkan sisanya berasal dari anggaran pemerintah Daftar Pustaka APBD Kabupaten Cirebon, 2008 APBD Kabupaten Cirebon, 2009 APBD Kabupaten Cirebon, 2010 Buku 1 Panduan MDGs. BPS Buku 2 Pengembangan Metode Sampling BPS. BPS.2008 Buku 3 Perumusan Mekanisme Pengumpulan data Untuk Monitoring Pencampaian MDGs untuk Tingkat Kabupaten. BPS Buku 4 Metode Survey MDGs Tingkat Kecamatan. BPS Cashflow Program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2011 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia, Bappenas 2010 Monografi Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Tahun 2009 Monografi Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Monografi Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Tahun 2009 Monografi Kecamatan Gempol, Kabupaten Profil Desa / Kelurahan Cikeusal, Kabupaten Profil Desa / Kelurahan Ciwaringin, Kabupaten Profil Desa / Kelurahan Cupang, Kabupaten Profil Desa / Kelurahan Gempol, Kabupaten Profil Desa / Kelurahan Kedungbunder, Kabupaten Buku 5 Panduan Penyusunan Materi Rancangan Survey para Perancang Survey MDGs Tingkat Kecamatan. BPS Buku 7 Pemetaan dan Penyempurnaan Arul Sektoral untuk Pemantauan Pencampaian Sasaran Pembangunan Milenium Indonesia. BPS Buku 8 Pedoman, Panduan Analisis Data Hasil Survey. BPS Buku 9 Panduan Survey dan Perhitungan MDGs. BPS Buku 12 Analisis Komprehensif Hasil Survey MDGs Tingkat Kecamatan, BPS, Tahun 2009 Cashflow Program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2009 Cashflow Program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2010 Profil Desa / Kelurahan Palimanan Kabupaten Profil Kecamatan Ciwaringin 2010 Profil Kecamatan Gempol 2010 barat, Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV P E N U T U P

BAB IV P E N U T U P BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7

Lebih terperinci

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan

Lebih terperinci

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai programprogram Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin

Lebih terperinci

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global

Lebih terperinci

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

SERIAL PEDOMAN TEKNIS SERIAL PEDOMAN TEKNIS PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF BAGI DAERAH UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGs DI PROVINSI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015 KERANGKA ANALISIS SITUASI KEMISKINAN KOMPONEN ANALISIS Perubahan akibat intervensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah dicerminkan oleh besar kecilnya angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB Per Kapita. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Millenium Development Goals (MDGs) merupakan paradigma pembangunan global yang mempunyai delapan (8) tujuan dengan delapan belas (18) sasaran. Delapan tujuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : 4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha menyejahterakan rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat kompleks. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi

Lebih terperinci

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jl. Diponegoro No. 60 Telepon (0536) 3221715, 3221645, Fax (0536) 3222217 PALANGKA RAYA 73111 Paparan Kepala Bappeda Provinsi

Lebih terperinci

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 2.2 2.3 Target MDGs Status Sumber 2015 Angka Partisipasi 90,0202 95,74 100%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) adalah delapan tujuan pembangunan sebagai respons atas permasalahan global yang akan dicapai pada 2015. Delapan tujuan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang

Lebih terperinci

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD , BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD 2005-2025, RPJMD 2011-2016, Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:

Lebih terperinci

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya

Lebih terperinci

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH CAPAIAN MDGs provinsi KALIMANTAN TENGAH BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Palangka Raya, 16 Desember 2015 CAPAIAN INDIKATOR MDGS 2 JUMLAH INDIKATOR 23% 20% 1 Menanggulangi kemiskinan dan Kelaparan 2 Mencapai

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... xii Daftar Singkatan... xvi Bab I Pendahuluan... 1 1.1. Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Jawa Tengah... 3 Tujuan 1. Menanggulangi

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan PENGENTASAN KEMISKINAN & KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan Pengantar oleh: Rajiv I.D. Mehta Director Pengembangan ICA Asia Pacific 1 Latar Belakang Perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seharusnya dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. Tapi

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 MDGs dalam Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 1 Cakupan Paparan I. MDGs sebagai suatu Kerangka untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013 BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara : KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA Disampaikan Pada Acara : LATAR BELKANG 1. Perkembangan kasus HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

Nina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011

Nina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011 STRATEGI MEMPERCEPAT PENCAPAIAN TARGET MDGS Nina Sardjunani Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi.

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas

Lebih terperinci

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian Target MDG s di Provinsi Lampung perlu dilakukan

Lebih terperinci

KONFERENSI INTERNASIONAL CSR DAN MEMERANGI GIZI BURUK DALAM MENCAPAI MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Jakarta, 13 Desember 2010

KONFERENSI INTERNASIONAL CSR DAN MEMERANGI GIZI BURUK DALAM MENCAPAI MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Jakarta, 13 Desember 2010 SAMBUTAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL CSR DAN MEMERANGI GIZI BURUK DALAM MENCAPAI MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Jakarta, 13 Desember 2010 Yang kami hormati, Deputy Head of Delegation European Union

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga

Lebih terperinci

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

Lebih terperinci

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan

Lebih terperinci

Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs)

Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs) 45 Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs) A Mufti Kepala Bagian Data & Informasi Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik

Lebih terperinci

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG RAD MDGs PROVINSI LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : 45 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 Desember 2011 BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) merupakan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 2013, No.892 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT DI DAERAH TERTINGGAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENANGGULANGAN KEMISKINAN I N A N T A INOVASI KETAHANAN KOMUNITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN TANA TORAJA Penanggulangan Kemiskinan APA ITU adalah kebijakan dan program pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang dilakukan

Lebih terperinci

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun KONDISI MAKRO KEMISKINAN Target RPJMN, tingkat kemiskinan 2015 8% di tingkat Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat berada di peringkat ke-8 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi

Lebih terperinci

Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun Salatiga, 18 November 2015

Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun Salatiga, 18 November 2015 Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun 2015 Salatiga, 18 November 2015 Sepuluh tahun yang lalu, pada bulan September tahun 2000, saat berlangsungnya pertemuan Persatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih termasuk ke dalam kategori negara berkembang. Ilmu pengetahuan dan perekonomian menjadi tolak ukur global sejauh mana suatu negara berkembang.

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) adalah sebuah komitmen bersama masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. MDGs ini

Lebih terperinci

Katalog BPS: KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat

Katalog BPS: KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat Katalog BPS: 4201005 KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat 4 GENDER 3 Kesehatan Seksual dan Reproduksi 2 Kependudukan dan Keluarga Berencana 1 PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan pada segala bidang dan salah satu bidang yang tidak kalah pentingnya dari bidang lain adalah bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS Fatia Fatimah (fatia@ut.ac.id) Tati Rajati Andriyansah UPBJJ-UT Padang Abstrak Pencapaian sasaran Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 khususnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional Dosen Pembimbing : H. Toto Subiakto, S.Kp, M.Kep Disusun Oleh: 1. Yolanda

Lebih terperinci

menikah di usia muda di Indonesia dengan usia tahun pada tahun 2010 lebih dari wanita muda berusia tahun di Indonesia sudah

menikah di usia muda di Indonesia dengan usia tahun pada tahun 2010 lebih dari wanita muda berusia tahun di Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dalam melaksanakan pembangunan. Salah satu masalah yang dihadapi adalah masalah kependudukan

Lebih terperinci

MELINDUNGI SECARA UTUH : Layanan Sinergitas. Gama Triono

MELINDUNGI SECARA UTUH : Layanan Sinergitas. Gama Triono MELINDUNGI SECARA UTUH : Layanan Sinergitas Gama Triono www.pkbi-diy.info Fakta 2015 Prevalensi HIV & AIDS 2015 Melalui hubungan Seksual : Perempuan Rumah Tangga > dr Pekerja Seks Perempuan positif : akseptor

Lebih terperinci

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (RAD MDGs) KABUPATEN KUANTAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU

PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU encegahan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan pemenuhan kebutuhan melalui KB adalah langkah besar menuju perbaikan kesehatan ibu dan pengurangan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat

BAB I PENDAHULUAN. virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deman Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat gigitan nyamuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu proses prioritas pembangunan nasional sebagaimana dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) 2005-2009 yakni di bidang sumber daya

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012) 4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap 16 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada Pasangan Suami Isteri (PASUTRI). Semua pasangan suami isteri mendambakan kehadiran anak ditengah-tengah

Lebih terperinci